Penerimaan Publik
DEWI RAHAYU, SE.,MM
Materi
Pengertian Pajak & Prinsip-prinsip Dasar Pajak
Sistem Perpajakan
Jenis-jenis Pajak
Sistem Perpajakan 10
Self Assessment System
Sistem pemungutan pajak yg menyatakan bahwa
jlh pajak yg harus dilunasi atau terutang oleh wajib
pajak dihitung sendiri oleh wajib pajak
Sistem perpajakan yg memberi kepercayaan kpd
wajib pajak utk memenuhi & melaksanakan sendiri
kewajiban & hak perpajakannya, yg dikenal dg
istilah 5 M:
Mendaftarkan diri, Menghitung jlh pajak terutang,
Menetapkan jlh pajak terutang, Menyetorkan
pajak terutang, & Melaporkan penyetoran tsb ke
kantor pajak
Sistem Perpajakan 11
Self Assessment System
Aparat pajak (fiskus) bertugas:
Pengarahan
Penyuluhan
Pembinaan
Monitoring & Pengawasan
Verifikasi jlh pajak terutang yg dilaporkan wajib
pajak
Sistem Perpajakan 12
Official Assessment System
Sistem pemungutan pajak dimana jlh pajak
terutang yg harus dibayar/dilunasi oleh wajib pajak
dihitung & ditetapkan oleh aparat pajak
Pajak diasumsikan timbul bila telah terdpt
ketetapan berapa pajak yg harus dibayar oleh wajib
pajak yg tertuang dlm surat ketetapan pajak dari
petugas pajak (fiskus)
Surat Ketetapan Pajak bisa bersifat sementara &
bisa juga bersifat final
Sistem Perpajakan 13
Withholding System
Jlh pajak yg terutang dihitung oleh pihak ketiga,
jadi bukan oleh petugas pajak ataupun wajib pajak
Contoh pihak ketiga: konsultan pajak, akuntan
publik
Petugas pajak hanya akan berperan apabila terdpt
gejala bahwa pihak ketiga yg diberi kewenangan
utk melakukan pemotongan pajak ternyata tdk
sepenuhnya menjalankan kewajibannya
Sistem Perpajakan 14
Penggolongan Pajak
Pajak Pusat & Pajak Daerah
Pajak Langsung & Pajak Tdk Langsung
Pajak Subjektif & Pajak Objektif
Penggolongan Pajak 15
Pajak Pusat & Pajak Daerah
Pajak Pusat (Pajak Negara)
Dipungut & dikelola oleh pemerintah pusat sbg
representasi negara
Contoh: Pajak penghasilan (PPh), pajak
pertambahan nilai atas barang & jasa (PPN),
pajak penjualan barang mewah (PPnBM), pajak
bumi & bangunan (PBB), bea perolehan hak atas
tanah & bangunan (BPHTB), dan bea meterai
Pajak Daerah
…
Penggolongan Pajak 16
Pajak Pusat & Pajak Daerah
Pajak Daerah
Dipungut & dikelola oleh pemerintah daerah, baik
propinsi maupun kabupaten & atau kota
Propinsi berhak memungut 4 (empat) jenis pajak
daerah:
Pjk Kendaraan Bermotor & Kendaraan di Atas Air
di Atas Air
Pjk Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Penggolongan Pajak 17
Pajak Pusat & Pajak Daerah
Kabupaten & Kota berhak memungut 7 (tujuh)
jenis pajak daerah:
Pjk Hotel
Pjk Restoran
Pjk Hiburan
Pjk Reklame
Pjk Penerangan Jalan
Pjk Pengambilan Bahan Galian Golongan C
Pjk Parkir
Penggolongan Pajak 18
Pajak Langsung & Pajak Tdk Langsung
Pajak Langsung
Wajib pajak harus memikul sendiri utang pajaknya
kpd fiskus & tdk dpt dilimpahkan kpd orang lain
Contoh: Pajak Penghasilan (PPh) & Pajak Bumi &
Bangunan (PBB)
Jlh pajak yg harus dibayar ditetapkan setiap tahun
dlm Surat Ketetapan Pajak atas dasar Nilai Jual
Objek Pajak (NJOP)
Pajak Tdk Langsung
…
Penggolongan Pajak 19
Pajak Langsung & Pajak Tdk Langsung
Pajak Tidak Langsung
Wajib pajak tdk harus memikul sendiri utang
pajaknya kpd fiskus, melainkan dpt dilimpahkan
kpd orang lain atau pihak lain
Contoh:
Pajak Pertambahan Ninai (PPN)
Bentuk pengalihan:
Pengalihan ke depan (forward shifting)
Pengalihan ke belakang (backward shifting)
Penggolongan Pajak 20
Pajak Langsung & Pajak Tdk Langsung
Pengalihan ke depan (forward shifting)
Produsen membebankan utang pajaknya kpd
harga jual produk shg harga jual merupakan
gabungan dari biaya produksi, tingkat
keuntungan, & pajak
Dg demikian pembeli terakhir (pemakai, end user)
yg akan menanggung pajak atas barang tsb
Pengalihan ke belakang (backward shifting)
…
Penggolongan Pajak 21
Pajak Langsung & Pajak Tdk Langsung
Pengalihan ke belakang (backward shifting)
Produsen mengalihkan beban pajaknya dg cara
menekan biaya produksi senilai besarnya pajak yg
harus dibayar ke kas negara
Dg demikian harga pokok produksi dpt ditekan
serendah mungkin shg dg harga jual yg sama
telah terdpt komponen biaya produksi, tingkat
keuntungan, & pajak
Penggolongan Pajak 22
Pajak Subjektif & Pajak Objektif
Pajak Subjektif
Besar kecilnya tergantung dr kondisi wajib pajak
Misalnya pajak penghasilan yg membedakan
besarnya penghasilan tdk kena pajak (sekaligus
besarnya pajak yg harus dibayar) berdasarkan
status wajib pajak, apakah masih single, sudah
kawin, atau sudah punya tanggungan (anak)
Demikian pula dg PBB, yg ditetapkan berdasarkan
nilai tanah & bangunan yg dievaluasi secara
berkala & ditetapkan dlm NJOP
Penggolongan Pajak 23
Pajak Subjektif & Pajak Objektif
Pajak Objektif
Besar kecilnya tdk tergantung dr kondisi wajib
pajak
Kewajiban pajak dimulai saat dipenuhinya
sebab-sebab yg dpt menimbulkan adanya
kewajiban membayar pajak
Contoh:
Telah memperoleh pekerjaan shg ada penghasilan
Telah memp tanah & rumah, wajib bayar PBB
Penggolongan Pajak 24