Jenis-jenis Pajak
A. Jenis Pajak Berdasarkan Cara Pemungutannya
Pajak Langsung dan Pajak Tidak Langsung
Pajak Langsung adalah pajak yang bebannya ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan
tidak dapat dialihkan kepada orang lain.
Sedangkan Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan
kepada pihak lain karena jenis pajak ini tidak memiliki surat ketetapan pajak.
B. Jenis Pajak Berdasarkan Sifatnya
Pajak Subjektif dan Pajak Objektif
Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal pada subjeknya sedangkan pajak objektif
berpangkal kepada objeknya. Contoh pajak subjektif adalah pajak penghasilan (PPh) yang
memperhatikan tentang kemampuan wajib pajak dalam menghasilkan pendapatan atau
uang.
Pajak objektif merupakan pungutan yang memperhatikan nilai dari objek pajak. Contoh
pajak objektif adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari barang yang dikenakan pajak.
Berbeda dengan pajak pusat/ nasional, pajak daerah merupakan pajak-pajak yang dipungut
dan dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
4) Bea Materai
- Pajak Rokok.
- Pajak Hotel.
- Pajak Restoran.
- Pajak Hiburan.
- Pajak Reklame.
- Pajak Parkir.
- Pajak Air Tanah.
- Sekadar informasi saja, mulai tahun 2014, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Perdesaan dan Perkotaan masuk dalam kategori pajak daerah. Sedangkan Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) Perkebunan, Perhutanan dan Pertambangan masih
tetap merupakan pajak pusat.
Pembebasan
Alternatif lain untuk menghapus utang pajak adalah dengan cara pembebasan.
Namun, pembebasan di sini pada umumnya bukan berarti menghilangkan
pokok utang pajak, meniadakan sanksi administratif terkait utang
pajak. Tetapi, utang pajak dapat berakhir dengan pembebasan karena cara ini
merupakan sarana hukum pajak untuk melepaskan tanggung jawab wajib
pajak berupa membayar pajak.
Penghapusan/Peniadaan
Penghapusan utang pajak mirip dengan cara pembebasan. Perbedaannya, cara
penghapusan diberikan karena keadaan keuangan Wajib Pajak. Penghapusan
juga merupakan cara untuk mengakhiri utang pajak. Namun, hanya dengan
alasan tertentu, seperti Wajib Pajak terkena musibah atau karena dasar
penetapannya tidak benar. Ketika utang pajak telah dihapus, perikatan pajak
akan berakhir sehingga Wajib Pajak tidak lagi memiliki kewajiban membayar
pajak yang terutang.
http://komputerisasi-akuntansi-d4.stekom.ac.id/informasi/baca/Timbul-dan-Hapusnya-Utang-
Pajak/827905cfdf507d19fd1622a61d56c8dccf0a95b5
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/pengelompokan-jenis-jenis-pajak-dan-
penjelasannya
https://wiki.v-tax.id/wiki/Tata_Cara_Pemungutan_Pajak