Anda di halaman 1dari 48

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 PADA IBU HAMIL


MELALUI KUNJUNGAN RUMAH, KONSELING DENGAN MEDIA LEAFLET
DAN PEMBUATAN MEDIA SOSIAL (WHATSAPP GROUP) PADA UPT
PUSKESMAS WATES KABUPATEN BLITAR

Disusun Oleh
Nama : Dwi Purnama Dewi, Amd.Keb
Kelompok :2
No Presensi : 09

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


ANGKATAN XVI KELOMPOK 2
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REGIONAL YOGYAKARTA
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : OPTIMALISASI PENCEGAHAN PENULARAN


COVID-19 PADA IBU HAMIL MELALUI
KUNJUNGAN RUMAH, KONSELING DENGAN
MEDIA LEAFLET DAN PEMBUATAN MEDIA
SOSIAL (WHATSAPP GROUP) PADA UPT
PUSKESMAS WATES KABUPATEN BLITAR

DISUSUN OLEH : DWI PURNAMA DEWI, Amd.Keb


NO PRESENSI : 09
INSTANSI : UPT PUSKESMAS WATES

Blitar, Juli 2021


Disetujui sebagai bahan PESERTA
Ujian/Seminar COACH

Mila Anggraini, SE., MM Dwi Purnama Dewi, AMd.Keb


NIP. 198210142010122001 NIP. 198902182020122010

Mengetahui,
Kepala PPSDM Regional Yogyakarta

Ir.Agus Irawan, MP
NIP. 196608141999031001

ii
iii
iv
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya sehinga penulis dapat
menyelesaikan kegiatan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pencegahan
Penularan Covid-19 Pada Ibu Hamil Melalui Kunjungan Rumah, Konseling
dengan Media Leaflet dan Pembuatan Media Sosial (Whatsapp Group)
Pada UPT Puskesmas Wates Kabupaten Blitar”
Laporan ini memuat penjelasan terkait rangkaian kegiatan penulis
yang berkaitan pencegahan penularan covid-19 Pada ibu hamil melalui
kunjungan rumah, konseling dengan media leaflet dan pembuatan media
sosial (whatsapp group) pada UPT Puskesmas Wates Kabupaten Blitar.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Ir.Agus Irawan, MP, selaku Kepala Kepala PPSDM Regional Yogyakarta
yang telah menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II tahun
2021.
2. , selaku penguji rancangan aktualisasi.
3. Ibu Mila Anggraini, SE., MM selaku pembimbing/ coach
4. Dr. Indah Amalia selaku Kepala Puskesmas Wates Kabupaten Blitar dan
mentor rancangan aktualisasi
5. Seluruh Panitia Penyelenggara Latihan Dasar CPNS.
6. Keluarga, rekan sejawat UPT Puskesmas Wates, rekan-rekan
seperjuangan peserta Latihan Dasar CPNS angkatan XVI.
Penulis menyadari bahwa Rancangan kegiatan aktualisasi ini masih
banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran yang membangun dari
pembaca atau dari semua pihak untuk kesempurnaan rancangan ini.

Blitar, Juli 2021

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii

BERITA ACARA SEMINAR ..................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENTOR ................................ iv

KATA PENGANTAR ................................................................................ v

DAFTAR ISI ............................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi

BAB I PENDAHUUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1


B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi ............................................ 10
1. Tujuan Aktualisasi ............................................................ 10
2. Manfaat Aktualisasi .......................................................... 11
C. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi .................................... 11
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI AKTUALISASI.............................. 12

A. Deskripsi Organisasi ............................................................. 12


1. Batas Wilayah UPT Puskesmas Wates ............................ 12
2. Data Wilayah .................................................................... 13
3. Data Demografi ................................................................ 13
4. Data Kepegawaian UPT Puskesmas Wates..................... 14
5. Sarana dan Prasarana...................................................... 16
6. Struktur Organisasi ........................................................... 17
7. Dasar Hukum Pembentukan Puskesmas ......................... 18
8. Visi,Misi dan Motto UPT Puskesmas Wates ..................... 18
9. Nilai-nilai Organisasi di UPT Puskesmas Wates .............. 19
B. Tugas dan Fungsi Unit Kerja ................................................ 20

vi
1. Rincian Tugas dan Fungsi Unit Kerja Peserta ................. 21
2. Nilai-nilai ASN .................................................................. 22
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ..................................................... 29

A. Deskripsi Isu terpilih .............................................................. 25


B. Matrik Rancangan Aktualisasi ............................................... 26
C. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .............................................. 37

vii
Daftar Gambar

Gambar 1.1 Analisis Penyebab Isu melaui Diagram Fish Bone ......... 9

Gambar 2.1 Peta UPT Puskesmas Wates ....................................... 12

Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi UPT Puskesmas Wates .... 17

viii
Daftar Tabel

Tabel 1.1 Identifikasi Isu Berdasarkan Fakta dan Harapan yang ingin
dicapai ...................................................................................... 2

Tabel 1.2 Parameter APKL ....................................................................... 5

Tabel 1.3 Penetapan Isu dengan Metode APKL ....................................... 5

Tabel 1.4 Parameter USG ........................................................................ 7

Tabel 1.5 Penetapan Isu dengan Metode USG ........................................ 8

Tabel 2.1 Luas Wilayah Masing-Masing Desa di Puskesmas Wates ..... 13

Tabel 2.2 Jumalah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jumlah

KK di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Wates Tahun 2020 ..... 14

Tabel 2.3 Data Kepegawaian UPT Puskesmas Wates ........................... 15

Tabel 2.4 Sarana Yankes UPT Puskesmas Wates ................................. 16

Tabel 3.3 Matrik Rancangan Aktualisasi ................................................. 26

Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi /Habituasi ........................... 37

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi dimana seseorang
harus mengabdikan dirinya kepada negara dan menjadi pelayan publik.
Sesuai dengan amanat dari Undang-Undan Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945 yaitu untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan tujuan
negara. Seorang ASN di tuntut untuk dapat menerapkan nilai-nilai dasar
ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi. Dengan menjadi ASN beraneka diharapkan dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan bidang tugas yang
dimilikinya.
Untuk membentuk ASN yang mempunyai prinsip yang terkandung
dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 maka sebelum diangkat
menjadi PNS maka Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani
Masa Prajabatan selama 1 tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan
sebagai CPNS. Setiap instansi pemerintah wajib memberikan Pelatihan
dasar CPNS selama masa pra jabatan. Pelatihan Dasar CPNS
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS. Kompetensi yang
dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan kompetensi
pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugasnya.
Ditengah pandemi covid-19, ASN masa kini khususnya tenaga
medis dituntut untuk tetap produktif dengan tidak mengesampingkan
keselamatan pasien. Sebagai seorang bidan, peserta menemukan
beberapa isu setelah melakukan pengamatan dan pemeriksaan
terhadap ibu hamil.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, isu adalah masalah
yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya). Sedangkan
menurut Barry Jones and Chase, isu adalah suatu hal yang terjadi baik
di dalam maupun luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara

1
baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut
pada tahap krisis.
Pada rancangan aktualisasi ini, peserta melakukan enviromental
scanning terlebih dahulu untuk mengidentifikasi yang peserta temui
selama melakukan pemeriksaan pada ibu hamil khususnya di Desa
Sukorejo Kecamatan Wates sebagai wilayah kerja peserta. Isu-isu
yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek
manajemen ASN, pelayanan publik dan whole of government (WoG).
Adapun beberapa isu yang peserta identifikasi selama menjalani
penugasan adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 Identifikasi Isu Berdasarkan Fakta dan Harapan


yang ingin dicapai

KONDISI SAAT INI KONDISI YANG


NO ISU JENIS ISU
DIHARAPKAN
1 Kurangnya Manajemen ASN Ibu hamil yang Ibu hamil
pengetahuan ibu hamil memeriksakan diri di mengetahui
terhadap bahaya Pelayanan UPT Puskesmas bahaya anemia
anemia Publik Wates kurang sehingga lebih
mengetahui bahaya teratur dalam
anemia sehingga tidak mengonsumsi
mengonsumsi tablet tablet Fe dan
Fe dengan teratur dan memenuhi
tidak memenuhi nutrisi nutrisi kehamilan
kehamilan. dengan menu
seimbang.
2 Kurangnya Manajemen ASN Berapa ibu hamil tidak Ibu hamil
pengetahuan ibu hamil mengetahui jadwal mengetahui
tentang jadwal Pelayanan kunjungan kehamilan jadwal
kunjungan ibu hamil Publik sehingga datang di kunjungan
hari yang bukan kehamilan

2
merupakan waktu
kunjungan ibu hamil.
3 Kurangnya dukungan Pelayanan publik Suami dan keluarga Suami dan
suami dan keluarga ibu hamil kurang keluarga ibu
dalam mempersiapkan membantu persiapan hamil lebih
persalinan dalam menyambut antusias
persalinan diantaranya membantu
menyiapkan persiapan dalam
kebutuhan ibu dan menyambut
calon bayi, serta persalinan
dokumen yang
diperlukan pada saat
bersalin.
4 Belum optimalnya Manajemen ASN Belum optimalnya Optimalnya
pencegahan pencegahan penularan kunjungan
penularan covid-19 Pelayanan publik covid-19 pada ibu rumah,
pada ibu hamil melalui hamil melalui konseling
kunjungan rumah, Whole of kunjungan rumah, dengan media
konseling dengan Goverment konseling dengan leaflet dan
media leaflet, dan media leaflet, dan pembuatan
pembuatan media pembuatan media whatsapp grup
sosial (whatsapp sosial (whatsapp dalam
group) group) sehingga masih pencegahan
banyak ibu hamil yang penularan covid-
kurang menerapkan 19 pada ibu
protokol kesehatan hamil
dalam aktifitas sehari
hari maupun saat
memeriksakan
kehamilannya
5 Kurangnya Pelayanan publik Ibu hamil kurang Ibu hamil
pengetahuan ibu hamil mengetahui syarat dan mengetahui

3
tentang syarat dan Whole of prosedur pembuatan syarat dan
prosedur pembuatan Goverment kartu jampersal prosedur
kartu jampersal sehingga tidak pembuatan kartu
mempersiapkannya jampersal
jauh sebelum bersalin sehingga dapat
mempersiapkan-
nya jauh
sebelum hari
perkiraan
persalinan.

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah di paparkan


dalam tabel diatas, maka perlu di lakukan proses analisis isu untuk
menentukan isu yang paling prioritas yang nantinya akan diberikan
solusi oleh penulis. Ada dua alat analisis yang yang di gunakan yaitu
1. Analisis APKL
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis
ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat Aktual,
Problematik, Kekhalayakan dan Layak dari isu – isu yang telah di
temukan di lingkungan unit kerja. Setelah diperoleh analisis APKL,
maka isu yang menjadi prioritas utama yang selanjutnya akan di
identifikasi.

4
Tabel 1.2 Parameter APKL

No Indikator Keterangan
Isu yang sering terjadi atau dalam proses
1 Aktual (A) kejadian sedang hangat dibicarakan di kalangan
masyarakat
Isu yang memiliki dimensi masalah yang
2 Problematik (P) kompleks sehinga perlu dicarikan segera
solusinya
Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
3 Kekhalayakan (K)
orang banyak
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan
4 Layak (L) untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya

Berikut beberapa isu yang di tentukan kelayakannya


menggunakan metode APKL yang disajikan dalam tabel 1.3 berikut
ini :
Tabel 1.3 Penetapan Isu dengan Metode APKL
N Kriteria
Identifikasi Isu Keterangan
o A P K L
1 Kurangnya + + + + Memenuhi
pengetahuan ibu hamil syarat
terhadap bahaya
anemia
2 Kurangnya + + + + Memenuhi
pengetahuan ibu hamil syarat
tentang jadwal
kunjungan ibu hamil
3 Kurangnya dukungan - - + + Tidak
suami dan keluarga memenuhi
dalam mempersiapkan syarat
persalinan
4 Belum optimalnya + + + + Memenuhi
pencegahan penularan syarat
covid-19 pada ibu

5
hamil melalui
kunjungan rumah,
konseling dengan
media leaflet, dan
pembuatan media
sosial (whatsapp
group)
5 Kurangnya - - + + Tidak
pengetahuan ibu hamil memenuhi
tentang prosedur syarat
pembuatan kartu
jampersal

2. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG (Urgency, Seriousness


dan Growth)
Dalam menentukan prioritas masalah, penulis juga
menggunakan analisis USG sebagai alat untuk mengetahui isu
mana yang menjadi paling prioritas dengan menggunakan kriteria
Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) atau yang biasa disebut
identifikasi USG. Lebih jelasnya, kriteria USG dijelaskan sebagai
berikut:
a. Urgency (urgensi) : Berarti seberapa mendesaknya masalah
tersebut untuk diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu;
b. Seriousness (keseriusan) : Mengacu pada penyelesaian
masalah dikaitkan dengan akibat, bisa menimbulkan masalah
baru; dan
c. Growth (berkembangnya masalah) : Berkaitan dengan
kemungkinan berkembang memburuk bila tidak diselesaikan.

6
Parameter yang digunakan untuk menentukan prioritas yaitu
menggnakan skala likert pada tabel 1.4 berikut ini :
Tabel 1.4 Parameter USG

Urgency / Seriousness / Growth/


Nilai
Mendesask Kegawatan Pertumbuhan
Isu tidak begitu serius
Isu tidak mendesak
untuk di bahas karena Isu lamban
1 untuk segera
tidak berdampak ke berkembang
diselesaikan
hal yang lain
Isu kurang serius untuk
Isu kurang mendesak segera dibahas
Isu kurang cepat
2 untuk segera karena tidak kurang
berkembang
diselesaikan berdampak ke hal
yang lain
Isu cukup serius untuk
Isu cukup mendesak segera dibahas Isu cukup cepat
3 untuk segera karena akan berkembang, segera
diselesaikan berdampak ke hal dicegah
yang lain
Isu serius untuk segera
Isu mendesak untuk dibahas karena akan Isu cepat berkembang
4
segera diselesaikan berdampak ke hal untuk segera
yang lain
Isu sangat serius untuk
Isu sangat mendesak segera dibahas Isu sangat cepat
5 untuk segera karena akan berkembang untuk
diselesaikan berdampak ke hal segera dicegah
yang lain

Berdasarkan metode APKL di atas di peroleh tiga isu utama


yang terpilih, yaitu kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap
bahaya anemia, kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang jadwal
kunjungan ibu hamil, belum optimalnya pencegahan penularan
covid-19 pada ibu hamil dengan kunjungan rumah, konseling
dengan media leaflet dan pembuatan media sosial (whatsapp
group). Ketiga isu tersebut kemudian di analisis kembali dengan
menggunakan metode USG.

7
Hasil USG terkait isu-isu tersebut disajikan dalam tabel 1.5
berikut ini:
Tabel 1.5 Penetapan Isu dengan Metode USG

Kriteria Peringka
No Identifikasi Isu Jumlah
U S G t
1 Kurangnya pengetahuan ibu 4 4 4 12 II
hamil terhadap bahaya
anemia
2 Kurangnya pengetahuan ibu 3 3 3 9 III
hamil tentang jadwal
kunjungan ibu hamil
3 Belum optimalnya 5 5 5 15 I
pencegahan penularan
covid-19 pada ibu hamil
melalui kunjungan rumah,
konseling dengan media
leaflet, dan pembuatan
media sosial (whatsapp
group)

Berdasarkan penilaian yang ada melaui metode USG, maka


diperoleh satu isu yang memiliki peringkat tertinggi yang menjadi
isu utama yaitu “Belum optimalnya pencegahan penularan
covid-19 pada ibu hamil melalui kunjungan rumah, konseling
dengan media leaflet, dan pembuatan media sosial (whatsapp
group)” yang selanjutnya akan di buatkan rencana kegiatannya.
Isu tersebut mendapatkan skor masing-masing 5 pada bagian
Urgency, Seriousness, dan Growth yang berarti isu tersebut sangat
mendesak untuk di selesaikan mengingat bahwa ibu hamil
merupakan kelompok yang rentan terpapar covid-19 karena

8
sampai rancangan aktualisasi ini di buat, ibu hamil belum
mendapatkan vaksinasi covid-19. Oleh karena itu diperlukan upaya
pencegahannya diantaranya pengoptimalan kunjungan rumah ibu
hamil, konseling dengan media leaflet dan pembuatan whatsapp
group khusus ibu hamil. Hal ini dimaksudkan untuk turut
mendukung gerakan 5M yang dicanangkan pemerintah agar benar-
benar diterapkan dalam aktifitas sehari-hari. Kunjungan rumah
dimaksudkan untuk mengurangi mobilisasi dan menghindari
kerumunan, sedangkan pembuatan whatsapp group diperlukan
untuk memudahkan bidan memantau kondisi ibu hamil.
Belum optimalnya pencegahan penularan covid-19 pada ibu
hamil dengan kunjungan rumah, konseling dengan media leaflet
dan whatsapp group disebabkan berbagai faktor. Penjabaran hasil
analisi penyebab isu dapat dilihat dalam gambar berikut ini :

Gambar 1.1 Analisis Penyebab Isu melaui Diagram Fish Bone

Lingkungan SDM

Kurangnya
Kurangnya koordinasi bidan dengan SDM
Kurangnya sosialisasi kader dalam pendataan ibu hamil
tentang kunjungan
Kesehatan di Kurang
UPT
rumah ibu hamil
Kurangnya pengetahuan ibu Puskesmas optimalnya
hamil tentang covid-19 Wates
Anggapan masyarakat terutama
pencegahan
bahwa pemeriksaan Kurangnya koordinasi bidan bidan penularan covid-
dengan petugas lab untuk
kesehatan harus di faskes
pemeriksaan urin 19 pada ibu hamil
dengan kunjungan
Kurangnya media rumah, konseling
konseling yang simple
dan menarik seperti
dengan media
Belum adanya
leaflet leaflet dan
whatsapp group Belum adanya pembuatan
khusus ibu hamil kunjungan rumah dan whatsapp group
konseling ibu hamil
terkait pencegahan
covid-19

Alat Metode

Penyebab Akibat
9
Dari diagram di atas dapat dijabarkan beberapa faktor
penyebab terjadinya isu kurang optimalnya pencegahan penularan
covid-19 pada ibu hamil dengan kunjungan rumah, konseling
dengan media leaflet dan pembuatan media sosial (whatsapp
group). Dari faktor lingkungan, anggapan masyarakat bahwa
pemeriksaan kesehatan harus di faskes dan kurangnya sosialisasi
kunjungan rumah menyebabkan ibu hamil memiliki pengetahuan
yang kurang terhadap kunjungan rumah dan kemanfaatannya
dalam masa pandemi, diantaranya sebagai langkah awal
mencegah penularan covid-19. Penyebab dari faktor SDM
diantaranya keterbatasan tenaga kesehatan di UPT Puskesmas
Wates terutama bidan serta kurang koordinasi antara bidan dengan
kader dan petugas laboraturium meyebabkan kunjungan rumah ibu
hamilpun terhambat. Namun dengan adanya tenaga CPNS bidan
diharapkan mampu mengatasi kendala tersebut.

Dari faktor alat diketahui belum adanya whatsapp group


menyebabkan kurang maksimalnya pemantauan kesehatan ibu
hamil. Belum adanya media konseling seperti leaflet mengakibatkan
ibu hamil kurang memahami penyebab, cara penularan serta
pencegahan covid-19. Sedangkan dari segi metode, diketahui
belum adanya kunjungan rumah dan konseling kepada ibu hamil,
sehingga jika ingin memeriksakan kehamilannya ibu hamil harus
berkunjung ke fasilitas kesehatan yang bisa saja ikut memberikan
andil dalam penularan covid-19 jika protokol kesehatan tidak
dilakukan dengan benar.

Berdasarkan uraian di atas penulis memecahkan masalah atas


isu yang diangkat dengan rancangan aktualisasi yang berjudul
“Optimalisasi Pencegahan Penularan Covid-19 Pada Ibu Hamil
Melalui Kunjungan Rumah, Konseling Dengan Media Leaflet
dan Pembuatan Media Sosial (Whatsapp Group) Pada UPT
Puskesmas Wates Kabupaten Blitar”.

10
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dilakukannya aktualisasi yaitu agar peserta Latsar mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi serta
sebagai inisiatif awal dalam mengoptimalkan kunjungan ibu hamil,
konseling dengan media leaflet dan pembuatan whatsapp group
sebagai upaya pencegahan penularan covid-19 pada ibu hamil di
Desa Sukorejo Kecamatan Wates Kabupaten Blitar.
2. Manfaat Aktualisasi
Manfaat yang akan di peroleh dalam aktualisasi ini bagi UPT
Puskesmas Wates adalah sebuah bentuk peningkatan pelayanan
publik, sedangkan bagi ibu hamil aktualisasi ini diharapkan dapat
membantu mempermudah ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilannya dan mencegah penularan covid-19. Selain itu, bagi
peserta Pelatihan dasar CPNS diharapkan mampu memahami,
menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi.

C. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi ini dilakukan pada unit kerja penulis yaitu UPT
Puskesmas Wates Kabupaten Blitar yang beralamatkan di Jl. Merderka
Hasyim No. 12 Blitar. Secara khusus aktualisasi ini di lakukan di Desa
Sukorejo Kecamatan Wates Kabupaten Blitar.
Fokus kegiatan aktualisasi ini adalah melakukan kunjungan rumah,
melakukan konseling menggunakan media leaflet serta membuat
whatsapp group khusus ibu hamil. Kegiatan ini dilaksanakan dalam
waktu kurang lebih satu bulan pelaksanaan aktualisasi dari tanggal 29
Juli – 10 september 2021.
11
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Deskripsi Organisasi
UPT Puskesmas Wates merupakan Puskesmas induk yang
terletak di desa Wates Kecamatan Wates, yang mayoritas
masyarakatnya sebagai petani. Luas Wilayah kurang lebih 80,86 Km 2,

Gambar 2.1 Peta UPT Puskesmas Wates

1. Batas Wilayah untuk UPT Puskesmas Wates :


Sebelah Utara : Desa Binangun Kecamatan Binangun
Sebelah Timur : Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo
Sebelah Selatan : Samudra Hindia
Sebelah Barat : Desa Panggungrejo Kecamatan
Panggungrejo

12
2. Data Wilayah :
Dibawah ini merupakan table pembagian wilayah wates yang
terbagi ke dalam 8 desa diantaranya:
Tabel 2.1 Luas Wilayah Masing-Masing Desa di Puskesmas
Wates
NO DESA LUAS WILAYAH(Km2)
1 Ringinrejo 22,52
2 Sukorejo 6,34
3 Tugurejo 17,88
4 Wates 7,21
5 Purworejo 7,43
6 Tulungrejo 9,02
7 Sumber Arum 2,80
8 Mojorejo 7,66

JUMLAH 80,86

Dari tabel di atas terlihat bahwa Desa Ringinrejo memiliki


daerah yang paling luas yakni 22,5 km 2 di wilayah UPT
Puskesmas Wates, sedangkan daerah yang paling kecil luas
wilayahnya adalah Desa Sumberarum yang hanya memiliki 2,80
km2 di wilayah UPT Puskesmas Wates.
3. Data Demografi

Jumlah penduduk Wilayah Puskesmas Wates Tahun 2020


adalah 32.347 jiwa yang terdiri dari:

 Laki-laki : 16.315 Jiwa


 Perempuan : 16.032 Jiwa
 Jumlah KK : 11.127 KK

13
Berikut adalah jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
dan jumlah KK pada masing-masing desa di wilayah kerja
Puskesmas Wates tahun 2020
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Jumlah KK di Wilayah kerja UPT Puskesmas Wates
Tahun 2020

No. Desa/Kel Laki- Perempuan Jumlah Jumlah


laki Penduduk KK
1. Purworejo 2.164 2.162 4.326 1.546
2. Tulungrejo 1.565 1.564 3.129 1.076
3. Sumberarum 783 757 1.540 556
4. Ringinrejo 3.040 2.968 6.008 2.037
5. Mojorejo 1.789 1.776 3.565 1.246
6. Sukorejo 1.594 1.552 3.146 1.073
7. Wates 2.725 2.689 5.414 1.781
8. Tugurejo 2.655 2.564 5.219 1.812
Jumlah 16.315 16.032 32.347 11.127

Dari tabel di atas terlihat bahwa Desa Ringinrejo memiliki


jumlah penduduk terbanyak yaitu 6.008 jiwa di wilayah UPT
Puskesmas Wates. Sedangkan daerah dengan penduduk
terbanyak kedua yaitu Desa Wates dengan jumlah 5.414 jiwa di
wilayah UPT Puskesmas Wates. Daerah dengan penduduk
terbanyak ketiga yaitu Desa Tugurejo dengan jumlah 5.219 jiwa di
wilayah UPT Puskesmas Wates.
4. Data Kepegawaian UPT Puskesmas Wates

Dibawah ini saya cantumkan data kepegawaian yang ada di


UPT Puskesmas Wates diantaranya sebagai berikut:

14
Tabel 2.3 Data Kepegawaiana UPT Puskesmas Wates

Status Kepegawaian
No. Pendidikan
PNS CPNS PTT Kontrak Magang

1 Dokter Umum 1 1 - - -

2 Dokter Gigi 1 - - - -

S1 Farmasi 1 - - - -

3 SI Keperawatan 2 - - 0 0

4 Akper 5 3 - 1 2

5 D3 Keperawatan Gigi 1 - - - -

6 S1 Kebidanan/D4 5 - - - -

8 D3 Kebidanan 2 4 - - 4

9 Gizi 1 1 - - -

10 Analis Kesehatan - 1 - - -

11 D3 Rekam Medis 1 - - - -

12 D3 Kesling - 1 - - -

13 D3 Farmasi - 1 - - -

14 D3 Promosi Kesehatan - - - 1 -

15 Sarjana Umum 1 - - - -

16 SLTA 1 - 0 4 0

17 SLTP 0 - 0 1 0

JUMLAH 22 12 0 7 6

15
Dari aspek ketenagaan Puskesmas Wates saat ini memiliki jumlah
karyawan yang masih kurang dibandingkan dengan standar ketenagaan
yang ada pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014
tentang Standar Puskesmas. Jumlah seluruh karyawan yang dimiliki
oleh UPTD Puskesmas Wates saat ini berjumlah 47 orang, yang terbagi
dalam berbagai kompetensi dan jenjang pendidikan.

5. Sarana dan Prasarana


Secara umum jumlah sarana pelayanan kesehatan yang berada di
Kecamatan Wates dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.4 Sarana Yankes UPT Puskesmas Wates

NO JENIS SARANA YAN KES JUMLAH

1 Puskesmas 1

2 Pustu 3

3 Ponkesdes 1

4 Polindes 3

5 Klinik Swasta 1

6 Pusling 1

7 Posyandu 40

8 Bidan Praktek Swasta 7

16
6. Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi UPT Puskesmas Wates

17
7. Dasar Hukum Pembentukan Puskesmas
Menurut Permenkes No.75 Tahun 2014, Pusat Kesehatan Masyarakat
yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas
sebagai penanggung jawab upaya kesehatan terdepan, kehadirannya di
masyarakat berfungsi sebagai penyelenggara upaya kesehatan
masyarakat (UKM) tingkat pertama dan penyelenggara upaya kesehatan
perorangan (UKP) tingkat pertama, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Upaya kesehatan
ini dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan.
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan
Visi Kementerian Kesehatan “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan
Berkeadilan” dan dengan Misinya yaitu:
1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani;
2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan;
3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan;
4) Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik
Profil Kesehatan Puskesmas Wates merupakan salah satu tolak ukur
bagi kemajuan pembangunan kesehatan di Kecamatan Wates. Sehingga
profil ini juga dipergunakan sebagai bahan evaluasi atas pencapaian hasil
program-program kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Wates
sekaligus menjadi instrument perencanaan pembangunan kesehatan di
tahun yang akan datang.
8. Visi, Misi dan Motto UPT Puskesmas Wates
a. Visi UPT Puskesmas Wates :
Menuju Kabupaten Blitar lebih sejahtera , maju dan berdaya saing.

18
b. Misi UPT Puskesmas Wates :
1) Membangun dan meningkatkan Penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat.
2) Membangun dan meningkatkan Penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Perorangan.
3) Meningkatkan Kemitraan dan Jejaring Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
4) Meningkatkan Fasilitas Sumberdaya Manusia dan Pengelolaan
Manajerial.
c. Moto UPT Puskesmas Wates
“ Anda Berdoa, Kami Berusaha, Tuhan yang Menyembuhkan”
9. Nilai – Nilai Organisasi di UPT Puskesmas Wates
Dengan menerapkan nilai-nilai organisasi di UPT Puskesmas Wates
seluruh karyawan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan
berkomitmen:
1. Wujud
Memberikan wujud pelayanan nyata terhadap pasien, seperti jujur, adil
dan komunikatif
2. Amanah
Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan
sepenuh hati tanpa pamrih
3. Tanggung Jawab
Puskesmas dikelola secara profesional, dapat dipertanggungjawabkan,
menghindari benturan kepentingan, menghindari korupsi, kolusi, dan
nepotisme serta menjunjung tinggi intregitas.
4. Empati
Melayani dengan ramah, bersahabat, dan peduli terhadap keluhan
pelanggan.
5. Sadar Mutu
Memberikan pelayanan yang efektif dan efisien berdasarkan standart
profesi.

19
B. Tugas dan Fungsi Unit Kerja
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. (Permenkes No.75 Tahun
2014).
Puskesmas menyelenggarakan dua fungsi utama yaitu upaya kesehatan
masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama.
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat
tingkat pertama meliputi :
1. Pelayanan promosi kesehatan;
2. Pelayanan kesehatan lingkungan;
3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
4. Pelayanan gizi; dan
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
2. Upaya kesehatan perseorangan (UKP)
UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan. tingkat pertama meliputi :
1. Rawat jalan
2. Pelayanan gawat darurat
3. Pelayanan satu hari (one day care)
4. Home care
5. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.

20
1. Rincian Tugas dan Fungsi Unit Kerja Peserta
Penulis mempunyai jabatan sebagai Bidan Pelaksana yang ditempatkan
di UPT Puskesmas Wates Kabupaten Blitar. Dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 36 tahun 2019, Bidan Pelaksana mempunyai tugas pokok yaitu
memberikan layanan Kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Perempuan dan Keluarga Berencana, Pelayanan Kebidanan
Komunitas, Mengelola Pelayanan Kebidanan, Melaksanakan Program
Pemerintah dan Melakukan inovasi Pelayanan Kebidanan. Adapun Rincian
Tugas Bidan Pelaksana adalah sebagai berikut :
1. melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan
kebidanan;
3. merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan;
4. memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;
5. melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6. memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/ personal hygiene;
7. memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan kasus
fisiologis;
8. melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;
9. memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai
dengan kebutuhan;
10. melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
11. melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
12. melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;
13. melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;
14. melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15. melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke
tiga pasca persalinan (KF 1);
16. melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan
(KF 2);
17. melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan
(KF 3);

21
18. melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan;
19. melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal;
20. melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21. melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR);
22. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23. melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;
24. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;
25. melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26. melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah
kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah;
27. melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
28. mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
29. melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung
Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan
30. melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada
anak sekolah;
2. Nilai- nilai ASN

Melakukan supervisi lapangan tugas-tugas diatas berpedoman pada nilai-


nilai ASN. Nilai-nilai tersebut adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi yang harus muncul disetiap aktivitas ASN.
Oleh karena itu diperlukan pengetahuan terkait lima aspek ANEKA tersebut.
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kemampuan individu, kelompok, atau instansi untuk
mempertanggung jawabkan pekerjaan yang diberikan kepadanya secara
22
profesional. Akuntabilitas tidak akan terwujud jika tidak ada alat
akuntabilitas, seperti perencanaan strategis, kontrak kinerja dan laporan
kinerja. Adapun nilai-nilai dalam menciptakan lingkungan kerja yang
akuntabel ialah:
1) Kepemimpinan;
2) Transparasi;
3) Integritas;
4) Tanggung Jawab;
5) Keadilan;
6) Kepercayaan;
7) Keseimbangan;
8) Kejelasan; dan
9) Konsistensi.
b. Nasionalisme
Nasionalisme yang diaplikasikan oleh seorang Aparatur Sipil Negara
(ASN) ialah nasionalisme pancasila, yaitu pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai pancasila. Prinsip tersebut mengacu kepada
ke-5 sila yang tertuang dalam pancasila beserta 45 butir nilai-nilai
pancasila. Nilai-nilai Nasionalisme mengacu pada beberapa nilai sebagai
berikut.: relegius, toleran, etos kerja, transparan, tenggang rasa,
persamaan derajat, saling menghormati, tidak diskriminatif, cinta tanah
air, tertib, mengutamakan kepentingan publik, gotong royong,
musyawarah, kekeluargaan, menghargai pendapat, bijaksana, adil dan
kerja keras.
c. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi atas standar / norma yang menentukan baik /
buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan
publik. Nilai - nilai dasar yang terkandung didalamnya. Dalam kaitannya
pelayanan publik oleh ASN juga terdapat kode etik aparatus sipil negara
serta nilai-nilai dasar etika publik. Adapun indikator nilai-nilai etika publik
yaitu tanggung jawab, teladan, toleransi, malu, jujur, amanah, tidak

23
diskriminatif, disiplin, sopan santun, mandiri, prinsip keahlian, etika luhur,
merghormati, memberi informasi yang jelas, mendahulukan kepentingan
publik, profesionalisme tinggi, cepat tanggap, kebebasan, kepemimpinan
kualitas tinggi, komunikasi, dan konsultasi.
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu dalam pelayanan publik merupakan kemampuan seorang
Aparatur Sipil Negara untuk berpikir kreatif dan melakukan inovasi-
inovasi yang tidak bertentangan dengan undang-undang yang berguna
dalam meningkatkan kualitas pelayanan agar tercapainya suatu
kepuasan pelanggan. Nilai - nilai dasar yang terkandung didalamnya:
a. Inovasi;
b. Efektivitas dan efisien;
c. Mengutamakan kepuasan customer;
d. Melayani dengan sepenuh hati;
e. Menghasilkan produk kualitas tinggi,
f. Fleksibel;
g. Pendekatan ilmiah: dan
h. Perbaikan secara berlanjut.
e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya
upaya untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara,
singkatnya ialah sikap menentang terhadap adanya korupsi.
Berikut identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi diantaranya sebagai
berikut :
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung Jawab
6. Kerja Keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil

24
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu Terpilih


Unit Kerja : UPT Puskesmas Wates Kabupaten Blitar
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya pencegahan penularan covid-
19 pada ibu hamil dengan kunjungan rumah,
konseling dengan media leaflet dan pembuatan
whatsapp group.
Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi kunjungan rumah, konseling dengan
media leaflet dan pembuatan whatsapp group
sebagai upaya pencegahan covid-19 pada ibu
hamil;
Kegiatan yang dilakukan :
1. Konsultasi dengan mentor tentang pelaksanaan rancangan aktualisasi
2. Membuat leaflet edukasi tentang pencegahan covid-19 pada ibu hamil
3. Pembuatan buku register kunjungan ibu hamil dan kuesioner
4. Membuat whatsapp group khusus ibu hamil Desa Sukorejo Kecamatan Wates
Kabupaten Blitar
5. Melakukan Sosialisasi dan koordinasi kepada petugas laboraturium tentang
kegiatan pemeriksaan urin (albumin dan reduksi) terhadap ibu hamil yang
mendapat kunjungan rumah
6. Melaksanakan kunjungan rumah dan konseling pada ibu hamil
7. Melakukan evaluasi kemanfaatan program melalui kuesioner dalam
pencegahan covid-19
8. Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi

25
B. Matrik Rancangan Aktualisasi

Tabel 3.1 Matrik Rancangan Aktualisasi


Kontribusi
Keterkaitan dengan Penguatan Nilai –Nilai
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi
Nilai-nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Konsultasi a. Meminta izin a. Kesepakatan waktu Akuntabilitas Dengan Amanah
dengan mentor kesediaan waktu dengan mentor Memiliki kejelasan terlaksananya Pembahasan dengan
tentang untuk konsultasi untuk konsultasi target dalam kegiatan ini maka mentor mengenai isu
pelaksanaan pelaksanaan gagasan pemecahan sejalan dengan yang diangkat
rancangan rancangan isu, bertanggung misi merupakan perwujudan
aktualisasi akualisasi jawab dan jujur “Meningkatkan budaya kerja
terkait apa yang fasilitas sumber
b. Melaksanakan b. Catatan, saran, dan disampaikan kepada daya dan Tanggung Jawab
konsultasi terkait masukan terkait mentor terkait isu pengelolaan Bertanggungjawab dan
pelaksanaan pelaksanaan Nasionalisme manajerial” berintegritas tinggi
rancangan rancangan Melakukan dalam melaksanakan
aktualisasi serta aktualisasi konsultasi dengan rancangan aktualisasi
mohon masukan mentor merupakan
dan saran bentuk musyawarah
mufakat
c. Persetujuan c. Lembar persetujuan Etika Publik
pelaksanaan pelaksanaan Menggunakan
rancangan bahasa komunikasi
aktualisasi yang sopan dan
santun
Komitmen Mutu

26
Kontribusi
Keterkaitan dengan Penguatan Nilai –Nilai
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi
Nilai-nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Bekerja dengan
berorientasi pada
mutu, efektif dan
efisien
Anti korupsi
Kegiatan dilakukan
karena peduli
dengan kepentingan
masyarakat
2 Membuat leaflet a. Mencari referensi a. Referensi materi Akuntabilitas Dengan Wujud
edukasi tentang materi yang akan yang akan dijadikan Membuat leaflet terlaksananya Membuat leaflet
pencegahan dijadikan dalam dalam leaflet. edukasi pencegahan kegiatan ini maka berdasarkan referensi
covid-19 pada leaflet. covid-19 dengan sejalan dengan yang diperoleh
ibu hamil mempertimbangkan misi Sadar Mutu
b. Membuat konsep b. Konsep materi yang kejelasan target “Membangun Membuat leaflet dengan
leaflet akan dijadikan pesan yang ingin dan sungguh-sungguh
pencegahan dalam leaflet. disampaikan. meningkatkan sesuai dengan tupoksi
covid-19 Nasionalisme upaya kesehatan dan komitmen untuk
Meminta saran dari masyarakat” meningkatkan
pimpinan pemahaman ibu hamil
c. Membuat desain c. Desain leaflet puskesmas/ petugas tentang pencegahan
leaflet kepatuhan kesehatan lain dalam covid-19
pencegahan pencegahan covid- pembuatan leaflet Tanggungjawab
covid-19. 19 edukasi tentang Menyelesaikan leaflet
pencegahan covid- tepat waktu

27
Kontribusi
Keterkaitan dengan Penguatan Nilai –Nilai
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi
Nilai-nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
d. Berkonsultasi d. Catatan masukan 19 merupakan
dengan mentor dan saran dari bentuk musyawarah.
terkait desain mentor Etika Publik
leaflet Berkonsultasi
pencegahan dengan mentor
covid-19 dengan sikap sopan
dan santun.
e. Finalisasi leaflet e. Leaflet pencegahan Komitmen Mutu
pencegahan covid-19 Membuat leaflet
covid-19 yang efektif agar
masyarakat sadar
bahwa covid-19
perlu diwaspai
Anti Korupsi
Membuat leaflet
edukasi tentang
pencegahan covid-
19 dengan rasa
penuh tanggung
jawab.
3 Pembuatan a. Membuat buku a. Buku register Akuntabilitas Dengan Wujud
buku register register kunjungan ibu hamil Membuat buku terlaksananya Membuat kuesioner
kunjungan ibu kunjungan ibu register kunjungan kegiatan ini maka berdasarkan referensi
hamil dan hamil ibu hamil dan sejalan dengan dan hasil konsultasi
kuesioner kuesioner kemanfaat misi dengan mentor
program dengan “Meningkatkan Sadar Mutu

28
Kontribusi
Keterkaitan dengan Penguatan Nilai –Nilai
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi
Nilai-nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
kemanfaatan b. Mencari referensi b. Referensi mempertimbangkan fasilitas sumber Membuat kuesioner
program pembuatan pembuatan kejelasan target daya dan dengan sungguh-
kuesioner kuesioner feedback yang ingin pengelolaan sungguh agar
diperoleh. manajerial” memperoleh feedback
c. Membuat draft c. Draft kuesioner Nasionalisme yang diharapkan
kuesioner tentang tentang kemanfaat Meminta saran dari Tanggungjawab
kemanfaatan program pimpinan Menyelesaikan
program puskesmas/ petugas kuesioner tepat waktu
kesehatan lain dalam
d. Berkonsultasi d. Catatan masukan pembuatan
dengan mentor dan saran dari kuesioner
terkait desain mentor merupakan bentuk
leaflet musyawarah.
pencegahan Etika Publik
covid-19 Berkonsultasi
dengan mentor
e. Finalisasi e. Kuesioner dengan sikap sopan
kuesioner kemanfaatan dan santun.
kemanfaatan program Komitmen Mutu
program Membuat kuesioner
yang efektif agar
pasien memberikan
respon sesuai target.
Anti Korupsi
Membuat buku
register dan

29
Kontribusi
Keterkaitan dengan Penguatan Nilai –Nilai
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi
Nilai-nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
kuesioner dengan
rasa penuh tanggung
jawab.
4 Membuat a. Menghubungi a. Data ibu hamil Akuntabilitas Dengan Wujud
whatsapp group Kader untuk Desa Sukorejo Bertanggung jawab terlaksananya Membuat whatsapp
khusus ibu memperoleh terhadap kejelasan kegiatan ini maka grup dengan jujur dan
hamil Desa informasi data ibu tujuan pembuatan sejalan dengan komunikatif
Sukorejo hamil Desa grup dan anggota misi menyampaikan maksud
Kecamatan Sukorejo grup whatsapp. “Meningkatkan pembuatan
Wates Nasionalisme kemitraan dan Tanggungjawab
Kabupaten b. Membuat b. Whatsapp group Bekerja keras dan jejaring fasilitas Mengelola whatsapp
Blitar whatsapp group khusus ibu hamil Bersungguh- pelayanan group dengan
khusus ibu hamil Desa Sukorejo sungguh dalam kesehatan” menyampaikan
Desa Sukorejo proses pembuatan informasi dengan jujur
whatsapp grup. Empati
c. Menambahkan c. Seluruh ibu hamil Etika Publik Menggunakan kalimat
anggota group Desa Sukorejo Menggunakan yang sopan dan baik
whatsapp dan menjadi anggota kalimat yang baik, dalam memberikan
menjelaskan group whatsapp sopan dan santun informasi di whatsapp
maksud dan mengerti dalam group.
pembuatan maksud menyampaikan Sadar Mutu
pembuatan grup tujuan pembuatan Memberikan informasi
whatsapp grup. secara efektif dan
Komitmen Mutu efisien berdasarkan
standart profesi

30
Kontribusi
Keterkaitan dengan Penguatan Nilai –Nilai
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi
Nilai-nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Komunikasi yang
baik efektif dan
efisien
Anti Korupsi
Keberanian untuk
menampilkan
informasi, jujur dalam
pemberian informasi.
5 Melakukan a. Sinkronisasi a. Kesepakatan jadwal Akuntabilitas Dengan Wujud
Sosialisasi dan jadwal dengan kegiatan yang Melaksanakan tugas terlaksananya Melakukaan koordinasi
koordinasi petugas dilakukan yang telah kegiatan ini maka dan sosialisasi dengan
kepada petugas laboraturium direncanakan sejalan dengan petugas laboraturium
laboraturium dengan penuh misi dengan bahasa yang
tentang b. Pelaksanaan b. Rekapitulasi data ibu tanggung jawab. “Meningkatkan komunikatif
kegiatan sosialisasi dan hamil yang dilakukan Nasionalisme kemitraan dan Amanah
pemeriksaan koordinasi pemeriksaan urin Terjadi musyawarah jejaring fasilitas Menyampaikan data ibu
urin (albumin kegiatan mufakat dan sikap pelayanan hamil dengan jujur
dan reduksi) pemeriksaan urin menghargai kesehatan” Sadar Mutu
terhadap ibu kepada petugas pendapat dengan Melakukan koordinasi
hamil yang laboraturium petugas dan sosialisasi secara
mendapat laboraturium. efektif dan efisien
kunjungan c. Mencatat c. Catatan, saran, dan Etika Publik
rumah masukan dan masukan terkait Melakukan
saran dar rekan kegiatan yang akan koordinasi dengan
lab dilaksanakan sopan dan santun.
Komitmen Mutu

31
Kontribusi
Keterkaitan dengan Penguatan Nilai –Nilai
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi
Nilai-nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Menggunakan waktu
dengan efektif dan
efisien dalam
melakukan
koordinasi dengan
petugas laboraturium
Anti Korupsi
Bekerjasama dengan
petugas laboraturium
dalam pemeriksaan
urin.
6 Melaksanakan a. Membuat dan a. Jadwal kunjungan Akuntabilitas Dengan Wujud
kunjungan menyampaikan rumah dan Menyampaikan terlaksananya Melaksanakan
rumah dan jadwal kunjungan konseling ibu hamil informasi dengan kegiatan ini maka kunjungan rumah dan
konseling pada rumah dan benar. sejalan dengan konseling dengan
ibu hamil koseling ibu hamil Nasionalisme misi berpegang pada sikap
melalui whatsapp Tidak ada unsur “Membangun profesionalisme
group membedakan dalam dan Amanah
melakukan meningkatkan Menyampaikan hasil
b. Melaksanakan b. Hasil pemeriksaan pemeriksaan dan upaya kesehatan pemeriksaan dengan
pemeriksaan ibu ibu hamil meliputi konseling. masyarakat” jujur
hamil meliputi keadaan umum, Etika Publik Tanggungjawab
keadaan umum, tanda-tanda vital, Memberikan salam Melakukan
tanda-tanda vital, pemeriksaan dan pemeriksaan Hb sesuai
pemeriksaan leopod, kadar Hb memperkenalkan diri kewenangan
leopod, kadar Hb Empati

32
Kontribusi
Keterkaitan dengan Penguatan Nilai –Nilai
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi
Nilai-nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dan pengambilan dan didapatkannya dengan bahasa yang Melakukan
sampel urin sampel urin. sopan. pemeriksaan dan
Komitmen Mutu konseling dengan
c. Melakukan c. Terlaksananya Melakukan ramah,bersahabat dan
konseling dengan konseling dengan pemeriksaan sesuai peduli.
media leaflet media leaflet SOP dan konseling Sadar Mutu
tentang cara tentang cara yang efektif agar Memberikan pelayanan
pencegahan pencegahan covid- pasien merasa yang efektif dan
covid-19 19 nyaman efisienberdasarkan
Anti Korupsi standart profesi
d. Mencatat hasil d. Hasil pemeriksaan Menyampaikan hasil
pemeriksaan dan dan konseling pada pemeriksaan dan
konseling pada buku KIA dan konseling dengan
buku KIA dan register kunjungan benar dan jujur
register kunjungan rumah
rumah

e. Memberitahu e. Pasien mengetahui


pasien hasil hasil pemeriksaan
pemeriksaan

f. Menentukan f. Pasien mengetahui


jadwal kunjungan jadwal kunjungan
rumah selanjutnya rumah selanjutnya
7 Melakukan a.Analisa hasil a. Tabulasi data Akuntabilitas Dengan Wujud
evaluasi kuesioner kuesioner terlaksananya

33
Kontribusi
Keterkaitan dengan Penguatan Nilai –Nilai
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi
Nilai-nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
kemanfaatan kemanfaatan pemahaman awal Melakukan analisa kegiatan ini maka Melaksanakan evaluasi
program melalui program dalam ibu hamil tentang dan evaluasi hasil sejalan dengan dengan berpegang
kuesioner dalam pencegahan covid- pencegahan covid- kegiatan dengan misi pada sikap
pencegahan 19 sebelum 19 penuh tanggung “Meningkatkan profesionalisme
covid-19 konseling jawab dan fasilitas sumber Amanah
transparan kepada daya dan Menyampaikan hasil
b.Analisa hasil b. Tabulasi data mentor dan pihak pengelolaan evaluasi dengan jujur
kuesioner kuesioner terkait latsar manajerial” Tanggungjawab
pemahaman pemahaman pasien Nasionalisme Menyelesaikan evaluasi
pasien setelah setelah diberikan Mengevaluasi hasil tepat waktu
diberikan konseling kegiatan untuk Empati
konseling mengukur Melakukan evaluasi
kebermanfaatan dengan ramah,
c. Menyimpulkan c. Kesimpulan hasil kegiatan yang bersahabat dan peduli.
pelaksanaan kegiatan konseling ditujukan untuk Sadar Mutu
kegiatan konseling kepentingan Memberikan evaluasi
masyarakat yang efektif dan efisien
d.Melaporkan hasil d. Catatan masukan Etika Profesi berdasarkan standart
evaluasi kegiatan dan saran dari Melakukan analisa profesi
ibu hamil tentang mentor dan evaluasi hasil
cara pencegahan kegiatan dan
covid-19 kepada rencana tindak lanjut
mentor didasarkan keahlian
Komitmen Mutu
Menggunakan waktu
dengan efektif dan

34
Kontribusi
Keterkaitan dengan Penguatan Nilai –Nilai
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi
Nilai-nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
efisien dalam
melakukan evaluasi
Anti Korupsi
Melakukan analisa
dan evaluasi hasil
kegiatan dengan
jujur dan tanggung
jawab.
8 Menyusun a. Menyusun BAB IV a. Tersusunya BAB IV Akuntabilitas Dengan Wujud
laporan hasil Dilakukan dengan terlaksananya Melaksanakan
kegiatan b. Menyusun BAB V b. Tersusunnya BAB V penuh tanggung kegiatan ini maka kunjungan rumah dan
aktualisasi jawab dan sejalan dengan konseling dengan
c. Menyusun c. Tersusunnya transparan kepada misi berpegang pada sikap
lampiran lampiran mentor dan pihak “Meningkatkan profesionalisme
terkait latsar. fasilitas sumber Amanah
d. Finalisasi Laporan d. Tersusunnya Nasionalisme daya dan Menyelesaikan laporan
Aktualisasi Finalisasi laporan Menyusun laporan pengelolaan kegiatan aktualisasi
aktualisasi yang manajerial” dengan jujur
e. Melaporkan e. Catatan masukan ditujukan untuk Tanggungjawab
Laporan dan saran dari kepentingan Menyelesaikan laporan
Aktualisasi mentor masyarakat. kegiatan aktualisasi
kepada mentor Etika Publik dengan tepat waktu
Menyusun hasil Sadar Mutu
laporan kegiatan Menyelesaikan laporan
aktualisasi yang kegiatan aktualisasi
sesuai ketentuan

35
Kontribusi
Keterkaitan dengan Penguatan Nilai –Nilai
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi
Nilai-nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dapat dipertanggung
jawabkan.
Komitmen Mutu
Menggunakan waktu
dengan efektif dan
efisien dalam
menyusun laporan.
Anti Korupsi
Menyusun hasil
laporan kegiatan
aktualisasi dengan
jujur dan tanggung
jawab.

36
1.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi/Habituasi
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi/Habituasi
No. Kegiatan Juli Agustus September Bukti Kegiatan
5 1 2 3 4 5 1 2
1. Konsultasi dengan mentor tentang 1. Catatan, saran, dan masukan terkait
pelaksanaan rancangan aktualisasi 29 pelaksanaan rancangan aktualisasi
Juli 2. Lembar persetujuan pelaksanaan
3. Foto kegiatan
2. Membuat leaflet edukasi tentang 1. Referensi materi pembuatan leaflet.
pencegahan covid-19 pada ibu hamil 30-31 2. Catatan masukan dan saran dari mentor
Juli 3. Leaflet pencegahan covid-19
4. Foto kegiatan konsultasi mentor
3. Membuatan buku register kunjungan 1. Buku register kunjungan
ibu hamil dan kuesioner kemanfaatan 2. Referensi pembuatan kuesioner
program 1-2 3. Lembar konsultasi mentor
Agust 4. Catatan masukan dan saran dari mentor
5. Kuesioner kemanfaatan program
6. Foto kegiatan konsultasi pembuatan
kuesioner
4. Membuat whatsapp group khusus ibu 1. Data ibu hamil Desa Sukorejo
hamil Desa Sukorejo Kecamatan 3 2. Screenshoot whatsapp group khusus ibu
Wates Kabupaten Blitar Agust hamil Desa Sukorejo
3. Screenshoot penjelasan tujuan
dibuatnya whatsapp group
5. Melakukan Sosialisasi dan koordinasi 1. Draft kesepakatan jadwal pemeriksaan
kepada petugas laboraturium tentang urin ibu hamil
4
kegiatan pemeriksaan urin (albumin 2. Foto kegiatan
Agust
dan reduksi) terhadap ibu hamil yang
mendapat kunjungan rumah

37
No. Kegiatan Juli Agustus September Bukti Kegiatan
5 1 2 3 4 5 1 2
6. Melaksanakan kunjungan rumah dan 1. Daftar hadir kunjungan rumah
konseling pada ibu hamil 2. Catatan hasil pemeriksaan pada buku
KIA
3. Catatan hasil kunjungan rumah pada
buku register
4. Pot berisi urin yang akan diperiksa di
laboraturium
5 Agustus-4 September 5. Foto kegiatan
7. Melakukan evaluasi kemanfaatan 1. Draft pertanyaan evaluasi
program melalui kuesioner dalam 2. Spreadsheet jawaban kuesioner dari
pencegahan covid-19 responden
3. Foto kegiatan

8 Menyusun laporan hasil kegiatan 9 Agustus-8 September 1. Laporan aktualisasi yang tersusun

38
39

Anda mungkin juga menyukai