“SK 2.7”
Oleh :
Nim : 2102612010132
Absen : 01
Untuk menjadi efektif, sistem pengendalian harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria-
kriteria utama adalah bahwa sistem seharusnya 1) mengawasi kegiatan-kegiatan yang benar, 2)
tepat waktu, 3) dengan biaya yang efektif, 4) tepat-akurat, dan 5) dapat
diterima oleh yang bersangkutan. Semakin dipenuhinya kriteria-kriteria tersebut semakin
efektif sistem pengendalian. Karakteristik-karakteristik pengendalian yang efektif dapat lebih
diperinci sebagai berikut :
1. Akurat . Informasi tentang pelaksanaan kegiatan harus akurat. Data yang tidak akurat
dari sistem pengendalian dapat menyebabkan organisasi mengambil tindakan
koreksi yang keliru atau bahkan menciptakan masalah yang sebenarnya tidak ada.
2. Tepat-Waktu. Informasi harus dikumpulkan, disampaikan dan dievaluasi secepatnya
bila kegiatan perbaikan harus dilakukan segera.
3. Obyektif dan menyeluruh. Informasi harus mudah dipahami dan bersifat obyektif serta
lengkap.
4. Terpusat pada titik-titik pengendalian strategik. Sistem pengawas_ anharus
memusatkan perhatian pada bidang-bidang di mana penyimpangan-penyimpangan dari
standar paling sering terjadi atauyang akan mengakibatkan kerusakan paling fatal.
5. Realistik secara ekonomis. Biaya pelaksanaan sistem pengendalianharus lebih rendah,
atau paling tidak sama, dengan kegunaanyang diperoleh dari sistem tersebut.
6. Realistik secara organisasional. Sistem pengendalian harus cocok atau harmonis
dengan kenyataan-kenyataan organisasi.
7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi. Informasi pengendalian harus
terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi, karena (1) setiap tahap dari proses
pekerjaan dapat mempengaruhi sukses atau kegagalan keseluruhan operasi, dan (2)
informasipengendalian harus sampai pada seluruh personalia yang memerlukannya.
8. Fleksibel. Pengendalian harus mempunyai fleksibilitas untuk memberikan tanggapan
atau reaksi terhadap ancaman ataupun kesempatan dari lingkungan.
9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional. Sistem pengendalian efektif harus
menunjukkan, baik deteksi atau deviasi dari standar, tindakan koreksi
apa yang seharusnya diambil.
10. Diterima para anggota organisasi. Sistem pengendalian harus mampu mengarahkan
pelaksanaan kerja para anggota organisasidengan mendorong perasaan otonomi,
tanggung jawab dan berprestasi.
Alat Bantu Pengendalian Manajerial
Ada banyak teknik yang dapat membantu manajer agar pelaksanaan pengendalian
menjadi lebih efektif. Dua teknik yang paling terkenal adalah manajemen dengan
pengecualian (management by exception) dan sistem informasi manajemen (management
information systems)-Management By Exception ( MBE ).
Seorang manajer menetukan bahwa jumlah produksi Susu Bantal Real Good dalam
sehari harus ada 50.000 bungkus sampai 75.000 bungkus. Karena suatu waktu dimana saat
kapasitas tenaga kerja lebih banyak bekerja (lembur) maka jumlah produksi Susu Bantal Real
Good meningkat drastis menjadi 94.000 bungkus hari itu. Maka saatnya MBE beraksi. Manajer
memikirkan dan mengambil keputusan yang harus dilakukan oleh kelebihan produksi.
Agar perancangan MIS berjalan efektif, manajemen perlu memperhatikan 5(lima) pedoman
berikut ini :
Konsep MIS berhubungan sangat erat dengan teknologi komputer, yang mencakup
kapasitas komputer, program dan bahasa program, terminal jarak jauh, diskette, dan lain-
lainnya. Organisasi mungkin mempunyai MIS tanpa komputer, tetapi sistem akan kehilangan
sebagian "keampuhannya" tanpa bantuan komputer. Jadi, pada dasarnya MIS membantu
manajemen melalui penyediaan personalia yang tepat dengan jumlah yang tepat dari informasi
yangtepat pula pada waktu yang tepat.
Contoh penerapan MIS: Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit adalah sebuah
sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan
kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk
memperoleh informasi secara tepat dan tepat. sistem informasi rumah sakit umumnya
mencakup masalah klinikas (media), pasien dan informasi-informasi yang berkaitan dengan
kegiatan rumah sakit itu sendiri
1. Pengendalian Non-kuantitatif
2. Pengendalian Kuantitatif
1) Anggaran
Anggaran dalam organisasi ialah rencana keuangan yang menguraikan bagaimana dana
pada periode waktu tertentu akan dibelanjakan maupun bagaimana dana tersebut akan
diperoleh.
2) Audit
- Internal Audit
- Ekternal Audit
3) Analisis break-even
4) Analisis rasio
Rasio adalah hubungan antara dua angka yang dihitung dengan membagi satu angka
dengan angka lainnya. Analisa rasio adalah proses menghasilkan informasi yang meringkas
posisi financial dari organisasi dengan menghitung rasio yang didasarkan pada berbagai ukuran
finansial yang muncul pada neraca dan neraca rugi-laba organisasi.
Contohnya adalah perusahaan ingin membandingankan laba yang diperoleh pada periode yang
sebelumnya dengan sekarang. Dengan melakukan perbandingan, perusahaan akan tahu apakah
perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran. Sehingga perusahaan dapat mengambil
tindakan selanjutnya untuk di periode yang akan datang.
5) Bagan dari Teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan, seperti :
a. Bagan Ganti
Bagan yang mempunyai keluaran disatu sumbu dan satuan waktu disumbu yang lain serta
menunjukan kegiatan yang direncanakan dan kegiatan yang telah diselesaikan dalam hubungan
antar setiap kegiatan dan dalam hubunganya dengan waktu.
Contohnya adalah perushaan membuat bagan tentang proyek yang dikerjakan. Dari bagan
manajer dapat melihat apakah suatu proyek sedang dikerjakan, telah selesai, atau belum
dikerjakan.
Dirancang untuk melakukan scheduling dan pengendalian proyek – proyek yang bersifat
kompleks dan yang memerlukan kegiatan – kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam
urutan tertentu dan dibatasi oleh waktu.