Anda di halaman 1dari 17

Aspek Pajak dalam Bisnis

Pengantar Hukum Bisnis


01 Gambaran Umum
tentang Pajak
Pajak adalah peralihan dari sektor swasta ke
sektor publik berdasarkan undang-undang
yang dapat dipaksakan dengan tidak
mendapat imbalan (tegenprestatie) yang
secara langsung dapat ditunjukkan yang
digunakan untuk membiayai pengeluaran
umum dan yang digunkan sebagai alat
pendorong penghambat atau pencegah
untuk mencapai tujuan yang ada di luar
bidang keuangan negara (Rochman
Soemito)
Unsur-Unsur Pajak

1. Pajak harus berdasarkan undang-undang


Apabila pemerintah hendak memungut pajak dari rakyat, harus
berdasarkan undang undang (pasal 23 ayat 2), karena undang-undang
akan memberikan jaminan hukum untuk adanya keadilan bagi warga
negara atau masyarakat (wajib pajak).

Akan tetapi, timbul pertanyaan mengapa negara atau pemerintah harus


memungut pajak dari rakyat?
2. Pajak Tidak Mendapat Imbalan Langsung
 Karena tidak mendapat imbalan secara langsung pemungutan pajak harus
memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:
● Pemungutan pajak harus adil
● Pemungutan pajak harus nberdasarkan undang-undang
● Pemungutan pajak tidak mengganggu perekonomian
● Pemungutan pajak harus efesien
● Sistem pemungutan pajak harus sederhana
3. Pajak Mempunyai Dua Fungsi
a) Fungsi Budgeter
Pajak yang dipungut oleh pemerintah kepada rakyat dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran
umum (pembangunan dan rutin) yang setiap tahunnya tergambar melalui Anggaran Pendapatan dan
belanja Negara (APBN), Dengan demikian pajak ini merupakan sumber pendapatan hegara di samping
sumber lainnya. Seperti hasil penjualan bahan bakar minyak dan gas alam.
b) Fungsi Mengatur
Fungsi mengatur ini dapat ditarik kalimat" sebagai alat pendorong, penghambat atau pencegah untuk
mencapai tujuan dengan demikian. Pajak sebagai alat mengatur atau melaksanakan kebijakan
pemerintah dalam bidang sosial ekonomi. Contoh: Pajak yang dikenalkan terhadap minuman keras dapat
menghambat atau mencegah setidak-tidaknya mengurangi konsumi minuman keras.
4. Pengelompokkan Pajak
a. Menurut Golongannya b. Menurut sifatnya
1) Pajak langsung yaitu pajak yang harus 1) Pajak subjektif yaitu jenis pajak yang
dipikul sendiri oleh wajib pajak dan didasarkan pada subjeknya atau wajib
tidak dapat dibebankan atau pajaknya. Contohnya adalah pajak
dilimpahkan kepada orang lain. penghasilan
Contohnya adalah pajak penghasilan.
2) Pajak objektif yaitu pajak yang
2) Pajak tidak langsung yaitu pajak yang didasarkan pada objeknya, tanpa
secara tidak langsung dapat dibebankan memerhatikan subjeknya. Contohnya
atau dialihkan kepada orang lain. adalah Pajak pertambahan Nilai dan
Contohnya adalah pajak pertambahan pajak penjualan barang mewah.
nilai.
c. Menurut lembaga pemungutnya
1) Pajak pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemeritah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contohnya adalah
pajak pengahasilan, pajak pertambahan nilai
2) Pajak daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contohnya adalah
Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Hiburan
5. Sistem Pemungutan Pajak

a) Offcial Assessment System yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang


memberikan wewenang kepada fiskus pajak (pemungut pajak) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang (yang harus dibayar) oleh wajib
pajak.

Ciri-cirinya:
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak ada pada fiskus
2) 2) Wajib pajak bersifat pasif
3) Utang pajak (besarnya pajak) akan tampak setelah dikeluarkan surat
ketetapan pajak oleh fiskus
b) Self Assessment System yaitu sistem yang memberikan wewenang penuh
kepada wajib pajak untuk menentukan atau menghitung sendiri besarnya pajak
yang akan dibayar.

Ciri-cirinya:
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak ada pada wajib pajak sendiri
2) Wajib pajak aktif dalam menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri
pajaknya
3) Fiskus tidak ikut campur namum tetap mengawasi
4) With holding system yaitu sistem yang memberikan wewenang penuh kepada
pihak ketiga (bukan fiskus dan wajib pajak) untuk menentukan atau menghitung
besarnya pajak yang akan dibayar oleh wajib pajak.
6. Tarif Pajak
 
Ada empat macam tarif pajak, yaitu sebagai berikut:
 a. Tarif sepadan,
 b. Tarif tetap, dan
 c. Tarif progresif.
Ketentuan umum dan
tata cara perpajakan 02
Ketentuan umum dan tata cara perpajakan
diatur dalam UU 16 Tahun 2000 tentang
perubahan kedua undang-undang No 6 tahun
1983 tentang ketentuan umum dan taat cara
perpajakan.
Dua jenis wajib pajak yaitu
1. Orang perorangan atau pribadi (person) dan
2. Badan
• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
• Surat Pemberitahuan
• Surat Setoran Pajak 
• Surat Ketetapan Pajak
• Surat Tagihan
Hal-hal yang perlu diketahui dalam ketentuan umum tentang perpajakan ini 
1. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang
dalam kegiatan usaha atau perkerjaanya menghasilkan barang, mengimpor
barang, mengeskpor barang melakukan uasah perdagangan, memanfaatkan
barang tidak berwujud dari laur daerah pabean, melakuakn usaha jasa atau
memanfaatkan jasa dari laur daerah pabean.
2. Pengusaha kena pajak adalah pengusaha sebagaimana dimaksud di atas
yang melakukan penyerahan barang kena pajak dan atau penyerahan jasa
kena pajak yang dikenakan pajak berdasarkan undang-undang pajak
pertambahan niali 1984
3. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat,
dalam masa pajak dalam tahun pajak atau dalam bagian tahun pajak
menurut ketentaan peraturan perundang undangan perpajakan.
03

Anda mungkin juga menyukai