Anda di halaman 1dari 15

Ruang Lingkup Perpajakan

ERNI HARLINA ISDIATI, M.Pd.


Pengertian Pajak

Undang Undang Nomor 16 tahun 2009


tentang perubahan ketiga UU Nomor 6
tahun 1983

pajak adalah kontribusi wajib


kepada negara yang terutang oleh
Orang Pribadi atau Badan yang
bersifat memaksa berdasarkan
Undang Undang dengan tidak
mendapatkan imbalan langsung
dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat
Pengertian Pajak

Prof.Dr.P.J.A.Adriani
Iuran kepada negara (dapat dipaksakan) yang terutang
oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan
dengan tidak mendapat prestasi kembali yg langsung
dpt ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran pengeluaran umum berhubungan dengan
tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan

Mr. DR. N. J. Feldmann


Pajak adalah prestasi yang dilaksanakan oleh
dan terutang kepada Pengusaha (menurut
norma-norma yang ditetapkannya secara umum),
tanpa adanya kontra-prestasi, dan semata2
digunakan untuk menutup pengeluaran2 umum.
Pengertian Pajak
Prof. Edwin R. A. Seligman
“Tax is compulsory contribution from the person to the
government to defray the expenses incurred in the
common interest of all, without reference to special
benefit conferred.”
 Dipungut berdasarkan undang-undang
 Tidak menunjukkan adanya kontraprestasi
Definisi pajak  Dipungut negara baik pemerintah pusat dan daerah
 Diperuntukkan pengeluaran pemerintah  public
investment
 Mempunyai tujuan lain  reguler
Fungsi Pajak
Ada dua fungsi pajak yaitu:
1. Fungsi Anggaran (budgeter)
yaitu pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
2. Fungsi mengatur (regulerend)
yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi
Azaz Pajak
 EQUALITY  Pajak  CONVINIENCE  tidak
adil dan merata menyulitkan, Pay as you
 Adil secara vertikal earn, ex:withholding
 Adik horisontal system

 ECONOMY 
efisien ex:self
assesment
 CERTAINTY  tidak
sewenang-wenang,
Adam Smith dalam
berdasarkan undang-undang
An Inquiri into the
yang dilaksanakan nature and cause of
the wealth of nations
Hukum Pajak
HUKUM PAJAK MATERIAL

mengatur tentang obyek pajak,


subyek pajak, besar pajak yang HUKUM PAJAK FORMAL
dikenakan timbul dan hapusnya
utang pajak dan hubungan hukum tata cara untuk mewujudkan
antara pemerintah dan WP hukum material menjadi
kenyataan
UU PPh dan UU PPN
UU KUP, UU PPSP,
UU Pengadilan Pajak
Jenis Pajak
Menurut Golongannya

pajak yang harus dipikul


Pajak sendiri oleh wajib pajak dan
Pajak
tidak dapat dibebankan atau
Langsung dilimpahkan kepada orang Penghasilan
lain

Pajak pajak yang pada akhirnya Pajak


tidak dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang
Pertambahan
langsung lain Nilai
Menurut Sifatnya

pajak yang berpangkal atau


Pajak bersandarkan pada subjeknya, Pajak
subjektif dalam arti memperhatikan Penghasilan.
keadaan diri wajib pajak

Pajak
Pajak pajak yang berpangkal pada Pertambahan
objeknya, tanpa memperhatikan Nilai dan Pajak
objektif keadaan diri wajib pajak Penjualan atas
Barang Mewah
Menurut Pemungut dan Pengelolanya

PPN
yaitu pajak yang dipungut PPnBM
Pajak oleh pemerintah pusat yang
Pusat digunakan untuk membiayai
PBB
rumah tangga negara Bea Materai

Pajak Daerah Tingkat I : pajak


kendaaan bermotor dan
yaitu pajak yang dipungut kendaraan di atas air, bea
Pajak oleh pemerintah daerah dan balik nama kendaaan
bermotor dan kendaraan di
Daerah digunakan untuk membiayai
atas air, pajak  pengambilan
rumah tangga daerah
dan pemanfaatan air tanah
dan air permukaan
Tata Cara Pemungutan Pajak
• Stelsel nyata (riil stelsel)
Pemungutan pajak didasarkan pada objek (penghasilan yang
nyata), sehingga pemungutan yang baru dapat dilakukan pada
akhir tahun pajak, yakni setelah penghasilan yang
sesungguhnya diketahu
 Stelsel anggapan (fictive stelsel)
Pengenaan pajak yang didasarkan pada suatu aggapan yang diatur oleh
suatu Undang Undang. Misalnya, penghasilan suatu tahun dianggap sama
dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat
ditetapkan  besarnya pajak yang terutang untuk tahun pajak berjalan

 Stelsel Campuran
 Stelsel
Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dengan
stelsel anggapan. Yakni pada awal tahun besarnya pajak  Fiktif  PPh ps 25
dihitung berdasarkan suatu anggapan kemudian pada akhir  Riil  PPh ps 21, 23
tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang
sebenarnya  Campuran  PPh ps 29
Azaz Pemungutan Pajak
• Azas Domisili (azas tempat tinggal)
Yaitu negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang
 bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam
maupun dari luar negeri. Azas ini berlaku bagi wajib pajak dalam negeri.

• Azas Sumber
Yaitu negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber dari
wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak
• Azas Kebangsaan
Yaitu pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara. Misalnya
 pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan pada setiap orang yang bukan
 berkebangsaan Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia
Sistem pemungutan Pajak
1. Official Assessment System
adalah suatu sistem pemungutan pajak
yang memberikan wewenang kepada
pemerintah (fiskus) untuk menentukan
besarnya  pajak yang terutang oleh wajib  Sistem pemungutan
pajak
 Official assessment  SKP, PBB
2. Self Assessment System  Self assessment  PPh tahunan
adalah suatu sistem pemungutan pajak  Withholding system  PPh 21,
yang memberikan wewenang kepada 23,
wajib pajak untuk menentukan besarnya
pajak terutang
3. With Holding Assessment System
adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan
wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib
pajak) untuk menentukan besarnya pajak terutang
Istilah Dalam Perpajakan
• WP ( Wajib Pajak )
• NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak ) Sebagai tanda identitas wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan
• SPT ( Surat Pemberitahuan ) Surat yang WP gunakan untuk melaporkan
perhitungan dan atau pembayaran pajak, dan atau harta dan kewajiban sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan
• PKP ( Pengusaha Kena pajak )
• SSP ( Surat Setoran Pajak ) bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah
dilakukan
• SKP ( Surat Keterangan Pajak ) Surat ketetapan yang meliputi SKP Kurang Bayar,
SKP Kurang Bayar Tambahan, SKP Nihil, SKP Lebih bayar
• STP ( Surat Tagihan Pajak ) surat tagihan pajak berupa sanksi adm berupa bunga
atau denda

Anda mungkin juga menyukai