Anda di halaman 1dari 8

PEMANTUAN DAN PENGEDALIAN

Oleh :

Nama : I Gede Aditya Wahyu Nugraha


NIM : 2207521186
No Absen : 02
Mata Kuliah : EKU 114M Manajemen
Kelas : B2

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jimbaran
PENGERTIAN PENGENDALIAN

Pengendalian dapat diartikan sebagai sebuah tindakan dan keputusan yang di


khususkan jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan rencana yang sudah
ditetapkan. Adanya pengendalian ini ditujukan untuk pengalokasian dan pemanfaatan sumber
daya secara efektif dan efisien dalam proses untuk mencapai tujuan.

PENTINGNYA PENGENDALIAN

Pengendalian adalah suatu komponen penting dalam mencapai tujuan organisasi, dimana
pengendalian akan memprediksi dan memantau kesalahan/tantangan serta memberikan solusi
kepada kesalahan atau tantangan tersebut. Adapun beberapa manfaat pengendalian
diantaranya :

1. Sebagai Alat Ukur Kinerja


Dalam hal ini pengendalian memiliki peran penting dalam mengukur sejauh mana
program yang sedang dilakukan oleh perusahaan/organisasi.
2. Sebagai Alat Pendeteksi Penyimpangan
Dengan dilakukannya pengendalian penyimpangan atau kesalahan dapat diketahui
oleh manajer
3. Untuk Mengalokasikan Sumber Daya Secara Efektif
Sumber daya perlu dikendalikan untuk mengetahui bagaimana waktu dan sumber
daya dapat mencukupi kebutuhan perusahaan
4. Sebagai Sistem Pendukung
Pengendalian akan mendukung setiap pekerjaan yang sedang dilakukan dengan cara
mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam pengerjaan pekerjaan tersebut

JENIS JENIS PENGENDALIAN

Dalam prakteknya ada beberapa jenis pengendalian, diantaranya :

A. Pengendalian Pencegahan (Preventive Controls)


Pencegahan memiliki peran penting dalam mengurangi atau meminimalisir kesalahan
dan kecurangan sebelum hal tersebut terjadi.
B. Pengendalian Deteksi (Detective Controls)
Disini pengendalian berfungsi sebagai penemu masalah yang telah terjadi
sebelumnya. Setelah masalah ditemukan berulah manajer atau petinggi perusahaan
dapat mengambil langkah untuk menanggulangi masalah tersebut.
C. Pengendalian Koreksi (Corrective Controls)
Pengendalian koreksi memiliki memiliki fungsi untuk meluruskan dan mengevaluasi
masalah-masalah yang ada agar masalah tersebut tidak terulang kembali.
D. Pengendalian Pengarahan (Directive Controls)
Pengarahan dilakukan pada saat kegiatan berlangsung agar kegiatan tersebut dapat
dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
E. Pengendalian Kompensatif (Compensating Controls)
Pengendalian kompensatif adalah solusi atau tindakan yang bertujuan untuk
memperkuat pengendalian dan kepatuhan yang sebelumnya tidak layak untuk
diterapkan

LANGKAH-LANGKAH PENGENDALIAN

Adapun beberapa langkah-langkah dalam melakukan pengendalian adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan Standar Kinerja


Pengendalian memiliki tujuan utama yaitu untuk memandu bisnis menuju
targetnya. Dengan tujuan ini karyawan atau anggota perusahaan harus mengetahui
target dan standar yang sudah ditetapkan dengan baik agar target dan standar
tersebut dapat tercapai yang dalam hal ini manajer harus mampu
mengkomunikasikan tujuan dan sasaranya yang sesuai dengan standar kinerja.
Pada umumnya ada tiga bentuk standar, antara lain :
 Standar-standar phisik yang meliputi kuantitas barang atau jasa, jumlah
langganan, dan jumlah produk
 Standar-standar moneter yaitu semua hal yang mencakup mata uang
seperti rupiah. Selain itu standar ini juga mencakuo biaya tenaga kerja,
biaya penjualan, laba kotor, pendapatan penjualan, dan sejenisnya
 Standar-standar waktu yang terdiri atas kecepatan produksi dan batas
waktu suatu pekerjaan yang harus diselesaikan
2. Mengukur Kinerja Aktual Terhadap Standar yang Ditetapkan
Setelah menetapkan standar langkah selanjutnya adalah mengukur kinerja aktual
karyawan dan membandingkannya dengan standar yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Pengukuran kinerja aktual karyawan dapat membantu dalam
menemukan masalah dimasa kini dan kemungkinan masalah yang akan dating,
serta sangat penting untuk pengambilan keputusan dalam mencegeh adanya
kerugian yang terjadi di perusahaan
3. Membandingkan Kinerja Dengan Standar
Pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan haruslah sesuai dengan standar yang
ditetapka oleh perusahaan. Hasil pengukuran terhadap kinerja karyawan kemudian
dibandingkan antara pelaksanaan yang terjadi dilapangan dengan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya.
4. Mengambil Tindakan Korektif dan Mengevaluasi Ulang Standar
Tindakan korektif adalah tindakan yang diambil ketika terjadi ketidaksesuaian
antara pelaksanaan rencana dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengevaluasian
yang kemudian diikuti dengan pengambilan tindakan yang tepat akan memberikan
perilindungan dari kerugian yang lebih dan akan mencegah kemungkinan
kemunculanya Kembali di masa yang akan datang. Tindakan koreksi dapat berupa
:
 Mengubah standar mula-mula yang sudah ditetapkan sebelumnya, apakah
standar terlalu tinggi atau rendah.
 Mengubah pengukuran pelaksanaan, yang mana masalah muncul karena
frekuensi inspeksi yang terlalu sering atau kurang, bahkan dapat
mengganti sistem pengukuran itu sendiri.
 Mengubah cara dalam menganalisa dan menginterpretasikan pada suatu
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

KUALITAS SISTEM PENGENDALIAN YANG EFEKTIF


Pengendalian yang efektif adalah ketika pelaksanaan yang dijalankan sesuai dengan yang
direncanakan melalui alternatif pilihan yang terbaik dan menguntungkan sehingga dapat
dilaksanakan dengan baik, serta dapat mencapai target yang ingin dicapai. Adapun beberapa
ciri-ciri pengendalian yang efektif :

A. Informasi tentang pelaksanaan kegiatan harus akurat. Data yang tidak akurat dari
sistem pengendalian dapat menyebabkan organisasi mengambil tindakan koreksi yang
keliru atau bahkan menciptakan masalah yang sebenarnya tidak ada.
B. Informasi harus dikumpulkan, disampaikan dan dievaluasi secara tepat waktu, bila
perlu secepatnya agar kegiatan perbaikan dapat dilakukan segera.
C. Informasi harus mudah dipahami dan bersifat obyektif serta lengkap.
D. Sistem pemantauan dan pengawasan harus memusatkan perhatian pada bidangbidang
di mana penyimpangan-penyimpangan dari standar paling sering terjadi atau yang
akan mengakibatkan kerusakan paling fatal.
E. Realistik secara ekonomis, yang mana biaya pelaksanaan sistem pengendalian harus
lebih rendah, atau paling tidak sama dengan kegunaan yang diperoleh dari sistem
tersebut.
F. Realistik secara organisasional, yakni sistem pengendalian harus cocok atau harmonis
dengan kenyataan-kenyataan pada operasional organisasi.
G. Informasi pengendalian harus terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi, 9 karena
setiap tahap dari proses pekerjaan dapat mempengaruhi sukses atau kegagalan
keseluruhan operasi, dan informasi pengendalian harus sampai pada seluruh
personalia yang memerlukannya.
H. Pengendalian harus mempunyai fleksibilitas untuk memberikan tanggapan atau
reaksi terhadap ancaman ataupun kesempatan dari lingkungan.
I. Sistem pengendalian efektif harus menunjukkan, baik deteksi atau deviasi dari
standar dan tindakan koreksi apa yang seharusnya diambil.
J. Diterima para anggota organisasi yang mana sistem pengendalian harus mampu
mengarahkan pelaksanaan kerja para anggota organisasi dengan mendorong perasaan
otonomi, tanggung jawab dan berprestasi.

ALAT BANTU PENGENDALIAN MENAJERIAL

Alat bantu pengendalian manajerial adalah berupa teknik atau metode. Dalam praktiknya ada
dua Teknik yang sering digunakan, sebagai berikut :

1. Management by Exception (MBE)


Teknik adalah praktik manajerial yang memungkinkan manajer untuk focus pada isu-
isu dan bidang tertentu. Praktik manajerial ini tidak mengharuskan manajer untuk
terlibat dalam semua aspek operasi sehari-hari perusahaan oleh karena itu karyawan
akan dapat menangani lebih banyak tugas rutin dan membantu memantau
produktivitas. Ada beberapa manfaat yang akan diperoleh manajer jika mempraktikan
teknik ini, diantaranya :
 Peningkatan professional karyawan
 Efisiensi dan produktifitas pada tempat kerja
 Meningkatkan kesadaran akan tujuan perusahaan
 Meningkatkan kemampuan analis karyawan maupun manajer
2. Management – Information System (MIS)
Management – Information System (MIS) dapat diartikan sebagai suatu Teknik atau
metode formal dalam pengadaan dan penyediaan bagi manajemen, serta penyediaa
informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu untuk membantu proses
pengambilan keputusan dan memungkinkan fungsi pengendalian organisasi dapat
terlaksana dengen baik. MIS erat kaitannya dengan teknologi computer yang
mencakup kapasitas computer, program dan Bahasa pemrograman, terminal jarak
jauh, dan semua yang berkairtan dengan dunia teknologi dan informasi.

BERBAGAI TEKNIK DAN METODE PENGENDALIAN

Ada dua jenis Teknik dan metode yang digunakan dalam melakukan pengendalian yaitu
metode Non-kuantitatif atau Kualitatif dan metode Kuantitatif.

A. Metode Non-Kuantitatif
Metode ini adalah pengendalian yang tidak melibatkan angka-angkat dan dapat
dipergunakan untuk mengawasi prestasi organisasi secara keseluruhan. Adapun
Teknik yang sering digunakan dalam metode ini adalah :
 Pengamatan (Pengendalian dengan observasi)
Pengamatan ditujukan untuk mengendalikan kegiatan atau produksi yang
didapat di observasi.
 Inpeksi teratur dan langsung
Inpeksi dilakukan secara bertahap dengan mengamati kegiatan atau produksi
yang dapat diobservasi.
 Laporan lisan dan tertulis
Laporan lisan dan tertulis akan menyajikan informasi yang dibutuhkan dengan
cepat dan disertai dengan feed-back dari bawahan yang relatif lebih cepat
 Evaluasi pelaksanaan
Evaluasi dilakukan untuk menilai hasil akhir dari suatu kegiatan dan tindakan
apa yang selanjutnya harus diambil oleh manajer
 Diskusi antara manajer dengan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan
Cara ini dilakukan untuk mendiagnosis masalah yang mungkin terjadi antara
karyawan dengan perusahaan.
B. Pengendalian Kuantitatif
Pengendalian metode ini akan melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi.
Adapun beberapa Teknik yang dapat digunakan dalam pengendalian kuantitaitf
adalah sebagai berikut :
 Anggaran
Anggaran adalah rencana keuangan yang menguraikan bagaimana dana pada
periode waktu tertentu akan dibelanjakan maupun bagaimana dana tersebut
akan diperoleh. Anggaran ini digunakan untuk mengawasi kegiatan manajerial
dari segi keuangan
 Audit
Audit adalah metode yang menggunakan jasa pemeriksaan akuntan yang
dalam artiannya adalah proses sistematik untuk memperoleh bukti secara
obyektif tentang pernyataan-pernyataan berbagai kejadian antara pernyataan-
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan penyampaian
hasil-hasil kepada stakeholder.
Audit dibagi menjadi dua, yaitu :
A. Internal Audit, bertujuan untuk membantu semua anggota
manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka dengan
cara mengajukan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar
mengenai kegiatan mereka.
B. Ekternal Audit, bertujuan untuk menetukan apakah laporan
keuangan tersebut menyajikan secara wajar keadaan keuangan dan
hasil perusahaan, pemeriksaan dilakasanakan oleh pihak yang
bebas dari pengaruh manajemen
DAFTAR PUSAKA
Robbins, Stephen P. & Mary Coulter, 2016, Manajemen, Edisi 6 Jilid 1 dan 2, Edisi Bahasa
Indonesia, Jakarta, PT. Prenhallindo

T. Hani Handoko, 2016, Manajemen, Edisi 2, Yogyakarta, BPFE.


Murhaban, Adnan. 2020. Sistem Pengendalian Manajemen. Cetakan I. Aceh. SEFA BUMI
PERSADA Eko Sugiyanto. 2016. Pengendalian Dalam Organisasi. Jakarta. LPU-UNAS

Anda mungkin juga menyukai