Anda di halaman 1dari 13

Buku Ajar E-Learning

PERPAJAKAN

M.Orba Kurniawan, SE,SH,M.Si,BKP


FEB UMPalembang
PERPAJAKAN
Dasar-Dasar Perpajakan

Pertemuan Pertama

FEB UMPalembang
20
Dekripsi Mata Kuliah
Materi ini bertujuan untuk membahas pengertian pajak, perana
dan fungsi pajak, asas-asas pemungutan pajak, Stelsel
Pemungutan pajak, Falsafah dan dasar hukum pajak, hambatan
pemungutan pajak, pengolongan atau perbedaan pajak, tariff
dan dasar pengenaan pajak, system pemgungutan pajak, timbul
dan hapusnya hutang pajak, reformasi dibidang perpajakan,
hukum pajak internasional , hak dan kewajiban

Capaian Pembelajaran
Mampu menjelaskan pengertian pajak, perana dan fungsi pajak,
asas-asas pemungutan pajak, Stelsel Pemungutan pajak,
Falsafah dan dasar hukum pajak, hambatan pemungutan pajak,
pengolongan atau perbedaan pajak, tariff dan dasar pengenaan
pajak, system pemgungutan pajak, timbul dan hapusnya hutang
pajak, reformasi dibidangperpajakan, hukum pajak internasional
, hak dan kewajiban
20
Pengertian Pajak
Menurut UU No. 28 Tahun 2007 :
Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
undang dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung

Perbedaan Pajak dan


retribusi
Tiga perbedaan mendasar antara pajak dan
retribusi, yakni:
1. Pajak dipungut oleh pemerintah pusat dan
pemerintah daerah, sedangkan retribusi
dipungut oleh pemerintah daerah.
2. Objek pajak tidak dapat menikmati secara
langsung apa yang mereka bayarkan,
sedangkan objek retribusi langsung
menikmati layanan yang diberikan
3. Meski keduanya bersifat dapat dipaksakan,
namun pemungutan retribusi dibatasi pada
mereka yang memang menggunakan
fasilitas atau memerlukan/mendapatkan izin
dari negara. Sedangkan wajib pajak berlaku
bagi seluruh masyarakat wajib pajak.
PAGE 3

PERANAN DAN FUNGSI


PAJAK

Pajak sangat erat hubungannya dalam


pembangunan nasional baik disektor public maupun
disektor swasta. Dengan uang pajak, pemerintah
dapat melaksanakan pembangunan, memperlancar
roda pemerintahan, menyiapkan lapngan pekerjaan
serta meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat.

FUNGSI PAJAK
1. Fungsi Budgetair : pajak merupakan suatu alat untuk

memasukan uang sebanyak - banyaknya ke kas Negara

yang padawaktunya nanti akan digunakan untuk membiayai

pengeluaran- pengeluaran Negara.

2. Fungsi Regulasi : pajak digunakansebgai alat untuk

mencapai tujuan tertentu di luar bidang keuangan.


30
Asas Pemungutan Pajak
1. Asas Falsafah Hukum
2. Asas Yuridis
3. Asas Ekonomi
4. Asas Finansial

Stelsel Pemungutan Pajak


1. Stelsel Nyata (Ril) Stelsel Ini mendasarkan
pengenaan pajak pada penghasilan yang benar –
benar diperoleh dalam setiap tahun pajak. Kelebihan
system ini adalah pajak yang dikenakan lebih
realistis. Sedangkan kelemahannya adalah pajak
baru akan dikenakan pada akhir periode, yaitu
setelah riil diketahui.
2. Stelsel anggapan (Fictieve Stelsel) Stelsel ini bekerja
dengan suatu anggapan yang bermacam-macam
tergantung dari undang -undang yang mengaturnya.
Kelebihannya adalah pajak dapat dibayar selama
tahun berjalan tanpa harus menunggu pada akhir
tahun, sedangkan kelemahannya adalah pajak yang
dibayar tidak berdasarkan pada keadaan yang
sebenarnya.
3. Stelsel Campuran Stelsel ini merupakan kombinasi
kedua stelsel diatas. Pada awal tahun besarnya pajak
dihitung berdasarkan suatu anggapan,kemudian
pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan
dengan keadaan yang sebenarnya.
30
Falsafah dan Dasar Hukum
Pemungutan Pajak
1. Falsafah Pajak Falsafah pajak sesuai dengan falsafah bangsa
dan Negara itu ,karena falsafah bangsa Indonesia adalah
pancasila maka falsafah pajak di Indonesia tidak boleh
bertentangan dari pancasila dan berstandar pada pancasila.
2. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Dasar hukum pemungutan
pajak di Indonesia adalah pasal 23 ayat (2) UUD1945 yaitu “
Segala pajak untuk keperluan Negara berdasarkan undang –
undang“. Jadi, setiap pajak yang dipungut pemerintah harus
berdasarkan undang – undang dan undang – undang
tersebut harus disetujui DPR.

Hambatan Pemungutan Pajak


1. Perlawanan Pasif Perlawanan pasif terdiri dari hambatan-
hanbatan yang mempersulitpemungutan pajak yang erat
hubungannya dengan struktur ekonomi, perkembangan
intelektual dan sistem pemungutan pajak itu sendiri.
Walaupun perlawanan pajak ini tidak secara nyata dari
masyarakat, namun akibatnya masyarakat tidak mau
membayar pajak.
2. Perlawanan aktifPerlawanan aktif meliputi semua
usahadan perbuatan yang secara langsungditujukan
terhadap focus dan bertujuan untuk menghindari pajak.
Usaha tersebutdapat berupa pengelakan atau
penyelundupan pajak, pembuatan faktur pajak fiktif,
memanipulasi data, melalaikan pajak,dan sebagainya.
PENGOLONGAN ATAU
PEMBEDAAN PAJAK
Pajak langsung dan pajak tidak langsung
Pajak objektif dan pajak subjektif
Pajak pusat dan pajak daerah

Dalam pemungutan pajak atas pendapatan

(penghasilan), dikenal adanya 3 asas, yaitu:

Asas tempat tinggal Menurut asas ini, wajib

pajak yang bertempat tinggal berhak

mengenakan pajak terhadap waajib pajak

tersebut atas semua penghasilan darimana

saja diperoleh.

Asas sumber Menurut asas ini, Negara dimana

sumber penghasilan itu berada, adalah yang

berhak memungut pajak dengan tidak

memperhatikan diamana wajib pajak tersebut

berada.

Asas kebangsaan (nationaliteit) Asas

kebangsaan ini menghubungkan pengenaan

pajak dengan kebangsaan dari suatu Negara


TARIF DAN DASAR PENGENAAN
PAJAK

1.Tarif pajak proporsional


atau sepadan
2. Tarif pajak degresif atau
Dasar pengenaan pajak
menurun
3. Tarif pajak
(tax rate) atau objek
progresif/meningkat
pajak adalah keadaan,
Tarif pajak konstan atau
perbuatan, dan tetap
peristiwa-peristiwa
hukum yang harus
dikenakan pajak
(taatsbestand).
SISTEM
PEMUNGUTAN PAJAK

1. Office Assessment System Adalah sistem pemungutan


pajak dimana wewenang untuk menentukan besarnya pajak
yang harus dibayar oleh wajib pajak berada pada aparat
pemungutan pajak. Sistem ini sering disebut “sistem SKP”
dan pada umumnya diterapkan pada pengenaan pajak
langsung.
2. Self Assessment System Yaitu sistem pemungutan pajak
dimana wewenang untuk menghitung besarnya pajak yang
harus dibayar oleh wajib pajak berada pada wajib pajak
tersebut.
3. With Holding SystemYaitu sistem pemungutan pajak dimana
wewenang untuk menentukan besarnyapajak yang harus
dibayar oleh wajib pajak tidak berada pada aparat
pemungutanpajak maupun oleh wajib pajak, melainkan
pihak ketiga yang ditunjuk oleh menteri keuangan.
TIMBUL DAN
HAPUSNYA HUTANG PAJAK

1. Timbulnya Hutang Pajak Menurut ajaran formal,


Hutang pajak timbul karena adanya Surat
Ketetapan Pajak (SKP). Sedangkan berdasarkan
ajaran material, hutang pajak timbul karena
undang-undang.
2. HapusnyaHutang Pajak
Pembayaran, Hutang pajak yang melekat pada
wajib pajak akan hapus karena pembayaran
yang dilakukan ke kas negara atau tempat lain
yang ditunjuk pemerintah
Kompensasi Terjadi apabila wajib pajak
mempunyai kelebihan pembayaran pajak.
Kelebihan pembayaran tersebut dapat
dikompensasi sebagai pajak terutang.
Daluwars, Artinya sebagai daluwarsa penagihan.
Pembebasan Hutang pajak tidak berakhir dalam
arti yang semestinya, tetapi karena ditiadakan.
Penghapusan Penghapusan hutang pajak ini
sama sifatnya dengan pembebasan, tetapi
diberikannya karena keadaan keuangan wajib
pajak.
REFORMASI PAJAK

Latar Belakang Yang mendasari adanya


reformasi dalam undang-undang perpajakan
ialah sudah tidak sesuainya undang-undang
yang ada dengan kepribadian bangsa
Indonesia karena undang-undang tersebut
dibuat oleh kolonial.

HUKUM PAJAK
INTERNASIONAL

Prof. Dr. Ottman Buhler, membedakan dalam


arti luas dan sempit. Dalam arti sempit adalah
norma hokum perselisihan yang didasarkan
pada hukum antar bangsa , sedang dalam arti
luas hokum antar bangsa ditambah obyek
hokum perselisihan.
Hak dan
Kewajiaban
Wajib Pajak

Anda mungkin juga menyukai