Anda di halaman 1dari 40

 

RANCANGAN AKTUALISASI 
AKTUALISASI 

M ENGOPT
ENGOPTIMALKAN
IMALKAN PENGETAH
PENGET AHUAUAN
N ORANG
ORANG TUA
T UA BALIT
BALITAA
TERHADAP GIZI BALITA MELALUI EDUKASI GIZI DAN
INFORMASI GIZI DI WILAYAH KERJA
UPT. PUSKESM
P USKESMAS
AS SIN
SINGKAW
GKAWAN
ANG T IMUR II 
G TIMUR

Pelatihan Dasar Calon Pega


Pegawai
wai N
Neger
egerii Sipi
Sipill
Golongan II Angkatan XX Pemerintah Kota Singkawang
Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2019

Disusun Oleh : 

Nama : Yusella Sukmare


Sukmarenis,
nis, A.
A.M
M d. Gizi
NIP : 19950910 201903 2 006  
Jabatan : Nutrisionis T erampil 
Nutrisionis
Instansi : Pemerintah Kota Singkawang
Singkawa ng
Unitt Kerja
Uni : UPT
UPT.. Puske
Puskesmas
smas Singkawan
Singkawang g T imur II 

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA KOTA SINGKAWANG BEKERJASAMA DENGAN
BPSDM
BPS DM PROVINSI KA
KALIM
LIMAANTAN BARA
BARAT
T T AHUN
AHUN 201
20199
 

 
 

 
 

 
 

KATA PENGA
PEN GANTAR
NTAR  

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XX Provinsi
Kalimantan Barat T
Tahu
ahun
n 2019 di Kota Singkawan
Si ngkawang.
g.

Penulisan rancangan aktualisasi ini terlaksana karena kontribusi banyak


pihak berupa bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Walikota Singkawang
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan
Barat;
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota
Singkawang;
4. Kepala Dinas Kesehatan Kota Singkawang;
5. Bapak Petrus Chandra, S.S.T. selaku Kepala Puskesmas sekaligus mentor
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi;
6. Bapak Drs. Robertus Isdius, M.Si selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan pengarahan;
7. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
 Angkatan
 Angkatan XX Tah
Tahu
un 2019 Kota Singkawan
Singkawang
g yan
ang
g telah member
memberikan
ikan bant
bantuan
uan
dan motivasi;
8.  Ayah dan Ibu,
Ibu, yang telah mendu
menduku
kung
ng dan mendoakan
mendoakan sepen
sepenuh
uh hati.

Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan,


sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan ini diterima dengan terbuka. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat
bermanfaat.

Singkawang, 19 Agustus 2019

Penulis

iv
 

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Luas Wilayah KeKerja


rja UPT. Puskesmas SingkawangSingkawang
Timur
Tim ur II Menurut
Me nurut Kelura
Ke lurahan
han ...........................................
.........................................................
.............. 5
Tabel 3.1 Penetapan Isu Akt ual Prioritas
Priori tas .....
..........
..........
..........
.........
.........
...........
...........
..........
..........
.......
.. 21
Tabel 3.2 Aspek Prioritas
Prioritas…..…….
…..……......................
..............................................
......................................
............. .... 23
Tabel 3.3 Ran
Ranca
cangan
ngan Akt
Aktualisasi
ualisasi Nilai
Nilai-nilai
-nilai Dasar ASN
ASN.....
.........
.........
..........
.......
..…..
…..   24
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksa
Pelaksa naan
aa n Kegiatan ………  ..
 .......................
...............................
.......... .... . 32
Tabel 3.5 Rincian Pelaksa naan Bi
Bimbingan
mbingan de
dengan
ngan Me
Ment
nto
o r .....
.........
........
.... . .... 33
Tabel 3.6 Rin
Rincian
cian Pelaksa
Pelaksannaan Bi
Bimbingan
mbingan dengan Coach ….…
….…  ......
...... .... 34

v
 

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1 Struktur


Struk tur Organisasi …… 
…… .............................................
.....................................................
........………
………   9

vi
 

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

 Aparaturr Sipi
 Aparatu Sipill Negara (ASN) mer
eru
upa
pak
kan pe
pellaya
ayan masy
asyarakat atau ab
abdi
di nega
garra
yang memiliki tanggung jawab terhadap pelayanan publik dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang taat hukum, berperadaban,
demokratis,
demokrati s, m
makmu
akmur,
r, adil, dan bermoral tingg
tinggii dalam
dala m men
menyelenggarak
yelenggarakan
an pelayanan
kepada masyarakat secara adi
adill dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
tahun 1945.

Perkembangan seiring perubahan zaman menjadi tantangan dalam tugas ASN


melayani masyarakat tidaklah mudah, yang menuntut ASN untuk meningkatkan
profesionalitasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas
dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional
dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, pemerintah melalui UU nomor 5
Tahun
Tahun 2014 tent
tentang
ang Apara
Aparatu
turr Si
Sipil
pil Negara bertekad un
untuk
tuk men
mengelola
gelola ASN
menjadi semakin profesional.

Dalam melaksanakan tugas, seorang ASN harus memiliki 3 (tiga) kompetensi


sebaga
seb agaimana
imana yan
yang
g di
disebutka
sebutkan
n dala
dalamm Pe
Peraturan
raturan Pe
Pemmeri
erintah
ntah Nomor 11 Tahu
Tahun
n
2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Kompetensi tersebut adalah
Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial dan Kompetensi Sosio Kultural.

Langka h awal un
Langkah untuk
tuk mempun
empunyai
yai keti
ketiga
ga kompete
kompetensi
nsi terse
tersebut
but ada
adalah
lah melalu
melaluii
pendidikan
pendidi kan dan pelatihan terint
terintegrasi
egrasi sesuai yan
yangg tertu
tertuang
ang dalam UU No 5
Tahun
Tahun 201
20144 tentang AS
ASNN men
mengamanatkan
gamanatkan Instansi Pe
Pemmeri
erintah
ntah wajib
memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai
Negeri Sipi
S ipill (CPNS) selama 1 (satu) tahu
tahun
n masa percobaan.
percob aan.

Tujuan dari Diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integrasi moral,
kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme, kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul, bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Pelatihan dasar dilaksanakan dengan sistem internalisasi nilai-

1
 

nilai dasar profesi ASN yang diakronimkan sebagai ANEKA (Akuntabilitas,


Nasionalisme, Etik
Etikaa Publik, Komitmen Mu
Mutu
tu,, dan Anti K
Korupsi),
orupsi), P
Pelayan
elayanan
an
Publik, Manajemen ASN, dan Whole of Goverment . Selanjutnya peserta Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan II menyusun rancangan aktualisasi dengan diawali
dari men
menetap
etapkan
kan is
isu,
u, masalah, dan gagasa
gag asan
n pe
pemmeca
ecahan
han masalah pad
padaa un
unit
it
kerja dengan mengacu pada materi mata diklat yang telah diterima. Penugasan
akhir dalam Pelatihan Dasar ini adalah menyusun laporan aktualisasi nilai-nilai
dasar profesi ASN yang terdapat pada beberapa kegiatan yang dilakukan di unit
kerja masing-masing.

Latar belakang penulisan rancangan aktualisasi ini agar peserta Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XX Kota Singkawang
dapat mem
memaham
ahamii nilai -nilai dasar dari ANEKA dan dapat m
mengaktu
engaktualisas
alisasikan
ikan nilai-
nilai dasar tersebut sesuai dengan indika
indikatorny
tornya,
a, serta dapat menerapkan nilai
nilai--
nilai dasar
dasa r dari ANEKA di tem
tempat
pat tu
tugas
gas masi
asing-
ng- masing.

B. Tujuan

Tuju
Tujuan
an pelaksan
pelaksanaan
aan aktu
aktualisasi
alisasi bagi p
penu
enulis
lis sebag
sebagai
ai peserta Pelatihan
Dasarr Calon P
Dasa Pegawai
egawai Negeri Sip
Sipilil Golon
Golongan
gan II yaitu:

1. Dapat menerapkan Nilai-Nilai Dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme,


Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), Pelayanan Publik,

Manajemen ASN, dan Whole of Government melalui pengalaman langsung di


unit kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II.
2. Dap
Dapat
at mengidentifika
engidentifikasi
si isu-isu yan
yang
g berkembang di un
unit
it kerja UPT.
Puskesmas Singkawang Timur II.
3. Dapat mengusulkan ide kreatif sebagai solusi untuk menangani isu-isu
yang berkembang melalui kegiatan-kegiatan sebagai bentuk kontribusi
 Aparatus
 Aparatus Sipi
Sipill Negara di unit kerja UPT
UPT.. Puskesm
Puskesmas
as Singkawan
Singkawang
g Tim
Timur
ur II.

2
 

C. Manfaat Kegiatan

Manfaat aktualisasi yaitu dapat membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu
PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat
serta berdaya saing berdasarkan nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas,
nasionalisme,
nasio nalisme, eti
etika
ka publik
publik,, komitmen mu
mutu
tu da
dann anti korupsi
korupsi.. Sela
Selain
in itu
aktualisasi ini juga bermanfaat bagi unit kerja yaitu UPT Puskesmas Singkawang
Timur II dalam mewujudkan visi dan misi puskesmas, membantu mencari
penyelesaian terhadap isu yang ditemukan di Puskesmas, serta dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

D. Tempat Dan Waktu Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilaksanakan di UPT. Puskesmas


Singkawang Timur II pada tanggal 22 Agustus s.d 25 September 2019.

3
 

BAB II
GAM BARAN
BARAN UMUM ORGAN
ORGANISASI
ISASI

A. Keadaan Umum Organi


Organisasi
sasi

1. Letak Wilayah
Wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II merupakan
bagian dari Kecamatan Singkawang Timur yang terdiri dari 2 (dua)
kelurahan, yaitu kelurahan Bagak Sahwa dan Mayasopa. Sebagaimana
diketahui, Kecamatan Singkawang Timur merupakan salah satu kecamatan
yang ada di Kota Singkawang. Terletak disebelah timur wilayah Kota
Singkawang, dengan luas wilayah 166,26 km² atau 33 % dari seluruh wilayah
Kota Singkawang. Dibanding dengan luas wilayah Kota Singkawang,
Kecamatan Singkawang Timur merupakan yang terbesar ke 2 (dua) setelah
Kecamatan Singkawang Selatan. Kecamatan Singkawang Timur terletak
pada
pad a 0º45’17” - 1º1’21,51” Lintang Utara dan 108º59’45,1” - 109º10’19” Bujur  
Timur.

Secara administrasi, Kecamatan Singkawang Timur berada pada batas-


batas sebagai berikut : 

a. Sebelah Utara : Berbatasa


Berbatasann dengan Kabupaten Sambas.
b. Sebelah Selatan : Berbatasa
Berbatasann dengan Kabupaten Bengkayan
Bengkayang.
g.
c. Sebelah Barat : Berbatasa
Berbatasann dengan Kec
Kecamatan
amatan Si
Singkawan
ngkawang
g

Utara,Tengah, dan Sela


Selatan.
tan.
d. Sebelah Timu
Timurr : Kabupaten Bengkayan
Bengkayangg

Berdasarkan Perwako Nomor 9 tahun 2015 tanggal 27 Maret 2015,


tentang pembentukkan unit pelaksana teknis Pusat Kesehatan Masyarakat
pada Dinas Kesehatan Kota Singkawang, wilayah kerja UPT. Puskesmas
Singkawang
Si ngkawang Timur dipec
di pecah
ah menjadi 2 (dua) wilayah kerja yaitu UPT.
Puskesmas Singkawang Timur I dan Timur II. Untuk wilayah UPT.
Puskesmas Singkawang Timur I terdiri dari 3 (tiga ) kelurahan sedangkan
untuk UPT. Puskesmas Singkawang Timur II terdiri dari 2 (dua) kelurahan
yaitu kelurahan Bagak sahwa dan Mayasopa. Untuk wilayah kerja UPT.
4
 

Puskesmas Singkawang Timur II terdapat 18 RT dari 2 (dua) kelurahan yang


ada di wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II.

2. Luas Wi
Wilayah
layah
Berdasarkan luas wilayah per kelurahan maka diketahui bahwa
kelurahan dengan wilayah terluas adalah kelurahan Mayasopa yaitu 8.172
Ha atau 80,3 % dari seluruh luas wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang
Timur II, sedangkan untuk wilayah terkecil adalah kelurahan Bagak Sahwa
yaitu 1.998 Ha atau 19,6 % dari seluruh luas wilayah kerja UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II. 
II. 

Tabel 2.1
Luas Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II Menurut
Kelurahan
2
No. Kelurahan Km Hektare

1. Bagak Sahwa
19,98 1.998
2. Mayasopa
81,74 8.174

UPT. Puskesmas
Puskesm as Singkawang Timur II 101,72 10.172
Sumber: BPS ,Kecamatan Singkawang Timur Dalam Angka 2014 (diolah)

Meskipun wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II


termasuk dalam Pemerintahan Kota namun pada dasarnya masih termasuk
dalam kategori kawasan pedesaan, dikarena masih terdapat daerah-daerah
tertentu diwilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II yang sulit
dicapai mengingat sarana dan prasarana transportasi yang belum memadai
dan sulitnya lokasi ditempuh oleh kendaraan, apalagi dimusim hujan. Daerah
tersebut diantaranya Seluang, Senggang dan Gambir di Kelurahan
Mayasopa.

3. Kead
Keadaan
aan Geografis
Kecamatan Singkawang Timur Secara umum type/jenis tanah diwilayah
Kecamatan Singkawang Timur adalah Organosol (2.200 Ha), Allvial (3.926
Ha) dan Podsol (10.500 Ha) sedangkan jenis tanah Latasol dan PMK tidak

ada di wilayah
wilayah Kecamatan Si
Singkawan
ngkawang
g Timu
Timur.
r.
5
 

4. Kependudukan
Jumlah penduduk yang berada di wilayah kerja UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II tahun 2016 berdasarkan data sasaran Dinas Kesehatan
Kota Singkawang diperkirakan mencapai 7.355 jiwa, data ini sedikit berbeda
 jika dibandin
dibandingkan
gkan dengan data yang disajikan pada tah
tahu
un 2013, men
mengingat
gingat
sudah dibagi menjadi 2 (dua) wilayah kerja. 
kerja. 

Pada tahun 2016 diperkirakan jumlah sasaran program kesehatan di


UPT. Puskesmas Singkawang Timur II yang bersumber dari Data Dinas
Kesehatan Kota Singkawang adalah sebagai berikut kondisi seperti ini harus
diimbangi dengan jumlah tenaga kesehatan dan sumber daya manusia yang
memadai serta sistem informasi kesehatan yang dapat berjalan dengan baik.

B. Visi dan Misi

1. Visi
Dalam mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan,
UPT. Puskesmas Singkawang Timur II secara terus menerus mengembangkan
peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa
mengupayakan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun
dalam
dala m tahapan yan
yang
g terencana, konsi
konsisten
sten dan berke
berkelanju
lanjutan
tan sehingga dap
dapat
at
meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil
(outcomes
outcomes).
). Untuk memenuhi harapan diatas, maka Visi UPT. Puskesmas
adalah:“  Mew uju
Singkawang Timur II adalah:“ ujudkan
dkan Mas yar
yarakat
akat H idup S ehat 2020 “ 
Makna yang terkandung dalam visi tersebut, diperoleh beberapa komponen pokok
adalah:

a. Masyarakat di Wil
Wilayah
ayah Kecamatan Singkawang Timur Hidup Sehat 2020

Masyarakat Singkawang Timur Hidup Sehat 2020 yang diharapkan adalah


menunjukkan bahwa visi tersebut mengedepankan kesadaran, kemampuan,
kemapanan, untuk hidup sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu, dalam lingkungan sehat serta berperan aktif dalam gerakan

kesehatan masyarakat sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal.


6
 

b. Mewujudkan Kemandirian Masyarakat Kecamatan Singkawang Timur

Bahwa masyarakat Kecamatan Singkawang Timur Kota Singkawang


memiliki kemauan dan kasadaran melaksanakan perilaku hidup sehat di seluruh
tatanan secara inisiatif. Masyarakat juga memiliki inisiatif untuk mengikuti semua

program kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah.

2. Misi
Berdasarkan uraian diatas dan visi yang telah ditetapkan, dengan
memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan, UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II menetapkan misi yang ingin dicapai hingga tahun 2020
sebagai berikut
berikut::

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu,


terjangkau adil dan merata. 
merata.  Misi ini mengandung makna bahwa

penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar dan


memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan
kesehatan tanpa ada perbedaan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan
dana sehingga
sehingga dapa
dapatt dijangkau oleh seluru
seluruh
h anggota masy
masyarakat.
arakat.
b. Meningkatkan kualitas dan kemampuan sumber daya kesehatan yang
profesional serta berakhlak mulia. 
mulia.  Misi ini mengandung makna bahwa
sumber daya manu
manusia
sia y
yang
ang memili
memiliki
ki keahlian, berprofesi
berprofesionalitas,
onalitas,
produktif dan mampu secara mandiri bersaing dengan sehat di dunia kerja
serta bekerja dengan mengutamakan kepentingan pasien, menghormati

hak-hak pasien dan selalu menjaga sikap dan perilaku dalam memberikan
pelayanan.
c. Mendorong kemandirian masyarakat dalam pola hidup bersih dan
sehat.. Misi ini mengandung makna bahwa Lingkungan Masyarakat
sehat
Singkawang Timur yang sehat dan bermutu serta menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari, akan dapat
tercapainya pengendalian penyakit baik menular maupun tidak menular
dan penyehatan lingkungan yang sehat dan bermutu. Menurunnya angka
kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit

7
 

tidak menular pengendalian penyakit terutama penyakit menular yang


terjadi di masyarakat.
d. Membangun citra pelayanan puskesmas yang handal dan terpercaya.
terpercaya .
Misi ini mengandung makna bahwa diharap kan petugas memiliki
kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai secara akurat dan
terpercaya, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi kepada pasien serta
pelayanan yang tepat dan benar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
dalam memberikan pelayanan.
e. Menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman. 
nyaman.  Misi ini
mengandung
mengandung makna bahw
bahwa
a dalam memberi
memberikan
kan pelayanan harus sesuai
se suai
dengan standar yang ada, pengendalian terhadap resiko seminimal
mungkin di setiap pelayanan dan membangun komunikasi yang baik antar
petugas dan pasien.

C. Ruang Lingkup Data Tenaga Kesehatan

Penyajian data profil tenaga kesehatan ini dirinci menurut sebelas kategori
tenaga yang masing-masing yaitu:

1. Dokter Umu
Umum
m dan Dokter Gigi termasu
termasuk
k dalam h
hal
al ini adalah dokter dengan
status PNS dan Kontrak Daerah.
2. Perawat yan
yang
g terdiri dari perawat, perawat um
umum
um dan perawat gig
gigi.
i.
3. Bi
Bidan,
dan, terdiri dari bid
bidan
an lulu
lulusan
san D1 kebi
kebidanan
danan DII
DIIII kebi
kebidanan
danan
4. Farmasi
Farmasi,, yan
yang
g meliputi yan
yang
g meliputi tenaga DII
DIIII Farmasi

5. Sarjana Kesmas, meliputi tenaga dengan pendidi


pendidikan
kan SKM.
6. Ten
Tenaga
aga Kesling, terdiri dari tenaga DII
DIIII d
dan
an DIV sanitasi llingkun
ingkungan.
gan.
7. Ten
Tenaga
aga Gizi, terdiri atas S1 Gizi, D III Gi
Gizi
zi dan SPA
SPAG.
G.
8. Ten
Tenaga
aga Kesehatan Kerja terdiri atas tenaga Fun
Fungsio
gsional
nal Kesehatan Kerja
9. Keteknisi
Keteknisian
an Medis terdiri atas tenaga analis kesehatan.
10. Ten
Tenaga
aga Lai
Lainn –
 –Lain:
Lain:

8
 

D. Nilai-Nilai Organisasi

Dalam memberikan pelayanan, UPT. Puskesmas Singkawang Timur II


memiliki tata nilai pelayanan “PETIRKU”  yaitu Peduli, Tanggung jawab, Integritas
yang
yang ti
tinggi,
nggi, Respon
Responsif,
sif, K
Kerja
erja Keras, Un
Unggulan
ggulan yan
yang
g memi
memiliki
liki arti:

1. Pe
Peduli,
duli, yakni melayani dengan tulu
tulus,
s, empati dan ped
peduli
uli
2. Efektif dan efisien y yaitu
aitu men
menghasilkan
ghasilkan sesuai dengan apa y yang
ang telah
digariskan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia sebaik
mungkin
3. Tanggun
Tanggung g jawab yaitu berta
bertanggun
nggung g jawab terhadap pelayanan yang
yang telah
diberikan
4. Integrita
ntegritass yan
yang
g tinggi
tinggi,, yaitu kesa
kesadara
daran
n antara perka
perkataan
taan dan perb
perbuatan
uatan
sesuai etika, moral dan kemanusiaan yang tinggi
5. Responsif yaitu segera men menanggapi
anggapi permasalahan kesehatan di sekitar
masyarakat
6. Ke
Kerja
rja kera
kerass yaitu bek
bekerja
erja bers
bersun
ungguh-sun
gguh-sungguh
gguh un
untuk
tuk mencapa
mencapaii sasa
sasaran
ran
yang ingin dicapai
7. Unggul
Unggulan
an yaitu membe
memberik
rikan
an pelayanan yan
yang
g terba
terbaik
ik

E. Struktur Organisasi

Kepala
Kepala Puskesmas

Sub bagian
Tata Usaha

Penanggung Penanggung
 jaw ab UKM
 jawab  jaw ab jaringa
 jawab jaringan n
Penanggung Penanggungjawab
Esensial dan pelayanan
 jaw ab UK
UKM
M UKP, Kefarmasian
Keperawatan Pengembangan Puskesmas dan
dan Laborat
Laboratorium
orium
Kesehatan  jejaring
 jej aring fasi
fasilitas
litas
Masyarakat pelayanan
kesehatan

Puskesmas Pembantu

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

9
 

F. Tugas Dan Fungsi Organi


Organisasi
sasi

UPT. Puskesmas Singkawang Timur II mempunyai tugas melaksanakan


kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat berdasarkan
rencana stategis dinas kesehatan.

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Puskesmas mempunyai fungsi :

a. pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya;


b. penyusunan rencana dan program kegiatan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) tingkat pertama dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat
pertama;
c. penyelenggaraan UKM esensial meliputi pelayanan promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana,

pelayanan gizi dan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit


untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal;
d. penyelengaraan UKM pengembangan meliputi upaya kesehatan sekolah,
upaya kesehatan olahraga, upaya perawatan kesehatan masyarakat,
upaya kesehatan masyarakat, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya
kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut,
upaya pembinaan pengobatan tradisional, upaya laboratorium medis dan
laboratorium kesehatan masyarakat;
e. penyelenggaraa
penyelenggaraann UKP tingka
tingkatt perta
pertama
ma yaitu p
pelayanan
elayanan rawat jalan,

pelayanan gawat darurat, pelayanan satu hari (one day care),home


careberdasarkan
care berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
standar prosedur operasional dan standar pelayanan.
f. pengoordinasia
pengoordinasiann kegi
kegiatan
atan pelayan
pelayanan
an kes
kesehatan
ehatan pada Puskesmas
pembantu di wilayah kerjanya.
g. pembinaan kepada Puskesmas pembantu di wilayah kerjanya;
h. pengendalian, monitoring, evalu
evaluasi
asi dan pelaporan kegi
kegiatan
atan pelayan
pelayanan
an
kesehatan di wilayah keijanya; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.


10
 

G. Uraian Tugas Nutrisi


Nutrisionis
onis Terampil

Uraian tugas Nutrisionis Terampil yang dimuat dalam KEPMENPAN NOMOR


23/KEP/M.PAN/4/2001, antara lain sebagai berikut :

1. Mengumpul
Mengumpulkankan da
data
ta gizi
gi zi dalam rangka meny
menyusu
usun n rrencana
encana tahu
tahunan
nan
2. Mengumpul
Mengumpulkankan d
data
ata gizi
gi zi dalam rangka meny
menyusu
usun n rencana 3 bulanan
3. Mengumpul
Mengumpulkankan data gizi
gi zi dalam rangka meny
menyusu
usun n re
rencana
ncana bulanan
4. Mengumpul
Mengumpulkankan data anak bali balita,
ta, bumi
bumill dan buteki un untuk
tuk pemb
pemberi
erian
an
makanan tambahan, penyuluhan dan pemulihan pada anak balita
dengan status gizi kurang
5. Mengumpul
Mengumpulkankan data makanan kelomp kelompokok sasa
sasaran
ran setemp
setempat
at un
untuk
tuk
penilaian mutu gizi, makanan dan dietetik;
6. Melakukan pengu
pengukuran
kuran Tinggi BadaBadan n (TB), Berat Badan (BB), um umur
ur di
unit
unit atau wilayah kerja secara bul
bulanan
anan bagi anak balita;
7. Melakukan pengu
pengukuran
kuran TB, BB, umu umurr di u
unit
nit atau wilayah kerja sesuai
kebutuhan;
8. Melakukan pengukuran Lingkar
Li ngkar Lengan Atas (LI(LILA
LA)) di un
unit
it atau wilayah
kerja;
9. Mencatat dan melap
melaporka
orkann hasil pengukuran BB, TB, dan Umu Umur;r;
10. Mencatat dan melapo
melaporkan
rkan hasil pengukuran LILA;
11. Meny
Menyedi
ediaka
akann makanan tambahan u untu
ntuk
k balita atau penyu
penyuluh
luhan
an gigizi;
zi;
12. Meny
Menyedia
ediakan
kan kapsul ViVitamin
tamin A;
13. Memant
Memantauau kegiatan pen
penguku
gukuran
ran BB, TB, Um
Umurur di tingkat desa melmeliputi
iputi
sasaran, status gizi, dan SKDN,
SK DN, secara b bul
ulanan
anan pada posyan
posyandu;
du;
14. Memant
Memantauau kegi
kegiatan
atan PMT balita.

11
 

BAB III
KERANGKA KONSEP

A. Konsepsi Nilai-
Nilai-Nilai
Nilai Dasar Aparat
Aparatur
ur Sipil Negara

 Aparaturr Sipi
 Aparatu Sipill Negara (ASN) mem
empu
pun
nyai peran yan
ang
g am
amat
at pent
penting
ing dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayan
pela yanan
an kepa
kepada
da masyaraka
asyarakatt seca
secara
ra adi
adill dan merata
erata,, menjaga pers
persatuan
atuan da
dann
kesatuan bangsa d
dengan
engan penu
penuh
h keseti
kesetiaan
aan kepada Pancasila dan Un
Undang-
dang-
Undang Dasar tahun 1945.

Namun dalam kenyataannya birokrasi kita masih menjadi hambatan dalam


pembangunan, yang ditandai dengan masih rendahnya kinerja pelayanan
birokrasi
biro krasi dan m
masih
asih ti
tingginy
ngginya
a angka koru
korupsi
psi di Indon
ndonesia
esia.. Ol
Oleh
eh karena itu
itu,,

untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi tantangan-


tantangan tersebut, pemerintah melalui UU nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil
Si pil N
Negara
egara telah bertekad un
untu
tuk
k mengelola ASN m
menjadi
enjadi se
semmaki
akinn profesio
profesional
nal..

Berdasarkan Peraturan LAN nomor 12 Tahun 2018 Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil, Nomenklatur Diklat Prajabatan diubah menjadi Pelatihan
Dasar Calon PNS yang bertujuan untuk membentuk ASN yang professional, yaitu
 ASN yang karakter
karaktern
nya dibentu
dibentuk
k oleh nilai
ilai-n
-nilai
ilai dasar ASN, seh
sehingga
ingga mampu
melaksanakan tugas dan perann
perannya
ya secara professi
professional
onal seba
sebagai
gai pelayan
masyarakat.

Nilai-nilai dasar ASN yang merupakan seperangkat prinsip yang menjadi


landasan dalam menjal
menjalankan
ankan profesi ASN adalah sebagai beri
berikut
kut::

1. Akuntabilitas

 Akuntabilitas
 Akuntabilitas adalah kewaj
kewajiban
iban pertan
pertanggu
ggungj
ngjawaban
awaban yang har
haru
us
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanah. Amanah
seorang
seo rang PNS ada
adalah
lah menjam
menjamin
in terwujudn
terwujudnya
ya nilai
nilai-nilai
-nilai publi
publik.
k.

12
 

Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah :

a. Mampu m
mengambil
engambil pi
pilihan
lihan y
yang
ang tepa
tepatt dan benar ke
ketik
tika
a terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan
sektor, kelompok, dan pribadi;

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah


keterlibatan PNS dalam politik praktis;

c. Mem
Memperlakukan
perlakukan warga negara secara sama d
dan
an adil dalam
penyelenggaraan
penyelenggaraa n pemeri
pemerintah
ntahan
an dan pelayan publik
publik;;

d. Menun
Menunjukan
jukan si
sikap
kap dan peri
perilaku
laku yang ko
konsiste
nsisten
n dan dap
dapat
at
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintah.

 Ada bany
banyak
ak aspek yan
ang
g haru
arus
s diperhat
diperhatikan
ikan dalam men
enciptakan
ciptakan
lingkungan organisasi yang akuntabel. Aspek-aspek tersebut yaitu :
Kepemimpinan; Transparansi; Integritas; Tanggung Jawab (responsibilitas);
Keadilan; Kepercayaan; Keseimbangan; Kejelasan; Konsistensi.

PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang
tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis,
melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan
fungsinya.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan

bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana


mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghorm
menghormati
ati bangsa llain.
ain.

Indikator nilai dasar nasionalisme mencakup religius, hormat


menghormati, kerja sama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah
(dapat dipercaya), adil, persamaan derajat, tidak diskriminatif, mencintai
sesama manusia, tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan, rela
berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin, musyawarah,

13
 

kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan


bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan
miliknya, hidup sederhana dan kerja keras serta menghargai karya orang
lain. (Latif, 2015: 1-5).

3. Etika Publ
Publik
ik
Ketika seseorang memilih karir hidupnya sebagai Aparatur Sipil
Negara, maka sejatinya telah menjadi bagian dari kekuasaan yang tindak
tanduknya berimplikasi terhadap kepentingan masyarakat luas. Masyarakat
memilik
emilikii tuntu
tuntutan
tan dan harapa
harapann yang ttingg
inggii kepad
kepadaa apa
aparat
rat pemeri
pemerintah.
ntah.

Etika merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan


baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.

Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana


nilai- nilai (kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dll) dipraktikan dalam
wuju
wujud
d kepri
keprihatinan
hatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan
masyarakat atau kebai
kebaikan
kan orang lain. (Kum
(Kumorotomo,
orotomo, 2015: 13) Indikator
nilai dasar dari etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi,
cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada perundang-undangan, taat
perintah
peri ntah dan m
menjaga
enjaga rahasi
rahasia.
a. (Kum
(Kumoroto
orotommo, 201
2015).
5).

4. Ko
Komitme
mitmen
n Mutu
Mutu ada dalam persepsi orang secara individual, yang diukur
dari tingkat kepuasan masing-masing terhadap produk/jasa yang
diterimanya. Merujuk definisi dari Goetsch dan Davis (2006: 6), manajemen
mutu terpadu (Total
(Total Quality Management / TQM) terdiri atas kegiatan
perbaikan berkelanjutan yang melibatkan setiap orang dalam organisasi
melalui usaha yang terintegrasi secara total untuk meningkatkan kinerja pada
setiap lev
level
el organisasi
organisasi.. IIndikator
ndikator dari nilai-nilai dasar komitm
komitmen
en mut
utu,
u,
yaitu (Yuniarsih, 2015):

14
 

a. Efektifitas
Efektifi tas adalah tingkat ketercapai
ketercapaian
an target yanyangg telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja, diukur
dari kepuasan dan terpe
terpenu
nuhiny
hinya a kebutuh
kebutuhan
an pelangg
pelanggan.
an.
b. Efisi
Efisiensi
ensi mmerupakan
erupakan tingkat ketepatan realiasi penggun
penggunaan
aan sum
sumber
ber
daya sehingga dapat dike
diketahu
tahuii ada tidakny
tidaknyaa pemborosan
sumber
sum ber daya penyalah gunaan alokasialokasi,, penyimpangan prosedur
pros edur dan
meka
ekanisme
nisme yang ke luar alur.
c. Inov
novasi
asi a adalah
dalah hasil pemikiran baru yan yang
g akan memotivasi setiap
individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya.
d. Orientasi Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa
yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, bahkan melampaui harapannya..

5. Anti Korupsi
 Antii Koru
 Ant Korupsi
psi adalah tindakan atau gerakan yan
ang
g dilakuk
dilakukan
an untu
tuk
k

memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma


dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana
korupsi terdiri dari kerugian negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan
gratifikasi. Indikator nilai dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin,
tanggungjawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil dan berani serta
peduli (Tim Penulis Pemberantasan Korupsi, 2015).

B. Peran dan Kedudukan PNS Dalam Kerangka NKRI

1. Manajemen AS
ASNN
Manajemen AS N
ASN ada
adalah
lah pe
pengelolaan
ngelolaan ASN un
untuk
tuk menghasilk
enghasilkan
an
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman.

15
 

Untuk menjalankan kedudukannya berdasarkan Pasal 10 Undang-


Undang No. 5 tahun 2014, Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Menurut
Undang-Undang
Undang-Undang No. 5 Tahu
Tahun
n 201
20144 : Pas
Pasal
al 11 mengatak
engatakan
an bahwa tugas
dari ASN adalah melaksanakan kebi
kebijakan
jakan publik yang dib
dibuat
uat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas,
dan memperera
empereratt pe
persatuan
rsatuan dan kes
kesatuan
atuan bangsa
bangsa..

Dalam pasal 12 peran ASN yaitu sebagai perencana, pelaksana dan


pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme. Asas penyelenggaraan kebijakan dan manajemen

 ASN, yaitu: Asas kepastian hukumukum,, Profesional


Profesionalitas,
itas, Proporsional
Proporsionalitas,
itas,
Keterpaduan, Delegasi, Netralitas, Akuntabilitas, Efektif dan efisien,
Keterbukaan, Non diskriminatif, Persatuan dan kesatuan, Keadilan dan
kesetaraan, Kesejahteraan
K esejahteraan..

2. Pe
Pelayanan
layanan Publik
Pelayanan publik adalah semua jenis pelayanan untuk menyediakan
barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang memenuhi kriteria yaitu
merupakan jenis barang atau jasa yang memiliki eksternalitas tinggi dan
sangat diperlukan masyarakat serta penyediaanya terkait dengan upaya
mewujudkan tujuan bersama yang tercantum dalam konstitusi maupun 
dokumen perencanaan pemerintah, baik dalam rangka memenuhi hak dan
kebutuhan dasar warga, mencapai tujuan strategis pemerintah dan
memenuhi komitmen dunia internasional. Menurut Dwiyanto (2010 : 21)
dalam Modul Pelayanan Publik (Purwanto, Tyastianti, Taufiq, & Novianto,
2017).  
2017).

Paradigma administrasi publik sebagai bagian dari teori manajemen


pelayanan publik:

16
 

a. Old P
Publik
ublik A
Adm
dministratio
inistrationn (OPA) (W ilson, 1887-19
1887-1937)m
37)melihat
elihat
pelayanan publik merupakan segala kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah saja, negara sebagai satu-satunya lembaga yang dianggap
mampu menyelesaikan masalah dlm masyarakat.

b. New Publ
Publik
ik Managemen
Managementt (NPM) (Osborn
(Osborn,, 1992 -2000)melihat
kekurangan dari OPA yang hanya dikuasai pemerintah, maka NPM
memunculkan peran swasta dalam pemberian pelayanan publik,
sayangnya
sayangnya NPM terlalu bero
berorie
rientasi
ntasi pada keuntu
keuntungan.
ngan.

c. New Publik Service ((NPS)


NPS) (Denhardt, 2003) melihat kekuran
kekurangan
gan dari
OPA dan NPM, maka NPS melibatkan partisipasi masyarakat sebagai
pemberi mandat pada pemerintah, maka masyarakat memiliki peran
aktif dalam pengambilan
pengambilan keputu
keputusan
san dan kebijakan

Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama,


adalah organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua, adalah
penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi
yang berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan
atau diterima oleh penerima layanan / pelanggan.

3. Whole of Governmen
Governmentt (WOG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang

lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,


manajemen program pelayananpublik. Menurut United States Institute of
Peace (USIP) adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan upaya
kolabo
kol aborati
ratiff dari instansi pemeri
pemerintah
ntah un
untuk
tuk menjadi kesa
kesatuan
tuan menuj
enuju
u
tuju
tujuan
an bersama, juga
juga di
dikenal
kenal dengan kolaborasi
kolaborasi,, kerjasama antar instansi,
aktorr pela
akto pelayan
yanan
an dala
dalamm meny
enyelesa
elesaik
ikan
an suatu masa
asalah
lah pela
pelayan
yanan.
an.
Dengan kata lain, W oG menekan
enekankan
kan pelayan
pelayanan
an yan
yang
g beri
berint
ntegr
egrasi
asi
sehingga prinsip kolaborasi
kolaborasi,, kebersamaan, kesatuan dalam melayan
elayanii
permintaan masyarak
asyarakat
at dap
dapat
at seles
selesai
ai dengan waktu yang singkat.
si ngkat.

17
 

Kem
Ke mun
unculan
culan W oG didoro
di dorong
ng oleh sejum
sejumlah
lah faktor -faktor
pendorong
pendoro ng internal mau
maupun
pun eksternal a
abad
bad 21. Guncangan globali
globalisasi
sasi
yang menghadirkan berbagai kontradiksi (paradoks) di berbagai sektor
kehidupan seperti korupsi, kemiskinan, dominasi pasar bebas di sektor
ekonomii dan lain- lain yan
ekonom yang
g sul
sulit
it dia
diatasi
tasi dengan cara dan pendekata
pendekatann
biasa ( in
(in the box ) membuat WoG menjadi keniscayaan yang tidak
terhindarkan.

Salah satu bentuk penerapan WoG di sektor pelayanan publik adalah


e-government . E- Government adalah salah satu faktor pendorong strategis
( strategic enabler ) yang memungkinkan WoG dapat dilaksanakan, karena
peran dan fungsi e- government adalah menciptakan jejaring kerja ( network )
kolaboratiff sehingga fungsi
kolaborati fungsi integrasi intra dan inter agensi/instansi
dapat dilaksa
dilaksanakan
nakan.. Kebera
Keberadaan
daan jejari
jejaring
ng kerja y
yang
ang ditopa
ditopang
ng oleh e-

government berpotensi menjadi tuas pengungkit (leverage


(leverage)) bagi
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, sosial dan lingkungan, termasuk
di dalamnya pelayanan publik. Berdasarkan hal itu, maka e-government
harus dilaksanakan di berbagai level pelayanan publik (Suwarno &
Sejati,2017).  
Sejati,2017).

C. Rancangan Akt
Aktualisasi
ualisasi

1. Identifi
dentifikasi
kasi Isu

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas


pelayanan kesehatan primer, yang melayani pasien dengan berbagai
masalah kesehatan termasuk masalah gizi. Tingginya masalah gizi dan
penyakit yang terkait dengan gizi di masyarakat memerlukan penanganan
paripurna, namun dengan keterbatasan berbagai faktor pendukung, maka
penanganan masalah tersebut belum optimal.

Sebagai nutrisionis yang bekerja di unit kerja UPT. Puskesmas


Singkawang Timur II, penulis menyadari bahwa tugas seorang ASN adalah
menjalankan kebijakan yang ditetapkan Pejabat Pembina Kepegawaian

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan

18
 

pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, mempererat persatuan


dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Fungsi nutrisionis
adalah bersama dengan profesi lainnya untuk saling mendukung dalam
meningkatkan pelayanan gizi dan sekaligus status gizi masyarakat.

Nutrisionis yang melaksanakan profesi gizi mengabdikan diri dalam


upaya memelihara dan memperbaiki keadaan gizi, kesehatan, kecerdasan
dan kesejahteraan rakyat melalui upaya perbaikan gizi, pendidikan gizi,
pengembangan ilmu dan teknologi gizi, serta ilmu-ilmu terkait sesuai dengan
kode etik dan kode perilaku ASN sesuai man
manajemen
ajemen Aparatur Sipi
Sipill Negara.

Pelayanan gizi di puskesmas terdiri dari kegiatan memberikan asuhan


gizi, melakukan pengkajian gizi dengan anamnesis gizi, menentukan
diagnosa gizi melalui kolaborasi dengan dokter, menerjemahkan preskripsi
diet ke dalam jenis dan jumlah makanan, melakukan intervensi gizi :
penyuluhan dan konseling gizi (sewaktu dirawat ataupun sewaktu akan
pulang) dan bertanggung jawab terhadap terapi diet dan penyelenggaraan
makan, monitoring dan evaluasi gizi : pemantauan dan evaluasi status gizi
dengan melakukan pengukuran antropometri dan asupan gizi.

Namun berdasarkan dialog dengan kepala puskesmas dan


pengamatan langsung oleh penulis, bahwa masih ada beberapa kegiatan gizi
di puskesmas yang belum optimal antara lain adalah kegiatan konseling gizi
di UPT. Puskesmas Singkawang Timur II terutama konseling gizi pasien
dengan penyakit tidak menular (degeneratif), kegiatan tersebut sudah
direncanakan namun belum berjalan baik, sehingga akan berdampak kepada
masyarakat yang kurang pengetahuannya mengenai gizi serta diet yang
harus mereka lakukan selama menjalani proses penyembuhan.

Masalah lainnya yang ada di wilayah kerja puskesmas ini yaitu


mengenai pengelolaan pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu. Tujuan
kegiatan ini adalah untuk memantau status gizi balita setiap bulannya yang
dilakukan oleh kader posyandu. Peran kader dalam penyelenggaraan
posyandu sangat besar, karena selain sebagai pemberi informasi kesehatan

kepada masyarakat, juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke


posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
19
 

Posyandu memiliki peranan-peranan penting dalam menyediakan


pelayanan kesehatan dasar bagi masayarakat, khususnya bagi ibu hamil dan
balita. Berdasarkan pengamatan langsung oleh penulis bahwa belum
optimalnya pelayanan posyandu yang disebabkan beberapa faktor antara
lain minimnya jumlah kader posyandu, sarana dan prasarana yang kurang
memadai, serta kurangnya pengetahuan kader dan warga mengenai
kesehatan, hal tersebut dapat di lihat saat penulis mengamati pengisian buku
KMS yang masih kurang dipahami oleh kader, serta kemampuan kader
dalam memberikan konseling atau informasi tentang kesehatan kepada
masyarakat masih kurang.

Tidak hanya itu, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai gizi balita
 ju
 juga
ga men
menjadi
jadi masal
masalah
ah dalam upay
upaya
a men
mencapai
capai tu
tuju
juan
an program keseh
kesehatan
atan gizi
balita, sehingga minat orang tua balita untuk membawa anak mereka ke

posyandu juga menjadi menurun. Data hasil laporan survailan gizi UPT.
Puskesmas Singkawang Timur II menunjukkan bahwa sampai pada bulan
Juni tahun 2019 jumlah balita yang di timbang berat badannya belum
mencapai jumlah sasaran, mulai dari usia 0 - 59 bulan berjumlah 843 orang
hanya sebanyak 56,94 persen yang datang dan di timbang berat badannya di
posyandu.

Penimbangan yang rutin diadakan setiap bulan di Posyandu ini


bertujuan untuk mengetahui apakah bayi atau balita tumbuh sehat,
mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan, mengetahui bila balita
sakit, kelengkapan imunisasi dan medapatkan penyuluhan gizi. Namun
masalah gizi balita juga masih ditemukan antara lain yaitu, Balita Bawah
Garis Merah (BGM) dan Gizi Buruk. Menurut data survailan gizi sampai pada
bulan Juni tahun 2019 Balita BGM berjumlah 10 orang anak serta masih ada
3 balita gizi buruk yang sudah diberi asuhan gizi berupa bantuan makanan
tambahan.

Dari identifikasi isu di atas, selanjutnya dapat dirumuskan ada tiga isu
aktual yaitu :

a. Kurang optimalnya pelayanan kader posyandu balita di wilayah UPT.


Puskesmas Singkawang Timur II
20
 

b. Kuran
Kurangny
gnya
a pengetahu
pengetahuan
an orang tu
tua
a balita terh
terhadap
adap g
gizi
izi bali
balita
ta di wilay
wilayah
ah
UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
c. Belum optimaln
optimalnya
ya kegiatan konseling gizi pada pasi
pasien
en dengan peny
penyakit
akit
degeneratif di UPT. Puskesmas Singkawang Timur II

2. Pe
Penetapan
netapan Isu
Penulis memilih isu yang akan diangkat dalam penulisan rencana
aktualisasi ini, dilakukan pemilihan isu dengan menggunakan kriteria APKL
yaitu :

a. Aktual, ada
adalah
lah iisu
su yang di
diangkat
angkat ada
adalah
lah iisu
su yang masi
masihh hangat
hangat
dibicarakan.
b. Pro
Problem,
blem, a
adalah
dalah iisu
su yan
yang
g d
dia
iangkat
ngkat ada
adalah
lah sesuatu yang merupaka
merupakann
masalah yang sangat krusial yang harus segera ditemukan solusi
pemecahan masalahnya.
c. Khalayak,
K halayak, yaitu isu yan
yang
g di
diangkat
angkat m
meny
enyangkut
angkut banyak orang.
d. Layak, yaitu isu yang diangkat merupakan suatu hal yang penting untuk
diangkat.

Tabel 3.1
Penetapan Isu Aktual
Aktual Priori
Prioritas
tas
Kriteria
No Masalah/Isu Total Peringkat
A P K L
Kurang optimalnya pelayanan kader
1 posyandu balita di wilayah UPT. 5 3 3 3 14 3
Puskesmas Singkawang Timur II
Kurangnya pengetahuan orang tua
balita terhadap gizi balita di wilayah
2 5 3 4 5 17 1
UPT. Puskesmas Singkawang Timur
II
Belum optimalnya kegiatan konseling
gizi pada pasien dengan penyakit
3 5 3 3 4 15 2
degeneratif di UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II

21
 

Berdasarkan tabel penetapan isu aktual di atas, isu prioritas yang didapatkan
adalah “Kurangnya pengetahuan orang tua balita terhadap gizi balita di
wilayah UPT. Puskesmas Singkawang
Singkaw ang Timur II “. 

 Adapun peny
penyebab
ebab masal
masalah
ah kuran
kurangn
gny
ya pen
pengetah
getahuan
uan oran
orang
g tu
tua
a balita

terhadap gizi balita di wilayah UPT. Puskesmas Singkawang Timur II yaitu:


a. Kuran
Kurangny
gnya
a e
edukasi
dukasi tent
tentang
ang pentingn
pentingny
ya membawa balita setiap bulan ke
posyandu.
b. Kurangny
Kurangnya
a edukas
edukasii gi
gizi
zi tentang status gi
gizi
zi bali
balita,
ta, yan
yang
g di pantau melalui
penimbangan berat badan.
c. Oran
Orang
g tua ce
cenderu
nderung
ng merasa tidak p
perlu
erlu membawa anak ke posyan
posyandu
du
setelah anak diimunisasi lengkap.

Untuk merumuskan faktor penyebab masalah dari isu prioritas, maka

tahapan selanjutnya adalah dengan menggunakan metode USG (Urgency,


Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1-5 yang merujuk pada skala Lirkert,
untuk menganalisis faktor mana yang menjadi penyebab atau masalah utama
terjadinya isu prioritas. Pengertian Urgency, Seriousness, Growth diuraikan
sebagai berikut
berikut::

a. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan


waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu untuk
memecahkan masalah yang menjadi penyebab isu.

b. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan


akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah lain
kalau masalah itu tidak diselesaikan.

c. Growth

Seberapa kemungkinan masalah penyebab isu akan makin


memburuk kalau dibiarkan.

22
 

Tabel 3.2
Aspek Prioritas
No Faktor Peny
Penyebab
ebab U S G Ʃ  Rangking
Kurangnya edukasi tentang
1 pentingnya membawa balita 5 4 4 13 2
seti ap bu
setiap bulan
lan ke posyandu
Kurangnya edukasi gizi tentang
status gizi balita, yang di pantau
2 melalui penimbangan berat 5 5 5 15 1
badan
Orang tua cenderung merasa
tidak perlu membawa anak ke
3 4 4 4 12 3
posyandu setelah anak
diimunisasi lengkap

Berdasarkan teknik analisis USG tersebut, maka penyebab utama dari

Kurangnya kunjungan masyarakat untuk membawa balita datang ke


posyandu di wilayah UPT. Puskesmas Singkawang Timur II adalah
“Kurangnya edukasi gizi tentang status gizi balita, yang di pantau
melalui
melalui penimbangan berat badan” dengan total skor 15.

3. Gagas
Gagasan
an Pe
Pemecahan
mecahan Isu
Berdasarkan uraian diatas, maka gagasan pemecahan isu yang akan
diajukan adalah “Mengoptimalkan Pengetahuan Orang Tua Balita
Terhadap Gizi Balita Melalui Edukasi Gizi dan Informasi Gizi Di Wilayah
Kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II”.  Upaya-upaya yang akan
dilakukan dalam rangka mengoptimalkan pengetahuan orang tua balita, yaitu
melalui kegiatan-kegiatan berikut ini:

a. Meny
Menyusu
usun
n Sa
Satuan
tuan Aca
Acara
ra Pe
Peny
nyulu
uluhan
han (SA
(SAP)
P) tentang pema
pemantau
ntauan
an
status gizi balita
b. Membu
Membuat
at b
bro
rosu
surr tentang pemantauan status gi
gizi
zi bali
balita
ta
c. Membuat resep menu sehat makanan tambahan bay
bayii dan balita usia 6-
59 bulan
d. Melakukan penyu
penyuluh
luha
a n tentang pema
pemantauan
ntauan status gi
gizi
zi bali
balita
ta
e. Edukasi tetang menu sehat makanan tambahan bayi dan balita usia 6-
59 bulan.
23
 

Tabel 3.3
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
D ASAR ASN
ASN  

Unit Kerja UPT. Puskesm as Singkawang Timur II


1. Kurang optimalnya pelayanan
pelayanan kader posyand
posyandu u balita di
di wilayah
wilayah UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II
2. Kurangnya pe
pengetahua
ngetahuann orang tua balita
balita terhadap gizi balita di wilayah UPT.
UPT.
Identifikasi Isu Puskesmas Singkawang Timur II
3. Belum optimalnya k
kegiatan
egiatan ko
konseling
nseling gizi pada pasien
pasien dengan
dengan penyakit degeneratif
degeneratif di
Pus kesmas Singkawang Timur II 
UPT. Puskesmas

Isu yang diangkat Kurangnya


Singkawangpengetahuan
Timur II orang tua balita terhadap gizi balita di wilayah UPT. Puskesmas
Mengoptimalkan Pengetahua
Pengetahuan n Orang Tua Balita Terhadap Gizi Balita Melalui Edukasi Gizi
Gagasan Pemecahan
Pemec ahan Isu
Isu
dan Informasi Gizi Di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Menyusun 1. Berkonsultasi Output : 1. Sebelum merancang Dengan adanya Terlaksananya
Satuan Acara dengan kepala SAP saya akan SAP diharapkan penyusunan SAP
Satuan Acara
Penyuluhan puskesmas tentang berkonsultasi terlebih dapat berguna akan mempermudah
(SAP) tentang rencana Penyuluhan (SAP) dahulu dengan sebagai pedoman kegiatan penyuluhan,
pemantauan penyusunan SAP Kepala Puskesmas. dalam penyuluhan, sehingga dapat
status gizi balita (Nasionalisme : sehingga kegiatan menguatkan nilai
Hasil : Musyawarah) dan informasi yang rganisasi UPT.
2. Mengumpulkan
Tersedianya diberikan kepada Puskesmas
referensi
pedoman untuk 2. Saya akan menerima orang tua balita Singkawang Timur II
pemantauan status
penyuluhan masukan dari atasan dapat terstruktur yaitu, Efektif dan
gizi balita dan melakuka
m elakukann dan sistemastis. efisien.

24

KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 3. Menentukan Bukti kegiatan : sesuai yang Dengan demikian
metode yang akan diperintahkan dalam saya telah
digunakan 1. print out  SAP,
 SAP, penyusunan SAP. mendukung salah
2.  Foto
(Etika publik : satu misi UPT
4. Menentukan media dokumentasi  Mentaati perintah Puskesmas
yang akan atasan) Singkawang Timur
digunakan II yaitu :
3. Memastikan referensi Meningkatkan
5. Menyusun kegiatan materi yang akan kualitas dan
atau susunan acara digunakan sesuai kemampuan
dengan ilmu gizi dan sumber daya
dapat dipertanggung
6. Memeriksa kembali kesehatan yang
 jawabkan
 jawabkan..
rancangan SAP profesional serta
(Akuntabilitas :
yang akan dicetak berkhlak mulia.
Tanggung Jawab)
7. Menyelesaikan
pembuatan SAP 4. Memeriksa kembali
tepat waktu SAP yang sudah
dibuat sebelum
dicetak. (Komitmen
mutu : Orintasi mutu)

5. Menyelesaikan
pembuatan SAP tepat
waktu. (Anti korupsi :
Disiplin)

25
 

KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
2 Membuat media 1. Berkonsultasi Output : 1. Bersikap sopan saat Dengan adanya Terlaksananya
edukasi tentang dengan kepala menemui atsan untuk media penyuluh
penyuluhan,
an, pembuatan media
pemantauan puskesmas tentang Media edukasi berkonsultasi . (Etika diharapkan dapat edukasi dapat
status gizi balita rencana pembuatan Publik : Sikap hormat, membantu untuk membantu
media sopan) mengoptimalisasi meningkatkan
Hasil : upaya promotif pengetahuan orang
2. Mengumpulkan Memudahkan 2. Menjelaskan kepada kesehatan tentang tua balita, sehingga
referensi tentang menyampaikan isi atasan tentang pemantauan status menguatkan nilai-nilai
pemantauan status materi serta kegiatan yang akan gizi balita kepada organisasi UPT.
gizi balita memudahkan dilakukan dan orang tua balita. Puskesmas
penerimaan manfaatnya Maka demikian Singkawang Timur
3. Bekerja sama pesan-pesan (Akuntabilitas : saya telah yaitu, Kerja keras.
dengan rekan kerja  tentang transparan, kejelasan mendukung salah
ahlli gizi untuk pemantauan target) satu misi UPT.
membuat media status gizi bagi Puskesmas
masyarakat. 3. Saya
S aya akan bekerja Singkawang Timur
sama dengan rekan II yaitu :
kerja ahli gizi dalam mendorong
pembuatan media. kemandirian
(Nasionalisme : masyarakat dalam
Kerjasama) pola hidup bersih
dan sehat.

26

KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
2 4. Memeriksa kembali Bukti kegiatan : 4. Saya akan
rancangan media menyelesaikan
sebelum dicetak 1. Pamflet pembuatan pamflet
2. Foto tepat waktu. (Anti
5. Menyelesaikan dokumentasi korupsi : Disiplin)
pembuatan media
tepat waktu. 5. Saya akan
memeriksa kembali
rancangan pamflet
sebelum dicetak.
(Komitmen mutu :
Orintasi mutu)

27
 

KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
3 Me
Membuat
mbuat res ep 1. Berkonsultasi Output : 1. Menjelaskan kepada Dengan adanya Terlaksananya
menu sehat dengan kepala atasan tentang pembuatan resep pebuatan resep menu
Resep Menu
makanan puskesmas tentang kegiatan yang akan menu sehat PMT sehat PMT balita,
tambahan bayi rencana pembuatan sehat PMT dilakukan dan balita, diharapkan dapat meningkatkan
dan balita usia 6- resep menu sehat manfaatnya dapat membantu pengetahuan orang
59 bulan makanan tambahan (Akuntabilitas : mengoptimalisasi tua balita. Sehingga
balita Hasil : transparan, kejelasan pemberian menguatkan nilai-nilai
Memudahkan target) informasi kepada organisasi UPT.
2. Mengumpulkan menyampaikan orang tua balita Puskesmas
referensi tentang cara mengolah 2. Bekerja sama dengan sebagai panduan Singkawang Timur
resep menu sehat PMT balita serta rekan kerja ahli gizi untuk dapat yaitu, Kerja keras.
makanan tambahan memudahkan dalam pembuatan mengolah
balita masyarakat dalam brosur (Nasionalisme makanan anak
mempraktekan : Kerjasama) sesuai dengan
3. Bekerjasama atau mengolah kebutuhan. Maka
dengan rekan kerja sendiri PMT untuk 3. Memeriksa kembali demikian saya
ahli gizi untuk balita dirumah. rancangan brosur telah m endukung
endukung
membuat resep resep sebelum salah satu misi
menu sehat dicetak. (Komitmen UPT. Puskesmas
makanan tambahan Bukti kegiatan
ke giatan : mutu : Orintasi mutu) Singkawang Timur
balita II yaitu :
1. Brosur 4. Menyelesaikan mendorong
4. Memeriksa kembali 2. Foto pembuatan brosur kemandirian
hasil rancangan dokumentasi resep tepat waktu. masyarakat dalam
resep sebelum (Etika Publik : disiplin) pola hidup bersih
dicetak dan dan sehat.
Menyelesaikannya 5. Mengumpulkan
tepat waktu. referensi (Anti korupsi
: kerja keras) 
28

KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
4 Melakukan 1. Berkonsultasi Output : 1. Berkoordinasi dengan Terlaksananya Terlaksananya
penyuluhan dengan kepala penanggung jawab penyuluhan penyuluhan dengan
Terlaksananya
tentang puskesmas tentang Posyandu / kader tentang baik maka juga akan
penyuluhan
pemantauan rencana sebelum pemantauan status meningkatkan
pemantauan
status gizi balita penyuluhan melaksanakan gizi balita dapat pengetahuan orang
status gizi balita penyuluhan. meningkatkan tua balita, sehingga
2. Berkoordinasi (Nasionalisme : pengetahuan orang menguatkan nilai-nilai
dengan Kerjasama) tua balita. Maka organisasi UPT.
penanggung jawab Hasil : saya juga telah Puskesmas
posyandu tentang Meningkatkan 2. Datang ke tempat mendukung salah Singkawang Timur
recana penyuluhan
penyuluhan pengetahuan penyuluhan tepat satu misi UPT. yaitu, Kerja keras dan
masyarakat waktu. (Etika publik : Puskesmas Responsif.
3. Menetapkan jadwal tentang Disiplin) Singkawang Timur
penyuluhan di pemantauan II, yaitu:
posyandu dan status gizi balita 3. mengucapkan salam mendorong
Menyiapkan materi saat membuka kemandirian
penyuluhan penyuluhan. masyarakat dalam
Bukti kegiatan
ke giatan : (Nasionalisme : pola hidup bersih

4. Membuat undangan 1. Daftar hadir


untuk peserta Religius) dan sehat.
peserta 4. memberikan
penyuluhan kesempatan peserta
2. Foto maupun kader
dokumentasi  posyandu untuk
3. Undangan  bertanya.
4. Video kegiatan  (Akuntabilitas :
Keadilan)

29
 

KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
5. Datang ke tempat 6. memastikan materi
penyuluhan tepat yang disampaikan
waktu dan sesuai dengan Ilmu
Membuka Gizi dan mudah
penyuluhan dipahami. (Komitmen
dengan mutu: Berorientasi
mengucapkan Mutu)
salam dan
memperkenalkan 7. Saya akan berusaha
diri kepada semaksimal mungkin
seluruh peserta untuk memberikan
penyuluhan informasi tentang
pemantauan status
Gizi balita kepada
seluruh peserta
penyuluhan. (Anti
Korupsi: Kerja Keras)

5 Nonton Bersama 1. Berkonsultasi Output: 1. B


Berkonsultasi
erkonsultasi terlebih Terlaksananya Terlaksananya
(Nobar) tentang dengan kepala dulu dengan atasan kegiatan nonton kegiatan nonton
Posyandu dan puskesmas tentang Terlaksananya dan rekan kerja bersama ini bersama dengan baik
Gizi Balita rencana kegiatan kegiatan nonton mengenai rencana diharapkan dapat maka juga akan
Nonton bersama. bersama dengan kegiatan. menumbuhkan menciptakan suasana
orang tua balita (Nasionalisme: kesadaran orang kerja yang baik serta
dan kader Musyawarah)   tua balita tentang meningkatkan
posyandu pentingnya pengetahuan orang
tua balita, sehingga
menguatkan nilai-nilai
organisasi
30

KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
5 2. Bekerja sama Hasil: 2. Menjelaskan secara Posyandu dan gizi UPT. Puskesmas
dengan rekan kerja rinci kepada atasan balita, dan Singkawang Timur
 Ahlii gizi te
 Ahl tentan
ntang
g Memudahkan dan rekan kerja ahli menciptakan yaitu, Kerja keras,
rencana kegiatan menyampaikan gizi tentang rencana suasana yang efektif dan efisien.
Nonton bersama pesan tentang kegiatan yang akan menyenangkan
pentingnya dilakukan saat kegiatan
3. Mendownload film memantau status (Akuntabilitas: berlangsung. Maka
tentang Posyandu gizi balita. kejelasan target)  saya juga telah
dan Gizi balita & mendukung salah
Memilih film yang Bukti Kegiatan 3. Mendownload film satu misi UPT.
tepat untuk berkaitan dengan Puskesmas
ditayangkan 1. Daftar ha
hadir
dir posyandu dan gizi Singkawang Timur
peserta balita (Komitmen II, yaitu:
4. Berkoordinasi penyuluhan mutu: Orientasi mutu) menciptakan
dengan 2. Foto suasana kerja yang
penanggung jawab dokumentasi 4. Datang kke
e tempat aman dan
posyandu dan 3. File Film kegiatan tepat waktu nyaman..
kader posyandu 4. Video kegiatan (Etika publik: Disiplin)

5. Menetapkan jadwal 5. Bertanggung jawab


kegiatan, untuk menyiapkan
menyiapkan sarana sarana untuk
& datang ke tempat pemutaran film. (Anti
kegiatan tepat korupsi: tanggung
waktu.  jawab & kerja keras)
keras)

31
 

D. Jadwal Impl
Implementasi
ementasi Kegiatan

Jadwal dalam melakukan kegiatan-kegiatan aktualisasi dijelaskan pada


tabel di bawah ini:

Tabel 3.4
Jadwal Implementasi Kegiatan
Nama Peserta Yusella Sukmaren
Sukmarenis,
is, A.Md. Gizi
Unit Kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
Tempat Akt
Aktualisasi
ualisasi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
No Kegiatan Waktu Output Bukti Fisik
Menyusun 1.
1. print
 print out 
out  SAP
 SAP
Satuan Acara 2. Foto
22 Agustus
Agustus - 04 Satuan Acara dokumentasi
Penyuluhan
1 September Penyuluhan
(SAP)) tentan
(SAP tentang
g
2019 (SAP)
pemantauan
status gizi balita
Membuat media 1. Pamflet
22 Agustus
Agustus - 11 2. Foto
edukasi tent
tentang
ang
2 September Media edukasi dokumentasi
pemantauan
2019
status gizi balita
Membuat resep 1. Brosur
menu sehat 2. Foto
22 Agustus
Agustus - 14 dokumentasi
makanan Resep Menu
3 September
tambahan bayi sehat PMT
2019
dan balita usia
6-59 bulan
Melakukan Terlaksananya 1. Daftar hadir
peserta
penyuluhan 5 2. Foto
4 tentang 25September
S eptember-
September penyuluhan
pemantauan dokumentasi
pemantauan 2019 status gizi 3. Video
status gizi balita balita dokumentasi
Nonton Bersama 1. Daftar hadir
(Nobar) tentang peserta
terlaksananya
Posyandu dan 2. Foto
5 September - Nonton Bersama
Gizi Balita  dokumentasi
5 25 September
S eptember (Nobar) tentang
2019 Posyandu dan
Gizi Balita 

32
 

24
 

24
 
 

BAB V
PENUTUP
 Aktualisasi
 Aktualisasi nil
nilai-nilai
ai-nilai dasar PNS di unit kerja meru
erupakan
pakan langkah y
yang
ang haru
harus
s
ditempuh setelah membuat rancangan aktualisasi. Dalam kegiatan aktualisasi

akan diterapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika


Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di
tempat unit
unit kerja yaitu UPT Puskes
Puskesmmas Singkawang
Si ngkawang Timu
Timurr II, Kota Si
Singkawang.
ngkawang.

 Adapun kegiatan aktu


aktualisasi
alisasi yan
ang
g akan dilakukan
dilakukan adalah sebagai be
berikut
rikut::

1. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tentang pemantauan status


gizi balta
2. Membuat brosur tentang pemantauan status gizi balita
3. Membuat resep menu sehat makanan tambahan bayi dan balita usia 6-59
bulan
4. Melakukan peny
pe nyulu
uluhan
han tentang pemantauan sta
status
tus gizi
gi zi bali
balita
ta
5. Menayangkan film pendek ttentang
entang

Semua kegiatan yang telah dirancang kemudian akan diaktualisasikan


dengan menerapkan kelima nilai dasar ASN (nilai-nilai dasar tersebut antara lain:
 Akuntabilitas,
 Akuntabilitas, Nasion
Nasionalism
alisme,
e, Etika Publ
Publik,
ik, Kom
Komitm
itmen
en Mu
Mutu
tu,, dan Ant
Antii Koru
Korupsi).
psi).
Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilaksanakan mulai tanggal 22 Agusus 2019
hingga 25 September 2019 dengan pembimbingan dan arahan dari coach serta
mentor.

35
 

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, E , & Irawati, E. (2015). MANAJEM


MANAJEMEN
EN ASN: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Jakarta:
PNS  Jakarta: LAN Jakarta

Kumorotomo, W, Wirapradja, N. R. D, & Imbaruddin, A. (2015). Etika Publik:


Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II . Jakarta: LAN.

Kusumasari, Bevaola, Septiana Dwiputrianti, dan Enda Layuk Allo, (2015).


 Akuntabilitas:
 Akuntabili tas: Modul Pendidi
Pendidikan
kan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II . Jakarta:
LAN.

Yannawari. 2013. Metode USG (Urgent, Serious, Growth).


Growth). Diakses tanggal:
16 Agustus 2019

Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian

Negara Nomor : 611/MENKES/PB/VIII/2006

Purwanto, E. A, Tyastianti, D. , Taufiq, A, & Novianto, W. (2017).


PELAYANAN PUBLIK: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
PNS. Jakarta:
 Jakarta: LAN.
LA N. UU N
No
o5
Tahun
Tahun 2
2014
014 ttentan
entang
g Aparatur Si
Sipil
pil Negara.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi, (2015).  Anti Korupsi: Modul


Pendidikan
Pendidi kan dan Pelati
Pelatihan
han Prajabatan Golongan I II
II,, dan III . Jakarta: LAN.

Yuniarsih, T, & Taufiq, M (2015). Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II . Jakarta: LAN.

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :


23/KEP/M.PAN/4/2001 Tentang Jabatan Fungsional Nutrisionis Dan Angka
Kreditnya.

ht
http://promkes.kemen
tp://promkes.kemenkes.go.id
kes.go.id/buku
/buku-saku-posy
-saku-posyandu
andu.. Diakses tanggal: 16
 Agustus
 Agustus 2019

36

Anda mungkin juga menyukai