Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3 MANAJEMEN

8
NAMA : NUR SA’DIYAH SHAFA
NIM : 043542826

1. Coba anda jelaskan apa yang menjadi fokus dari teori bakat!
2. Gambarkan dan jelaskan proses pengendalian!
3. Sebutkan dan jelaskan manfaat kewirausahaan!

SELAMAT MENGERJAKAN, SEMOGA SUKSES SELALU!!

Jawaban

1. Bakat merupakan suatu kemampuan yang telah di miliki oleh setiap manusia
untuk mempelajari sesuatu dengan sangat cepat dalam waktu yang pendek
dibandingkan dengan orang lain dan memiliki hasil yang lebih baik pula. Bakat
telah dimiliki oleh setiap manusia dia lahir ke dunia ini. Bakat yang dimiliki oleh
seseorang beragam ada yang pintar dalam hal seperti melukis, bernyanyi,
menarui dan lain sebagainya.
Manusia yang terlahir ke dunia ini memiliki tiangkah dan sikap yang
berbeda-beda, tingkah dan sifat tersebut terkadang membuat orang lain
berdecak kagum. Tingkah dan sikap tersebut berbeda di setiap orangnya ada
yang memiliki sifat pendiam, periang dan sebagainya. Ada sebagian kegiatan
atau pekerjaan yang dilakukan dengan baik dan bahkan dengan sempurna di
lakukan oleh orang tertentu.

Dalam melakukan aktivitas atau tugas tertentu seseorang bisa


melakukannya dengan sempurna dan ada yang menyebutnya berbakat.

Jadi, Fokus pada teori bakat merupakan metoded tiap individu yang
memiliki potensi serta mengembangkan secara tepat agar terjadi pengoptimalan
penggunaan bakat tersebut

2. Jelaskan dan Gambarkan Proses pengendalian

Pengertian Pengendalian (Controlling) dan Empat Langkah Pengendalian –


Pengendalian atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Controlling merupakan salah
satu fungsi penting manajemen yang harus dilakukan oleh semua manajer untuk
mencapai tujuan organisasinya. Pengendalian dapat diartikan sebagai fungsi
manajemen untuk memastikan bahwa kegiatan dalam organisasi  dilakukan sesuai
dengan yang direncanakan. Fungsi Pengendalian atau controlling ini juga memastikan
sumber-sumber daya organisasi telah digunakan secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasinya.
TUGAS 3 MANAJEMEN
8
NAMA : NUR SA’DIYAH SHAFA
NIM : 043542826

Menurut Jones and George (2003:331) mengenai pengertian pengendalian


(controlling) ini, Pengendalian adalah proses dimana para manajer memantau dan
mengatur bagaimana sebuah organisasi dan segenap anggotanya menjalankan
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
Dalam pengendalian, para manajer memantau dan mengevaluasi apakah strategi dan
struktur organisasi bekerja seperti yang dikehendaki, bagaimana hal-hal tersebut dapat
ditingkatkan dan bagaimana harus diubah jika tidak bekerja.

Fungsi Pengendalian pada dasarnya dilakukan di semua jenis organisasi baik yang
berupa komersial maupun yang non-komersial dan dilakukan di semua tingkatan
manajemen yaitu manajemen puncak, manajemen tingkat menengah maupun
manajemen tingkat bawah. Fungsi Pengendalian akan membandingkan kinerja aktual
organisasi dengan standar yang ditentukan, menemukan penyimpangan dan upaya
untuk mengambil tindakan korektif. Dalam fungsi pengendalian ini juga membantu
merumuskan perencanaan di masa yang akan datang. Dengan demikian, Fungsi
pengendalian akan membantu dalam membawa siklus manajemen kembali ke
perencanaan.

Empat Langkah dalam Pengendalian Manajemen

Terdapat empat langkah utama dalam pengendalian organisasi yaitu menetapkan


standar, mengukur kinerja, membandingkan kinerja nyata dengan standar yang
ditentukan dan mengambil tindakan koreksi (perbaikan) jika terjadi penyimpangan.
Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai empat langkah dalam proses
pengendalian organisasi.

Langkah 1. Menetapkan Standar (Establishing Standards)

Yang dimaksud dengan Standar disini adalah sasaran atau target yang harus
dicapai dalam menjalankan fungsi manajemen. Standar ini akan digunakan untuk
mengukur dan mengevaluasi kinerja dari suatu unit kerja, departemen ataupun
organisasi secara keseluruhan. Standar dapat juga disebut sebagai kriteria untuk
menilai kinerja organisasi atau unit kerja dari organisasi tersebut.

Pada umumnya, Standar dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis


yaitu Tangible dan Intangible.

 Tangible (terukur atau nyata) – Tangible adalah standar yang dapat diukur dan
nyata. Biasanya disebut juga dengan Standar yang terukur (Measurable
Standards). Standar Terukur yang ditentukan oleh Manajemen dapat berupa
Standar waktu  yang harus dicapai (Time), standar biaya (Cost), standar
penjualan (Sales), standar pangsa pasar (Market Share), standar produktivitas
(Productivity) hingga laba yang harus dicapai (Profit).

 Intangible (Tidak Terukur atau tidak berwujud) – Intangible adalah standar


yang tidak dapat diukur secara moneter ataupun angka. Standar Intangible ini
lebih sulit diukur jika dibandingkan dengan standar tangible. Contohnya Standar
Intangible seperti sikap dan tingkah laku seorang karyawan, penyimpangan
pekerjaan seorang karyawan, kreativitas karyawan ataupun kesetiaan
pelanggan.

Pekerjaan Pengendalian Manajemen ini akan menjadi lebih mudah dengan adanya
penetapan standar ini. Hal ini dikarenakan pengendalian manajemen dilakukan
berdasarkan standar yang ditetapkan oleh manajemen itu sendiri.

Langkah 2. Mengukur Kinerja (Performance Measurement)

Langkah kedua dalam fungsi Pengendalian Manajemen adalah mengukur kinerja.


Manajemen akan dapat lebih mudah mengukur kinerja apabila unit/satuan ataupun
kriteria kinerja telah ditentukan sebelumnya. Pada dasarnya, Pengukuran kinerja harus
berada pada unit atau satuan yang sama dengan kriteria yang telah ditentukan.
Unit/satuan atau tolak ukur harus terdefinisi dengan baik dan seragam sepanjang
TUGAS 3 MANAJEMEN
8
NAMA : NUR SA’DIYAH SHAFA
NIM : 043542826

proses pengukuran atau penilaian ini. Misalnya, jika kita menentukan standar
produktivitas adalah dalam bentuk satuan persentasi (%), kita harus tetap
menggunakan persentasi (%) untuk mengukurnya dan tidak boleh menggunakan
satuan lain seperti biaya (Rupiah) untuk mengukurnya.

Langkah 3. Membandingkan kinerja aktual dengan Standar yang ditentukan


(Comparison of actual and standard performance)

Membandingkan kinerja aktual dengan standar yang ditentukan merupakan langkah


yang sangat penting. Langkah penetapan standar dan langkah pengukuran kinerja
pada dasarnya adalah langkah persiapan, sedangkan langkah perbandingan ini
merupakan langkah aktif yang harus dikerjakan oleh manajemen. Penyimpangan dapat
didefinisikan sebagai kesenjangan antara kinerja aktual dengan target atau standar
yang ditetapkan. Seorang Manajer harus mengetahui dua hal dalam langkah ini, yaitu
bentuk penyimpangan yang terjadi dan penyebab terjadinya penyimpangan.

Manajer juga harus mengetahui dan membedakan yang mana merupakan


penyimpangan minor (kecil) yang dapat diabaikan terlebih dahulu dan yang mana
merupakan penyimpangan utama yang harus segera mengambil tindakan yang serius. 
Sebagai contoh, jika biaya alat-alat tulis terjadi kenaikan dari target 5% menjadi aktual
8% maka penyimpangan tersebut dapat dikategorikan sebagai penyimpangan minor
(kecil). Namun disisi lain, jika tingkat cacat produksi bulanan meningkatkan terus
menerus maka dapat dikategorikan sebagai penyimpangan besar yang harus segera
diambil tindakan perbaikannya. Setelah mengetahui penyimpangan yang terjadi,
seorang manajer harus segera mencari penyebab terjadinya penyimpangan tersebut.

Langkah 4. Mengambil tindakan koreksi/perbaikan (Taking Corrective Action)

Begitu penyimpangan dan penyebab penyimpangan diketahui, tahap selanjutnya


adalah mengambil tindakan perbaikan. Jika penyimpangan yang terjadi merupakan
penyimpangan kecil yang masih dapat diterima maka tidak perlu melakukan tindakan
korektif. Namun jika penyimpangan yang terjadi adalah penyimpangan besar yang telah
melampai batas yang dapat diterima maka harus segera mengambil tindakan perbaikan
dan mengambil tindakan-tindakan pencegahan supaya tidak terjadi lagi dikemudian
hari.

Contohnya, target tingkat kecacatan (reject rate) produk di produksi yang dapat
diterima adalah 2%, namun pada aktualnya tingkat kecacatan produk di produksi
adalah 5%. Tingkat kecacatan tersebut telah melampaui batas yang dapat diterima
sehingga diperlukan penyelidikan terhadap penyimpangan tersebut. Setelah diselidiki,
ternyata yang menyebabkan tingginya tingkat kecacatan produk ini adalah adanya
pengaturan mesin yang salah. Dengan diketahuinya penyebab terjadinya
penyimpangan tersebut, maka kita harus mengambil tindakan perbaikan yaitu mengatur
kembali mesin tersebut ke pengaturan yang benar dan memberikan indikasi di mesin
supaya tidak terjadi pengaturan yang salah lagi di kemudian hari.

3. Manfaat Kewirausahaan

1. Membantu Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Sekitar


Sebagai seorang pengusaha, baik itu yang baru merintis usaha atau bisnisnya, atau sudah
berskala menengah, bahkan berskala besar, tentu bisa membantu perekonomian masyarakat
setempat.

Mengapa? Karena dengan adanya pengusaha tersebut, bisa membantu masyarakat setempat


yang tidak memiliki pekerjaan atau sulit untuk mencari lapangan kerja karena keterbatasan
ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu saja, istilah meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar juga bisa diartikan
membantu bagi orang-orang setempat yang serba kekurangan, seperti sulit akan keuangan,
sulit akan kehidupan dan lain sebagainya.
TUGAS 3 MANAJEMEN
8
NAMA : NUR SA’DIYAH SHAFA
NIM : 043542826

Inilah mengapa biasanya peran dari pengusaha sangat penting bagi orang-orang yang ada di
sekitarnya. Karena dengan adanya pengusaha, secara tidak langsung bisa membantu
perekonomian suatu desa, bahkan daerah tersebut.

2. Mengurangi Tingkat Pengangguran di Lingkungan Sekitar


Seperti yang kita ketahui, berdasarkan data yang ada di CIA World Factbook, menunjukkan jika
angka atau tingkat pengangguran (unemployment rate) di Indonesia masih cukup tinggi, yakni
sebanyak 5,6% di tahun 2017.

Sementara itu, berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2010,
menyebutkan jika jumlah atau total penduduk Indonesia kala itu sebanyak 237.556.363 yang
diperkirakan terus bertambah setiap tahunnya.

Hal ini berarti apabila dikalkulasikan secara lebih lanjut, jumlah pengangguran di Indonesia
apabila dalam angka, mencapai hingga 10 juta penduduk yang masih juga belum mendapat
lapangan pekerjaan.

Tingkat pengangguran tidak hanya timbul karena sumber daya manusia yang tidak mencukupi,
seperti ilmu, ijazah dan lain sebagainya, melainkan tempat kerja juga berpengaruh besar
terhadap kelangsungan para pekerjanya.

Bisa jadi saat mereka bekerja, terlalu banyak tekanan kerja, target yang tidak masuk akal, atau
bahkan malah teman kerja yang tidak menyatu satu sama lainnya, seperti bersaing dalam hal
negatif.

Maka dari itu, peran dari wirausaha sangat penting, bisa membantu bagi mereka yang
kesusahan, yang tidak sesuai dengan tempat kerjanya terdahulu, yang tidak sesuai dengan
teman kerjanya dan masih banyak lagi yang lain.

Yang pasti, pengusaha mampu mendongkrak atau bahkan menjadi magnet yang sangat positif
bagi mereka yang sedang terpuruk kesusahan.

3. Melatih Individu untuk Bisa Memanfaatkan Peluang


Jika seperti yang kita ketahui, apabila seseorang bekerja di suatu instansi, toko dan lain
sebagainya, pasti yang diberikan materi hal-hal yang bersangkutan dengan tugas masing-
masing karyawan.

Berbeda halnya apabila bekerja kepada seorang pengusaha. Banyak orang yang bisa belajar
dari pengusaha tersebut dan mengadopsinya menjadi hal yang positif bagi mereka.

Para pengusaha tentu tak ambil diam, mereka akan semangat memberikan motivasi, terus
mendorong, memberikan banyak ilmu dan materi, seperti :

 Kisah suksesnya

 Bagaimana cara menutup modal

 Bagaimana cara menekan angka/biaya produksi

 Memasarkannya secara offline dan online

 Usaha gigih tanpa henti

 Pantang menyerah

 Belajar trend yang ada di pasar

 dan lain sebagainya

Hal inilah yang bisa mendorong orang yang bekerja di para pengusaha tersebut jadi lebih open
minded (pikirannya jauh lebih terbuka).
TUGAS 3 MANAJEMEN
8
NAMA : NUR SA’DIYAH SHAFA
NIM : 043542826

Seorang pengusaha atau wirausahawan tentu memiliki kemampuan berpikir dan analisis yang
begitu menakjubkan. Dari sinilah, masyarakat sekitar juga bisa belajar bagaimana kemampuan
dalam berpikir dan analisis.

Yang terakhir, wirausahawan juga pasti akan memberikan pelajaran mengenai timing. Timing ini


lebih ke arah, "di mana Anda harus menjual, kapan waktu yang tepat Anda harus menjual,
kepada siapa konsumen yang meminatinya".

4. Melatih Individu Menjadi Pribadi yang Jauh Lebih Baik Lagi


Setelah mereka yang bekerja di wirausahawan tersebut memiliki pemikiran yang terbuka,
kecerdasan dalam menganalisis suatu hal, selanjutnya, diharapkan orang-orang yang bekerja
pada wirausahawan bisa menerapkan di dalam pekerjaannya.

Tidak hanya di pekerjaan, bahkan di lingkungan sekitar sebisa mungkin harus memberi dampak
ke arah positif akan hal tersebut. Bahkan, jika nantinya merasa sudah memiliki kecukupan
keuangan dan skill, mereka yang bekerja juga bisa mulai merintis usaha.

Dari sinilah 1 kebaikan yang secara perlahan menyalur ke orang lain menjadi beribu-ribu
kebaikan atas segala pelajaran yang berhasil didapat.

Jikalau nantinya setelah orang tersebut tidak lagi bekerja di pengusaha itu lagi, setidaknya ia
juga harus bisa menyalurkan ilmu dan bisa membuka lapangan pekerjaan lebih luas lagi.

5. Memberikan Kebebsan untuk Mengendalikan Nasibnya Sendiri


Dengan mempunyai bisnis atau usaha sendiri, tentu ini menjadi suatu kebebasan, bahkan
peluang bagi para pebisnis dalam mencapai tujuan hidup yang diinginkan.

Seorang pengusaha nantinya mampu menenangkan hidup mereka dan memungkinkannya


dalam memanfaatkan bisnis untuk mewujudkan cita-cita yang sudah diharapkan sejak lama.

Hal ini juga bisa berarti jika tak ada campur tangan orang lain terhadap segala bentuk
usahanya, kecuali hanya faktor internal atau orang-orang dalam saja yang ikut mengurusi bisnis
tersebut.

Jadi, apabila terjadi penurunan atau kenaikan harga, mereka bisa mengantisipasinya sendiri,
namun yang harus diperhatikan di sini harus rela mengorbankan pikiran untuk memutar otak
jika suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan.

6. Membantu Memberikan Peluang Perubahan


Semakin banyak pebisnis yang memulai usahanya karena memang mereka mampu
menangkap peluang yang ada di sekitar dalam melakukan berbagai macam perubahan yang
menurut mereka hal tersebut sangat penting.

Mungkin, dalam hal penyediaan seperti perumahan yang sederhana, sehat dan tentunya layak
pakai bagi keluarga atau mendirikan program daur ulang limbah dalam melestarikan sumber
daya alam yang terbatas.

Pebisnis tentu mampu menemukan caranya sendiri bagaimana cara untuk melakukan
kombinasi wujud kepedulian mereka terhadap berbagai macam masalah sosial dan masalah
ekonomi dengan harapan kehidupan yang jauh lebih baik lagi.
TUGAS 3 MANAJEMEN
8
NAMA : NUR SA’DIYAH SHAFA
NIM : 043542826

7. Berpeluang dalam Meraih Keuntungan dengan Optimal


Walau di tahapan awal uang bukan daya tarik utama untuk kegiatan wirausaha, namun
keuntungan yang didapat dari hasil berwirausaha tentu menjadi motivasi tersendiri untuk
seseorang yang membuat usahanya sendiri.

Kebanyakan dari para pebisnis tak mempunyai keinginan untuk menjadi sosok yang kaya raya,
namun banyak diantara mereka yang memang memiliki hidup lebih berkecukupan dari orang
yang biasanya.

Bahkan, hampir sebanyak 75% yang termasuk ke dalam daftar orang terkaya menurut majalah
Forbes, merupakan sosok wirausahawan generasi pertama.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Thomas Stanley dan William Danko, menyebutkan


jika orang-orang yang mempunyai usaha sendiri, mempunyai peluang hingga 4 kali lebih
besar menjadi jutawan, dibandingkan dengan orang-orang yang bekerja bagi orang lain atau
orang-orang yang menjadi karyawan.

8. Membantu Pembangunan Sosial di Daerahnya


Wirausahawan memang sosok manusia yang mulia. Tidak hanya mengajarkan ilmunya kepada
pegawainya saja, melainkan mampu memberikan tuntunan yang baik kepada orang di sekitar.

Tidak hanya itu saja, wirausahawan juga peka terhadap lingkungan sosial di sekitar sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki, karena memang wirausahawan orang biasa, bukanlah
pimpinan perusahaan.

Sumber :

https://www.gurupendidikan.co.id/bakat/

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-pengendalian-controlling-empat-langkah-
pengendalian/

http://www.habibullahurl.com/2018/11/manfaat-kewirausahaan.html

Anda mungkin juga menyukai