Anda di halaman 1dari 102

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG III GOLONGAN II


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2022

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI


WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TERAWAN KABUPATEN
SERUYAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : PADILAH WULANDARI TARIGAN,A.Md.Keb


NIP : 199909102022032001
ANGKATAN : VII (TUJUH)
KELOMPOK : I (SATU)

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG III GOLONGAN II
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2022

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RISIKO


TINGGI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TERAWAN
KABUPATEN SERUYAN

Disusun oleh :
NAMA : PADILAH WULANDARI TARIGAN,A.Md.Keb
NIP : 199909102022032001
ANGKATAN : VII (TUJUH)
KELOMPOK : I (SATU)

SETUJU UNTUK DISEMINARKAN TANGGAL 21 SEPTEMBER 2022

MENTOR COACH

dr. GIL DA SILVA,MAP Dra. IDA SUHARTI NINGSIH,M.Si


NIP. 19660126 201406 1 001 NIP. 19670717 199303 2 010

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG III GOLONGAN II
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2022

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RISIKO


TINGGI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TERAWAN
KABUPATEN SERUYAN

Disusun oleh :
NAMA : PADILAH WULANDARI TARIGAN,A.Md.Keb
NIP : 199909102022032001
ANGKATAN : VII (TUJUH)
KELOMPOK : I (SATU)

TELAH DISEMINARKAN PADA 21 SEPTEMBER 2022

MENTOR PENGUJI COACH

dr. GIL DA SILVA,MAP IMA KULATA, S.Sos Dra. IDA SUHARTI NINGSIH,M.Si
19660126 2014061 001 19670101 198602 2 006 19670717 199303 2 010

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,

nikmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan dan

kelancaran dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini dengan judul

“Peningkatan Pengetahuan Ibu hamil tentang Risiko Tinggi di wilayah

UPTD Puskesmas Terawan” dapat diselesaikan dengan lancar dan baik.

Tujuan dari penyusunan Laporan Aktualisasi ini adalah sebagai

salah satu syarat dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah

Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah Golongan II Angkatan VII

Tahun 2022. Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini mengandung nilai-nilai

dasar (core value) dan employer branding bagi ASN. Nilai-nilai dasar

tersebut dituangkan dalam akronim "ASN berAKHLAK" dengan employer

branding atau semboyan “Bangga Melayani Bangsa”. Ada tujuh nilai dasar

bagi ASN yang termaksud dalam berAKHLAK, yakni: Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan

Kolaboratif.

Dengan diluncurkannya core value dan employer branding ASN

tersebut merupakan langkah perubahan besar dan menjadikan momentum

percepatan transformasi ASN di seluruh Indonesia dan untuk diaplikasikan

di unit pelaksana tugas masing-masing. Terlaksananya kegiatan aktualisasi

dan habituasi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan moril maupun

materil serta saran-saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

iv
1. Bapak Bupati Kabupaten Seruyan yang telah berkenan memberikan

kesempatan kepada kami untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun Anggaran 2022.

2. Ibu Sri Widanarni, S.IP., M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Tengah.

3. dr. Gil Da Silva, MAP selaku Kepala UPTD Puskesmas Terawan

Kabupaten Seruyan dan mentor yang telah bersedia membimbing dan

membantu serta telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam

penyusunan Laporan Aktualisasi ini.

4. Ibu Dra. Ida Suharti Ningsih,M.Si sebagai turtor dan pembimbing (coach)

yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing,

membantu, mengarahkan, dan memotivasi penulis guna kesempurnaan

proses Laporan Aktualisasi ini.

5. Ibu Ima Kulata,S.Sos sebagai Penguji yang telah berkenan memberikan

koreksi, kritik, dan saran masukan untuk kesempurnaan penyusunan

Laporan Aktualisasi.

6. Teman-teman seperjuangan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II

Angkatan VII Kelompok 1, yang telah memberi dukungan dan semangat

selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS berlangsung.

7. Seluruh Panitia yang telah memfasilitasi peserta Pelatihan Dasar CPNS

dengan baik.

8. Keluarga tercinta, Orang tua, Suamiku tersayang terima kasih atas cinta,

kasih sayang, Do’a dan dukungan serta motivasi yang selalu diberikan

selama proses kegiatan Pelatihan Dasar CPNS ini.

v
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang selalu

memberikan dukungan kepada penulis dalam melaksanakan kegiatan

Pelatihan Dasar CPNS ini.

Palangkaraya, 21 September 2022

Penulis

vi
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.................................................................... 1
1.2. Identifikasi Isu ..................................................................... 4
1.3. Maksud dan Tujuan ............................................................ 5
1.4. Manfaat ............................................................................... 6

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ........................................... 8


2.1. Profil Tempat Tugas ........................................................... 8
2.2. Visi dan Misi...................................................................... 13
2.3. Nilai Organisasi................................................................. 13
2.4 Role Model ........................................................................ 14

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI .................................................. 16


3.1. Nilai-Nilai Dasar PNS ........................................................ 16
3.2. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ......................... 26
3.3. Rancangan Aktualisasi ..................................................... 36
3.4. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ....................................... 53

BAB IV REALISASI KEGIATAN AKTUALISASI ................................... 54


4.1. Capaian Aktualisasi dan Output........................................ 54
4.2. Analisis Dampak ............................................................... 68
4.3. Kendala yang Dihadapi ..................................................... 70
4.4 Solusi yang Dilakukan ...................................................... 71

vii
BAB V PENUTUP ................................................................................ 72
5.1. Kesimpulan ....................................................................... 72
5.2. Saran ................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Analisis APKL ...................................................................... 4


Tabel 1.2. Analisis USG ...................................................................... 4
Tabel 2.1 Ketenagaan UPTD Puskesmas Terawan .......................... 10
Tabel 3.1. Rancangan Kegiatan ........................................................ 37
Tabel 3.2. Jawal Pelaksanaan Kegiatan ............................................. 53
Tabel 4.1. Kegiatan 1 ......................................................................... 54
Tabel 4.2. Kegiatan 2 ......................................................................... 56
Tabel 4.3. Kegiatan 3 ......................................................................... 58
Tabel 4.4. Kegiatan 4 ......................................................................... 60
Tabel 4.5. Kegiatan 5 ......................................................................... 62
Tabel 4.6. Analisis Dampak ................................................................ 68

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kantor UPTD Puskesmas Terawan ................................. 9


Gambar 2.2 Wilayah Kerja Puskesmas Terawan ................................ 9
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Puskesmas Terawan....................... 12
Gambar 2.4 Role Model Gubernur Jawa Barat.................................. 14
Gambar 4.1 Penyamaan Persepsi dengan Mentor ........................... 55
Gambar 4.2 Penyamaan Persepsi dengan Rekan Kerja ................... 55
Gambar 4.3 Penyamaan Persepsi dengan Rekan Kerja ................... 56
Gambar 4.4 Pengumpulan data ibu hamil ......................................... 57
Gambar 4.5 Data ibu hamil Risiko Tinggi .......................................... 57
Gambar 4.6 Pengumpulan data ibu hamil didesa .............................. 58
Gambar 4.7 Konsultasi Desain Leaflet .............................................. 59
Gambar 4.8 Desain Leaflet ................................................................ 59
Gambar 4.9 Tersedianya WA Group ................................................. 61
Gambar 4.10 Sosialisasi WA Group ................................................... 61
Gambar 4.11 Evaluasi WA Group ...................................................... 62
Gambar 4.12 Penyuluhan didesa Selunuk ......................................... 63
Gambar 4.13 Penyuluhan didesa Selunuk ......................................... 64
Gambar 4.14 Pembagian Pretest dan Postest didesa Lanpasa ......... 64
Gambar 4.15 Penyuluhan didesa Lanpasa ........................................ 65
Gambar 4.16 Pembagian Leaflet didesa Lanpasa.............................. 65
Gambar 4.17 Penyuluhan didesa Muara Bangkal .............................. 66
Gambar 4.18 Pembagian Leaflet didesa Muara Bangkal ................... 66
Gambar 4.19 Peembagian Leaflet didesa Terawan ........................... 67
Gambar 4.20 Penyuluhan didesa Terawan ........................................ 67
Gambar 4.21 Penyuluhan didesa Terawan ........................................ 67

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatul Sipil

Negara (ASN), pegawai ASN memiliki peranan penting dalam

penyelenggaraan pemerintahan yang berfungsi sebagai : (1) Pelaksana

kebijakan publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat dan pemersatu

bangsa. Oleh karena itu penting agar PNS memiliki profesionalisme dan

kompetensi yang memadai untuk bisa menjalankan tugas tersebut

dengan baik dan dengan tanggungjawab. Pembentukan PNS yang

profesional harus diawali dengan pendidikan dan Pelatihan yang

ditegakkan dalam PP nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar

CPNS untuk membentuk Pegawai Negeri Sipil yang memiliki karakter

yang dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS yang sudah diatur

dalam Undang-undang sehingga mampu melaksanakan tugas dan

perannya secara prima sebagai pelayan pubik.

Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 1 tentang

Aparatur Sipil Negara yang dimaksud Aparatur Sipil Negara adalah

profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah

dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi

pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara terdiri dari Pegawai Negeri

Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang diangkat

oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu

1
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji

berdasarkan peraturan perundangundangan, serta dijelaskan bahwa

setiap CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) wajib menjalani masa

percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk

membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi

nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan

bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi

bidang Sebagai tindak lanjut ketentuan tersebut, pada tanggal 27 Juli

2021 Presiden Republik Indonesia telah meluncurkan core values (nilai-

nilai dasar) ASN BerAKHLAK dan employer branding ASN “Bangga

Melayani Bangsa”.

Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Seruyan No.9 tahun

2020 tentang Jaminan Kesehatan Daerah Kabupaten Seruyan memiliki

ketentuan fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan Kesehatan

yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan Kesehatan

perorangan baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitative,dan

bertujuan untuk menyediakan pelayanan Kesehatan yang berkualitas.

Salah satu bentuk pelayanan Kesehatan yang masih dibutuhkan oleh

masyarakat adalah sosialisasi dan penyuluhan Kesehatan untuk

masyarakat. Menurut PMK No.75 tentang puskesmas, Pusat

Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas Upaya

Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap

kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

2
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan

sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat..

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO)

menyatakan Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia pada tahun 2015

adalah 216 per 100.000 kelahiran hidup atau diperkirakan jumlah

kematian ibu adalah 303.000 kematian. Berdasarkan Profil Kesehatan

Indonesia Tahun 2019 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih

sangat tinggi yaitu sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes

RI, 2020). Menurut Kemenkes RI Tahun 2019, penyebab kematian ibu

terbanyak adalah perdarahan (1.280 kasus), hipertensi dalam

kehamilan (1.066 kasus), infeksi (207 kasus). Perkembangan AKI di

Kabupaten Seruyan selama periode lima tahun terakhir 2008 2012

menunjukkan kecenderungan berfluktuatif. Pada tahun 2009-2011 AKI

menunjukkan tren kenaikan namun pada tahun 2012 menunjukkan

adanya penurunan (Profil Kesehatan Kabupaten Seruyan, 2012).

Faktor lainnya yang memperngaruhi tingginya AKI dan AKB juga

disebabkan oleh kurangnya pengetahuan ibu tentang Risiko Tinggi

dalam kehamilan. Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka

selaku pegawai di UPTD Puskesmas Terawan tertarik melakukan

aktualisasi berkaitan “Peningkatan pengetahuan Ibu hamil tentang

Risiko Tinggi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Terawan Kabupaten

Seruyan” Dengan Rancangan Aktualisasi ini diharapkan mampu

memecahkan masalah yang terjadi dan membawa manfaat bagi

masyarakat. Laporan aktualisasi ini dijadikan sebagai cerminan

3
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dapat menerapkan nilai-nilai dasar

beriontasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif

dan kolaboratif.

1.2 Identifikasi Isu

Berdasarkan pengamatan dan diskusi yang dilakukan di unit kerja

yaitu UPTD Puskesmas Terawan Kabupaten Seruyan, ditemukan

beberapa isu-isu permasalahan diantaranya:

1. Rendahnya Pengetahuan ibu hamil tentang Resiko Tinggi dalam

Kehamilan.

2. Rendahnya Pemahaman ibu hamil tentang pentingnya Antenatal

Care ke Fasilitas Kesehatan.

3. Rendahnya Minat Wanita Usia Subur untuk menggunakan alat

kontrasepsi jangka panjang.

Tabel 1.1 analisis APKL


NO ISU Kriteria APKL Keterangan
A P K L
1 Rendahnya Pengetahuan ibu hamil     Memenuhi.
tentang Resiko Tinggi dalam
Kehamilan.
2 Rendahnya Pemahaman ibu hamil     Memenuhi.
tentang pentingnya Antenatal Care
ke Fasilitas Kesehatan.
3 Rendahnya Minat Wanita Usia     Memenuhi.
Subur untuk menggunakan alat
kontrasepsi jangka panjang.
Keterangan
A : (Aktual) isu sedang hangat dibicarakan.
P: (Problematik) dimensi masalah yang kompleks
K: (KeKhalayakan) hajat hidup orang banyak
L: (Kelayakan) masuk akal tau realistis dan relevan

4
Tabel 1.2 Analisis USG
NO Permasalahan KRITERIA USG JUMLAH RANK
U S G
1 Rendahnya Pengetahuan 5 5 5 15 I
ibu hamil tentang Resiko
Tinggi dalam Kehamilan.
2 Rendahnya Pemahaman ibu 5 3 4 12 II
hamil tentang pentingnya
Antenatal Care ke Fasilitas
Kesehatan.
3 Rendahnya Minat Wanita 3 3 3 9 III
Usia Subur untuk
menggunakan alat
kontrasepsi jangka panjang.
Keterangan:
U: Urgency mendesak atau harus ditindak lanjuti
S: Seriousness Serius dengan akibat yang ditimbulkan
G: Growth Seberapa Besar memburuknya apabila Tidak ditangani.

Berdasarkan Analisis dengan menggunakan metode USG tersebut,

maka yang terpilih sebagai isu prioritas yang pertama adalah “Rendahnya

pengetahuan ibu hamil tentang resiko tunggi dalam kehamilan di UPTD

Puskesmas Terawan”.

1.3 Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Adapun maksud dari rencana kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai

berikut:

1) Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan

Kolaboratif) serta untuk mengetahui kedudukan dan peran

profesi ASN dalam NKRI (Manajemen ASN dan SMART ASN)

5
dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat dan

dapat berperan dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah.

2) Meningkatkan penerapan Manajemen ASN dan SMART ASN di

UPTD Puskesmas Terawan, Khususnya Pelayanan Kesehatan

Ibu dan Anak.

3) Sebagai persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar Calon Negeri

Sipil Tahun 2022.

b. Tujuan

1) Tujuan Umum

Melalui kegiatan habituasi ini, peserta pelatihan dasar CPNS

mampu untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN

BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Kompeten, Akuntabel,

Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dengan langsung

mengaplikasikannya di UPTD Puskesmas Terawan.

2) Tujuan Khusus

Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang Risiko Tinggi di

wilayah kerja UPTD Puskemas Terawan Kabupaten Seruyan.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang akan diperoleh dari aktualisasi dan habituasi ini

adalah

a. Bagi Penulis menjadikan peserta diklat sebagai ASN yang

peduli, bertanggung jawab, dan profesional serta meningkatkan

pemahaman nilai-nilai dasar BerAKHLAK sebagai landasan

dalam menjalankan profesi sebagai Bidan.

6
b. Bagi masyarakat, untuk meningkatkan pengetahuan dalam

bidang kesehatan, serta memelihara kemandirian masyarakat

untuk hidup sehat.

c. Bagi organisasi, untuk meningkatkan efektivitas, efesiensi,

inovasi, serta mutu pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas

Terawan.

7
BAB II

GAMBARAN UMUM DAN ORGANISASI

2.1. Profil Tempat Tugas

a. GEOGRAFI

Luas Wilayah kerja UPTD Puskesmas Terawan adalah 1.171 .000

m2 dengan batas-batas administrasi sebagai berikut :

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Telawang

Kabupaten Kotawaringin Timur

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Telawang

Kabupaten Kotawaringin Timur

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bagendang

Kabupaten Kotawaringin Timur

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Danau Sembuluh

Kabupaten Seruyan.

8
Gambar 2.1 UPTD Puskesmas Terawan

DESA TERAWAN

Gambar 2.2 Wilayah Kerja Puskesmas Terawan

9
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Terawan terdiri atas 4 desa yaitu :

 Desa Lanpasa : 132.000 m2

 Desa Terawan : 725.000 m2

 Desa Bangkal : 144.00 m2

 Desa Selunuk : 170.000 m2

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Terawan berpenduduk 18.581 jiwa

dimana 8.620 jiwa laki-laki dan 9961 jiwa perempuan, serta jumlah

KK sebanyak 6.632.

b. Ketenagaan UPTD Puskesmas Terawan

Tabel 2.1 ketenagaan UPTD Puskesmas Terawan

Jenis Yang Ada Sekarang Status


No Kepegawaian
Ketenagaan Induk Pustu Jmlh
1 Kepala PNS
1 0 1
Puskesmas
2 Kasubbag Tata PNS
1 0 1
Usaha
3 Dokter Umum 3 0 1 PNS

4 Dokter Gigi 0 0 0
5 Apoteker 1 0 1 PNS

6 Asisten Apoteker 0 0 0
7 Perawat
PNS = 12
Akper 12 3 15 Honor= 3
PNS = 1
S.Kep, NERS 2 0 2 Honor= 1
SKM 1 0 1
Bidan
D-3 Kebidanan 14 4 18 PNS = 14

10
Honor = 4

8 S-1/ D-IV PNS


2 2 4
Kebidanan
Perawat Gigi 1 0 1 PNS
PNS: 1
Nutrisionist 2 0 2 Honor: 1
Sanitarian 1 0 1 PNS

9 Tenaga
10 Laboratorium 2 0 2 PNS & Honor

11 AMK/ SMK 1 0 1
12 Prakarya 0 0 0
13 Petugas Honor
2 0 2
Kebersihan
Administrasi
2 0 2
Umum
Petugas Parkir 0 0 0
14 Petugas Jaga Honor
1 0 1
Malam
Sopir 1 0 1 Honor

11
Gambar 2.3 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Terawan

12
2.2. Visi dan Misi

a. Visi UPTD Puskesmas Terawan

Mewujudkan masyarakat Seruyan Raya yang sehat dan mandiri

diwilayah Puskesmas Terawan.

b. Misi UPTD Puskesmas Terawan

1) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan

merata.

2) Mendorong kemandirian untuk hidup sehat bagi individu,

keluarga dan masyarakat.

3) Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat terhadap

kesehatan.

4) Membina dan menjaga hubungan kerjasama lintas sektor yang

harmonis dan berkesinambungan.

2.3. Nilai Organisasi

 T : Tertib

 E : Efektif

 R : Ramah

 A : Asri

 W : Wibawa

 A : Aman

 N : Nyaman

13
2.4. Role Model

Role model adalah sesorang yang dijadikan oleh

seseorang/sekelompok orang sebagai teladan hidup, panutan, atau

pemberi inspirasi bagi orang/kelompok tersebut. Role model

merupakan seseorang yang senantiasa menunjukkan pribadi seorang

ASN, dimana pada kesehariannya menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK

baik dalam lingkungan pekerjaan maupun di luar.

Gambar 2.4 Gubernur Jawa Barat M.Ridwan Kamil

Sosok role model bagi saya adalah bapak M. Ridwan Kamil

yang menjabat sebagai Gubernur Provinsi Jawa Barat. Menurut

saya beliau adalah seorang pemimpin yang senantiasa

menunjukkan kepribadian seorang ASN. Selama menjadi

Gubernur, beliau mampu memahami kebutuhan masyarakatnya

14
salah satunya dengan pembangunan desa digital di Provinsi Jawa

Barat, beliau juga termasuk seorang pemimpin yang ramah

namun bijaksana, dan tegas dalam mengambil keputusan. Beliau

mampu menjadi sosok pemimpin tanpa merasa malu, mampu

bersikap tegas dan bersahaja, tidak pernah berbicara kasar dan

selalu bersikap santun kepada siapapun. Beliau juga merupakan

sosok pemimpin yang mau mendengarkan aspirasi. Karena itulah

saya menjadikan beliau sebagai Role Model yang patut saya

teladani karena memiliki sifat, sikap dan berkepribadian yang baik.

15
BAB III

RENCANA AKTUALISASI

3.1. Nilai Dasar Aparatul Sipil Negara

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil menjelaskan bahwa Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

merupakan pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang

dilakukan secara terintergrasi untuk membangun integritas moral,

kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,

karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan

memperkuat serta kompetensi bidang. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil

Negara tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aratur Sipil Negara. Nilai dasar ASN adalah nilai-nilai yang diperlukan

dalam menjalankan tugas dan fungsi ASN yang profesional, yaitu

menciptakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dapat menjadi pelaksana

kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.

Tatanan nilai dasar (core values) ASN tersebut telah diluncurkan

oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Juli 2021, diselenggarakan oleh

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi. Kegiatan ini bertepatan dengan ditetapkannya tanggal 27 Juli

sebagai Hari Jadi Kemenpan & RB. Core values atau nilai-nilai dasar

ASN tersebut adalah “BerAKHLAK”, dengan Employer branding atau

16
semboyan bagi ASN yaitu “Bangga Melayani Bangsa”. Nilai-nilai dasar

ASN antara lain sebagai berikut:

3.1.1. Berorientasi Pelayanan

Berorientasi pada pelayanan dimaksudkan seorang ASN

dalam melaksanakan tugas pekerjaannya lebih

mengedepankan pemberian pelayanan yang terbaik kepada

masyarakat (publik). Sebagai aparat birokrasi pemerintah,

dalam memberikan pelayanan kepada publik maka ASN sudah

seharusnya berorientasi kepada pemenuhan kepuasan

pengguna layanan (customer service) melalui pelayanan prima.

Pelayanan 16 prima dikembangkan dengan berdasarkan

prinsip-prinsip attitude, attention, dan action. Attitude adalah

sikap atau perilaku, attention adalah bagaimana kita

memberikan perhatian, dan action adalah bagaimana kita

melakukan tindakan. Ketiga prinsip tersebut sudah seharusnya

menjadi nilai-nilai mendasar bagi para ASN ketika memberikan

pelayanan kepada masyarakat. Dalam memberikan pelayanan

publik, seorang Aparatur Sipil Negara memahami nilai-nilai yang

terkandung dalam core values Berorientasi Pelayanan

diantaranya:

1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan,

3. serta terus melakukan perbaikan tiada henti.

17
Berorientasi pelayanan sebagai pedoman bagi para

ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu: Memahami

dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Nilai Dasar ASN yang

dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi

Pelayanan yang pertama ini diantaranya:

a. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.

b. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

c. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

d. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama

Dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan,

ASN adalah aparat yang diberikan amanah oleh

negara untuk menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, seperti:

mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika

terjadi konflik kepentingan; memiliki pemahaman dan

kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan

ASN dalam politik praktis; memperlakukan warga negara

secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan

dan pelayanan publik; serta menunjukan sikap dan perilaku

yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai

penyelenggara pemerintahan.

3.1.2 Akuntabel

Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar,

tetapi tidak mudah untuk dipahami. Ketika seseorang

mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu

18
yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana

cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas

sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung

jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut

memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban

untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu,

sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk

bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang

memberikan amanat.

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban

yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban

setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi

tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang

ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilainilai

publik tersebut antara lain:

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika

terjadi konflik kepentingan, publik dengan kepentingan

sektor, kelompok dan pribadi.

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari

dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil

dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan

public dan

19
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan

dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

Melalui nilai-nilai akuntabilitas tersebut, bertujuan untuk

membentuk sikap dan perilaku ASN dengan

mengedepankan kepentingan publik, imparsial, dan

berintegritas. Dalam hal ini, akuntabilitas publik berfungsi

untuk menyediakan kontrol demokratis, mencegah korupsi

dan penyalahgunaan kekuasaan, serta meningkatkan

efisiensi dan efektivitas.

3.1.3. Kompeten

Kompetensi menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan

standar kompetensi dari International Labor Organization (ILO),

memiliki tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi

meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang diperlukan

dalam pelaksanaan pekerjaan. Sesuai Peraturan Menteri PANRB

Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN,

kompetensi meliputi:

a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan

sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan

yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan.

b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan

sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk

memimpin dan/atau mengelola unit organisasi.

20
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan,

dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan

dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan

masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,

perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi

dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan,

untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan

Jabatan.

Dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi

pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam

melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 Permenpan RB Nomor 38

Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk

mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini

ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan

mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya

dalam kinerja. Berikut ini merupakan panduan perilaku kompeten,

yaitu:

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan

yang selalu berubah.

b. Membantu orang lain belajar.

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

3.1.4. Harmonis

Harmonis adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan

sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan

21
suatu kesatuan yang luhur. Dalam Kamus Mariam Webster

Harmonis (Harmonious) diartikaan sebagai having a pleasing

mixture of notes. Sinonim dari kata harmonious antara lain

canorous, euphonic, euphonious, harmonizing, melodious,

musical, symphonic, symphonious, tuneful. Sedangkan lawan kata

dari harmonious adalah discordant, disharmonious, dissonant,

inharmonious, tuneless, unmelodious, unmusical. Dalam bidang

filsafat, harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan

sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan

suatu kesatuan yang luhur, singkatnya Harmoni adalah ketertiban

alam dan prinsip/hukum alam semesta.

Dalam mewujudkan suasana harmoni maka ASN harus

memiliki pengetahuan tentang historisitas ke-Indonesia-an sejak

awal Indonesia berdiri, sejarah proses perjuangan dalam

mewujudkan persatuan bangsa termasuk pula berbagai macam

gerakan gerakan separatism dan berbagai potensi yang

menimbulkan perpecahaan dan menjadi ancaman bagi persatuan

bangsa. Dalam dunia nyata upaya mewujudkan suasana harmonis

tidak mudah. Realita lingkungan selalu mengalami perubahan

sehingga situasi dan kondisi juga mengikutinya, Oleh karena itu

upaya menciptakan suasana kondusif yang harmonis bukan usaha

yang dilakukan sekali dan jadi untuk selamanya, melainkan upaya

menciptakan dan menjaga suasana harmonis dilakukan secara

terus menerus. Upaya menciptakan budaya harmonis di

22
lingkungan bekerja tersebut dapat menjadi salah satu kegiatan

dalam rangka aktualisasi penerapannya. Setiap ASN perlu

berperilaku sesuai dengan nilai-nilai BerAKHLAK. Adapun

panduan perilaku Harmonis adalah sebagai berikut:

a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.

b. Suka menolong orang lain.

c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

3.1.5. Loyal

Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa

Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara

harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul

tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada

masa lalu. Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional.

Untuk bisa mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak

faktor yang akan memengaruhinya.

Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core

Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi

dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan

panduan perilaku:

a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI

serta pemerintahan yang sah.

b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan

negara, serta

23
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

3.1.6. Adaptif

Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup

untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan

lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan demikian adaptasi

merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan

lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan

keadaan (keinginan diri). Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini

juga berlaku juga bagi individu dan organisasi dalam menjalankan

fungsinya. Organisasi maupun individu dituntut untuk

menyesuaikan diri dengan apa yang menjadi tuntutan perubahan.

Di dunia usaha hal ini lebih mudah dimengerti ketika terjadi

perubahan pada selera pasar akan memaksa pelaku usaha untuk

menyesuaikan produk mereka agar sesuai dengan apa yang

menjadi keinginan pasar. Kemampuan beradaptasi juga

memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang

ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di

dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam

organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif.

Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya

organisasi di mana ASN memiliki kemampuan menerima

perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan

dengan lingkungannya, yaitu:

24
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.

b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.

c. Bertindak proaktif.

3.1.7. Kolaboratif

Kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk menelurkan

gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah secara

bersamasama menuju visi bersama. Di sebuah organisasi yang

saling tergantung, kolaborasi menjadi kunci pemikiran kreatif.

Kolaborasi itu penting untuk mencapai hasil terbaik saat

menyelesaikan masalah yang rumit, yang dihasilkan dari aliansi

antara dua atau lebih perusahaan yang bertujuan untuk menjadi

lebih kompetitif dengan mengembangkan rutinitas Bersama.

Kolaboratif adalah sikap seorang ASN untuk membangun kerja

sama yang sinergis. Pada surat edaran MenPanRB Nomor 20

tahun 2021 yang menerangkan tentang panduan perilaku sesuai

dengan nilai dasar kolaboratif yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk

berkontribusi.

b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan bersama

nilai tambah.

c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan

Bersama.

25
3.2. Kedudukan ASN dan Peran ASN dalam NKRI

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ASN memiliki kedudukan

dan Peran untuk berperan dalam NKRI, kedudukan dan peran tersebut

dijelaskan di dalam agenda IV pelatihan dasar CPNS yaitu Manajemen

ASN dan SMART ASN.

3.2.1. Manajemen ASN Manajemen

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika

profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,

kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan

kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar

selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul

selaras dengan perkembangan jaman. Pegawai ASN

berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan

kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah

serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan

dan partai politik. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam

system birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk

menciptakan birokrasi yang professional. Untuk dapat

membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang

dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa

konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:

26
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS).

b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi

syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh

pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan

pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.

Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang

memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina

Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan

kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu

dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

Dengan kehadiran PPPK tersebut dalam manajemen ASN,

menegaskan bahwa tidak semua pegawai yang bekerja untuk

pemerintah harus berstatus PNS, namun dapat berstatus

sebagai pegawai kontrak dengan jangka waktu tertentu. Hal ini

bertujuan untuk menciptakan budaya kerja baru menumbuhkan

suasana kompetensi di kalangan birokrasi yang berbasis pada

kinerja. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara

yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan

instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan

intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN

dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain

untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini

dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan

27
persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian,

pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya.

Oleh karena itu dalam pembinaan karier pegawai ASN,

khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu

pejabat karier tertinggi. Pegawai ASN berkedudukan sebagai

aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan

oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari

pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk

menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN

berfungsi sebagai berikut:

a. Pelaksana kebijakan public.

b. Pelayan public.

c. Perekat dan Pemersatu bangsa.

Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:

a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina

Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangundangan.

b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan

berkualitas.

c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan

pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Pelayanan

publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

28
pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap

warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau

pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh

penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan

pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat. ASN berfungsi,

bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan

kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD

1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi

martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan

Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan

golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam

penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu

diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa

mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan

bangsa (Kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya).

Hak dan Kewajiban ASN Hak adalah suatu kewenangan atau

kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang

dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat

diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak

diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin

kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan

29
hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai

berikut:

PNS berhak memperoleh:

a. gaji, tunjangan, dan fasilitas.

b. cuti.

c. jaminan pensiun dan jaminan hari tua.

d. Perlindungan.

e. pengembangan kompetensi

Sedangkan PPPK berhak memperoleh:

a. gaji dan tunjangan.

b. Cuti.

c. Perlindungan.

d. d. pengembangan kompetensi

Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan

yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah

sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban pegawai ASN yang

disebutkan dalam UU ASN adalah:

a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik

Indonesia, dan pemerintah yang sah.

b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah

yang berwenang.

d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.

30
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,

kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab.

f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,

perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di

dalam maupun di luar kedinasan.

g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan

rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan

h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi

berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku, kode etik dan

kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan

kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam

UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan

birokrasi pemerintah.

3.2.2. SMART ASN

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kementerian PAN Dan

RB) telah mencangangkan Kebijakan Manajemen ASN yaitu

menuju Smart ASN 2024, yang diharapkan dapat terbentuknya

sebuah Birokrasi berkelas Dunia. Dalam upaya membentuk

Birokrasi berkelas Dunia tersebut, diharapkan setiap pegawai

dapat memiliki profil sebagai Smart ASN, yang terdiri dari:

31
a. Integritas

Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 60 Tahun 2020

Tentang Pembangunan Integritas Pegawai Aparatur Sipil

Negara, integritas didefinisikan sebagai konsistensi berperilaku

yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan

jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan

langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu

mendorong terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung jawab

atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya.

Pengembangan integritas ASN diukur melalui kejujuran,

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,

kemampuan bekerja sama; dan pengabdian kepada

masyarakat, bangsa dan negara.

b. Nasionalisme

Sebagai seorang aparatur negara, memiliki sikap

nasionalisme tentu sudah menjadi suatu keharusan. Seorang

ASN harus memiliki sikap nasionalisme, yang salah satunya

adalah Nasionalisme Pancasila, yang dapat kita pahami

sebagai sebuah pandangan atau paham kecintaan manusia

Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan

pada nilai-nilai luhur Pancasila. Dalam pelaksanaan tugas

sehari-hari, setiap ASN harus dapat mengamalkan nilai-nilai

Pancasila, seperti nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,

Kerakyatan dan Keadilan.

32
c. Profesionalisme

Menurut Siagian (dalam Kurniawan, 2005), profesionalisme

adalah keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga

terlaksana dengan mutu yang baik, waktu yang tepat, cermat

dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh

pelanggan atau 33 masyarakat. Profesionalisme merupakan

sebuah sikap kerja profesional yang tiada lain adalah perilaku

seseorang yang mengacu pada kecakapan, keahlian, dan

disiplin dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi

yang mendasari tindakan atau aktivitas seseorang yang

merupakan sikap dalam menekuni pekerjaan sesuai dengan

bidang keahliannya yang dikuasai dengan melaksanakan

aturan-aturan kode etik profesi yang berlaku dalam

hubungannya dengan masyarakat untuk menghasilkan kerja

yang baik.

d. Wawasan Global

Upaya membentuk ASN yang berwawasan global

merupakan salah satu bagian penting dari pengembangan

kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk mewujudkan

visi Presiden yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat,

mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Dengan wawasan global, diharapkan ASN dapat membangun

pola pikir yang adaptif serta mendukung fleksibilitas dan

inovasi.

33
e. IT dan Bahasa Asing

Seorang ASN tentu diharapkan dapat sekurang-kurangnya

memahami dan menguasai Bahasa Inggris. Hal ini juga

ditegaskan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)

melalui Plt. Sekretaris BPSDM dalam “Seminar Online

Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris Bagi Aparatur Sipil

Negara (ASN) Dalam Mengelola Pelayanan Publik. Plt.

Sekretaris BPSDM Kemendagri menjelaskan bahwa

penguasaan kemampuan bahasa Inggris adalah salah satu

aspek penting lainnya yang perlu dikuasai oleh ASN dalam

menyikapi perkembangan zaman. Terlebih saat ini, hampir

semua alat dan teknologi di era global menggunakan Bahasa

Inggris. Tidak menutup kemungkinan seorang ASN juga dapat

menguasai bahasa asing lain, sebagai nilai tambah. Sebut saja

bahasa Mandarin, Korea dan Jepang. Mengapa tiga bahasa

tersebut? Salah satu faktornya adalah karena kita berada di

Indonesia, dan salah satu kerjasama internasional yang diikuti

oleh pemerintah adalah ASEAN Plus Three.

f. Hospitality

ASN adalah seorang pelayan publik. Untuk itu keramahan

tentu menjadi faktor penting yang harus dimiliki. Hospitality atau

keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi

bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap

34
pelaksanaan tugas, khususnya dalam memberikan pelayanan

prima kepada masyarakat.

g. Networking

Seorang ASN harus mampu untuk membangun dan

menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi lain juga

perlu untuk dilakukan. Mengingat sinergi dengan instansi atau

orang lain, akan dapat mempermudah aparat negara dalam

memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

h. Enterpreneurship

Enterpreneurship adalah keyakinan kuat yang ada dalam

diri seseorang untuk mengubah dunia melalui ide dan

inovasinya. Keyakinan ini kemudia ditindaklanjuti dengan

keberanian mengambil risiko mewujudkan ide dan inovasinya

tersebut melalui organisasi yang didirikannya, mulai dari

membangun, memelihara, dan mengembangkannya sampai

menghasilkan dampak nyata bagi dunia. Membangun dan

menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi lain juga

perlu untuk dilakukan. Mengingat sinergi dengan instansi atau

orang lain, akan dapat mempermudah aparat negara dalam

memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

35
3.3 Rancangan aktualisasi

3.3.1Unit Kerja : UPTD PUSKESMAS TERAWAN

3.3.2Isu Yang Diangkat

Berdasarkan Analisis dengan menggunakan metode USG

tersebut, maka yang terpilih sebagai isu prioritas yang pertama

adalah “Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang resiko tunggi

dalam kehamilan di UPTD Puskesmas Terawan”.

3.3.3 Gagasan Pemecahan Isu

“Peningkatan Pengetahuan ibu hamil Risiko Tinggi di UPTD

Puskesmas Terawan”

36
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi

Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Melapor, konsultasi 1. Melakukan janji Memperole - Beriontasi Kegiatan ini Misi Kabupaten Seruyan “
dan penyamaan temu dengan h masukan, Pelayanan : sejalan dengan Memberikan Pelayanan
persepsi dengan mentor dan rekan saran, dan Ramah dalam Misi organisasi di Kesehatan yang Prima
kerja. dukungan berkonsultasi
Mentor (Kepala UPTD Puskesmas serta berkualitas kepada
2. Mengkonsultasika dari mentor dengan Mentor
Puskesmas) dan n rencana kegiatan (Kepala Terawan yaitu masyarakat”.
rekan kerja tentang dan rekan membina dan
aktualisasi dengan Puskesmas)
pelaksanaan kerja. menjaga
mentor (Kepala tentang
aktualisasi. Puskesmas). pelaksanaan hubungan
3. Menyiapkan Rencana kerjasama yang
tempat untuk kegiatan harmonis dan
menjelaskan Aktualisasi.
berkesinambungan
rencana kegiatan - Akuntabel:
aktualisasi kepada Jujur dan .
Mentor (Kepala Bertanggungjaw
Puskesmas) dan ab dalam
rekan kerja. penyampaian
4. Memaparkan rencana
rencana kegiatan

37
Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

aktualisasi kepada kegiatan


mentor dan rekan Aktualisasi.
kerja. - Kompeten :
5. Menerima melaksanakan
masukan dan tugas dengan
saran dari mentor kualitas baik
dan rekan kerja. dengan
menguasai
materi rencana
kegiatan
Aktualisasi.

- Harmonis :
Berdiskusi
Bersama Mentor
(Kepala
Puskesmas) dan
rekan kerja
merupakan
upaya
membangun

38
Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

lingkungan kerja
yang kondusif.
- Loyal : Sila ke-
4,Memegang
teguh ideologi
Pancasila
dengan
melakukan
Musyawarah
dengan Mentor
(Kepala
Puskesmas) dan
rekan kerja.
- Adaptif :
Berkonsultasi
dengan mentor
dan rekan kerja
merupakan
Langkah
bertindak
Proaktif untuk

39
Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

kelancaran
pelaksanaan
aktualisasi.
- kolaboratif :
memberikan
kesempatan
kepada Mentor
(Kepala
Puskesmas) dan
rekan kerja
untuk
memberikan
masukan dan
saran demi
kelancaran
pelaksanaan
Aktualisasi.
2 Melakukan 1. Meminta ijin Tersediany - Beriontasi Kegiatan ini Misi Kabupaten Seruyan “
pendataan jumlah ibu kepada bidan a data ibu Pelayanan : sejalan dengan Memberikan Pelayanan
hamil yang memiliki kordinator untuk hamil yang Ramah dalam Misi organisasi di Kesehatan yang Prima
mendapatkan data memiliki meminta ijin

40
Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Risiko Tinggi dalam ibu hamil yang Risiko terhadap bidan UPTD Puskesmas serta berkualitas kepada
Kehamilan. memiliki Risiko Tinggi di koordinator dan Terawan yaitu masyarakat”.
Tinggi di register wilayah bidan desa membina dan
ANC. kerja UPTD dalam
menjaga hubungan
2. Menghubungi Puskesmas mendapatkan
Bidan Desa untuk data. kerjasama yang
Terawan. harmonis dan
mendapatkan data - Akuntabel:
tambahan ibu Melakukan berkesinambungan
hamil yang pendataan .
memiliki Risiko dengan jujur dan
Tinggi. bertanggungjaw
3. Mengambil data ab.
ibu hamil yang - Kompeten :
memiliki Risiko Melakukan
Tinggi dari bidan perekapan data
desa. dengan teliti
merupakan
melaksanakan
tugas dengan
kualitas baik.

41
Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

- Harmonis :
Membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
dengan bersikap
terbuka dengan
bidan
koordinator dan
bidan desa
dalam meminta
data.
- Loyal : Menjaga
rahasia jabatan
dan negara
dengan tidak
menyebarluaska
n data ibu hamil
yang memiliki
Risiko Tinggi.
- Adaptif :
Berkoordinasi

42
Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

dengan bidan
koordinator dan
bidan desa
merupakan
Langkah
bersikap
Proaktif.
- Kolaboratif :
Bekerjasama
dengan bidan
koordinator dan
bidan desa
untuk
mendapatkan
data ibu hamil
yang memiliki
Risiko Tinggi.
3 Menyiapkan bahan 1. Mencari referensi - Tersedianya - Beriontasi Kegiatan ini Misi Kabupaten Seruyan “
Materi edukasi dari jurnal. materi Pelayanan: sejalan dengan Memberikan Pelayanan
berupa Leaflet. 2. Menyiapkan alat edukasi Berkonsultasi Misi organisasi di Kesehatan yang Prima
dan bahan desain leaflet

43
Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

3. Membuat desain berupa Bersama Mentor UPTD Puskesmas serta berkualitas kepada
Leaflet. Leaflet. (Kepala Terawan yaitu masyarakat”.
4. Mengkonsultasika Puskesmas) membina dan
n desain leaflet dengan ramah,
menjaga
dengan Mentor dan melakukan
(Kepala perbaikan tiada hubungan
Puskesmas). henti sampai kerjasama yang
5. Setelah desain desain Leaflet harmonis dan
leaflet mendapat diterima oleh berkesinambungan
persetujuan mentor. .
Mentor (Kepala - Akuntebel :
Puskesmas), Jujur dalam
cetak leaflet penggunaan
sesuai dengan sumber materi
kebutuhan. yang akurat dan
dapat di
pertanggungjawa
bkan.
- Kompeten :
Mempelajari
referensi sebagai

44
Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

sarana
meningkatkan
kompetensi diri.
- Harmonis :
Berdiskusi
dengan Mentor
(Kepala
Puskesmas)
merupakan
upaya
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif.
- Loyal : Sila ke-5,
Membuat desain
Leaflet yang
mudah dipahami
oleh masyarakat
merupakan
upaya
memegang

45
Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

teguh ideologi
Pancasila.
- Adaptif :Terus
Berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas
dengan
membuat desain
leaflet.
- Kolaborasi :
Bekerjasama
dengan Mentor
(Kepala
Puskesmas)
untuk membuat
desain Leaflet.
4 Sosialisasi tentang 1. Membuat WA - Tersediany - Beriontasi Kegiatan ini Misi Kabupaten Seruyan “
kehamilan Risiko Group untuk ibu a WA Pelayanan: sejalan dengan Memberikan Pelayanan
Tinggi melalui group hamil yang Group. Memahami dan Misi organisasi di Kesehatan yang Prima
memiliki Risiko - Terlaksana memenuhi
WA. UPTD
Tinggi. nya kebutuhan

46
Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2. Memberikan kegiatan masyarakat Puskesmas serta berkualitas kepada


penyuluhan sosialisasi dengan membuat Terawan yaitu masyarakat”.
kepada ibu hamil tentang WA Group untuk membina dan
dengan Risiko ibu hamil.
menjaga
membagikan Tinggi - Akuntebel :
informasi dan dalam Jujur dan hubungan
edukasi dari kehamilan. bertanggungjawa kerjasama yang
berbagai sumber - Ibu hamil b dalam harmonis dan
terpercaya. memahami penyampaian berkesinambung
3. Menyiapkan Langkah materi dari an.
ruang obrolan antisipasi sumber yang
untuk berdiskusi terhadap akurat.
dengan ibu hamil bahaya - Kompeten :
terkait keluhan yang Membantu ibu
dan pengetahuan ditimbulkan hamil belajar
ibu hamil. oleh Risiko tentang Risiko
Tinggi tinggi dalam
dalam kehamilan.
kehamilan. - Harmonis :
Menghargai ibu
hamil yang ikut

47
Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

dalam WA Group
untuk membuat
lingkungan kerja
yang kondusif.
- Loyal : Menjaga
rahasia WA
Group
merupakan
upaya menjaga
rahasia jabatan
dan negara.
- Adaptif : Terus
Berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas Digital
Mindset dengan
membuat WA
Group.
- Kolaborasi :
Bekerjasama
dengan ibu hamil

48
Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

untuk melakukan
diskusi dengan
tertib diruang
obrolan WA
Group.
5 Melakukan - Mencek jadwal - Terlaksana - Beriontasi Kegiatan ini Rancangan Aktualisasi
Penyuluhan kegiatan kelas Ibu nya Pelayanan: sejalan dengan sejalan dengan Misi
Kesehatan kepada hamil. penyuluhan memahami dan Misi organisasi di organisasi di UPTD
- Mempersiapkan Kesehatan memenuhi Puskesmas Terawan
ibu hamil. UPTD Puskesmas
alat dan bahan kepada ibu kebutuhan yaitu membina dan
untuk penyuluhan hamil. masyarakat Terawan yaitu
membina dan menjaga hubungan
berupa leaflet, - Tersediany dengan
menjaga kerjasama yang harmonis
lembar pretest dan a hasil pre melakukan
dan berkesinambungan.
post test, daftar test, post Penyuluhan,. hubungan
hadir serta laptop test. - Akuntebel : kerjasama yang
- Mengucapkan - Dokumenta Melaksanakan harmonis dan
salam kepada si tugas dengan
berkesinambunga
peserta jujur dan
penyuluhan bertanggungjaw n.
dengan bahasa ab disaat
yang sopan.

49
Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

- Berdoa sebelum melakukan


memulai kegiatan penyuluhan
- Meminta ijin - Kompeten :
kepada seluruh Membantu ibu
peserta untuk hamil belajar
mengisi daftar tentang materi
hadir. yang
- Menyampaikan/ disampaikan.
menjelaskan - Harmonis :
maksud serta Membangun
tujuan. lingkungan kerja
- Membagikan yang kondusif
lembar pre test dengan
kepada ibu dan memberikan
meminta ibu untuk arahan kepada
mengisinya. ibu hamil saat
- Memberikan sebelum
materi penyuluhan penyuluhan
yang telah berlangsung.
dipersiapkan - Loyal : Sila ke-5
Memegang

50
Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

secara detail dan teguh ideologi


teliti. Pancasila
- Menyiapkan ruang bahwa semua
tanya jawab. ibu hamil
- Membagikan mendapatkan
leaflet kepada informasi
seluruh peserta. dengan jelas
- Memberikan dan transparan.
lembar post tes - Adaptif :
kepada ibu dan Bersikap
meminta ibu Proaktif
mengisinya. mempersiapkan
- Menutup dengan bahan edukasi
mengucapkan sebelum di
salam, dan sampaikan
meminta maaf kepada klien.
dalam pertemuan - Kolaborasi :
jika ada kesalahan bekerjasama
dengan sopan dan dengan ibu
ramah. hamil untuk
melakukan

51
Output/ Keterkaitan
Kontribusi
substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Terhadap Visi
mata Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

- Pendokumentasia diskusi dengan


n kegiatan. tertib saat
penyuluhan
berlangsung..

52
3.4 Jadwal Kegiatan
Dalam melakukan kegiatan aktualisasi maka diperlukan adanya
rancangan kegiatan yang akan dilakukan di unit kerja nanti. Adapun
tabel jadwal rancangan yang telah dibuat adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar


No. Kegiatan Waktu Tempat Sasaran Output
Pelaksanaan (subyek) kegiatan
(produk)
1. Melakukan 05 Agustus Puskesmas Persetujuan - Masukan,
koordinasi 2022 dan saran dan
dengan persamaan dukungan
kepala persepsi dari dari mentor
puskesmas untuk dan rekan
dan rekan melaksanakan kerja.
kerja rencana
kegiatan
aktualisasi di
unit kerja
2 Melakukan 05 Agustus Puskesmas Terkumpulnya - Data jumlah
pendataan 2022 Data jumlah ibu hamil
jumlah ibu ibu hamil
hamil

3. Membuat 09 Agustus Puskesmas Tersedianya - Desain


desain 2022 desain Leaflet Leaflet
Leaflet

4 Melakukan 15 Agustus Puskesmas Terbentuknya - Tersedianya


Sosialisasi 2022 WA Group WA Group
dari Grup
WA

5 Melakukan 25 Agustus Puskesmas Tersedianya - Tersedianya


Penyuluhan 2022 media media
Kesehatan penyuluhan penyuluhan
kepada ibu leaflet
hamil. - Dokumentasi

Sumber: Hasil Rancangan ( 2 Agustus 2022)

53
BAB IV
REALISASI KEGIATAN AKTUALISASI

4.1 Capaian Aktualisasi dan Output


Tabel 4.1. Kegiatan 1
Kegiatan 1 Melapor, konsultasi dan penyamaan persepsi
dengan Mentor (Kepala Puskesmas) dan rekan
kerja tentang pelaksanaan aktualisasi.

Tanggal 05 Agustus 2022


Tahapan 1. Melakukan janji temu dengan mentor dan
Kegiatan rekan kerja.
2. Mengkonsultasikan rencana kegiatan
aktualisasi dengan mentor (Kepala
Puskesmas).
3. Menyiapkan tempat untuk menjelaskan
rencana kegiatan aktualisasi kepada Mentor
(Kepala Puskesmas) dan rekan kerja.
4. Memaparkan rencana kegiatan aktualisasi
kepada mentor dan rekan kerja.
5. Menerima masukan dan saran dari mentor dan
rekan kerja.
Keterkaitan - Beriontasi Pelayanan : Ramah dalam
Nilai Dasar berkonsultasi dengan Mentor (Kepala
Puskesmas) tentang pelaksanaan Rencana
kegiatan Aktualisasi.
- Akuntabel: Jujur dan Bertanggungjawab dalam
penyampaian rencana kegiatan Aktualisasi.
- Kompeten : melaksanakan tugas dengan
kualitas baik dengan menguasai materi rencana
kegiatan Aktualisasi.
- Harmonis : Berdiskusi Bersama Mentor (Kepala
Puskesmas) dan rekan kerja merupakan upaya
membangun lingkungan kerja yang kondusif.
- Loyal : Sila ke-4,Memegang teguh ideologi
Pancasila dengan melakukan Musyawarah
dengan Mentor (Kepala Puskesmas) dan rekan
kerja.
- Adaptif : Berkonsultasi dengan mentor dan
rekan kerja merupakan Langkah bertindak
Proaktif untuk kelancaran pelaksanaan
aktualisasi.
- kolaboratif : memberikan kesempatan kepada
Mentor (Kepala Puskesmas) dan rekan kerja

54
untuk memberikan masukan dan saran demi
kelancaran pelaksanaan Aktualisasi.
Output Memperoleh masukan, saran, dan dukungan dari
mentor dan rekan kerja
Dokumentasi Gambar 4.1 Penyamaan persepsi dengan mentor
/ foto kegiatan

Mendapatkan masukan dan saran berkaitan


dengan stunting.

Gambar 4.2 penyamaan persepsi dengan rekan


kerja

55
Gambar 4.3 penyamaan persepsi dengan rekan
kerja

Tabel 4.2. Kegiatan 2


Kegiatan 2 Melakukan pendataan jumlah ibu hamil yang
memiliki Risiko Tinggi dalam Kehamilan.

Tanggal 06 Agustus 2022


Tahapan 1. Meminta ijin kepada bidan kordinator untuk
mendapatkan data ibu hamil yang memiliki
Kegiatan
Risiko Tinggi di register ANC.
2. Menghubungi Bidan Desa untuk mendapatkan
data tambahan ibu hamil yang memiliki Risiko
Tinggi.
3. Mengambil data ibu hamil yang memiliki Risiko
Tinggi dari bidan desa.
Keterkaitan - Beriontasi Pelayanan : Ramah dalam meminta
ijin terhadap bidan koordinator dan bidan desa
Nilai Dasar
dalam mendapatkan data.
- Akuntabel: Melakukan pendataan dengan jujur
dan bertanggungjawab.
- Kompeten : Melakukan perekapan data dengan
teliti merupakan melaksanakan tugas dengan
kualitas baik.
- Harmonis : Membangun lingkungan kerja yang
kondusif dengan bersikap terbuka dengan bidan
koordinator dan bidan desa dalam meminta data.

56
- Loyal : Menjaga rahasia jabatan dan negara
dengan tidak menyebarluaskan data ibu hamil
yang memiliki Risiko Tinggi.
- Adaptif : Berkoordinasi dengan bidan
koordinator dan bidan desa merupakan Langkah
bersikap Proaktif.
- Kolaboratif : Bekerjasama dengan bidan
koordinator dan bidan desa untuk mendapatkan
data ibu hamil yang memiliki Risiko Tinggi.
Output Tersedianya data ibu hamil yang memiliki Risiko
Tinggi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Terawan.
Dokumentasi / Gambar 4.4 pengumpulan data ibu hamil risiko
foto kegiatan tinggi di kohort kehamilan.

Gambar 4.5 Data ibu hamil Risiko tinggi

57
Data ibu hamil yang berisiko tinggi di wilayah kerja
UPTD Puskesmas terawan 19 orang.
Gambar 4.6 pengumpulan data ibu hamil di desa

Tabel 4.3. Kegiatan 3


Kegiatan 3 Menyiapkan bahan Materi edukasi berupa Leaflet.

Tanggal 10 Agustus 2022


1. Mencari referensi dari jurnal.
Tahapan 2. Menyiapkan alat dan bahan .
Kegiatan 3. Membuat desain Leaflet.
4. Mengkonsultasikan desain leaflet dengan
Mentor (Kepala Puskesmas).
5. Setelah desain leaflet mendapat persetujuan
Mentor (Kepala Puskesmas), cetak leaflet
sesuai dengan kebutuhan.
Keterkaitan - Beriontasi Pelayanan: Berkonsultasi desain
leaflet Bersama Mentor (Kepala Puskesmas)
Nilai Dasar
dengan ramah, dan melakukan perbaikan tiada
henti sampai desain Leaflet diterima oleh mentor.
- Akuntebel : Jujur dalam penggunaan sumber
materi yang akurat dan dapat di
pertanggungjawabkan.
- Kompeten : Mempelajari referensi sebagai
sarana meningkatkan kompetensi diri.

58
- Harmonis : Berdiskusi dengan Mentor (Kepala
Puskesmas) merupakan upaya membangun
lingkungan kerja yang kondusif.
- Loyal : Sila ke-5, Membuat desain Leaflet yang
mudah dipahami oleh masyarakat merupakan
upaya memegang teguh ideologi Pancasila.
- Adaptif :Terus Berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas dengan membuat desain leaflet.
- Kolaborasi : Bekerjasama dengan Mentor
(Kepala Puskesmas) untuk membuat desain
Leaflet.
Output Tersedianya materi edukasi berupa Leaflet

Dokumentasi Gambar 4.7 Konsultasi desain leaflet dengan


/ foto kegiatan mentor

Gambar 4.8 Desain leaflet

59
Tabel 4.4. Kegiatan 4
Kegiatan 4 Sosialisasi tentang kehamilan Risiko Tinggi melalui
group WA.
Tanggal 15 Agustus 2022
1. Membuat WA Group untuk ibu hamil yang
Tahapan memiliki Risiko Tinggi.
Kegiatan 2. Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil
dengan membagikan informasi dan edukasi
dari berbagai sumber terpercaya.
3. Menyiapkan ruang obrolan untuk berdiskusi
dengan ibu hamil terkait keluhan dan
pengetahuan ibu hamil.
Keterkaitan - Beriontasi Pelayanan: Memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat dengan
Nilai Dasar
membuat WA Group untuk ibu hamil.
- Akuntebel : Jujur dan bertanggungjawab dalam
penyampaian materi dari sumber yang akurat.
- Kompeten : Membantu ibu hamil belajar tentang
Risiko tinggi dalam kehamilan.
- Harmonis : Menghargai ibu hamil yang ikut
dalam WA Group untuk membuat lingkungan
kerja yang kondusif.
- Loyal : Menjaga rahasia WA Group merupakan
upaya menjaga rahasia jabatan dan negara.
- Adaptif : Terus Berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas Digital Mindset dengan membuat WA
Group.

60
- Kolaborasi : Bekerjasama dengan ibu hamil
untuk melakukan diskusi dengan tertib diruang
obrolan WA Group.
Output 1. Tersedianya WA Group.
2. Terlaksananya kegiatan sosialisasi tentang
Risiko Tinggi dalam kehamilan.
3. Ibu hamil memahami Langkah antisipasi
terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh Risiko
Tinggi dalam kehamilan.

Dokumentasi Gambar 4.9 Tersedianya WA Group


/ foto kegiatan

Gambar 4.10 Sosialisasi melalui WA Group

61
Gambar 4.11 Sosialisasi WA Group

Tabel 4.5. Kegiatan 5


Kegiatan 5 Melakukan Penyuluhan Kesehatan kepada ibu
hamil
Tanggal 25 Agustus 2022
1. Mencek jadwal kegiatan posyandu.
Tahapan 2. Mempersiapkan alat dan bahan untuk
Kegiatan penyuluhan berupa leaflet, lembar pretest dan
post test, daftar hadir serta laptop
3. Mengucapkan salam kepada peserta
penyuluhan dengan bahasa yang sopan.
4. Berdoa sebelum memulai kegiatan
5. Meminta ijin kepada seluruh peserta untuk
mengisi daftar hadir.
6. Menyampaikan/ menjelaskan maksud serta
tujuan.
7. Membagikan lembar pre test kepada ibu dan
meminta ibu untuk mengisinya.
8. Memberikan materi penyuluhan yang telah
dipersiapkan secara detail dan teliti.
9. Menyiapkan ruang tanya jawab.
10. Membagikan leaflet kepada seluruh peserta.
11. Memberikan lembar post tes kepada ibu dan
meminta ibu mengisinya.
12. Menutup dengan mengucapkan salam, dan
meminta maaf dalam pertemuan jika ada
kesalahan dengan sopan dan ramah.

62
Pendokumentasian kegiatan.
Keterkaitan - Beriontasi Pelayanan: memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat dengan
Nilai Dasar
melakukan Penyuluhan,.
- Akuntebel : Melaksanakan tugas dengan jujur
dan bertanggungjawab disaat melakukan
penyuluhan
- Kompeten : Membantu ibu hamil belajar tentang
materi yang disampaikan.
- Harmonis : Membangun lingkungan kerja yang
kondusif dengan memberikan arahan kepada ibu
hamil saat sebelum penyuluhan berlangsung.
- Loyal : Sila ke-5 Memegang teguh ideologi
Pancasila bahwa semua ibu hamil mendapatkan
informasi dengan jelas dan transparan.
- Adaptif : Bersikap Proaktif mempersiapkan
bahan edukasi sebelum di sampaikan kepada
klien.
- Kolaborasi : bekerjasama dengan ibu hamil
untuk melakukan diskusi dengan tertib saat
penyuluhan berlangsung..
Output 1. Terlaksananya penyuluhan Kesehatan kepada
ibu hamil.
2. Tersedianya hasil pre test, post test.
3. Dokumentasi
Dokumentasi Gambar 4.12 penyuluhan didesa selunuk
/ foto
kegiatan

63
Gambar 4.13 Penyuluhan didesa selunuk

Gambar 4.14 Pembagian pretest dan post tes


didesa Lanpasa

64
Gambar 4.15 Penyuluhan didesa Lanpasa

Gambar 4.16 Pembagian Leaflet didesa Lanpasa

65
Gambar 4.17 Penyuluhan didesa Muara Bangkal

Gambar 4.18 Penyuluhan di desa Muara Bangkal

66
Gambar 4.19 Pembagian leaflet di desa Terawan

Gambar 4.20. penyuluhan di desa terawan

Gambar 4.21

67
Rekapitulasi evaluasi tingkat pengatahuan ibu hamil
tentang Risiko tinggi di wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Terawan
Pretest Postest
Presentase 39,4% 91,5%

4.2 Analisis Dampak


Tabel 4.6 Analisis Dampak
NO Kegiatan Analisis Dampak
Apabila BerAKHLAK
tidak diterapkan
1 Kegiatan 1 Melapor, konsultasi dan Positif : Berkoordinasi
penyamaan persepsi dengan Mentor dengan Mentor dan
(Kepala Puskesmas) dan rekan kerja rekan kerja merupakan
tentang pelaksanaan aktualisasi. hal utama yang harus
dilakukan karena
berkoordinasi uuntuk
menyamakan persepsi
agar tidak terjadi miss
komunikasi.
Negatif : Jika
koordinasi dengan
mentor dan rekan kerja
tidak dilakukan maka
persepsi akan
berbeda, oleh karena
itu berkoordinasi
merupakan tahapan
awal dari kegiatan.
2 Kegiatan 2 Melakukan pendataan Positif : Melakukan
jumlah ibu hamil yang memiliki Risiko pendataan merupakan
Tinggi dalam Kehamilan. hal penting yang harus
dilakukan untuk
pengumpulan
informasi agar
penyampaian
informasi dilakukan
secara tepat.

68
Negatif : Jika
pendataan tidak
dilakukan maka
pengumpulan
informasi akan
terhambat
mengakibatkan
penyampaian
informasi tidak tepat.
3 Kegiatan 3 Menyiapkan bahan Materi Positif : Bahan materi
edukasi berupa Leaflet. ini merupakan hal
utama yang harus
disiapkan dalam
proses penyuluhan
masyarakat karena
pemilihan bahan
materi yang tepat,
akan memudahkan
penyampaian
informasi yang tepat.
Negatif : Jika bahan
materi tidak tersedia
maka proses
penyuluhan tidak akan
berjalan dengan baik
oleh sebab itu
persiapan bahan
materi merupakan
tahapan penting dari
kegiatan.
4 Kegiatan 4 Sosialisasi tentang Positif : Sosialisasi
kehamilan Risiko Tinggi melalui group kesehatan melalui
WA. media sosial berupa
WA Group merupakan
salah satu
pemanfaatan digital
mindset di era
sekarang,
penyampaian
informasi kesehatan
melalui WA Group
memudahkan penulis
untuk menyampaikan
informasi kesehatan
yang efektif dan efisien

69
Negatif : Jika
sosialisasi kesehatan
tidak dilakukan melalui
media sosial WA
Group akan
memperlambat
penyampaian
informasi oleh sebab
itu Sosialisasi tentang
kehamilan Risiko
Tinggi melalui group
WA merupakan
tahapan yang penting
dalam aktualisasi.
5 Kegiatan 5 Melakukan Penyuluhan Positif : Penyuluhan
Kesehatan kepada ibu hamil kesehatan kepada
masyarakat
merupakan hal utama
yang harus dilakukan
untuk menyampaian
informasi secara tepat,
efisien dan efektif.
Negatif : Jika
penyuluhan kesehatan
tidak dilakukan maka
proses penyampaian
informasi secara tepat,
efisien dan efektif tidak
akan berjalan dengan
baik, oleh karena itu
penyuluhan kesehatan
merupakan tahapan
yang harus dilakukan.

4.3 Kendala Yang dihadapi


1. Tidak tersedianya tempat untuk penyamaan persepsi dengan rekan
kerja untuk kegiatan aktualisasi.
2. Jarak untuk melakukan pendataan ibu hamil jauh sehingga
menyulitkan saat melakukan pendataan.
3. Jadwal untuk melakukan penyuluhan kesehatan bertabrakan
dengan jadwal piket.
4. Jarak untuk melakukan penyuluhan terbilang jauh.

70
4.4 Solusi yang dilakukan
1. penyamaan persepsi dilakukan saat jam istirahat dan di tempat
istirahat.
2. pendataan ibu hamil yang ada didesa dengan bidan desa dilakukan
melalui WA.
3. Pengumpulan nomor WA ibu hamil berkoordinasi dengan bidan
Koordinator dan bidan desa .
4. penyuluhan Kesehatan dilakukan berbarengan dengan kegiatan
puskesmas seperti posyandu.
5. Untuk melakukan penyuluhan transfortasi yang digunakan
menggunakan ambulance untuk dating kesetiap desa.

71
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Laporan ini dibuat sebagai hasil pelaksanaan kegiatan yang

dilaksanakan oleh penulis sebagai upaya untuk menerapkan nilai-nilai

dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dalam

menjawab isu utama yang dipilih oleh penulis yaitu Rendahnya

Pengetahuan ibu hamil tentang Resiko Tinggi dalam Kehamilan di

wilayah kerja UPTD Puskesmas Terawan. Penerapan nilai-nilai dasar

ASN yaitu meliputi Beriontasi pelayanan, akuntabel, kompeten,

harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif yang dilakukan oleh penulis

selama habituasi pada tanggal 04 Agustus 2022 hingga `14 September

2022 di UPTD Puskesmas Terawan Kecamatan Seruyan Raya

Kabupaten Seruyan telah dilaksanakan dengan baik di setiap tahapan-

tahapan kegiatan.

Setelah melaksanakan 5 (lima) kegiatan pelaksanaan

aktualisasi, penulis berhasil melakukan seluruh kegiatan sesuai dengan

tahapan - tahapan kegiatan yang telah dirancang sebelumnya. Tidak

ada kendala berarti yang membuat kegiatan tidak terlaksana. Serta

tercapainya tujuan pemecahan isu utama yang diangkat yaitu adanya

peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang Risiko tinggi yang dapat

dilihat dari hasil pre test dan post test penyuluhan saat posyandu setiap

desa yang dapat dilihat dari hasil pre test dan post test dari 46 peserta

72
tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan nilai rata-rata

peserta masih tergolong rendah yaitu sebesar 7,54 dan sesudah

diberikan penyuluhan nilai rata-rata peserta meningkat menjadi 9,72.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan,

terdapat beberapa hal yang diharapkan dapat dilakukan yaitu berupa

saran sebagai berikut :

1. Kepada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)

Provinsi Kalimantan Tengah diharapkan dapat menjadi tempat

pengembangan dan pelatihan bagi Aparatus Sipil Negara (ASN)

yang berkarakter, berintegritas dan mampu menerapkan nilai-nilai

dasar ASN.

2. UPTD Puskesmas Terawan

Dari hasil aktualisasi ini diharapkan untuk seluruh tenaga kesehatan

berupaya untuk selalu menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam

pelayanan publik serta meningkatkan kualitas Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA) yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Terawan.

3. Peserta Pelatihan Dasar agar dapat menerapkan nilai-nilai dasar

ASN, mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai

pelaksana, pelayan dan perekat pemersatu bangsa.

73
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Berorientasi


Pelayanan :Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabel :
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kompeten:
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Harmonis: Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal: Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Adaptif: Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kolaboratif:
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen
ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. SMART ASN:
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

74
LAMPIRAN

75
LAMPIRAN 1 ( LEMBAR PERSETUJUAN PIMPINAN)

76
LAMPIRAN 2 (MATERI PENYULUHAN)

77
MATERI PENYULUHAN

KEHAMILAN RESIKO TINGGI


1. Pengertian kehamilan resiko tinggi Yaitu kehamilan yang memiliki resiko
lebih tinggi dari biasanya baik bagi ibu maupun bayinya, akan resiko
terjadinya penyulit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan.
2. Faktor resiko kehamilan resiko tinggi
a. Usia ibu
b. Jumlah paritas
c. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
d. Struktur tubuh
e. Riwayat kesehatan
3. Akibat kehamilan resiko tinggi
a. Bayi premature
b. BBLR
c. Abortus
d. IUFD
e. Partus macet/lama
g. Kematian
4. Kelompok faktor Risiko:
a. Usia ibu hamil terlalu muda atau tua
b. Tinggi badan ibu hamil <145 cm
c. Berat badan ibu hamil <45 kg dan LILA <23,5
d. Usia anak terlalu dekat < 2 tahun
5. Tanda bahaya kehamilan
a. Sakit kepala hebat
b. Penglihatan kabur
c. Bengkak pada muka dan tangan
d. Nyeri perut bagian bawah
e. Gerakan janin berkurang
f. Keluar darah segar dari kemaluan

6. Pencegahannya

78
a. Pemeriksaan kehamilan secara teratur
b. Imunisasi TT
c. Makan bergizi
d. Minum tablet FE
e. Peningkatan Pengetahuan
Referensi : Kusmiyati. 2008.Perawatan Ibu hamil. Yogyakarta.Fitramaya
http://www.scribd.com/doc/96490021/KEHAMILAN-RESIKO-TINGGI
diakses tanggal 15 Agustus 2022

79
LAMPIRAN 3 ( SATUAN ACARA PENYULUHAN)

80
81
LAMPIRAN 4 ( DAFTAR HADIR)

82
83
84
85
86
LAMPIRAN 5 (SOAL PRE TEST DAN POST TEST)
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RISIKO TINGGI DI
WILAYAH UPTD PUSKESMAS TERAWAN

a. Nama :
b. Umur :
c. Kehamilan ke- :
d. Usia kehamilan :
e. Alamat :

Pilihlah jawaban pada soal-soal dibawah ini dengan tanda silang (x) pada
jawaban yang anda anggap benar.

1. Jika tinggi badan ibu hamil < 145 cm, apa hal berbahaya yang bisa
terjadi?
a. Persalinan macet c. keguguran
b. Persalinan normal d. perdarahan
2. Apa saja bahaya Risiko Tinggi untuk Ibu hamil dan janinnya, kecuali?
a. Premature c. Berat Bdan janin Normal
b. Keguguran d. Janin Meninggal
3. Siapa saja yang termasuk kategori Risiko Tinggi dalam kehamilan?
a. Usia ibu hamil 20-35 tahun c. Ibu hamil anak pertama
b. Ibu hamil anak ke 2 d. Usia Ibu Hamil < 20 tahun
4. Apa saja bahaya ibu hamil yang Berisiko Tinggi?
a. Berat Bada Bayi Normal c. keguguran
b. Bayi lahir cukup bulan d. persalinan lancer
5. Jika hamil, kemana sebaiknya ibu memeriksakan kehamilannya?
a. Dukun c. Kader Kesehatan
b. Dokter atau Bidan d. Perangkat Desa
6. Apa yang seharusnya ibu lakukan jika mengalami sakit selama hamil?
a. Beli obat warung untuk meredakan sakit c. Pergi Kedukun
b. Dibiarkan saja nanti sembuh sendiri d. Minta pertolongan tenaga
Kesehatan
7. Apa dampak yang ibu hamil alamai jika mengalami anemia?
a. Perdarahan c. Kejang
b. Penyakit jantung d. Diabetes
8. Untuk menghindari infeksi pada bayi baru lahir, apa yang harus dilakukan
ibu selama hamil?
a. Minum tablet FE c. Minum Jamu
b. Imunisasi TT d. pergi ke dukun
9. Berikut ini kegiatan yang harus dihindari ibu selama hamil.
a. Makan makanan yang beragam c. tidak merokok
b. Tidur dengan posisi terlentang saat hamil tua d. istirahat yang
cukup
10. Jika terjadi perdarahan selama hamil apa yang harus dilakukan?
a. Antar ibu ke fasilitas Kesehatan c. obati sendiri
b. Pergi ke dukun d. membiarkannya

87
Kunci jawaban
1. A
2. C
3. D
4. C
5. B
6. D
7. A
8. B
9. B
10. A

88
LAMPIRAN 6 (EVALUASI)
HASIL REKAPITULASI PRE TEST DAN POST TEST

1. Hasil Pre test dan post Test Desa selunuk


No Nama Nilai

Pre Test Post Test

1 NY.I 50 80

2 NY.R 20 80

3 NY.S 50 100

4 NY.F 60 80

5 NY.H 20 100

6 NY.T 100 100

7 NY.R 20 80

8 NY.E 60 90

9 NY.N 80 100

10 NY.T 40 80

Nilai Rata-Rata 46 89

2. Hasil Pre Test Dan Post Test Desa Bangkal


No Nama Peserta Nilai

Pre test Post Test

1 NY.D 60 100

2 NY.T 50 100

3 NY.C 20 80

4 NY.N 40 100

5 NY.T 20 80

6 NY.A 40 100

89
7 NY.W 0 70

8 NY.Y 60 100

Rata-Rata 23,75 91,2

3. Hasil Pre Test Dan Post Test Desa Muara Bangkal


No Nama Peserta Nilai

Pre test Post Test

1 NY.E 60 100

2 NY.N 40 80

3 NY.M 20 100

4 NY.L 40 80

Rata-Rata 40 90

4. Hasil Pre Test Dan Post Test Desa Terawan


No Nama Peserta Nilai

Pre test Post Test

1 NY.A 20 80

2 NY.Y 20 100

3 NY.L 40 100

4 NY.N 50 100

5 NY.K 40 90

6 NY.M 60 80

7 NY.S 70 100

8 NY.A 30 80

9 NY.L 40 80

90
10 NY.J 40 100

11 NY.S 50 100

12 NY.L 50 100

13 NY.N 50 100

14 NY.A 60 100

15 NY.Y 40 100

NILAI RATA-RATA 44 94

5. Hasil Pre Test Dan Post Test Desa Lanpasa


No Nama Peserta Nilai

Pre test Post Test

1 NY.L 20 80

2 NY.T 20 100

3 NY.I 30 100

4 NY.S 50 100

5 NY.I 60 100

6 NY.I 60 100

7 NY.Y 70 100

8 NY.E 40 80

9 NY.I 40 80

NILAI RATA-RATA 43,3 93,3

PRE TEST POST TEST

NILAI RATA- RATA 39,4% 91,5 %

91
Dari rata-rata tabel hasil pre-test dan post-test diatas dapat dilihat bahwa
pengetahuan ibu hamil dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak
46 orang mengalami peningkatan pengetahuan setelah diberikan
penyuluhan dibandingkan dengan nilai yang didapat sebelum diberikan
penyuluhan.

LAMPIRAN 7 (LEMBAR KONSULTASI MENTOR)

92

Anda mungkin juga menyukai