Anda di halaman 1dari 15

BAB XIll

J. PERTEMUAN KE-TIGABELAS

Deskripsi Materi :Materi ini bertujuan untuk membahas dan mempelajari


bagaimana pentingnya fungsi pengendalian dalam
sebuah perusahaan. Materi ini juga sebagai
pemahaman mahasiswa untuk mengetahui apa yang
menjadi konsep dasar dan pentingnya pengendalian
pada manajemen perusahaan atau organisasi.

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa diharapkan Mampu memahami pentingnya


pengendalian dan proses pengendalian serta kinerja
perusahaan beserta cakupannya yang berada didalam
bahan kajian yang diajarkan.

Pokok Bahasan : Fungsi Pengendalian (Controling)


Sub Pokok Bahasan : 1. Konsep Dasar dan Pentingnya Pengendalian
2. Proses Pengendalian dan Peranannya Dalam
Kinerja Perusahaan
3. Perangkat Pengukuran Kinerja Perusahaan

Materi :

1. Konsep Dasar dan Pentingnya Pengendalian


Suatu orrganisasi juga harus dikendalikan; yaitu harus ada perangkat-
perangkat untuk memastikan bahwa tujuan strategis organisasi dapat tercapai.
Akan tetapi, mengendalikan suatu organisasi adalah jauh lebih rumit
dibandingkan dengan menjelaskan proses pengendalian dalam sistem yang
lebih sederhana.

180
Suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitive
untuk melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas. Sistem memiliki
karakteristik berupa rangkaian langkah-langkah yang berima, terkoordinasi, dan
berulang; yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Pengendalian Manajemen merupakan proses dengan mana para


manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk
mengimplementasikan strategi organisasi. Beberapa aspek dari proses ini
dijelaskan sebagai berikut :

Pengendalian manajemen terdiri atas berbagai kegiatan, meliputi :

1) Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi.


2) Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi
3) Mengkomunikasikan informasi
4) Mengevaluasi informasi
5) Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada
6) Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka

Pengendalian manajemen tidak berarti mengharuskan agar semua


tindakan sesuai dengan rencana yang ditentukan sebelumnya, seperti
anggaran. Rencana seperti itu didasarkan pada situasi yang dipercaya ada
pada saat rencana tersebut diformulasikan. Jika situasi ini telah berubah pada
waktu penerapannya, maka tindakan yang ditentukan oleh rencana mungkin
tidak sesuai lagi. Sementara thermostat merespons terhadap suhu actual dalam
ruangan, pengendalian manajemen melibatkan antisipasi kondisi masa depan
untuk memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai. Jika seorang manajer
menemukan pendekatan yang lebih baik-yang lebih mungkin dibandingkan
dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan
organisasi-sistem pengendalian manajemen seharusnya tidak merintangi
penerapannya.

Dengan kata lain, mematuhi anggaran tidaklah selalu baik, dan


penyimpangan dari anggaran tidaklah selalu buruk. Meskipun sistematis,
namun proses pengendalian manajemen tidak bersifat mekanis. Melainkan
proses ini meliputi interaksi antarindividu, yang tidak dapat digambarkan

181
dengan cara mekanis. Para manajer memiliki tujuan pribadi dan juga tujuan
organisasi. Masalah pengendalian utama adalah bagaimana mempengaruhi
mereka untuk bertindak demi pencapaian tujuan pribadi mereka dengan cara
sedemikian rupa sehingga sekaligus juga membantu pencapaian tujuan
organisasi.

Keselarasan tujuan berarti, sejauh hal tersebut dimungkinkan, tujuan


seorang anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi itu
sendiri. Sistem pengendalian manajemen seharusnya dirancang dan
dioperasikan dengan prinsip keselarasan tujuan dalam pikiran setiap pribadi.
Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan
organisasi ke arah tujuan strategisnya. Dengan demikian, pengendalian
manajemen terutama menfokuskan pada pelaksanaan strategi.

Pengendalian manajemen merupakan satu-satunya perangkat manajer


yang digunakan dalam mengimplementasikan strategi yang diinginkan. Stategi
juga diimplementasikan melalui struktur organisasi, manajemen sumber daya
manusia dan kebudayaannya.

Struktur organisasi menetapkan peranan, hubungan pelaporan, dan


pembagian tanggung jawab yang membentuk pengambilan keputusan dalam
suatu organisasi.

Manajemen SDM merupakan seleksi, pelatihan,evaluasi, promosi, dan


pemecatan karyawan guna mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan untuk melaksanakan strategi organisasi. Budaya mengacu
pada sekelompok kepercayaan, sikap, dan norma hukum yang secara eksplist
maupun implicit mengarahkan tindakan manajerial.

Sistem pengendalian manajemen meliputi ukuran kinerja financial dan


nonfinancial. Dimensi financial menfokuskan pada “hasil-hasil” moneter-laba
bersih, pengembalian atas modal, dan seterusnya. Tetapi sebenarnya seluruh
subunit organisasi memiliki tujuan nonfinancial-mutu produk, pangsa pasar,
kepuasan pelanggan, pengantaran tepat waktu dan semangat kerja karyawan.

182
Pengertian Pengendalian (Controlling) dan Empat Langkah
Pengendalian – Pengendalian atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan Controlling merupakan salah satu fungsi penting manajemen yang
harus dilakukan oleh semua manajer untuk mencapai tujuan organisasinya.
Pengendalian dapat diartikan sebagai fungsi manajemen untuk memastikan
bahwa kegiatan dalam organisasi dilakukan sesuai dengan yang direncanakan.
Fungsi Pengendalian atau controlling ini juga memastikan sumber-sumber daya
organisasi telah digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasinya.

Pengendalian adalah proses dimana para manajer memantau dan


mengatur bagaimana sebuah organisasi dan segenap anggotanya menjalankan
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan
efektif. Dalam pengendalian, para manajer memantau dan mengevaluasi
apakah strategi dan struktur organisasi bekerja seperti yang dikehendaki,
bagaimana hal-hal tersebut dapat ditingkatkan dan bagaimana harus diubah
jika tidak bekerja.

Fungsi Pengendalian pada dasarnya dilakukan di semua jenis


organisasi baik yang berupa komersial maupun yang non-komersial dan
dilakukan di semua tingkatan manajemen yaitu manajemen puncak,
manajemen tingkat menengah maupun manajemen tingkat bawah. Fungsi
Pengendalian akan membandingkan kinerja aktual organisasi dengan standar
yang ditentukan, menemukan penyimpangan dan upaya untuk mengambil
tindakan korektif. Dalam fungsi pengendalian ini juga membantu merumuskan
perencanaan di masa yang akan datang. Dengan demikian, Fungsi
pengendalian akan membantu dalam membawa siklus manajemen kembali ke
perencanaan.

Empat Langkah dalam Pengendalian Manajemen

Terdapat empat langkah utama dalam pengendalian organisasi yaitu


menetapkan standar, mengukur kinerja, membandingkan kinerja nyata dengan
standar yang ditentukan dan mengambil tindakan koreksi (perbaikan) jika terjadi
penyimpangan. Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai empat
langkah dalam proses pengendalian organisasi.

183
Langkah 1. Menetapkan Standar (Establishing Standards)

Yang dimaksud dengan Standar disini adalah sasaran atau target yang
harus dicapai dalam menjalankan fungsi manajemen. Standar ini akan digunakan
untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja dari suatu unit kerja, departemen
ataupun organisasi secara keseluruhan. Standar dapat juga disebut sebagai kriteria
untuk menilai kinerja organisasi atau unit kerja dari organisasi tersebut.

Pada umumnya, Standar dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis


yaitu Tangible dan Intangible.

1) Tangible (terukur atau nyata) – Tangible adalah standar yang dapat diukur
dan nyata. Biasanya disebut juga dengan Standar yang terukur (Measurable
Standards). Standar Terukur yang ditentukan oleh Manajemen dapat berupa
Standar waktu yang harus dicapai (Time), standar biaya (Cost), standar
penjualan (Sales), standar pangsa pasar (Market Share), standar produktivitas
(Productivity) hingga laba yang harus dicapai (Profit).

2) Intangible (Tidak Terukur atau tidak berwujud) – Intangible adalah standar


yang tidak dapat diukur secara moneter ataupun angka. Standar Intangible ini
lebih sulit diukur jika dibandingkan dengan standar tangible. Contohnya Standar
Intangible seperti sikap dan tingkah laku seorang karyawan, penyimpangan
pekerjaan seorang karyawan, kreativitas karyawan ataupun kesetiaan
pelanggan.

Pekerjaan Pengendalian Manajemen ini akan menjadi lebih mudah dengan


adanya penetapan standar ini. Hal ini dikarenakan pengendalian manajemen
dilakukan berdasarkan standar yang ditetapkan oleh manajemen itu sendiri.

Langkah 2. Mengukur Kinerja (Performance Measurement)

Langkah kedua dalam fungsi Pengendalian Manajemen adalah mengukur


kinerja. Manajemen akan dapat lebih mudah mengukur kinerja apabila unit/satuan
ataupun kriteria kinerja telah ditentukan sebelumnya. Pada dasarnya, Pengukuran
kinerja harus berada pada unit atau satuan yang sama dengan kriteria yang telah
ditentukan. Unit/satuan atau tolak ukur harus terdefinisi dengan baik dan seragam
sepanjang proses pengukuran atau penilaian ini. Misalnya, jika kita menentukan

184
standar produktivitas adalah dalam bentuk satuan persentasi (%), kita harus tetap
menggunakan persentasi (%) untuk mengukurnya dan tidak boleh menggunakan
satuan lain seperti biaya (Rupiah) untuk mengukurnya.

Langkah 3. Membandingkan kinerja aktual dengan Standar yang ditentukan


(Comparison of actual and standard performance)

Membandingkan kinerja aktual dengan standar yang ditentukan merupakan


langkah yang sangat penting. Langkah penetapan standar dan langkah pengukuran
kinerja pada dasarnya adalah langkah persiapan, sedangkan langkah perbandingan
ini merupakan langkah aktif yang harus dikerjakan oleh manajemen. Penyimpangan
dapat didefinisikan sebagai kesenjangan antara kinerja aktual dengan target atau
standar yang ditetapkan. Seorang Manajer harus mengetahui dua hal dalam
langkah ini, yaitu bentuk penyimpangan yang terjadi dan penyebab terjadinya
penyimpangan.

Manajer juga harus mengetahui dan membedakan yang mana merupakan


penyimpangan minor (kecil) yang dapat diabaikan terlebih dahulu dan yang mana
merupakan penyimpangan utama yang harus segera mengambil tindakan yang
serius. Sebagai contoh, jika biaya alat-alat tulis terjadi kenaikan dari target 5%
menjadi aktual 8% maka penyimpangan tersebut dapat dikategorikan sebagai
penyimpangan minor (kecil). Namun disisi lain, jika tingkat cacat produksi bulanan
meningkatkan terus menerus maka dapat dikategorikan sebagai penyimpangan
besar yang harus segera diambil tindakan perbaikannya. Setelah mengetahui
penyimpangan yang terjadi, seorang manajer harus segera mencari penyebab
terjadinya penyimpangan tersebut.

Langkah 4. Mengambil tindakan koreksi/perbaikan (Taking Corrective Action)

Begitu penyimpangan dan penyebab penyimpangan diketahui, tahap


selanjutnya adalah mengambil tindakan perbaikan. Jika penyimpangan yang terjadi
merupakan penyimpangan kecil yang masih dapat diterima maka tidak perlu
melakukan tindakan korektif. Namun jika penyimpangan yang terjadi adalah
penyimpangan besar yang telah melampai batas yang dapat diterima maka harus
segera mengambil tindakan perbaikan dan mengambil tindakan-tindakan
pencegahan supaya tidak terjadi lagi dikemudian hari.

185
Jenis Pengendalian (Controlling). Pada umumnya, terdapat tiga jenis
pengendalian yang sering dilakukan oleh organisasi untuk mengontrol kegiatannya,
yaitu :

a. preventif dan represif. Pengendalian ini berbicara mengenai waktu


pelaksanaan pengendalian. Kapan pengendalian akan dilaksanakan ?
Pengendalian preventif dilakukan sebelum kegiatan dilakukan, sifatnya
adalah pencegahan. Sedangkan pengendalian represif dilakukan saat
segala sesuatu sudah terjadi. Fungsi pengendalian represif bersifat
evaluasi, yang berguna mencegah penyimpangan yang bisa terjadi di
masa yang akan datang.

b. aktif dan pasif. Pengendalian aktif dan pasif berkaitan dengan seberapa
dekat pengendalian itu dilakukan. Pengendalian aktif adalah
pengendalian yang dilakukan di tempat kegiatan dilakukan, disaksikan
langsung, di lokasi, oleh yang mengendalikan. Pengendalian aktif disebut
juga dengan istilah "on the spot". Sedangkan pengendalian pasif
merupakan kebalikan dari pengendalian aktif yaitu tidak dilakukan secara
langsung di lokasi. Pengendalian dilakukan dari jarak jauh, orang yang
mengendalikan tidak di tempat, pengendalian dilakukan berdasarkan
laporan yang diterima.

c. internal dan eksternal. Pengendalian internal dan eksternal berkaitan


dengan pihak yang melakukan pengendalian. Orang yang melakukan
pengendalian bisa berasal dari internal ataupun eksternal organisasi.
Pengendalian internal dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung.

Manfaat Pengendalian (Controlling). Pengendalian yang dilakukan


dengan tepat, akan memberikan manfaat bagi organisasi. Manfaat fungsi
pengendalian bagi organisasi adalah :
a. mengetahui ada tidaknya penyimpangan pada pemahaman
karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
b. mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.

186
c. mengetahui sejauh mana program kegiatan sudah dilaksanakan
oleh karyawan.
d. mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi
kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien.
e. mengetahu karyawan yang perlu diberikan penghargaan,
dipromosikan, atau diberikan pelatihan lanjutan.

Prinsip-Prinsip Pengendalian (Controlling). Menurut Winardi, prinsip


pengawasan efektif dapat membantu usaha-usaha manajer dalam mengatur
pekerjaan yang direncanakan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan
tersebut berlangsung sesuai dengan rencana. Secara umum, prinsip
pengendalian adalah sebagai berikut :

a. fungsi pengendalian yang dilakukan oleh pimpinan harus


dimengerti oleh karyawan dan hasilnya mudah diukur.
b. fungsi pengendalian harus dipahami pimpinan sebagai suatu
kegiatan yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
c. standar unjuk kerja harus dijelaskan kepada seluruh karyawan
karena kinerja karyawan akan terus dinilai oleh pimpinan sebagai
pertimbangan untuk memberikan reward kepada mereka yang
dianggap mampu bekerja.

Tahapan dalam Pengendalian (Controlling). Pengendalian dapat


dilakukan melalui tahapan-tahapan yang telah ditentukan berdasarkan
perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Pada umumnya, agar
pengendalian dapat berjalan dengan baik maka haus melalui beberapa
tahapan, yaitu :

a. mengukur hasil atau prestasi yang akan dicapai. Mengukur hasil


berarti menentukan dengan tepat mengenai jumlah dan kapasitas
keseluruhan. Oleh karenanya dibutuhkan unit pengukuran dan
perhitungan agar jumlah unit dapat dibandingkan secara
keseluruhan.

187
b. membandingkan hasil yang dicapai dengan hasil yang
diinginkan. Kegiatan ini dilakukan untuk menilai hasil yang telah
dicapai. Jika yang dicapai berbeda dengan standar pencapaian yang
telah ditentukan, maka manajer harus segera mencari solusi untuk
mengatasinya.
c. memperbaiki penyimpangan yang terjadi. Kegiatan ini merupakan
langkah terakhir dalam proses pengendalian yang bertujuan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang telah ditentukan.

2. Proses Pengendalian dan Peranannya Dalam Kinerja Perusahaan


Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer
mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan strategi organisasi. Dari hal ini
dapat diambil beberapa hal berikut:

a. Sifat keputusan
Keputusan pengendalian manajemen dibuat dalam kerangka
kerja sesuai dengan strategi organisasi. Tanpa pedoman yang jelas
akan sulit menjalankan pengendalian manajemen yang benar.
Manajer dalam hal ini mempunyai pertimbangan yang bisa saja lain
dari yang telah ditetapkan asalkan baik untuk peningkatan prestasi
unit bisnisnya.

b. Sistematis dan ritmis


Dalam proses pengendalian manajemen, keputusan yang
dibuat berdasarkan prosedur dan jadwal yang dilakukan berulang-
ulang tahun demi tahun.

c. Pertimbangan perilaku
Proses pengendalian manajemen melibatkan interaksi antara
individu dan interaksi tersebut tidak sistematis. Seorang manajer
mempunyai tujuannya sendiri-sendiri. Yang harus dilakukan adalah
menyelaraskan tujuan tersebut sesuai tujuan perusahaan secara
keseluruhan. Hal ini disebut keselarasan tujuan yang berarti tujuan
pribadi anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan
organisasi.

188
d. Alat untuk mengimplementasikan strategi
Sistem pengendalian manajemen adalah alat untuk
mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang telah
ditetapkan. Jadi pengendalian manajemen memfokuskan pada
pelaksanaan strategi. Pengendalian manajemen hanya salah satu
cara bagi manajer untuk menerapkan strategi yang diinginkan.
Strategi yang dapat diterapkan selain pengendalian manajemen
adalah melalui pendekatan struktur organisasi, manajemen sumber
daya dan budaya.

e. Proses pengendalian manajemen


Pengendalian manajemen melibatkan hubungan antara
atasan-bawahan. Pengendalian dilakukan melalui tingkat atas
hingga ke bawah. Proses ini meliputi aktivitas komunikasi, motivasi
dan evaluasi.

f. Metodoligi pengendalian manajemen


Penerapan proses pengendalian manajemen yang telah
diuraikan diatas memerlukan tiga bentuk aktivitas yaitu menentukan
tujuan, pengukuran prestasi dan evaluasi prestasi. Menurut David
Outley proses pengendalian manajemen dirancang untuk menjamin
bahwa tugas rutin dijalankan oleh seluruh anggota organisasi yang
secara bersama-sama membantu tercapainya tujuan organisasi
secara keseluruhan.

g. Perumusan strategi
Perumusan strategi adalah proses memutuskan atas tujuan
organisasi dan langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan
tersebut. Strategi yang diambil oleh perusahaan tidak tertutup
kemungkinan untuk diuji kembali atau dilakukan perubahan dimana
perlu. Kebutuhan untuk mengubah strategi biasanya disebabkan
oleh ancaman atau untuk memperoleh keuntungan yang lebih baik.

3. Perangkat Pengukuran Kinerja Perusahaan


Semua manajer membutuhkan perangkat kerja yang tepat untuk
mengawasi dan mengukur kinerja perusahaan. Sebelum menjelaskan jenis-

189
jenis spesifik dari perangkat pengendalian, mari kita pelajari konsep
pengendalian feedforward, concurrent, dan feedback.

Kunci dari pengendalian feedforward adalah mengambil tindakan


manajerial sebelum terjadi masalah. Dengan begitu, masalah dapat dicegah
dan bukan memperbaiki setelah timbul kerusakan. Namun pengendalian
feedforward membutuhkan informasi tepat dan akurat, yang tidak selalu dapat
diperoleh dengan mudah. Jika demikian, manajer akhirnya menggunakan dua
jenis pengendalian yang lain.
Pengendalian concurrent, seperti diisyaratkan oleh namanya,
pengendalian ini dilalukan selama aktivitas pekerjaan berlangsung. Bentuk
yang paling dikenal dari pengendalian concurrent adalah supervisi langsung.
Istilah lainnya adalah manajement by walking around MBWA, yaitu keberadaan
manajer didaerah kerja, berinteraksi langsung dengan para karyawan. Semua
manajer dapat mengambil manfaat dari pengendalian concurrent karena
pengandalian itu membantu mereka memperbaiki kesalahan sebelum menjadi
lebih memakan biaya. Pengendalian feedback. Jenis pengendalian yang paling
populer bergantung pada feedback.

Pada pengendalian feedback, pengendalian dilakukan setelah aktivitas


dilakukan. Pengendalian feedback memiliki dua keunggulan. Pertama.
Feedback memberikan informasi yang berarti bagi manjer mengenai keefektifan
usaha perencanaan yang mereka lakukan. Feedback yang menunjukan sedikit
perbedaan antara kinerja standar dan aktual yang menunjukan bahwa secara
umum perencanaan telah sesuai target. Jika penyimpangan bersifat signifikan,
manajer dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuat rencana baru.
Kedua, feedback dapat meningkatkan motivasi. Pengendalian Keuangan Setiap
bisnis ingin mendapatkan laba. Untuk mencapai tujuan ini, manajer
menunjukan setiap pengendalian keungan.

Manajer akan menghitung rasio keuntungan untuk menjamin


ketersediaan kas dapat pembiayai pengeluaran, tingkat utang yang tidak terlalu
tinggi, atau aset telah digunakan dengan produktif. Pengeluaran pengendalian
keungan tradisional.

190
Manajer yang mengukur pengendalian keuangan dengan cara
tradisional memasukan analisis rasio dan analisis anggaran.

1) Rasio likuidasi mengukur kemampuan perusahaan memenuhi


kewajiban hutang lancarnya.
2) Rasio leverage melihat penggunaan utang perusahaan dalam
membiayai aset dan apakah perusahaan mampu memenuhi
pembayaran bunga utang.
3) Rasio aktivitas menilai efisien perusahaan dalam menggunkan
asetnya. Terakhir, rasio probabilitas mengukur efisien dan efektifitas
perusahaan dalam menggunakan asetnya dalam menghasilkan
laba.

Rasio-rasio ini dihitung menggunkan informasi tentu dari dua laporan


keuangan utama negara neraca dan laporan laba rugi ,yang kemudian
dinyatakan dalam persentase atau rasio.

Anggaran merupakan perangkat perencanaan dan pengendalian.


Anggaran juga digunakan untuk pengendalian karena memberikan standar
kuantitatif terhadap apa yang diukur dan membandingkan konsumsi sumber
daya. Mengelola pendapatan. Praktik yang dihasilkan dari perawatan sekma
adalah mengelola pendapatan. Ketika perusahaan “mengelola” pendapatan,
perusahaan “mencatat waktu” penghasilan dan pengeluaran untuk menambah
hasil keunagan saat ini,dimana itu tidak memberikan gambaran yang realistis
mengenai kinerja keuangan perusahaan.

Pendekatan Balanced Scorecard Manajer dapat menggunakan


pendekatan balanced scorecard untuk mengevaluasi kinerja organisasi lebih
dari sekedar perspektif keuangan. Balanced scorecard melihat secara tipikal
empat area yang menyumbang kinerja perusahaan; keungan, pelanggan,
proses internal, dan aset manusiainovasiperkembangan. Meskipun balanced
scorecard dapat dimengerti, manajer cendrung berfokus pada area yang
menggerakan kesuksesan perusahaan dan menggunakan kartu skor scorecard
yang mencerminkan strategi tersebut.

191
Pengendalian Informasi Manajer mengendalikan dengan dua cara:
1) sebagai perangkat untuk membantu manjer mengendalikan
aktivitas perusahaan.
2) sebagi area organisasi, manajer perlu mengendalikan.

Manajer membutuhkan informasi yang benar pada saat yang tepat dan
dalam jumlah yang tepat untuk mengawasi dan mengukur aktivitas dan kinerja
organisasi. Dalam mengukur kinerja aktual, manajer memerlukan informasi
tentang apa yang terjadi di area yang menjadi tanggung jawab manajer dan
standarnya,agar dapat membandingkan kinerja aktual dengan standarnya.
Sistem informasi manajemen MIS adalah sistem yang digunakan untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk manajer secara teratur. Istilah
sistem pada MIS menyiratkan urutan, pengaturan dan tujuan.

MIS berfokus secara spesifik untuk menyediakan informasi bagi


manajer data yang telah diproses dan analisis, bukan hanya data mentah, fakta
yang belum dianalisis. Membuat Tolak Ukur Dari Praktik Terbaik Manajer di
industri yang beragam seperti layanan kesehatan, pendidikan dan jasa
keuangan baru menemukan apa yang telah lama diketahui manajer manufaktur
manfaat dari membuat tolak ukur benchmarking, yaitu mencari praktik-praktik
terbaik yang menjadikan unggul diantara pesaing dan non pesaing. Tujuan dari
benchmarking ini adalah untuk mengendalikan tolak ukur, yaitu standar
kesempurnaan sebagai dasar pengukuran dan perbandingan.

4. Latihan (Essay)
1) Apa yang dimaksud dengan pengendalian dalam manajemen?
2) Jelaskan konse dasar pengendalian dalam manajemen?
3) Jelasakan proses pengendalaian dalam manajemen?
4) Jelasakan prangkat pengukuran kinerja perusahaan?
5) Jelasakan cara pengendalian informasi manajer dalam pengendalikan
perusahaan?

192
5. Rangkuman
a. Pengendalian Manajemen merupakan proses dengan mana para manajer
mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi
organisasi.
b. Pengendalian manajemen merupakan satu-satunya perangkat manajer yang
digunakan dalam mengimplementasikan strategi yang diinginkan. Stategi juga
diimplementasikan melalui struktur organisasi, manajemen sumber daya
manusia dan kebudayaannya.
c. Manajemen SDM merupakan seleksi, pelatihan,evaluasi, promosi, dan
pemecatan karyawan guna mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan untuk melaksanakan strategi organisasi. Budaya mengacu
pada sekelompok kepercayaan, sikap, dan norma hukum yang secara eksplist
maupun implicit mengarahkan tindakan manajerial.
d. Kunci dari pengendalian feedforward adalah mengambil tindakan manajerial
sebelum terjadi masalah. Dengan begitu, masalah dapat dicegah dan bukan
memperbaiki setelah timbul kerusakan. Namun pengendalian feedforward
membutuhkan informasi tepat dan akurat, yang tidak selalu dapat diperoleh
dengan mudah. Jika demikian, manajer akhirnya menggunakan dua jenis
pengendalian yang lain.

6. Latihan (Pilihan Ganda)


1) Suatu usaha sistematis menetapkan standar-standar dengan tujuan
membandingkan kinerja sebenarnya dengan standar-standar yang telah
ditetapkan lebih dulu adalah definisi …
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. pengarahan
d. pengawasan/Pengendalian
2) Pelaksanaan pengawasan/controling intern melalui …
a. supervisi langsung
b. disiplin diri
c. sistem administrasi
d. menyusun prosedur

193
3) Pengawasan atau pengendalian yang fokusnya pada apa yang terjadi selama
proses kerja adalah pengawasan …
a. feed-forward-control
b. steering control
c. yes/no control
d. feedback control
4) Ciri suatu organisasi yang baik bila ada …
a. tujuan, strategi, kebijaksanaan, taktik, dengan proses ilmiah
b. fungsi, hubungan, struktur
c. perintah yang beralasan dan ditindaklanjuti
d. komunikasi dan motivasi
5) Hal yang penting dalam pengawasan adalah keseimbangan antara
pengawasan organisatoris dengan …
a. kebebasan individual
b. pendelegasian wewenang
c. prosedur kerja
d. rencana pengawasan

7. Referensi
Dessler, Garry.2009. Sumber Daya Manusia. Edi Kesepuluh. Jilid 1. Jakarta.
Indeks.
Dessler, Garry.2009. Sumber Daya Manusia. Edi Kesepuluh. Jilid 2. Jakarta.
Indeks.
Hungar, J. David dan Thomas L Wheelen.2016. Strategic
Management.Yogyakarta. Andi.
Siswanto.2018. Pengantar Manajemen. Jakarta. Bumi Aksara.
S.P Hasibuan, Malayu. 2016. Manajemen. Jakarta. Bumi Aksara.

194

Anda mungkin juga menyukai