Anda di halaman 1dari 21

MODUL 3

C. PERTEMUAN 3

Deskripsi Materi Materi ini dirancang untuk mengkaji konsep-konsep


Statistika yang dapat diterapkan pada proses analisa
lingkungan bisnis dan pengambilan keputusan bisnis.
Hal ini diharapkan dapat memberikan metode statistik
untuk menganalisis dan menyelesaikan permasalahan
bisnis.
Capaian Pembelajaran • Memahami statistik Inferensial Parametrik :
(Asosiatif) Korelasi
• Merasakan pentingnya kejujuran data dan
penggunaannya
• Mampu menggunakan statistik Inferensial dalam
menyelesaikan permasalahan bisnis
Pokok Bahasan Analisis Korelasi
Sub Pokok Bahasan Korelasi Sederhana
Korelasi Berganda

Isi Materi
A. Pendahuluan
Analisis korelasi adalah suatu bentuk analisis data dalam penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan di antara dua variabel atau lebih, dan besarnya
pengaruh yang disebabkan oleh vairabel yang satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya
(variabel terikat). Dalam mengalisis hubungan antara variabel-variabel terdapat beberapa bentuk
hubungan, yaitu:
1) Hubungan simeteris
Hubungan simetris adalah hubungan yang menyatakan sifat kebersamaan antara dua
variabel atau lebih, tetapi tidak menunjukkan hubungan sebab akibat atau saling
mempengaruhi. Dalam bentuk hubungan ini tidak diketahui dengan pasti variabel bebas
dan vairabel terikat, karena kedua variabel tidak saling mempengaruhi. Misalnya,
hubungan antara berpakaian mahal dengan penampilan
2) Hubungan kausal
Hubungan kausal adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat
mempengaruhi antara variabel yang satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya
(variabel tak bebas). Dalam bentuk ini hubungan diketahui dengan pasti atau dapat
dibedakan variabel bebas (variabel yang dapat mempengaruhi) dengan vairabel terikat
(variabel yang dipengaruhi). Misalnya, hubungan tingkat pendidikan dengan kemampuan
kerja seseorang; hubungan biaya promosi dengan tingkat penjualan.
3) Hubungan interaktif
Hubungan interakif (timbal balik) adalah hubungan antara dua variabel atau lebih bersifat
mempengaruhi di mana kedudukan variabel X dan Y dapat saling bergantian. Di mana
suatu variabel X mempengaruhi variabel Y atau sebaliknya variabel Y mempengaruhi
variabel X. Dalam bentuk ini identitas kedua vairbael diketahui atau dapat dibedakan.
Misalnya, hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi tenaga kerja. Kedudukan
kedua variabel tersebut dapat bergantian.

Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau
lebih atau juga dapat menentukan arah dari kedua variabel. Nilai korelasi r = (-1 ≤ 0 ≤ 1)
• Apabila nilai r = -1, korelasi negatif sempurna artinya terjadi hubungan bertolak belakang
antara variabel X dan vairbael Y, bila variabel X naik maka variabel Y akan turun.
• Apabila nilai r = 1, korelasi positif sempurna artinya terjadi hubungan searah antara
variabel X dan vairbael Y, bila variabel X naik maka variabel Y akan naik.
Tabel 3.1 tingkat korelasi dan kekuatan hubungannya
No Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan
1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah
2 0,20 – 0,399 Lemah
3 0,40 – 0,599 Cukup
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (KD) adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui
kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah vairabel atau lebih X (bebas) terhadap
variabel Y (terikat).
Rumus:
KD=(r)2x100%
B. Korelasi Sederhana
Langkah-langkah untuk menentukan nilai korelasi (r) secara manual sebagai berikut:
1) Membuat tabel penolong
Tabel 3.2 tabel penolong unutk mencari nilai r
Variabel Variabel
Data (n) XY X2 Y2
bebas (X) terikat (Y)
1 … … … … …
2 … … … … …
3 … … … … …
… … … … … …
n … … … … …
Jumlah ∑=… ∑=… ∑=… ∑=… ∑=…

2) Menghitung nilai r dengan menggunakan rumus berikut:


n ∑ XY- ∑ X ∑ Y
r=
√{n ∑ X 2-( ∑ X)2}{n ∑ Y 2-( ∑ Y)2}

di mana:
r : koefisien korelasi
n : jumlah sampel
X : variabel X
Y : variabel Y

Langkah uji statistik (signifikansi) korelasi sederhana secara manual adalah sebagai berikut:
1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho: Tidak terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
Ha: terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
2) Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik
Ho: r = 0
Ha: r ≠ 0
3) Menentukan taraf nyata (α)
4) Kaidah pengujian
Jika, - ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima
Jika, - ttabel > thitung, maka Ho ditolak
5) Menghitung thitung dan menentukan ttabel
• Menghitung thitung dengan menggunakan rumus berikut:
𝑟√𝑛 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − (𝑟)2
• Menentukan ttabel
Nilai ttabel dapat dicari dengan menggunakan tabel distribusi t dengan cara taraf
signifikansi α = 0,05/2 = 0,025 (hipotesis 2 arah). Kemudian dicari t tabel pada distribusi
student t.
6) Membandingkan nilai thitung dengan ttabel
Tujuan membandingkan antara ttabel dengan thitung adalah untuk mengetahui, apakah Ho
ditola atau diterima berdasarkan kaidah pengujian (poin 4)
7) Membuat keputusan
Bertujuan untuk mengetahui hipotesis mana yang terpilih Ho atau Ha.

Contoh Kasus:
Diketahui biaya promosi dan penjualan kendaraan roda dua seperti tampak pada tabel di bawah
ini.
Biaya Promosi Penjualan
No
(Juta Rupiah) (Unit)
1 12 62
2 10 46
3 6 43
4 4 32
5 2 18
6 1 15
7 3 22

Berdasarkan tabel di atas, tentukan:


1. Nilai koefisien korelasi (r)
2. Berapa besar sumbangan (kontribusi) variabel X terhdap variabel Y (Koefisien
Determinasi = KD)?
3. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y
Jawab:
1. Menghitung nilai koefisien korelasi (r)
Biaya Promosi (X) Penjualan (Y)
No XY X2 Y2
(Juta Rupiah) (Unit)
1 12 62 744 144 3844
2 10 46 460 100 2116
3 6 43 258 36 1849
4 4 32 128 16 1024
5 2 18 36 4 324
6 1 15 15 1 225
7 3 22 66 9 484
∑ 38 238 1707 310 9866

n ∑ XY- ∑ X ∑ Y
r=
√{n ∑ X 2-( ∑ X)2}{n ∑ Y 2-( ∑ Y)2}

(7)(1707)-(38)(238)
r=
√{(7)(310)-(38)2 }{(7)(9866)-(238)2 }
(11.949)-(9.044)
r=
√{(2.170)-(1.444)}{(69.062)-(56.644)}
2.905
r=
3.003
r = 0,968

2. Menghitung Koefisien Determinasi (KD)


KD=(r)2x100%
KD=(0,968)2 x100%
KD=0,936x100%
KD=93,6%

4. Membuktikan apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y
• Perhitungan manual
Berdasarkan contoh di atas, maka
1) Judul penelitian dapat disusun
Hubungan antara biaya promosi dengan penjualan pada perusahaan X
2) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho: Tidak terdapat hubungan antara biaya promosi dengan penjualan
Ha: terdapat hubungan antara biaya promosi dengan penjualan
3) Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik
Ho: r = 0
Ha: r ≠ 0
4) Menentukan taraf signifikansi (α)
Taraf signifikansi pada kasus ini yaitu 5% (0,05)
5) Kaidah pengujian
Jika, - ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima
Jika, - ttabel > thitung, maka Ho ditolak
6) Menghitung thitung dan menentukan ttabel
• Menghitung thitung dengan menggunakan rumus berikut:
r√n-2
t hitung =
√1-(r)2
0,968√7-2
t hitung =
√1-(0,968)2
0,968√5
t hitung =
√1-0,936
2,165
t hitung =
0,253
t hitung =8,557

• Menentukan ttabel
Nilai ttabel dapat dicari dengan menggunakan tabel distribusi t dengan cara taraf
signifikansi α = 0,05/2 = 0,025 (hipotesis 2 arah). Kemudian dicari t tabel pada distribusi
student t dengan ketentuan: db = n – 2, db = 7 – 2 = 5. Sehingga t(α,db) = t(0,025,5) = 2,571
7) Membandingkan nilai thitung dengan ttabel
Tujuan membandingkan antara ttabel dengan thitung adalah untuk mengetahui, apakah Ho
ditolak atau diterima berdasarkan kaidah pengujian.
Ternyata thitung = 8,557 > ttabel = 2,571, maka Ho ditolak
8) Membuat keputusan
Karena thitung lebih besar daripada ttabel maka Ho ditolak. Dengan demikian Ha diterima,
sehingga kesimpulannya terdapat hubungan antara biaya promosi dengan penjualan pada
perusahaan X.
Gambar 3.1 Daerah penentuan Ho pada uji Korelasi Product Moment

Langkah analisis Korelasi Sederhana dengan menggunakan aplikasi SPSS


Contoh kasus pada analisis korelasi sederhana.
Pada analisis ini, variabel yang digunakan terdiri dari dua variabel yaitu:
Variabel Y : Penjualan
Variabel X : Biaya Promosi
Hipotesis : Ada hubungan antara biaya promosi dengan penjualan
1) Klik Analyze → Correlate →Bivariate
2) Apabila telah di klik, maka akan muncul jendela seperti gambar di bawah

3) Pindahkan variabel biaya promosi dan variabel penjualan ke kotak Variables dengan
memilih variabel dan klik panah.

4) Pastikan correlation coeficients pearson telah tercentang


5) Klik OK
Hasil output analisis data, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

6) Interpretasi output analisis korelasi sederhana


Untuk menginterpretasikan hasil analisis korelasi sederhana, lihat nilai pearson
correlation. Apabila nilai pearson correlation mendekati nilai 1,00, artinya hubungan
kedua variabel tersebut akan semakin kuat. Sebaliknya, apabila nilai pearson correlation
tersebut mendekati nilai 0,00 artinya hubungan kedua variabel tersebut akan semakin
melemah.
Untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel biaya promosi dengan variabel
penjualan, dapat dilihat nilai sig. (2-tailed). Apabila nilai sig. (2-tailed) lebih kecil daripada
nilai alpha (misalnya, dalam kasus ini menggunakan 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan antara variabel biaya promosi dengan penjualan pada perusahaan X.

C. Korelasi Berganda (R)


Analisis korelasi berganda adalah untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan
antara tiga variabel atau lebih, serta untuk mengetahui kontribusi yang diberikan secaa simultan
oleh variabel X1 dan X2 terhadap nilai variabel Y dan kontribusi secara parsial yang diberikan oleh
variabel X1 terhadap Y serta X2 terhadap Y.
Langkah-Langkah Perhitungan nilai korelasi berganda (R) secara manual adalah sebagai berikut.
1) Membuat tabel penolong
Data (n) X1 X2 Y X1Y X2Y X1 X2 (X1)2 (X2)2 (Y)2
1 … … … … … … … … …
2 … … … … … … … … …
3 … … … … … … … … …
… … … … … … … … … …
n … … … … … … … … …
Jumlah ∑=… ∑=… ∑=… ∑=… ∑=… ∑=… ∑=… ∑=… ∑=…
2) Menghitung nilai R
2 +r 2 -2(r
rX1.Y X2.Y X1.Y )(rX2.Y )(rX1.X2 )
R X1.X2.Y =√ 2
1-rX1.X2

Di mana:
RX1.X2.Y = koefisien korelasi berganda
X1 = variabel bebas ke 1
X2 = variabel bebas ke 2
Y = variabel tak bebas

Langkah uji statistik (signifikansi) korelasi sederhana secara manual adalah sebagai berikut:
1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho: Tidak terdapat hubungan antara variabel X1 dan variabel X2 dengan variabel Y
Ha: terdapat hubungan antara variabel X1 dan variabel X2 dengan variabel Y
2) Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik
Ho: rX1.X2.Y = 0
Ha: rX1.X2.Y ≠ 0
3) Menentukan taraf nyata (α)
4) Kaidah pengujian
Jika, - Ftabel ≤ Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima
Jika, - Ftabel > Fhitung, maka Ho ditolak
5) Menghitung Fhitung dan menentukan Ftabel
• Menghitung thitung dengan menggunakan rumus berikut:
R2X1.X2.Y⁄
m
F hitung = 2
(1-R X1.X2.Y )⁄
n-m-1
Di mana:
n = jumlah sampel
r = koefisien korelasi
m = jumlah variabel bebas
• Menentukan Ftabel
Nilai Ftabel dapat dicari pada Ftabel dengan ketentuan:
Ftabel = F(α,k,dk)
Di mana:
dk = n – k – 1
k = pembilang (jumlah variabel bebas)
dk = penyebut
6) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
Tujuan membandingkan antara Ftabel dengan Fhitung adalah untuk mengetahui, apakah Ho
ditola atau diterima berdasarkan kaidah pengujian (poin 4)
7) Membuat keputusan
Bertujuan untuk mengetahui hipotesis mana yang terpilih Ho atau Ha.

Contoh Kasus:
Diketahui biaya promosi (X1), kualitas (X2) dan penjualan (Y) kendaraan roda dua seperti tampak
pada tabel di bawah ini.
No X1 X2 Y
1 12 16 62
2 10 12 46
3 6 8 43
4 4 6 32
5 2 3 18
6 1 2 15
7 3 4 22

Berdasarkan tabel di atas, tentukan:


1. Nilai koefisien korelasi (r)
2. Berapa besar sumbangan (kontribusi) variabel X terhdap variabel Y (Koefisien
Determinasi = KD)?
3. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y

Jawab:
1. Nilai koefisien korelasi berganda (R)

Data (n) X1 X2 Y X1Y X2Y X1 X2 (X1)2 (X2)2 (Y)2


1 12 16 62 744 992 192 144 256 3844
2 10 12 46 460 552 120 100 144 2116
3 6 8 43 258 344 48 36 64 1849
4 4 6 32 128 192 24 16 36 1024
5 2 3 18 36 54 6 4 9 324
6 1 2 15 15 30 2 1 4 225
7 3 4 22 66 88 12 9 16 484
Jumlah 38 51 238 1707 2252 404 310 529 9866
Berdasarkan hasil perhitungan, diperolah:
rX1.Y = 0,968
rX2.Y = 0,980
rX1.X2 = 0,995
Maka,
2 +r 2 -2(r
rX1.Y X2.Y X1.Y )(rX2.Y )(rX1.X2 )
R X1.X2.Y =√ 2
1-rX1.X2

(0,936)+(0,961) - 2(0,968)(0,980)(0,995)1,8877936
R X1.X2.Y =√
1 - 0,990

0,0092
R X1.X2.Y =√
0,01

R X1.X2.Y =√0,921
R X1.X2.Y =0,960

2. Besar sumbangan (kontribusi) variabel X terhdap variabel Y (Koefisien Determinasi = KD)


• Koefisien Determinasi variabel X1 terhadap X2
KD=(r)2x100%
KD=(0,995)2 x100%
KD=0,990x100%
KD=99,0%
• Koefisien Determinasi variabel X1 terhadap Y
KD=(r)2x100%
KD=(0,968)2 x100%
KD=0,936x100%
KD=93,6%
• Koefisien Determinasi variabel X2 terhadap Y
KD=(r)2x100%
2
KD=(0,980) x100%
KD=0,960x100%
KD=96,0%
3. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan secara simultan dan parsial antara biaya
promosi dan kualitas dengan penjualan
a) Uji signifikansi secara simultan antara variabel X 1 dan X2 dengan Y
1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho: Tidak terdapat hubungan antara variabel X1 dan variabel X2 dengan variabel Y
Ha: terdapat hubungan antara variabel X1 dan variabel X2 dengan variabel Y
2) Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik
Ho: rX1.X2.Y = 0
Ha: rX1.X2.Y ≠ 0
3) Menentukan taraf signifikansi (α)
Dalam kasus ini, taraf signifikansi yang digunakan yaitu 5% atau 0,05
4) Kaidah pengujian
Jika, Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima
Jika, - Ftabel > Fhitung, maka Ho ditolak
5) Menghitung Fhitung dan menentukan Ftabel
Menghitung thitung dengan menggunakan rumus berikut:
R2X1.X2.Y⁄
m
F hitung =
(1-R2X1.X2.Y )⁄
n-m-1
0,9602⁄
Fhitung = 2
(1-0,9602 )⁄
7-2-1
0,921⁄
Fhitung = 2
(0,079)⁄
4
0,4605
Fhitung =
0,01975
Fhitung =23,316

6) Menentukan Ftabel
Nilai Ftabel dapat dicari pada Ftabel dengan ketentuan:
Ftabel = F(0,05,2,4) = 6,94
7) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh F hitung = 23,316 > Ftabel = 6,94
8) Membuat keputusan
Karena Fhitung lebih besar daripada Ftabel maka Ho ditolak. Dengan demikian Ha
diterima, sehingga kesimpulannya terdapat hubungan antara biaya promosi dan
kualitas dengan penjualan kendaraan roda dua.

b) Uji signifikansi secara simultan antara variabel X 1 dengan Y


1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho: Tidak terdapat hubungan antara variabel X1 dengan variabel Y
Ha: terdapat hubungan antara variabel X1 dengan variabel Y
2) Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik
Ho: rX1.X2.Y = 0
Ha: rX1.X2.Y ≠ 0
3) Menentukan taraf signifikansi (α)
Dalam kasus ini, taraf signifikansi yang digunakan yaitu 5% atau 0,05
4) Kaidah pengujian
Jika, Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima
Jika, - Ftabel > Fhitung, maka Ho ditolak
5) Menghitung Fhitung dan menentukan Ftabel
Menghitung thitung dengan menggunakan rumus berikut:
R2X1.X2.Y⁄
m
F hitung = 2
(1-R X1.X2.Y )⁄
n-m-1
2
0,968 ⁄
Fhitung = 1
(1-0,9682 )⁄
7-1-1
0,936⁄
Fhitung = 1
(0,064)⁄
5
0,936
Fhitung =
0,0128
Fhitung =73,125

6) Menentukan Ftabel
Nilai Ftabel dapat dicari pada Ftabel dengan ketentuan:
Ftabel = F(0,05,1,5) = 6,61
7) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh F hitung = 73,125 > Ftabel = 6,61
8) Membuat keputusan
Karena Fhitung lebih besar daripada Ftabel maka Ho ditolak. Dengan demikian Ha
diterima, sehingga kesimpulannya terdapat hubungan antara biaya promosi
dengan penjualan kendaraan roda dua.

c) Uji signifikansi secara simultan antara variabel X2 dengan Y


1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho: Tidak terdapat hubungan antara variabel X2 dengan variabel Y
Ha: terdapat hubungan antara variabel X2 dengan variabel Y
2) Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik
Ho: rX1.X2.Y = 0
Ha: rX1.X2.Y ≠ 0
3) Menentukan taraf signifikansi (α)
Dalam kasus ini, taraf signifikansi yang digunakan yaitu 5% atau 0,05
4) Kaidah pengujian
Jika, Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima
Jika, - Ftabel > Fhitung, maka Ho ditolak
5) Menghitung Fhitung dan menentukan Ftabel
Menghitung thitung dengan menggunakan rumus berikut:
R2X1.X2.Y⁄
m
F hitung =
(1-R2X1.X2.Y )⁄
n-m-1
0,9802⁄
Fhitung = 1
(1-0,9802 )⁄
7-1-1
0,960⁄
Fhitung = 1
(0,040)⁄
5
0,960
Fhitung =
0,008
Fhitung =120

6) Menentukan Ftabel
Nilai Ftabel dapat dicari pada Ftabel dengan ketentuan:
Ftabel = F(0,05,1,5) = 6,61
7) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh F hitung = 120 > Ftabel = 6,61
8) Membuat keputusan
Karena Fhitung lebih besar daripada Ftabel maka Ho ditolak. Dengan demikian Ha
diterima, sehingga kesimpulannya terdapat hubungan antara kualitas dengan
penjualan kendaraan roda dua.

Langkah analisis Korelasi Berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS


Contoh kasus pada analisis korelasi berganda.
Pada analisis ini, variabel yang digunakan terdiri dari tiga variabel yaitu:
Variabel Y : Penjualan
Variabel X1 : Biaya promosi
Variabel X2 : Kualitas
Hipotesis : Ada hubungan antara biaya promosi dan kualitas dengan penjualan kendaraan
roda dua
1) Klik Analyze → Correlate →Bivariate

2) Apabila telah di klik, maka akan muncul jendela seperti gambar di bawah
3) Pindahkan variabel kinerja, variabel motivasi, dan variabel disiplin ke kotak Variables
dengan memilih variabel dan klik panah.

4) Pastikan correlation coeficients pearson telah tercentang

5) Klik OK
Hasil output analisis data, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

6) Interpretasi output analisis korelasi berganda


Untuk menginterpretasikan hasil analisis korelasi berganda, lihat nilai pearson
correlation. Apabila nilai pearson correlation mendekati nilai 1,00, artinya hubungan
antar variabel tersebut akan semakin kuat. Sebaliknya, apabila nilai pearson correlation
tersebut mendekati nilai 0,00 artinya hubungan antar variabel tersebut akan semakin
melemah.
Untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel biaya promosi dan kualitas dengan
penjualan dapat dilihat nilai sig. (2-tailed). Apabila nilai sig. (2-tailed) lebih kecil daripada
nilai alpha (misalnya, dalam kasus ini menggunakan 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan antara biaya promosi dan kualitas dengan penjualan. Sebaliknya, apabila
nilai sig. (2-tailed) lebih besar daripada nilai alpha maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada hubungan antara biaya promosi dan kualitas dengan penjualan.
7) Untuk pengujian signifikansi, ikuti langkah berikut
a) Klik menu Analyze → Regression → Linier

b) Apabila sudah diklik, maka akan muncul jendela berikut

c) Pindahkan variabel penjualan pada kotak dependent; variabel biaya promosi dan
kualitas pindahkan ke kotak independent.
d) Klik OK
Maka akan muncul hasil analisis berikut

Latihan Essay
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan perbedaan korelasi sederhana dan korelasi berganda?
2. Jelaskan bentuk-bentuk hubungan dalam analisis korelasi?
3. Soal Kasus Analisis Korelasi Berganda (R)
Seorang peneliti ingin melakukan sebuah penelitian yang berjudul hubungan antara
motivasi belajar dan gaya belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa. Tabulasi data
tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No. Prestasi Motivasi Gaya Belajar
Urut Akademik Belajar (X2)
(Y) (X1)
1 3,50 12 10
2 3,00 10 8
3 3,86 15 12
4 3,00 9 8
5 3,26 11 10
6 3,10 10 9
7 3,16 10 8
8 3,80 14 12
9 3,60 14 11
10 3,18 9 8
11 3,54 12 11
12 3,40 11 10
13 3,26 9 8
14 3,30 9 8
15 3,60 12 11
16 3,00 8 6
17 3,80 14 12
18 3,60 12 10
19 3,75 13 11
20 3,80 15 12
Berdasarkan tabel di atas, tentukan:
1. Nilai koefisien korelasi berganda (R)
2. Berapa besar sumbangan (kontribusi) variabel X terhdap variabel Y (Koefisien
Determinasi = KD)?
3. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y

Rangkuman
Analisis korelasi adalah suatu bentuk analisis data dalam penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan di antara dua variabel atau lebih, dan
besarnya pengaruh yang disebabkan oleh vairabel yang satu (variabel bebas) terhadap
variabel lainnya (variabel terikat). Dalam mengalisis hubungan antara variabel-variabel
terdapat beberapa bentuk hubungan, yaitu: (1) hubungan simetris; (2) hubungan kausal; dan
(3) hubungan interaktif.
Analisis korelasi, terdiri dari 2 yaitu analisis korelasi sederhana dan analisis korelasi
berganda. Analisis korelasi sederhana adalah untuk mengetahui derajat atau kekuatan
hubungan antara dua variabel. Analisis korelasi berganda adalah untuk mengetahui derajat
atau kekuatan hubungan antara tiga variabel atau lebih, serta untuk mengetahui kontribusi
yang diberikan secaa simultan oleh variabel X 1 dan X2 terhadap nilai variabel Y dan
kontribusi secara parsial yang diberikan oleh variabel X 1 terhadap Y serta X2 terhadap Y.

Latihan Pilihan Ganda


Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih jawaban yang paling tepat.
1. Suatu bentuk analisis data dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan
atau bentuk arah hubungan di antara dua variabel atau lebih, dan besarnya pengaruh yang
disebabkan oleh vairabel yang satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel
terikat), merupakan pengertian dari…
a. Korelasi
b. Regresi
c. Simetris
d. Kausal
e. Interaktif
2. Hubungan antara dua variabel atau lebih bersifat mempengaruhi di mana kedudukan
variabel X dan Y dapat saling bergantian, merupakan bentuk hubungan …
a. Simetris
b. Kausal
c. Interaktif
d. Korelasi sederhana
e. Korelasi sederhana
3. Apabila dalam sebuah penelitian terdiri dari lebih dari 2 variabel, maka analisis yang paling
tepat adalah …
a. Korelasi
b. Regresi sederhana
c. Korelasi sederhana
d. Regresi berganda
e. Korelasi berganda

Referensi
Supangat, Andi. 2017. Statistika: dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Non Parametrik. Penerbit
Kencana

Siregar, Syofian, (2013), Metode Penelitian Kuantitatif: dilengkapi dengan perbandingan


perhitungan manual dan SPSS, Penerbit Kencana

Anda mungkin juga menyukai