Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS NILAI-NILAI ANEKA

(KOMITMEN MUTU)
DENGAN METODE
ADIK SIMBA, TTSO DAN 5 TAHAPAN

Oleh :
Yuanita Sinar Yulianti, A.Md.Gz
199407062020122007
KOMITMEN
MUTU
METODE ADIK SIMBA (5W+1H)
Apa yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur efektifitas dan efiensi?
Tingkat efektivitas diukur dari ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat
memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan
biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Oleh
karena itu, jika dalam pelaksanaan tugas tidak memperhatikan efektivitas
dan efisiensi maka akan berdampak pada ketidaktercapaian target kerja,
menurunkan kredibilitas institusi tempat bekerja, dan bahkan akan
menimbulkan kerugian.

Kapan sebuah inovasi bisa muncul?


Inovasi muncul ketika adanya dorongan kebutuhan organisasi untuk
beradaptasi memenuhi tuntutan perubahan di sekitarnya. Misal selera
pasar, peningkatan harapan dan daya beli masyarakat, pergeseran gaya
hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh
globalisasi dan kemajuan IPTEK.
Siapa siapa yang memberikan penilaian terhadap suatu mutu
pelayanan?
Para pelanggan, secara individual, bisa memberikan penilaian dan
makna yang berbeda terhadap mutu suatu produk atau jasa (layanan).
Hal ini dipengaruhi oleh persepsi masing-masing berdasarkan tingkat
kepuasan mereka atas produk tersebut. Dengan demikian, kepuasan
pelanggan/konsumen terhadap mutu suatu produk/jasa yang sama bisa
berbeda-beda, bergantung dari sudut pandang masing-masing

Dimana saja aspek mutu dianggap penting?


Hampir di setiap struktur organisasi, baik di perusahaan maupun
institusi pemerintahan, dimunculkan satu unit kerja yang bertanggung
jawab atas penjaminan mutu. Hal ini dikarenakan mutu suatu layanan
dianggap penting, sehingga unit penjaminan mutu berkewajiban
mengawal implementasi perencanaan mutu dengan menetapkan
program pengawasan mutu, sekaligus upaya untuk selalu meningkatkan
capaian mutu secara berkelanjutan.
Mengapa manajemen mutu itu penting?
Karena dengan adanya manajemen mutu di suatu instansi, cita-cita
dan target instansi terebut dalam memuaskan pelanggan dapat
tercapai. Selain itu juga dapat meningkatkan kinerja pegawai yang
lebih bermutu dalam memberikan pelayanan publik.

Bagaimana cara memperbaiki mutu layanan dari ASN kepada


publik?
Banyak cara yang dapat dilakukan antara lain : memahami fungsi,
tugas pokok, dan peran yang diberikan institusi; memiliki kompetensi
yang sesuai dengan bidang pekerjaannya; merencanakan target mutu
layanan yang akan ditampilkan; memahami karakter pelanggan yang
akan dilayani; menguasai teknik pelayani prima; melayani dengan
hati; menerima kritik dan saran untuk perbaikan ke depan.
METODE TTSO
(TUJUAN, TARGET, STRATEGI, OUTPUT)
 TUJUAN STRATEGI
Menyelenggarakan pelayanan secara ASN harus memahami fungsi, tugas
efektif, efisien dan inovatif. pokok, dan peran yang diberikan
institusi; memiliki kompetensi yang
 TARGET sesuai dengan bidang pekerjaannya;
Layanan publik berkomitmen pada merencanakan target mutu layanan
mutu. yang akan ditampilkan; memahami
karakter pelanggan yang akan
dilayani; menguasai teknik pelayani
prima; melayani dengan hati;
menerima kritik dan saran untuk
perbaikan ke depan.

OUTPUT
Layanan publik sesuai dengan yang
diharapkan oleh stakeholders atau
pelanggan.
METODE ANALISIS DENGAN 5
Temukan
TAHAPAN Temukan 5
Tupoksi Esensial masalah strategis

Temukan
masalah
prioritas/pokok

Temukan solusi dan Temukan inovasi


strategi memecahkan dalam memecahkan
masalah pokok masalah
TUPOKSI ESENSIAL
NO KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN
1 Mengumpulkan data untuk menyusun rencana tahunan dan bulanan
Mengumpulkan data anak balita, bumil dan buteki untuk pemberian makanan tambahan penyuluhan dan
2
pemulihan pada anak balita dengan status gizi kurang
3 Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja bulanan (Anak Balita)
4 Melakukan pengukuran TB, BB, umur dan LILA di unit atau wilayah kerja sesuai kebutuhan
5 Melakukan pengukuran IMT pada orang dewasa di unit/wilayah kerja sesuai kebutuhan
6 Melakukan anamnese diet bagi klien (food frekuensi dan rata-rata contoh hidangan)
7 Melakukan perhitungan kandungan gizi makanan klien
8 Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, TB, umur, LILA, IMT
9 Mencatat dan melaporkan atas hasil anamnese diet
10 Menyediakan kapsul vitamin A biasa dan preparat besi
11 Melakukan penilaian diet klien selama dirawat
Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa, sasaran, SKDN, status gizi bulanan
12
(posyandu)
13 Memantau kegiatan PMT, balita/anak sekolah/bumil sasaran, SKDN, status gizi, macam/jumlah PMT
14 Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien
5 MASALAH STRATEGIS
NO. MASALAH STRATEGIS KETERKAITAN DENGAN ISU ANEKA
1. Belum optimalnya pelayanan Berkaitan dengan etika publik, komitmen mutu dan akuntabilitas, karena
konseling gizi rawat jalan di karena belum ada alur pelayanan dan formulir asuhan gizi yang lengkap,
Puskesmas Plaosan sehingga belum ada pasien yang melakukan konseling gizi.

2. Kurang optimalnya pengukuran Berkaitan dengan komitmen mutu dan anti korupsi karena kurangnya
tinggi badan balita oleh kader integritas yang ditunjukkan adanya temuan banyak data tinggi badan
sehingga mempengaruhi data yang tidak valid, sehingga mempengaruhi status gizi balita.
stunting di Puskesmas Plaosan
3. Tingginya prevalensi ibu hamil KEK Berkaitan dengan nasionalisme karena jika prevalensi ibu hamil KEK
(kekurangan energi kronis) di tinggi maka dapat menurunkan kualitas generasi masa depan, sehingga
Puskesmas Plaosan perlu mendapatkan konseling gizi pada saat pemeriksaan di Puskesmas

4. Rendahnya persentase penimbangan Berkaitan dengan nasionalisme karena kesadaran dan partisipasi
balita (D/S) tahun 2020 di masyarakat untuk pemantauan balita di Posyandu masih rendah. Hal ini
Puskesmas Plaosan menunjukkan kurangnya rasa persatuan dan kesatuan.

5. Rendahnya persentase ASI eksklusif Berkaitan dengan etika publik karena Nutrisioinis kurang giat dalam
bayi umur 0-6 bulan di Puskesmas memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif dan kurangnya
Plaosan memotivasi keluarga untuk memberikan dukungan ibu menyusui
melakukan ASI Eksklusif
MASALAH PRIORITAS/POKOK
NO. MASALAH STRATEGIS U S G UxSxG RANKING
Belum optimalnya pelayanan konseling gizi rawat
1. 4 5 4 80 I
jalan di Puskesmas Plaosan
Kurang optimalnya pengukuran tinggi badan balita
2. oleh kader sehingga mempengaruhi data stunting di 4 4 3 48 III
Puskesmas Plaosan

Tingginya prevalensi ibu hamil KEK (kekurangan


3. 4 5 3 60 II
energi kronis) di Puskesmas Plaosan

Rendahnya persentase penimbangan balita (D/S)


4. 5 3 3 45 IV
tahun 2020 di Puskesmas Plaosan
Rendahnya persentase ASI eksklusif bayi umur 0-6
5. 3 4 3 36 V
bulan di Puskesmas Plaosan
SOLUSI DAN STRATEGI MEMECAHKAN
MASALAH POKOK
Menata ruang konseling gizi

Pembuatan dan penerapan Formulir Asuhan Gizi

Pembuatan dan penerapan Bagan Alur Asuhan Gizi

Menyiapkan leaflet dan buku foto makanan sebagai metode konseling gizi

Koordinasi dengan Poli Umum dan Poli KIA-KB tentang pasien yang membutuhkan asuhan gizi

Melakukan konseling gizi di ruang konseling gizi


INOVASI DALAM
MEMECAHKAN MASALAH

Upaya Peningkatan Pelayanan


Konseling Gizi Rawat Jalan dengan
Formulir AsGi dan Alur AsGi di
UPTD Puskesmas Plaosan
Kabupaten Magetan

Anda mungkin juga menyukai