DISUSUN OLEH
Nama : Tyas Annisa Fajarini, A.Md.Keb.
Angkatan XIII
Nomor Presensi 14
Coach/Moderator Peserta
Mengetahui,
KEPALA PPSDM REGIONAL YOGYAKARTA
ii
BERITA ACARA SEMINAR
RANCANGAN AKTUALISASI
Dan telah mendapat pengujian/ komentar/ masukan/ saran dari Penguji Mentor
dan Coach/Moderator.
Coach/Moderator Peserta
Penguji Mentor
iii
PEMER IM TAH KOTA YOC3 YAKARTA
DIJAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT PRATAMA
2021
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi dengan judul “Peningkatan
Pengetahuan Teknik Menyusui pada Ibu Postpartum Melalui Media Edukasi
Leaflet dan Video di Ruang Maternal Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta”.
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil atau selanjutnya
disebut PNS ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas PNS di Ruang Maternal
Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta dengan sikap perilaku PNS dan nilai
dasar PNS yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini banyak
mendapatkan bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Agus Irawan, M.P, selaku kepala PPSDM Kemendagri Regional
Yogyakarta yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II.
2. Sri Astuti Nurhidayati, A.Md.Keb., Kepala Ruang Maternal RS Pratama
Kota Yogyakarta, selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan,
saran dan bimbingannya dalam kegiatan ini.
3. T. S. Agus Raharjo, S.IP,M.Si, selaku penguji Rancangan Aktualisasi telah
memberikan saran dan masukan kepada penulis.
4. Mila Anggraini, SE.MM, selaku coach atas semua arahan, motivasi,
dukungan, saran dan bimbingannya.
5. Seluruh Widyaswara dan Staf Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Regional Yogyakarta yang telah memberikan bantuan dan
fasilitas selama kegiatan.
6. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar golongan II tahun 2021, terutama pada
rekan angkatan XIII atas kerjasamanya melalui kegiatan Latsar yang telah
diikuti bersama.
7. Rekan sejawat Maternal Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta yang
telah memberikan motivasi dalam berbagai hal.
8. Suami dan keluarga tercinta yang senantiasa memberi semangat dan
dukungan.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN), bahwa pegawai ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai PNS
sebagaimana dimaksud adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan. Didalam pasal 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
dijabarkan bahwa pegawai ASN memiliki fungsi, yaitu sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa.
Aparatur Sipil Negara (ASN) sangatlah dituntut untuk bersikap
profesional dan mengutamakan pelayanan publik untuk mencapai
tujuan negara yang diharapkan. Untuk menjalankan peranan tersebut,
diperlukan ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi
standar kompetensi dalam melaksanakan tugas jabatannya secara
efektif dan efisien. Oleh karena itu ASN harus memahami nilai-nilai
dasar profesi ASN yang disebut dengan ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi).
Sesuai dengan peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, setiap Instansi Pemerintah
wajib memberikan pelatihan dasar CPNS selama Masa Prajabatan.
Pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
CPNS yang dilakukan secara terintegras. Pada kegiatan pelatihan
dasar CPNS golongan II ini, penulis diberikan tugas untuk membuat
rancangan aktualisasi dan habituasi yang mengambil core issue untuk
menjadi prioritas masalah yang harus dipecahkan melalui ide-ide kreatif
dan inovatif dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA).
Penulis adalah seorang bidan terampil di ruang maternal Rumah Sakit
1
Pratama Kota Yogyakarta. Berdasarkan pengamatan penulis selama ini
bekerja di Ruang Maternal Rumah Sakit Pratama dan berdasarkan
konsultasi dengan atasan diperoleh satu core issue yang menjadi
prioritas untuk dipecahkan melalui gagasan-gagasan kegiatan kreatif
dan inovatif yang dituangkan dalam sebuah rancangan aktualisasi.
Bidan merupakan salah satu sumber daya yang mempunyai
peran penting di rumah sakit. Bidan bertugas memberikan asuhan
kebidanan sesuai dengan Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) sebagai
acuan standar yang harus digunakan dalam memberikan pelayanan
kebidanan. Standar Pelayanan Kebidanan salah satunya adalah
standar pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas. Masa nifas
(puerperium) dimulai sejak 2 jam setelah lahir plasenta sampai dengan
6 minggu (42 hari) setelah itu.
Puerperium yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan Parous
melahirkan. Jadi puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi yaitu
masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti prahamil. Sekitar 50% kematian ibu terjadi
dalam 24 jam pertama postpartum, sedangkan kematian bayi paling
banyak terjadi pada masa neonatal dini (0-6 hari) sebanyak 57%.
Sehingga pelayanan pascapersalinan yang berkualitas harus
terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi.
Tujuan pelayanan masa nifas yaitu menjaga kesehatan ibu dan bayinya,
baik fisik dan psikologis, mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu
dan memungkinkan ia melaksanakan peran ibu dalam keluarga,
memberikan pendidikan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
keluarga berencana, menyusui, imunisasi kepada bayinya dan
perawatan bayi sehat.
Menyusui merupakan proses yang alamiah. Sebagian ibu
postpartum dapat segera menyusui bayinya dengan lancar, namun tidak
sedikit yang mengalami masalah dalam menyusui dikarenakan belum
semua perempuan memahami tentang fisiologi dan manajemen laktasi
yang berujung pada kegagalan dalam memberikan ASI eksklusif.
Pengalaman menyusui pada kelahiran anak sebelumnya, kebiasaan
menyusui dalam keluarga atau kalangan kerabat, pengetahuan ibu dan
keluarga tentang manfaat ASI berpengaruh terhadap keputusan ibu
akan menyusui atau tidak.
Ibu postpartum harus mengerti posisi yang nyaman dan
mempertahankannya ketika menyusui untuk menghindari perlekatan
pada payudara yang tidak baik yang akan berakibat pada pengeluaran
ASI yang tidak efektif dan menimbulkan trauma. Pada beberapa hari
pertama menyusui, ibu postpartum membutuhkan dukungan untuk
menemukan posisi yang nyaman dalam menyusui bayinya. Teknik
menyusui yang benar meliputi posisi menyusui dan perlekatan.
Perlekatan yang tidak baik menjadi awal timbulnya berbagai masalah
dalam menyusui. Perlekatan yang tidak baik dan tidak efektif pada
payudara dapat menimbulkan luka atau puting lecet yang dapat
berakibat pada pengeluaran ASI menjadi tidak efektif dan statis ASI
yang dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan payudara,
sumbatan ductus, peradangan payudara (mastitis) dan kemungkinan
abses. Masalah tersebut menimbulkan ketidaknyaman pada ibu
postpartum sehingga tidak sedikit ibu postpartum menjadi enggan untuk
menyusui bayinya. Hal ini juga sering terjadi di ruang maternal Rumah
Sakit Pratama Kota Yogyakarta.
Sikap ibu yang positif dalam menyusui menimbulkan rasa aman
dan nyaman pada bayi. Ketika menyusui ibu dan bayi sama-sama
belajar ikatan kasih sayang sehingga menumbuhkan ikatan kasih
sayang (bonding attachment), mencegah hipotermi, kandungan
kolustrum dalam ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan nutrisi
terbaik sehingga dampak lanjut adalah membenruk sumber daya
manusia yang berkualitas. Dukungan tenaga kesehatan dan keluarga
sangat dibutuhkan terutama untuk ibu yang baru pertama kali hamil.
Pemberian informasi atau pendidikan kesehatan tentang ASI dan
menyusui melalui berbagai media dapat meningkatkan pengetahuan ibu
dan mendukung sikap yang positif pada ibu postpartum tentang
menyusui sehingga timbul kesadaran pada ibu postpartum untuk
berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Beberapa ibu
postpartum mempunyai masalah tentang menyusui, tetapi tidak dapat
mengemukakannya secara terbuka bahkan masalahnya tidak dapat
diselesaikan sendiri oleh ibu postpartum. Penting
sekali bidan untuk selalu berusaha agar ibu tertarik, berminat, bersikap
positif dan menyusui bayinya.
Dalam usaha meningkatkan mutu pelayanan ruang maternal
Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta ditemukan beberapa isu yang
berkaitan dengan nilai-nilai Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan
Whole of Government. Sebagai pelayan publik isu-isu tersebut sangat
mempengaruhi sehingga menjadi perlu untuk dianalisis penyebabnya
dan ditemukan solusi untuk menanganinya berdasarkan prinsip-prinsip
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.
Berdasarkan pengamatan penulis selama bekerja di ruang
maternal RS Pratama Kota Yogyakarta dan berdasarkan konsultasi
dengan atasan diperoleh isu-isu yang terjadi dikaitkan dengan
pencapaian visi misi RS Pratama Kota Yogyakarta antara lain:
No Identifikasi Isu Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan Prinsip ASN
Kurangnya pemanfaatan
Kurangnya Belum ada media teknologi dalam
dukungan keluarga edukasi memberikan edukasi
Kurangnya edukasi
dari petugas
Kurangnya Pengetahuan Teknik Menyusui padaI
Postpartum
Kondisi Kesehatan
Kurangnya
dan psikologis ibu
pengetahuan ibu
postpartum
postpartum
Kurangnya
pengetahuan
Pandemi Covid-19 petugas
Safety Skills
(keselamatan) (keterampilan)
Setelah melihat isu yang ada maka perlu dilakukan analisis lebih
lanjut, analisis yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan menggunakan
metode analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threat).
Berikut merupakan penjelasan dari analisis tersebut :
1. Strength (kekuatan), dalam hal ini merupakan kekuatan dalam
penyampaian edukasi teknik menyusui pada ibu postpartum
menggunakan media video akan mempermudah ibu dalam memahami
materi yang disampaikan oleh petugas dan apabila pasien lupa dengan
materi yang disampaikan dapat melihat leaflet yang diberikan.
2. Weakness (kelemahan), dalam hal ini penyampaian edukasi
memerlukan gadget (HP) dalam melaksanakan edukasi ke pasien.
3. Opportunities (peluang), dengan adanya media leaflet dan video
edukasi dapat memberikan peluang pengembangan kompetensi bagi
bidan sesuai dengan tupoksi yang ada serta memberikan pelayanan
terbaik bagi pasien.
4. Threat (ancaman), dalam hal ini merupakan ancaman dalam pelayanan
yaitu kontak dengan pasien menjadi lebih lama dan sering karena
memberikan edukasi.
Berdasarkan permasalahan yang ada dapat dilakukan penyelesaian
masalah dengan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable,
Relevant dan Timebound). Berikut penjelasan dari metode SMART sesuai
dengan permasalahan tersebut :
1. Specific (spesifik), dengan beragamnya asuhan kebidanan pasien
postpartum maka dilakukan edukasi dengan media leaflet dan video
khusus teknik menyusui.
2. Measurable (terukur), edukasi teknik menyusui dilakukan dengan media
leaflet sesuai dengan standar pelayanan.
3. Achievable (ketercapaian), pelayanan edukasi dengan media leaflet dan
video akan memberikan kemudahan pasien dalam memahami teknik
menyusui sehingga ibu dapat menyusui bayinya dengan posisi dan
perlekatan yang benar.
4. Relevant (sesuai), dengan adanya pelayanan edukasi teknik menyusui
dengan leaflet dan video maka permasalah dalam menyusui dapat
dihindari.
5. Timebound (batas waktu), dalam melakukan edukasi teknik menyusui
dengan media video dan leaflet dilakukan follow up sampai dengan
pasien akan pulang.
Berdasarkan uraian diatas penulis memecahkan masalah atas isu
yang diangkat dengan rancangan aktualisasi dan habituasi yang berjudul
“Optimalisasi Pengetahuan Teknik Menyusui pada Ibu Postpartum Melalui
Media Edukasi Leaflet dan Video pada Ruang Maternal RS Pratama Kota
Yogyakarta”
C. Ruang Lingkup
1. Fokus
Edukasi dilakukan pada pasien dan keluarga pasien masa nifas di
Ruang maternal Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta.
2. Lokus
Tempat aktualisasi di Ruang Maternal, Rumah Sakit Pratama Kota
Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan Kol. Sugiyono No. 98
Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta
3. Waktu
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 22 Juli – 03 September
2021.
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
A. Deskripsi Organisasi
2. Dasar Hukum
Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta yang fungsi dan rincian
tugasnya telah diatur dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 72
Tahun 2015, didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan tingkat lanjutan sekaligus untuk melaksanakan
amanat rujukan berjenjang dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional.
3. Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama
VISI
Menjadi rumah sakit yang bermutu, terjangkau, berbudaya dan menjadi
kebanggaan masyarakat Kota Yogyakarta.
MISI
a. Mengedepankan keamanan dan keselamatan pasien dan petugas
dalam memberikan pelayanan;
b. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan sesuai standar;
c. Mewujudkan manajemen rumah sakit yang unggul dan berbudaya
MOTTO
“Melayani dengan professional”
4. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Pratama
RS Pratama mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
b. Pengobatan dan pemulihan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan
d. Penyelenggaraan penapisan teknologi bidang kesehatan secara
selektif sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan rumah sakit
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, RS Pratama
mempunyai tugas:
a. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi
permasalahan dan melaksanakan pemecahan permasalahan yang
berkaitan dengan pengelolaan dan pelayanan kesehatan rumah
sakit
b. Menyusun rencana kerja serta anggaran pendapatan dan belanja
c. Menyelenggarakan pelayanan medik
d. Menyelenggarakan pelayanan keperawatan
e. Menyelenggarakan perencanaan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
f. Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian
g. Menyelenggarakan pelayanan kebidanan
h. Menyelenggarakan pelayanan penunjang klinik
i. Menyelenggarakan pelayanan penunjang nonklinik
j. Menyelenggarakan pelayanan rawat inap
k. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dalam bidang
pelayanan kesehatan
l. Mengembangkan dan meningkatkan pelayanan medik, pelayanan
keperawatan, penunjang dan peralatan medik dengan
menggunakan sumber daya yang ada sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
m.Mengendalikan pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan dan pemantauan kegiatan
n. Melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah tangga
o. Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja
5. Struktur Organisasi Rumah Sakit Pratama
Menurut Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 125 Tahun 2020
Tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Pratama pada Dinas Kesehatan
Yogyakarta
20
Keterkaitan dengan Kontribusi dengan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
Nilai-Nilai Dasar ASN Tupoksi Unit Kerja Oragnisasi
Kegiatan
(ANEKA)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Antikorupsi
Mengemukakan pendapat
dengan jujur sesuai
rencana aktualisasi
2. Membuat a. Mencari referensi a. Referensi materi Akuntabilitas Kegiatan tersebut Berdasar nilai budaya
media edukasi materi teknik teknik menyusi Sumber materi yang berkontribusi kerja SATRIYA (Selaras,
berupa leaflet menyusui telah didapatkan digunakan berasal dari terhadap tupoksi unit Akal Budi Luhur Jatidiri,
Teknik referensi yang benar kerja yaitu Teladan-Keteladanan,
Menyusui b. Mencari referensi b. Referensi mencerminkan tanggung “pengembangan Rela Melayani, Inovatif,
pada Ibu pembuatan leaflet pembuatan jawab. mutu pelayanan” Yakin dan Percaya Diri,
Postpartum leaflet sudah ruang maternal. Ahli-Profesional), maka
didapatkan Nasionalisme dengan tersedianya
Dalam mendesain leaflet media edukasi leaflet
c. Membuat draft membutuhkan waktu dan dan video tentang teknik
leaflet tentang c. Draft leaflet tenaga yang tidak sedikit menyussui pada ibu
teknik menyusui tentang teknik sehingga harus rela postpartum yang dibuat
menyusui sudah berkorban untuk dengan rela berkorban
dibuat terselesaikannya desain dan tanggung jawab. Hal
d. Mengajukan draft yang dibuat. ini merupakan inovasi
leaflet kepada d. Catatatan yang dapat
mentor dan mohon masukan dan Etika Publik memberikan kemudahan
masukan serta saran dari Dalam membuat leaflet dan kepastian maka nilai
saran mentor kata dan gambar yang budaya kerja Pemerintah
dimasukkan harus DIY yaitu Inovatif selain
e. Finalisasi leflet sopan. Selain itu juga itu pekerjaan dilakukan
e. Leaflet teknik harus cermat agar tidak secara mandiri
menyusui terjadi pengulangan mencerminkan budaya
materi. kerja Ahli-Profesional
dapat diperkuat.
Komitmen Mutu
Leaflet dibuat dengan
berorientasi pada
kemudahan dan
Keterkaitan dengan Kontribusi dengan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
Nilai-Nilai Dasar Tupoksi Unit Kerja Oragnisasi
Kegiatan
ASN (ANEKA)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
kepastian untuk pasien dan
merupakan suatu inovasi.
Anti Korupsi
Dalam membuat leaflet
dilakukan secara mandiri
dan bertanggung jawab
terhadap materi yang
disampaikan.
3. Membuat a. Mencari referensi a. Referensi teknik Akuntabilitas Kegiatan tersebut Berdasar nilai budaya
media edukasi teknik pembuatan pembuatan video Sumber materi yang berkontribusi kerja SATRIYA (Selaras,
berupa video video digunakan berasal dari terhadap tupoksi unit Akal Budi Luhur Jatidiri,
Teknik b. Membuat konsep b. Konsep pembuatan referensi yang benar kerja yaitu Teladan-Keteladanan,
Menyusui pembuatan video video teknik mencerminkan tanggung “pengembangan Rela Melayani, Inovatif,
pada Ibu teknik menyusui menyusui pada ibu jawab. mutu pelayanan” Yakin dan Percaya Diri,
Postpartum pada ibu postpartum telah ruang maternal. Ahli-Profesional), maka
postpartum dibuat. Nasionalisme dengan tersedianya
Dalam proses media edukasi video
c. Melakukan c. Catatan masukan pembuatan video teknik menyusui pada ibu
konsultasi dengan dan saran dari diperlukan kerja keras postpartum yang dibuat
mentor terkait metor untuk menghasilkan video dengan kerja keras
konsep video yang yang baik. tanggung jawab. Hal ini
akan dibuat serta merupakan inovasi yang
mohon masukan Etika Publik dapat memberikan
dan saran Dalam pembuatan dan kemudahan dan
d. Pembuatan video d. Draft video tentang penyampaian video sopan, kepastian maka nilai
teknik menyusui teknik menyusui memperhatikan etika publik budaya kerja Pemerintah
pada ibu pada ibu dan tidak mengandung DIY yaitu Inovatif
postpartum postpartum unsur SARA.
Komitmen mutu
Instrumen tilik paham
sudah melalui proses
perbaikan dan sudah
disetujui yang
berorientasi pada mutu.
Instrumen dibuat untuk
menilai efektif dan
efisiennya edukasi yang
diberikan.
Anti Korupsi
Dalam membuat daftar
tilik instrument
diperlukan kerja keras
dan tanggung jawab.
5. Pelaksanaan a. Memberikan leaflet a.Pasien Akuntabilitas Kegiatan tersebut Berdasar nilai budaya
kegiatan kepada pasien membaca Partisipatif berperan aktif berkontribusi kerja SATRIYA (Selaras,
edukasi teknik leaflet dalam memberikan terhadap tupoksi unit Akal Budi Luhur Jatidiri,
menyusui edukasi. kerja yaitu Teladan-Keteladanan,
pada Ibu b. Melaksanakan b.Pasien “pelaksanaan Rela Melayani, Inovatif,
postpartum edukasi kepada teredukasi Nasionalisme advokasi kepada Yakin dan Percaya Diri,
melalui media pasien Menghargai pendapat pasien dan keluarga Ahli- Profesional), maka
leaflet dan menggunakan media pasien ketika sedang terkait dengan cara
video. video dan leaflet melakukan edukasi. berpartisipasi
dengan memberikan edukasi
c. Melakukan evaluasi c. Pengetahuan Etika Publik asuhan secara sopan maka nilai
pemahaman teknik teknik menyusi Dalam memberikan budaya kerja Pemerintah
menyusui pada ibu pada ibu edukasi hendaknya yang diberikan”. DIY yaitu Rela Melayani
postpartum postpartum bersikap dan dapat diperkuat
menggunakan tutur kata
yang sopan
Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar Kontribusi Penguatan
No Kegiat Tahapan Output/Hasil
ASN (ANEKA) dengan Tupoksi Nilai-Nilai
an Kegiatan
Unit Kerja Oragnisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Komitmen Mutu
Dalam menyampaikan edukasi hendaknya
ramah, responsif
Anti Korupsi
Dalam memberikan
edukasi hendaknya berani menyampaikan
informasi dan peduli dengan kondisi pasien.
Melakukan a. Membuat a. Rekapan ceklist Akuntabilitas Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut
evaluasi rekap ceklist pemahaman ibu Dalam melakukan berkontribusi menguatkan nilai-
efektivitas pemahaman postpartum tentang evaluasi hendaknya transparan, terhadap tupoksi nilai organisasi
dan ibu teknik menyusui. bertanggung jawab dan hasilnya dapat unit kerja yaitu yaitu: Berdasar
efisiensi postpartum dipercaya. “pelaksanaan nilai budaya kerja
penerapan tentang teknik b.Kesimpulan dari monitoring, SATRIYA (Selaras,
edukasi menyusui. evaluasi edukasi Nasionalisme evaluasi, dan Akal Budi Luhur
pada ibu teknik menyusui Dalam melakukan pengolahan hasil pelaporan Jatidiri, Teladan-
postpartum b. Membuat pada ibu postpartum pengukuran hendaknya jujur dan tepat kegiatan” Keteladanan, Rela
tentang kesimpulan waktu. Melayani, Inovatif,
teknik dari evaluasi c. Kesimpulan Yakin dan Percaya
menyusui edukasi teknik berdasarkan hasil Etika Publik Diri, Ahli-
menyusui evaluasi kegiatan Dalam mengolah hasil tilik paham pasien Profesional), maka
pada ibu dilakukan secara jujur dan cermat. dengan bersikap
postpartum jujur dan cermat
Komitmen Mutu dapat
c. Menyampaika Dalam melakukan pengolahan hasil meempertkuat nilai
n kesimpulan pengukuran hendaknya efektif dan efiesien. Ahli- Profesional
berdasarkan
hasil evaluasi Anti Korupsi
kegiatan Dalam melakukan pengolahan hasil
pengukuran hendaknya
Keterkaitan dengan Kontribusi dengan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Nilai-Nilai Dasar ASN Tupoksi Unit Kerja Oragnisasi
(ANEKA)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
jujur dan bertangggung
jawab.
7. Menyusun a. Penyusunan Bab a. Bab IV Akuntabilitas Kegiatan tersebut Berdasar nilai budaya
laporan IV Menunjukkan nilai berkontribusi kerja SATRIYA (Selaras,
aktualisasi b. Penyusunan Bab V b. Bab V tanggung jawab terhadap tupoksi unit Akal Budi Luhur Jatidiri,
menyelesaikan laporan kerja yaitu Teladan-Keteladanan,
c. Penyusunan c. Lampiran aktualisasi. Partisipatif Pelaksanaan Rela Melayani, Inovatif,
Lampiran dengan melibatkan “monitoring, Yakin dan Percaya Diri,
mentor dalam evaluasi, Ahli-Profesional),
d. Finalisasi Laporan d. Laporan penyusunan laporan melaksanakan tugas
Aktualisasi Aktualisasi dan pelaporan dengan jujur dan cermat
Nasionalisme kegiatan” maka nilai budaya kerja
Disiplin menjalankan Pemerintah DIY Yakin
tugas penyusunan dan Percaya diri dapat
laporan. Musyawarah diperkuat
dengan menampung
masukan dari pimpinan
terkait laporan yang
disusun
Etika Publik
Dalam penyusunan
laporan evaluasi
kegiatan hendaknya
dilakukan dengan
cermat.
Komitmen Mutu
Bekerja secara efektif
dan efisien dalam
penyusunan laporan.
Menunjukkan kualitas
laporan dengan optimal
Keterkaitan dengan Kontribusi dengan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
ANEKA Tupoksi Unit Kerja Oragnisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Antikorupsi
Mandiri dalam
menyelesaikan tugas
laporan
27
Juli Agustus September
No Kegiatan Bukti Kegiatan
Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan
IV V I II III IV V I
pengetahuan ibu tentang ibu postpartum tentang teknik
teknik menyusui pada menyusui
ibu postpartum 3. Foto kegiatan
berupa ceklist
5 Pelaksanaan kegiatan 8-21 Foto dan video selama kegiatan
edukasi teknik menyusui edukasi teknik menyusui pada
pada Ibu postpartum Ibu postpartum
melalui media leaflet dan
video.
6 Melakukan evaluasi 22-25 Rekapan ceklist pemahaman ibu
efektivitas dan efisiensi postpartum tentang teknik
penerapan edukasi pada menyusui.
ibu postpartum tentang
teknik menyusui
7 Menyusun laporan 26-03 Laporan Aktualisasi
aktualisasi