Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN AKTUALISASI

“MONITORING KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET


TAMBAH DARAH DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BALUKANG”

DISUSUN OLEH :

NAMA : NUR INDAH PERMATASARI, A.Md.Keb


NIP : 19930623 202012 2 016
JABATAN : BIIDAN TERAMPIL
INSTANSI : UPTD PUSKESMAS BALUKANG
NDH : 26

DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH


GOLONGAN II ANGKATAN XXII

DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH


PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KABUPATEN DONGGALA BEKERJA SAMA DENGAN GOLONGAN II ANGKATAN XXII
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXII


KABUPATEN DONGGALA KERJA SAMA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2021

Oleh

NAMA : NUR INDAH PERMATASARI, A.Md.Keb


NIP : 19930623 202012 2 016
INSTANSI : UPTD PUSKESMAS BALUKANG
JABATAN : CALON PELAKSANA/TERAMPIL BIDAN
NDH : 26

JUDUL

“MONITORING KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET


TAMBAH DARAH DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BALUKANG”

Disetujuai untuk diseminarkan


Pada Tanggal : 22 Juni 2021

Coach Mentor

Ir. SIGID TOTOK B., MP drg. YUDISFIRA


NIP. 19650126 199003 1 005 NIP. 19850301 201412 2 001

[i]
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXII


KABUPATEN DONGGALA KERJA SAMA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2021

Oleh

NAMA : NUR INDAH PERMATASARI, A.Md.Keb


NIP : 19930623 202012 2 016
INSTANSI : UPTD PUSKESMAS BALUKANG
JABATAN : CALON PELAKSANA/TERAMPIL BIDAN
NDH : 26

JUDUL

“MONITORING KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET


TAMBAH DARAH DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BALUKANG”

Telah diseminarkan dan disempurnakan


Pada Tanggal : 24 Juni 2021
Coach Mentor

Ir. SIGID TOTOK B., MP drg. YUDISFIRA


NIP. 19650126 199003 1 005 NIP. 19850301 201412 2 001
Penguji

Moh. Riyan, S.STP.,M.Si


NIP. 19820413 200112 1 00

[ii]
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas curahan rahmat dan nikmat-
Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Angkatan XXII dapat menyelesaikan “Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai
Dasar Pegawai Negeri Sipil” yang merupakan salah satu persyaratan yang diwajibkan
selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Rancangan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua dan keluarga saya yang telah senantiasa mendoakan dan
menemani selama pelaksanaan Latsar CPNS.
2. Bapak Drs. Kasman Lassa, SH.,MH Selaku Bupati Donggala.
3. Ibu Dra. Novalina, MM selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Propinsi Sulawesi Tengah.
4. Bapak Drs. Najamuddin Laganing, M.Pd selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Donggala.
5. Bapak Moh Riyan, S.STP., M.Si selaku penguji atas masukan, saran dan
penguatannya dalam rancangan kegiatan aktualisasi penulis.
6. Bapak Ir. Sigid Totok, B., MP selaku coach atas semua inspirasi, membimbing
dan mengarahkan dalam merancang kegiatan aktualisasi.
7. drg. Yudisfira selaku mentor yang telah memberikan dukungan, arahan, masukan
dan motivasi.
8. Semua jajaran Panitia Pelaksana dan Widyaiswara sebagai pelatih pada
LATSAR Golonga II.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah banyak
membantu penulis.

[iii]
Penulis berupaya agar Rancangan kegiatan Aktualisasi ini dapat mencapai
tujuan, sehingga diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulisan ini. Semoga Rancangan kegiatan Aktualisasi ini dapat
bermanfaat.

Donggala, 21 Juni 2021


Penulis

Nur Indah Permatasari, A.Md.Keb

[iv]
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Visi, Misi dan Gambaran Organisasi ..................................................... 3
1.3 Tujuan Aktualisasi ................................................................................. 7
1.4 Manfaat Aktualisasi ............................................................................... 7
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................. 8
2.1 Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) ....................................... 8
2.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ............................................... 15
2.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ............................................................ 18
2.4 Jadwal Aktualisasi .................................................................................. 29
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISAI ......................................................... 30
3.1 Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan aktualisasi ......................... 30
3.2 Membuat kartu monitoring minum tablet tambah darah ........................ 34
3.3 Memberikan KIE tentang manfaat dan cara minum tablet tambah darah
melalui media video pada kelas ibu hamil.............................................. 39
3.4 Evaluasi kepatuhan minum tablet tambah darah .................................... 44
BAB IV PENUTUP ............................................................................................... 50
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 50
4.2 Tindak Lanjut ......................................................................................... 50

[v]
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Indikator nilai-nilai akuntabilitas ........................................................ 8

Tabel 2.2. Indikator nilai-nilai nasionalisme........................................................ 10

Tabel 2.3. Indikator nilai-nilai etika public ......................................................... 11

Tabel 2.4. Indikator nilai-nilai komitmen mutu .................................................. 11

Tabel 2.5. Indikator nilai-nilai anti korupsi ........................................................ 13

Tabel 2.6 Analisis Isu dengan Metode USG ...................................................... 19

Tabel 2.7 Rencana Kegiatan Aktualisasi ........................................................... 21

Tabel 2.8 Jadwal tentatif Pelaksanaan Kegiatan ................................................ 29

[vi]
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Metode Fishbone ................................................................................ 20

[vii]
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara (Per LAN ) Nomor


1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar
CPNS), bahwa Kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS
merupakan Kompetensi pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai
bidang tugas. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap
perilaku bela Negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menunjukkan
penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.

Dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara, bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa
percobaan selama 1 tahun untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta harus
lulus pendidikan dan pelatihan, maka dari itu sebagai CPNS perlu membuat
rancangan aktualisasi khususnya di bidang pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan di instransi Puskesmas.

Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,


masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek termasuk mutu pelayanan
kesehatan. Dalam meningkatkan pelayanan kesehatan peran Bidan sebagai salah
satu pelayan publik di puskesmas sangatlah penting. Sehingga dengan demikian
keberadaan Bidan yang berintegritas dan profesional merupakan syarat mutlak
hadirnya sistem dan praktik kesehatan yang berkualitas. Bidan harus menerapkan
nilai-nilai dasar ASN dalam setiap kegiatan pelayanan kebidanan di unit kerja.
Khususnya dalam pemberian vitamin/suplemen tablet tambah darah kepada ibu
hamil selama masa kehamilan untuk mencegah terjadinya anemia.

[1]
Anemia pada kehamilan adalah kondisi dimana kadar hemoglobin dalam
darah <11g%. Ibu hamil rentan mengalami anemia, hal ini disebabkan oleh
meningkatnya kebutuhan tubuh ibu akan zat besi, seiring dengan bertambahnya
usia kehamilan. Pemberian tablet tambah darah selama masa kehamilan untuk
mencegah defisiensi zat besi sehingga menurunkan resiko terjadinya anemia.
Itulah mengapa ibu hamil dianjurkan untuk minum tablet tambah darah selama
masa kehamilan.

Berdasarkan pengamatan di lingkup UPTD Puskesmas Balukang, masih


ada ibu yang malas dan tidak rutin minum tablet tambah darah, menganggap
minum tablet tambah darah akan membuat bayi menjadi besar dan membuat
tekanan darah tinggi. Padahal Kekurangan zat besi dalam darah dapat
menyebabkan anemia yang akan berdampak lebih serius bagi ibu dan bayi seperti
terjadinya abortus, lahir prematur, berat badan lahir rendah, perdarahan, depresi
pasca melahirkan, dan hal terburuknya dapat mengakibatkan kematian janin.

Menurut WHO secara global prevalensi anemia pada ibu hamil diseluruh
dunia adalah sebesar 41,8%. WHO juga menyebutkan bahwa 40% kematian ibu
dinegara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan disebabkan oleh
defisiensi zat besi. Di UPTD Puskesmas Balukang pada tahun 2021 sampai bulan
maret sudah terdapat 7 ibu hamil yang anemia. Oleh karena itu sejalan dengan
program pemerintah bahwa ibu hamil harus mengkonsumsi tablet tambah darah
minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.

Setelah melakukan identifikasi dan analisis isu menggunakan metode USG


(Urgency, Seriousness, Growth) yaitu dengan menilai seberapa mendesak isu
tersebut harus dibahas, seberapa serius isu tersebut terkait dengan akibat yang
dihasilkan, dan seberapa besar kemungkinan memburuknya isu jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya, maka penulis memilih isu yang diangkat yaitu
Ketidak Patuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah di UPTD

[2]
Puskesmas Balukang. Dan yang menjadi gagasan satu ide dalam pemecahan isu
yang ditetapkan adalah Meningkatkan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi
Tablet Tambah Darah Melalui Kartu Monitoring Minum Tablet Tambah Darah
di UPTD Puskesmas Balukang.

1.2 Visi, Misi dan Gambaran Organisasi


a. Visi dan Misi Kabupaten Donggala
 Visi Kabupaten Donggala
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Donggala yang sejahtera,
berdaya saing, mandiri dan berkelanjutan dengan bijak pada nilai
kearifan lokal.
 Misi Kabupaten Donggala
1) Reformasi Birokrasi, Supermasi Hukum dan Penegakan Nilai-nilai
Kemanusiaan.
2) Pengelolaan Sumber Daya Pembangunan yang Kompetitif dan
Berbasis Kerakyatan.
3) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Kompetitif
Berlandaskan Keimanan dan Ketakwaan.
4) Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Daerah.
5) Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat melalui Pemberdayaan
Ekonomi Kerakyatan dan Penguatan Kelembagaan.

b. Gambaran Singkat UPTD Puskesmas Balukang


Puskesmas balukang merupakan salah satu Puskesmas yang ada
dikabupaten donggala. Letaknya yang stategis menjadikan Puskesmas
balukang sebagai pusat pelayanan kesehatan. Desa Balukang menjadi ibu
kota Kecamatan Sojol yang dimekarkan dari Kecamatan Dampelas Sojol
tahun 1996, sehingga menjadi 4 desa yaitu: Bou, Balukang, Balukang II, dan
Siwalempu.

[3]
UPTD Puskesmas Balukang juga mempunyai Tata Nilai dan Motto
sebagai berikut :
 Tata Nilai UPTD Puskesmas Balukang
Senyum, salam, sapa
Edukasi
Nyaman
Amanah dalam pelayanan
Niat sepenuh hati
Giat dan tekun
 Motto UPTD Puskesmas Balukang
“Masyarakat sehat dan mandiri, kami senang”

BAGAN SRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS BALUKANG BEDASARKAN


PMK 43 TAHUN 2019 DINAS KESEHATAN KABUPATEN DONGGGALA

[4]
c. Tugas Bidan Terampil
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PERMANPAN & RB) Nomor 36 Tahun 2019 tentang
jabatan fungsional Bidan, bahwa uraian tugas jabatan Bidan Terampil,
meliputi:
1) Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan
kebidanan;
3) Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan;
4) Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;
5) Melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6) Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/personal hygiene;
7) Memberikan vitamin/suplemen pada klien/asuhan kebidanan kasus
fisiologis;
8) Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;
9) Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai
dengan kebutuhan;
10) Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
11) Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
12) Melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;
13) Melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;
14) Melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke
tiga pasca persalinan (KF 1);
16) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan
(KF 2)

[5]
17) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan
(KF 3);
18) Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan;
19) Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan
normal;
20) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21) Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR);
22) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
kesehatan anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23) Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;
24) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;
25) Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26) Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di
wilayah kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah;
27) Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
28) Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
29) Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung
Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan
30) Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada
anak sekolah;

[6]
1.3 Tujuan Aktualisasi
a. Menerapkan nilai-nilai dasar ASN guna membentuk karakter ASN
Profesional dalam pelaksanaan tugas sebagai pelayanan masyarakat.
b. Ibu hamil dapat rutin mengkonsumsi tablet tambah darah sehingga
meminimalkan dampak anemia pada ibu dan janinnya.

1.4 Manfaat Aktualisasi


1. Bagi Peserta
Membentuk ASN yang professional dan berkualitas dengan adanya
penanaman nilai-nilai dasar ASN yang diterapkan langsung dalam
pekerjaannya sehingga mampu memberikan pelayanan yang baik.
2. Bagi UPTD Puskesmas Balukang
a) Mewujudkan Misi UPTD Puskesmas Balukang
b) Meningkatkan kualitas mutu pelayanan kebidanan di UPTD Puskesmas
Balukang
3. Bagi Pemerintah Daerah
1. Meningkatnya kualitas ASN yang berdaya saing untuk kemajuan
pembangunan.
2. Terwujudnya masyarakat kabupaten Donggala yang sehat, sejahtera, dan
mandiri.
4. Bagi Pasien
a) Meningkatkan kesehatan ibu dalam masa kehamilannya.
b) Mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan.

[7]
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)


Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara (Per LAN) Nomor
1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar
CPNS), yang dimaksud Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan
dalam masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegritas untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Melalui penyelenggaraan Latsar ini
diharapkan setiap ASN memiliki nilai-nilai Dasar Profesi PNS sebagai berikut :

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggungjawab dan amanahnya. Amanah seorang
ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, indikatornya adalah
sebagai berikut (Modul Diklat Prajabatan):

Tabel 2.1. Indikator nilai-nilai Akuntabilitas

Indikator Keterangan
1) Kepemimpinan Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas
ke bawah dimana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya
2) Transparansi Keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok/instansi.

[8]
3) Integritas integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua
hukum yang berlaku, undang-undang, kontrak,
kebijakan, dan peraturan yang berlaku
4) Tanggung Jawab Kewajiban bagi setiap individu dan lembaga,
bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan, karena adanya
tuntutan untuk bertanggungjawab atas
keputusan yang telah dibuat
5) Keadilan Kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda
atau orang.
6) Kepercayaan Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan. Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas
8) Kejelasan Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang
apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan
9) Konsistensi Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN

[9]
memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan
negara, sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan sebagai
perekat dan pemersatu bangsa. Adapaun nilai-nilai indikatornya adalah
sebagai berikut.

Tabel 2.2. Indikator nilai-nilai Nasionalisme


Indikator Keterangan
1) Ketuhanan a) Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas
b) Menghormati kemerdekaan beragama
c) Membina kerukunan hidup antar umat
beragama
2) Kemanusiaan a) Mencintai sesama manusia
b) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
c) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
harkat martabat
d) Membela kebenaran dan keadilan
3) Persatuan a) Mengutamakan keutuhan bangsa
b) Rela Berkorban
c) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan
bernegara tanah air Indonesia baik dalam
pikiran, ucapan dan perbuatan
d) Memajukan pergaulan antar sesama manusia
e) Menjaga persatuan dalam keberagaman
4) Kerakyatan a) Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama
b) Mendahulukan kepentingan bersama
c) Tidak memaksakan kehendak
d) Melaksakan hasil musyawarah mufakat

[10]
e) Bertanggungjawab atas keputusan bersama
f) Membangun rasa persaudaraan dan kesamaan
derajat
5) Keadilan Sosial a) Membangun semangat kekeluargaan dan
kegotong-royongan.
b) Mendahulukan kewajiban daripada hak
c) Gemar menolong orang lain
d) Menghormati hak orang lain dalam pelayanan
publik
e) Mengembangkan pola hidup sederhana
f) Mengakui dan menghargai kesempatan
berkarya

3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum
dalam undang-undang ASN, yakni:

Tabel 2.2. Nilai-nilai Etika Publik


No Nilai-Nilai
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

[11]
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai - nilai indikatornya adalah
sebagai berikut :

Tabel 2.4. Indikator nilai-nilai Komitmen Mutu

Indikator Keterangan

1) Efektif Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil


sesuai dengan target.
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan
2) Efisien tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan
keborosan.
Cara utama di mana suatu organisasi beradaptasi
3) Inovasi terhadap perubahan-perubahan di pasar, teknologi,
dan persaingan.

[12]
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa

4) Mutu yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai


dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan
melampaui harapannya.

5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi sehingga merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara baik secara langsung maupun
tidak langsung. Adapun nilai - nilai indikator nya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.5. Indikator nilai-nilai Anti Korupsi

Indikator Keterangan
1) Jujur a. Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
melakukan pengadaan
b. Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
pengawasan proyek
c. Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
melakukan inventarisasi aset milik negara
2) Peduli a. Tidak membiarkan orang lain merusak atau
menghilangkan barang inventaris dan kekayaan
instansi
b. Bersedia memberi keterangan atas kasus
penyalahgunaan wewenang dan kerugian negara
yang sedang dilakukan penanganan berwajib
3) Mandiri a. Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan
urusannya

[13]
b. Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa
apaun pada petugas/pejabat yang telah
melaksanakan tuga dan tanggung jawabnya
c. Tidak tergantung dengan orang lain dalam
melaksanakan tugas pokoknya
4) Disiplin a. Tidak melakukan tindakan melawan hukum
b. Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku
5) Tanggung a. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk
Jawab menguntungkan diri sendiri/orang lain dan
korporasi dan dapat merugikan keuangan negara
b. Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksaan
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya
6) Kerja keras a. Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta
imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya
b. Memilik kemampuan dan kemauan bekerja sesuai
aturan
c. Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk
mendapatkan hasil terbaik
7) Sederhana a. Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk
mendapatkan hasil terbaik
b. Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah
melakukan upaya maksimal.
c. Memiliki gaya hidup sederhana yang akan
mempengaruhi pelaksaan tugas pokoknya
d. Menggunakan dan memelihara aset negara

[14]
8) Berani  Berani menolak perintah yang berlawanan dengan
hukum dana dapat merugikan negara
 Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta
9) Adil a. Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang
berlaku secara konsisten pada semua orang
b. Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi
haknya

2.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola PNS menjadi
semakin profesional. PNS berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah serta
harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik,
memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI dapat dilihat dari segi Manajemen ASN, Pelayanan Publik,
dan Whole Of Government sebagai Berikut :

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Sesuai dengan asas

[15]
proposionalitas, ASN yang telah memperoleh hak tertentu harus
menjalankan kewajibannya sesuai dengan tugas dan tanggungjawab.

2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian layanan atau
melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang
mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok
dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan
kepada penerima pelayanan (Lembaga Administrasi Negara, Model
Pelatihan Dasar Calon PNS tahun 2017).
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik yaitu organisasi
penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan yaitu orang, masyarakat
atau organisasi yang berkepentingan, dan kepuasan yang diberikan atau
yang diterima oleh penerima layanan. Berbagai literatur administrasi publik
menyebut bahwa prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
a) Partisipatif; dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b) Transparan; dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara harus menyediakan akses bagi warga Negara
untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan public.
c) Responsif; dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya.
d) Tidak dikriminatif; pelayanan publik yang diselenggarakan tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas
dasar perbedaan identitas warga.

[16]
e) Mudah dan murah; penyelenggaraan pelayanan publik dimana
masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan.
f) Efektif dan efisien; penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja
yang sedikit dan biaya yang murah.
g) Aksesibel; pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan.
h) Akuntabel; pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang
dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka bayar.
i) Berkeadilan; pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
memiliki berbagai tujuan, salah satu tujuan yang penting adalah
melindungi warga negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga
Negara lain.
3. Whole Of Government (WOG)
Whole Of Government merupakan cara pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari
seluruh sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan
pelayanan publik. Pentingnya pelaksanaan WOG di pengaruhi oleh Faktor
eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan,
program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik dan Faktor internal dengan adanya fenomena
ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi
antar sektor dalam pembangunan.

[17]
2.3 Rencana Kegiatan Aktualisasi
A. Identifikasi Issu
Berdasarkan pengamatan di lingkungan kerja UPTD Puskesmas
Balukang, ada beberapa masalah terkait tugas dan fungsi ASN sebagai
Pelayanan Publik maka didapatkan beberapa isu sebagai berikut :
1. Kurangnya kesadaran calon pengantin (catin) melakukan imunisasi TT
di UPTD Puskesmas Balukang. Berdasarkan pengamatan kondisi di
tempat kerja yang mana masih kurangnya catin yang datang untuk
imunisasi TT karena kurangnya sosialisasi akan pentingnya imunisasi
bagi calon pengantin. Masalah ini berkaitan dengan agenda 3 yaitu
Pelayanan Publik.
2. Ketidak patuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah di UPTD
Puskesmas Balukang. Berdasarkan pengamatan selama berada di tempat
kerja, dimana masih ada ibu hamil yang tidak rutin minum tablet tambah
darah dikarenakan ibu malas dan lupa. Hal ini disebabkan kurangnya
pemantauan dari pihak tenaga kesehatan dan KIE (komunikasi,
informasi dan edukasi) akan pentingnya minum tablet tambah darah.
Masalah ini berkaitan dengan agenda 3 yaitu Pelayanan Publik .
3. Kurangnya sosialisasi penggunaan kontrasepsi jangka panjang di UPTD
Puskesmas Balukang. Dilihat dari kondisi saat ini dimana pasangan usia
subur kurang menggunakan kontrasepsi jangka panjang dikarenakan
rasa takut akan penggunaan kontrasepsi jangka panjang, sehingga
perlunya dilakukan sosialisasi. Masalah ini berkaitan dengan agenda 3
yaitu Pelayanan Publik.

 Teknik Tapisan Isu


Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan
alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk
menetapkan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui

[18]
gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Penetapan isu
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Urgency
yaitu seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti. Seriousness yaitu tingkat keseriusan masalah dikaitkan
dengan dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh
terhadap keberhasilan dan membahayakan sistem atau tidak. Growth
yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut menjadi
berkembang jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.

Tabel 2.6 Analisis Isu dengan Metode USG


Kriteria
No Isu Jumlah Peringkat
U S G
1 Kurangnya kesadaran
calon pengantin 4 3 2 9 III
melakukan imunisasi TT
2 a. Ketidak patuhan ibu hamil
mengkonsumsi tablet 5 5 4 14 I
tambah darah
3 Kurangnya sosialisasi
penggunaan kontrasepsi 3 4 4 11 II
jangka panjang

Keterangan :

Urgency Seriousness Growth

5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Berpengaruh 5 : Sangat Berdampak

4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak

3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3 : Cukup Berdampak

2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak

1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak


Mendesak Berpengaruh Berdampak

[19]
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG di atas
dapat dilihat bagaimana kualitas Isu yang ada. Isu yang mendapatkan
ranking tertinggi adalah isu final dan menjadi isu yang perlu dicarikan
pemecahan masalahnya yaitu: ”Ketidak patuhan ibu hamil mengkonsumsi
tablet tambah darah di UPTD Puskesmas Balukang”.

[20]
 Metode Fishbone
Gambar 2.1 Metode Fishbone

Surroundings System

Kesadaran masyarakat tentang Monitoring minum tablet


manfaat minum Tablet Tambah tambah darah yang
Darah kurang efektif
Tidak patuh minum
tablet tambah darah
(ANEMIA)

Komunikasi, Konseling, Jumlah obat yang diberikan


Edukasi (KIE) oleh tenaga kepada Ibu Hamil
kesehatan

Skill Suppliers

Dengan demikian yang menjadi gagasan satu ide dalam pemecahan isu yang ditetapkan adalah “Meningkatkan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi
Tablet Tambah Darah melalui KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) dan Kartu Monitoring Minum Tablet Tambah Darah di UPTD Puskesmas Balukang”.

[20]
B. Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Balukang Kec. Sojol Kab. Donggala


Isu Yang Di Angkat : “Ketidak patuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah di UPTD Puskesmas Balukang”
setelah dilakukan analisis, maka isu tersebut termasuk dalam lingkup Pelayanan Publik
Gagasan Pemecahan Isu : “Meningkatkan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah melalui KIE (komunikasi, informasi dan edukasi)
dan kartu monitoring minum tablet tambah darah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Balukang”

Tabel 2.7 Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Kontribusi Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan persiapan  Membuat lembar o Lembar Konsul telah  Akuntabilitas Misi : yang ke 3  Senyum,
pelaksanaan kegiatan konsul mentor siap (Kejelasan, Tanggung Peningkatan Kualitas salam, sapa
aktualisasi
Jawab) Sumber Daya Manusia  Niat sepenuh
Komitmen Mutu yang Kompetitif hati
(Efektif, Efisien) Berlandaskan  Giat dan
Anti Korupsi Keimanan dan tekun
(Jujur, Mandiri) Ketakwaan
 Berkonsultasi o Persetujuan dan arahan  Akuntabilitas
kepada mentor dari mentor (Transparansi,Kejelasan)

[21]
tentang akan Nasionalisme
dilaksanakannya (Kerakyatan)
kegiatan aktualisasi Etika Publik
- Menghargai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama.
- Memelihara dan
menjunjung tinggi
standar etika luhur
Komitmen Mutu
(Efektif)
 Keterkaitan Agenda 3 :
- Manajemen ASN
 Menyiapkan bahan o Tersedianya bahan  Akuntabilitas
kegiatan aktualisasi kegiatan aktualisasi (Tanggung Jawab,
Kejelasan)
Etika Publik
(Menjalankan tugas
secara profesional)
Komitmen Mutu
[22]
(Efektif, Efisien)
Anti Korupsi
(Mandiri)
2 Membuat kartu  Merancang kartu o Kartu monitoring  Akuntabilitas Misi : yang ke 3  Senyum,
monitoring minum monitoring selesai dibuat (Kejelasan, Tanggung Peningkatan Kualitas salam, sapa
tablet tambah darah kepatuhan minum jawab) Sumber Daya Manusia  Niat sepenuh
tablet tambah darah Etika Publik yang Kompetitif hati
(Menjalankan tugas Berlandaskan  Giat dan
secara profesional) Keimanan dan tekun
Komitmen Mutu Ketakwaan
(Efektif, Efisien,
Inovasi)
Anti Korupsi
(Mandiri)
 Konsultasi dengan o Mendapatkan  Akuntabilitas
mentor persetujuan dan (Transparansi,
pengarahan dari mentor Kejelasan)
Nasionalisme
(Kerakyatan)
Etika Publik

[23]
- Menghargai
komunikasi,
konsultasi,dan
kerjasama
- Memelihara dan
menjunjung tinggi
standar etika luhur
Komitmen Mutu
(Efektif, Efisien)
 Keterkaitan Agenda 3 :
- Manajemen ASN
o Kartu monitoring siap  Akuntabilitas
 Mencetak kartu
dipakai (Tanggung Jawab,
monitoring Kejelasan,)
kepatuhan minum
Etika Publik
tablet tambah darah (Menjalankan tugas
secara professional)
Komitmen Mutu
(Efektif, Efisien)
Anti Korupsi
(Jujur, Sederhana)
[24]
3 Memberikan KIE  Melakukan o Bidan desa bersedia  Akuntabilitas Misi : yang ke 3  Senyum,
tentang manfaat dan koordinasi kepada melibatkan dalam (Transparansi, Peningkatan Kualitas salam, sapa
cara minum tablet bidan desa tentang pelaksanaan kelas ibu Kejelasan) Sumber Daya Manusia  Edukasi
tambah darah melalui pelaksanaan KIE hamil Etika publik yang Kompetitif  Nyaman
media video pada pada kelas ibu hamil Menghargai komunikasi, Berlandaskan  Amanah
kelas ibu hamil konsultasi, dan Keimanan dan dalam
kerjasama. Ketakwaan pelayanan
Nasionalisme  Niat sepenuh
(Ketuhanan, Kerakyatan) hati
Komitmen Mutu  Giat dan
(Efektif, Efisien) tekun
 Membagikan kartu o Ibu hamil telah  Akuntabilitas
monitoring minum mendapatkan Kartu (Kejelasan)
tablet tambah darah Monitoring minum Nasionalisme
pada ibu hamil tablet tambah darah (Keadilan Sosial)
pada ibu hamil Etika Publik
- Menjalankan tugas
secara profesional.
- Memberikan layanan
kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat,
[25]
tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna,
dan santun.
Komitmen Mutu
(Efektif, Efisien)
 Keterkaitan Agenda 3 :
- Pelayanan Publik
 Menjelaskan o Ibu memahami manfaat  Akuntabilitas
manfaat dan cara dan cara minum tablet (Kepercayaan,
minum tablet tambah darah Kejelasan)
tambah darah Nasionalisme
melalui vidio (Ketuhanan)
Etika Publik
- Menjalankan tugas
secara profesional dan
tidak berpihak.
- Memberikan layanan
kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna,
[26]
dan santun
Komitmen Mutu
(Efektif, Efisien, Mutu)
Anti Korupsi
(Mandiri, Tanggung
jawab)
 Keterkaitan Agenda 3 :
- Pelayanan Publik
4 Evaluasi kepatuhan  Memeriksa kartu o Kartu monitoring  Akuntabilitas Misi : yang ke 3  Senyum,
minum tablet tambah monitoring kepatuhan minum (Keadilan) Peningkatan Kualitas salam, sapa
darah kepatuhan minum tablet tambah darah Etika Publik Sumber Daya Manusia  Edukasi
tablet tambah darah terisi Memberikan layanan yang Kompetitif  Nyaman
pada ibu hamil kepada publik secara Berlandaskan  Amanah
jujur tanggap, cepat, Keimanan dan dalam
tepat, akurat, berdaya Ketakwaan pelayanan
guna, berhasil guna, dan  Niat sepenuh
santun. hati
Komitmen Mutu  Giat dan
(Efektif) tekun
Anti Korupsi

[27]
(Mandiri,Tanggung
Jawab)
 Mengulas kembali o Ibu masih ingat dan  Akuntabilitas
pemahaman ibu mengerti tentang (Kejelasan)
hamil untuk rutin kebutuhan tablet Etika Publik
mengkonsumsi tambah darah selama Memberikan layanan
tablet tambah darah kehamilan kepada publik secara
selama kehamilan jujur tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan
santun.
Komitmen Mutu
(Efektif)
 Melaporkan hasil o Adanya tindak lanjut  Akuntabilitas
kegiatan kepada dari mentor terhadap (Tanggung Jawab,
mentor kegiatan yang telah Kejelasan)
dilakukan Nasionalisme
(Ketuhanan)
Etika Publik
Menjalankan tugas
secara professional.
[28]
Komitmen Mutu
(Efektif)
Anti Korupsi
(Berani)
 Keterkaitan Agenda 3 :
- Manajemen ASN

A. Jadwal Tentatif Aktualisasi


Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan jadwal kegiatan untuk mempermudah melakukan tahapan kegiatan aktualisasi untuk mencapai
target dengan baik. jadwal aktualisasi ini dapat dilihat pada tabel berikut.

 Tabel 2.7 Jadwal tentatif Pelaksanaan Kegiatan


Juni Juli
NO Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
Ke 4 Ke 1 Ke 2 Ke 3 Ke 4
1 Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan aktualisasi
2 Membuat kartu monitoring minum tablet tambah darah
3 Memberikan KIE tentang manfaat dan cara minum tablet tambah darah melalui media video pada
kelas ibu hamil
4 Evaluasi kepatuhan minum tablet tambah darah E

[29]
BAB 3
PELAKSANAAN AKTUALISASI

3.1 Melakukan Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan ini terdiri dari tiga tahapan kegiatan. Tahapan yang pertama yaitu
membuat lembar konsul mentor sebagai bahan untuk mencatat uraian yang
dikonsultasikan dan arahan dari mentor. Dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2021
di Puskesmas. Lembar konsul mentor dibuat dan di cetak menggunakan print
milik puskesmas, sehingga tercetaklah lembar konsul mentor.

Gambar 3.1 Lembar Konsul Mentor

Pada saat membuat lembar konsul mentor, penulis menerapkan nilai


kejelasan dalam hal ini dimana adanya gambaran jelas tentang uraian yang akan
dikonsultasikan untuk mencapai tujuan dan tanggung jawab (akuntabilitas),
efektif dan efisien (komitmen mutu) dimana pembuatan lembar konsul ini
berguna untuk mencatat arahan dan masukkan dari mentor. Jujur dan mandiri
(anti korupsi) dimana dalam penggandaan lembar konsul tidak boleh berlebihan
dan melakukan pemborosan kertas serta dalam percetakan harus dilakukan

[30]
sendiri tanpa menyuruh orang lain dengan memberi imbalan atas pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab kita.

Tahapan kegiatan yang kedua yaitu bertemu dengan mentor untuk


berkonsultasi tentang akan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi. Dilaksanakan
pada tanggal 28 Juni 2021 di ruang kerja Mentor. Hasil dari kegiatan ini saya
mendapat arahan dan izin akan pelaksanaan kegiatan aktualisasi.

Gambar 3.2 Konsultasi dengan Mentor

Pada saat bertemu dengan Mentor, penulis menerapkan nilai transparansi


dan kejelasan (akuntabilitas) dalam berkonsultasi penulis menjelaskan apa yang
perlu dilakukan dan waktu pelaksanaan kegiatan serta meminta izin akan
pelaksanaan kegiatan aktualisasi, sehingga mendapat arahan dan masukkan serta
persetujuan akan kegiatan aktualisasi. Kerakyatan (nasionalisme) yaitu
menghargai kedudukan, hak dan kewajiban sebagai seorang bawahan kepada
atasan, kita selalu mengkonsultasikan/melaporkan akan semua kegiatan yang
akan dilakukan di lingkungan kerja. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama serta memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur (etika
publik), sehingga konsultasi kepada mentor menjadi efektif (komitmen mutu).

[31]
Tahapan kegiatan yang ketiga yaitu menyiapkan bahan untuk kegiatan
aktualisasi. Dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2021 di Perumahan Puskesmas.
Dengan hasil dimana bahan untuk di pergunakan dalam kegiatan aktualisasi telah
siap.

Gambar 3.3 Bahan kegiatan aktualisasi

Pada saat menyiapkan bahan kegiatan aktualisasi, kami menerapkan nilai


tanggung jawab dan kejelasan (akuntabilitas) dimana bahan-bahan yang
disiapkan tepat sesuai kebutuhan sehingga memudahkan dalam mempertanggung
jawabkan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan. Menjalankan tugas secara
professional (etika publik), sehingga kegiatan aktualisasi yang dilakukan dapat
efektif dan efisien sesuai target dan tidak menimbulkan pemborosan (komitmen
mutu). Mandiri (anti korupsi) dalam hal ini kita tidak boleh menyuruh orang
lain untuk menyiapkan bahan yang kita butuhkan dan memberi imbalan atas
pekerjaan tersebut.

Bukti pelaksanaan kegiatan pada kegiatan melakukan persiapan pelaksanaan


kegiatan aktualisasi. Dapat dilihat pada lampiran kegiatan dan rincian
selengkapnya dari kegiatan pertama dapat dilihat pada tabel berikut :

[32]
Tanggal Keterkaitan Substansi Bukti
No Tahapan Kegiatan
Pelaksanaan Mata Pelatihan Pelaksanaan
1 Membuat lembar 28 Juni 2021 - Akuntabilitas - Foto
konsul mentor (Kejelasan, - Lembar
Tanggung Jawab) Konsul
- Komitmen Mutu
(Efektif, Efisien)
- Anti Korupsi
(Jujur, Mandiri)
2 Berkonsultasi 28 Juni 2021 - Akuntabilitas - Foto
kepada mentor (Transparansi, - Surat
tentang akan Kejelasan) persetujuan
dilaksanakannya - Nasionalisme
kegiatan aktualisasi (Kerakyatan)
- Etika Publik
 Menghargai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama.
 Memelihara dan
menjunjung
tinggi standar
etika luhur
- Komitmen Mutu
(Efektif)
3 Menyiapkan bahan 28 Juni 2021 - Akuntabilitas - Foto
kegiatan aktualisasi (Tanggung Jawab,
Kejelasan)

[33]
- Etika Publik
(Menjalankan tugas
secara profesional)
- Komitmen Mutu
(Efektif, Efisien)
- Anti Korupsi
(Mandiri)

Kegiatan pertama ini berkaitan dengan mata pelatihan agenda III yaitu
Manajemen ASN dimana berkonsultasi dengan Mentor merupakan bentuk
profesionalisme, tanggung jawab dan etika sebagai seorang bawahan kepada
atasan. Dan berkontribusi terhadap penyelesaian Misi ke 3 kab. donggala yaitu
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang kompetitif berlandaskan
keimanan dan ketakwaan. dan nilai organisasi Puskesmas Balukang yang terkait
yaitu Senyum, salam, sapa, Niat sepenuh hati, Giat dan tekun.

3.2 Membuat Kartu Monitoring Minum Tablet Tambah Darah


Kegiatan ini terdiri dari tiga tahapan kegiatan. Tahapan yang pertama yaitu
merancang kartu monitoring untuk memantau kepatuhan ibu hamil minum tablet
tambah darah. Dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2021 di Perumahan
puskesmas. Hasil dari kegiatan ini yaitu kartu monitoring telah selesai dibuat.

Gambar 3.4 Desain Kartu Monitoring

[34]
Pada saat membuat kartu monitoring minum tablet tambah darah, penulis
menerapkan nilai kejelasan dan tanggung jawab (akuntabilitas) dimana adanya
kejelasan tentang pengisian untuk memonitoring minum tablet tambah darah
sehingga menjadi acuan untuk mengadakan tindak lanjut dari adanya kartu
monitoring ini. Kartu monitoring ini adalah bentuk tanggung jawab dalam
pelayanan ibu hamil dimana seorang PNS menjalankan tugas secara professional
(etika publik). Kartu monitoring ini juga dibuat secara efektif, efisien dan
inovasi (komitmen mutu) serta mandiri (anti korupsi) sebagai bahan untuk
membantu memonitoring kepatuhan ibu hamil minum tablet tambah darah
dengan bentuk yang mudah di gunakan. Dibuat oleh penulis sendiri dan didesain
secara kreatif sehingga memiliki daya guna tanpa menyuruh orang lain.

Tahapan kegiatan yang kedua yaitu bertemu dengan mentor untuk


berkonsultasi tentang kartu monitoring minum tablet tambah darah. Dilaksanakan
pada tanggal 1 Juni 2021 di ruang kerja Mentor. Hasil dari kegiatan ini saya
mendapat arahan, masukkan dan persetujuan mengenai kartu monitoring minum
tablet tambah darah.

Gambar 3.5 Konsultasi dengan Mentor

[35]
Pada saat bertemu dengan Mentor, penulis menerapkan nilai transparansi
dan kejelasan (akuntabilitas) dalam hal ini penulis menunjukkan bukti
pembuatan kartu monitoring dan menjelaskan isi dari kartu monitoring tersebut.
Kerakyatan yaitu menghargai kedudukan, hak dan kewajiban (nasionalisme),
sebagai seorang bawahan kepada atasan, menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama serta memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur (etika
publik) merupakan tugas sebagai seorang bawahan kepada atasan untuk
melaporkan akan segala sesuatu yang dikerjakan untuk mendapat petunjuk,
arahan dan persetujuan atas kegiatan yang dilakukan juga merupakan bentuk
etika sebagai seorang bawahan sehingga konsultasi kepada mentor menjadi
efektif dan efisien (komitmen mutu).

Tahapan kegiatan yang ketiga yaitu mencetak kartu monitoring kepatuhan


minum tablet tambah darah. Dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2021 di Puskesmas
menggunakan print milik puskesmas. Hasil dari kegiatan ini, kartu monitoring
tercetak dan siap untuk di gunakan.

Gambar 3.6 Mencetak Kartu Monitoring

[36]
Pada saat mencetak kartu monitoring, penulis menerapkan nilai kejelasan
dan tanggung jawab (akuntabilitas) dimana dalam penggunaan kartu monitoring
yang dikerjakan harus jelas dan mempertanggung jawabkan apa yang telah
dikerjakan dalam bentuk mencetak kartu monitoring. Menjalankan tugas secara
professional (etika publik), efektif dan efisien (komitmen mutu) serta jujur dan
sederhana (anti korupsi) dalam hal pencetakan kartu monitoring harus sesuai
kebutuhan sehingga tidak menimbulkan pemborosan kertas dan menggunakan
print milik kantor dengan sebaik-baiknya sehingga tidak menimbulkan kerusakan
yang dapat merugikan tempat kita bekerja.

Bukti pelaksanaan kegiatan, pada kegiatan membuat kartu monitoring


minum tablet tambah darah. Dapat dilihat pada lampiran kegiatan dan rincian
selengkapnya dari kegiatan kedua dapat dilihat pada tabel berikut :

Tanggal Keterkaitan Substansi Bukti


No Tahapan Kegiatan
Pelaksanaan Mata Pelatihan Pelaksanaan
1 Merancang kartu 29 Juni 2021 - Akuntabilitas - Foto
monitoring (Kejelasan, - Kartu
kepatuhan minum Tanggung Jawab) monitoring
tablet tambah darah - Etika Publik
Menjalankan tugas
secara profesional
- Komitmen Mutu
(Efektif, Efisien,
inovasi)
- Anti Korupsi
(Mandiri)
2 Berkonsultasi 01 Juli 2021 - Akuntabilitas - Foto
dengan mentor (Transparansi, - Lembar
Kejelasan) konsul

[37]
- Nasionalisme
(Kerakyatan)
- Etika Publik
 Menghargai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama.
 Memelihara dan
menjunjung
tinggi standar
etika luhur
- Komitmen Mutu
(Efektif, efisien)
3 Mencetak kartu 02 Juli 2021 - Akuntabilitas - Foto
monitoring (Tanggung Jawab, - Kartu
kepatuhan minum Kejelasan) monitoring
tablet tambah darah - Etika Publik
(Menjalankan tugas
secara profesional)
- Komitmen Mutu
(Efektif, Efisien)
- Anti Korupsi
(Jujur, Sederhana)

Kegiatan kedua ini berkaitan dengan mata pelatihan agenda III yaitu
Manajemen ASN dimana berkonsultasi dengan Mentor merupakan bentuk
profesionalisme, tanggung jawab dan etika sebagai seorang bawahan kepada
atasan tentang pembuatan kartu control yang telah di buat. Dan berkontribusi

[38]
terhadap penyelesaian Misi ke 3 kab. donggala yaitu peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang kompetitif berlandaskan keimanan dan ketakwaan.
dan nilai organisasi Puskesmas Balukang yang terkait yaitu Senyum, salam, sapa,
Niat sepenuh hati, Giat dan tekun.

3.3 Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Tentang Manfaat


dan Cara Minum Tablet Tambah Darah Melalui Media Video Pada Kelas
Ibu Hamil

Kegiatan ini terdiri dari tiga tahapan kegiatan. Tahapan yang pertama yaitu
bertemu bidan desa untuk berkoordinasi tentang pelaksanaan KIE mengenai
manfaat dan cara minum tablet tambah darah. Dilaksanakan pada tanggal 03 Juli
2021 di Pustu. Hasil dari kegiatan ini yaitu bidan desa bersedia melibatkan dalam
pelaksanaan kelas ibu hamil.

Gambar 3.7 Berkoordinasi dengan Bidan Desa

Pada saat berkoordinasi dengan bidan desa, penulis menerapkan nilai


transparansi dan Kejelasan (akuntabilitas) yaitu menjelaskan maksud dan tujuan
kegiatan yang akan dilakukan secara terperinci sehingga tercapainya tujuan yang
diharapkan dan menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama (etika
publik) dengan rekan sejawat. Ketuhanan dan kerakyatan (nasionalisme) yaitu

[39]
menghadirkan tuhan dalam setiap kegiatan agar koordinasi yang kita lakukan
berjalan dengan baik demi kelancaran kegiatan yang dilakukan dan menghasilkan
musyawarah mufakat yang baik dengan tidak memaksakan kehendak untuk
melaksanakan kegiatan tersebut tanpa berkoordinasi dengan bidan desa.
Sehingga kegiatan yang nantinya akan kita lakukan dapat efektif dan efisien
(komitmen mutu) sesuai dengan harapan.

Tahapan kegiatan yang kedua yaitu bertemu ibu hamil untuk membagikan
kartu monitoring minum tablet tambah darah. Dilaksanakan pada tanggal 5 Juli
dan 13 Juli 2021 di Posyandu ibu hamil. Hasil dari kegiatan ini ibu hamil
mendapat kartu monitoring tablet tambah darah.

Gambar 3.8 Membagikan Kartu Monitoring

Pada saat membagikan kartu monitoring tablet tambah darah, penulis


menerapkan nilai kejelasan (akuntabilitas) dimana saat membegikan kartu
monitoring adanya kejelasan tentang tujuan dibagikanya kartu tersebut. Keadilan
sosial (nasionalisme). yaitu pada saat kita membagikan kartu monitoring harus
menghargai orang lain tanpa membeda-bedakannya dan menjalankan tugas
secara professional, serta memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun (etika
publik). Sehingga yang kita lakukan dapat efektif dan efisien (komitmen mutu)

[40]
tanpa menimbulkan pemborosan sesuai dengan target sasaran ibu hamil yang
akan kita beri kartu monitoring.

Tahapan kegiatan yang ketiga yaitu bertemu ibu hamil untuk menjelaskan
tentang manfaat dan cara minum tablet tambah darah melalui vidio
(https://youtu.be/Hd82htcLQus). Dilaksanakan pada tanggal 5 Juli dan 13 Juli
2021 di Posyandu ibu hamil. Hasil dari kegiatan ini ibu hamil memahami tentang
manfaat dan cara minum tablet tambah darah yang benar.

Gambar 3.9 Menjelaskan Manfaat dan Cara Minum Tablet Tambah Darah

Pada saat menjelaskan manfaat dan cara minum tablet tambah darah, penulis
menerapkan nilai kepercayaan dan kejelasan (akuntabilitas) yaitu dimana saat
memberi penjelasan akan manfaat dan cara minum tablet tambah darah melalui
vidio harus adil dengan tidak fokus pada ibu tertentu dan mengulas kembali
penjelasan dari vidio yang dinonton agar ibu mudah memahami. ketuhanan
(nasionalisme) yaitu menghadirkan tuhan dalam setiap kegiatan agar kegiatan
yang dilakukan berjalan dengan lancar dan diberi kemudahan. Menjalankan tugas
secara profesional dan tidak berpihak serta memberikan layanan kepada publik
secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan

[41]
santun (etika publik). Sehingga kegiatan yang dilakukan dapat efektif dan
efisien (komitmen mutu) yaitu mencapai hasil sesuai yang diharapkan. Mandiri
dan tanggung jawab (anti korupsi) dimana dalam melakukan tugas tidak boleh
tergantung pada orang lain dan memberi imbalan kepada orang lain untuk
melakukan kegiatan yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita untuk memberi
pemahaman kepada ibu hamil akan pentingnya minum tablet tambah darah.

Bukti pelaksanaan kegiatan, pada kegiatan Memberikan komunikasi,


informasi dan edukasi tentang manfaat dan cara minum tablet tambah darah
melalui media video pada kelas ibu hamil. Dapat dilihat pada lampiran kegiatan
dan rincian selengkapnya dari kegiatan ketiga dapat dilihat pada tabel berikut :

Tanggal Keterkaitan Substansi Bukti


No Tahapan Kegiatan
Pelaksanaan Mata Pelatihan Pelaksanaan
1 Melakukan 03 Juli 2021 - Akuntabilitas - Foto
koordinasi kepada (Transparansi,
bidan desa tentang Kejelasan)
pelaksanaan KIE - Etika publik
pada kelas ibu hamil Menghargai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama.
- Nasionalisme
(Ketuhanan,
Kerakyatan)
- Komitmen Mutu
(Efektif, Efisien)
2 Membagikan kartu 05 Juli 2021 - Akuntabilitas - Foto
monitoring minum dan (Kejelasan) - Kartu
13 Juli 2021
tablet tambah darah - Nasionalisme Monitoring

[42]
pada ibu hamil (Keadilan Sosial)
- Etika Publik
- Menjalankan
tugas secara
profesional.
- Memberikan
layanan kepada
publik secara
jujur, tanggap,
cepat, tepat,
akurat, berdaya
guna, berhasil
guna, dan santun.
- Komitmen Mutu
(Efektif, Efisien)
3 Menjelaskan 05 Juli 2021 - Akuntabilitas - Foto
dan
manfaat dan cara (Kepercayaan, - Vidio
13 Juli 2021
minum tablet tambah Kejelasan) (https://you
darah melalui vidio - Nasionalisme tu.be/Hd82
(Ketuhanan) htcLQus)
- Etika Publik
- Menjalankan
tugas secara
profesional dan
tidak berpihak.
- Memberikan
layanan kepada
publik secara

[43]
jujur, tanggap,
cepat, tepat,
akurat, berdaya
guna, berhasil
guna, dan santun
- Komitmen Mutu
(Efektif, Efisien,
Mutu)
- Anti Korupsi
(Mandiri, Tanggung
jawab)

Kegiatan ketiga ini berkaitan dengan mata pelatihan agenda III yaitu
Pelayanan Publik dimana dalam melakukan pelayanan membagikan kartu
monitoring dengan ramah dan sopan, serta memberi penjelasan yang jelas dan
mudah dimengerti tentang manfaat dan cara minum tablet tambah darah yang baik
dan benar. Dan berkontribusi terhadap penyelesaian Misi ke 3 kab. donggala yaitu
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang kompetitif berlandaskan
keimanan dan ketakwaan. dan nilai organisasi Puskesmas Balukang yang terkait
yaitu Senyum, salam, sapa, Edukasi, Nyaman, Amanah dalam pelayanan, Niat
sepenuh hati, Giat dan tekun.

4.4 Evaluasi Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah

Kegiatan ini terdiri dari tiga tahapan kegiatan. Tahapan yang pertama yaitu
mengunjungi ibu hamil untuk memeriksa kartu monitoring dan memastikan
bahwa ibu hamil minum tablet tambah darah secara rutin. Dilaksanakan pada
tanggal 14 Juli dan 22 Juli 2021 di Rumah Ibu hamil. Hasil dari kegiatan ini yaitu

[44]
ibu hamil minum tablet tambah darah secara rutin yang terlihat dari terisinya
kartu monitoring minum tablet tambah darah dan pernyataan dari ibu.

Gambar 3.10 Memeriksa Kartu Monitoring

Pada saat memeriksa kartu monitoring, penulis menerapkan nilai keadilan


(akuntabilitas) dimana pada saat memeriksa kartu monitoring harus adil tanpa
membedakan status ekonomi dan golongan ibu hamil. Memberikan layanan
kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, daya guna, berhasil
guna, dan santun (etika publik) pada saat berkunjung kerumah ibu hamil untuk
memeriksa kartu monitoring. Efektif (komitmen mutu) sehingga mencapai hasil
sesuai dengan target. Mandiri dan tanggung Jawab (anti korupsi) dimana
sebagai seorang pelayan masyarakat harus datang sendiri untuk memeriksa kartu
monitoring yang merupakan tugas tanpa bergantung dengan orang lain, yang
sudah menjadi tanggung jawab kita.

Tahapan kegiatan yang kedua yaitu mengunjungi ibu hamil untuk


mengulas kembali pemahaman ibu hamil agar rutin mengkonsumsi tablet tambah
darah selama kehamilan. dilaksanakan pada tanggal 14 Juli dan 22 Juli 2021 di
Rumah ibu hamil. Hasil dari kegiatan ini yaitu ibu dapat menyebutkan manfaat

[45]
minum tablet tambah darah dan waktu serta cara minum tablet tambah darah
dengan benar.

Gambar 3.11 Mengulas Pemahaman Ibu

Pada saat mengulas pemahaman ibu hamil untuk rutin mengkonsumsi tablet
tambah darah selama kehamilan, penulis menerapkan nilai kejelasan
(akuntabilitas) dimana adanya gambaran yang jelas tentang maksud untuk
berkunjung dan melihat seberapa mengertinya ibu hamil tentang penjelasan yang
telah diberikan dan pemahaman tentang pengisian kartu monitoring. Memberikan
layanan kepada publik secara jujur tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun (etika publik) kepada ibu hamil sehingga ibu hamil
merasa nyaman dan terlayani dengan baik sesuai kebutuhan. Efektif (komitmen
mutu) dimana dari adanya KIE yang telah diberikan dapat memberikan manfaat
kepada ibu hamil tersebut.

Tahapan kegiatan yang ketiga yaitu bertemu mentor untuk melaporkan


hasil kegiatan. Dilakukan pada tanggal 24 Juli 2021 di Ruang kerja Mentor. Hasil
dari kegiatan ini yaitu kegiatan telah selesai dilaksanakan dan apresiasi dari
mentor untuk tetap selalu meningkatkan pelayanan serta tindak lanjut dari
kegiatan yang dilakukan.

[46]
Gambar 3.12 Melaporkan Hasil Kegiatan Kepada Mentor

Pada saat melaporkan hasil kegiatan kepada mentor, penulis menerapkan


nilai tanggung Jawab dan kejelasan (akuntabilitas) dimana penulis melaporkan
hasil dari kegiatan yang telah dilakukan kepada mentor. Ketuhanan
(nasionalisme) yaitu menghadirkan tuhan dalam setiap aktivitas yang dilakukan
untuk mempermudah dan melancarkan segala urusan. Menjalankan tugas secara
professional (etika publik) dimana kita mampu menempatkan diri sebagai
seorang bawahan kepada atasan sehingga mengerti akan tugas dan tanggung
jawab terhadap laporan kegiatan yang dilakukan. Efektif (komitmen mutu)
sehingga yang kita kerjakan sesuai dengan yang kita harapkan dan mencapai
target serta Berani (anti korupsi) dalam melaporkan hasil kegiatan yang kita
lakukan sesuai dengan fakta sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

Bukti pelaksanaan kegiatan pada kegiatan evaluasi kepatuhan minum tablet


tambah darah. Dapat dilihat pada lampiran kegiatan dan rincian selengkapnya
dari kegiatan keempat dapat dilihat pada tabel berikut :

[47]
Tanggal Keterkaitan Substansi Bukti
No Tahapan Kegiatan
Pelaksanaan Mata Pelatihan Pelaksanaan
1 Memeriksa kartu 14 Juli 2021 - Akuntabilitas - Foto
monitoring dan (Keadilan) - Kartu
22 Juli 2021
kepatuhan minum - Etika Publik monitoring
tablet tambah darah Memberikan
pada ibu hamil layanan kepada
publik secara jujur
tanggap, cepat,
tepat, akurat,
berdaya guna,
berhasil guna, dan
santun.
- Komitmen Mutu
(Efektif)
- Anti Korupsi
(Mandiri, Tanggung
Jawab)
2 Mengulas kembali 14 Juli 2021 - Akuntabilitas - Foto
pemahaman ibu dan (Kejelasan)
22 Juli 2021
hamil untuk rutin - Etika Publik
mengkonsumsi tablet Memberikan
tambah darah selama layanan kepada
kehamilan publik secara jujur
tanggap, cepat,
tepat, akurat,
berdaya guna,
berhasil guna, dan
santun.

[48]
- Komitmen Mutu
(Efektif)
3 Melaporkan hasil 24 Juli 2021 - Akuntabilitas - Foto
kegiatan kepada (Tanggung Jawab,
mentor Kejelasan)
- Nasionalisme
(Ketuhanan)
- Etika Publik
Menjalankan tugas
secara professional.
- Komitmen Mutu
(Efektif)
- Anti Korupsi
(Berani)

Kegiatan ketiga ini berkaitan dengan mata pelatihan agenda III yaitu
Manajemen ASN saat melaporkan hasil kegiatan kepada mentor merupakan
bentuk profesionalisme, tanggung jawab dan etika sebagai seorang bawahan
kepada atasan. Dan berkontribusi terhadap penyelesaian Misi ke 3 kab. donggala
yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia yang kompetitif berlandaskan
keimanan dan ketakwaan. dan nilai organisasi Puskesmas Balukang yang terkait
yaitu Senyum, salam, sapa, Edukasi, Nyaman, Amanah dalam pelayanan, Niat
sepenuh hati, Giat dan tekun.

[49]
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Dari seluruh kegiatan yang direncanakan telah dapat diselesaikan dengan baik.
2. Selama pelaksanaan aktualisasi penulis menjadi lebih memahami dan
mendalami nilai-nilai dasar PNS itu sendiri dan diaplikasikan dalam
melaksanakan kegiatan sehari - hari sebagai seorang PNS.
3. Hasil yang dicapai adalah ibu hamil mulai rutin mengkonsumsi tablet tambah
darah, yang dapat dilihat dari Kartu Monitoring minum tablet tambah darah
dan mulai berkurangnya jumlah tablet tambah darah yang telah diberikan.

4.2 Tindak Lanjut

Diharapkan agar kegiatan monitoring kepatuhan ibu hamil minum tablet


tambah darah melalaui kartu monitoring tersebut bukan hanya menjadi kegiatan
aktualisasi saja tetapi dapat dilakukan secara terus-menerus. Dengan melakukan
kerja sama terhadap bidan desa untuk memudahkan dalam memantau kepatuhan
ibu hamil minum tablet tambah darah melalui Kartu Monitoring. Serta selalu
melakukan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada ibu hamil baru
tentang pentingnya minum tablet tambah darah secara rutin.

[50]

Anda mungkin juga menyukai