KONTROLLING
Fungsi Pengendalian pada dasarnya dilakukan di semua jenis organisasi baik yang
berupa komersial maupun yang non-komersial dan dilakukan di semua tingkatan
manajemen yaitu manajemen puncak, manajemen tingkat menengah maupun
manajemen tingkat bawah. Fungsi Pengendalian akan membandingkan kinerja
aktual organisasi dengan standar yang ditentukan, menemukan penyimpangan dan
upaya untuk mengambil tindakan korektif. Dalam fungsi pengendalian ini juga
membantu merumuskan perencanaan di masa yang akan datang. Dengan
demikian, Fungsi pengendalian akan membantu dalam membawa siklus
manajemen kembali ke perencanaan.
Empat Langkah dalam Pengendalian Manajemen
Yang dimaksud dengan Standar disini adalah sasaran atau target yang harus
dicapai dalam menjalankan fungsi manajemen. Standar ini akan digunakan untuk
mengukur dan mengevaluasi kinerja dari suatu unit kerja, departemen ataupun
organisasi secara keseluruhan. Standar dapat juga disebut sebagai kriteria untuk
menilai kinerja organisasi atau unit kerja dari organisasi tersebut.
Tujuan Controlling
Adapun tujuannya adalah:
1. Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan,
pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan
2. Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan, penyelewengan,
pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan
3. Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina yang telah baik
4. Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi, dan akuntabilitas
organisasi
5. Meningkatkan kelancaran operasi organisasi
6. Meningkatkan kinerja organisasi
7. Memberikan opini atas kinerja organisasi
8. Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah
pencapaian kerja yang ada
9. Menciptakan terwujudnya organisasi yang bersih
3. Pengawasan umpan balik (feedback control).
Pengawasan umpan balik, juga dikenal sebagai past - action controls, mengukur
hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan
dari rencana atau standar ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk
kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang. Pengawasan ini bersifat
historis, pengukuran dilakukan setelah
kegiatan terjadi.
Ketiga bentuk pengawasan tersebut sangat berguna bagi manaemen. Pengawasan
pendahuluan dan "berhenti-terus", cukup memadai untuk memungkinkan
manajemen membuat tindakan koreksi dan tetap dapat mencapai tujuan.
Tetapi ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan disamping kegunaan dua
bentuk pengawasan itu. Pertama, biaya keduanya mahal. Kedua, banyak
kegiatan tidak memungkinkan dirinya dimonitor secara terus menerus. Ketiga,
pengawasan yang berlebihan akan menjadikan produktivitas berkurang. Oleh
karena itu, manajemen harus menggunakan sistem pengawasan yang paling sesuai
bagi situasi tertentu.
Jenis Controlling
Berdasarkan bagian yang akan diawasi pengawasan dibedakan atas :
1) Pengendalian karyawan (Personal control).
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan kegiatan
pegawai, apakah pegawai bekerja sesuai dengan perintah, rencana, tata kerja,
absensi pegawai dan lain-lain.
2) Pengendalian keuangan (financial control)
Pengendalian ini ditujukan untuk hal-hal yang menyangkut keuangan,tentang
pemasukan dan pengeluaran,biaya-biaya perusahaaan termasuk pengendalian
anggaranya.
3) Pengendalian produksi (Production control).
Yaitu pengendalian yang difokuskan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas
produksi yang dihasilkan, apakah sesuai dengan standar atau rencananya.
4) Pengendalian waktu (Time control)
Pengendalian ini ditujukan kepada penggunaan waktu, artinya apakah waktu
untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana.
5) Pengendalian teknis (Technical control)
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik, yang berhubungan
dengan tindakan dan teknis pelaksanaan.
6) Pengendalian kebijaksanaan (Policy control).
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui dan menilai apakah kebijaksanaan
organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan yang digariskan.
7) Pengendalian penjualan (Sales control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah produksi yang dihasilkan
terjual sesuai rencana yang ditentukan.
8) Pengendalian inventaris (inventory control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah inventaris perusahaan masih
ada semuanya atau ada yang hilang.
9) Pengendalian pemeliharaan (maintenance control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah semua inventaris perusahaan
dan kantor terprlihara atau tidak,dan mengetahui kerusakan.
Produktifitas Pengertian ukuran sampai sejauh mana sebuah ukuran sampai sejauh
mana sebuah kegiatan mampu mencapai target kegiatan mampu mencapai
target kuantitas dan kualitas yang telah kuantitas dan kualitas yang telah
ditetapkan.
B. Manajemen Jasa
D. Manajemen perubahan
Terdapat empat tujuan dari fungsi pengawasan. Keempat tujuan tersebut adalah:
Terdapat tiga jenis fungsi pengawasan pada umumnya yang dilakukan manajemen
di organisasi salah satunya dalam faktor menjalankan waktunya, yaitu:
Berikut ini adalah beberapa jenis pengawasan yang bisa dilakukan antara lain
yakni:
2. Sesuai waktu,
8. Luwes
6. Luwes