Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT ANTROPOMETRI DALAM PENGUKURAN


TINGGI BADAN/PANJANG BADAN DAN PENGUKURAN BERAT BADAN DALAM
RANGKA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI UPTD PUSKESMAS BONDO
KODI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II

DISUSUN OLEH:

NAMA : GERARDUS NGONGO GHELLO, A.Md.Gz


NIP : 19900507 201902 1 007
ANGKATAN : XXVII
NOMOR ABSEN : 13

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


ANGKATAN 27
LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DESEMBER 2019

LEMBARAN PENGESAHAN
Rencana aktualisasi ini diajukan oleh :
Nama : Gerardus Ngongo Ghello, A.Md.Gz
NIP : 19900507 201902 1 007
Profesi : Nutrisionis Terampil
Unit Kerja : UPTD. Puskesmas Bondo Kodi

Telah disetujui untuk dievaluasi dan diterima sebagai bagian


persyaratan menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II.

Kupang, 28 Desember 2019

1. Penguji
Nama : Antonius Bala Deket, SE, MM
NIP : 19640622 199203 1 005
…………………………………...

2. Mentor
Nama : Henry N.Bora Mada,A.Md.Farm
NIP : 19741112 199403 1 005
…………………………………....

3. Coach
Nama : Baswara Anindita, S.T.,M.Si
NIP : 19720304 199903 1 008
…………………............................

Mengetahui
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur

Dr. Keron A. Petrus, S.E, M.A


Pembina Utama Muda
NIP: 19620716 198601 1 002

LEMBARAN PENGESAHAN
Rencana aktualisasi ini diajukan oleh :
Nama : Gerardus Ngongo Ghello, A.Md.Gz
NIP : 19900507 201902 1 007
Profesi : Nutrisionis Terampil
Unit Kerja : UPTD. Puskesmas Bondo Kodi

Telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai bagian persyaratan Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II

Kupang, 28 Desember 2019

1. Penguji
Nama : Antonius Bala Deket, SE, MM
NIP : 19640622 199203 1 005
…………………………………...

2. Mentor
Nama : Henry N.Bora Mada,A.Md.Farm
NIP : 19741112 199403 1 005
…………………………………....

3. Coach
Nama : Baswara Anindita, S.T.,M.Si
NIP : 19720304 199903 1 008
…………………............................

Mengetahui
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur

Dr. Keron A. Petrus, S.E, M.A


Pembina Utama Muda
NIP: 19620716 198601 1 002
LEMBAR PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Henry N.Bora Mada,A.Md.Farm
NIP : 19741112 199403 1 005
Pangkat dan golongan : Penata Tk I, III/b
Jabatan : Kepala UPTD.Puskesmas Bondo Kodi

Dan yang menyatakan bahwa, (peserta diklat/mentee)

Nama : Gerardus Ngongo Ghello, A.Md.Gz


NIP : 19900507 201902 1 007
Pangkat dan golongan : Pengatur, II /c
Jabatan : Nutrisionis Terampil
Telah menyetujui “Laporan Hasil Evaluasi Aktualisasi (Habituasi)” sebagai berikut :

No Judul Laporan Kegiatan


Aktualisasi
1. Optimalisasi Penggunaan 1. Menemui Pimpinan
Alat Antropometri dalam
2. Koordinasi Pimpinan dalam Desa
Pengukuran Tinggi
Badan , Panjang Badan 3. Menyiapkan Materi Sosialisasi Antropometri
dan Berat Badan dalam
4. Melakukan sosialisasi Antropometri
Rangka Percepatan
penurunan Stunting pada 5. Desain Alat Antropometri Tikar Pertumbuhan dan
Wilayah Kerja
Perkenalan Tikar Pertumbuhan kepada Kader dan
UPTD.Puskesmas Bondo
Kodi Tenaga Kesehatan di Desa.
6. Observasi / Pemantauan Kegiatan di Posyandu
7. Evaluasi dan membuat laporan hasil kegiatan

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dimaklumi.

Bondo Kodi, 23 Desember 2019


Kepala UPTD. Puskesmas Bondo Kodi

Henry N.Bora Mada,A.Md.Farm


NIP. 19741112 199403 1 005
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
lindungan dan pertolongan-Nya, sehingga Laporan Aktualisasi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Banyak pihak yang telah membantu kesusksesan pelaksanaan aktualisasi
ini, atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam menyusun makalah ini
maka penulis mengucapkan terima kasih kepada.

1. Ayah, Ibu dan Keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

2. Bapak Henry N.Bora Mada,A.Md.Farm Sebagai pimpinan yang memberikan


bimbingan, masukan, dan saran kepada penulis.

3. Bapak Baswara Anandita, ST.,M.Si, selaku coach yang memberikan dorongan


masukan dan saran kepada penulis.

4. Bapak Antonius Bala Deket,SE, MM selaku penguji yang banyak memberikan


masukan kepada penulis

5. Ibu Adel Santje Legifani, SST selaku Mentor

6. Bapak/ibu Widyaiswara yang membekali penulis dengan ilmu ANEKA untuk


menjadi bekal dalam penulisan laporan ini dan juga bekal untuk menjadi ASN
yang profesional dan berjiwa pelayan,

7. Bapak/Ibu Staf Pegawai Puskesmas Bondo Kodi yang juga turut membantu dalam
proses Habituasi dan dalam pembuatan laporan aktualisasi ini.

8. Teman – teman Angkatan 27 dan Kelompok 3 yang memberikan banyak motivasi,


dorongan, dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran
dan masukan yang membangun dari teman-teman sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

1
Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 10
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 12
1.3 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi ..................................................................... 12
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi............................................................................. 13
1.5 Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS......................................................................... 14
1.6. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ...................................................... 22
II. DESKRIPSI ORGANISASI
2.1 Visi, Misi dan Nilai Organisasi....................................................................... 27
2.2 Uraian Tugas dan Fungsi Administrasi Kesehatan......................................... 27
2.3 Struktur Organisasi ........................................................................................ 27
2.4 Gambaran Unit Kerja...................................................................................... 28
III. RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Uraian Rancangan Kegiatan dan Tahapan Pemecahan Isu ............................... 33
IV. HASIL AKTUALISASI
4.1 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi .................................................................. 38
4.2 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi....................................................................... 44
4.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi...................................................................... 67
4.4 Pengendalian Mentor dan Coach di Tempat Aktualisasi................................ 68
V. PENUTUP
Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 2
A. Kesimpulan…………............................................................................... 79
B. Saran……................................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA……........................................................................................ 81

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Kependudukan Wilayah UPTD Bondo Kodi............................... 29


Tabel 2.2 Data Jumlah Pegawai…….................................................................... 30
Tabel 2.3 Jumlah Pustu......................................................................................... 32
Tabel 2.4 Jumlah Polindes………….................................................................... 32
Tabel 2.5 Jumlah Poskesdes ………………….. .............................................. 32
Tabel 3.1 Uraian Rancangan Kegiatan.................................................................. 33
Tabel 4.1. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi....................................................... 38
Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ...................................................... 67
Tabel 4.3.1. Tabel Pengendalian Mentor…....................................................... 68
Tabel 4.3.2. Tabel Pengendalian Coach ........................................................... 70

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 3


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Kecamatan Kodi ……............................................................... 31


Gambar 4.2.1 Menemui Pimpinan….................................................................... 44
Gambar 4.2.2 Koordinasi sengan Desa................................................................. 46
Gambar 4.2.3 Menyiapkan Materi Sosialisasi Antropometri ............................... 50
Gambar 4.2.4 Melakukan Sosialisasi Antropometri ............................................. 54
Gambar 4.2.5 Desain Tikar pertumbuhan dan Sosialisasi…................................ 58
Gambar 4.2.6 Observasi/Pemantauan Kegiatan Posyandu .................................. 62
Gambar 4.2.7 Evaluasi dan Pembuatan Laporan.................................................. 65

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 4


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Persetujuan Pimpinan


Lampiran 2 : Surat Koordinasi Ke Desa
Lampiran 3 : Nama Kader Di Desa
Lampiran 3 : Daftar Hadir Kegiatan Sosialisasi
Lampiran 4 : Desain Leaflet
Lampiran 5 : Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 6 : Soal Pre Tes dan Post Tes
Lampiran 7 : Analisis Soal Pre Test dan Post Test
Lampiran 8 : Komitmen Bersama
Lampiran 9 : Lembar Observasi/ Pengamatan di Posyandu
Laporan 10 : Laporan Kegiatan Sosialisasi

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 5


Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang


Berdasarkan Undang – undang ASN Nomor 5 tahun 2014, Aparatur
Sipil Negara (ASN) adalah proesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
ASN memiliki tiga peran utama, yaitu : sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam hal ini, dapat
dikatakan ASN berperan penting dalam menentukan keberhasilan
pemerintahan. Untuk itu, setiap ASN dituntut harus memiliki integritas yang
tinggi, bertindak sesuai dengan nilai dasar dan kode etik ASN.
Fenomena yang terjadi saat ini, masih adanya ASN yang kurang
profesional. Faktanya, masyarakat menganggap ASN sebagai pekerja yang
tidak disiplin bila dibandingkan profesinya lainnya dalam instansi swasta.
Citra buruk negatif ASN itu seolah megakar kuat dan terjadi turun menurun.
Akibatnya, sistem pemerintahanpun terganggu. Masyarakat banyak
mengeluhkan terbelitnya birokrasi, buruknya pelayanan publik, ditambah
lagi korupsi yang sudah membudaya.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki permasalahn kinerja
pemerintahan, khususnya ASN, maka dipandang perlu untuk melakukan
peningkatan kinerja ASN. Usaha perbaikan tersebut, diawali dengan
melakukan reformasi terhadap diklat prajabatan bagi calon ASN. Diklat
prajabtan pola baru sekarang ini telah memadukan antara tahap internalisasi
dan aktualisasi. Tahap internaslisasi merupakan tahap penanaman nilai-nilai
dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu serta anti
korupsi (ANEKA). Sedangkan tahap aktualisasi, merupakan tahap
perwujudan dari nilai-nilai dasar tersebut ditempat kerja masing-masing.
Tenaga gizi merupakan salah satu unsur ASN dan sangat perlu untuk
bersikap profesional dan berintegritas dalam pelayanan gizi kepada
masyarakat. Tenaga gizi yang bekerja di Puskesmas merupakan garda
terdepan dalam upaya perbaikan gizi masyarakat diwilayah kerjanya. Tenaga
gizi dituntut untuk memberikan pelayanan gizi yang bermutu dan prima
terutama dalam program pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting.
Sebagai seorang Calon Pegawai Negeri Sipil dengan profesi Nutrisionis
Terampil, selama masa orientasi selama 3 bulan di Puskesmas Bondo Kodi,

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 10


menemukan beberapa permasalahan gizi antara lain: 1). Belum Optimalnya
Penggunaan Alat Antropometri dalam pengukuran panjang badan, Tinggi
Badan dan penimbangan Berat Badan di Posyandu 2). Meningkatnya angka
gizi buruk dan stunting di puskesmas Bondo Kodi). 3). Rendahnya pemberian
ASI ekslusif kepada bayi usia 0 – 6 bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Bondo Kodi. 4). Rendahnya kesadadaran orang tua akan pentingnya control
status gizi bayi balita di wilayah kerja puskesmas Bondo Kodi. 5). Kurangnya
Pengetahuan dan Ketrampilan Ibu Bayi Balita dalam pengolahan makanan
berbasis pangan Lokal di wilayah kerja puskesmas Bondo Kodi.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, sesuai dengan
hasil analisis menggunakan APKL maka ditemukan core isue adalah Kurang
Optimalnya Penggunaan Alat Antropometri dalam pengukuran Tinggi
Badan / Panjang Badan dan Berat Badan di Posyandu Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Bondo Kodi , untuk menyelesaikan core isue maka
digagas penyelesaian isu melalui aktualisasi Optimalisasi Penggunaan Alat
Antropometri dalam Pengukuran Tinggi Badan / Panjang Badan dan
Berat Badan dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting pada
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bondo Kodi.
Penanganan masalah gizi sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa
dalam menciptakan SDM yang sehat, cerdas, dan produktif. Upaya
peningkatan SDM yang berkualitas dimulai dengan cara penanganan
pertumbuhan anak sebagai bagian dari keluarga dengan asupan gizi dan
perawatan yang baik,tingginya angka stunting maupun gizi buruk juga
dipengaruhi oleh banyak factor seperti,masalah ekonomi,penyakit infeksi,
pola asuh yang salah, masalah social budaya seperti
kepercayaan,pendidikan,pekerjaan dan pengetahuan
Masalah angka gizi buruk dan stunting menjadi tinggi biasanya
disebabkan oleh kesalahan petugas dalam melakukan pengukuran
Antropometri yang mengakibatkan salah penentuan status gizi sehingga anak
yang seharusnya masih dalam kategori ambang batas normal apabila terjadi
kesalahan dalam melakukan pengukuran antropometri seperti Tinggi
Badan,Panjang Badan dan Berat Badan, kesalahan pengukuran antropometri
juga disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1. Kurangnya Sarana dan Prasarana dalam melakukan Antropometri
seperti Microtoa, Lengboard,Dacin,pita centi dan Pita LILA.

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 11


2. Kurangnya sosialisasi tentang cara pengukuran menggunakan alat
antropometri kepada kader dan tenaga kesehatan lainnya
3. Kurangnya pengetahuan dari Tenaga Kesehatan dan Kader Posyandu
tentang pemasangan alat antropometri yang baik dan benar.
4. Belum optimalnya peran petugas puskesmas dalam melakukan kegiatan
berkaitan dengan pengukuran Tinggi Badan atau Panjang Badan dan
Pengukuran Berat Badan
Diharapkan Nutrisionis terampil sebagai Calon Aparatur Sipil Negara
melalui proses aktualisasi dan habituasi selama 30 hari mampu menanamkan
nilai-nilai dasar profesi sehingga terbentuk seorang nutrisionis yang
profesional, dengan menanamkan nilai-nilai dasar tersebut dikenal dengan
akronim “ANEKA”, yaitu:
1. Akuntabilitas

2. Nasionalisme

3. Etika Publik

4. Komitmen Mutu

5. Anti Korupsi.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan analisis penentuan isu menggunakan analisis APKL, maka
rumusan masalah dalam aktualisasi adalah: Bagaimanakah Meningkatkan
Penggunaan Alat Antropometri dalam pengukuran Tinggi Badan /
Panjang Badan dan Berat Badan dalam rangka Percepatan Penurunan
Stunting pada wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bondo Kodi.

1.3. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


Tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS adalah :
a. Untuk membentuk tenaga Pengelola Gizi yang Profesional, yaitu
bertanggungjawab penuh untuk melakukan pelayanan gizi kepada
masyarakat dengan baik dan maksimal
b. Untuk membentuk tenaga gizi yang melayani masyarakat dengan jiwa
nasionalisme tinggi
c. Untuk membentuk tenaga gizi yang melayani masyarakat dengan
menerapkan nilai-nilai etika publik

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 12


d. Untuk membentuk tenaga gizi yang melayani masyarakat dengan
komitmen mutu, yaitu memberikan pelayanan gizi yang berkualitas
e. Untuk membentuk tenaga gizi yang memiliki jiwa anti korupsi dalam
melaksanakan tugas.
Manfaat Aktualisasi
a. Untuk berkontribusi dalam mencegah dan menurunkan angka stunting di
Puskesmas Bondo Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya.
b. Calon ASN dapat mengaktualisasikan atau mengaplikasikan Nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi) dan Kedudukan Serta Peran Langsung Calon Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai
seorang Calon ASN.
1.4. Ruang Lingkup Aktualisasi
Aktualisasi yang dilaksanakan adalah optimalisasi Penggunaan Alat
Antropometri dalam pengukuran Tinngi Badan / Panjang Badan dan
Berat Badan dalam rangka percepatan penurunan stunting di Puskesmas
Bondo Kodi. Ruang Lingkup kegiatan aktualisasi sebagai berikut :
1. Menemui pimpinan dalam hal ini kepala puskesmas sebagai
pimpinan Instansi
2. Koordinasi Pimpinan dalam Desa
3. Menyiapkan Materi Sosialisasi tentang cara dan langkah penggunaan
antropometri yang baik dan benar
4. Melakukan sosialisasi tentang cara dan langkah penggunaan
antropometri yang baik dan benar
5. Mendesain Alat Antropometri dari Tikar Pertumbuhan untuk deteksi
dini stunting
6. Observasi / Pemantauan Kegiatan di Posyandu
7. Evaluasi dan membuat laporan hasil kegiatan

1.5. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


1. Akuntabilitas
a) Konsep Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 13


amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan
sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan
b) Aspek-Aspek Akuntabilitas
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship)
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak
antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan
masyarakat. Pemberi kewenangan bertanggungjawab
memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan
mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan
fungsinya. dilain sisi, individu / kelompok / institusi
bertanggungjawab untuk memenuhi semua kewajibannya. Oleh
sebab itu, dalam akuntabilitas, hubungan yang terjadi adalah
hubungan yang bertanggungjawab antara kedua belah pihak.
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-
oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku
aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.
Dalam konteks ini, setiap individu/kelompok/institusi dituntut
untuk bertanggungjawab dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya, serta selalu bertindak dan berupaya untuk
memberikan kontribusi untuk mencapai hasil yang maksimal.
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability
requiers reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 14


Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu
menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai
oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan
bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan. Dalam
dunia birokrasi, bentuk akuntabilitas setiap individu berwujud
suatu laporan yang didasarkan pada kontrak kerja, sedangkan
untuk institusi adalah LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah).
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban
menunjukkan tanggungjawab, dan tanggungjawab
menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa
penghargaan atau sanksi.
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk
memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Dalam pendekatan akuntabilitas yang
bersifat proaktif (proactive accountability), akuntabilitas
dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi
kinerja. Dalam hal ini proses setiap individu/kelompok/institusi
akan diminta pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat
dalam proses evaluasi dan berfokus peningkatan kinerja.
2. Nasionalisme
a) Nilai-Nilai Nasionalisme Pancasila bagi ASN
Nasionalisme merupakan kecintaan terhadap tanah air
dengan tetap menghormati negara-negara lain. Wawasan
kebangsaan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang 1945 tentang diri dan Lingkungan
bangsa Indonesia. Wawasan Nusantara adalah cara pandang

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 15


Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa, dan wilayah Negara
Kesatuan Indonesia yang meliputi darat, laut, dan udara diatasnya
sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya dan
pertahanan keamanan. Nasionalisme merupakan kecintaan
terhadap tanah air yang didasarkan pada nilai – nilai Pancasila.

1) Sila 1 (Nilai Ketuhanan)


Nilai keTuhanan yang dikehendaki Pancasila
adalah nilai yang positif yang digali dari nilai keagamaan
yang terbuka, membebaskan dan menjunjung
tinggi keadilan dan persaudaraan.
2) Sila 2 (Nilai Kemanusiaan
Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia, saling
menghargai antar sesama, mengakui persamaan derajat,
persamaan hak, dan kewajiban setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya. Nilai kemanusiaan juga berperan dalam
hubungan dengan negara lain secara bebas aktif.
3) Sila 3 (Nilai Persatuan)
Bekerja sama demi persatuan dan kesatuan
bangsa, menempatkan kepentingan publik daripada
kepentingan diri sendiri demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
4) Sila 4 (Nilai permusyawaratan dalam kehidupan sehari –
hari)
Perwujudan dari demokrasi permusyawaratan
yakni demokarasi yang kerakyatan (penghormatan
terhadap suara rakyat), permusyawatan (kekeluargaan),
dan hikmat kebijaksanaan.
5) Sila 5 (Nilai keadilan)
Mengembangkan sikap adil terhadap semua
tingkat sistem kemasyarakatan, menyediakan kesetaraan
kesempatan dalam proses fasilitasi akses informasi dan
layanan

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 16


b) ASN Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, salah satu
fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik.
Secara teoritis, kebijakan publik dipahami sebagai apapun
yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak
dilakukan. Bertolak dari pengertian di atas, ASN sebagai
bagian dari pemerintah atau sebagai aparat sipil negara
memiliki kewajiban melaksanakan kebijakan publik.
Dengan kata lain, ASN adalah aparat pelaksana
(eksekutor) yang melaksanakan segala peraturan
perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan
publik di berbagai bidang dan sector pemerintahan.
Sifat-sifat kebijakan publik tersebut harus
dimengerti oleh ASN sebagai pelaksana kebijakan publik
untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu, sebagai pelaksana, ASN harus
mempertimbangkan aspek penting dalam upaya
pencapaian tujuan dimaksud. ASN juga dituntut sebagai
pelaksana kebijakan publik untuk memberikan pelayanan
yang berorientasi pada kepuasan publik.

3. Etika Publik
a) Kode Etik dan Perilaku Pejabat Publik
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah
laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuanketentuan
tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur
tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat
melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.

Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode


perilaku ASN yakni sebagai berikut:

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 17


a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam


Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 18


c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil
guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
a) Efektivitas, Efisiensi, Inovasi, dan Mutu Penyelenggaraan
Pemerintah
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga
tidak terjadi pemborosan sumberdaya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang ke luar alur.
Karakteristik ideal dari tindakan yang efektif dan efisien antara
lain: penghematan, ketercapaian target secara tepat sesuai dengan
yang direncanakan, pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat
dan tepat, serta terciptanya kepuasan semua pihak: pimpinan,
pelanggan, masyarakat, dan pegawai itu sendiri. Konsekuensi dari

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 19


penyelenggaraan kerja yang tidak efektif dan tidak efisien adalah
ketidaktercapaian target kerja, ketidakpuasan banyak pihak,
menurunkan kredibilitas instansi tempat bekerja di mata
masyarakat, bahkan akan menimbulkan kerugian secara finansial.
b) Aktualisasi, Inovasi, dan Komitmen Mutu
Mutu kinerja aparatur dalam memberikan layanan kepada
masyarakat dewasa ini masih banyak yang tidak mengindahkan
ketentuan peraturan perundangundangan. Masih banyak ditemui
berbagai praktik penyimpangan yang dilakukan oleh “oknum”
aparatur yang tidak bertanggung jawab, ketika mereka
memberikan layanan publik.
Pelayanan publik yang bermutu merupakan wujud
akuntabilitas dari pemerintah selaku penyedia layanan publik.
Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan
publik kepada pemerintah. Perubahan dalam bidang pelayanan,
menuntut adanya perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur
(mind set and culture set), sehingga tuntutan akan adanya
pembangunan budaya mutu sudah mutlak.
Posisi pegawai ASN sebagai aparatur memiliki tanggung
jawab utama untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Aparatur bekerja untuk kesejahteraan dan kepuasan masyarakat,
melalui pelayanan yang adil dan bermutu. Faktor-faktor yang bisa
menjadi pendorong sekaligus menghambat upaya untuk
meningkatkan kinerja aparatur yang kreatif, inovatif, dan
komitmen terhadap mutu, antara lain: perubahan pola pikir
(mindset) aparatur, pergeseran budaya kerja, perbaikan tata kelola
pemerintahan (good corporate governance).

Inovasi layanan akan membawa perubahan yang dapat


meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah.
Inovasi layanan akan berhasil dengan baik apabila dijalankan oleh
aparatur yang memiliki kompetensi sesuai syarat jabatan
(knowledge worker) dan memiliki tanggung jawab secara
profesional.

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 20


Inovasi dapat menekan biaya produksi, meningkatkan
produktivitas, menambah keuntungan, memperkuat organisasi
dalam meningkatkan daya saing di era ekonomi global,
meningkatkan kemampuan organsasi dalam beradaptasi dengan
perubahan lingkungan.
5. Anti Korupsi
a) Sadar Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus
yang berarti kerusakan atau kebrobokan. Dalam bahasa yunani
corruptio perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,
tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-
norma agama, material, mental dan umum. Korupsi adalah suatu
tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi jabatannya
dalam negara, dimana untuk memperoleh keuntungan suatu status
atau yang menyangkut diri pribadi atau melanggar aturan-aturan
pelaksanaan yang menyangkut tingkah laku pribadi (Robert dan
Klitgaard).
Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan
kerugian keuangan negara namun dapat menimbulkan kerusakan
kehidupan yang tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi dapat
pula bersifat jangka panjang. Membahas fenomena dampak
korupsi sampai pada kerusakan kehidupan dan dikaitkan dengan
tanggungjawab manusia sebagai yang diberi amanah untuk
mengelolanya dapat menjadi sarana untuk memicu kesadaran diri
para PNS untuk anti korupsi.
Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui
pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan
keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu ingat
bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan, dapat menjadi benteng kuat untuk anti
korupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik pasti akan
menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi
dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk
melakukan proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil
Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 21
terbaik, agar dapat dipertanggungjawabkan juga secara publik
b) Semakin Jauh dari Korupsi
Identifikasi nilai dasar anti korupsi adalah jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani,
dan adil. Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah
internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja
dalam lingkungan yang menjalankan sistem integritas dengan
baik. Penanaman nilai integritas dapat dilakukan dengan
pendekatan beragam cara, diantaranya melalui : 1) Kesediaan, 2)
Identifikasi dan 3) Internalisasi. Tingkat permanensi penanaman
ataupun perubahan sikap dan perilaku melalui pendekatan
internalisasi akan lebih permanen dibandingkan dengan
identifikasi dan kesediaan.
Nilai, keyakinan, kebiasaan, dan konsep diri manusia
terdapat pada area bawah sadar. Untuk melakukan penanaman
atau perubahan nilai, keyakinan, kebiasaan dan konsep diri, perlu
dilakukan dengan pendekatan atau teknik khusus yang cocok
untuk bawah sadar. Teknik-teknik khusus untuk bawah sadar
dapat dilakukan apabila kemampuan Anchoring, Utilisasi,
Rileksasi, Amplifiying, Modality, Asosiasi dan Sugesti dikuasai
dengan baik.

I.6. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Indonesia sebagai negara hukum telah menempatkan landasan
yuridis bagi warga negaranya dalam memperoleh pekerjaan yang layak,
sebagaimana tertulis dalam Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Dasar
1945, yang berbunyi: “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
Isi pasal tersebut, Negara menyadari akan arti penting dan
mendasarnya masalah pekerjaan bagi kelangsungan hidup manusia.
Manusia untuk menjaga kelangsungan hidupnya, maka perlu bekerja
untuk menghasilkan sesuatu imbalan berupa materi, dan salah satu dari
pekerjaan itu adalah dengan cara mengabdi pada Negara dengan
menjadi Pegawai Negeri.
Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 22
Tujuan nasional adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur secara merata dan berkesinambungan materill dan spiritual.
Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan adanya Pegawai Negeri
sebagai Warga Negara, Unsur Aparatur Negara, Abdi Negara, dan Abdi
Masyarakat yang dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada
Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah.
Kedudukan dan peranan pegawai dalam setiap organisasi
pemerintahan sangatlah menentukan, sebab Pegawai Negeri merupakan
tulang punggung pemerintah dalam melaksanakan pembangunan
nasional. Dalam rangka memberikan Pelayanan yang profesional, jujur
adil dan merata maka dibutuhkan juga Sumber Daya Manusia Aparatur
Pemerintah yang berkualitas dan mempunyai kesadaran tinggi akan
tanggung jawabnya sebagai aparatur negara, abdi negara, serta abdi
masyarakat. Sedangkan Sumber Daya Manusia dapat dikatakan
berkualitas ketika mereka memiliki kemampuan untuk melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan kewenangan yang diberikan
kepadanya.
Peranan Pegawai Negeri sipil yang penting dan strategis tersebut
menjadikan sebuah tanggung jawab besar bagi setiap pribadi
pengembannya. Setiap orang tidak bisa menduduki Posisi sebagai
Pegawai Negeri Sipil apabila tidak memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Hal tersebut sejalan
dengan pendapat Muchsan yang mengatakan bahwa terdapat 4 (empat)
unsur untuk menyatakan seseorang menjadi Pegawai Negeri;
1. Memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan.
2. Diangkat oleh pejabat yang berwenang.
3. Diserahi tugas dalam suatu jabatan negara atau tugas lainnya yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
4. Digaji berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara menyatakan bahwa : Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 23
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
Dengan terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
aparatur sipil Negara, pegawai negeri sipil diharuskan mempunyai fungsi
sebagai:
a. pelaksana kebijakan publik;
b. pelayan publik; dan
c. perekat dan pemersatu bangsa.
Berdasarkan pada Pasal 13 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
tentang aparatur sipil Negara mengatur bahwa jabatan ASN terdiri atas:
a. Jabatan Administrasi;
b. Jabatan Fungsional; dan
c. Jabatan Pimpinan Tinggi.
Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari kemampuan
mereka memahami manajemen ASN, Pelayanan Publik dan inovasi yang
berkaitan dengan Whole Of Government (WOG).
1. Manajemen ASN
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
2. Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang
profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka
konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut
beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.
Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan,

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 24


memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK
adalah warga negara Indonesia yang memnuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian
kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota
dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk menjauhkan birokrasi
dari pengaruh partai politik, hai ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan
segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang dibebankan
kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir pegawai ASN,
khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat
karir tertinggi
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri.
Namun demikian pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi
pegawai ASN sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi
dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra daerah yang hampir
terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan
di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan
bangsa.
3. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai
ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan public
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
melaksanakan kebijakanyang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan
publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi
pada kepentingan public.
b. Pelayan publik

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 25


ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan
publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan
pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN
serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU
ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan
manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan.

BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 26


2.1. Visi, Misi dan Nilai Organisasi

Visi :
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu, Aman,
Profesional Untuk Mencapai Masyarakat Kodi Yang Sehat
Misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu,
aman dan professional.
2. Mendorong masyarakat untuk secara mandiri dan dapat berperan
aktif dalam membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Sumber Daya Manusia
Puskesmas
4. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam
program BPJS Kesehatan
Nilai :
Berdasarkan Pemahaman dan Pendalaman Visi dan Misi diatas,
nilai – nilai dasar UPTD Puskesmas Bondo Kodi adalah:
KALEKU : Kompak, Loyal, Etika, Komitmen Mutu.

2.2 Uraian Tugas dan Fungsi Administrator Kesehatan


1. Fungsi pokok
Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Bondo Kodi
2. Tugas Pokok
1. Melakukan Pelayanan Gizi di UPTD Puskesmas Bondo Kodi
2. Membuat Perencanaan Kegiatan Program Gizi Bersama Petugas Lintas Program di
Puskesmas
3. Melaksanakan Kegiatan Pemantauan Pertumbuhan balita / pemantauan status
gizi dan penyuluhan gizi di posyandu dan sekolah
4. Melaksanakan pemantauan garam beryudium
5. Mendeteksi dan melaporkan adanya balita kekurangan energi protein (KEP)
6. Mengkoordinir Pelaksanaan PMT Penyuluhan dan PMT Pemulihan balita KEP
7. Melaksanakan Konseling Gizi di Puskesmas
8. Melaksanakan Pencatatan dan Pelaporan kegiatan program Gizi.
3. Tugas Integrasi
1. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya
2. Bersama – sama dengan Kepala Puskesmas dalam melaksanakan fungsi
manejemen Puskesmas
3. Bertanggung jawab dan melaporkan kegiatan pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan kepada Kepala Puskesmas

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 27


4. Mengikuti seminar profesi atau pelatihan dalam rangka peningkatan mutu
sumber daya manusia (SDM)
2.3. Struktur Organisasi

(Terlampir pada lampiran)


2.4. Gambaran Unit Kerja

a. Deskripsi Wilayah/Gambaran Umum Instansi


1. Geografi Dan Administrasi
a. Luas wilayah UPTD Puskesmas Bondo Kodi yaitu 11,143 Km2
dengan batas wilayah:
 Sebelah Barat : Samudera Indonesia
 Sebelah Timur : Kecamatan Kodi Utara
 Sebelah Utara : Kecamatan Kodi Utara
 Sebelah Selatan : Kecamatan Kodi Bangedo
Wilayah administrasi Kecamatan Kodi terdiri dari 12 desa
yakni Desa Bondo Kodi, Desa Pero Batang, Desa Hamonggo Lele,
Desa Koki, Desa Ana Kaka, Desa Pero Batang, Desa Homba Rica,
Desa Kadoki Horo,Desa Ole Ate, Desa Wura Homba, Desa Ate Dalo,
Desa Tanjung Karoso. Dengan luas masing-masing desa yang
bervariasi dimana wilayah terluas dimiliki oleh Desa Pero Konda
yaitu 25,35 M², dan wilayah terkecil adalah Desa Homba Rica yaitu
2,22 M².

b. Kependudukan
Penduduk mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pembangunan suatu wilayah. Karena itu perhatian terhadap
penduduk tidak hanya dari segi jumlah tetapi juga dari segi
kualitas. Penduduk yang berkualitas merupakan modal bagi
pembangunan dan diharapkan dapat mengatasi berbagai akibat
dari dinamika penduduk.
Data kependudukan merupakan salah satu informasi yang
sangat penting dan mempunyai arti strategis dalam pembangunan
khususnya di bidang kesehatan, karena hampir semua sasaran
program kesehatan adalah masyarakat atau penduduk, sejak dari
kandungan sampai usia lanjut. Beberapa masalah kependudukan
dalam bidang kesehatan yang perlu diperhatikan antara lain
Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 28
meliputi jumlah, angka kelahiran kasar, tingkat fertilitas,
kepadatan, distribusi menurut umur.
2. Data Kependudukan dan wilayah:
Tabel 2.1. Data Kependudukan dan wilayah UPTD Puskesmas
Bondo Kodi Tahun 2019
NO DE SA LUAS JLH PENDUDUK DUSUN RW RT
WILAYA KK
1 2 3
H ( Km2 ) 4 5 6 7 8

1 Bondo Kodi 3,31 427 1.268 4 8 16

2 Pero Batang 3,3 224 2.277 4 8 16

Hamonggo
3 Lele 3,92 360 1.700 4 8 16

4 Koki 3,91 458 1.200 4 8 16

5 Ate Dalo 6,29 527 2.325 4 8 16

Tanjung
6 Karoso 5,19 490 2.303 4 8 16

7 Wura Homba 11,48 670 3.133 4 8 16

8 Pero Konda 0,99 144 1.234 4 8 16

9 Ana Kaka 1.200

10 Homba Rica 1.512

11 Kadoki Horo 1.130

12 Ole Ate 1.940

J U M LA H 112,85 5.932 36.173 56 112 224

Sumber : Profil UPTD Puskesmas Bondo Kodi 2018

3. Jumlah dan Komposisi Pegawai


Jenis dan jumlah sumber daya manusia bidang kesehatan di
UPTD Puskesmas Bondo Kodi Tahun 2019 digambarkan dengan data
ketenagaan menurut jenis, jumlah tenaga pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.2. Data Jumlah Pegawai di UPTD Puskesmas Bondo Kodi Tahun
2019

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 29


No Jenis Ketenagaan PNS/ JUMLAH Tempat Tugas
PTT (Puskesmas
Pustu/Polindes)

1 Dokter Umum 1 1 Puskesmas

2 Dokter Gigi 1 1 Puskesmas

3 Apoteker /Analis 1 1 Puskesmas


Farmasi dan
Makanan,Farmasi

4 Sarj.Kes.Masy 3 3 Puskesmas

5 S1 Perawat 10 10 Puskesmas

6 DIII Perawat 13 13 Puskesmas

10 10 Desa

6 Perawat Gigi - - -

7 Bidan 4 4 Puskesmas

5 5 Desa

8 DIII Gizi 2 2 Puskesmas

SI Gizi - - -

9 Analis 2 2 Puskesmas

10 Sanitarian 1 1 Puskesmas

11 Rekam Medis 2 2 Puskesmas

12 Non Medis 4 4 Puskesmas

JUMLAH 59 59

Sumber : Profil UPTD Puskesmas Bondo Kodi 2018

4. Keadaan wilayah
Gambar 2.1. Peta Kecamatan Kodi

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 30


Sumber : Profil UPTD Puskesmas Bondo Kodi 2018

Keterangan Gambar :

: Puskesmas

: Pustu

: Poskesdes

: Batas wilayah

: Jalan negara

5. Sarana dan Prasarana Utama


Puskesmas Pembantu merupakan alternatif pendekatan pelayanan
kepada masyarakat. Di wilayah Kecamatan Kodi terdapat 1 Pustu
(Puskesmas Pembantu). Jumlah dan Kondisi Puskesmas Pembantu di
Kecamatan Kodi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

a. Puskesmas Pembantu
Tabel 2.3. Jumlah dan Kondisi Pustu Di UPTD Puskesmas
Bondo Kodi

NO PUSTU KONDISI
RB RR
1 Ate Dalo 
Sumber : Profil UPTD Puskesmas Bondo Kodi 2018

b. Pondok Bersalin Desa ( Polindes )


Tabel 2.4. Jumlah Polindes

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 31


NO POLINDES KONDISI
RB RR
1 Polindes W. Homba 
2 Polindes H. Rande 
Sumber : Profil UPTD Puskesmas Bondo Kodi 2018

c. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)


Tabel 2.5. Jumlah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)

NO POLINDES KONDISI
RB BAIK
1 Poskesdes Karoso 
Sumber : Profil UPTD Puskesmas Bondo Kodi tahun 201

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 32


BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Uraian Rancangan Kegiatan dan Tahapan Pemecahan Core Isu


Dalam Melakukan Kegiatan Untuk Pemecahan Core Isu Yang telah Dipilih Penulis Membuat Rencana kegiatan sebanyak 6 (Enam)
kegiatan antara lain yaitu:
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi Misi Organisasi Nilai
pelatihan Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Menemui 1. Menemui Pimpinan Akuntabilitas: Kegiatan ini memberikan Pelaksanaan
Pimpinan 2. Menyepakati jadwal 1. Terlaksananya pertemuan Tanggung Jawab, kontribusi terhadap visi kegiatan sebagai
Aktualisasi/Habituasi bersama Pimpinan transparansi. puskesmas Terwujudnya bentuk kontribusi
nilai-nilai
3. Meminta persetujuan pelayanan kesehatan organisasi sebagai
2. Mendapat dukungan dan yang bermutu, aman, berikut: Kompak,
pelaksanaan kegiatan Nasionalisme: Sikap
persetujuan pimpinan profesional untuk Loyal, Etika,
aktualisasi/habituasi kerja sama, hormat mencapai masyarakat Komitmen Mutu.
kepada pimpinan 3. Adanya jadwal kegiatan menghormati,Musyaw kodi yang sehat dan misi
Aktualisasi/Habituasi arah puskesmas yaitu
menyelenggarakan
4. Mendapatkan persetujuan WoG : Terjadinya pelayanan kesehatan
dari pimpinan untuk kerja sama lintas dasar yang bermutu,
kegiatan sektor aman dan professional.
aktualisasi/habituasi

2. Koordinasi 1. Mendapatkan ijin dan Akuntabilitas: Kegiatan ini memberikan Pelaksanaan


dengan 1. Membuat surat Tanggung Jawab, kontribusi terhadap Visi kegiatan sebagai
dukungan dari Desa
Pimpinan Dalam Pemberitahuan ke Desa bentuk kontribusi
2. Mendapatkan data riil transparansi, kejelasan Puskesmas Terwujudnya
nilai-nilai
mengenai sosialisasi

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 33


Desa 2. Mendata dan menetapkan jumlah Kader dan Tenaga target, pelayanan kesehatan yang organisasi sebagai
sasaran peserta Sosialisasi bermutu, aman, profesional berikut: Kompak,
Kesehatan dalam Desa
Antropometri Nasionalisme: Sikap untuk mencapai masyarakat Loyal, Etika,
3. Menentukan Jadwal
3. Mendapatkan jadwal kerja sama,hormat Komitmen Mutu
kodi yang sehat dan Misi
kegiatan sosialisasi kegiatan berupa hari, menghormati. puskesmas yaitu
tanggal jam dan tempat Etika Publik: Sopan, menyelenggarakan pelayanan
disiplin kesehatan dasar yang
Komitmen Mutu: bermutu, aman dan
Berorientasi mutu, professional.
efisiensi, efektivitas

Anti Korupsi: Berani,


Jujur

WOG : Terjadinya
kerja sama lintas
sektor

3. Menyiapkan Materi Akuntabilitas: Kegiatan ini memberikan Pelaksanaan


Sosialisasi Alat 1. Mencari Referensi tentang 1. Adanya Referensi tentang Tanggung Jawab, kontribusi terhadap Visi kegiatan sebagai
Antropometri antropometri Antropometri kejelasan target,puskesmas Terwujudnya bentuk kontribusi
nilai-nilai
konsisten. pelayanan kesehatan organisasi sebagai
2. Membuat materi cara dan 2. Adaya materi sosialisasi yang bermutu, aman,
langkah penggunaan alat berikut: Kompak,
tentang cara penggunaan alat profesional untuk Loyal, Etika,
antropometri Nasionalisme:
antropometri,Leaflet mencapai masyarakat Komitmen Mutu
disiplin kodi yang sehat dan
3. Membuat Satuan Acara
Penyuluhan (SAP) 3. Adanya Satuan Acara Misi puskesmas tentang
Penyuluhan (SAP) Komitmen Mutu: menyelenggarakan
4. Konsultasi Kepada Kepala
Efektif dan Efesien pelayanan kesehatan
Puskesmas dan Pembimbing 4. Mendapatkan Persetujuan dari dasar yang bermutu
tentang materi Sosialisasi Kepala Puskesmas dan Wog :,Konsultasi aman dan professional
dan SAP yang dibuat Pembimbing

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 34


4. Melakukan 1. Menyiapkan alat-alat Akuntabilitas: Memberikan kontribusi Pelaksanaan
Sosialisasi antropometri 1. Tersedianya alat dan bahan yang Tanggung Jawab, terhadap Visi puskesmas kegiatan sebagai
Antropometri 2. Menyiapkan projector, digunakan pada saat sosialisasi kejelasan target, Terwujudnya pelayanan bentuk kontribusi
laptop, leaflet nilai-nilai
3. Mengumpulkan peserta
konsisten. kesehatan yang bermutu,
organisasi sebagai
2. Tersedianya Projector, Laptop aman, professional untuk
Kader dan Tenaga berikut: Kompak,
Kesehatan di Desa dan leaflet. mencapai masyarakat kodi Loyal, Etika,
4. Melakukan pre test tentang Nasionalisme: Sikap yang sehat dan Misi Komitmen Mutu
Antropometri 3. Terlaksananya penyuluhan kerja sama,hormat puskesmas yaitu
5. Melakukan penyuluhan menghormati.Kerja Meningkatkan Kapasitas dan
tentang cara menggunakan 4. Terdapat hasil Pre Test Keras. Kapabilitas Sumber Daya
alat antropometri dengan Manusia Puskesmas
projector dan leaflet Komitmen Mutu:
6. Praktek pengukuran Tinggi 5. Kader tau dan paham tentang
cara penggunaan Alat Berorientasi mutu,
Badan dan Penimbangan
Berat Badan antropometri yang baik dan efisiensi, efektivitas
7. Mengisi Daftar Hadir benar
8. Melakukan Post Test
9. Membuat Komitmen 6. Kader dan tenaga kesehatan
Anti Korupsi: Berani,
bersama Kader dan Tenaga
mempraktekan dengan baik dan
adil
Kesehatan dalam Desa
dalam penerapan benar tentang cara pengukuran
WOG : Terjadinya
penggunaan alat tinggi badan/panjang badan
kerja sama Lintas
Antropometri yang baik dan dan berat badan
benar
sektor
7. Terdapat daftar hadir peserta
kegiatan

8. Menganalisis Hasil Pre Test dan


Post Test

9. Menghasilkan Komitmen
Bersama Kader dan Tenaga

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 35


Kesehatan di Desa
5. Observasi / 1. Membuat instrument Akuntabilitas : Memberikan kontribusi Pelaksanaan
Pemantauan Penilaian penerapan 1. Tersedianya Instrumen Tanggung Jawab
Kegiatan di penggunaan Penilaian Antropometri
terhadap Visi puskesmas kegiatan sebagai
Posyandu Antropometri. bentuk kontribusi
2. Kunjungan Ke Posyandu
Komitmen Mutu : Terwujudnya pelayanan
2. Kader dan tenaga kesehatan Efektif dan efisien nilai-nilai
Memantau Penerapan kesehatan yang bermutu,
Pelaksanaan Antropometri di desa sudah menerapkan organisasi sebagai
3. Mengisi Instrumen dan menggunakan alat WOG : Kerja sama aman, professional untuk
berikut: Kompak,
4. Mengingatkan kepada antropometri pada saat lintas sektor
Kader dan Tenaga mencapai masyarakat Etika, Komitmen
posyandu dengan baik dan
Kesehatan Untuk benar sesuai dengan langkah- kodi yang sehat dan Misi Mutu
Menggunakan
langkah yang sudah di
Antropometri Pada saat puskesmas yaitu
Kegiatan Posyandu ajarkan.
3. Mendapatkan instrumen mendorong masyarkat
hasil Penilaian penggunaan
untuk secara mandiri dan
Alat Antropometri Oleh
Kader dan tenaga kesehatan dapat berperan aktif
4. Kader dan Tenaga Kesehatan
dalam membudayakan
menjadi terbiasa
menggunakan Antropometri perilaku hidup bersih dan
pada saat posyandu sehat
6. Evaluasi dan 1. Melakukan kegiatan 1. Tersedianya laporan hasil Akuntabilitas : Memberikan kontribusi Pelaksanaan
Membuat laporan Tanggung Jawab, kegiatan sebagai
penyusunan laporan Aktualisasi / Habituasi terhadap visi puskesmas
hasil kegiatan Jujur,Kejelasan Target bentuk kontribusi
2. Berkonsultasi dengan
2. Mendapatkan persetujuan nilai-nilai
Atasan dan pembimbing
Terwujudnya pelayanan organisasi sebagai
dari mentor dan Komitmen Mutu :
kesehatan yang bermutu, berikut: Kompak,
mengenai laporan Efektif dan efisien
pembimbing dan Etika, Komitmen
Aktualisasi/Habituasi yang aman, professional untuk Mutu
pengesahan Laporan hasil
telah dibuat
Anti Korupsi :
Kegiatan mencapai masyarakat
Mandiri dan kerja
Keras kodi yang sehat dan Misi

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 36


Aktualisasi/Habituasi puskesmas yaitu
WOG : Konsultasi,
mendorong masyarkat
Kerja sama lintas
sektor untuk secara mandiri dan
dapat berperan aktif
dalam membudayakan
perilaku hidup bersih dan
sehat

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 37


BAB IV
HASIL AKTUALISASI

4.1. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Dalam rangka memecahkan isu dan mewujudkan gagasan di atas, perlu dilakukan kegiatan-kegiatan sebagaimana termuat dalam tabel sebagai
berikut:
N Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Paraf
O Substansi Mata Misi Organisasi Nilai Mentor
pelatihan Organisasi dan
Coach
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Menemui 1. Menemui Pimpinan Nasionalisme : Kegiatan ini memberikan Pelaksanaan
2. Konsultasi dengan 1. Terlaksananya pertemuan
Pimpinan Hormat menghormati, kontribusi terhadap visi kegiatan sebagai
pimpinan mengenai bersama Pimpinan bentuk kontribusi
rancangan Aktualisasi
kerja sama,musyawara puskesmas Terwujudnya
nilai-nilai
secara keseluruhan 2. Mendapat dukungan pelayanan kesehatan yang
Akuntabilitas: organisasi sebagai
3. Menyepakati jadwal pimpinan bermutu, aman,
kejelasan target berikut: Kompak,
Aktualisasi/Habituasi
4. Meminta persetujuan profesional untuk Loyal, Etika,
3. Adanya jadwal kegiatan WOG :Terjadinya
pelaksanaan kegiatan mencapai masyarakat kodi Komitmen Mutu.
Aktualisasi/Habituasi
kerja sama
aktualisasi/habituasi yang sehat dan misi
kepada pimpinan 4. Mendapatkan persetujuan puskesmas yaitu
dari pimpinan untuk kegiatan menyelenggarakan
aktualisasi/habituasi
pelayanan kesehatan dasar
yang bermutu, aman dan

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 38


professional.

2. Koordinasi 1. Mendapatkan ijin dan Akuntabilitas: Kegiatan ini memberikan Pelaksanaan


1. Membuat surat dukungan dari Desa kontribusi terhadap Visi kegiatan sebagai
dengan Tanggung Jawab
Pemberitahuan ke Desa 2. Mendapatkan data riil Puskesmas Terwujudnya bentuk kontribusi
Pimpinan
mengenai sosialisasi jumlah Kader dan Tenaga pelayanan kesehatan yang nilai-nilai
Dalam Desa Etika Publik: sikap
Kesehatan dalam Desa bermutu, aman, profesional organisasi sebagai
2. Mendata dan menetapkan kerja sama.
3. Menetapkan jadwal kegiatan untuk mencapai masyarakat berikut: Kompak,
sasaran peserta Sosialisasi
berupa hari, tanggal jam dan kodi yang sehat dan Misi Loyal, Etika,
Antropometri WOG : Terjadinya
tempat puskesmas yaitu Komitmen Mutu
kerja sama lintas menyelenggarakan pelayanan
3. Menentukan Jadwal
sektor kesehatan dasar yang bermutu,
kegiatan sosialisasi
aman dan professional.

3. Menyiapkan Akuntabilitas: Kegiatan ini memberikan Pelaksanaan


Materi 1. Mencari Referensi tentang 1. Adanya Referensi tentang kegiatan sebagai
Tanggung Jawab, kontribusi terhadap Visi
Sosialisasi antropometri Antropometri bentuk kontribusi
puskesmas Terwujudnya
Antropometri nilai-nilai
2. Membuat materi cara dan 2. Adanya materi sosialisasi WOG : Terjadinya pelayanan kesehatan yang
organisasi sebagai
langkah penggunaan alat tentang cara penggunaan kerja sama lintas bermutu, aman,
berikut: Kompak,
antropometri alat antropometri,Leaflet profesional untuk
sektor Loyal, Etika,
mencapai masyarakat kodi Komitmen Mutu
3. Membuat Satuan Acara 3. Adanya Satuan Acara
Penyuluhan (SAP) Penyuluhan (SAP)
yang sehat dan Misi
puskesmas tentang

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 39


menyelenggarakan
4. Konsultasi Kepada Kepala 4. Mendapatkan Persetujuan
pelayanan kesehatan dasar
Puskesmas dan dari Kepala Puskesmas dan
yang bermutu aman dan
Pembimbing tentang Pembimbing
materi Sosialisasi dan SAP
professional
yang dibuat
4. Melakukan 1. Menyiapkan alat-alat Nasionalisme: Memberikan kontribusi Pelaksanaan
Sosialisasi antropometri 1. Tersedianya alat dan bahan terhadap Visi puskesmas kegiatan sebagai
Tanggung
2. Menyiapkan projector, yang digunakan pada saat
Antropometri Terwujudnya pelayanan bentuk kontribusi
laptop, leaflet
Jawab,Kerja Keras
sosialisasi kesehatan yang bermutu, aman, nilai-nilai
3. Mengumpulkan peserta
professional untuk mencapai organisasi sebagai
Kader dan Tenaga 2. Tersedianya Projector,
Komitmen Mutu:, masyarakat kodi yang sehat dan berikut: Kompak,
Kesehatan di Desa Laptop dan leaflet.
4. Melakukan pre test Misi puskesmas yaitu Loyal, Etika,
efisiensi, efektivitas
Meningkatkan Kapasitas dan
tentang Antropometri Komitmen Mutu
3. Terlaksananya penyuluhan
5. Melakukan penyuluhan Kapabilitas Sumber Daya
tentang cara WOG : Terjadinya Manusia Puskesmas
4. Terdapat hasil Pre Test
menggunakan alat kerja sama Lintas
antropometri 5. Kader tau dan paham sektor
6. Praktek pengukuran
tentang cara penggunaan
Tinggi Badan dan
Alat antropometri yang baik
Penimbangan Berat
dan benar
Badan
7. Mengisi Daftar Hadir
8. Melakukan Post Test 6. Kader dan tenaga kesehatan
9. Membuat Komitmen mempraktekan dengan baik
bersama Kader dan dan benar tentang cara

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 40


Tenaga Kesehatan dalam
Desa dalam penerapan pengukuran tinggi

penggunaan alat badan/panjang badan dan

Antropometri yang baik berat badan

dan benar
7. Terdapat daftar hadir peserta
kegiatan

8. Menganalisis Hasil Pre Test


dan Post Test

9. Menghasilkan Komitmen
Bersama Kader dan Tenaga
Kesehatan di Desa
5. Desain Tikar 1. Menyiapkan Tikar Akuntabilitas : Kegiatan ini memberikan Pelaksanaan
Pertumbuhan Pertumbuhan Stunting 1. Tersedianya Tikar kegiatan sebagai
Tanggung kontribusi terhadap Visi bentuk kontribusi
2. Memperkenalkan Tikar Pertumbuhan Stunting
Stunting dan
Pertumbuhan stunting
Jawab,Karja Keras, puskesmas Terwujudnya nilai-nilai
perkenalan organisasi sebagai
dan Praktek penggunaan 2. Sopan
Kader dan Tenaga Kesehatan pelayanan kesehatan yang
Tikar berikut: Kompak,
tau dan paham cara
Komitmen Mutu :
Tikar Kepada Kader dan bermutu, aman, Loyal, Etika,
pertumbuhan
Tenaga Kesehatan di Desa penggunaan tikar untuk Efektif dan Efesien profesional untuk
Komitmen Mutu
Kepada Kader
deteksi dini stunting
dan Tenaga mencapai masyarakat kodi
Kesehatan yang sehat dan Misi
puskesmas tentang
menyelenggarakan

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 41


pelayanan kesehatan dasar
yang bermutu aman dan
professional
6. Observasi / 1. Membuat instrument Akuntabilitas : Tanggung Memberikan kontribusi Pelaksanaan
Pemantauan Penilaian penerapan 1. Tersedianya Instrumen Jawab terhadap Visi puskesmas kegiatan sebagai
Kegiatan di penggunaan Penilaian Antropometri WOG : Kerja sama lintas Terwujudnya pelayanan bentuk kontribusi
Posyandu Antropometri. sektor kesehatan yang bermutu, aman, nilai-nilai
2. Kunjungan Ke Posyandu 2. Kader dan tenaga professional untuk mencapai organisasi sebagai
Memantau Penerapan kesehatan di desa sudah Komitmen Mutu : Efektif masyarakat kodi yang sehat dan
berikut: Kompak,
Pelaksanaan dan efisien Misi puskesmas yaitu
menerapkan dan Etika, Komitmen
Antropometri mendorong masyarkat untuk
menggunakan alat Mutu
3. Mengisi Instrumen secara mandiri dan dapat
4. Mengingatkan kepada antropometri pada saat berperan aktif dalam
Kader dan Tenaga
posyandu dengan baik membudayakan perilaku hidup
Kesehatan Untuk
dan benar sesuai dengan bersih dan sehat
Menggunakan
langkah-langkah
Antropometri Pada saat
Mendapatkan instrumen
Kegiatan Posyandu
hasil Penilaian
penggunaan Alat
Antropometri Oleh Kader
dan tenaga kesehatan

3. Kader dan Tenaga


Kesehatan menjadi

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 42


terbiasa menggunakan
Antropometri pada saat
posyandu
7. Evaluasi dan 1. Melakukan kegiatan 1. Tersedianya laporan hasil WOG : Kerja sama lintas Memberikan kontribusi Pelaksanaan
Membuat penyusunan laporan Aktualisasi / Habituasi sektor terhadap visi puskesmas kegiatan sebagai
2. Berkonsultasi dengan Terwujudnya pelayanan
laporan hasil 2. Mendapatkan persetujuan bentuk kontribusi
Atasan dan pembimbing Komitmen Mutu : Efektif kesehatan yang bermutu, aman,
kegiatan nilai-nilai
dari mentor dan
mengenai laporan dan efisien professional untuk mencapai organisasi sebagai
Aktualisasi/Habituasi pembimbing dan masyarakat kodi yang sehat dan
berikut: Kompak,
yang telah dibuat pengesahan Laporan hasil Misi puskesmas yaitu
Etika, Komitmen
Kegiatan mendorong masyarkat untuk
Mutu
Aktualisasi/Habituasi secara mandiri dan dapat
berperan aktif dalam
membudayakan perilaku hidup
bersih dan sehat

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 43


4.1 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan 1 Menemui Pimpinan
Waktu pelaksanaan 21 November 2019
Output 1. Terlaksananya pertemuan bersama pimpinan
2. Mendapat dukungnan dari pimpinan.
3. Mendapatkan jadwal kegiatan Aktualisasi/Habituasi
4. Mendapatkan persetujuan dari pimpinan untuk kegiatan
aktualisasi/habituasi
Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan
Hari Selasa Tanggal 21 November 2019, bertempat di Puskesmas Bondo Kodi saya
bertemu dengan Kepala Puskesmas untuk berkoordinasi mengenai kegiatan
Aktualisasi/Habituasi.
Pada pertemuan dengan pimpinan saya menyampaikan rencana pelaksanaan
aktualisasi. dalam pertemuan itu, saya menyampaikan rencana rangkaian kegiatan
aktualisasi yang meliputi 7 (Tujuh) kegiatan dengan tahap-tahap pelaksanaannya.
Setelah menyampaikan rangkaian kegiatan dengan tahapan pelaksanaan yang
merupakan aktualisasi nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), bersama kepala puskesmas menyepakati jadwal
aktualisasi/habituasi yang akan dilaksanakan selama 30 hari kedepannya dan siap
membantu dalam setiap kegiatan yang akan dilakuka pada saat aktualisasi.
Setelah melakukan koordinasi dengan pimpinan dan menyepakati setiap agenda
kegiatan yang dilakukan Kepala Puskesmas menyetujui dan mendukung pelaksanaan
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan dengan menandatangani surat persetujuan
pelaksanaan kegiatan aktualisasi.

Gambar 4.2.1 : Bukti Kegiatan Menemui Pimpinan, konsultasi dengan pimpinan,


menyepakati jadwal dan meminta persetujuan pimpinan
Adapun pemaknaan nilai dasar dan keterkaitan agenda pembelajaran dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Tanggung Jawab :

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 44


Nilai ini ditemukan pada saat melaporkan semua tahapan kegiatan aktualisasi
yang sudah di buat kepada pimpinan.
Transparansi :
Nilai ini ditemukan pada saat menjelaskan semua tahapan kegiatan
kepimpinan tidak ada yang disembunyikan dan terbuka mengenai rancangan
yang akan dilakukan
2. Nilai Nasionalisme
Kerja Sama :
Praktek kerjsama dalam kegiatan ini adalah usaha bersama antara pimpinan
dan staf untuk mewujudkan tujuan bersama.
Hormat menghormati:
Praktek hormat menghormati dalam kegiatan ini adalah Saling menghargai
satu dan lainnya. Kegiatan ini sebagai bentuk menghargai dan menghormati
pimpinan dengan mengonsultasikan rencana kegiatan dan meminta izin serta
persetujuan pimpinan.
Musyawarah:
Praktek musyawarah dalam kegiatan ini dilakukan pada membahas bersama
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
3. Whole Of Goverment (WoG)
Praktek WoG pada kegiatan diatas dilakukan pada tahap mengkonsultasikan
serta mengkoordinasikan rancangan aktualisasi dengan pimpinan untuk
mendapatkan dukungan demi mencapai tujuan yang diharapkan.
Kegiatan 2 Koordinasi dengan pimpinan dalam Desa
Waktu pelaksanaan 27 November 2019
Output 1. Mendapatkan ijin dan dukungan dari desa
2. Mendapatkan data riil jumlah kader dan tenaga
kesehatan yang ada dalam desa
3. Mendapatkan jadwal kegiatan berupa hari,tanggal dan
jam kegiatan.

Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan

Pada hari senin Tanggal 25 November 2019 saya membuat surat koordinasi ke desa
mengenai kegiatan sosialisasi antropometri yang dilakukan, saya melakukan konsultasi
kepada pimpinan mengenai surat undangan yang di buat dan kepala puskesmas menyetujui
surat tersebut dan menandatangani surat undangan kegiatan.
Hari Rabu tanggal 27 November 2019, bertempat di desa Ate Dalo saya mengantar
surat pemberitahuan kegiatan ke desa dan berkoordinasi dengan pimpinan dalam desa dan
pada kesempatan itu saya bertemu dengan bapak Kepala Desa Ate Dalo bapak Melkianus
Longo, pada pertemuan itu saya menyampaikan rencana pelaksanaan aktualisasi . Dalam

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 45


pertemuan itu, saya menyampaikan rencana rangkaian kegiatan aktualisasi yang akan
dilakukan di desa meliputi 2 (dua) kegiatan yaitu Sosialisasi penggunaan alat antropometri
dalam pengukuran Tinggi Badan, Panjang Badan dan Berat Badan dalam rangka
percepatan penurunan stunting dan kegiatan Observasi / pemantauan kegiatan di Posyandu
dalam penggunaan alat antropometri.
Pada pertemuan dengan kepala desa saya meminta data jumlah Tenaga Kesehatan
dan Kader posyandu yang ada dalam desa tersebut, Kepala desa memberikan data – data
Nama kader yang ada di desa, setelah mendapatkan data riil jumlah kader yang ada di desa
kami menyepakati jadwal kegiatan kepala desa mendukung dan siap membantu
mengkoordinir kegiatan tersebut dengan menyampaikan kepada kader dan tenaga
kesehatan untuk mengikuti kegiatan sosialisasi yang akan di lakukan.

Gambar 4.2.2: Bukti Kegiatan Koordinasi dengan kepala desa Ate Dalo

Adapun pemaknaan nilai dasar dan keterkaitan agenda pembelajaran dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Nilai Akuntabilitas
Tanggungjawab:
Prakek tanggungjawab dalam kegiatan diatas dilakukan pada tahap
melakukan pekerjaan dengan baik, dengan membuat surat pemberitahuan ke
desa.
Transparansi : Nilai ini ditemukan pada saat berkoordinasi dengan pimpinan
desa terbuka akan kegiatan sosialisasi bahwa belum optimalnya penggunaan
alat antropometri dalam kegiatan posyandu terhadap kader dan tenaga
kesehatan tentang cara penggunaan alat antropometri yang baik dan benar

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 46


sehingga perlu di lakukan sosialisasi.
Kejelasan Target : Nilai ini ditemukan pada saat mendata dan menetapkan
sasaran peserta sosialisasi dan menentukan jadwal kegiatan sosialisasi
antropometri kepada tenaga kesehatan dan kader di desa.
2. Etika Publik
Sikap Kerja Sama :
Sikap kerja sama dalam kegiatan di atas dilakukan pada tahap melakukan
koordinasi dengan pimpinan dalam desa untuk menginformasikan kepada
kader dan tenaga kesehatan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut
serta turut ambil bagian dalam kegiatan yang akan dijalankan.
Hormat menghormati :
Nilai ini ditemukan pada saat berkoordinasi dengan pimpinan desa
menghormati dan menerima segala informasi yang disampaikan kepala desa
mengenai keberadaan kader di desa yang tingkat pengetahuannya akan
kegiatan posyandu masi sangat rendah.
3. Etika Publik
Sopan :
Nilai ini ditemukan pada saat berkoordinasi dengan pimpinan desa
menjelaskan segala kegiatan dengan Bahasa yang sopan dan pembawaan diri
yang sopan.
Disiplin :
Nilai ini ditemukan pada saat membuat kegiatan dan focus pada kegiatan
yang dibuat dan yang sudah direncanakan
4. Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu :
Nilai ini ditemukan pada saat penulis melakukan rencana untuk kegiatan
sosialisasi dengan tujuan ingin merubah pola dan pemahaman kader dan
tenaga kesehatan tentang penggunaan alat antropometri yang belum optimal.
5. Anti Korupsi :
Berani :
Nilai ini ditemukan pada saat penulis berani mengatakn bahwa dalam
kegiatan posyandu kader dan tenaga kesehatan belum optimal menggunakan
alat antropometri.
6. Whole Of Goverment (WoG)
Praktek WoG pada kegiatan diatas dilakukan pada tahap berkoordinasi
kepada pimpinan wilayah dalam hal ini kepala desa. Tujuan dari koordinasi
ini untuk mendapatkan masukkan dari pimpinan dalam wilayah demi
menghasilkan tenaga yang berkualitas dan berkompeten demi mendapatkan
data-data gizi yang sesuai dan akurat untuk mengambil satu tindakan atau

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 47


intervensi.

Kegiatan 3 Menyiapkan Materi Sosialisasi


Antropometri
Waktu pelaksanaan 25-29 November 2019
Output 1. Adanya Refrensi Antropometri
2. Adanya materi sosialisasi tentang cara
penggunaan alat antropometri
tersedianya Leaflet
3. Adanya Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
4. Mendapatkan persetujuan dari Kepala
Puskesmas dan pembimbing

Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan


Pada hari senin tanggal 25 November 2019, bertempat di puskesmas Bondo Kodi
saya mulai menyiapkan materi sosialisasi dengan mencari refrensi tentang antropometri
lewat media online serta meminta bantuan teman-teman tenaga gizi yang memiliki materi
tentang antropometri, dan tersedia materi sosialisasi tentang cara penggunaan alat
antropometri.
Pada hari selasa tanggal 26 November 2019 saya membuat materi sosialisasi
antropometri lewat media power point, dengan materi pengertian antropometri, pengenalan
alat ukur seperi alat pengukur berat badan, pengukur tinggi badan dan pengukur panjang
badan, alur kegiatan posyandu, beberap cara pengukuran fisik, langkah-langkah
pemasangan alat antropometri, cara melakukan pengukuran antropometri.
Pada hari rabu tanggal 27 November 2019 saya mendesain daftar hadir, membuat
materi langkah-langkah penggunaan antropometri, membuat soal pre test dan post test,
mendesain komitmen bersama.

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 48


Pada tanggal 28 November 2019 saya mendesain leaflet tentang antropometri dengan
materi pengertian antropometri, langkah – langkah memasang dacin, langkah menimbang
balita,posisi dacin yang terpasang dengan baik dan benar dan posisi dacin yang terpasang
dengan posisi salah, langkah-langkah memasang microitois dan cara mengukur Tinggi
Badan, langkah – langkah memasang longboard dan cara mengukur panjang badan.
Pada tanggal 29 November 2019 saya membuat Satuan Acara Penyuluhan dengan
materi Tujuan Sosialisasi, Metode yang digunakan pada sosialisasi, media atau alat yang
digunakan untuk sosialisasi, pelaksanaan kegiatan dengan tujuan untuk melakukan
sosialisasi dengan efektif dan efesien sesuai standar waktu yang di tentukan serta materi
pada Satuan Acara Penyuluhan seperti tertera pada langkah-langkah antropometri.
Pada tanggal 29 November 2019 saya menemui kepala Puskesmas untuk
mengkonsultasikan materi sosialisasi seperti leaflet, Satuan Acara Penyuluhan (SAP),
langkah-langkah penggunaan alat antropometri , Daftar Hadir, dan Desain Komitmen
bersama yang sudah di buat kepala puskesmas menyetujui materi yang sudah dibuat dan
selanjutnya saya melakukan konsultasi dengan pembimbing,

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 49


Gambar 4.2.3. Bukti Kegiatan membuat materi, SAP, Leaflet, desain Komitmen dan
konsultasi materi, SAP dan leaflet kepada kepala Puskesmas.
Adapun pemaknaan nilai dasar dan keterkaitan agenda pembelajaran dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Nilai Akuntabilitas
Tanggungjawab : Prakek tanggungjawab dalam kegiatan diatas dilakukan
pada tahap melakukan pekerjaan dengan baik, mulai dari mencari
materi,membuat satuan acara penyuluhan ,membuat materi
sosialisasi,membuat soal pre test dan post test,membuat daftar hadir hingga
merancang leaflet dan mendesain Komitmen Bersama dilakukan dengan
penuh tanggungjawab.
Kejelasan Target :Nilai ini ditemukan pada saat penulis menyelesaikan
kegiatan penyusunan materi sesuai dengan jadwal yang di tentukan dan
target yang diharapkan.
Konsisten : Nilai ini ditemukan pada saat penulis berkonsisten melakukan
semua tahapan kegiatan dengan baik,benar dan tepat waktu.
2. Nasionalisme :

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 50


Disiplin : nilai ini ditemukan pada saat penulis melakukan persiapan materi
dari mencari referensi sampai pada saat penyusunan focus dikerjakan dan
menyelesaikan dengan tepat waktu.
3. Komitmen Mutu :
Efektif dan Efesien : nilai ini ditemukan pada saat penulis mengerjakan
penyusunan materi dan menyiapkan segala keperluan sosialisasi serta
mengkonsultasikan kepada pimpinan dengan tepat waktu.
4. Whole Of Goverment (WoG)
Praktek WoG pada kegiatan diatas dilakukan pada tahap konsultasi materi
sosialisasi,Satuan Acara Penyuluhan,soal pre test dan post test,merancang
Leaflet dan mendesain Komitmen Bersama kepada pimpinan. Tujuan dari
konsultasi ini untuk mendapatkan masukkan dari pimpinan demi
menghasilkan bahan sosialisasi yang berkualitas.

Kegiatan 4 Melakukan Sosialisasi Antropometri


Waktu pelaksanaan 2 Desember 2019
Output 1. Tersedianya alat dan bahan yang digunakan pada
saat sosialisasi
2. Terdapat hasil preb test dan post test
3. Tenaga kesehatan dan kader tau dan paham cara
penggunaan alat antropometri yang baik dan benar
4. Tenaga kesehatan dan kader mempraktekan dengan
baik dan benar tentang cara pengukuran tinggi
badan,panjang badan dan pengukuran berat badan
yang baik dan benar.
5. Peserta mengisi daftar hadir yang sudah di sediakan
6. Menandatangani komitmen bersama yang sudah di
buat
Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan

Pada Hari Sabtu tanggal 30 November 2019 sebelum melakukan sosialisasi saya
menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan sosialisasi seperti Dacin
untuk menimbang berat badan balita ,Lengboard untuk mengukur panjang badan bayi dan
Mikrotois untuk mengukur tinggi badan.
Pada hari Senin tanggal 2 Desember 2019 pukul 09.00-11.30 wita, bertempat di
kantor desa Ate Dalo, dilakukan sosialisasi tentang Optimalisasi penggunaan alat
Antropometri dalam pengukuran Panjang Badan, Tinggi Badan,dan Berat Badan dalam

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 51


rangka percepatan penurunan stunting dengan jumlah peserta 25 orang yang terdiri dari 20
orang kader posyandu,2 orang tenaga kesehatan dan 3 orang staf desa Ate Dalo .
Stelah memperkenalkan diri kepada peserta ,menjelaskan maksut tujuan dilakukan
kegiatan sosialisasi dan sebelum memulai materi Saya melakukan pre test dengan tujuan
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman tenaga kesehatan dan kader
tentang antropometri, alat-alat antropometri serta cara penggunaan alat antropometri
selanjutnya setelah dilakukan pre test
Setelah selesai mengerjakan soal pre test dan mengumpulkan dilanjutkan dengan
sosialisasi optimalisasi penggunaan alat antropometri dalam pengukuran Tinggi Badan,
Panjang Badan dan Berat Badan dan Pada kegiatan sosialisasi ini, dijelaskan pengertian
Antropometri, perkenalan Alat Antropometri, Langkah-langkah penggunaan alat
antropometri, Praktek cara pemasangan dan cara mentera alat antropometri, praktek cara
pengukuran panjang badan,tinggi badan dan berat badan oleh kader dan tenaga kesehatan.
Setelah melakukan sosialisasi dan pemaparan materi dan menonton video tentang cara dan
langkah penggunaan Antropometri kami melakukan praktek pemasangan alat antropometri
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di desa dan kader posyandu.
Pada saat kegiatan Peserta mengisi daftar hadir yang disediakan dan setelah kegiatan
sosialisasi dan praktek penggunaan alat antropometri kader dan tenaga kesehatan
melakukan post test dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta
setelah dilakukan sosialisasi dan praktek pengukuran antropometri.
Pada akhir sosialisasi kami membuat komitmen bersama dan bersama- sama
menandatangani komitmen bersama tersebut dengan tujuan agar kegiatan penggunaan alat
antropometri harus diterapkan dalam kegiatan posyandu yang dilakukan tiap bulan di desa
untuk menghasilkan data-data gizi yang baik, benar dan sesuai dengan harapan sehingga
tidak salah dalam melakukan intervensi maupun penaganan-penaganan gizi lainnya.

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 52


Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 53
Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 54
Gambar 4.2.4. Bukti Kegiatan sosialisasi Antropometri di desa Ate Dalo
Adapun pemaknaan nilai dasar dan keterkaitan agenda pembelajaran dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Tanggungjawab: Praktek tanggung jawab dalam kegiatan ini dilakukan pada
saat melakukan sosialisasi kepada tenaga kesehatan dan kader dilakukan dengan
sunguh-sunguh. Praktek tanggungjawab dalam kegiatan ini juga menjaga
kepercayaan yang diberikan pimpinan untuk memberikan sosialisasi kepada
tenaga kesehatan dan kader di desa untuk merubah pemahaman dan perilaku
menjadi lebih baik.
Kejelasan Target : praktek kejelasan target ditemukan pada saat penulis
melakukan sosialisasi dan target yang harus dicapai dan diharapkan serta
perubahan yang didapatkan setelah dilakukan sosialisasi
Konsisten : praktek konsisten ditemukan pada saat penulis melakukan sosialisasi
sesuai jadwal dan rencana kegiatan yang sudah dibuat dan disepakati.
2. Nasionalisme :
Sikap Kerja Sama : nilai ini ditemukan saat melakukan persiapan sosialisasi
tenaga kesehatan dan kader di desa merespon baik kegiatan sosialisasi
antropometri tersebut dari awal kegiatan sosialisasi, praktek pemasangan alat
antropometri dan penggunaan alat antropometri yang dilakukan penulis. Nilai ini
pun ditemukan saat penulis meminta bantuan kader dan tenaga kesehatan dalam
mempraktekan cara penggunaan alat antropometri.

Hormat Menghormati : Nilai ini ditemukan pada saat melakukan sosialisasi

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 55


terjalin keakraban dan saling menghormati sehingga proses sosialisasi yang
dilakukan berjalan dengan sempurna tanpa ada kendala dan hambatan.

Kerja keras : Praktek kerja keras dalam kegiatan diatas dilakukan pada saat
menyiapkan segala sesuatu untuk keperluan sosialisasi seperti dari menyiapkan
materi,bahan sosialisasi,alat praktek antropometri, dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan kelancaran kegiatan sosialisai serta menyiapkan ruangan tempat
sosialisasi dilakukan dengan sungguh-sungguh serta mengikuti alur kerja yang
baik dengan meminta izin ke pimpinan terlebih dahulu untuk memberikan
sosialisasi kepada tenaga kesehatan dan kader.

3. Komitmen mutu
Berorientasi Mutu : Nilai ini ditemukan saat penulis berhasil melakukan
sosialisasi dengan baik,dengan tepat dan sesuai waktu yang di sediakan.
Efektif : Praktek efektif dalam kegiatan ini dilakukan pada saat memberikan
materi sosialisasi kepada peserta, Materi optimalisasi penggunaan alat
antropometri dalam pengukuran panjang badan,tinggi badan, dan berat badan
dalam rangka percepatan penurunan stunting dari kegiatan pertama melakukan pre
test, mengisi daftar hadir, melakukan sosialisasi, praktek pengukuran
antropometri, melakukan post test, penandatanganan komitmen bersama diberikan
dengan baik dan efektif dalam kurung waktu 80 menit.
Efesien : Praktek efesien dalam kegiatan diatas yaitu dilakukan pada saaat
memberikan materi sosialisasi dan praktek pengukuran antropometri dengan tidak
terlalu lama sehingga peserta tidak bosan dalam mengikuti kegiatan tersebut
4. Anti Korupsi
Berani : Praktek anti korupsi dalam kegiatan tersebut adalah berani dan tegas
tentang mengajarkan kepada kader tentang cara penggunaan alat antropometri
yang baik dan benar sehingga mendapatkan data yang benar sesuai yang
diharapkan.
Adil : Nilai ini ditemukan pada saat penulis melakukan sosialisasi berlaku adil
dalam memberikan pemahaman dan penjelasan praktek penggunaan alat
antropometri tanpa membedakan Jenis kelamin,keduduksn,dan golongan.
5. Whole Of Government (WoG)
Praktek WoG pada kegiatan ini dilakukan pada saat sosialisasi dimana ada
keterlibatan lintas sektor dimana dalam kegiatan ini hadir Tenaga Kesehatan dari
Desa, Kader Posyandu di Desa, Staf Puskesmas dan beberapa perwakilan dari

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 56


pemerintah desa untuk menyaksikan dan mengikuti berjalannya kegiatan dan
mendukung sepenuhnya kegiatan sosialisasi tersebut dan sampai pada
penerapannya di tingkat posyandu sehingga bias memperoleh data – data yang
akurat dan benar sehingga tidak salah dalam melakukan intervensi.

Kegiatan 5 Desain alat antropometri dan perkenala tikar


pertumbuhan kepada kader dan tenaga
kesehatan di desa.
Waktu Pelaksanaan 11 – 14 Desember 2019
Output 1. Tersedianya tikar pertumbuhan untuk alat deteksi
dini stunting
2. Tenaga kesehatan dan kader Tau dan bisa
menggunakan tikar pertumbuhan di posyandu
dalam deteksi dini stunting.
Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan

Hari Rabu tanggal 11 Desember 2019 saya mendesain tikar pertumbuhan yang akan
digunakan oleh Tenaga Kesehatan dan Kader Posyandu untuk melakukan Deteksi Dini
Stunting pada Balita, sebelum saya melakukan sosialisasi dan perkenalan antropometri dari
tikar pertumbuhan saya melakukan konsultasi kepada kepala puskesmas dan pembimbing
akan kegiatan yang dilakukan.
Hari Sabtu tanggal 14 Desember 2019 bertempat di Kantor Desa Ate Dalo saya
melakukan Sosialisasi Tikar Pertumbuhan kepada Kader Posyandu dan Tenaga Kesehatan
di desa, bertepatan pada tanggal 14 Desember 2019 tersebut di adakan Konvergensi
Stunting kegiatan yang dilakukan dari Dinas Kesehatan dan dinas Pemberdayaan
Masyarakat Desa di desa Lokus stunting Desa Ate Dalo dan kegiatan tersebut saya
meminta ijin kepada teman – teman panitia pelaksana kegiatan untuk menyampaikan
materi tentang tikar pertumbuhan dan memperkenalkan tikar pertumbuhan kepada tenaga
kesehatan di desa dan Kader posyandu tentang manfaat dan cara penggunaan Tikar
Pertumbuhan,pada kegiatan tersebut kader dan tenaga kesehatan melakukan praktek
tentang cara penggunaan tikar tersebut,

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 57


Gambar 4.2.5 Bukti Kegiatan Sosialiasi Tikar pertumbuhan Deteksi Dini Stunting
Adapun pemaknaan nilai dasar dan keterkaitan agenda pembelajaran dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Nilai Akuntabilitas
Tanggung jawab: Praktek tanggungjawab dalam kegiatan diatas dilakukan pada
saat mengajarkan kader dan tenaga kesehatan di desa tentang manfaat tikar
pertumbuhan serta cara penggunaan tikar pertumbuhan dalam melakukan deteksi
dini stunting.
Kerja keras: Praktek kerja keras dalam kegiatan diatas dilakukan pada saat
menyiapkan segala sesuatu untuk keperluan sosialisasi dilakukan dengan sungguh-
sungguh dan meminta izin ke pada orang dinas kesehatan dan dinas Pemberdayaan
Masyarakat pada konvergensi stunting di desa untuk menyampaikan materi tentang
tikar pertumbuhan dan cara penggunaannya dalam deteksi dini stunting kepada bayi
balita.
Sopan: Nilai praktek Sopan ini ditemukan pada saat Penulis melakukan penjelasan
tentang tikar pertumbuhan dan praktek penggunaannya dalam deteksi dini stunting
Praktek sopan dalam kegiatan diatas dilakukan pada saat memberikan penjelasan
kepada peserta mengedepankan budi pekerti yang baik dan menggunakan bahasa
yang sopan kepada peserta.
2. Komitmen mutu
Efektif dan efisien : praktek efektif dan efesien dalam kegiatan diatas dilakukan
pada saat memberi materi penjelasan tentang antropometri tikar pertumbuhan dan
praktek penggunaanya dalam deteksi dini stunting dilakukan dalam waktu kurang
lebih 30 menit sehingga tidak terlalu lama dan pesertanya tidak merasa jenuh dan
bosan.
Kegiatan 6 Obervasi / Pemantauan Kegiatan di Posyandu

Waktu Pelaksanaan Tanggal 19 Desember 2019

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 58


Output 1. Tersedianya lembar instrument Penilaian
penggunaan Antropometri
2. Tenaga Kesehatan dan Kader di desa sudah
menerapkan dan menggunakan alat
antropometri pada saat posyandu dengan baik
dan benar sesuai dengan Langkah-Langkah
yang sudah di ajarkan.
3. Mendapatkan instrument hasil penilaian
penggunaan alat antropometri oleh Tenaga
kesehatan dan Kader
4. Tenaga Kesehatan di desa dan kader menjadi
terbiasa menggunakan antropometri pada saat
posyandu
Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan

Hari Kamis 19 Desember 2019 pukul 09.00-11.00 wita, bertempat di Posyandu


Gallu Kalogho Desa Ate dalo dilakukan kegiatan posyandu, sebelum saya melakukan
kegiatan observasi / pematauan kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan kader di
posyandu saya terlebih dahulu menyiapkan lembar pengamatan / lembar observasi.
Pada kegiatan Posyandu tersebut saya melakukan Observasi penggunaan alat
antropometri oleh tenaga Kesehatan dan kader Posyandu, saya mengamati tenaga kesehatan
dan kader dalam melakukan kegiatan posyandu mulai dari melakukan pemasangan alat
timbang seperti dacin dan alat ukur Tinggi Badan seperti Microtois dan alat Pengukur
Panjang Badan seperti Lengboard, saya melakukan pengamatan dengan mengisi format
pemantauan yang sudah saya siapkan, pada kegiatan tersebut tenaga kesehatan dan kader
memasang alat – alat antropometri dengan berpedoman pada Langkah – langkah yang
sudah diajarkan pada saat sosialisasi antropometri tanggal 2 Desember 2019 yang lalu.
Pada kegiatan observasi / pemantauan kegiatan posyandu saya melakukan pemantauan
seperti :
A. Tindakan dalam mengukur berat badan seperti :
1. Pemasangan Alat timbangan kader posyandu sudah meletakan / menggantung
dacin di tempat yang kuat seperti dahan pohon yang kuat dan sudah sesuai dengan
anjuran.
2. Kader Mengecek alat timbang dan memastikan bandul geser berada di angka nol
dengan mentera dacin sudah sesuai.
3. Sebelum menimbang balita kader Memastikan anak tidak menggunakan pakaian
tebal, pempers/popok, selimut, sandal/sepatu dan lain sebagainya yang membuat

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 59


berat badan anak bertambah.
4. Pada saat melakukan penimbangan kader meminta orang tua atau pengasuh
memasukan kedalam sarung timbang atau celana timbang sudah sesuai
5. Pada saat penimbangan kader sudah memastikan keadaan duduk dan kaki anak
tidak menyentuh tanah.
6. Setelah melakukan penimbangan kader membaca angka hasil penimbangan anak
dan mencatat pada buku register.
B. Observasi / Pemantauan dalam mengukur Tinggi Badan Seperti :
1. Tenaga kesehatan dan Kader memasang alat mikrotois di dinding/Tembok yang rata
sudah dilakukan dengan benar.
2. Menarik Meteran Pengukur / Mikrotois ke atas sehingga terlihat angkan nol pada
jendela baca mikrotois sudah sesuai dan dilakukan dengan benar.
3. Tenaga Kesehatan dan kader posyandu menempelkan alat pengukur dengan
paku/lakban dan memastikan kestabilan alat sudah sesuai.
4. Sebelum melakukan pengukuran Tinggi badan tenaga kesehatan dan kader meminta
orang tua / pengasuh melepaskan sepatu / sandal ,melepaskan hiasan atau dandanan
rambut dilakukan dengan benar .
5. Pada saat melakukan pengukuran tinggi badan kader dan tenaga kesehatan
menempatkan kedua kaki anak secara merata, tumit dan betis menempel di tembok
sudah dilakukan dengan benar.
6. Tenaga kesehatan dan kader posyandu meminta si anak untuk memandang lurus ke
arah depan,bahu anak dan tangan berada disamping,bahu dan pantat menempel di
tembok dilakukan dengan benar.
7. Tenaga kesehatan dan kader mencatat hasil penimbangan di buku register dilakukan
dengan benar dan sudah sesuai.
C. Observasi / Pemantauan Pengukuran Panjang Badan Tenaga Kesehatan dan Kader
posyandu sudah melakukan tindakan dengan benar seperti :
1. Mengecek kelayakan Alat ukur ( Lengboard) tidak ada kerusakan baik pada bagian
atas yang menyentuh kepala maupun bagian yang menyentuh tumit, dan angka pada
papan longboard dapat dilihat dengan jelas.
2. Meletakan Alat pada Meja datar dan kuat pada saat melakukan pengukuran panjang
badan.
3. Memastikan keadaan bayi seperti pakaian yg dipakai seminimal mungkin,
melepaskan alas kaki seperti sepatu dan sandal,aksesoris kepala seperti topi,ikat
rambut dan jepitan rambut.
4. Meminta anak yang diukur di baringkan di atas papan ukur / longboard yang
diletakan di atas meja atau tempat yang datar.
5. Salah satu kader berada dibagian kepala memegang kedua daun telinga dan
membentuk kepala menyentuh bagian atas dari alat pengukur, dan kader sebagai

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 60


asisten pengukur.
6. Pengukur memegang kedua lutut anak sehingga posisi kaki lurus dan tumit
menyentuh bagian alat ukur
7. Membaca dan mencatat hasil pengukuran di buku register.

Selanjutnya pada akir kegiatan saya mengingatkan kemabali kepada tenaga


kesehatan dan kader agar tetap terus melakukan dan menggunakan alat antropometri pada
setiap kali kegiatan di posyandu sehingga menghasilkan data-data gizi yang benar dan
akurat.

Gambar 4.2.6 Bukti Kegiatan Observasi / Pemantauan Kegiatan Posyandu


Adapun pemaknaan nilai dasar dan keterkaitan agenda pembelajaran dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Tanggung Jawab : Nilai ini ditemukan saat penulis melakukan kegiatan Observasi
dan pemantauan kegiatan di posyandu dengan sungguh-sungguh, yaitu mengamati

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 61


kegiatan pemasangan alat antropometri seperti microtois, Lengboard, Dacin dan
melihat cara pengukuran tinggi badan, panjang badan dan penimbangan berat
badan serta mengingatkan kembali agar tetap dilakukan pengukuran antropometri
setiap kegiatan posyandu.

2. Efektif dan Efesien : Nilai ini ditemukan saat penulis melakukan obserfasi
pemasangan alat antropometri dengan waktu kurang lebih 10 menit sehingga
proses kegiatan posyandu dari Pengukuran Panjang Badan,Tinggi Badan dan Berat
Badan serta kegiatan posyandu lainnya bisa segera dilaksanakan.

3. WoG : Nilai ini ditemukan saat penulis melakukan obserfasi terjadi kerja sama
antara tenaga kesehatan di desa dan kader posyandu tentang penggunaan alat
antropometri yang sesuai dengan langkah-langkah yang sudah ada pada kegiatan
posyandu, ini terbukti pada kegiatan posyandu tenaga kesehatan dan kader dengan
penuh antusias dan semangat yang sangat tinggi untuk melakukan pekerjaan.

Kegiatan 7 Evaluasi dan Membuat Laporan Hasil Kegiatan


Waktu pelaksanaan 18 – 23 Desember 2019
Output 1. Melakukan kegiatn penyusunan laporan
2. Mendapatkan persetujuan dari mentor dan
pembimbing dan mengesahkan laporan hasil kegiatan
aktualisasi/habituasi
Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan
Pada hari kamis tanggal 19 Desember 2019 saya melakukan pengamatan dan
sekaligus melakukan evaluasi, pada hasil evaluasi yang saya lakukan dapat saya simpulkan
sebelum dilakukan sosialisasi antropometri kepada tenaga kesehatan dan kader posyandu
tingkat pengetahuan tenaga kesehatan dan kader posyandu tentang antropometri serta cara
penggunaan antropometri pada kegiatan posyandu masi rendah, hal ini juga terbukti dari
hasil analisis soal pre test dan post test dimana terjadi peningkatan pengetahuan dimana
hasil analisis soal pre test rata-rata tingkat pengetahuan tenaga kesehatan dan kader tentang
antropometri berkisar sekiatr 50-60 % dan setelah dilakukan sosialisasi dan praktek
penggunaan antropometri dari langkah-langkah pemasangan sampai pada penggunaan

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 62


dalam pengukuran antropometri mengalami peningkatan berkisar sekitar 70 - 90 %, dan
melalui hasil pengamatan yang dilakukan diposyandu juga terbukti tenaga kesehatan dan
kader posyandu sudah menerapkan tentang langkah-langkah penggunaan alat antropometri
mulai dari pemasangan alat sampai pada penggunaannya dalam pengukuran Berat Badan,
Tinggi Badan dan pengukuran Panjang Badan.
Setelah semua kegiatan selesai dari kegiatan 1 sampai pada kegiatan 6 Pada Hari
Kamis 19 Desember 2019, saya mengumpulkan semua bukti kegiatan dari kegiatan 1-6
seperti Lembar Pesertujuan dari Kepala Puskesmas, Lembar Observasi,menganalisis Soal
pre test dan post test, daftar hadir, dan foto- foto kegiatan untuk sebagai bukti telah
terlaksananya kegiatan aktualisasi, untuk keperluan pembuatan laporan kegiatan dan
pelaporan kepada kepala Puskesmas.
Adapun hasil kegiatan aktualisasi sebagai berikut:
1. Kegiatan 1: Menemui Pimpinan, telah terlaksana dengan baik, kepala Puskesmas
Bondo Kodi menyetujui kegiatan aktulaisasi tersebut serta mendapatkan dukungan
dari pimpinan akan kegiatan tersebut dibuktikan dengan adanya penandatanganan
persetujuan pelaksanaan kegiatan dari kepala puskesmas.
2. Kegiatan 2 : Koordinasi dengan pihak Desa terjadi pada hari rabu tanggal 27
November 2019 bertemu dengan Kepala Desa Ate Dalo bapak Melkianus
Longo,Kepala Desa mendukung kegiatan sosialisasi antropometri dan observaasi
penggunaan alat antropometri di posyandu dan siap membantu memfasilitasi
kegiatan tersebut yang akan dilakukan dengan memberitahukan ke Tenaga
Kesehatan yang ada dalam Desa dan Kader Posyandu mengenai kegiataan yang
akan dilakukan.
3. Kegiatan 3: Menyiapkan materi sosialisai alat antropometri Pembuatan materi
seperti Satuan Acara Penyuluhan, Langkah-langkah penggunaan alat antropometri,
membuat soal pre test dan post test mendesain Leaflet dan membuat komitmen
bersama kader dan tenaga kesehatan di desa dalam menggunakan alat antropometri
pada kegiatan posyandu, telah terlaksana dengan baik dan menghasilkan materi
sosialisasi yang baik yang disetujui oleh kepala puskesmas dan pembimbing.
4. Kegiatan 4: Sosialisasi Optimalisasi penggunaan alat antropometri dalam
pengukuran tinggi badan, panjang badan dan berat badan dalam rangka percepatan
penurunan stunting, dilakukan pada hari senin tanggal 2 Desember 2019 bertempat
di Aula kantor Desa Ate Dalo yang dihadiri oleh 25 orang yang berasal dari
perwakilan desa, kader Posyandu balita, staf Puskesmas Bondo Kodi. kegiatan

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 63


sosialisasi berjalan lancar dan aktif karena peserta sangat aktif dalam melakukan
tanya jawab dan pada saat praktek pemasangan alat antropometri serta pada saat
praktek pengukuran tinggi badan, panjang badan, dan penimbangan berat badan.
5. Kegiatan 5 : Desain tikar pertumbuhan,terlaksana pada tanggal 11 Desember 2019
dan pada tanggal 14 desember saya melakukan sosialisasi dan perkenalan tikar
pertumbuhan kepada kader dan tenaga kesehatan di desa bertepatan pada tanggal 14
Desember 2019 tersebut ada kegiatan konvergensi stunting yang dilakukan oleh
dinas Kesehatan dan dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa di Desa Ate Dalo
sebagai desa lokus stunting di wilayah kerja puskesmas Bondo Kodi dan pada
kesempatan itu saya meminta waktu kurang lebih 30 menit untuk menjelaskan
antropometri berupa tikar pertumbuhan kepada tenaga kesehatan di desa dan kader
tentang manfaat dan cara penggunaan tikar pertumbuhan tersebut.
6. Kegiatan 6 : Melakukan Observasi / Pemantauan Kegiatan Posyandu terlaksana
pada tanggal 19 Desember 2019 di posyandu Gallu Kalogho desa Ate Dalo, pada
kegiatan tersebut kader dan tenaga kesehatan melakukan pemasangan alat
antropometri dan melakukan pengukuran tinggi badan, panjang badan dan
penimbangan berat badan,saya mengamati setiap proses yang dilakukan oleh kader
dan melakukan pengisian format observasi yang sudah di buat apakah prosesnya
sudah sesuai atau belum sesuai .
7. Kegiatan 7: Evaluasi hasil kegiatan, terjadi dari tanggal 19 Desember 2019.
dilakukan pelaporan hasil kegiatan kepada kepala Puskesmas dan menyetujui
laporan evaluasi kegiatan aktualisasi dengan menandatangani lembar persetujuan
hasil evaluasi kegiatan aktualisasi.

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 64


Gambar 4.2.7. Bukti Kegiatan Evaluasi dan Pembuatan Laporan Hasil Kegiatan.
Adapun pemaknaan nilai dasar dan keterkaitan agenda pembelajaran dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai Akuntabilitas
Tanggungjawab:
Nilai tanggung jawab ini ditemukan pada saat melakukan kegiatan evaluasi
kegiatan dilakukan dengan sungguh-sungguh, menjaga kepercayaan atasan
,dengan melaporkan hasil kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan.
Jujur :
Praktek jujur dalam kegiatan diatas dilakukan pada saat pelaporan hasil
kegiatan kepada pimpinan dengan menyampaikan data sesuai keadaan yang
terjadi dilapangan.
2. WoG : Nilai WoG ini ditemukan pada saat melakukan kegiatan dari awal
kegiatan banyak lintas sector dan program yang turut mengambil bagian demi
kelancaran kegiatan aktualisasi mulai dari pimpinan Puskesmas,Mentor,
Pembimbing staf puskesmas,pimpinan dalam desa, tenaga kesehatan di desa,
dan kader didesa sehingga apa yang sudah direncanakan dalam kegiatan
tersebut bias berjalan dengan baik.
3. Komitmen Mutu
Efektif : Nilai Efektif ini ditemukan saat penulis melakukan semua kegiatan
dengan tepat waktu sehingga bias menyelesaikan laporan dengan tepat sesuai
dengan kegiatan yang sudah direncanakan
Efesien : Nilai ini ditemukan saat penulis menyelesaikan laporan sesuai
dengan target yang sudah ditentukan.

4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

BULAN
November 2019 Desember 2019
NO Kegiatan
Mingg Mingg Minggu Minggu Minggu
u Ke 3 u Ke 4 Ke 1 Ke 2 Ke 3
Menemui Pimpinan
1
Koordinasi dengan
2 Pimpinan Desa

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 65


Menyiapkan materi
3 sosialisasi Antropometri
dan membuat SAP
Melakukan Sosialisasi
Antropometri Kepada
4 Kader dan Tenaga
Kesehatan di Desa

Desain Tikar Pertumbuhan


dan perkenalan Tikar
Pertumbuhan Kepada
5. Kader dan Tenaga
Kesehatan

Observasi / Pemantauan
6. Kegiatan di Posyandu

Evaluasi Membuat laporan


7. hasil kegiatan

4.3. Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor dan Coach di Tempat Aktualisasi


4.3.1. Pengendalian oleh Mentor.
Kegiatan 1 : Menemui Pimpinan
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
- Tahapan kegiatan - Lakukan Setiap Kegiatan yang sudah di
- Output kegiatan terhadap pemecahan rancang dan apabila ada kendala di
isu lapangan segera konsultasikan
- Keterkaitan substansi mata pelatihan sehingga kita sama-sama mencari
- Kontribusi terhadap visi misi organisasi solusinya
- Libatkan Tenaga Kesehatan yang ada di
- Penguatan nilai organisasi
desa bidan,perawat dan penaanggung
jawab desa
Kegiatan 2 : Koordinasi Pimpinan Desa
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 66


Mentor
- Tahapan kegiatan - Minta Kepala Desa untuk memfasilitasi
- Output kegiatan terhadap pemecahan Kegiatan untuk menyampaikan ke
isu Tenaga Kesehatan dan Kader Posyandu
- Keterkaitan substansi mata pelatihan
- Kontribusi terhadap visi misi organisasi
- Penguatan nilai organisasi
Kegiatan 3 : Menyiapkan Materi Sosialisasi Antropometri
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
- Tahapan kegiatan - SAP antropometri Perkenalan alat di
- Output kegiatan terhadap pemecahan rubah menjadi pengenalan Alat
isu Antropometri
- Cari Refrensi yang banyak Tentang
- Keterkaitan substansi mata pelatihan
Antropometri sehingga menjadi
- Kontribusi terhadap visi misi organisasi
panduan saat sosialisasi
- Penguatan nilai organisasi
Kegiatan 4 : Melakukan Sosialisasi Antropometri
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
- Tahapan kegiatan - Lakukan Kegiatan dengan baik.
- Jangan lupa dokumentasi untuk
- Output kegiatan terhadap pemecahan
laporan
isu
- Keterkaitan substansi mata pelatihan
- Kontribusi terhadap visi misi organisasi
- Penguatan nilai organisasi
Kegiatan 5 : Melakukan Desain Antropometri Tikar Pertumbuhan dan
sosialisasi penggunaan tikar pertumbuhan dalam deteksi dini stunting.
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
- Tahapan kegiatan Menyetujui
- Output kegiatan terhadap pemecahan
isu
- Keterkaitan substansi mata pelatihan
- Kontribusi terhadap visi misi organisasi
- Penguatan nilai organisasi
Kegiatan 6 : Observasi / Pemantauan Kegiatan Posyandu.
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
- Tahapan kegiatan - Koordinasi dengan tenaga
- Output kegiatan terhadap pemecahan kesehatan di desa dan kader kalua
isu bisa tanggal posyandunya di

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 67


- Keterkaitan substansi mata pelatihan majukan,mengingat akir tahun
- Kontribusi terhadap visi misi organisasi supaya setiap kegiatan yang di
- Penguatan nilai organisasi rencanakan bisa berjalan sesuai
agenda

4.4.2. Pengendalian oleh Coach


Kegiatan 1 : Menemui Pimpinan
Waktu dan Media
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching
Coaching
- Tahapan kegiatan Saya : selamat siang Pak Maaf 29 November
- Output kegiatan terhadap Mengganggu saya mau melaporkan 2019
pemecahan isu kegiatan aktualisasi saya dan kegiatan Via Whatsapp
- Keterkaitan substansi mata yang saya sudah lakukan ( Mengirim
pelatihan Foto Kegiatan
1. Foto Bertemu Pimpinan
- Kontribusi terhadap visi
2. Foto Koordinasi dengan
misi organisasi
pimpinan Desa
- Penguatan nilai organisasi 3. Konsultasi beberapa tahapan
kegiatan yang sudah di buat
seperti daftar hadir, lembar
obserfasi, langkah penggunaan
antropometri, soal pre test dan
post test serta materi power
point) Terima Kasih Pak ..maaf
baru lapor soalnya 1 minggu
terakir kemarin lagi persiapan
materi dan ada entri data
stunting soalnya ada
deseminasi stunting di provinsi
jadi kami dari puskesmas di
suruh untuk siapkan
data.Terima Kasih Pak
Coach : Segera Buat Laporan BAB 4.2
dan Konsultasikan
Coach : Malas Menghubungi Coach saya
jamin kepala sakit dengan BAB
4.4 Pengedalian oleh
Coach,Mau isi apa di tabel??
karena semua perkegiatan
bukan gelondongan….susahkah

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 68


hanya SMSkah,WAkah,tidak
sampai 5 menit juga kalua mau.
Saya ; maaf Pak Akan memperbaiki
kedepan dan siap melaporkan
setiap kegiatan.

Kegiatan 2 : Koordinasi Pimpinan Desa


Waktu dan Media
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching
Coaching
- Tahapan kegiatan Saya : selamat siang Pak Maaf 29 November 2019
- Output kegiatan terhadap Mengganggu saya mau melaporkan ( via whatsapp)
pemecahan isu kegiatan aktualisasi saya dan kegiatan
- Keterkaitan substansi mata yang saya sudah lakukan ( Mengirim
pelatihan Foto Kegiatan
1. Foto Bertemu Pimpinan
- Kontribusi terhadap visi
2. Foto Koordinasi dengan pimpinan
misi organisasi
Desa
- Penguatan nilai organisasi 3. Konsultasi beberapa tahapan
kegiatan yang sudah di buat
seperti daftar hadir, lembar
obserfasi, langkah penggunaan
antropometri, soal pre test dan
post test serta materi power point)
Terima Kasih Pak ..maaf baru lapor
soalnya 1 minggu terakir kemarin
lagi persiapan materi dan ada entri
data stunting soalnya ada
deseminasi stunting di provinsi jadi
kami dari puskesmas di suruh
untuk siapkan data.Terima Kasih
Pak
Coach : Segera Buat Laporan BAB 4.2
dan Konsultasikan
Coach : Malas Menghubungi Coach saya
jamin kepala sakit dengan BAB
4.4 Pengedalian oleh
Coach,Mau isi apa di tabel??
karena semua perkegiatan
bukan gelondongan….susahkah
hanya SMSkah,WAkah,tidak
sampai 5 menit juga kalua mau.

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 69


Saya ; maaf Pak Akan memperbaiki
kedepan dan siap melaporkan
setiap kegiatan.

Kegiatan 3 : Menyiapkan Materi Sosialisasi Antropometri


Waktu dan media
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching
coaching
- Tahapan kegiatan Saya : selamat Pagi Pak Maaf 30 November
- Output kegiatan terhadap Mengganggu saya mau melaporkan 2019
pemecahan isu kegiatan saya hari ini membuat satuan
(Via Whatsapp)
- Keterkaitan substansi mata acara penyuluhan,Leaflet dan
pelatihan menyiapkan Alat Antropometri untuk
- Kontribusi terhadap visi sosialisasi hari senin.Makasih Pak
Coach : Tidak jadikah modifikasi
misi organisasi
antropometrinya??
- Penguatan nilai organisasi
Saya : Saya Rencana Tambahkan di
Tahapan Kegiatannya untuk
modifikasi Antropometrinya
setelah habis Sosialisasi.
Coach : Ok (Emoji Jempol).
Saya ; Makasih Pak.
Saya : Selamat Sore pak Saya kirim
Satuan Acara Penyuluhan dan
Leaflet Antropometri yang saya
buat, mohon bimbingannya..
Makasih Pak
Coach : Satuan Acara Penyuluhan tidak
di tanda tangan kah??
Saya : Siap nanti senin sebelum turun
sosialisasi saya tanda tangan di
kepala puskesmas pak,,saya
sudah konsultasikan juga di
kapus tadi..makasih
masukannya pak.
Coach : Ok ( Emoji senyum dan Jempol)
Saya : Terima kasih Pak.
Kegiatan 4 : Melakukan Sosialisasi Antropometri
Waktu dan Media
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching
Coaching
- Tahapan kegiatan Saya : selamat Pagi Pak Maaf 2 Desember 2019
- Output kegiatan terhadap Mengganggu saya mau melaporkan
pemecahan isu kegiatan saya hari ini melakukan Via Whatsapp

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 70


- Keterkaitan substansi mata Sosialisasi Antropometri di
pelatihan Desa.Makasih Pak
Coach : Dokumentasi jangan lupa dan
- Kontribusi terhadap visi
segera buat BAB 4.2
misi organisasi
Saya : Siap Pak,,Makasih
- Penguatan nilai organisasi Saya ; selamat malam pak maaf
mengganggu saya kirimkan foto
– foto hasil kegiatan sosialisasi
antropometri tadi di desa.
Coach : Bab 4.2 nya mana??
Saya : Besok saya kirim Pak.
Saya : Selamat pagi pak maaf 9 Desember 2019
mengganggu dan baru konsul Via Whatsapp
lagi …saya kirimkan BAB 4.2
Kegiatan masi berjalan dan
Mohon Bimbingannya.
Coach : Lanjut
Saya : Makasih Pak
Kegiatan 5 : Melakukan Desain Antropometri Tikar Pertumbuhan serta sosialisasi
kepada kader dan tenaga kesehatan tentang cara penggunaan tikar pertumbuhan
untuk deteksi dini stunting
Waktu dan media
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching
Coaching
- Tahapan kegiatan Saya : selamat pagi pak maaf 11 Desember 2019
- Output kegiatan terhadap mengganggu,hari ini saya desain Via Whatsapp
pemecahan isu antropometri tikar pertumbuhan dari
- Keterkaitan substansi mata baliho..tikar pertumbuhan untuk deteksi
pelatihan dini stunting dan kebetulan tanggal 14
- Kontribusi terhadap visi ada konvergensi stunting di desa lokus
misi organisasi stunting yang tempat saya aktualisasi
- Penguatan nilai organisasi saya mau lakukan sosialisasi dan
perkenalkan tikar pertumbuhan tersebut
kepada kader dan tenaga
kesehatan..makasih pak
Coach : Emoji Jempol
Saya : Makasih Pak.
14 Desember 2019
Saya ; selamat pagi pak maaf
Via Whatsapp
mengganggu hari ini saya ada
kegiatan konvergensi stunting di
desa sekalian saya perkenalkan
antropometri tikar

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 71


pertumbuhan.makasih pak.
Coach : Emoji Jempol
Saya : Makasih Pak..maaf saya mau
infokan untuk kegiatan
observasi / pemantauan di
posyandu masi tanggal 21
karena kegiatan posyandu masi
tanggal 21.
Saya : setelah kegiatan Saya kirim foto
kegiatan konvergensi sekalian
perkenalkan tikar pertumbuhan
kepada kader, foto bersama
kader dan tenaga kesehatan di
desa
Coach : Ok (Emoji Jempol)
Saya : Makasih Pak
Kegiatan 6 : Melakukan Observasi dan Pemantauan Kegiatan Posyandu
Waktu dan Media
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching
Coaching
- Tahapan kegiatan Saya : selamat pagi pak maaf 19 Desember 2019
- Output kegiatan terhadap mengganggu,hari ini saya Melakukan
pemecahan isu Kegiatan Observasi / Pemantauan Via Whatsapp
- Keterkaitan substansi mata Kegiatan di posyandu
pelatihan
Coach : Ok….Siapkan dengan Baik.
- Kontribusi terhadap visi misi
Saya : Ok Pak…Makasih
organisasi
- Penguatan nilai organisasi

Kegiatan 7 : Evaluasi dan Pembuatan Laporan Hasil Kegiatan


Waktu dan Media
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching
Coacing
- Tahapan kegiatan Saya : selamat pagi pak maaf
17 Desember
- Output kegiatan terhadap mengganggu,saya mau infokan kalua 2019
pemecahan isu masi ada satu kegiatan saya yang Via Whatsapp :
- Keterkaitan substansi mata belum di jalankan yaitu
pelatihan observasi/pemantauan kegiatan
- Kontribusi terhadap visi misi posyandu..karena tanggal posyandu
organisasi masi tanggal 21 desember.saya juga
- Penguatan nilai organisasi ada pendekatan dengan petugas
kesehatan di desa untuk tanggal

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 72


posyandu di majukan tapi belum ada
balasan
Saya : Tetapi sambal menunggu satu
kegiatan tersebut saya mengerjakan
laporan kegiatan untuk kegiatan yang
saya sudah jalankan.Makasih Pak.
Coach : Komonikasi Terus dengan
posyandu
Saya : Siap Pak ..saya baru WA tenaga
kesehatan pengelola desanya
dan hari ini beliau masi ada
urusan ke dinas untuk urus
berkas naik pangkat,kalau
tidak ada halangan kari kamis
bisa di lakukan posyandu
katanya..muda-mudahan bisa
berjalan Pak.
Coach : Semoga bisa terlaksana
dengan baik
Saya : Amin..Makasih Pak
Dukungannya.

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 73


BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil kegiatan aktualisasi (Habituasi) selama kurang lebih


30 hari di UPTD Puskesmas Bondo Kodi tentang Optimalisasi Penggunaan
Alat Antropometri Dalam Pengukuran Tinggi Badan, Panjang Badan dan
Berat Badan Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting Pada Wilayah
Kerja UPTD.Puskesmas Bondo Kodi maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Seluruh kegiatan Aktualisasi dan seluruh tahapannya dapat diselesaiikan


selama 30 hari dengan 7 (Tujuh) kegiatan dengan tahapan-tahapannya dapat
menghasilkan output seperti yang telah direncanakan, sehingga dengan
adanya kegiatan aktualisasi ini telah mampu meminimalisir Core Isu, yaitu
Optimalisasi Penggunaan Alat Antropometri Dalam Pengukuran Tinggi
Badan, Panjang Badan dan Berat Badan Dalam Rangka Percepatan
Penurunan Stunting di UPTD Puskesmas Bondo Kodi.
2. Hasil kegiatan aktualisasi (habituasi) nilai-niai dasar ANEKA serta Dukran
selama 30 hari dapat terlihat manfaatnya terutama kepada diri saya sendiri
seperti menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab, mampu bekerjasama,
disiplin, mengetahui pentingnya berkoordinasi, dan menjadi lebih

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 74


termotivasi untuk memberikan inovasi-inovasi dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang ada. Nilai-nilai dasar ANEKA dan Dukran yang
selama melaksanakan kegiatan ini akan menjadi habituasi dilingkungan
kerja saya yaitu di Puskesmas Bondo Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya.
3. Hasil kegiatan aktualisasi (habituasi) nilai-nilai dasar ANEKA serta dukran
selama 30 hari, Tenaga Kesehatan di Desa dan Kader Posyandu Merasa
Terbantu dan memiliki pengetahuan baru dengan adanya informasi-
informasi kesehatan terutama mengenai stunting serta Optimalisasi
penggunaan Alat Antropometri dalam pengukuran Tinggi Badan, Panjang
Badan dan Berat Badan daalam rangka Percepatan Penurunan Stunting.

B. Saran
1. Bagi Penulis
Agar terus menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dalam pelayanan kepada
masyarakat, terutama dalam mencegah stunting dan masalah gizi lainnya
dengan lebih banyak melakukan Sosialisasi kepada masyarakat.
2. Bagi pemerintah (Kecamatan Kodi)
Agar terus mendukung kegiatan-kegiatan dalam rangka pencegahan dan
penuruan angka stunting di Kecamatan Kodi pada Umumnya
3. Bagi puskesmas Bondo Kodi
Agar terus mendukung tenaga-tenaga kesehatan yang ada untuk berinovasi
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diwilayah kerja
Puskesmas Bondo Kodi, terutama dalam pencegahan dan penurunan
stunting dan Masalah Gizi Lainnya.

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 75


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2019. Buku Panduan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III. Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Daerah Provinsi NTT.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara: Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara: Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara: Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara: Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara: Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen


Pegawai Negeri Sipil

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 76


Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 77

Anda mungkin juga menyukai