Anda di halaman 1dari 32

Bab

Perpajakan
8
3

Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
• Menjelaskan pengertian pajak
• Menyebutkan fungsi dan manfaat pajak serta hubungannya dengan APBN
• Menjelaskan perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya
• Menjelaskan asas pemungutan pajak
• Menyebutkan jenis-jenis pajak
• Menjelaskan sistem pemungutan pajak di Indonesia
• Mendeskripsikan alur administrasi perpajakan di Indonesia
• Menjelaskan objek dan cara pengenaan pajak
• Tantangan pemungutan pajak
• Melakukan simulasi fungsi dan manfaat pajak
Nilai dan Karakter Bangsa
Nilai-nilai yang dapat dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah kreatif, tanggung
jawab, rasa ingin tahu, gemar membaca ,disiplin, dan peduli lingkungan

•Perpajakan •Asas Convenience of Payment •Pajak objektif


•Fungsi budgetair •Asas Economics •Official Assessment System
•Alat pengatur •Pajak langsung •Semi Self Assessment
•Alat penjaga stabilitas •Pajak tidak langsung System
Kata •Sarana redistribusi pendapatan •Pajak negara •Witholding System
Kunci •Asas Equality •Pajak daerah •Full Self Assessment
•Asas Certainty •Pajak subjektif System
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan
Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan”. 
(Al Qashash: 77)
4

A. Pengertian Pajak

Menurut UU No. 6 tahun 1983, pajak adalah kontribusi wajib kepada


negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
5

Ciri-ciri pajak adalah


• Iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak pada negara
• Pembayaran yang didasarkan pada norma-norma hukum
• Sumber pembiayaan pengeluaran kolektif
• Sarana untuk meningkatkan kesejahteraan umum
• Balas jasa yang tidak diberikan secara langsung
4
B. Unsur-unsur Pajak
Ada 3 unsur dalam Pajak, yaitu :
1. Subjek pajak : pihak yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan berpotensi membayar pajak. Subjek pajak
terdiri atas orang atau badan hukum.
2. Dasar Pajak/Objek Pajak : hal yang dikenakan pajak, missal
penghasilan, laba perusahaan, tanah, bangunan rumah serta transaksi
jual beli barang dan kendaraan
3. Tarif Pajak : ketentuan yang mengatur besarnya pajak yang harus
dibayar berdasarkan objek pajak tersebut. Tarif pajak berupa
persentase (%) atau jumlah tertentu (sekian rupiah
6
C. Fungsi Pajak

Fungsi pajak antara lain:


1. Fungsi budgetair yaitu dimana
pajak digunakan sebagai alat
untuk memasukan dana secara
optimal ke kas negara
berdasarkan undang-undang
perpajakan yang berlaku.
2. Fungsi Mengatur/Regulasi yaitu
pajak bisa digunakan sebagi alat
untuk mencapai tujuan.
7
D. PERAN PAJAK

1. Sumber pendapatan negara


2. Stabilitas ekonomi
3. Sarana pemerataan pendapatan
4. Pengatur kegiatan ekonomi
8

F. Pemungutan Pajak
SYARAT PEMUNGUTAN PAJAK

1. Pemungutan pajak harus adil 3. Pemungutan pajak tidak boleh


(syarat keadilan menganggu perekonomian
2. Pemungutan pajak harus (syarat ekonomi)
berdasarkan Undang-Undang 4. Pemungutan pajak harus
(syarat Yuridis) efisiensi ( syarat finansial)
5. Pemungutan pajak harus
sederhana (syarat perhitungan)
8

G. Asas Pemungutan Pajak


Asas pemungutan pajak yang dikemukakan Adam Smith
dalam Wealth of Nation
1. Asas equality, yaitu pentingnya 3. Asas convenience of payment,
keseimbangan kemampuan yaitu pentingnya waktu yang
masing-masing subjek pajak tepat memenuhi kewajiban
2. Asas certainty, yaitu pentingnya pajak
kepastian pemungutan pajak, 4. Asas economics, yaitu
misalnya kepastian hukum pentingnya prinsip ekonomi
dalam pemungutan pajak
10
H. Jenis-jenis Pajak

Berdasarkan lembaga pemungut:


• Pajak negara, yaitu pajak yang
pemungutannya dilaksanakan oleh
pemerintah pusat. Contohnya pajak
penghasilan, pajak penjualan atas
barang mewah
• Pajak daerah, yaitu pajak yang
dipungut oleh pemerintah daerah.
Contohnya pajak reklame, pajak
kendaraan bermotor
Berdasarkan Pihak yang Menanggung:
• Pajak langsung, yaitu pajak yang dikenakan secara berkala terhadap
seseorang atau badan usaha berdasarkan ketetapan pajak. Contohnya
pajak penghasilan, PBB
• Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang dikenakan atas perbuatan atau
peristiwa. Contohnya PPn, pajak penjualan.
11

Berdasarkan sifatnya:
• Pajak subjektif, yaitu pajak
yang berpangkal pada wajib
pajak. Contohnya pajak
penghasilan dan PBB
• Pajak objektif, yaitu pajak
yang dipungut berdasarkan
objeknya. Contohnya pajak
penjualan dan cukai
12

I. Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia


1. Official Assessment System
Dilaksanakan sampai tahun 1967. wewenang pemungutan pajak
ditentukan oleh pemungut pajak
2. Semi Official Assessment System dan Witholding System
Dilaksanakan periode 1968-1983. wewenang pemungutan pajak
ditentukan oleh pemungut pajak dan wajib pajak

3. Full Self Assessment System

Dilaksanakan mulai tahun 1983.


dengan sistem ini, wajib pajak bisa
menghitung dan melaporkan
sendiri pajaknya
7

J. Perbedaan Pajak dengan Pungutan Resmi


Lainnya
Perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya, misalnya
retribusi, adalah:
• Dasar hukum. Pemungutan pajak diatur dalam undang-undang
• Balas jasa. Balas jasa pajak tidak bisa ditunjukkan langsung
• Objek pemungutan. Pemungutan pajak dilakukan secara umum
• Sifat dan sanksi. Pajak bersifat memaksa dan terdapat sanksi bagi yang tidak
membayar
• Lembaga pemungut. Pajak dipungut pemerintah pusat dan pemerintah daerah
12

K. Macam-macam Pajak Negara


1. Pajak Penghasilan
2. Pajak Bumi Dan Bangunan
3. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Barang dan jasa
4. Pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM)
5. Bea Materai
14

M. Objek dan Cara Pengenaan Pajak

Objek pajak adalah segala sesuatu yang menurut undang-undang


dijadikan dasar atau sasaran pemungutan pajak.
Ada berbagai cara pemungutan pajak berdasarkan stelsel, antara
lain:
a. Stelsel nyata, yaitu pemungutan pajak baru dapat dilaksanakan
di akhir tahun setelah mengetahui penghasilan sesungguhnya
yang diperoleh
b. Stelsel anggapan, yaitu pemungutan pajak dapat dilaksanakan
di awal tahun pajak
c. Stelsel campuran, yaitu perhitungan kembali kelebihan atau
kekurangan pajak di akhir tahun yang telah dibayarkan di awal
tahun
15

N. Tantangan Pemungutan Pajak

• Dari jumlah penduduk


sebesar 240 juta jiwa,
jumlah wajib pajak orang
pribadi per April 2012
hanya 22 juta jiwa
• Masih banyak penduduk
yang belum paham dengan
kewajiban perpajakan
Pajak Bumi Dan Bangunan
Pajak bumi dan bangunan (PBB) dikenakan kepada
seseorang atau badan hokum yang memiliki,
menguasai, atau memperoleh manfaat bangunan/
mempunya hak/manfaat atas permukaan bumi.
Objek pajak yang tidak dikenakan PBB :
• Tempat ibadah
• Tempat kesehatan
• Tempat Pendidikan
• Tempat social
• Tempat kebudayaan
• Kuburan
PBB
Menurut Undang-Undang No.12 Th 1994

-Objek Pajak
- Nilai Jual Objek Tidak Kena Pajak (NJOTKP) ditetapkan setinggi-
tingginya Rp 12.000.000 untuk setiap wajib pajak
- Tarif PB
1. Untuk NJOKP < 1M : 0,5 % x 20 % x NJOKP
2. Untuk NJOKP ≥ 1M : 0,5 % x 40 % x NJOKP
Contoh Soal PBB :
1. Wajib Pajak Bpk Fransisco mempunyai objek pajak berupa :
- Tanah seluas 800m2 dengan harga jual Rp 300.000/m2
- Bangunan seluas 200m2 dengan nilai jual Rp 350.000/m2
- Taman mewah seluas 200m2 dengan nilai jual Rp
50.000/m2
- Pagar mewah sepanjang 120m dan tinggi rata-rata 1,5m
dengan nilai jual Rp 175.000/m2

Persentase Nilai Jual Kena Pajak 20%. Dan diketahui niali jual
objek pajak tidak kena pajak Rp. 10.000.000.
Hitunglah PBB terutang untuk satu tahun!
Jawab :
Nilai jual tanah 800 x Rp 300.000 = Rp 240.000.000
Nilai Jual bangunan 200 x Rp 350.000 = Rp 70.000.000
Nilai Jual Taman Mewah 200 x Rp 50.000= Rp 10.000.000
Nilai Jual Pagar Mewah 120 x 1,5 x Rp 175.000 = Rp 31.500.000 +
Total NJOP = Rp 351.500.000
NJOTKP = Rp 10.000.000 –
NJOKP = Rp. 341.500.000

Besarnya PBB terutang = 0,5% x 20% x Rp. 341.500.000


= Rp. 341.500
PPh Wajib Pajak Orang Pribadi
Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

s.d – 50 Juta 5%

50 Juta – 250 Juta 15 %

250 Juta – 500 juta 25 %

> 500 Juta 30 %


Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
1. Rp 54.000.000,00/ tahun atau setara Rp
4.500.000,00/bulan untuk wajib pajak orang
pribadi
2. Rp 4.500.000,00/tahun atau setara Rp
375.000,00/bulan tambahan untuk wajib pajak
kawin (Tanpa tanggungan )
3. Rp 4.500.000,00/ tahun atau setara Rp
375.000,00/bulan tambahan untuk setiap
anggota keluarga, paling banyak 3 orang setiap
keluarga.
Contoh :
Pada tahun 2019, Bapak Ahmad memiliki
penghasilan Rp 900.000.000,00 dengan
biaya yang diperkenankan sebagai
pengurang sebesar Rp 600.000.000,00.
Bapak Ahmad sudah menikah, istri tidak
bekerja, dan memiliki 2 orang anak yang
belum dewasa. Berapa pajak
penghasilana terutang untuk tahun pajak
2019?
Jawaban
Penghasilan bruto Rp 900.000.000,00
Biaya pengurang Rp (600.000.000,00)
Penghasilan Neto Rp 300.000.000,00
PTKP (K/2) :
Wajib pajak : Rp 54.000.000,00
Istri : Rp 4.500.000,00
Anak (2) : Rp 9.000.000,00 +
Jumlah PTKP : (Rp 67.500.000,00)
Penghasilan kena pajak (PKP) : Rp 232.500.000,00

PPh terutang :
5% x 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x 182.500.000,00 = Rp 27.375.000,00
Pajak terutang Bapak Ahmad pada tahun 2019 sebesar Rp 29.875.000
PPh Wajib Pajak Badan Usaha
Tarif pajak yang ditetapkan atas penghasilan kena
pajak bagi wajib pajak badan usaha mulai tahun 2010
adalah sebesar 25%
CONTOH :
Pada tahun 2020, PT ANAWA memiliki penghasilan
bruto (laba kotor) sebesar Rp 62.500.000.000,00
dengan biaya total yang diizinkan menjadi pengurang
penghasilan sebesar Rp 10.500.000.000,00. berapakah
pajak penghasilan terutang untuk tahun pajak 2020?
Jwb :
• Penghasilan bruto : Rp 62.500.000.000,00
• Biaya pengurang : (Rp 10.500.000.000,00)
• Penghasilan kena pajak : Rp 52.000.000.000,00

PPh terutang :
25% x Rp 52.000.000.000,00 = Rp 13.000.000.000,00
Pajak terutang PT. ANAWA tahun 2020 adalah Rp
13.000.000.000,00
Latihan Soal
1. Wajib Pajak Bpk Rifqi mempunyai objek pajak berupa :
Tanah seluas 300m2 dengan harga jual Rp 300.000/m2
Bangunan seluas 400m2 dengan nilai jual Rp 400.000/m2
Persentase Nilai Jual Kena Pajak 20%. Dan diketahui niali jual objek
pajak tidak kena pajak Rp. 10.000.000.
Hitunglah PBB terutang untuk satu tahun!
2. Pada tahun 2020, PT Jumawa memiliki penghasilan bruto (laba kotor)
sebesar Rp 80.000.000.000,00 dengan biaya total yang diizinkan
menjadi pengurang penghasilan sebesar Rp 12.500.000.000,00.
berapakah pajak penghasilan terutang untuk tahun pajak 2020?
3. Pada tahun 2020, Bapak Samsul memiliki penghasilan Rp
700.000.000,00 dengan biaya yang diperkenankan sebagai
pengurang sebesar Rp 400.000.000,00. Bapak Samsul sudah
menikah, istri tidak bekerja, dan memiliki 3 orang anak yang belum
dewasa. Berapa pajak penghasilana terutang untuk tahun pajak
2020?

Anda mungkin juga menyukai