OLEH KELOMPOK 2:
1. Putri Beslar
2. Graciella Pangemanan
3. Keizy Robot
4. Andini Mamonto
5. Valentino Muliawan
A. PENGERTIAN PENGENDALIAN
Pengendalian adalah proses di mana pemimpin mengukur standar pelaksanaan kinerja
organisasi yang dicapai dengan kinerja yang seharusnya dicapai. Penetapan pengendalian
sebagai proses berarti pengendalian merupakan serangkaian aktivitas yang saling terkait,
yang mengubah input menjadi output. Proses menyatakan bahwa pelaksanaan kinerja yang
dicapai harus sesuai dengan standar kinerja yang seharusnya dicapai. Hal ini menekankan
bahwa pengendalian itu tidak bersifat linear dan bukan serangkaian aktivitas satu arah,
tetapi merupakan aktivitas yang interaktif. Kalau pengendalian didefinisikan secara linear,
pengendalian tidak memerlukan standar kinerja yang seharusnya dicapai. Dengan kata lain,
pengendalian sebagai proses membutuhkan komponen-komponen:
1) Observer (pengamat), detektor atau sensor; merupakan alat pengamatan yang
mendeteksi atau mengamati dan mengukur atau menggambarkan kegiatankegiatan atau
kejadian-kejadian lain yang perlu dikendalikan.
2) Evaluator, assessor atau selektor; merupakan alat untuk menilai hasil dari suatu kegiatan
atau organisasi.
3) Director, modifier atau efektor; merupakan alat untuk mengubah tingkah laku atau
pelaksanaan bila diperlukan dan dalam hal ini adalah norma-norma kerja organisasi.
4) Jaringan komunikasi merupakan alat untuk menyebarluaskan informasi ke alat-alat lain.
Handoko mengemukakan ada tiga teknik atau alat bantu pengawasan non kuantitatif yaitu:
Pengendalian Kuantitatif
Pengendalian kuantitatif melibatkan angka - angka untuk menilai suatu prestasi . Beberapa
teknik yang dapat digunakan dalam pengendalian kuantitatif adalah :
1) Anggaran
Anggaran dalam organisasi yaitu rencana keuangan yang menguraikan bagaimana dana
tertentu akan dibelanjakan maupun bagaimana dana tersebut akan diperoleh.
Anggaran juga merupakan laporan resmi mengenai sumber - sumber keuangan yang
telah disediakan untuk membiayai aktivitas tertentu dalam kurun waktu yang ditetapkan
Selain itu sebagai rencana keuangan, anggaran juga merupakan alat pengendalian .
Anggaran adalah bagian fundamental dari banyak program pengendalian organisasi .
Pengendalian anggaran atau Budgetary Control itu sendiri merupakan suatu sistem
sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran untuk mengawasi kegiatan -
kegiatan manajerial , dengan membandingkan pelaksanaan dan pelaksanaan yang
direncanakan . Contoh penerapan pengendalian dalam pengendalian adalah pemilik
modal memberikan anggaran sebesar Rp 10.000.000 kepada perusahaan untuk
menjalankan bisnisnya selama 2 bulan . Melalui anggaran tersebut, pemilik modal dapat
melihat apakah modal yang awalnya sudah ditetapkan bersama pleh pemilik modal dan
perusahaan dapat digunakan dengan baik oleh perusahaan . Setelah perusahaan
menjalankan bisnisnya dan perusahaan mengatakan bahwa ternyata modal yang
diberikan kurang , maka dapat dikatakan bahwa dalam perusahaan tersebut terjadinya
korupsi .
2) Audit
Metode pengawasan efektif lainnya adalah dengan menggunakan pemeriksaan akuntan
(auditing), yaitu suatu proses sistematik untuk memperoleh bukti secara objektif
tentang pernyataan berbagai pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan, dan hasil yang diperoleh kepada para pemakai yang berkepentingan.
Contohnya adalah audit laporan laba rugi suatu perusahaan untuk mengetahui apakah
benar perusahaan mengalami keuntungan atau malah mengalami kerugian. Alat
pengawasan ini dapat menjadi dua kategori :
- Audit Internal: Tujuan membantu semua anggota manajemen dalam melaksanakan
tanggung jawab mereka dengan cara mengajukan analisis , penilaian , rekomendasi
dan komentar mengenai kegiatan mereka .
- Audit Eksternal: Tujuan menetukan apakah laporan keuangan tersebut disajikan sesuai
dengan keadaan keuangan dan hasil perusahaan , pemeriksaan dilakasanakan oleh
pihak yang bebas dakuri pengaruh manajemen .
3) Analisis break-even: Analisa "break-even" adalah peralatan yang berguna untuk
menjelaskan hubungan biaya, volume, dan laba. Analisa ini menggunakan konsep yang
sama seperti dalam peyiapan variabel anggaran . Analisa break - even menganalisa dan
menggabarkan hubungan biaya dan penghasilan untuk menentukan berapa volume
(penjualan atau produksi ) agar biaya total sama dengan penghasilan total sehingga
perusahaan tidak mengalami laba atau rugi. Contohnya adalah perusahaan ingin
mengetahui bagaimana hubungan antara banyak penjualan dan keuntungan yang
didapat memlalui analisa break even, perusahan dapat mengetahui hubungan tersebut .
4) Analisis rasio: Rasio adalah hubungan antara dua angka yang dihitung dengan membagi
satu angka dengan angka lainnya. Analisa rasio adalah menghasilkan informasi yang
meringkas posisi keuangan dari organisasi dengan menghitung rasio yang didasarkan pada
berbagai keuangan yang muncul pada neraca dan ukuran laba organisasi . Menyangkut
doa jenis perbandingan
a . Membandingkan rasia saat ini dengan rasia - rasia dimasa lalu
b . Membandingkan rasia - rasia suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis
contohnya adalah perusahaan ingin membandingkan laba yang diperoleh pada
periode sebelumnya dengan sekarang . Dengan melakukan perbandingan,
perusahaan akan mengetahui apakah perusahaan mengalami kemajuan atau
kemunduran. Sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan selanjutnya untuk
periode yang akan datang .
5 ) Bagan dari Teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan , seperti :
a . Bagan Ganti Bagan yang merupakan keluaran dari satu sumbu dan satuan waktu
disumbu yang lain serta menunjukan kegiatan yang direncanakan dan diselesaikan
dalam hubungan antar setiap kegiatan dan dalam hubunganya dengan waktu .
Contohnya adalah perushaan membuat bagan tentang proyek yang dikerjakan. Dari
bagan manajer dapat melihat apakah suatu proyek sedang dikerjakan, telah selesai,
atau belum dikerjakan.
b . Teknik Evaluasi dan Reviu Program (PERT) untuk melakukan penjadwalan dan
pengendalian pengendalian yang bersifat kompleks dan memerlukan kegiatan-
kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu dan dibatasi oleh
proyek-proyek waktu.
PT. Jaya Bersama Sejahtera merupakan sebuah perusahaan pelayanan jasa yang bergerak di
bidang keuangan dan bekerja sama dengan Bank CIMB Niaga. Dalam kegiatan operasional,
PT. Jaya Bersama Sejahtera menyusun anggaran operasional, yang bertujuan untuk
menginformasikan mengenai kinerja ya ng diharapkan.
Sistem pengendalian manajemen di PT. Jaya Bersama Sejahtera dapat dikatakan cukup baik,
karena telah menjalankan kinerja yang efektif dan efisien sehingga dapat mempertanggung
jawabkan tugasnya. Hal ini dapat dilihat dari penerapan unsur pengendalian manajemen seperti
pusat pertanggung jawaban, struktur organisasi, sistem informasi serta tujuan dan strategi telah
dilaksanakan dengan baik.
Sistem pengendalian manajemen di PT. Jaya Bersama Sejahtera dapat dikatakan cukup baik,
karena telah menjalankan kinerja yang efektif dan efisien sehingga dapat mempertanggung
jawabkan tugasnya. Hal ini dapat dilihat dari penerapan unsur pengendalian manajemen seperti
pusat pertanggung jawaban, struktur organisasi, sistem informasi serta tujuan dan strategi telah
dilaksanakan dengan baik.
Pengelolaan serta pengendalian kredit kepada calon kreditur dilakukan melalui proses
pengajuan kredit dan proses analisa kredit dari kredit yang diajukan. Bila persyaratan yang
ditetapkan oleh bank terpenuhi, bank dapat menganalisis permohonan kredit dari calon kreditur.
Kredit yang diberikan oleh bank akan memberikan kepercayaan kepada nasabah, dan telah
dilakukan penelitian internal serta eksternal terhadap nasabah tersebut.
Dalam kredit terdapat kesepakatan antara kreditur dengan penerima kredit, dimana dalam
perjanjian tersebut disebutkan bahwa para pihak menandatangani hak dan kewajibannya.
Perjanjian kredit memuat syarat-syarat kredit, jumlah kredit, dan jangka waktu termasuk jangka
waktu pengembalian pinjaman yang disepakati. terdapat risiko dalam memberikan kredit,
seperti kredit macet.
Persoalan penjaminan kredit merupakan masalah yang harus diperhatikan oleh pemberi
pinjaman karena sistem kredit mempunyai risiko. Persoalan ini dapat dihindari melalui
pengendalian internal yang memadai dari departemen kredit. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
sistem pengendalian manajemen yang bisa mendukung efektivitas perkreditan.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unas.ac.id/16/1/Pengendalian-Dalam-Organisasi.pdf
https://mvpjogja.com/pentingnya-pengendalian-bagi-organisasi/
https://srimulyanisadikun.wordpress.com/2018/02/07/proses-pengendalian-manajemen-
perencanaan-strategis-dan-penyiapan-anggaran/
https://www.scribd.com/document/378067865/Alat-Bantu-Pengendalian-Manajerial
http://eprints.binadarma.ac.id/6387/1/Karakteristik%20Pengendalian%20yang%20Efektif