Anda di halaman 1dari 34

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG II GOLONGAN III ANGKATAN V


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2022

OPTIMALISASI PEMANFAATAN SAFETY BOX DENGAN AMAN DALAM


PELAKSANAAN PENCEGAHAN RISIKO KEJADIAN TERTUSUK JARUM DI
RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKAMARA

DISUSUN OLEH:
NAMA : KHAIRIL ANWAR, S.Kep., Ners.
NIP : 199704032022031006
GELOMBANG : II
GOLONGAN : III
ANGKATAN :V
KELOMPOK :1
DAFTAR HADIR :3

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG II GOLONGAN III ANGKATAN V
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2022

OPTIMALISASI PEMANFAATAN SAFETY BOX DENGAN AMAN DALAM


PELAKSANAAN PENCEGAHAN RISIKO KEJADIAN TERTUSUK JARUM DI
RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKAMARA

DISUSUN OLEH:
NAMA : KHAIRIL ANWAR, S.Kep., Ners.
NIP : 199704032022031006
GELOMBANG : II
GOLONGAN : III
ANGKATAN :V
KELOMPOK :1
DAFTAR HADIR :3

DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN PADA


21 JULI 2022

COACH, MENTOR,

Dr. SUCIE, S.Pd., M.Pd. BUSTANUL ARIFIN, S.Kep., Ns.


NIP. 196528031985032002 NIP. 197412152009021001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG II GOLONGAN III ANGKATAN V
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2022

OPTIMALISASI PEMANFAATAN SAFETY BOX DENGAN AMAN DALAM


PELAKSANAAN PENCEGAHAN RISIKO KEJADIAN TERTUSUK JARUM DI
RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKAMARA

DISUSUN OLEH:
NAMA : KHAIRIL ANWAR, S.Kep., Ners.
NIP : 199704032022031006
GELOMBANG : II
GOLONGAN : III
ANGKATAN :V
KELOMPOK :1
DAFTAR HADIR :3

TELAH DISEMINARKAN PADA TANGGAL


21 JULI 2022

COACH, PENGUJI, MENTOR,

Dr. SUCIE, S.Pd., M.Pd. Dr. BENIUS RENTAK, MM. BUSTANUL ARIFIN, S.Kep., Ns.
NIP. 196528031985032002 NIP. 196508311990031006 NIP. 197412152009021001

iii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh


Puji syukur kehadiran Allah SWT.Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyususnan rancangan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi
Pemanfaatan Safety Box Dengan Aman Dalam Pelaksanaan Pencegahan Risiko
Kejadian Tertusuk Jarum Di Ruang Flamboyan RSUD Sukamara” Penulis menyadari
sepenuhnya, proses penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan hormat dan terima kasih yang sebsar-besarnya atas bimbingan dan
arahannya kepada:
1. Ibu Sri Widanarni, S.IP., M.Si, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Kalimantan Tengah yang telah memberikan dukungan
selama kegiatan pelatihan
2. Ibu dr. Eflin N.M. Sianipar selaku Direktur RSUD Sukamara yang telah
memberikan dukungan selama kegiatan di instansi RSUD Sukamara
3. Ibu Dr. Sucie, S.Pd., M.Pd. selaku Coach sekaligus Tutor yang telah memberikan
bimbingan dan arahan selama penyusunan rancangan aktualisasi
4. Bapak Bustanul Arifin, S.Kep., Ners. selaku Mentor yang telah memberikan
dukungan dan arahan khususnya menentukan isu yang terjadi di instansi RSUD
Sukamara
5. Bapak Benius Rentak, MM. selaku penguji yang telah memberikan masukan dan
evaluasi terhadap penulis yang akan melakukan kegiatan aktualisasi
6. Ibu Defiana, S.Kep., Ners. selaku kepala ruang Flamboyan yang telah
memberikan izin dan dukungannya untuk melakukan aktualisasi di ruang
Flamboyan RSUD Sukamara
7. Teman-teman CPNS Gelombang II Golongan III Angkatan V Kelompok 1 yang
telah saling memberikan dukungan dalam penulisan rancangan kegiatan
aktualisasi
Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini masih perlu
masukan dan evaluasi, untuk itu penulis mengharapkan adanya masukan dan saran
yang membangun sehingga penulis dapat memperbaiknya.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh

Sukamara, 19 Juli 2022


Penulis,

Khairil Anwar, S.Kep., Ners.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ............................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Tugas Pokok dan Fungsi ...................................................................... 3
C. Tujuan ................................................................................................... 6
D. Manfaat ................................................................................................. 6
E. Ruang Lingkup Aktualisasi ................................................................... 6
BAB II IDENTIFIKASI ISU DAN ANALISIS ISU .................................................... 7
A. Identifikasi Isu ....................................................................................... 7
B. Analisis Isu dan Penetapa Isu Terpilih ................................................. 8
C. Dampak Isu Terpilih .............................................................................. 11
D. Role Model ............................................................................................ 11
BAB III STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH ............................................ 13
A. Penetapa Gagasan dan Kegiatan Kreatif ............................................. 13
B. Relevansi Nilai Dasar ASN dengan Rencana Kegiatan Aktualisasi..... 13
C. Relevansi Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI dengan Rencana
Kegiatan Aktualisasi ............................................................................. 16
D. Rancangan Aktualisasi ......................................................................... 18
E. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi.................................................. 24
BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 26
LAMPIRAN..... ........................................................................................................... 27

v
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 2.1 Identifikasi Isu Permasalahan ............................................................... 7


Tabel 2.2 Menentukan Isu yang Memenuhi dengan Metode APKL ..................... 8
Tabel 2.3 Menentukan Isu Prioritas dengan Metode USG ................................... 10
Tabel 2.4 Dampak Isu atau Permasalahan Tidak Diselesaikan ........................... 11
Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Aktualisasi .............................................................. 18
Tabel 3.2 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi.................................................. 24

Gambar 2.1 Role Model ............................................................................................ 12

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Berdasarkan UU No. 44
Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukamara adalah salah satu
fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di Kabupaten Sukamara sebagai
tempat yang memberikan upaya kesehatan kepada masyarakat. Saat ini RSUD
Sukamara tergolong dalam klasifikasi rumah sakit tipe C milik Pemerintah
Kabupaten Sukamara. Untuk terus meningkatkan standar tersebut RSUD
Sukamara terus menerapkan pelayanan paripurna.
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi
keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (UU No. 38 Tahun
2014 tentang Keperawatan). Perawat menjadi salah satu komponen penting
dalam pelayanan sebuah rumah sakit. Berdasarkan Permen PAN & RB No. 35
Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat, terdapat 2 kategori perawat
yaitu perawat kategori keterampilan dan keahlian.
Penulis saat ini bertugas sebagai perawat kategori keahlian di ruang
Flamboyan (rawat inap dewasa) RSUD Sukamara. Dalam menjalankan tugas
sebagai perawat kategori keahlian, terdapat beberapa isu kontemporer yang
ditemukan di ruang Flamboyan RSUD Sukamara. Isu kontemporer yang
ditemukan penulis adalah sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya kegiatan timbang terima (operan shift) perawat di Ruang
Flamboyan RSUD Sukamara. Isu ini berkaitan dengan tugas pokok perawat
melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan. Saat melakukan tindakan timbang terima (operan shift), ditemukan
data dari hasil pengamatan bahwa kegaitan tidak berjalan sesuai SOP.
1
2. Kurang optimalnya penerapan protokol kesehatan oleh pengunjung di ruang
Flamboyan RSUD Sukamara. Isu ini berkaitan dengan tugas pokok perawat
melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi. Berdasarkan
hasil pengataman, pengunjung seringkali tindak menggunakan masker saat
membesuk pasien di ruangan dan bergerombol di ruangan.
3. Kurang optimalnya pemilahan pembuangan sampah oleh keluarga pasien di
ruang Flamboyan RSUD Sukamara. Isu ini berkaitan dengan tugas pokok
perawat melakukan pendidikan kesehatan pada individu. Data yang
ditemukan di ruangan masih sering ditemukan sampah infeksius seperti popok
maupun masker yang dibuang oleh keluarga ke kotak sampah non infeksius.
Hal tersebut dikarenakan ketidaktahuan keluarga dalam memilah sampah.
Selain itu, juga ditemukan ketidakdisiplian keluarga seperti membuang
sampah sisa makanan ke lubang closet WC pasien.
4. Rendahnya kepatuhan pengunjung terhadap jam kunjung ruang Flamboyan
RSUD Sukamara. Isu ini berkaitan dengan tugas pokok perawat memfasilitasi
suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko penularan
infeksi. Berdasarkan pengamatan, seringkali dijumpai pengunjung tidak patuh
terhadap ketentuan jam kunjung pasien. Pegunjung seringkali berkunjung di
luar jam kunjung ataupun tidak segera meninggalkan ruangan saat jam
kunjung telah selesai. Hal tersebut disebabkan oleh pengawasan oleh pihak
keamanan yang belum optimal dan rambu-rambu jam kunjung pasien yang
belum ada di ruangan.
5. Kurang optimalnya pemanfaatan safety box dengan aman dalam pelaksanaan
pencegahan risiko kejadian tertusuk jarum di ruang Flamboyan RSUD
Sukamara. Isu ini berkaitan dengan tugas pokok perawat melakukan upaya
peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi. Kejadian
tertusuk jarum pada petugas akan berdampak pada penularan infeksi melalui
cairan/darah yang menempel pada jarum. Berdasarkan pengamatan,
ditemukan bahwa pemanfaatan safety box kurang optimal dan kurang aman.
Berdasarkan pengamatan masih ada petugas yang melakukan recaping tutup
spuit sebelum dibuang ke safety box dan penggunaan safety box yang
melebihi kapasitas yang dianjurkan.

2
B. Tugas Pokok dan Fungsi
1. Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Sukamara
a. Tugas Pokok
RSUD Sukamara mempunyai tugas untuk melaksanakan
pelayanan kesehatan paripurna, dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan perorangan, yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan
pencegahan, serta melaksanakan upaya rujukan.
b. Fungsi
1) Penyelenggaraan pelayanan medis
2) Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis
3) Penyelenggaraan pelayanan rujukan
4) Pelaksanaan administrasi umum dan keuangan rumah sakit
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
2. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat
a. Tugas Pokok
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan
Fungsional Perawat dijelaskan pada Bab IV Pasal 8 (2) bahwa uraian tugas
jabatan fungsional Perawat Ahli Pertama adalah:
1) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
6) Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan
risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
7) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
8) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang
berdampak pada pelayanan kesehatan;
9) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit
menular;
3
10) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11) Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
12) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan);
13) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan);
14) Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/
kritikal;
15) Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;
16) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
17) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh;
24) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25) Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
26) Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada
individu;
27) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada
individu;
28) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
30) Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
31) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32) Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi;
34) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik;

4
35) Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan
komunikasi;
36) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area
medikal bedah;
37) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
anak;
38) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
maternitas;
39) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
komunitas
40) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
41) Melakukan perawatan luka;
42) Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan
tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
43) Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
44) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
45) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan
sebagai ketua tim/perawat primer;
48) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49) Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift/unit/fasilitas kesehatan;
50) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan
fungsi ketenagaan perawat; dan
51) Melakukan preseptorship dan mentorship.
b. Fungsi Perawat
Fungsi perawat berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35
Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat dijelaskan pada Bab IV
Pasal 6 yaitu melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang meliputi
asuhan keperawatan dan pengelolaan keperawatan.

5
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK melalui manajemen
ASN dan Smart ASN terhadap isu-isu kontemporer di lingkungan kerja.
2. Tujuan Khusus
a. Memaparkan isu-isu kontemporer yang terjadi di ruang Flamboyan RSUD
Sukamara
b. Menentukan isu prioritas yang terjadi di ruang Flamboyan RSUD
Sukamara
c. Menentukan gagasan kreatif yang solutif terhadap isu prioritas yang terjadi
di ruang Flamboyan RSUD Sukamara
d. Mengaktualisasikan gagasan kreatif di ruang Flamboyan RSUD Sukamara

D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Penulis mampu mengimplementasikan manajemen ASN yang miliki nilai-
nilai/core values ASN BerAKHLAK dan menjadi Smart ASN di lingkungan
kerja sebagai seorang perawat di ruang Flamboyan RSUD Sukamara
sehingga dapat memberikan pelayanan yang paripurna kepada pasien.
2. Bagi Ruang Flamboyan RSUD Sukamara
Kegiatan aktualisasi diharapkan memberikan manfaat perbaikan kualitas
pelayanan terhadap pasien dan juga hubungan kerjasama antar profesi di
dalamnya.
3. Bagi Pasien (Stakeholder)
Kegiatan aktualisasi diharapkan memberikan manfaat kepada pasien yang
menjalani perawatan di ruang Flamboyan RSUD Sukamara berupa pelayanan
keperawatan/asuhan profesi lainnya secara paripurna.

E. Ruang Lingkup Aktualisasi


Pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan pada saat off campus Latsar
CPNS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022 selama 46 hari. Pelaksanaan
dimulai pada tanggal 22 Juli sampai dengan 5 September 2022. Kegiatan
dilaksanakan di Ruang Flamboyan RSUD Sukamara.

6
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU

A. Identifikasi Isu
Berdasarkan latar belakang sebelumnya, penulis menemukan 5 (lima)
isu/permasalahan yang terjadi di ruang Flamboyan RSUD Sukamara. Kelima
permasalahan ini lebih lanjut akan diidentifikasi untuk dicari penyebabnya. Untuk
lebih memudahkan dalam pengidentifikasian isu dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1 Identifikasi Isu Permasalahan
Permasalahan Sumber Isu Penyebab
Kurang optimalnya kegiatan Manajemen 1) Kegiatan timbang terima
timbang terima (operan shift) ASN terkadang tidak diikuti oleh
perawat di Ruang Flamboyan seluruh perawat
RSUD Sukamara 2) Tidak ada visite pasien selama
timbang terima
3) Pelaporan asuhan keperawatan
kepada petugas berikutnya
belum dilakukan secara
menyeluruh
Kurang optimalnya penerapan Pelayanan 1) Kurangnya kesadaran
protokol kesehatan oleh Publik pengunjung dalam penggunaan
pengunjung di ruang Flamboyan masker di dalam ruang
RSUD Sukamara perawatan pasien
2) Pengunjung bergerombol saat
berada di ruang perawatan
3) Pengunjung tidak melakukan
hand hygiene sebelum dan
sesudah masuk ruang
perawatan
Kurang optimalnya pemilahan Pelayanan 1) Sampah sisa makanan pasien
pembuangan sampah oleh Publik masih sering dijumpai dibuang di
keluarga pasien di ruang toilet pasien
Flamboyan RSUD Sukamara 2) Keluarga membuang sampah
infeksius seperti popok pasien
tidak pada kotak sampah
infeksius
3) Kurang pengetahuan keluarga
tentang jenis-jenis sampah di
rumah sakit
Rendahnya kepatuhan pengunjung Pelayanan 1) Rambu-rambu/peraturan tentang
terhadap jam kunjung ruang Publik jam kunjung di ruang belum ada
Flamboyan RSUD Sukamara 2) Pengawasan jam kunjung oleh
pihak keamanan belum optimal
3) Pelanggaran jam kunjung
dilakukan oleh pengunjung
secara berulang
Kurang optimalnya pemanfaatan Manajemen 1) Penggunaan safety box
safety box dengan aman dalam ASN terkadang melebihi kapasitas ¾
pelaksanaan pencegahan risiko kontainer
kejadian tertusuk jarum di ruang 2) Perawat melakukan recaping
Flamboyan RSUD Sukamara spuite sebelum dibuang ke
7
Permasalahan Sumber Isu Penyebab
safety box
3) Limbah spuite tidak segera
dimasukan ke dalam safety box
setelah penyuntikan

B. Analisis Isu dan Penetapan Isu Terpilih


Seluruh isu yang diidentifikasi sebelumnya dianggap penting namun
hanya dipilih satu isu yang dianggap sangat prioritas untuk segera ditangani. Oleh
karena itu diperlukan analisis isu untuk menentukan isu mana yang harus menjadi
prioritas. Analisis kriteria isu yang digunakan dalam laporan ini adalah analisis
APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, dan Layak), sedangkan
penentuan/penetapan isu terpilih akan dilakukan dengan menggunakan metode
analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).
Alat bantu penetapan kriteria kualitas isu adalah sebuah alat bantu untuk
menilai isu dari empat kriteria, yaitu:
1. Aktual, yaitu isu yang benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat
2. Problematik, yaitu isu yang ada memiliki dimensi masalah yang kompleks
3. Kekhalayakan, yaitu isu yang menyangkut kepentingan yang melibatkan
banyak orang
4. Layak, yaitu isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya
Tabel 2.2 Menentukan Isu yang Memenuhi dengan Metode APKL
Kriteria
No Isu Kritikal Keterangan
A P K L
1 Kurang optimalnya kegiatan timbang terima   x  Tidak
(operan shift) perawat di Ruang Flamboyan Memenuhi
RSUD Sukamara, penyebabnya:
a. Kegiatan timbang terima terkadang tidak
diikuti oleh seluruh perawat
b. Tidak ada visite pasien selama timbang terima
c. Pelaporan asuhan keperawatan kepada
petugas berikutnya belum dilakukan secara
menyeluruh
2 Kurang optimalnya penerapan protokol kesehatan    x Tidak
oleh pengunjung di ruang Flamboyan RSUD Memenuhi
Sukamara, penyebabnya:
a. Kurangnya kesadaran pengunjung dalam
penggunaan masker di dalam ruang
perawatan pasien
b. Pengunjung bergerombol saat berada di
ruang perawatan
c. Pengunjung tidak melakukan hand hygiene
sebelum dan sesudah masuk ruang
8
Kriteria
No Isu Kritikal Keterangan
A P K L
perawatan

3 Kurang optimalnya pemilahan pembuangan     Memenuhi


sampah oleh keluarga pasien di ruang Flamboyan
RSUD Sukamara, penyebabnya
a. Sampah sisa makanan pasien masih sering
dijumpai dibuang di toilet pasien
b. Keluarga membuang sampah infeksius seperti
popok pasien tidak pada kotak sampah
infeksius
c. Kurang pengetahuan keluarga tentang jenis-
jenis sampah di rumah sakit
4 Rendahnya kepatuhan pengunjung terhadap jam     Memenuhi
kunjung ruang Flamboyan RSUD Sukamara,
penyebabnya:
a. Rambu-rambu/peraturan tentang jam kunjung
di ruang belum ada
b. Pengawasan jam kunjung oleh pihak
keamanan belum optimal
c. Pelanggaran jam kunjung dilakukan oleh
pengunjung secara berulang
5 Kurang optimalnya pemanfaatan safety box     Memenuhi
dengan aman dalam pelaksanaan pencegahan
risiko kejadian tertusuk jarum di ruang Flamboyan
RSUD Sukamara, penyebabnya:
a. Penggunaan safety box terkadang melebihi
kapasitas ¾ kontainer
b. Perawat melakukan recaping spuite sebelum
dibuang ke safety box
c. Limbah spuite tidak segera dimasukan ke
dalam safety box setelah penyuntikan
Berdasarkan analisis identifikasi isu di atas, diambil tiga isu yang
memenuhi kriteria yaitu:
1. Kurang optimalnya pemilahan pembuangan sampah oleh keluarga pasien di
ruang Flamboyan RSUD Sukamara
2. Rendahnya kepatuhan pengunjung terhadap jam kunjung ruang Flamboyan
RSUD Sukamara
3. Kurang optimalnya pemanfaatan safety box dengan aman dalam pelaksanaan
pencegahan risiko kejadian tertusuk jarum di ruang Flamboyan RSUD
Sukamara
Selanjutnya dari hasil identifikasi isu dengan metode APKL, dilakukan
analisis lanjutan untuk menetapkan isu terpilih yaitu dengan metode analisis USG,
meliputi kriteria sebagai berikut:
1. Urgency, yaitu seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dianalisis, dan
ditindaklanjuti
9
2. Seriousness, yaitu seberapa serius isu tersebut harus dikaitkan dengan akibat
yang akan ditimbulkan
3. Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera
Ketiga kriteria tersebut kemudian akan ditentukan dengan menggunakan
skala Likert yaitu skala 1-5 dengan ketentuan :
1. Skala 1 : Sangat tidak mendesak/serius/dampak
2. Skala 2 : Tidak mendesak/serius/dampak
3. Skala 3 : Kurang mendesak/serius/dampak
4. Skala 4 : Mendesak/serius/dampak
5. Skala 5 : Sangat mendesak/serius/dampak

Tabel 2.3 Menentukan Isu Prioritas dengan Metode USG


Kriteria
No Isu Kritikal Total Prioritass
U S G
1 Kurang optimalnya pemilahan pembuangan 12 9 10 31 III
sampah oleh keluarga pasien di ruang
Flamboyan RSUD Sukamara, penyebabnya:
a. Sampah sisa makanan pasien masih 4 3 2
sering dijumpai dibuang di toilet pasien
b. Keluarga membuang sampah infeksius 4 3 4
seperti popok pasien tidak pada kotak
sampah infeksius
c. Kurang pengetahuan keluarga tentang 4 3 4
jenis-jenis sampah di rumah sakit
2 Rendahnya kepatuhan pengunjung terhadap 10 11 11 32 II
jam kunjung ruang Flamboyan RSUD
Sukamara, penyebabnya:
a. Rambu-rambu/peraturan tentang jam 3 3 3
kunjung di ruang belum ada
b. Pengawasan jam kunjung oleh pihak 3 4 4
keamanan belum optimal
c. Pelanggaran jam kunjung dilakukan oleh 4 4 4
pengunjung secara berulang
3 Kurang optimalnya pemanfaatan safety box 11 12 12 35 I
dengan aman dalam pelaksanaan
pencegahan risiko kejadian tertusuk jarum di
ruang Flamboyan RSUD Sukamara,
penyebabnya:
a. Penggunaan safety box terkadang 4 5 5
melebihi kapasitas ¾ kontainer
b. Perawat melakukan recaping spuite 3 3 3
sebelum dibuang ke safety box
c. Limbah spuite tidak segera dimasukan ke 4 4 4
dalam safety box setelah penyuntikan

10
Berdasarkan hasil penetapan isu dengan menggunakan metode analisis
USG, isu pada peringkat pertama adalah belum optimalnya pemanfaatan safety
box dengan aman dalam pelaksanaan pencegahan risiko kejadian tertusuk jarum
di ruang Flamboyan RSUD Sukamara.
C. Dampak Isu Terpilih
Apabila permasalahan “Kurang optimalnya pemanfaatan safety box
dengan aman dalam pelaksanaan pencegahan risiko kejadian tertusuk jarum di
ruang Flamboyan RSUD Sukamara” tidak segera diselesaikan, maka akan dapat
menimbulkan dampak sebagai berikut :
Tabel 2.4 Dampak Isu atau Permasalahan Tidak Diselesaikan
Isu Terpilih Dampak (Apabila tidak diselesaikan)
Kurang optimalnya pemanfaatan 1. Meningkatkan risiko needle stick injury (cedera
safety box dengan aman dalam tertusuk jarum)
pelaksanaan pencegahan risiko 2. Meningkatkan risiko penyebaran infeksi
kejadian tertusuk jarum di ruang
Flamboyan RSUD Sukamara.

D. Role Model
Role model adalah seseorang yang menjadi contoh dan panutan penulis
di tempat bekerja. Role model yang dijadikan figur oleh penulis adalah pribadi
seorang ASN yang dimana pada kesehariannya menunjukan nilai-nilai
BerAKHLAK selama bertugas maupun di luar tugas. Dalam hal ini, role model bagi
penulis adalah Bapak Bustanul Arifin, S.Kep., Ners. Bapak Bustanul Arifin, S.Kep.,
Ners. saat ini menjabat sebagai Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan RSUD
Sukamara. Selain nilai-nilai BerAKHLAK, selama bertugas beliau memperlihatkan
sosok pemimpin yang berintegritas dan bertanggung jawab tehadap profesi ASN
yang diembannya.
Nama : Bustanul Arifin, S.Kep., Ners.
NIP : 197412152009021001
Pangkat, Gol : Penata Tk.I, III/d
Motto : Ingat Sangu DUIT (Doa, Usaha, Iman, dan Taqwa)
Pendidikan : SD Lulus tahun 1998
SLTP Lulus tahun 1989
SLTA Lulus tahun 1992
D III Keperawatan Lulus tahun 1995
AKTA Mengajar Lulus tahun 1998
S-1 Keperawatan, Ners Lulus tahun 2006

11
Pekerjaan : Dosen Tetap STIKes Nganjuk Tahun 1998-2008
Perawat UGD RSUD Sukamara Tahun 2009-2010
Ka. Ruang VIP Tahun 2010-2011
Ka. Ruang Rawat Inap Dewasa Tahun 2011
Ka. Keperawatan Tahun 2011-2021
Ka. Seksi Pelayanan Keperawatan Tahun 2021-sekarang
Organisasi : Ka. Komite Keperawatan RSUD Sukamara Tahun 2010-2013
Bendahara DPD PPNI Sukamara Tahun 2014-2015
Sekretaris DPD PPNI Sukamara Tahun 2015-2020
Ketua DPD PPNI Sukamara Tahun 2022-2027

Gambar 2.1 Role Model

12
BAB III
STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH

A. Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif


Berdasarkan hasil analisis dan penetapn isu terpilih di bab sebelumnya,
maka dapat ditetapkan permasalahan yang paling prioritas yaitu “Kurang
optimalnya pemanfaatan safety box dengan yang aman dalam pelaksanaan
pencegahan risiko kejadian tertusuk jarum di ruang Flamboyan RSUD Sukamara”.
Penulis sudah menentukan gagasan kreatif guna mendukung pemecahan
masalah yang terkait. Adapun gagasan pemecahan isu yang penulis tentukan
adalah “Optimalisasi pemanfaatan safety box dengan aman dalam pelaksanaan
pencegahan risiko kejadian tertusuk jarum di ruang Flamboyan RSUD Sukamara”
dengan 5 kegiatan kreatif yang akan dilakukan antara lain:
1. Mengidentifikasi SOP terkait pemanfaatan safety box
2. Membuat poster rambu-rambu pemanfaatan safety box dengan aman
3. Membuat QR Code berisikan SOP dan poster penggunaan safety box
4. Mebuat lembar balik tentang pemanfaatan safety box sebagai media sosialisasi
5. Melaksanakan sosialisasi pemanfaatan safety box

B. Relevansi Nilai Dasar ASN dengan Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Seorang ASN harus memiliki nilai yang menjadi dasar dalam
menjalankan tugas sebagai aparatur negara. Nilai dasar ASN atau disebut juga
dengan istilah core values ASN adalah BerAKHLAK. BerAHKLAK merupakan
singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif. Seluruh kegiatan yang penulis rencanakan dan yang akan
dilaksanakan memiliki relevansi atau keterkaitan dengan nilai dasar ASN. Adapun
keterkaitannya dapat ditunjukkan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi SOP terkait pemanfaatan safety box
a. Berorientasi Pelayanan : Penulis melakukan konsultasi bersama mentor
dan meminta izin kepada kepala ruang dengan
sikap yang sopan dan santun
b. Akuntabel : Penulis mengidentifikasi SOP dengan penuh
tanggung jawab dan melakukan penyalinan SOP
sesuai dengan SOP aslinya

13
c. Kompeten : Penulis memilih SOP yang sesuai dengan
permasalahan yang ada di ruangan
d. Harmonis : Penulis menyalin SOP yang tepat dan lengkap
guna menciptkakan lingkungan kerja yang
kondusif
e. Loyal : Penulis menjaga nama baik mentor dan kepala
ruangan dalam melaksanakan kegiatan
f. Adaptif : Penulis mengidentifikasi SOP yang tepat dengan
permasalahan yang terjadi
g. Kolaboratif : Penulis melaksanakan kegiatan berkolaborasi
bersama mentor dan kepala ruangan agar
menghasilkan kerjasama yang sinergis
2. Membuat poster rambu-rambu pemanfaatan safety box dengan aman
a. Berorientasi Pelayanan : Penulis meminta pendapat dan masukan kepada
mentor dan kepala ruang dengan penuh cekatan
agar mendapatkan hasil yang tepat guna
b. Akuntabel : Penulis mebuat poster dengan penuh tanggung
jawab
c. Kompeten : Penulis membuat poster berdasarkan referensi-
referensi ilmiah dan SOP terkait
d. Harmonis : Penulis membuat poster dengan sikap yang
profesional
e. Loyal : Penulis menjaga nama baik mentor dan kepala
ruangan dalam melaksanakan kegiatan
f. Adaptif : Penulis membuat poster dengan cara berinovasi
dan penuh kreatifitias
g. Kolaboratif : Penulis melaksanakan kegiatan berkolaborasi
bersama mentor dan kepala ruang agar
menghasilkan kerjasama yang sinergis
3. Membuat QR Code berisikan SOP dan poster penggunaan safety box
a. Berorientasi Pelayanan : Penulis membuat QR Code agar media sosialisasi
mudah diakses rekan sejawat lainya
b. Akuntabel : Penulis mebuat QR Code dengan penuh
tanggung jawab

14
c. Kompeten : Penulis membuat QR Code menggunakan
teknologi digital
d. Harmonis : Penulis membuat QR Code dengan sikap yang
profesional
e. Loyal : Penulis menjaga nama baik mentor dalam
melaksanakan kegiatan
f. Adaptif : Penulis membuat lembar QR Code dengan cara
berinovasi dan penuh kreatifitias
g. Kolaboratif : Penulis melaksanakan kegiatan berkolaborasi
bersama mentor agar menghasilkan kerjasama
yang sinergis
4. Mebuat lembar balik tentang pemanfaatan safety box sebagai media sosialisasi
a. Berorientasi Pelayanan : Penulis melakukan konsultasi penyusunan lembar
balik kepada mentor dengan penuh cekatan agar
mendapatkan hasil yang tepat guna
b. Akuntabel : Penulis mebuat lembar balik dengan penuh
tanggung jawab
c. Kompeten : Penulis membuat lembar balik berdasarkan
referensi-referensi ilmiah dan SOP terkait
d. Harmonis : Penulis membuat lembar balik dengan sikap yang
profesional
e. Loyal : Penulis menjaga nama baik mentor dalam
melaksanakan kegiatan
f. Adaptif : Penulis membuat lembar balik dengan cara
berinovasi dan penuh kreatifitias
g. Kolaboratif : Penulis melaksanakan kegiatan berkolaborasi
bersama mentor agar menghasilkan kerjasama
yang sinergis
5. Melaksanakan sosialisasi pemanfaatan safety box
a. Berorientasi Pelayanan : Penulis melaksanakan sosialisasi dengan sikap
yang ramah dan responsif agar menghasilkan
pola sosialisasi 2 arah
b. Akuntabel : Penulis melaksanakan sosialisasi dengan penuh
tanggung jawab dan berintergitas

15
c. Kompeten : Penulis melaksanakan sosialisasi menggunakan
media sosialisasi yang telah disiapkan
d. Harmonis : Penulis melaksanakan sosialisasi dengan sikap
yang profesional dan menghargai feedback dari
peserta sosialisasi
e. Loyal : Penulis menjaga nama baik mentor dalam
melaksanakan kegiatan
f. Adaptif : Penulis malksanakan sosialisasi dengan cara
berinovasi dan penuh kreatifitias
g. Kolaboratif : Penulis berkolaborasi dengan sejawat perawat
sebagai peserta sosialisasi

C. Relevansi Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI dengan Rancangan


Kegiatan Aktualisasi
ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
terbebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Selain
itu, ASN memiliki peran sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat dan pemersatu bangsa. Kedudukan dan peran ASN erat kaitannya
dengan manajemen ASN dan smart ASN.
Manajemen ASN adalah serangkaian kegiatan pengelolaan ASN yang
dilakukan untuk menghasilkan ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, beretika
profesi, bebas dari intervensi politik, dan bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN). Smart ASN adalah sumber daya manusia ASN yang memiliki
kompetensi, kinerja, dan profesionalisme yang tinggi sehingga mampu
beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan dan pencapaian tujuan
organisasi. Smart ASN harus memiliki setidaknya 8 prinsip dan keahlian yaitu
integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan
bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship.
Penerapan manajemen ASN yang diterapkan ke dalam 5 kegiatan solutif
bagi isu prioritas yang digagas penulis adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi SOP terkait pemanfaatan safety box. Kegiatan ini merupakan
wujud dari sikap profesional, memiliki nilai dasar, dan beretika profesi.

16
2. Membuat poster rambu-rambu pemanfaatan safety box dengan aman. Kegiatan
ini merupakan wujud dari sikap profesional, memiliki nilai dasar, dan beretika
profesi.
3. Membuat QR Code berisikan SOP dan poster penggunaan safety box.
Kegiatan ini merupakan wujud dari sikap profesional, memiliki nilai dasar, dan
beretika profesi.
4. Mebuat lembar balik tentang pemanfaatan safety box sebagai media
sosialisasi. Kegiatan ini merupakan wujud dari sikap profesional, memiliki nilai
dasar, dan beretika profesi.
5. Melaksanakan sosialisasi pemanfaatan safety box. Kegiatan ini merupakan
wujud dari sikap profesional, memiliki nilai dasar, dan beretika profesi.
Sedangkan penerapan smart ASN yang diterapkan ke dalam 5 kegiatan
solutif bagi isu prioritas yang digagas penulis sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi SOP terkait pemanfaatan safety box. Kegiatan ini merupakan
wujud dari prinsip integritas, nasionalisme, dan profesionalisme.
2. Membuat poster rambu-rambu pemanfaatan safety box dengan aman. Kegiatan
ini merupakan wujud dari prinsip integritas, nasionalisme, profesionalisme,
berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, dan entrepreneurship.
3. Membuat QR Code berisikan SOP dan poster penggunaan safety box.
Kegiatan ini merupakan wujud dari prinsip integritas, nasionalisme,
profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, dan
entrepreneurship.
4. Mebuat lembar balik tentang pemanfaatan safety box sebagai media
sosialisasi. Kegiatan ini merupakan wujud dari prinsip integritas, nasionalisme,
profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, dan
entrepreneurship.
5. Melaksanakan sosialisasi pemanfaatan safety box. Kegiatan ini merupakan
wujud dari prinsip integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan
global, hospitality, dan networking.

17
D. Rancangan Aktualisasi

Nama/NIP : Khairil Anwar, S.Kep., Ners./199704032022031006


Profesi/Jabatan : Ahli Pertama – Perawat
Unit/Instansi : Flamboyan/RSUD Sukamara
Isu Aktual : Kurang optimalnya pemanfaatan safety box dengan aman dalam pelaksanaan pencegahan risiko kejadian
tertusuk jarum di ruang Flamboyan RSUD Sukamara
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi pemanfaatan safety box dengan aman dalam pelaksanaan pencegahan risiko kejadian
tertusuk jarum di ruang Flamboyan RSUD Sukamara
Kegiatan Kreatif : 1. Mengidentifikasi SOP terkait pemanfaatan safety box
2. Membuat poster rambu-rambu pemanfaatan safety box dengan aman
3. Membuat QR Code berisikan SOP dan poster penggunaan safety box
4. Mebuat lembar balik tentang pemanfaatan safety box sebagai media sosialisasi
5. Melaksanakan sosialisasi pemanfaatan safety box

Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Kontribusi
Output / Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi-
Kegiatan Nilai BerAKHLAK Nilai Organisasi
Misi Organisasi
1 Mengidentifikasi 1. Berkonsultasi SOP Pemanfaatan Berorientasi Pelayanan: Kegiatan ini Melalui kegiatan ini
SOP terkait bersama mentor Safety Box atau Penulis melakukan konsultasi berkontribusi diharapkan mampu
pemanfaatan dalam melaksanakan SOP terkait bersama mentor dan dalam menguatkan nilai-
safety box kegiatan meminta izin kepada kepala mewujudkan nilai organisasi
2. Meminta izin kepada ruang dengan sikap yang misi yang:
kepala ruang untuk sopan dan santun Meningkatkan Profesionalisme,
meminta izin melihat Akuntabel Kualitas dan Intgritas,
data inventarisasi Penulis mengidentifikasi SOP Kuantitas Kemitraan,

18
SOP di ruangan dengan penuh tanggung Sumber Daya Keadilan,
3. Mengambil dan jawab dan melakukan Manusia Kemandirian, dan
menyalin SOP terakit penyalinan SOP sesuai Rumah Sakit Etika
dengan pemanfaatan dengan SOP aslinya yang Berdaya
safety box dengan Kompeten Saing Kuat dan
aman Penulis memilih SOP yang Profesional
sesuai dengan permasalahan
yang ada di ruangan
Harmonis
Penulis menyalin SOP yang
tepat dan lengkap guna
menciptkakan lingkungan
kerja yang kondusif
Loyal
Penulis menjaga nama baik
mentor dan kepala ruangan
dalam melaksanakan
kegiatan
Adaptif
Penulis mengidentifikasi SOP
yang tepat dengan
permasalahan yang terjadi
Kolaboratif
Penulis melaksanakan
kegiatan berkolaborasi
bersama mentor dan kepala
ruangan agar menghasilkan
kerjasama yang sinergis
2 Membuat poster 1. Membuat konsep Media poster Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Melalui kegiatan ini
rambu-rambu rambu-rambu berupa Penulis meminta pendapat berkontribusi diharapkan mampu
pemanfaatan media poster dan masukan kepada mentor dalam menguatkan nilai-
safety box 2. Meminta pendapat dan kepala ruang dengan mewujudkan nilai organisasi
dengan aman kepala ruangan dan penuh cekatan agar misi yang:
mentor terkait konsep mendapatkan hasil yang Meningkatkan Profesionalisme,
poster yang sudah tepat guna Kualitas dan Integirtas,

19
dibuat Akuntabel Kuantitas Kemitraan,
3. Melakukan Penulis mebuat poster Sumber Daya Keadilan,
pencetakan poster dengan penuh tanggung Manusia Kemandirian, dan
yang telah jawab Rumah Sakit Etika
dikonsepkan Kompeten yang Berdaya
sebelumnya Penulis membuat poster Saing Kuat dan
berdasarkan referensi- Profesional
referensi ilmiah dan SOP
terkait
Harmonis
Penulis membuat poster
dengan sikap yang
profesional
Loyal
Penulis menjaga nama baik
mentor dan kepala ruangan
dalam melaksanakan
kegiatan
Adaptif
Penulis membuat poster
dengan cara berinovasi dan
penuh kreatifitias
Kolaboratif
Penulis melaksanakan
kegiatan berkolaborasi
bersama mentor dan kepala
ruang agar menghasilkan
kerjasama yang sinergis
3 Membuat QR 1. Membuat folder di QR Code Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Melalui kegiatan ini
Code google drive Penulis membuat QR Code berkontribusi diharapkan mampu
2. Mengunggah SOP agar media sosialisasi mudah dalam menguatkan nilai-
dan poster ke folder diakses rekan sejawat lainya mewujudkan nilai organisasi
google drive Akuntabel misi yang:
3. Membuat alamat url Penulis mebuat QR Code Meningkatkan Profesionalisme,
ke folder google drive dengan penuh tanggung Kualitas dan Integirtas,

20
yang telah dibuat jawab Kuantitas Kemitraan,
4. Mengubah alamat url Kompeten Sumber Daya Keadilan,
ke dalam bentuk QR Penulis membuat QR Code Manusia Kemandirian, dan
Code menggunakan teknologi Rumah Sakit Etika
5. Mencetak dan digital yang Berdaya
mendistribusikan QR Harmonis Saing Kuat dan
Code di ruangan Penulis membuat QR Code Profesional
dengan sikap yang
profesional
Loyal
Penulis menjaga nama baik
mentor dalam melaksanakan
kegiatan
Adaptif
Penulis membuat lembar QR
Code dengan cara berinovasi
dan penuh kreatifitias
Kolaboratif
Penulis melaksanakan
kegiatan berkolaborasi
bersama mentor agar
menghasilkan kerjasama
yang sinergis
4 Mebuat lembar 1. Mendiskusikan/berko Media sosialisasi Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Melalui kegiatan ini
balik tentang nsultasi dengan lembar balik Penulis melakukan konsultasi berkontribusi diharapkan mampu
pemanfaatan mentor terkait penyusunan lembar balik dalam menguatkan nilai-
safety box penyusunan lembar kepada mentor dengan mewujudkan nilai organisasi
sebagai media balik penuh cekatan agar misi yang:
sosialisasi 2. Membuat lembar mendapatkan hasil yang Meningkatkan Profesionalisme,
balik berdasarkan tepat guna Kualitas dan Integirtas,
SOP Akuntabel Kuantitas Kemitraan,
3. Melaporkan kepada Penulis mebuat lembar balik Sumber Daya Keadilan,
mentor bahwa dengan penuh tanggung Manusia Kemandirian, dan
pembuatan lembar jawab Rumah Sakit Etika
balik telah selesai Kompeten yang Berdaya

21
Penulis membuat lembar Saing Kuat dan
balik berdasarkan referensi- Profesional
referensi ilmiah dan SOP
terkait
Harmonis
Penulis membuat lembar
balik dengan sikap yang
profesional
Loyal
Penulis menjaga nama baik
mentor dalam melaksanakan
kegiatan
Adaptif
Penulis membuat lembar
balik dengan cara berinovasi
dan penuh kreatifitias
Kolaboratif
Penulis melaksanakan
kegiatan berkolaborasi
bersama mentor agar
menghasilkan kerjasama
yang sinergis
5 Melaksanakan 1. Melakukan kontrak Peningkatkan Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Melalui kegiatan ini
sosialisasi waktu bersama rekan pengetahuan Penulis melaksanakan berkontribusi diharapkan mampu
pemanfaatan perawat perawat tentang sosialisasi dengan sikap dalam menguatkan nilai-
safety box 2. Menyampaikan pemanfaatan yang ramah dan responsif mewujudkan nilai organisasi
sosialisasi safety box dengan agar menghasilkan pola misi yang:
3. Mendemonstrasikan aman sosialisasi 2 arah Meningkatkan Profesionalisme,
langkah-langkah tata Akuntabel Kualitas dan Integirtas,
cara penggunaan Penulis melaksanakan Kuantitas Kemitraan,
safety box dengan sosialisasi dengan penuh Sumber Daya Keadilan,
aman tanggung jawab dan Manusia Kemandirian, dan
berintergitas Rumah Sakit Etika
Kompeten yang Berdaya
Penulis melaksanakan Saing Kuat dan

22
sosialisasi menggunakan Profesional
media sosialisasi yang telah
disiapkan
Harmonis
Penulis melaksanakan
sosialisasi dengan sikap
yang profesional dan
menghargai feedback dari
peserta sosialisasi
Loyal
Penulis menjaga nama baik
mentor dalam melaksanakan
kegiatan
Adaptif
Penulis malksanakan
sosialisasi dengan cara
berinovasi dan penuh
kreatifitias
Kolaboratif
Penulis berkolaborasi dengan
sejawat perawat sebagai
peserta sosialisasi

23
D. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.2 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi


Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan Juli Agustus September
IV I II III IV I
Mengidentifikasi SOP terkait pemanfaatan safety box 22 - 30 Juli
1
2022
Membuat poster rambu-rambu pemanfaatan safety box dengan 31 Juli - 6
2
aman Agt 2022
Membuat QR Code 7 - 13 Agt
3
2022
4 Mebuat lembar balik tentang pemanfaatan safety box sebagai 14 - 20 Agt
media sosialisasi 2022
5 Melaksanakan sosialisasi pemanfaatan safety box 21 - 27 Agt 28 Agt - 5 Sept
2022 2022

24
BAB IV
PENUTUP

ASN atau Aparatur Sipil Negera adalah profesi yang berkedudukan sebagai
aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah serta harus terbebas dari pengaruh maupun bagian dari praktik
politik praktis. Selain itu, ASN memiliki peran sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. ASN lahir dari proses
manajemen ASN yang menghasilkan ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
beretika profesi, bebas dari intervensi politik, dan bersih dari praktik KKN.
ASN memiliki tujuh nilai dasar/core valaues yaitu nilai BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif). Selain itu,
di era revolusi industri 4.0 ASN dituntut menjadi ASN yang Smart. Smart ASN
meimiliki 8 prinsip dan keahlian yaitu integritas, nasionalisme, profesionalisme,
berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, hospitality, networking, dan
entrepreneurship.
Kegiatan aktualisasi merupakan salah satu tahapan dalam proses
pembelajaran penulis untuk mengimplementasikan nilai dasar ASN BerAKHLAK
serta menjadi Smart ASN. Penulis akan melaksanakan kegiatan aktualisasi di ruang
Flamboyan RSUD Sukamara pada tanggal 22 Juli-5 September 2022. Gagasan
kreatif yang akan diaktualisasikan penulis adalah “Optimalisasi Pemanfaatan Safety
Box Dengan Aman Dalam Pelaksanaan Pencegahan Risiko Kejadian Tertusuk
Jarum Di Ruang Flamboyan RSUD Sukamara”. Besar harapan rancangan aktualisasi
ini mendapat masukan dari para pembaca, agar mendapatkan perbaikan selama
pelaksanaan kegiatan aktualisasi.

25
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil: Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela
Negara. Jakarta: LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil: Analisis Isu Kontemporer. Jakarta: LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil: Akuntabel. Jakarta: LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil: Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta: LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil: Kompeten. Jakarta: LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil: Harmonis. Jakarta: LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil: Loyal. Jakarta: LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil: Adaptif. Jakarta: LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil: Kolaboratif. Jakarta: LAN RI.
Peraturan Menteri PAN & RB No. 35 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional
Perawat
Profil RSUD Sukamara Tahun 2021
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

26
LAMPIRAN

Bimbingan Bersama Coach

27
Bimbingan Bersama Mentor

28

Anda mungkin juga menyukai