Anda di halaman 1dari 3

1.

Definisi Pajak Penghasilan


Pajak penghasilan merupakan pajak langsung yang dipungut pemerintah pusat atau
merupakan pajak negara. Sebagai pajak langsung, maka pajak penghasilan tersebut
menjadi tanggungan wajib pajak yang bersangkutan, dalam arti bahwa pajak penghasilan
tidak boleh dilimpahkan kepada pihak lain atau dimasukan dalam kalkulasi harga jual
maupun sebagai biaya produksi.

2. Dasar Hukum Pajak Penghasilan


Pajak Penghasilan (PPh) menurut Undang-Undang Nomor 17 tahun 2000 Pasal 1 adalah
pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperolehnya dalam tahun pajak. Yang dimaksud dengan tahun pajak dalam Undang-
Undang Pajak Penghasilan No. 17 Tahun 2000 adalah tahun takwim, namun wajib pajak
dapat menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwim, sepanjang tahun
buku tersebut meliputi jangka waktu 12 (dua belas) bulan

6. Menghitung Pajak Penghasilan


Pajak penghasilan yang terutang dihitung dengan mengalikan tarif tertentu dasar
pengenaan pajak. Pajak penghasilan adalah dasar perhitungan untuk menentukan
besarnya PPh yang terutang. Wajib pajak dapat digolongkan menjadi dua yaitu wajib
pajak dalam negeri dan wajib pajak luar negeri.
a. Tarif Pajak
Tarif pajak merupakan presentase tertentu yang digunakan untuk menghitung
besarnya PPh. Tarif PPh yang berlaku di Indonesia dikelompokkan menjadi dua,
yaitu tarif umum dan tarif khusus.
Perubahan lapisan tarif pajak penghasilan orang pribadi menyangkut layer tarif dan
batasan penghasilan. Dalam UU PPh sebelumnya, lapisan terbawah penghasilan
hanya mencapai Rp50 juta.
Batasan penghasilan tersebut dinaikkan dalam UU HPP menjadi Rp60 juta per tahun.
Namun tarif PPh perorangan tetap 5%.
Lapisan penghasilan kena pajak (PKP) tertinggi sebelumnya hanya sampai di atas
Rp500 juta dengan tarif 30%. Tetapi kini ada lapisan yang mengenakan tarif PPh
Orang Pribadi lebih besar untuk yang berpenghasilan tinggi.

UU PPh

Penghasilan Kena Pajak Setahun Tarif Pajak Penghasilan

Sampai dengan Rp50 juta 5%

Di atas Rp50 juta – Rp250 juta 15%

Di atas Rp250 juta – Rp500 juta 25%

Di atas Rp500 juta 30%

UU HPP

Penghasilan Kena Pajak Setahun Tarif Pajak Penghasilan

Sampai dengan Rp60 juta 5%

Di atas Rp60 juta – Rp250 juta 15%

Di atas Rp250 juta – Rp500 juta 25%

Di atas Rp500 juta – Rp5 miliar 30%

Di atas Rp5 miliar 35%

a. Penghasilan kena pajak 


Tarif Pajak Tarif Pajak (Tidak
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
(Memiliki NPWP) Memiliki NPWP)
Hingga Rp50.000.000 dalam setahun 5% 6%
Di atas Rp50.000.000 hingga
15% 18%
Rp250.000.000 dalam setahu
Di atas Rp250.000.000 sampai
25% 30%
Rp500.000.000
Di atas Rp500.000.000 30% 36%

Penghasilan kena pajak adalah penghasilan Wajib Pajak yang menjadi dasar untuk


menghitung pajak penghasilan. Pendapatan kena pajak diatur dalam Pasal 6 Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat
atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

Penghasilan kena pajak didapat dengan menghitung penghasilan bruto dikurangi


dengan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan. Apabila
dalam menghitung penghasilan kena pajak, penghasilan bruto setelah dikurangkan
dengan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan didapat
kerugian maka kerugian tersebut dikompensasikan mulai dengan penghasilan tahun
pajak berikutnya sampai dengan berturut-turut lima tahun.

Sedangkan bagi Wajib Pajak Badan, tarifnya sebesar 25% berlaku sejak tahun pajak 2010 yang
semula 28%.

https://www.cermati.com/artikel/pajak-penghasilan-pph-terbaru-tarif-dan-cara-
menghitungnya
https://id.wikipedia.org/wiki/Penghasilan_kena_pajak

Anda mungkin juga menyukai