C. PERTEMUAN 3
Isi Materi
A. Pendahuluan
Analisis korelasi adalah suatu bentuk analisis data dalam penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan di antara dua variabel atau lebih, dan besarnya
pengaruh yang disebabkan oleh vairabel yang satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya
(variabel terikat). Dalam mengalisis hubungan antara variabel-variabel terdapat beberapa bentuk
hubungan, yaitu:
1) Hubungan simeteris
Hubungan simetris adalah hubungan yang menyatakan sifat kebersamaan antara dua
variabel atau lebih, tetapi tidak menunjukkan hubungan sebab akibat atau saling
mempengaruhi. Dalam bentuk hubungan ini tidak diketahui dengan pasti variabel bebas
dan vairabel terikat, karena kedua variabel tidak saling mempengaruhi. Misalnya,
hubungan antara berpakaian mahal dengan penampilan
2) Hubungan kausal
Hubungan kausal adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat
mempengaruhi antara variabel yang satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya
(variabel tak bebas). Dalam bentuk ini hubungan diketahui dengan pasti atau dapat
dibedakan variabel bebas (variabel yang dapat mempengaruhi) dengan vairabel terikat
(variabel yang dipengaruhi). Misalnya, hubungan tingkat pendidikan dengan kemampuan
kerja seseorang; hubungan biaya promosi dengan tingkat penjualan.
3) Hubungan interaktif
Hubungan interakif (timbal balik) adalah hubungan antara dua variabel atau lebih bersifat
mempengaruhi di mana kedudukan variabel X dan Y dapat saling bergantian. Di mana
suatu variabel X mempengaruhi variabel Y atau sebaliknya variabel Y mempengaruhi
variabel X. Dalam bentuk ini identitas kedua vairbael diketahui atau dapat dibedakan.
Misalnya, hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi tenaga kerja. Kedudukan
kedua variabel tersebut dapat bergantian.
Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau
lebih atau juga dapat menentukan arah dari kedua variabel. Nilai korelasi r = (-1 ≤ 0 ≤ 1)
• Apabila nilai r = -1, korelasi negatif sempurna artinya terjadi hubungan bertolak belakang
antara variabel X dan vairbael Y, bila variabel X naik maka variabel Y akan turun.
• Apabila nilai r = 1, korelasi positif sempurna artinya terjadi hubungan searah antara
variabel X dan vairbael Y, bila variabel X naik maka variabel Y akan naik.
Tabel 3.1 tingkat korelasi dan kekuatan hubungannya
No Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan
1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah
2 0,20 – 0,399 Lemah
3 0,40 – 0,599 Cukup
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (KD) adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui
kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah vairabel atau lebih X (bebas) terhadap
variabel Y (terikat).
Rumus:
KD=(r)2x100%
B. Korelasi Sederhana
Langkah-langkah untuk menentukan nilai korelasi (r) secara manual sebagai berikut:
1) Membuat tabel penolong
Tabel 3.2 tabel penolong unutk mencari nilai r
Variabel Variabel
Data (n) XY X2 Y2
bebas (X) terikat (Y)
1 … … … … …
2 … … … … …
3 … … … … …
… … … … … …
n … … … … …
Jumlah ∑=… ∑=… ∑=… ∑=… ∑=…
di mana:
r : koefisien korelasi
n : jumlah sampel
X : variabel X
Y : variabel Y
Langkah uji statistik (signifikansi) korelasi sederhana secara manual adalah sebagai berikut:
1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho: Tidak terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
Ha: terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
2) Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik
Ho: r = 0
Ha: r ≠ 0
3) Menentukan taraf nyata (α)
4) Kaidah pengujian
Jika, - ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima
Jika, - ttabel > thitung, maka Ho ditolak
5) Menghitung thitung dan menentukan ttabel
• Menghitung thitung dengan menggunakan rumus berikut:
𝑟√𝑛 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − (𝑟)2
• Menentukan ttabel
Nilai ttabel dapat dicari dengan menggunakan tabel distribusi t dengan cara taraf
signifikansi α = 0,05/2 = 0,025 (hipotesis 2 arah). Kemudian dicari t tabel pada distribusi
student t.
6) Membandingkan nilai thitung dengan ttabel
Tujuan membandingkan antara ttabel dengan thitung adalah untuk mengetahui, apakah Ho
ditola atau diterima berdasarkan kaidah pengujian (poin 4)
7) Membuat keputusan
Bertujuan untuk mengetahui hipotesis mana yang terpilih Ho atau Ha.
Contoh Kasus:
Diketahui biaya promosi dan penjualan kendaraan roda dua seperti tampak pada tabel di bawah
ini.
Biaya Promosi Penjualan
No
(Juta Rupiah) (Unit)
1 12 62
2 10 46
3 6 43
4 4 32
5 2 18
6 1 15
7 3 22
n ∑ XY- ∑ X ∑ Y
r=
√{n ∑ X 2-( ∑ X)2}{n ∑ Y 2-( ∑ Y)2}
(7)(1707)-(38)(238)
r=
√{(7)(310)-(38)2 }{(7)(9866)-(238)2 }
(11.949)-(9.044)
r=
√{(2.170)-(1.444)}{(69.062)-(56.644)}
2.905
r=
3.003
r = 0,968
4. Membuktikan apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y
• Perhitungan manual
Berdasarkan contoh di atas, maka
1) Judul penelitian dapat disusun
Hubungan antara biaya promosi dengan penjualan pada perusahaan X
2) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho: Tidak terdapat hubungan antara biaya promosi dengan penjualan
Ha: terdapat hubungan antara biaya promosi dengan penjualan
3) Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik
Ho: r = 0
Ha: r ≠ 0
4) Menentukan taraf signifikansi (α)
Taraf signifikansi pada kasus ini yaitu 5% (0,05)
5) Kaidah pengujian
Jika, - ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima
Jika, - ttabel > thitung, maka Ho ditolak
6) Menghitung thitung dan menentukan ttabel
• Menghitung thitung dengan menggunakan rumus berikut:
r√n-2
t hitung =
√1-(r)2
0,968√7-2
t hitung =
√1-(0,968)2
0,968√5
t hitung =
√1-0,936
2,165
t hitung =
0,253
t hitung =8,557
• Menentukan ttabel
Nilai ttabel dapat dicari dengan menggunakan tabel distribusi t dengan cara taraf
signifikansi α = 0,05/2 = 0,025 (hipotesis 2 arah). Kemudian dicari t tabel pada distribusi
student t dengan ketentuan: db = n – 2, db = 7 – 2 = 5. Sehingga t(α,db) = t(0,025,5) = 2,571
7) Membandingkan nilai thitung dengan ttabel
Tujuan membandingkan antara ttabel dengan thitung adalah untuk mengetahui, apakah Ho
ditolak atau diterima berdasarkan kaidah pengujian.
Ternyata thitung = 8,557 > ttabel = 2,571, maka Ho ditolak
8) Membuat keputusan
Karena thitung lebih besar daripada ttabel maka Ho ditolak. Dengan demikian Ha diterima,
sehingga kesimpulannya terdapat hubungan antara biaya promosi dengan penjualan pada
perusahaan X.
Gambar 3.1 Daerah penentuan Ho pada uji Korelasi Product Moment
3) Pindahkan variabel biaya promosi dan variabel penjualan ke kotak Variables dengan
memilih variabel dan klik panah.
Di mana:
RX1.X2.Y = koefisien korelasi berganda
X1 = variabel bebas ke 1
X2 = variabel bebas ke 2
Y = variabel tak bebas
Langkah uji statistik (signifikansi) korelasi sederhana secara manual adalah sebagai berikut:
1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho: Tidak terdapat hubungan antara variabel X1 dan variabel X2 dengan variabel Y
Ha: terdapat hubungan antara variabel X1 dan variabel X2 dengan variabel Y
2) Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik
Ho: rX1.X2.Y = 0
Ha: rX1.X2.Y ≠ 0
3) Menentukan taraf nyata (α)
4) Kaidah pengujian
Jika, - Ftabel ≤ Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima
Jika, - Ftabel > Fhitung, maka Ho ditolak
5) Menghitung Fhitung dan menentukan Ftabel
• Menghitung thitung dengan menggunakan rumus berikut:
R2X1.X2.Y⁄
m
F hitung = 2
(1-R X1.X2.Y )⁄
n-m-1
Di mana:
n = jumlah sampel
r = koefisien korelasi
m = jumlah variabel bebas
• Menentukan Ftabel
Nilai Ftabel dapat dicari pada Ftabel dengan ketentuan:
Ftabel = F(α,k,dk)
Di mana:
dk = n – k – 1
k = pembilang (jumlah variabel bebas)
dk = penyebut
6) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
Tujuan membandingkan antara Ftabel dengan Fhitung adalah untuk mengetahui, apakah Ho
ditola atau diterima berdasarkan kaidah pengujian (poin 4)
7) Membuat keputusan
Bertujuan untuk mengetahui hipotesis mana yang terpilih Ho atau Ha.
Contoh Kasus:
Diketahui biaya promosi (X1), kualitas (X2) dan penjualan (Y) kendaraan roda dua seperti tampak
pada tabel di bawah ini.
No X1 X2 Y
1 12 16 62
2 10 12 46
3 6 8 43
4 4 6 32
5 2 3 18
6 1 2 15
7 3 4 22
Jawab:
1. Nilai koefisien korelasi berganda (R)
(0,936)+(0,961) - 2(0,968)(0,980)(0,995)1,8877936
R X1.X2.Y =√
1 - 0,990
0,0092
R X1.X2.Y =√
0,01
R X1.X2.Y =√0,921
R X1.X2.Y =0,960
6) Menentukan Ftabel
Nilai Ftabel dapat dicari pada Ftabel dengan ketentuan:
Ftabel = F(0,05,2,4) = 6,94
7) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh F hitung = 23,316 > Ftabel = 6,94
8) Membuat keputusan
Karena Fhitung lebih besar daripada Ftabel maka Ho ditolak. Dengan demikian Ha
diterima, sehingga kesimpulannya terdapat hubungan antara biaya promosi dan
kualitas dengan penjualan kendaraan roda dua.
6) Menentukan Ftabel
Nilai Ftabel dapat dicari pada Ftabel dengan ketentuan:
Ftabel = F(0,05,1,5) = 6,61
7) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh F hitung = 73,125 > Ftabel = 6,61
8) Membuat keputusan
Karena Fhitung lebih besar daripada Ftabel maka Ho ditolak. Dengan demikian Ha
diterima, sehingga kesimpulannya terdapat hubungan antara biaya promosi
dengan penjualan kendaraan roda dua.
6) Menentukan Ftabel
Nilai Ftabel dapat dicari pada Ftabel dengan ketentuan:
Ftabel = F(0,05,1,5) = 6,61
7) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh F hitung = 120 > Ftabel = 6,61
8) Membuat keputusan
Karena Fhitung lebih besar daripada Ftabel maka Ho ditolak. Dengan demikian Ha
diterima, sehingga kesimpulannya terdapat hubungan antara kualitas dengan
penjualan kendaraan roda dua.
2) Apabila telah di klik, maka akan muncul jendela seperti gambar di bawah
3) Pindahkan variabel kinerja, variabel motivasi, dan variabel disiplin ke kotak Variables
dengan memilih variabel dan klik panah.
5) Klik OK
Hasil output analisis data, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
c) Pindahkan variabel penjualan pada kotak dependent; variabel biaya promosi dan
kualitas pindahkan ke kotak independent.
d) Klik OK
Maka akan muncul hasil analisis berikut
Latihan Essay
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan perbedaan korelasi sederhana dan korelasi berganda?
2. Jelaskan bentuk-bentuk hubungan dalam analisis korelasi?
3. Soal Kasus Analisis Korelasi Berganda (R)
Seorang peneliti ingin melakukan sebuah penelitian yang berjudul hubungan antara
motivasi belajar dan gaya belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa. Tabulasi data
tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No. Prestasi Motivasi Gaya Belajar
Urut Akademik Belajar (X2)
(Y) (X1)
1 3,50 12 10
2 3,00 10 8
3 3,86 15 12
4 3,00 9 8
5 3,26 11 10
6 3,10 10 9
7 3,16 10 8
8 3,80 14 12
9 3,60 14 11
10 3,18 9 8
11 3,54 12 11
12 3,40 11 10
13 3,26 9 8
14 3,30 9 8
15 3,60 12 11
16 3,00 8 6
17 3,80 14 12
18 3,60 12 10
19 3,75 13 11
20 3,80 15 12
Berdasarkan tabel di atas, tentukan:
1. Nilai koefisien korelasi berganda (R)
2. Berapa besar sumbangan (kontribusi) variabel X terhdap variabel Y (Koefisien
Determinasi = KD)?
3. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y
Rangkuman
Analisis korelasi adalah suatu bentuk analisis data dalam penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan di antara dua variabel atau lebih, dan
besarnya pengaruh yang disebabkan oleh vairabel yang satu (variabel bebas) terhadap
variabel lainnya (variabel terikat). Dalam mengalisis hubungan antara variabel-variabel
terdapat beberapa bentuk hubungan, yaitu: (1) hubungan simetris; (2) hubungan kausal; dan
(3) hubungan interaktif.
Analisis korelasi, terdiri dari 2 yaitu analisis korelasi sederhana dan analisis korelasi
berganda. Analisis korelasi sederhana adalah untuk mengetahui derajat atau kekuatan
hubungan antara dua variabel. Analisis korelasi berganda adalah untuk mengetahui derajat
atau kekuatan hubungan antara tiga variabel atau lebih, serta untuk mengetahui kontribusi
yang diberikan secaa simultan oleh variabel X 1 dan X2 terhadap nilai variabel Y dan
kontribusi secara parsial yang diberikan oleh variabel X 1 terhadap Y serta X2 terhadap Y.
Referensi
Supangat, Andi. 2017. Statistika: dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Non Parametrik. Penerbit
Kencana