Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS NILAI-NILAI ANEKA

(ANTI KORUPSI)
DENGAN METODE
ADIK SIMBA, TTSO DAN 5 TAHAPAN

Oleh :
Yuanita Sinar Yulianti, A.Md.Gz
199407062020122007
ANTI KORUPSI
METODE ADIK SIMBA (5W+1H)
Apa saja nilai dasar dari anti korupsi?
Nilai dasar anti korupsi terdiri dari 9 nilai sebagai
berikut : jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.

Kapan sikap anti korupsi harus ditanamkan?


Sikap anti korupsi harus ditanamkan sejak dini
mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan
tinggi. Cara yang paling efektif yaitu dengan adanya
pendidikan anti korupsi.
Siapa yang harus menerapkan sikap anti korupsi?
Semua lapisan masyarakat harus menerapkan sikap anti
korupsi agar terhindar dari tindakan KKN. Terutama ASN
harus memiliki dan menerapkan sikap anti korupsi dan
integritas yang tinggi.

Dimana pendidikan anti korupsi dapat dilaksanakan?


Pendidikan anti korupsi dapat dilaksanakan di lembaga
pendidikan baik pendidikan dasar hingga pendidikan
tinggi.
Mengapa nilai integritas pada seorang ASN itu penting?
Karena nilai-nilai integritas tersebut dapat mewujudkan ASN yang
profesional, berintegritas, netral, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik KKN. Selain itu, juga dapat memenumbhkan kompetensi
sesuai bidangnya serta berkinerja dan berdisiplin tinggi dalam
mendukung keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi.

Bagaimana cara menanamkan nilai integritas untuk menghindari


tindakan korupsi?
Penanaman nilai integritas dapat dilakukan dengan pendekatan
beragam cara, diantaranya melalui : 1) Kesediaan, 2) Identifikasi dan
3) Internalisasi. Tingkat permanensi penanaman ataupun perubahan
sikap dan perilaku melalui pendekatan internalisasi akan lebih
permanen dibandingkan dengan identifikasi dan kesediaan.
METODE TTSO
(TUJUAN, TARGET, STRATEGI, OUTPUT)
 TUJUAN STRATEGI
ASN mampu membentuk Membangun diri sendiri menjadi
perilaku yang amanah dan jujur tunas integritas yang selaras
serta berperan dalam upaya dengan integritas organisasi dan
pencegahan korupsi di bangsa, selalu menerapkan
lingkungan kerjanya. perilaku integritas dalam semua
kegiatan dan pekerjaan sehari-
 TARGET
hari.
Setiap ASN memiliki sikap anti OUTPUT
korupsi
ASN melakukan pencegahan
praktek korupsi di lingkungan
kerjanya dengan cara
menghindari tindakan yang
mengarah pada korupsi.
METODE ANALISIS DENGAN 5
Temukan
TAHAPAN Temukan 5
Tupoksi Esensial masalah strategis

Temukan
masalah
prioritas/pokok

Temukan solusi dan Temukan inovasi


strategi memecahkan dalam memecahkan
masalah pokok masalah
TUPOKSI ESENSIAL
NO KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN
1 Mengumpulkan data untuk menyusun rencana tahunan dan bulanan
Mengumpulkan data anak balita, bumil dan buteki untuk pemberian makanan tambahan penyuluhan dan
2
pemulihan pada anak balita dengan status gizi kurang
3 Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja bulanan (Anak Balita)
4 Melakukan pengukuran TB, BB, umur dan LILA di unit atau wilayah kerja sesuai kebutuhan
5 Melakukan pengukuran IMT pada orang dewasa di unit/wilayah kerja sesuai kebutuhan
6 Melakukan anamnese diet bagi klien (food frekuensi dan rata-rata contoh hidangan)
7 Melakukan perhitungan kandungan gizi makanan klien
8 Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, TB, umur, LILA, IMT
9 Mencatat dan melaporkan atas hasil anamnese diet
10 Menyediakan kapsul vitamin A biasa dan preparat besi
11 Melakukan penilaian diet klien selama dirawat
Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa, sasaran, SKDN, status gizi bulanan
12
(posyandu)
13 Memantau kegiatan PMT, balita/anak sekolah/bumil sasaran, SKDN, status gizi, macam/jumlah PMT
14 Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien
5 MASALAH STRATEGIS
NO. MASALAH STRATEGIS KETERKAITAN DENGAN ISU ANEKA
1. Belum optimalnya pelayanan Berkaitan dengan etika publik, komitmen mutu dan akuntabilitas, karena
konseling gizi rawat jalan di karena belum ada alur pelayanan dan formulir asuhan gizi yang lengkap,
Puskesmas Plaosan sehingga belum ada pasien yang melakukan konseling gizi.

2. Kurang optimalnya pengukuran Berkaitan dengan komitmen mutu dan anti korupsi karena kurangnya
tinggi badan balita oleh kader integritas yang ditunjukkan adanya temuan banyak data tinggi badan
sehingga mempengaruhi data yang tidak valid, sehingga mempengaruhi status gizi balita.
stunting di Puskesmas Plaosan
3. Tingginya prevalensi ibu hamil KEK Berkaitan dengan nasionalisme karena jika prevalensi ibu hamil KEK
(kekurangan energi kronis) di tinggi maka dapat menurunkan kualitas generasi masa depan, sehingga
Puskesmas Plaosan perlu mendapatkan konseling gizi pada saat pemeriksaan di Puskesmas

4. Rendahnya persentase penimbangan Berkaitan dengan nasionalisme karena kesadaran dan partisipasi
balita (D/S) tahun 2020 di masyarakat untuk pemantauan balita di Posyandu masih rendah. Hal ini
Puskesmas Plaosan menunjukkan kurangnya rasa persatuan dan kesatuan.

5. Rendahnya persentase ASI eksklusif Berkaitan dengan etika publik karena Nutrisioinis kurang giat dalam
bayi umur 0-6 bulan di Puskesmas memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif dan kurangnya
Plaosan memotivasi keluarga untuk memberikan dukungan ibu menyusui
melakukan ASI Eksklusif
MASALAH PRIORITAS/POKOK
NO. MASALAH STRATEGIS U S G UxSxG RANKING
Belum optimalnya pelayanan konseling gizi rawat
1. 4 5 4 80 I
jalan di Puskesmas Plaosan
Kurang optimalnya pengukuran tinggi badan balita
2. oleh kader sehingga mempengaruhi data stunting di 4 4 3 48 III
Puskesmas Plaosan

Tingginya prevalensi ibu hamil KEK (kekurangan


3. 4 5 3 60 II
energi kronis) di Puskesmas Plaosan

Rendahnya persentase penimbangan balita (D/S)


4. 5 3 3 45 IV
tahun 2020 di Puskesmas Plaosan
Rendahnya persentase ASI eksklusif bayi umur 0-6
5. 3 4 3 36 V
bulan di Puskesmas Plaosan
SOLUSI DAN STRATEGI MEMECAHKAN
MASALAH POKOK
Menata ruang konseling gizi

Pembuatan dan penerapan Formulir Asuhan Gizi

Pembuatan dan penerapan Bagan Alur Asuhan Gizi

Menyiapkan leaflet dan buku foto makanan sebagai metode konseling gizi

Koordinasi dengan Poli Umum dan Poli KIA-KB tentang pasien yang membutuhkan asuhan gizi

Melakukan konseling gizi di ruang konseling gizi


INOVASI DALAM
MEMECAHKAN MASALAH

Upaya Peningkatan Pelayanan


Konseling Gizi Rawat Jalan dengan
Formulir AsGi dan Alur AsGi di
UPTD Puskesmas Plaosan
Kabupaten Magetan

Anda mungkin juga menyukai