Anda di halaman 1dari 21

AKUNTANSI PERBANKAN DAN LEMBAGA

KEUANGAN LAINNYA
DR. BETRI. SE. AK. M.SI. CA
KONSEP DASAR AKUNTANSI PERBANKAN DAN LEMBAGA
KEUANGAN LAINNYA

Mengenal aset keuangan Mengenal lembaga keuangan bank

MATERI 1 MATERI 2 MATERI 3 MATERI 4

Mengenal lembaga keuangan Mengenal lembaga keuangan bukan bank


ASET KEUANGAN
Aset Keuangan adalah aset yang tidak berwujud. Nilai dari aset ini
tergantung dari nilai arus kas/uang yang akan kita terima di masa yang akan
datang, semakin besar nilai arus kas yang akan kita terima di masa yang
akan datang maka semakin tinggi nilai dari aset keuangan tersebut. Pihak
yang setuju untuk melakukan pembayaran kas/ klaim atas aset keuangan
tersebut disebut emiten atau issuer sedangkan penerima klaim disebut
sebagai investor. Berikut adalah contoh dari aset keuangan tersebut:
Pinjaman / kredit yang diberikan oleh bank Niaga kepada bapak Abdullah
untuk renovasi rumahnya
 ORI atau Obligasi Ritel Republik Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia yang dapat dimiliki oleh setiap warga Indonesia
 Obligasi yang dikeluarkan oleh PT. Anugrah Cipta

 Saham biasa yang diterbitkan oleh PT. Telkomsel

 Saham preferen yang diterbitkan oleh IBM


RESIKO ASET KEUANGAN:
 Resiko daya beli (purchasing power risk), resiko ini ditimbulkan
karena adanya inflasi, sehingga resiko ini disebut juga inflation risk.
 Resiko ketidakmampuan emiten atau peminjam untuk membayar
kewajibannya yang disebut dengan resiko kredit (credit risk) atau
resiko kelalaian (default risk)
 Resiko nilai tukar (foreign exchange risk), resiko ini timbul jika
berinvestasi pada mata uang asing. Hal ini disebabkan karena
adanya perbedaan nilai tukar mata uang suatu negara dengan negara
lain. Jika nilai tukar berubah kearah negative maka kita akan
menerima uang yang lebih sedikit. Misalnya investasi pada asset
yang mata uangnya dolar, maka jika rupiah menguat maka kita akan
menerima rupiah yang jumlahnya lebih sedikit.
LEMBAGA KEUANGAN
 Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 14 Tahun 1967 tentang
Pokok-pokok Perbankan diganti Undang-undang No. 7 Tahun 1992
tentang tentang Perbankan, menyatakan bahwa Lembaga Keuangan
adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya dibidang
keuangan, menarik uang dari dan menyalurkan ke dalam
masyarakat.

 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia NO.


KEP-792/MK/IV/12/1970 tentang Lembaga Keuangan, menjelaskan
bahwa lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui
kegiatan-kegiatannya dibidang keuangan secara langsung atau tidak
langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan
kertas berharga dan menyalurkannya kedalam masyarakat, terutama
guna membiayai investasi perusahaan-perusahaan.
 Manfaat lembaga keuangan sebagai lembaga perantara atau intermediasi
FUNGSI LEMBAGA KEUANGAN
yakni lembaga menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk produk
simpanan dengan memberikan suku bunga deposito kepada masyarakat.
Seperti tabungan berjangka, tabungan sekolah, tabungan haji, deposito,
safe deposit box dan produk-produk tabungan lainnya.
 Dan juga peran lembaga keuangan sebagai lembaga menyalurkan dana
kepada masyarakat dengan bentuk produk pinjaman dengan menetapkan
suku bunga kredit kepada para kreditor guna untuk meningkatkan
perekonomian negara.
 Membantu perekenomian kerakyatan agar bisa mengatasi masalah
ekonomi modern yang sering dihadapi oleh para pebisnis.
 Sebagai lembaga penerapan prinsip ekonomi guna untuk mengatasi
inflasi dengan menaikkan cadangan kas bank sentral agar perputaran
uang bertambah.
 Sebagai penyedia jasa-jasa sistem pembayaran seperti bilyet giro, cek,
transfer uang, RTGS, kartu kredit, kliring antar bank sehingga dapat
membantu mekanisme pembayaran para pebisnis.
 Lembaga Keuangan Bank
JENIS LEMBAGA KEUANGAN
Yang dimaksud adalah lembaga perantara keuangan yang didirikan dengan
wewenang untuk menerima dan menghimpun simpanan uang,
meminjamkan uang, serta menerbitkan promes atau banknote.
Bank ini terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu Bank Sentral yang berfungsi
untuk menjaga kestabilan perekonomian masyarakat dan dikendalikan oleh
Bank Indonesia, Bank Umum yang memberikan layanan jasa keuangan
serta transaksi, dan Bank Perkreditan Rakyat yang menerima simpanan
dalam bentuk deposito berjangka.
 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

Sementara itu, lembaga keuangan bukan bank memberikan berbagai jasa


keuangan dan menarik dana dari masyarakat secara depository atau tidak
langsung. Beberapa contoh lembaga keuangan yang bukan bank antara lain
adalah perusahaan leasing, perusahaan asuransi, perusahaan dana pensiun,
bursa efek, pegadaian, reksadana, dan lain-lain.
LEMBAGA KEUANGAN
 Kata BANK
bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti meja.
Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang
dimaksud bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
 Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan
demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.
Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan
penyalur dana masyarakat. Perbankan Indonesia bertujuan
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas
nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
JENIS-JENIS BANK
 Dilihat dari Segi Fungsi
 Bank umum,  Dilihat dari Segi Status
 Bank Perkreditan  Bank devisa.
Rakyat.  Bank nondevisa
 Dilihat dari Segi  Dilihat dari Segi Cara
Kepemilikan Menentukan Harga
 Bank milik pemerintah.  Bank yang berdasarkan
 Bank milik swasta prinsip konvensional
nasional. (Barat).
 Bank milik koperasi.  Bank yang berdasarkan
 Bank milik asing. prinsip syariah (Islam).
 Bank milik campuran.
 Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang
BANK SENTRAL
untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara,
merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi
perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last
resort.
 Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2004
tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 23
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia adalah Bank
Sentral Republik Indonesia. Bank Indonesia adalah lembaga negara
yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,
bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali
untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam Undang-undang ini.
Bank Indonesia adalah badan hukum berdasarkan undang-undang
ini.
TUGAS BANK INDONESIA

 Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;


 Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran;
 Mengatur dan mengawasi Bank.
 Sebagai penyedia dana terakhir (lender of the last resort)
BANK UMUM
 Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992
tentang Perbankan, Bank Umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank
Umum dapat mengkhususkan diri untuk melaksanakan
kegiatan tertentu atau memberikan perhatian yang lebih
besar kepada kegiatan tertentu.
BANK PERKREDITAN RAKYAT

 Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang


Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992
tentang Perbankan, Bank Perkreditan Rakyat adalah bank
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
 Lembaga keuangan bukan bank adalah badan usaha yang
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB)
melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung
ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat
untuk kegiatan produktif.
  Kegiatan usaha Lembaga Keuangan Bukan Bank
(LKBB) yaitu:
 Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas
berharga.
 Sebagai perantara untuk mendapatkan kompanyon
(dukungan dalam bentuk dana) dalam usaha patungan.
 Perantara untuk mendapatkan tenaga ahli.
PERUSAHAAN ASURANSI

 Asuransi adalah perjanjian antara penanggung dan tertanggung yang mewajibkan tertanggung membayar sejumlah premi
untuk memberikan penggantian atas risiko kerugian, kerusakan, kematian, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan,
yang mungkin terjadi atas peristiwa yang tak terduga.
LEMBAGA PEMBIAYAAN
 Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal.
  Lembaga Pembiayaan meliputi:
 Perusahaan Pembiayaan, adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk
melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen,
dan/atau usaha Kartu Kredit.
 Perusahaan Modal Ventura, adalah badan usaha yang melakukan usaha
pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima
bantuan pembiayaan (investee Company) untuk jangka waktu tertentu dalam
bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi,
dan atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha, dan
 Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur, adalah badan usaha yang didirikan
khusus untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada
proyek infrastruktur.​
DANA PENSIUN

 Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan


menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.
 Dana Pensiun terdiri dari:
 Dana Pensiun Pemberi Kerja,
 Dana Pensiun Lembaga Keuangan,
 Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan.​
LEMBAGA KEUANGAN KHUSUS
 Lembaga Keuangan Khusus terdiri dari beberapa lembaga atau
perusahaan yang dibentuk atau didirikan untuk melaksanakan tugas
dan fungsi yang bersifat khusus, umumnya berkaitan dengan upaya
mendukung program Pemerintah bagi kesejahteraan masyarakat.
Lembaga keuangan khusus dimaksud meliputi:
 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia,
 Perusahaan Pergadaian,
 Lembaga Penjamin,
 Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan,
 PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan
 PT Danareksa (Persero)​.
LEMBAGA KEUANGAN
 Dalam MIKROmasyarakat, khususnya
upaya mendorong pemberdayaan
masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dan usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM) diperlukan dukungan yang
komprehensif dari lembaga keuangan. Selama ini UMKM
terkendala akses pendanaan ke lembaga keuangan formal. Untuk
mengatasi kendala tersebut, di masyarakat telah tumbuh dan
berkembang banyak lembaga keuangan non-bank yang melakukan
kegiatan usaha jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan
masyarakat, baik yang didirikan pemerintah atau masyarakat.
Lembaga-lembaga tersebut dikenal dengan sebutan lembaga
keuangan mikro (LKM). Tetapi LKM tersebut banyak yang belum
berbadan hukum dan memiliki izin usaha. Dalam rangka
memberikan landasan hukum yang kuat atas operasionalisasi LKM,
pada 8 Januari 2013 telah diundangkan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro.
INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK (IKNB) SYARIAH

 Industri keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi untuk terus bertumbuh dan memiliki kemanfaatan yang besar
bagi perekonomian. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) yang berbasis syariah pun menjadi satu pilar kekuatan di
industri keuangan syariah, yang perkembangannya diharapkan bisa ikut menumbuhkembangkan perekonomian syariah di
Indonesia.
  IKNB Syariah adalah bidang kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas di industri asuransi, dana pensiun, lembaga
pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya, yang dalam pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah. Secara umum, kegiatannya memang tidak memiliki perbedaan dengan IKNB konvensional. Namun terdapat
beberapa karakteristik khusus, dengan produk dan mekanisme transaksi yang berdasarkan prinsip syariah.
FINTECH LENDING/PEER-TO-PEER LENDING/PINJAMAN
ONLINE

 Fintech Lending/Peer-to-Peer Lending/Pinjaman Online adalah layanan pinjam meminjam uang dalam mata uang rupiah
secara langsung antara kreditur/lender (pemberi pinjaman) dan debitur/borrower (penerima pinjaman) berbasis teknologi
informasi. Fintech lending juga disebut sebagai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi (LPMUBTI).
  

 Sampai dengan 22 Januari 2021, total jumlah penyelenggara fintech terdaftar dan berizin adalah sebanyak 148
Perusahaan. OJK mengimbau masyarakat untuk menggunakan jasa penyelenggara fintech lending yang sudah
terdaftar/berizin dari OJK.

Anda mungkin juga menyukai