Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN KODE ETIK ASN DENGAN PERANAN ASN

“ MELAYANI DENGAN SIKAP HORMAT, SOPAN, DAN TANPA TEKANAN”

Soal :

Kode Etik No. 3 : Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

1. Jelaskan hubungan kode etik dengan peranan ASN sebagai :


a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelaksana pelayanan publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa
2. Kaitannya dengan bidang tugas yang diemban.
3. Berikan contoh pelaksana kode etik tersebut.

Jawaban :

1. ASN Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik


Berdasarkan pasal 10 Undang – Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara, salah satu fungsi ASN adalah pelaksana kebijakan. Secara teoritis,
kebijakan publik dipahami sebagai apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk
dilakukan atau tidak dilakukan. ASN sebagai bagian dari pemerintah atau sebagai
aparat sipil negara memiliki kewajiban melaksanakan kebijakan publik. Dengan kata
lain, ASN adalah aparat pelaksana (eksekutor) yang melaksanakan segala peraturan
perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik di berbagai bidang
dan sektor pemerintahan.
Sifat – sifat kebijakan publik tersebut harus dimengerti oleh ASN sebagai
pelaksana kebijakan publik untuk mencapai tujuan – tujuan yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, sebagai pelaksana, ASN harus mempertimbangkan aspek penting
dalam upaya pencapaian tujuan dimaksud. ASN juga dituntut sebagai pelaksana
kebijakan publik untuk memberikan pelayanaan yang berorientasi pada kepuasan
publik. Ciri – ciri pelayanan publik yang mementingkan kepentingan publik adalah
lebih mengutamakan apa yang diinginkan masyarakat dan pada hal tertentu
pemerintah juga berperan untuk memperoleh masukan dari masyarakat atas
pelayanan yang dilaksanakan.
Hubungan kode etik ASN “Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa
tekanan” terhadap ASN sebagai pelaksana kebijakan publik :
ASN sebagai Pelaksana kebijakan publik dalam melaksanakan kebijakan harus
dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan. Sikap hormat disini dalam
pelaksanaan kebijakan publik harus bersikap saling menghormati antar ASN
maupun terhadap masyarakat yang akan menjadi sasaran dari kebijakan publik
tersebut. Bersikap sopan dalam melaksanakan kebijakan publik serta tanpa ada
tekanan dari pihak manapun.

Kaitannya dengan bidang tugas sebagai seorang perawat terampil di


puskesmas :
Seorang perawat yang bertugas di puskesmas yang nantinya akan
melaksanakan kebijakan publik harus mampu bersikap hormat, sopan dan tanpa
tekanan. Sikap hormat disini dalam melaksanakan kebijakan publik nantinya harus
dapat menghormati tanpa ada membeda-bedakan, selalu bersikap sopan. Dalam
melaksanakan kebijakan tidak ada tekanan dari berbagai pihak, baik dari pihak
internal puskesmas maupun eksternal puskesmas.

Contoh pelaksanaan kebijakan publik seorang perawat di puskesmas sesuai


dengan kode etik ASN “Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan” :
Salah satu kebijakan pemerintah dalam bidang kesehatan adalah penggunaan
Jaminan Kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu. Seorang perawat yang
bertugas di puskesmas dalam melakukan pelayanan terhadap pasien harus selalu
bersikap hormat serta sopan tanpa ada membedakan antara pasien yang
menggunakan jaminan kesehatan dengan pasien umum. Sikap hormat dan sopan
yang dilaksanakan harus sama untuk setiap pasien. Selain itu dalam memberikan
pelayanan kepada pasien tidak ada tekanan dari pihak manapun. Perawat harus
bertugas sesuai dengan SOP yang dimiliki serta peran dan tugas fungsinya, tanpa
adanya tekanan dari pihak lain, baik itu dari rekan kerja di puskesmas maupun
keluarga pasien.
2. ASN Sebagai Pelaksana Pelayanan Publik
Berdasarkan Undang – Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
pasal 1 ayat (1) pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelengara pelayanan publik.
Yang disebut sebagai penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi
penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan
undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik dan badan hukum lain yang
dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik (pasal 1 ayat (2)). Sedangkan
yang disebut dengan pelaksana pelayanan publik adalah pejabat, pegawai, petugas,
dan setiap orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara yang bertugas
melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik.
Suatu pelayanan publik harus diberikan secara maksimal oleh aparat
pemerintah hingga tercapai kepuasan pelanggan atau dalam hal ini adalah
masyarakat umum yang disebut sebagai pelayanan prima. Sederhananya, pelayanan
prima (excellent service) dapar didefinisikan sebagai pelayanan yang sesuai dengan
standar pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan.

Hubungan kode etik ASN “Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa
tekanan” terhadap ASN sebagai pelaksana pelayanan publik :
ASN sebagai pelaksana pelayanan publik harus mampu bersikap hormat,
sopan dan tanpa tekanan. Sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan ini harus mampu
diterapkan oleh seorang ASN saat melakukan pelayanan publik. Sehingga dapat
tercapai pelayanan publik yang prima.

Kaitannya dengan bidang tugas sebagai seorang perawat terampil di


puskesmas :
Seorang perawat dalam memberikan pelayanan publik harus mampu bersikap
hormat, sopan, dan tanpa tekanan. Dalam memberikan pelayanan publik, perawat
harus menghormati masyarakat yang di berikan pelayanan. Selalu bersikap sopan
serta tidak mendapatkan tekanan. Sehingga pelayanan yang prima akan di rasakan
oleh masyarakat yang menjadi pihak yang mendapatkan pelayanan.
Contoh pelaksanaan kebijakan publik seorang perawat di puskesmas sesuai
dengan kode etik ASN “Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan” :
Salah satu instansi pemerintah yang melakukan pelayanan langsung kepada
masyarakat adalah puskesmas. Puskesmas merupakan instansi yang memberikan
pelayanan pada tahap awal secara langsung kepada masyarakat. Seorang ASN yang
bertugas sebagai perawat di puskesmas harus mampu menerapkan sikap hormat,
sopan, dan tanpa tekanan. Sebagai contoh, dalam melakukan pelayanan pada pasien,
perawat dituntut untuk menghormati semua pasien yang berobat ke puskesmas.
Bersikap hormat tanpa membeda-bedakan status pasein, baik itu pasien umum atau
pun BPJS. Pasien yang berobat ke puskesmas harus diperlakukan secara sopan
jangan berlaku kasar kepada pasien. Perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien harus sesuai dengan kebutuhan pasien tersebut yang sudah
disusun dalam rencana keperawatan. Tidak ada perlakuan istimewa terhadap salah
satu pasien, dikarenakan adanya tekanan dari pihak lain. Semua pasien harus
diberikan pelayanan yang sama sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga pelayanan
prima dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

3. ASN Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa


Dalam UU No. 5 tahun 2014 pasal 66 ayat 1-2 terkait sumpah dan janji ketika
diangkat menjadi PNS, disana dinyatakan bahwa PNS akan senatiasa setia dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. PNS juga
senantiasa menjunjung tinggi martabat PNS serta mengutamakan kepentingan
negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Artinya dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, seorang PNS juga wajib untuk menjunjung tinggi
persatuan agar keutuhan bangsa dapat terjaga.
PNS dalam menjalankan tugas dan fungsinya harus berpegang pada prinsip
adil dan netral. Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau
golongan yang ada. Sedangkan adil, berarti PNS dalam melaksanakan tugasnya tidak
boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan. Dengan bersikap
netral dan adil dalam melaksanakan tugasnya, PNS akan mampu menciptakan
kondisi yang aman, damai, dan tentram dilingkungan kerjanya dan di
masyarakatnya.
Hubungan kode etik ASN “Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa
tekanan” terhadap ASN Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa dalam menjalankan tugas dan
fungsinya harus berpegang pada prinsip adil dan netral. Untuk menjalankan prinsip
adil dan netral tersebut ASN diharapkan bersikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
Sehingga kesatuan dan persatuan bangsa tetap terjaga, dan terciptanya lingkungan
yang aman, damai, tentram di tempat kerja dan masyarakat.

Kaitannya dengan bidang tugas sebagai seorang perawat terampil di


puskesmas
Seorang Perawat yang bertugas di puskesmas, dalam memberikan pelayanan
harus adil dan netral. Tidak membagi-bagi pasien dalam golongan tertentu. Harus
mampu melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan, kepada semua
masyarakat. Tanpa adanya perbedaan sikap hanya karena pasien terdapat perbedaan
golongan tertentu.

Contoh pelaksanaan kebijakan publik seorang perawat di puskesmas sesuai


dengan kode etik ASN “Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan” :
Pada suatu puskesmas yang memberikan pelayanan publik kepada masyarakat
harus bersikap adil dan netral. Ketika perawat memberikan pelayanan kesehatan,
perawat tersebut tidak boleh membagi-bagi pasien berdasarkan golongan tertentu.
Misalnya membagi pasien berdasarkan agama, suku bangsa, warna kulit, bahasa.
Perawat tidak membeda-bedakan sikapnya dalam memberikan pelayanan hanya
karena pasien tersebut dalam golongan minoritas.
Misalnya ada 2 pasien yang sedang berobat salah satu beragama Islam, yang
satu lagi beragama Kristen. Karena salah satu pasien berbeda agama dengan
perawat. Maka perawat tersebut akan membedakan sikapnya dalam memberikan
pelayanan. Lebih bersikap sopan kepada pasien beragama sama dengan perawat. Hal
ini jika dilakukan perawat dalam melakukan pelayanan, maka perawat sebagai
seorang ASN tidak mampu berperan sebagi perekat dan pemersatu bangsa. Seorang
ASN tersebut hanya akan menjadi pemicu terjadinya perpecahan di masyarakat
yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk terhindarnya sikap yang membeda-bedakan pasien berdasarkan
golongan tersebut, perawat harus mampu melayani pasien dengan sikap hormat,
sopan, serta tanpa tekanan. Sehingga perawat itu dapat mewujudkan pelayanan yang
adil dan netral kepada seluruh masyarakat. Yang nantinya dapat mempertahankan
persatuan dan kesatuan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai