Perpajakan
8
3
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
• Menjelaskan pengertian pajak
• Menyebutkan fungsi dan manfaat pajak serta hubungannya dengan APBN
• Menjelaskan perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya
• Menjelaskan asas pemungutan pajak
• Menyebutkan jenis-jenis pajak
• Menjelaskan sistem pemungutan pajak di Indonesia
• Mendeskripsikan alur administrasi perpajakan di Indonesia
• Menjelaskan objek dan cara pengenaan pajak
• Tantangan pemungutan pajak
• Melakukan simulasi fungsi dan manfaat pajak
Nilai dan Karakter Bangsa
Nilai-nilai yang dapat dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah kreatif, tanggung
jawab, rasa ingin tahu, gemar membaca ,disiplin, dan peduli lingkungan
A. Pengertian Pajak
F. Pemungutan Pajak
SYARAT PEMUNGUTAN PAJAK
Berdasarkan sifatnya:
• Pajak subjektif, yaitu pajak
yang berpangkal pada wajib
pajak. Contohnya pajak
penghasilan dan PBB
• Pajak objektif, yaitu pajak
yang dipungut berdasarkan
objeknya. Contohnya pajak
penjualan dan cukai
12
-Objek Pajak
- Nilai Jual Objek Tidak Kena Pajak (NJOTKP) ditetapkan setinggi-
tingginya Rp 12.000.000 untuk setiap wajib pajak
- Tarif PB
1. Untuk NJOKP < 1M : 0,5 % x 20 % x NJOKP
2. Untuk NJOKP ≥ 1M : 0,5 % x 40 % x NJOKP
Contoh Soal PBB :
1. Wajib Pajak Bpk Fransisco mempunyai objek pajak berupa :
- Tanah seluas 800m2 dengan harga jual Rp 300.000/m2
- Bangunan seluas 200m2 dengan nilai jual Rp 350.000/m2
- Taman mewah seluas 200m2 dengan nilai jual Rp
50.000/m2
- Pagar mewah sepanjang 120m dan tinggi rata-rata 1,5m
dengan nilai jual Rp 175.000/m2
Persentase Nilai Jual Kena Pajak 20%. Dan diketahui niali jual
objek pajak tidak kena pajak Rp. 10.000.000.
Hitunglah PBB terutang untuk satu tahun!
Jawab :
Nilai jual tanah 800 x Rp 300.000 = Rp 240.000.000
Nilai Jual bangunan 200 x Rp 350.000 = Rp 70.000.000
Nilai Jual Taman Mewah 200 x Rp 50.000= Rp 10.000.000
Nilai Jual Pagar Mewah 120 x 1,5 x Rp 175.000 = Rp 31.500.000 +
Total NJOP = Rp 351.500.000
NJOTKP = Rp 10.000.000 –
NJOKP = Rp. 341.500.000
s.d – 50 Juta 5%
PPh terutang :
5% x 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x 182.500.000,00 = Rp 27.375.000,00
Pajak terutang Bapak Ahmad pada tahun 2019 sebesar Rp 29.875.000
PPh Wajib Pajak Badan Usaha
Tarif pajak yang ditetapkan atas penghasilan kena
pajak bagi wajib pajak badan usaha mulai tahun 2010
adalah sebesar 25%
CONTOH :
Pada tahun 2020, PT ANAWA memiliki penghasilan
bruto (laba kotor) sebesar Rp 62.500.000.000,00
dengan biaya total yang diizinkan menjadi pengurang
penghasilan sebesar Rp 10.500.000.000,00. berapakah
pajak penghasilan terutang untuk tahun pajak 2020?
Jwb :
• Penghasilan bruto : Rp 62.500.000.000,00
• Biaya pengurang : (Rp 10.500.000.000,00)
• Penghasilan kena pajak : Rp 52.000.000.000,00
PPh terutang :
25% x Rp 52.000.000.000,00 = Rp 13.000.000.000,00
Pajak terutang PT. ANAWA tahun 2020 adalah Rp
13.000.000.000,00
Latihan Soal
1. Wajib Pajak Bpk Rifqi mempunyai objek pajak berupa :
Tanah seluas 300m2 dengan harga jual Rp 300.000/m2
Bangunan seluas 400m2 dengan nilai jual Rp 400.000/m2
Persentase Nilai Jual Kena Pajak 20%. Dan diketahui niali jual objek
pajak tidak kena pajak Rp. 10.000.000.
Hitunglah PBB terutang untuk satu tahun!
2. Pada tahun 2020, PT Jumawa memiliki penghasilan bruto (laba kotor)
sebesar Rp 80.000.000.000,00 dengan biaya total yang diizinkan
menjadi pengurang penghasilan sebesar Rp 12.500.000.000,00.
berapakah pajak penghasilan terutang untuk tahun pajak 2020?
3. Pada tahun 2020, Bapak Samsul memiliki penghasilan Rp
700.000.000,00 dengan biaya yang diperkenankan sebagai
pengurang sebesar Rp 400.000.000,00. Bapak Samsul sudah
menikah, istri tidak bekerja, dan memiliki 3 orang anak yang belum
dewasa. Berapa pajak penghasilana terutang untuk tahun pajak
2020?