Anda di halaman 1dari 43

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG V GOLONGAN II


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2022

PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA PENYAKIT


TUBERKULOSIS (TBC) PADA KELUARGA DAN ORANG SEKITAR
PASIEN TUBERKULOSIS (TBC) DI DESA TUMBANG KAMAN
KECAMATAN SANAMAN MANTIKEI KABUPATEN KATINGAN

Oleh:

NAMA : RESA NUGROHO, A.Md.A.K


NIP : 19961117 202203 1 004
ANGKATAN : XIV
KELOMPOK : IV

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG V GOLONGAN II
TAHUN 2022

JUDUL : PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG


BAHAYA PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC)
PADA KELUARGA DAN ORANG SEKITAR
PASIEN TUBERKULOSIS (TBC) DI DESA
TUMBANG KAMAN KECAMATAN SANAMAN
MANTIKEI KABUPATEN KATINGAN
NAMA : RESA NUGROHO, A.Md.A.K
NIP : 19961117 202203 1 004
ANGKATAN : XIV
KELOMPOK : IV

SETUJU UNTUK DISEMINARKAN TANGGAL 23 AGUSTUS 2022

MENTOR COACH

Ayuyus Kaharap,S.Kep., Ners Ade Setiadi., ST., M.Si


NIP. 19941110 201903 1 016 NIP. 19760616 200312 1 006

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL RANCANGAN AKTUALISASI


PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG V GOLONGAN II
TAHUN 2022

PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA PENYAKIT


TUBERKULOSIS (TBC) PADA KELUARGA DAN ORANG SEKITAR
PASIEN TUBERKULOSIS (TBC) DI DESA TUMBANG KAMAN
KECAMATAN SANAMAN MANTIKEI KABUPATEN KATINGAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : RESA NUGROHO, A.Md.A.K


NIP : 19961117 202203 1 004
ANGKATAN : XIV
KELOMPOK : IV

TELAH DISEMINARKAN TANGGAL 23 AGUSTUS 2022

MENTOR PENGUJI COACH

Ayuyus Kaharap,S.Kep., Ners Dr. DIPLAN, S.Pd., M.Pd Ade Setiadi., ST., M.Si
NIP. 19941110 201903 1 016 NIP. 19811116 201001 1 004 NIP. 19760616 200312 1 006

vi
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha kuasa, karena
berkat dan karunianya sehingga saya dapat menyusun laporan Rancangan
Aktualisasi Prajabatan Gelombang V Golongan II Tahun 2022 dengan judul
“PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA PENYAKIT
TUBERKULOSIS (TBC) PADA KELUARGA DAN ORANG SEKITAR
PASIEN TUBERKULOSIS (TBC) DI DESA TUMBANG KAMAN
KECAMATAN SANAMAN MANTIKEI KABUPATEN KATINGAN”.
Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada banyak pihak yang telah banyak membantu dalam
penyusunan rancangan aktualisasi ini, yaitu kepada:

1. dr. Petrick Aqrasvawinata selaku Kepala UPT Puskesmas Tumbang


Kaman Kabupaten Katingan yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan dan motivasi.

2. Ayuyus Kaharap, S.Kep, Ners sebagai mentor yang telah meluangkan


waktunya untuk memberikan arahan, motivasi dan bimbingan.

3. Ade Setiadi, ST, M.Si selaku Coach yang telah memberikan motivasi,
inspirasi, dan bimbingan Keluarga Besar UPTD Puskesmas Tumbang
Kaman atas dukungan dan kerja samanya.
4. Para Widyaiswara atas segala ilmu yang diberikan.
5. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Gelombang V Golongan II Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2022.
Penulis berharap laporan aktualisasi ini dapat memberikan kontribusi
untuk mencapai pelayanan yang optimal khususnya di UPTD Puskesmas
Tumbang Kaman.
Katingan, 22 Agustus 2022

RESA NUGROHO,A.Md.A.K.
NIP. 19961117 202203 1 004
vi
iv
DAFTAR ISI

JILID ........................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iv

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ viii

BAB I ......................................................................................................... 3

PENDAHULUAN ....................................................................................... 3

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 3

1.2. IDENTIFIKASI ISU ........................................................................ 6

1.3. Maksud dan Tujuan ..................................................................... 7

1.4. Manfaat......................................................................................... 7

BAB II ........................................................................................................ 9

GAMBARAN UMUM ORGANISASI .......................................................... 9

2.1. Identitas/Profil ............................................................................. 9

2.2. Struktur Organisasi ................................................................... 13

vi
v
2.3. Visi dan Misi .............................................................................. 14

2.4. Nilai Organisasi ......................................................................... 14

2.5. Role Model ................................................................................. 15

BAB III ..................................................................................................... 17

RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................ 17

3.1. Nilai-nilai Dasar PNS ................................................................. 17

3.2. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart Governance 19

3.3. Rancangan Aktualisasi ............................................................. 21

3.4. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi .............................................. 24

BAB IV ..................................................................................................... 34

PENUTUP ................................................................................................ 34

4.1. KESIMPULAN ............................................................................ 34

4.2. SARAN ....................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 37

vi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1.1. Distribusi Jumlah Penduduk Wilayah Kerja UPT.

Puskesmas Tumbang Kaman Tahun 2021........................................... 11

Tabel 2.1.2. Sebaran Kegiatan Layanan Kesehatan UPTD Kecamatan

Sanaman Mantikei Puskesmas Tumbang Kaman Tahun 2021 .......... 12

Tabel 3.3.1. Tabel analisis isu USG UPTD Puskesmas Tumbang

Kaman ..................................................................................................... 22

Tabel 3.4.1 Tabel Rincian Kegiatan ...................................................... 27

Tabel 3.4.2 Tabel Rincian Jatwal Kegiatan .......................................... 32

vii

1
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 UPTD Puskesmas Tumbang Kaman .................................. 9

Gambar 2.2 Gambar Geografis Kec.Sanaman Mantikei

Kab.Katingan .......................................................................................... 12

Gambar 2.3. Gambar Bagan Struktur Organisasi UPTD Puskesmas

Tumbang Kaman .................................................................................... 13

Gambar 2.4. Gambar role model Ir. H. Joko Widodo .......................... 15

Gambar 3.1. Gambar Fishbone ............................................................. 23

viii

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut UU No. 5 Tahun 2014

adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan

perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN

melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh pejabat pembina

kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yaitu melaksanakan kebijakan publik yang sesuai dengan

peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang

profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan

NKRI.

Peningkatan kualitas ASN ini akan mendukung upaya

peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi tanggung jawab sektor

publik. Langkah awal dalam memperbaiki kinerja pelayanan publik

harus dimulai dari memperbaiki kinerja ASN secara individual.

Manajemen yang baik bagi ASN adalah kunci untuk memulai

perubahan ke arah yang lebih baik dan diharapkan mampu

menciptakan suatu tata kelola pemerintahan yang baik pula. (Modul

Manajemen ASN. LAN RI. 2021).

Berdasarkan Surat Edaran (SE) menteri pendayagunaan

aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 20 tahun 2021 tentang

implementasi Core Values dan Employer Branding aparatur sipil

Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja

sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju

3
pemerintahan berkelas dunia (world Class government), pemerintah

telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK

dan employer Branding (Bangga Melayani Bangsa)

Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS merupakan salah satu bagian

dari masa percobaan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 11 Tahun 2017 pasal 34. Kegiatan Latsar CPNS ini

mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter

dalam mencetak PNS/ASN

Karakter profesionalisme ASN/PNS dibangun melalui penerapan

nilai-nilai dasar ASN/PNS, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,

Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. (BerAKHLAK). Nilai-

nilai dasar tersebut merupakan jati diri setiap ASN dalam

melaksanakan fungsi, tugas dan perannya. Sehingga, tahap awal

penerapan nilai- nilai dasar ASN tersebut kepada CPNS adalah

melalui kegiatan aktualisasi.

Salah satu instansi pemerintahan yang melayani masyarakat

umum adalah Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan

Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di

wilayah kerjanya. Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas

Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan.

4
Guna mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, penulis yang

merupakan salah satu peserta diklatsar CPNS Tahun 2022 ditugaskan

untuk membuat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK

(Berorientasi pelayanan, Akuntable, Kompeten, Harmonis, Loyal,

Adaptif, dan Kolaboratif) yang akan dilaksanakan di tempat kerja

selama 30 hari. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Bagian tugas dari tenaga kesehatan di Puskesmas yaitu untuk

mengabdikan diri dalam bidang kesehatan dalam upaya peningkatan

kesehatan masyarakat. Penyakit Tuberkulosis (TBC) juga dapat

digambarkan sebagai salah satu penyakit menular yang dapat

menyebabkan kematian jika tidak serius untuk ditangani. Maka dapat

dilihat pentingnya untuk dilaksanakan pemantauan pengetahuan

masyarakat terhadap penyakit menular Tuberkulosis (TBC)

dilingkungan desa Tumbang Kaman. Kondisi ini yang membuat

penulis ingin menggali lebih dalam mengenai permasalahan dengan

mengangkat judul “PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG

BAHAYA PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC) PADA KELUARGA

DAN ORANG SEKITAR PASIEN TUBERKULOSIS (TBC) DI DESA

TUMBANG KAMAN KECAMATAN SANAMAN MANTIKEI

KABUPATEN KATINGAN”. Dalam melakukan pemantauan ini penulis

dibekali dengan pengetahuan mengenai kedudukan dan peran PNS

dalam NKRI serta nilai-nilai dasar PNS yang di dapat dari pelatihan

dasar CPNS Gelombang V Golongan II tahun 2022. Dalam

pelaksanaan aktualisasi ini penulis akan melaksanakan di UPTD

5
Puskesmas Tumbang Kaman yang berada di Kecamatan Sanaman

Mantikei, Kabupaten Katingan.

1.2. IDENTIFIKASI ISU

Isu adalah suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun diluar

organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan

efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis isu

yang saat ini sedang hangat diperbincangkan. Isu-isu yang menyebar

di Instansi saat ini dapat diidentifikasi pada tabel sebagai berikut: Isu-

isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari

aspek:

1. Pelayanan publik, dan

2. Manajemen ASN.

Adapun isu-isu yang ada di UPTD Puskesmas Tumbang Kaman

yang berada di Kecamatan Sanaman Mantikei, Kabupaten Katingan

antara lain adalah :

1. Masih kurangnya pengetahuan tentang bahaya penyakit

Tuberkulosis (TBC) pada keluarga dan orang sekitar pasien

Tuberkulosis (TBC) di Desa Tumbang Kaman.

2. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kualitas

sampel dahak/sputum yang baik untuk pemeriksaan

Tuberkulosis (TBC) di Desa Tumbang Kaman.

3. Masih rendahnya minat masyarakat untuk berobat di Puskesmas

Tumbang Kaman.

6
1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan aktualisasi

ini adalah :

1) Meningkatkan pengetahuan tentang bahaya penyakit

Tuberkulosis (TBC) pada keluarga dan orang sekitar pasien

Tuberkulosis (TBC) di Desa Tumbang Kaman Kecamatan

Sanaman Mantikei Kabupaten Katingan.

2) Tujuan dari pembuatan rancangan kegiatan Aktualisasi ini secara

umum dibuat sebagai pedoman untuk mengaktualisasikan nilai-

nilai dasar profesi ASN: Berorientasi pelayanan, Akuntable,

Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif di

Puskesmas Tumbang Kaman.

3) Tujuan dari pembuatan laporan aktualisasi ini secara khusus

adalah:

a) Menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK

(Berorientasi pelayanan, Akuntable, Kompeten, Harmonis,

Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam pelayanan.

b) Sebagai bahan evaluasi keberhasilan pelaksanaan kegiatan.

c) Sebagai syarat kelulusan Diklat Prajabatan Gelombang V

Golongan II Tahun 2022

1.4. Manfaat

Manfaat aktualisasi ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Unit Kerja

Memberikan informasi bagi institusi kesehatan mengenai

7
peningkatan pengetahuan tentang bahaya penyakit Tuberkulosis

(TBC) pada keluarga dan orang sekitar pasien Tuberkulosis (TBC) di

Desa Tumbang Kaman Kecamatan Sanaman Mantikei Kabupaten

Katingan melalui penyuluhan di UPTD Puskesmas Tumbang Kama.

2. Bagi Pranata Laboratorium Kesehatan

Penulisan ini dapat menjadi informasi bagi Pranata Laboratorium

Kesehatan sebagai pemberi pelayanan untuk memberikan

informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang

bahaya penyakit Tuberkulosis (TBC) pada keluarga dan orang

sekitar pasien Tuberkulosis (TBC) melalui penyuluhan serta

mampu mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar ASN sebagai

pedoman dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya di unit

kerja.

3. Bagi Masyarakat

Kegiatan Aktualisasi ini diharapkan dapat menambah wawasan

dan pengetahuan masyarakat tentang bahaya penyakit

Tuberkulosis (TBC) pada keluarga dan orang sekitar pasien

Tuberkulosis (TBC).

8
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1. Identitas/Profil

2.1. Gambar UPTD Puskesmas Tumbang Kaman

1. Data Geografis

UPTD Kecamatan Sanaman Mantikei Puskesmas Tumbang Kaman

terletak di bagian Utara meliputi 14 desa/kelurahan. Lokasi gedung

Puskesmas berada di desa Tumbang Kaman yang terletak

bersebelahan dengan gedung Korwil dinas Pendidikan Kecamatan

Sanaman Mantikei. Puskesmas Tumbang Kaman terletak diwilayah

utara Kabupaten Katingan, antara 1°20'53'' LS – 1°34'82,81'' LS dan

113°5'25'' BT - 113°09'03,7'' BT dengan ketinggian 20 m diatas

permukaan laut, dengan luas wilayah : 2.727,38 Km. Batas wilayah

9
Kerja PuskesmasTumbang Kaman adalah:

• Sebelah Utara : Kecamatan Petak Malai


• Sebelah Timur : Kecamatan Manuhing Kab Gunung mas
• Sebelah Selatan : Kecamatan Katingan Tengah
• Sebelah Barat : Kecamatan Marikit

2.2. Gambar Geografis Kec. Sanaman Mantikei Kab.Katingan

2. Data Demografis

1) Data Jumlah Penduduk

Menurut data proyeksi penduduk tahun 2021, keberadaan


Puskesmas Tumbang Kaman saat ini melayani penduduk
sebanyak 10.352 jiwa dengan proporsi penduduk Laki-laki
sebanyak 5.452 jiwa dan perempuan sebanyak 4.899 jiwa. Ke
pesertaan penduduk dalam Jaminan Kesehatan Nasional sudah
mencapai 3.111 Jiwa terdiri dari Ke pesertaan JKN Mandiri
sebanyak 1.109 jiwa, PBI Pusat sebanyak 2.002 jiwa. Adapun
sebaran penduduk perdesaan dapat dilihat sebagai berikut;
10
No. Desa / Jumlah Rata-rata
jiwa/rumah
Kelurahan RW RT Pend KK
tangga

1. Dehes 1 1 1 77 5

2. Rantau Bangkiang 1 3 2 230 4


3. Tumbang Labehu 1 2 1 75 4

4. Tumbang Kaman 4 8 4 420 4

5. Tumbang Manggu 6 13 7 922 5

6. Kamanto 1 2 1 55 4

7. Kuluk Habuhus 2 4 2 124 4

8. Tumbang Kanei 1 2 0 85 5

9 Tumbang Pangka 1 2 1 63 4

10. Tumbang Atei 1 6 2 226 4

11. Tumbang Mangara 1 1 2 47 6


12. Tumbang Kawei 1 2 2 55 4

13. Tumbang Taranei 1 2 1 67 4

14. Daya Manunggal 1 1 1 34 4


Jumlah 16 48 27 2.480
2.1.1. Tabel Distribusi Jumlah Penduduk Wilayah Kerja UPT. Puskesmas

Tumbang Kaman Tahun 2021

Pemberdayaan masyarakat dalam program UKBM tentang


Kelurahan Siaga sudah aktif dilaksanakan untuk 1 di Kecamatan
Sanaman Mantikei dan kegiatan serta persebarannya sebagai berikut:
Sebaran Kegiatan Layanan Kesehatan
No. Pos
Kelurahan
Puskesmas Pustu Posyandu Lansia
1. Dehes 0 1 1 0
2 Rantau Bangkiang 0 1 1 0
3 Tumbang Labehu 0 0 1 0
4 Tumbang Kaman 1 0 1 1
5 Tumbang Manggu 0 1 2 1

11
6 Kamantu 0 0 1 0
7 Kuluk Habuhus 0 1 1 0
8 Tumbang Kanei 0 1 1 0
9 Tumbang Pangka 0 0 1 1
10 Tumbang Atei 0 1 1 0
11 Tumbang Mangara 0 0 1 1
12 Tumbang Kawei 0 1 1 1
13 Tumbang Taranei 0 1 1 1
14 Daya Manunggal 0 1 1 1
Jumlah 1 9 15 7
2.1.2. Tabel Sebaran Kegiatan Layanan Kesehatan UPTD Kecamatan
Sanaman Mantikei Puskesmas Tumbang Kaman Tahun 2021

12
2.2. Struktur Organisasi

2.3. Gambar Bagan Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Tumbang Kaman


13
2.3. Visi dan Misi

1) Visi
Terwujudnya mutu pelayanan kesehatan menuju kecamatan sehat
2020.
2) Misi
Untuk mencapai visi organisasi tersebut disusun misi dalam 3
(tiga) poin di UPTD kecamatan Sanaman Mantikei Puskesmas
Tumbang Kaman sebagai berikut;
a) Meningkatkan mutu pelayanan yang prima
b) Meningkatkan sumber daya manusia menjadi tenaga yang
kompeten
c) Memberdayakan kemandirian masyarakat berperilaku sehat

2.4. Nilai Organisasi

Dalam mencapai visi dan misinya UPTD Kecamatan


Sanaman Mantikei Puskesmas Tumbang Kaman berkomitmen tata
nilai “KAMAN” sebagai berikut.
• K = Koordinasi dalam memberikan pelayanan
mengutamakan kerja sama
• A = Akuntabel memberikan pelayanan kesehatan
sesuai pedoman dan standar yang ditetapkan, dapat
diukur dan dipertanggungjawabkan.
• M = Mampu memberikan informasi yang sesuai dan
benar
• A = Amanah pelayanan dengan loyalitas yang tinggi
• N = NORMA dengan menjaga kode etik pelayanan
dengan tutur kata dan sikap yang manis

14
2.5. Role Model

2.4. Gambar role model Ir. H. Joko Widodo

Core Values "BerAKHLAK" dan Employer Branding Aparatur


Sipil Negara (ASN) "Bangga Melayani Bangsa" resmi diluncurkan oleh
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Peluncuran Core Values
ini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar (core values) bagi
seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi fondasi budaya
kerja ASN yang profesional.
Core values BerAKHLAK yang dimaksud merupakan singkatan
dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif. Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo
menegaskan bahwa setiap ASN dimanapun bertugas seharusnya
memegang teguh nilai-nilai dasar serta semboyan yang sama.
Seluruh ASN dari berbagai latar belakang profesi, seperti dosen, guru,
jaksa, dokter, perawat, analis kebijakan, administrator, maupun
petugas Satpol PP harus mempunyai nilai dasar dan proposisi nilai
rujukan yang sama.

15
Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara berpesan agar
setiap ASN juga mempunyai orientasi yang sama, yaitu memberikan
pelayanan terbaik untuk masyarakat. Jiwa melayani serta membantu
masyarakat wajib tertanam kuat dalam diri setiap ASN. Menurutnya,
bukan zamannya lagi ASN bergaya seperti pejabat zaman kolonial,
yang justru minta dilayani.
Dalam perannya sebagai pelayan publik, ASN dilengkapi
dengan kewenangan dan sumber daya yang diberikan oleh negara.
Kendati demikian, otoritas dan sumber daya tersebut harus digunakan
secara akuntabel dengan loyalitas tinggi kepada pemerintah, bangsa,
dan negara serta menjaga kehidupan masyarakat yang harmonis.
Penetapan core values ASN BerAKHLAK dilakukan sebagai
akselerasi transformasi ASN. Momentum perubahan ini mendukung
pelaksanaan program prioritas kerja Presiden Joko Widodo dan
Wapres Ma'ruf Amin terkait Pembangunan SDM guna mewujudkan
SDM yang memiliki profil pekerja keras, dinamis, terampil, dan
menguasai IPTEK.
Core values BerAKHLAK dilatarbelakangi oleh adanya
penerjemahan yang berbeda-beda terhadap nilai-nilai dasar serta
kode etik dan kode perilaku ASN yang tertuang dalam UU No. 5/2014
tentang ASN. Karenanya, perlu ditetapkan satu Core values ASN
untuk mensarikan nilai-nilai dasar ASN ke dalam satu kesamaan
persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh
ASN. Berbagai nilai-nilai yang ada di instansi pemerintah digabungkan
dan dikerucutkan menjadi tujuh nilai yang dapat berlaku secara umum.
Dengan ditetapkannya core values memberikan penguatan
budaya kerja ASN yang profesional sekaligus memudahkan proses
adaptasi bagi ASN ketika melakukan mobilitas antar instansi
pemerintah. Adanya satu core values yang berlaku secara umum turut
memperkuat peran ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
.

16
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Nilai-nilai Dasar PNS

Didalam menjalankan tugasnya, seorang ASN dituntut untuk

mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani

masyarakat. Sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 2014, yaitu mencetak PNS dengan

mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter.

Oleh karena itu, seorang PNS harus mampu menginternalisasikan

nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAkhlak (Berorientasi pelayanan,

Akuntable, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).

Harapannya karakter PNS akan kuat. Adapun nilai-nilai dasar PNS

adalah sebagai berikut.

1) Berorientasi Pelayanan

Berorientasi Pelayanan adalah memahami dan memenuhi

kebutuhan masyarakat, ramah, cekatan, solutif, dan dapat

diandalkan, kemudian melakukan perbaikan tiada henti.

2) Akuntable

Akuntable adalah melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung

jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi, lalu

menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara

bertanggung jawab, efektif dan efisien, dan tidak

menyalahgunakan kewenangan jabatan.

17
3) Kompeten

Kompeten yaitu panduan perilakunya ialah meningkatkan

kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah,

membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan

kualitas terbaik.

4) Harmonis

Harmonis yaitu panduan perilakunya adalah menghargai setiap

orang apa pun latar belakangnya, suka menolong orang lain, dan

membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5) Loyal

Loyal yaitu panduan perilakunya adalah memegang teguh ideologi

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah,

menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara,

serta menjaga rahasia jabatan dan negara.

6) Adaptif

Adaptif yaitu panduan perilakunya adalah; cepat menyesuaikan

diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan

mengembangkan kreativitas, dan bertindak proaktif.

7) Kolaboratif

Kolaboratif yaitu panduan perilakunya ialah memberi kesempatan

kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja

sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan menggerakkan

pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

18
3.2. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart Governance

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,

bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan

nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan

profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber

daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan

perkembangan jaman. Untuk dapat membangun profesionalitas

birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus

jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN

terdiri atas: Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan Pegawai Pemerintah

dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara

Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai

ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk

menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai

secara nasional.

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan

kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Untuk itu ASN

harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam

menjalankan tugas dan fungsinya tersebut. Harus mengutamakan

pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

19
1) Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,

bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, 24 kolusi

dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada

pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu

tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan

perkembangan zaman. Kedudukan atau status jabatan PNS

dalam sistem birokrasi selama ini belum sempurna untuk

menciptakan birokrasi yang profesional. Adapun prinsip

manajemen ASN dalam memberikan pelayanan yaitu sebagai

berikut :

a. Profesionalisme;

b. Non-Diskriminatif;

c. Etika yang luhur;

d. Bertanggung jawab;

e. Jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil

guna

f. Komunikasi, konsultasi, kerja sama; dan

g. Efektif.

2) Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan

pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di

Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk

20
barang atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

(Lembaga Administrasi Negara, 1998) Sembilan prinsip

pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima

yaitu :

a. Partisipatif;

b. Transparan;

c. Responsif;

d. Tidak Diskriminatif;

e. Mudah dan Murah;

f. Efektif dan Efisien;

g. Aksesibel;

h. Akuntabel; dan

i. Berkeadilan.

3.3. Rancangan Aktualisasi

1. Identifikasi Isu

Sesuai dengan yang dipaparkan dalam mata diklat Habituasi,

bahwa sumber kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan 3 isu

yang diangkat. Maka isu yang diangkat penulis berdasarkan

tingginya cakupan angka penyakit TB di wilayah Puskesmas

Kaman yang telah dikoordinasikan bersama mentor dan coach,

yaitu:

1. Masih kurangnya pengetahuan tentang bahaya penyakit

Tuberkulosis (TBC) pada keluarga dan orang sekitar pasien

Tuberkulosis (TBC) di Desa Tumbang Kaman.

21
2. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kualitas

sampel dahak/sputum yang baik untuk pemeriksaan

Tuberkulosis (TBC) di Desa Tumbang Kaman.

3. Masih rendahnya minat masyarakat untuk berobat di

Puskesmas Tumbang Kaman.

Berdasarkan identifikasi isu yang dibuat, maka penulis

melakukan analis isu untuk mengetahui seberapa tinggi skala untuk

menindaklanjuti maupun memecahkan permasalahannya

menggunakan kriteria analisis USG dengan menetapkan rentang

(1-5) dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG. Dengan

keterangan U yaitu Urgency: seberapa mendesak suatu harus

dibahas, di analisa, dan ditindak lanjuti; S yaitu Seriousness:

seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat

yang akan ditimbulkan; dan G yaitu Growth: seberapa kemungkinan

memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Berikut hasil

analisis isu:

Teknik Analisis
No. Identifikasi isu Total RANK
U S G
1. Masih kurangnya pengetahuan
tentang bahaya penyakit TB pada
5 4 5 14 I
keluarga dan orang sekitar pasien
TB di Desa Tumbang Kaman
2. Masih kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang kualitas sampel
dahak/sputum yang baik untuk 4 3 4 11 II
pemeriksaan Tuberkulosis (TBC) di
Desa Tumbang Kaman
3. Masih rendahnya minat masyarakat
untuk berobat di Puskesmas
4 3 3 10 III
Tumbang Kaman

3.3.1. Tabel analisis isu USG UPTD Puskesmas Tumbang Kaman

22
Keterangan : U (Urgency) Nilai 1 = Sangat rendah
S (Seriousness) Nilai 2 = Rendah
G (Growth) Nilai 3 = Sedang
Nilai 4 = Tinggi
Nilai 5 = Sangat Tinggi

2. Analisis Penyebab isu Prioritas Menggunakan Diagram Fishbone

diagram yang meniru rangka ikan. Masalah utama atau

mendasar akan ditempatkan di bagian kepala ikan dan

penyebabnya sebagai tulang kerangka. Sedangkan, tulang rusuk

bercabang menunjukkan penyebab utama dan sub-cabang

merupakan kemungkinan juga akar penyebab.

Manusia Lingkungan

Usia pasien yang


sudah tua

Masih rendah nya Masih adanya daerah


pengetahuan pasien dan yang sulit di jangkau
keluarga pasien

Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang
kualitas sampel
dahak/sputum yang baik
untuk pemeriksaan (BTA)

Tidak ada gambar dan Bahasa yang


brosur yang bisa dilihat digunakan kurang Masih kurangnya
dipahami penyuluhan

Sarana Metode

3.1. Gambar Fishbone

23
3.4. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Tumbang Kaman

Identifikasi Isu : 1. Masih kurangnya pengetahuan tentang

bahaya penyakit TUBERKULOSIS (TBC)

pada keluarga dan orang sekitar pasien

TUBERKULOSIS (TBC) di Desa Tumbang

Kaman

2. Masih kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang kualitas sampel

dahak/sputum yang baik untuk

pemeriksaan Tuberkulosis (TBC) di Desa

Tumbang Kaman

3. Masih rendahnya minat masyarakat

untuk berobat di Puskesmas Tumbang

Kaman

Isu yang di Angkat : Masih kurangnya pengetahuan tentang

bahaya penyakit TUBERKULOSIS (TBC)

pada keluarga dan orang sekitar pasien

TUBERKULOSIS (TBC) di Desa Tumbang

Kaman

Gagasan Pemecahan Isu : Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan

kesehatan masyarakat dilakukan langkah awal yaitu mengumpulkan

data dasar tingkat penyakit TUBERKULOSIS (TBC). Upaya promotif dan

preventif paling efektif dilakukan dengan sasaran keluarga karena

24
sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit

TUBERKULOSIS (TBC) dan sebagai salah satu usaha pokok

Puskesmas yang harus di optimalkan agar tercapainya visi misi UPTD

Puskesmas Tumbang Kaman. Dengan data yang telah dihimpun

dilakukan sebuah perencanaan konsep untuk terlaksananya kegiatan

tersebut. Sosialisasi konsep dilaksanakan guna membangun dan

menumbuhkan komunikasi yang baik dari peneliti dan pimpinan instansi.

Jika pimpinan dan pihak yang terkait sudah memahami konsep maka

dapat dilaksanakan kegiatan yang akan dilakukan dan melakukan

pengkajian sebagai bentuk evaluasi.

Untuk dapat mengaktualisasikan gagasan pemecahan isu, penulis

mencoba untuk melakukan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan

di UPTD Puskesmas Tumbang Kaman yaitu antara lain :

1. Melakukan koordinasi dengan kepala Puskesmas, Mentor,

Coach dan pemegang program: menyampaikan dan

mendiskusikan identifikasi isu dan isu yang akan diangkat serta

menyusun rencana kegiatan pemecahan isu.

2. Membuat media (Leaflet) Kesehatan Tentang Bahaya Penyakit

TUBERKULOSIS (TBC): mengumpulkan informasi dari berbagai

literatur untuk membuat leaflet sebagai media penyampaian informasi

dan bahan sosialisasi

3. Melakukan penyuluhan ke rumah pasien TUBERKULOSIS (TBC)

: dilakukan kegiatan sosialisasi kepada keluarga dan orang sekitar

pasien

25
4. Melakukan evaluasi pada keluarga dan orang sekitar pasien

TUBERKULOSIS (TBC) : lanjutan dari kegiatan pertama yaitu

penyuluhan, dilakukan kegiatan evaluasi ke rumah-rumah dari

keluarga dan orang sekitar pasien TUBERKULOSIS (TBC)

26
Kegiatan aktualisasi dalam masa habituasi dapat dilihat pada tabel berikut

Keterkaitan
Output/Hasil Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Jenis Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata
Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan

1 Melakukan 1. Meminta izin adanya kegiatan (Berorientasi koordinasi dengan Penguatan Nilai
koordinasi kepada kepala koordinasi dengan Pelayanan) kepala Puskesmas, Organisasi yaitu
dengan kepala puskesmas untuk kepala Puskesmas, Mentor dan pemegang Koordinasi dan
Puskesmas, pelaksanaan Mentor, Coach dan Berkoordinasi program sesuai dengan Akuntabel dalam
Mentor, Coach kegiatan pemegang program dengan etika dan Misi Puskesmas tata nilai
dan pemegang bahasa yang baik Tumbang Kaman yaitu “KAMAN” yang
program 2. Menerima Meningkatkan sumber menggambarkan
beberapa arahan (Akuntabel) daya manusia menjadi perilaku kerja
dan masukan tenaga yang kompeten sama dan saling
dari Melakukan Bertanggung jawab mendukung
koordinasi tentang usulan antara dua atau
dengan kepala kegiatan yang akan lebih entitas sosial
Puskesmas, dilakukan dalam
Mentor, Coach pemecahan
dan pemegang (Kompeten)
masalah dan
program akuntabel yaitu
Melaksanakan
tugas yang akan dapat
dikerjakan dengan dipertanggung
sebaik mungkin jawabkan

27
(Harmonis)

Membangun
lingkungan yang
harmonis dengan
kepala
Puskesmas,
Mentor dan
pemegang
program

Tersedianya
2 Membuat media 1. Mencari bahan informasi yang (Berorientasi Pembuatan leaflet Penguatan Nilai
(leaflet) literatur dan bermanfaat bagi Pelayanan) tentang bahaya Organisasi yaitu
kesehatan media kegiatan masyarakat dalam penyakit TB , mencari Akuntabel, Mampu
tentang bahaya Melakukan literatur, membaca, dan Amanah dalam
upaya meningkatkan
perbaikan tiada tata nilai
penyakit 2. Melakukan telaah pengetahuan dan menyusun leaflet
henti untuk “KAMAN” yang
TUBERKULOSIS terhadap literatur tentang bahaya sejalan dengan misi
memenuhi menggambarkan
(TBC) yang didapat TUBERKULOSIS Puskesmas Tumbang inovasi dalam
(TBC) dan diperoleh kebutuhan Kaman yaitu melaksanakan
3. Membuat poin-poin penting kesehatan Meningkatkan sumber tugas dalam
rancangan untuk pembuatan masyarakat di daya manusia menjadi memberikan
bagian leaflet leaflet Desa Tumbang tenaga yang kompeten pelayanan
Kaman penyuluhan tentang
bahaya TB

28
(Akuntabel)

Bertanggung jawab
tentang pembuatan
leaflet

(Kompeten)

Melaksanakan
tugas yang akan
dikerjakan dengan
sebaik mungkin

(Adaptif)

Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas

3 Melakukan 1. Menyiapkan pot 1. Dengan (Berorientasi Melaksanakan Penguatan Nilai


kunjungan rumah dahak/sputum, melakukan Pelayanan) sosialisasi terhadap Organisasi yaitu
/sweeping ke leaflet, dan bahan kunjungan rumah masyarakat tentang Akuntabel,
rumah pasien sebelum pasien Ramah kepada penyakit TB yang Mampu dan
TUBERKULOSIS penyuluhan TUBERKULOSIS pasien ketika tepat sejalan NORMA dalam
(TBC) (TBC) didapatkan memberikan dengan misi tata nilai
2. Melakukan dahak dari sosialisasi Puskesmas yaitu “KAMAN” yang
kunjungan rumah keluarga dan Memberdayakan menggambarkan

29
pasien orang sekitar kemandirian sikap ketika
TUBERKULOSIS pasien (Akuntabel) masyarakat melakukan
(TBC) di desa TUBERKULOSIS berperilaku sehat. komunikasi
Tumbang Kaman (TBC) untuk Melaksanakan tugas dengan
dilakukan dengan jujur dan masyarakat.
pemeriksaan bertanggungjawab Bersikap ramah
secara dan ikhlas dalam
mikroskopis (Kompeten) melakukan
2. Tersampaikannya pelayanan
Membantu Pasien
informasi yang
dan Keluarga pasien
diperoleh kepada
memahami informasi
masyarakat
yang diberikan
3. Terciptanya
komunikasi yang (Harmonis)
baik antara
petugas dan Menghargai setiap
masyarakat latar belakang pasien
yang dikunjungi

(Kolaboratif)

Memberikan
kesempatan pada
keluarga pasien
yang ingin bertanya

30
1. Tersampaikan
4 Melakukan 1. Menyapa dengan informasi yang (Berorientasi Melakukan evaluasi Penguatan Nilai
evaluasi pada ramah dan sopan diperoleh kepada Pelayanan) dari kegiatan pertama Organisasi yaitu
keluarga dan keluarga dan tentang bahaya TB Akuntabel dalam
orang sekitar 2. Mengevaluasi orang sekitar Bertutur kata yang yang tepat dan sejalan tata nilai
pasien hasil kunjungan pasien ramah kepada dengan Misi “KAMAN” yang
TUBERKULOSIS pertama TUBERKULOSIS pasien dan Meningkatkan mutu menggambarkan
(TBC) penderita dan (TBC) keluarga pasien pelayanan yang prima pentingnya
orang sekitar 2. Diperoleh tingkat
pasien dokumentasi (Akuntabel) pengetahuan
TUBERKULOSIS masyarakat
(TBC) Melaksanakan tentang bahaya
tugas dengan jujur TB, agar dari
3. Memberikan dan evaluasi ini
pemahaman bertanggungjawab masyarakat dapat
ulang tentang memahami arti
bahaya penyakit penting terhindar
TUBERKULOSIS dari penyakit TB
(TBC)

3.4.1. Tabel Rincian Kegiatan

31
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
24-26 29-02 05-09 12-16 19-23 26-30 03-04
Agus SEPT SEPT SEPT SEPT SEPT OKTO

Melakukan
1. Meminta izin kepada kepala puskesmas
koordinasi
untuk pelaksanaan kegiatan
dengan kepala
1
Puskesmas dan 2. Menerima beberapa arahan dan masukan
pemegang dari kepala puskesmas dan dari pemegang
program program
Membuat media
1. Mencari bahan literatur dan media kegiatan
kesehatan
tentang bahaya 2. Melakukan telaah terhadap literatur yang
2
penyakit didapat
TUBERKULOSIS
(TBC) 3. Membuat rancangan bagian leaflet

1. Menyiapkan pot dahak, leaflet, dan bahan


Melakukan
sebelum penyuluhan
penyuluhan ke
rumah-rumah
3 2. Melakukan kunjungan rumah pasien
pasien
TUBERKULOSIS (TBC) di desa Tumbang
TUBERKULOSIS
Kaman
(TBC)

32
Melakukan 1. Menyapa dengan ramah dan sopan
evaluasi pada
keluarga dan 2. Mengevaluasi hasil kunjungan pertama
4 orang sekitar penderita dan orang sekitar pasien
pasien TUBERKULOSIS (TBC)
TUBERKULOSIS
(TBC) 3. Memberikan pemahaman ulang tentang
bahaya penyakit TUBERKULOSIS (TBC)

3.4.2. Tabel Rincian Jatwal Kegiatan

33
BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Laporan ini dibuat sebagai hasil rencana kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh penulis sebagai upaya untuk menerapkan nilai-nilai

dasar PNS dan kedudukan sebagai peran PNS dalam NKRI dalam

menjawab isu utama yang dipilih penulis yaitu Kurangnya

pengetahuan tentang bahaya penyakit TBC pada keluarga dan orang

sekitar pasien TB di Desa Tumbang Kaman. Melalui kerja sama antara

penulis, coach, mentor, pimpinan puskesmas dan pemegang program

serta orang-orang yang andil dalam membantu pelaksanaan

aktualisasi ini dapat diambil kesimpulan :

1. Penerapan nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS

dalam NKRI yaitu BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan,

Akuntable, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif)

yang akan dilakukan oleh penulis selama habituasi pada tanggal

24 Agustus – 05 Oktober 022 di Puskesmas Tumbang Kaman,

Kecamatan Sanaman Mantikei, Kabupaten Katingan, Kalimantan

Tengah.

2. Dalam melaksanakan 4 (empat) kegiatan dalam melaksanakan

aktualisasi, penulis akan melakukan seluruh kegiatan sesuai

dengan tahapan-tahapan yang telah dirancang sebelumnya.

Dengan adanya aktualisasi ini pencegahan penularan penyakit

TBC ini sangat minim untuk terjadi karena akan diberikan

34
pembekalan pengetahuan serta kesadaran untuk melakukan pola

hidup sehat agar terhindar dari penyakit TBC. Mengetahui

pemantauan obat pasien, mengetahui keluarga dan orang sekitar

pasien TBC tertular atau tidak, serta dalam kegiatan ini

terwujudnya motivasi agar pasien TBC dapat sembuh dari

penyakitnya.

3. Ilmu yang didapat oleh penulis selama menjalani pelatihan dasar

di BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah yaitu nilai-nilai dasar PNS

dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu Berorientasi

pelayanan, Akuntable, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan

Kolaboratif menjadi modal bagi penulis untuk menjadi Aparatur

Sipil Negara yang berdaya juang tinggi, profesionalisme serta

berintegritas dalam melaksanakan setiap tugas yang diberikan.

4.2. SARAN

Berdasarkan hasil dari rancangan kegiatan aktualisasi yang

akan dilaksanakan, terdapat beberapa hal yang diharapkan dapat

dilakukan berupa saran sebagai berikut.

1. Peserta Pelatihan Dasar

Peserta Pelatihan dasar agar dapat menerapkan nilai-nilai dasar

PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu

Berorientasi pelayanan, Akuntable, Kompeten, Harmonis, Loyal,

Adaptif, dan Kolaboratif dalam setiap tugasnya sebagai pelayan

masyarakat.

35
2. Instansi : Puskesmas Tumbang Kaman

a. Selanjutnya diharapkan kepada seluruh staf pegawai

Puskesmas Tumbang Kaman dapat menerapkan nilai-nilai

dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI

sehingga dapat menerapkannya dalam tugas, sehingga

menjadi pribadi Aparatur Sipil Negara yang berdaya juang

tinggi profesional dan berintegritas dapat terwujud.

b. Diharapkan dapat menunjang perubahan positif yang dibawa

oleh peserta saat aktualisasi dan mempertahankannya

c. Diharapkan meningkatkan profesionalisme pegawai

puskesmas dengan mengikutsertakannya dalam pelatihan

diklat

3. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi

Kalimantan Tengah

Kepada BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah diharapkan dapat

terus menjadi tempat belajar yang mencetak ASN yang

berkarakter dengan nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan

peran PNS dalam NKRI.

36
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 17 tahun 2020 tentang


manajemen Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2021 tentang


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntable. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi


Pegawai Negeri Sipil. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan
dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

37

Anda mungkin juga menyukai