Oleh:
I Gede Aditya Wahyu Nugraha 2207521186 2022
Putu Tanaya Renita Udayana 2107521028 2021
Nyoman Tri Arta Wibawa Putra 2107521206 2021
Cristalika Wulan 2207511038 2022
I Komang Ramdayana 2207521004 2022
Gusti Ayu Putu Dian Lestari 2207521044 2022
Putu Indah Permata Dewi 2207521067 2022
Dorojatun Malik 2207521132 2022
Juan Mario Radityatama 2207521188 2022
I Gede Adi Setiawan 2207521202 2022
Ni Luh Komang Dwi Ari Yudianti 2207531004 2022
Kirei Fauzia Aryawan 2207531104 2022
I kadek Dananjaya Putra 2207531176 2022
Ferellie Indra Wurie 2207531201 2022
Komang Arya Krisna Putra 2207531267 2022
Dosen Pembimbing:
I Putu Hedi Sasrawan, S.E., M.Si. (1997072620220612001)
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR, BALI
2024
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL
ii
Denpasar, 16 Februari 2024
Menyetujui, Pengusul,
Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan Ketua Tim
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
RINGKASAN SUBPROPOSAL
Desa Selumbung merupakan suatu wilayah desa wisata yang terletak di Kecamatan
Manggis, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali yang tidak hanya memiliki potensi
pariwisata, tetapi juga menyimpan potensi luar biasa sebagai penghasil buah kelapa sebagai
komoditas unggulan di desa tersebut. Di Desa Selumbung, buah kelapa dimanfaatkan untuk
memproduksi Virgin Coconut Oil (VCO). Namun, setelah kami melaksanakan survei pada
lokasi dan berdiskusi secara langsung dengan masyarakat setempat di Desa Selumbung,
permasalahan yang dihadapi masyarakat adalah hasil panen yang didapatkan masyarakat
berupa kelapa utuh yang diperjualbelikan ke pasar tradisional belum mendapatkan proses
penambahan nilai guna (value added) yang maksimal dan pengolahan Virgin Coconut Oil
(VCO) masih menggunakan metode tradisional serta proses produksi hanya dilakukan ketika
ada pesanan (made by order) sehingga produk Virgin Coconut Oil (VCO) belum mendapat
target pasar yang lebih luas.
Melalui adanya PPK Ormawa ini yang selaras dengan salah satu misi dari lembaga
BSO KSPM FEB Unud, yaitu berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya
dengan berlandaskan tujuan SDGs, kami mengimplementasikannya dengan menghadirkan
Solusi dalam bentuk pemberdayaan masyarakat Desa Selumbung melalui workshop
pengolahan Virgin Coconut Oil (VCO) menjadi lilin aromaterapi yang memanfaatkan potensi
kelapa yang melimpah di Desa Selumbung yang akan bekerja sama dengan BUMDes.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan
ekonomi dan sosial melalui peningkatan produksi dan pemasaran produk Virgin Coconut Oil
(VCO) khas Desa Selumbung berupa Frangco (Fragrance Selumbung Coco) serta
memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Metode pemberdayaan akan
dilangsungkan secara offline dan online. Program ini akan dilaksanakan secara
berkesinambungan dengan evaluasi dan pengembangan baik dari sisi produk maupun sumber
daya manusia serta pemantauan program secara berkelanjutan.
Dengan demikian, program PPK Ormawa yang akan kami laksanakan di Desa
Selumbung diharapkan dapat menghasilkan luaran wajib seperti buku pengembangan soft
skills, ringkasan eksekutif, laporan kegiatan, dan media publikasi elektronik, serta luaran
tambahan, seperti produk riil atau prototipe, artikel ilmiah, dan publikasi media massa.
Laporan kegiatan mencakup kegiatan pengembangan produk Virgin Coconut Oil (VCO)
menjadi Frangco (Fragrance Selumbung Coco), pengembangan hard skills mahasiswa,
testimoni stakeholders, praktik baik yang diperoleh, serta foto kegiatan. Program ini memiliki
strategi pelaksanaan yang diharapkan dapat memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki dan
menghasilkan luaran yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Selumbung.
JUDUL
Frangco (Fragrance Selumbung Coco): Pemanfaatan Virgin Coconut Oil sebagai Lilin
Aromaterapi Berkolaborasi dengan Desa Selumbung Melalui Branding Berbasis Digital
PENDAHULUAN
Desa Selumbung merupakan desa yang terdapat di Kecamatan Manggis, Kabupaten
Karangasem, Bali yang memiliki total penduduk sejumlah 3.845 jiwa (1097 kepala keluarga).
Dengan rincian laki - laki sebanyak 1.935 jiwa dan perempuan 1.910 jiwa. Memiliki luas
wilayah keseluruhan 665,225 Ha atau 6,65 Km 2 yang mana sebanyak 98% dari total wilayah
digunakan sebagai lahan pertanian. Desa Selumbung memiliki komoditi kelapa yang cukup
1
baik, sehingga sebanyak 1.303 orang di Desa Selumbung merupakan petani perkebunan
kelapa. Tanaman Kelapa di Desa Selumbung memiliki keunggulan pada buahnya karena
memiliki buah besar dan daging kelapa tebal. Sehingga apabila dimanfaatkan dengan
pengolahan yang baikakan bernilai ekonomi yang tinggi.
Pemanfaatan lahan pertanian Desa Selumbung didominasi komoditas kelapa sebesar
71% yang dapat dilihat pada Gambar 2. Desa Selumbung memiliki berbagai macam
komoditas, seperti kelapa, padi, cengkeh, vanili, kakao, durian, madu, salak, dan wani.
Mayoritas produksi dipegang oleh kelapa, yakni sebesar 70-80% dibandingkan komoditas
lainnya. Kelapa biasanya dijual dalam dua bentuk, yaitu kelapa yang tidak melalui proses
produksi akan dijual melalui pengepul, lalu pengepul akan menjualnya di pasar. Selain itu,
kelapa diolah menjadi Virgin Coconut Oil atau yang dikenal dengan VCO. Warga Desa
Selumbung saat ini sudah mempunyai industri kecil dan tempat binaan untuk produksi
minyak kelapa murni atau VCO secara tradisional yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga.
11%
18%
1.910 jiwa 1.935 jiwa
71%
SOLUSI PERMASALAHAN
Setelah melakukan diskusi dengan masyarakat Desa Selumbung terkait prioritas dari
permasalahan adalah membantu masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan di bidang
ekonomi dan sosial, yaitu dengan menambah nilai guna (value added) pada komoditas kelapa
yang merupakan komoditas unggulan sekaligus mayoritas mata pencaharian penduduk desa
dalam hal memaksimalkan nilai guna (added value) serta memperluas lapangan pekerjaan
baru. Adapun solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, yakni berupa
pembuatan workshop pengolahan virgin coconut oil untuk ditambah nilai gunanya menjadi
lilin aromaterapi dengan tiga varian berbeda, yaitu original, coklat, dan madu yang sekaligus
juga merupakan potensi yang dapat dengan mudah dijumpai di Desa Selumbung. Pembuatan
workshop merupakan terobosan kegiatan baru untuk menarik wisatawan lokal dan
mancanegara agar datang berkunjung sekaligus membeli hasil produk sehingga mampu
meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus memperluas lapangan pekerjaan dari
institusi maupun Lembaga Perantara masyarakat yang ada di Desa Selumbung. Workshop ini
akan menghasilkan produk utama berupa lilin aromaterapi berbahan dasar virgin coconut oil.
Serangkaian terobosan ini akan mendorong promosi Desa Selumbung sebagai desa wisata
3
sekaligus meningkatkan omset penjualan produk. Dalam kegiatan ini, program akan
menyasar Sumber Daya Manusia di setiap banjar yang ada di Desa Selumbung. Dengan
melibatkan enam banjar dinas, BUMDes, wirausaha virgin coconut oil, petani perkebunan
kelapa, petani perkebunan kakao, peternak lebah madu, dan masyarakat berpenghasilan tidak
tetap di Desa Selumbung.
TUJUAN
Adapun tujuan dari Pelaksanaan pemanfaatan produk olahan Virgin Coconut Oil
(VCO) Sebagai lilin aroma terapi yang berkolaborasi dengan Desa Selumbung di antaranya:
1. Memberdayakan salah satu potensi terbaik desa tersebut, yaitu buah kelapa yang
sebagian besar masyarakatnya menanam pohon kelapa di lahan yang mereka miliki
dan bergantung hidup pada hasil lahan.
2. Mengolah Virgin Coconut Oil (VCO) menjadi produk Lilin aromaterapi yang mampu
bersaing di pasar produk sejenis yang sebelumnya didominasi oleh produk luar.
3. Mempromosikan produk olahan Virgin Coconut Oil dengan bentuk lilin aromaterapi
untuk memperluas jangkauan produk dan memperkenalkan inovasi produk serta
melestarikan VCO dari Desa Selumbung.
Indikator Keberhasilan
No Sebelum Sesudah
Program
4
2 Meyakinkan masyarakat Masyarakat Desa Masyarakat Desa
Desa Selumbung terhadap Selumbung belum percaya Selumbung yakin dan
produk lilin aromaterapi terhadap produk lilin percaya terhadap produk
sebagai produk terobosan aromaterapi dari VCO lilin aromaterapi dari
baru melalui sosialisasi karena produk ini VCO sebagai produk
dan pendekatan secara merupakan inovasi baru inovasi baru.
berkala terhadap yang belum dipromosikan
masyarakat. sebelumnya.
6
5. Desain poster dan desain produk pelaksanaan program.
B. Luaran Tambahan
Selain luaran wajib, terdapat juga luaran tambahan sebagai berikut.
1. Produk riil atau prototipe dari Frangco;
2. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional dan/atau internasional;
3. Publikasi media massa;
4. Luaran tambahan lainnya.
METODE PELAKSANAAN
Metode pemberdayaan masyarakat di Desa Selumbung akan dilaksanakan secara
terintegrasi dengan menggabungkan dua kombinasi, yaitu kegiatan langsung ke lapangan
(offline) untuk berinteraksi dengan lingkup desa dan kegiatan melalui media dalam jaringan
(online) untuk memudahkan koordinasi serta komunikasi dengan sarana telekomunikasi,
dengan berbasis sociopreneur dan digitalisasi.
1. Roadmap Kegiatan
Program pemberdayaan masyarakat di Desa Selumbung akan dilaksanakan secara
berkesinambungan, dimulai dari survei desa pada tahun pertama sampai pada tahap
pembuatan laporan akhir. Untuk tahun kedua dan ketiga akan dilaksanakan evaluasi
terhadap kekurangan di tahun pertama, melakukan pengembangan baik dari sisi
produk Lilin Aromaterapi Frangco maupun sumber daya manusia, dan akan dilakukan
pemantauan (monitoring) program secara kontinu. Gambar 3 merupakan roadmap
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 1 s.d. 3 tahun.
7
2. Tahap – tahap kegiatan yang akan dilaksanakan, meliputi:
a. Identifikasi potensi, permasalahan, dan kebutuhan masyarakat desa
Desa Selumbung adalah salah satu desa wisata yang terletak di Kecamatan
Manggis, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Selain potensi pariwisata, Desa
Selumbung juga terkenal dengan komoditas unggulan berupa kelapa yang
menjadikan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani
perkebunan kelapa. Masyarakat desa menjual hasil panen mereka berupa kelapa
utuh ke pasar tradisional yang berada di Kota Denpasar tanpa melakukan proses
penambahan nilai guna (value added) yang maksimal. Namun, di sisi lain bagi
hasil panen kelapa yang tidak lolos standar pasar akan diolah menjadi minyak
goreng dan minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) yang masih diolah
menggunakan metode tradisional dan sasaran pasarnya masih berpusat di penduduk
lokal. Seiring dengan peningkatan volume kunjungan wisatawan di Desa
Selumbung yang hanya terpaku terhadap destinasi wisata yang ada, dipandang
perlu adanya suatu terobosan kegiatan baru yang dapat menarik minat wisatawan
terhadap produk olahan desa yang memaksimalkan penggunaan potensi desa
berupa kelapa. Sehingga, potensi desa berupa kelapa tidak hanya dijual mentah
tetapi dapat diolah dengan value added yang maksimal. Hal ini, dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Desa Selumbung dan membuka lapangan
kerja baru.
b. Hasil identifikasi kebutuhan masyarakat desa
Berdasarkan permasalahan yang terjadi, tim mengusungkan gagasan berupa
pembuatan workshop pengolahan virgin coconut oil menjadi lilin aromaterapi
dengan tiga varian berbeda yang dapat dipilih, antara lain original, coklat, dan
madu yang memanfaatkan potensi kelapa yang melimpah di Desa Selumbung.
Produk usulan ini diberi nama Frangco (Fragrance Selumbung Coco), nama ini
menggambarkan keharuman alami yang dapat dihasilkan Desa Selumbung lewat
pemanfaatan potensi kelapa yang mengajak wisatawan untuk merasakan
pengalaman membuat lilin aromaterapi berbahan alami dan menggunakan kemasan
yang dibuat dari tempurung kelapa. Sehingga harapannya para wisatawan yang
datang dapat mengetahui dan tertarik untuk mencoba produk olahan Desa
Selumbung serta tidak hanya pergi ke desa untuk destinasi wisatanya saja.
c. Deskripsi khalayak sasaran
8
Proses penyelenggaraan program usulan ini menyasar para wisatawan domestik
maupun mancanegara yang hadir ke Desa Selumbung. Pada proses pembuatannya,
program ini dikhususkan bagi peningkatan sumber daya manusia di desa yang
melibatkan enam banjar dinas, BUMDes, wirausaha virgin coconut oil, petani
perkebunan kelapa, petani perkebunan kakao, peternak lebah madu, dan
masyarakat berpenghasilan tidak tetap di Desa Selumbung.
d. Rencana intervensi ke sasaran
Menyelenggarakan sosialisasi program usulan kepada Masyarakat Desa
Selumbung, mengajukan kerjasama dengan para stakeholder yang terlibat,
pendampingan pelatihan pengolahan virgin coconut oil menjadi lilin aromaterapi
dengan berbagai pilihan varian, memberikan panduan dalam pengemasan produk
yang memberi value added pada produk olahan, pelatihan promosi penjualan, dan
branding produk Lilin Aromaterapi Franco secara offline dan online selling,
pelatihan pengelolaan manajemen keuangan, evaluasi dan monitoring oleh Tim
PPK Ormawa, penyusunan laporan akhir, evaluasi, monitoring, dan pengembangan
secara berkesinambungan oleh Tim PPK Ormawa.
e. Perintisan kemitraan dengan berbagai pihak
a) Universitas Udayana
Universitas Udayana akan menjadi pendukung utama dalam pelaksanaan
program sosialisasi, pelatihan, dan pembinaan masyarakat di Desa Selumbung.
b) BUMDes (Badan Usaha Milik Desa)
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dimiliki oleh Desa Selumbung akan
menjadi pendukung distribusi produk Lilin Aromaterapi Frangco yang sejalan
dengan perannya dalam pemberdayaan peningkatan perekonomian di Desa
Selumbung.
c) Pengusaha Virgin Coconut Oil (VCO)
Kemitraan dilakukan dengan pengusaha virgin coconut oil yang terdapat di
Desa Selumbung sebagai pemasok utama bahan baku pembuatan produk
olahan.
d) Petani Perkebunan Kelapa, Kakao, dan Peternak Lebah Madu
Agar dapat memenuhi varian lilin aromaterapi, dilakukan dengan menjalin
kemitraan dengan petani perkebunan kelapa, kakao dan peternak lebah madu.
f. Indikator keberhasilan dan metode pengukuran
9
Keberhasilan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa dilihat
berdasarkan indikator, yang meliputi: Kemandirian Masyarakat Desa Selumbung
dalam mengolah kelapa menjadi lilin aromaterapi bernilai ekonomi tinggi,
masyarakat Desa Selumbung mampu menarik wisatawan mencoba workshop
pengolahan lilin aromaterapi yang dapat membantu meningkatkan pendapatan
masyarakat Desa Selumbung, meningkatkan branding dan awareness produk
dengan memanfaatkan media sosial dan platform digital lain sebagai wadah
pemasaran, menggunakan desain kemasan yang menarik dan menggambarkan ciri
khas Desa Selumbung, yakni kelapa, bekerja sama dan meningkatkan peran
BUMDes dengan Masyarakat Desa Selumbung untuk mulai mengolah hasil panen
kelapa yang meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) serta peningkatan
lapangan kerja baru bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan maupun
belum memiliki pekerjaan tetap. Metode yang digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan yang dituangkan pada indikator di atas, yakni metode yang berbasis
pengamatan secara langsung (survei) dan pengisian kuesioner.
g. Pelaksanaan program
a) Sosialisasi Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan
Potensi pengolahan kelapa sudah dimanfaatkan dengan baik oleh warga sekitar
Desa Selumbung. Dikarenakan komoditas unggulan di Desa Selumbung adalah
kelapa, maka warga Desa Selumbung dapat meningkatkan value added dengan
memanfaatkan virgin coconut oil menjadi lilin aromaterapi sehingga melalui
sosialisasi ini, diharapkan warga Desa Selumbung mengenal lebih jauh dan
memahami kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai tempat pelaksanaan PPK
Ormawa ini.
b) Pendampingan Pengolahan Virgin Coconut Oil menjadi Lilin Aromaterapi
Selanjutnya, menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan pada proses
pengolahan virgin coconut oil. Kemudian, diselenggarakan pelatihan secara
langsung (offline) oleh tim PPK Ormawa Universitas Udayana di Desa
Selumbung. Produk ini akan terus berkembang dalam rangka pemanfaatan
virgin coconut oil untuk meningkatkan nilai ekonomi dan pendapatan
masyarakat Desa Selumbung.
c) Pemberian Bantuan dalam Pengemasan Produk
Kami yang merupakan salah satu tim dari PPK Ormawa Universitas Udayana
tentunya memberikan dan menyiapkan pelatihan serta panduan dalam
10
pengemasan produk, menyediakan pilihan desain dan logo demi menambah
branding produk lilin aromaterapi.
d) Pelatihan Promosi dan Penjualan Produk
Produk Lilin Aromaterapi Frangco nantinya akan dipasarkan kepada masyarakat
luas baik melalui media offline maupun online selling. Demi memaksimalkan
proses tersebut, dilakukanlah pelatihan dan panduan dalam mempromosikan
suatu produk. Dengan menerapkan offline dan online selling, pada penjualan
secara offline dapat dilakukan melalui BUMDes Selumbung dan para mitra.
Sedangkan cara online, yaitu dengan memanfaatkan berbagai platform dan e-
commerce yang tersedia.
e) Pelatihan Pengelolaan Manajemen Keuangan
Tahap ini merupakan salah satu hal penting yang harus dilaksanakan dengan
tujuan memberikan pemahaman pada warga Desa Selumbung mengenai
manajemen keuangan sehingga nantinya mereka mampu untuk mengolah
produk dan mengelola keuangan dengan baik dan benar.
f) Evaluasi dan Monitoring
Pada tahap dilaksanakan evaluasi terhadap kekurangan selama pelaksanaan
sebelumnya dan memperbaiki kesalahan tersebut guna meningkatkan kualitas
produksi, maupun evaluasi dalam pelaksanaan promosi dan penjualan Lilin
Aromaterapi Frangco. Selain itu, pada tahap ini juga melakukan pemantauan
secara berkala mengenai pelaksanaan pengolahan lilin aromaterapi dengan
tujuan mengetahui perkembangan kegiatan dan respons masyarakat setempat
terhadap pelaksanaan program.
g) Laporan Akhir
Tahap ini berisikan rincian kegiatan dari awal hingga akhir pelaksanaan PPK
Ormawa bersama warga Desa Selumbung. Kemudian, akan dilakukan revisi
laporan bersama dengan perkembangan pelaksanaan program dan akhirnya akan
disusun laporan akhir yang berisikan laporan final berdasarkan hasil revisi
setelah laporan awal yang merupakan laporan dasar pelaksanaan kegiatan PPK
Ormawa ini.
h) Evaluasi, Monitoring, dan Pengembangan Secara Berkelanjutan
Tahap ini merupakan tahap terakhir yang dilaksanakan pada tahun kedua dan
ketiga dengan melakukan pengembangan dan pengawasan pada setiap
pelaksanaan program yang nantinya akan berjalan seiring waktu.
11
h. Bentuk Dukungan Pemerintah Desa/Kelurahan
Pemerintahan memberikan dukungan kepada masyarakat berupa peralatan
pembuatan lilin aromaterapi yang digunakan untuk memproduksi lilin aromaterapi
yang diberikan kepada 3 kelompok binaan yang berasal dari Desa Selumbung dan
bekerja sama dengan pusat pembuatan virgin coconut oil di Desa Selumbung, yaitu
Nengah Widana. Dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan kelompok
masyarakat yang memproduksi lilin aromaterapi untuk lebih meningkatkan kualitas
dan produksinya. Selain itu, pemerintah daerah juga memberikan dukungan berupa
koordinasi dan komunikasi sebagai penguat jaringan antara masyarakat dan
pemerintah desa/kelurahan.
i. Bentuk pembinaan kelompok sasaran
Bentuk pembinaan yang diberikan kepada kelompok sasaran diselenggarakan
secara langsung ke lapangan kerja untuk memastikan bagaimana kegiatan berjalan
dengan baik hingga mencapai tujuan yang diharapkan pada program ini.
j. Monitoring dan evaluasi
Tahapan monitoring dilakukan dengan penggalian atau pemantauan berkala terkait
keberlanjutan pengembangan potensi desa untuk mengetahui apakah rencana
kegiatan yang ditetapkan sudah berjalan sesuai prosedur yang ditentukan. Selain
tahapan monitoring, juga dilakukan tahapan evaluasi guna mengetahuinya
kekurangan atau kesalahan dalam pelaksanaan program agar dapat segera diatasi
dan diberikan solusi terhadap kekurangan-kekurangan sebelumnya.
k. Lokakarya Hasil dengan Menghadirkan Para Stakeholder
Lokakarya hasil merupakan kegiatan implementasi sebagai bentuk penilaian
terhadap hasil yang telah dicapai. Dalam kegiatan ini, akan dihadirkan oleh
masyarakat termasuk pemangku kepentingan untuk bersama-sama memecahkan
masalah yang termasuk mencari solusi, selain itu melalui lokakarya juga diberikan
saran dan masukan yang konstruktif untuk perbaikan hasil selanjutnya
l. Audiensi ke Pemerintah Setempat
Pada tahap ini akan diadakan audiensi termasuk menyatakan hasil yang dicapai
oleh kegiatan ini, mulai dari tingkat efektivitas program, pendapatan yang
diperoleh, dan dampaknya terhadap masyarakat, serta prospek pelaksanaan
program di masa mendatang.
m. Pengolahan Data dan Penulisan Laporan
12
Selanjutnya adalah tahap pengumpulan data pada saat program berjalan dan
penulisan laporan dari awal hingga akhir pelaksanaan program pengembangan
potensi desa. Penyusunan laporan dimulai dari laporan awal yang disesuaikan
dengan hasil yang diperoleh dan dicapai selama pembinaan, merevisi laporan
setiap saat program pengembangan, dan penyusunan laporan akhir.
JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan ini dilaksanakan pada tahun pertama dari bulan Juni sampai dengan
bulan Oktober 2024.
13
Laporan akhir
Perintisan kemitraan dengan berbagai pihak
Lokakarya hasil dengan menghadirkan
stakeholder
Evaluasi berdasarkan indikator keberhasilan
program
Audiensi ke pemerintah setempat
Pelaporan Pemutakhiran data sasaran 2 bulan pasca
program
Tabel 2 Jadwal Kegiatan
RANCANGAN BIAYA
14
Rancangan Biaya Belmawa
Harga
No Keterangan Kuantitas Satuan Satuan Jumlah (Rp)
(Rp)
A. Bahan Habis Pakai
C. Biaya Lain-Lain
LAMPIRAN
1. PROFIL PPK ORMAWA
Biodata Ketua Tim Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap I Gede Aditya Wahyu Nugraha
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S1 Manajemen
16
4 NIM 2207521186
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tabanan, 13 September 2004
6 Alamat E-mail wahyunugrahaaditya139@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 089519938646
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan pengajuan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK
Ormawa).
17
(I Gede Aditya Wahyu Nugraha)
18
Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) I Putu Hedi Sasrawan, S.E.,M.Si
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Ilmu Ekonomi
4 NIP/NIDN 1997072620220612001/9900008814
5 Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 26 Juli 1997
6 Alamat E-mail hedisasrawan@unud.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081239770740
B. Riwayat Pendidikan
No
Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
.
1 S1 Sarjana Akuntansi Universitas 2015-2019
Mahasaraswati
Denpasar
2 S2 Magister Ilmu Universitas 2019-2021
Ekonomi Udayana
19
Sebagai Disrupsi Ekonomi
Berikutnya)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
pengajuan Program Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa).
20
2. SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN BEKERJA SAMA
21
3. SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA PPK ORMAWA
22
4. DENAH LOKASI KEGIATAN
Desa lumbung merupakan sebuah desa yang ada di kecamatan Manggis, kabupaten
Karangasem, Bali. Untuk menjangkau desa ini, harus menempuh jarak 67 km dengan
waktu tempuh selama kurang lebih 1 jam 26 menit dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana di Jalan Raya Unud, Jimbaran, Badung.
23
5. DESAIN
24
Gambar 7 Mock Up 1 Produk Frangco Gambar 8 Mock Up 2 Produk Frangco
6. DOKUMENTASI
25
Gambar 10 Dokumentasi Survey Lokasi
26
Gambar 11 Dokumentasi Survey Lokasi
27