Anda di halaman 1dari 37

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENGETAHUAN TEKNIK MENYUSUI PADA IBU


POSTPARTUM MELALUI MEDIA EDUKASI LEAFLET DAN VIDEO
PADA RUANG MATERNAL RUMAH SAKIT PRATAMA
KOTA YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH
Nama : Tyas Annisa Fajarini, A.Md.Keb.
Angkatan XIII
Nomor Presensi 14

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN XIII


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REGIONAL YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : PENINGKATAN PENGETAHUAN TEKNIK


MENYUSUI PADA IBU POSTPARTUM MELALUI
MEDIA EDUKASI LEAFLET DAN VIDEO
DI RUANG MATERNAL RUMAH SAKIT
PRATAMA KOTA YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH : TYAS ANNISA FAJARINI, A.Md.Keb.
NOMOR PRESENSI : 14
INSTANSI : RUMAH SAKIT PRATAMA KOTA YOGYAKARTA

Yogyakarta, Juli 2021

Disetujui sebagai bahan Ujian/Seminar

Coach/Moderator Peserta

MILA ANGGRAINI, SE.MM TYAS ANNISA FAJARINI, A.Md.Keb.


NIP. 198210142010122001 NIP. 199506012020122007

Mengetahui,
KEPALA PPSDM REGIONAL YOGYAKARTA

Ir. R. AGUS IRAWAN, MP


NIP. 19660814199903100

ii
BERITA ACARA SEMINAR
RANCANGAN AKTUALISASI

Pada Hari : Senin


Tanggal : 19 Juli 2021
Pukul : 08.45 - 09.30 WIB
Tempat : Kantor PPSDM Regional Yogyakarta (Virtual Via
Zoom Meeting)
Telah Diseminarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan
II Angkatan XIII
Judul : PENINGKATAN PENGETAHUAN TEKNIK
MENYUSUI PADA IBU POSTPARTUM MELALUI
MEDIA EDUKASI LEAFLET DAN VIDEO DI
RUANG MATERNAL RUMAH SAKIT PRATAMA
KOTA YOGYAKARTA
Disusun Oleh : Tyas Annisa Fajarini, A.Md.Keb.
Kelas : Angkatan XIII
Nomor Presensi 14
Instansi : Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta
Jabatan : Pelaksana / Terampil - Bidan

Dan telah mendapat pengujian/ komentar/ masukan/ saran dari Penguji Mentor
dan Coach/Moderator.

Coach/Moderator Peserta

MILA ANGGRAINI, SE.MM TYAS ANNISA FAJARINI, A.Md.Keb.


NIP. 198210142010122001 NIP. 199506012020122007

Penguji Mentor

T. S. AGUS RAHARJO, S.IP,M.Si SRI ASTUTI NURHIDAYATI, A.Md.Keb


NIP. 197108151991031001 NIP. 197109211991032002

iii
PEMER IM TAH KOTA YOC3 YAKARTA
DIJAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT PRATAMA

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENTOR

Yang bertandatangan di bawah ini

Nama Sri Astuti Nurhidaya\i, A.Md.Keb.


NIP . 19710921 199103 2 002
Jabatan Kepala Ruang Maternal
Instansi Rumah Sakit Pratama Kota Yogyaka ña

Mendukung atau menyetujui Rancangan Aktualisasi


dari Nama . Tyas Annisa Fajarini, A.Md.KeD.
NIP 19950601 202012 2 007
Jabatan Pelak sana / Terampil-Badan
Instansi Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta
Judut Optimalisasi Pengetahuan Teknik Menyusui Pada lbu
Postpartum Melalui Media Edukasi Leaflet dan Video Pada
Ruang Maternal Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan


sebagaimana mestinya

2021

ri Astuti ida at Md Ksb.


„. ””- @/{tj9;/1 \991os 2 oo2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi dengan judul “Peningkatan
Pengetahuan Teknik Menyusui pada Ibu Postpartum Melalui Media Edukasi
Leaflet dan Video di Ruang Maternal Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta”.
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil atau selanjutnya
disebut PNS ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas PNS di Ruang Maternal
Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta dengan sikap perilaku PNS dan nilai
dasar PNS yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini banyak
mendapatkan bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Agus Irawan, M.P, selaku kepala PPSDM Kemendagri Regional
Yogyakarta yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II.
2. Sri Astuti Nurhidayati, A.Md.Keb., Kepala Ruang Maternal RS Pratama
Kota Yogyakarta, selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan,
saran dan bimbingannya dalam kegiatan ini.
3. T. S. Agus Raharjo, S.IP,M.Si, selaku penguji Rancangan Aktualisasi telah
memberikan saran dan masukan kepada penulis.
4. Mila Anggraini, SE.MM, selaku coach atas semua arahan, motivasi,
dukungan, saran dan bimbingannya.
5. Seluruh Widyaswara dan Staf Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Regional Yogyakarta yang telah memberikan bantuan dan
fasilitas selama kegiatan.
6. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar golongan II tahun 2021, terutama pada
rekan angkatan XIII atas kerjasamanya melalui kegiatan Latsar yang telah
diikuti bersama.
7. Rekan sejawat Maternal Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta yang
telah memberikan motivasi dalam berbagai hal.
8. Suami dan keluarga tercinta yang senantiasa memberi semangat dan
dukungan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini masih


terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
demi perbaikan rancangan aktualisasi. Semoga rancangan aktualisasi ini
berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, Juli 2021

Tyas Annisa Fajarini, A.Md.Keb.


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI............................................................ii


BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI........................................................iii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENTOR..................................................................iv
KATA PENGANTAR................................................................................................................... v
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................................................ ix
BAB I.......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................................ 1
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi......................................................................................9
C. RUANG LINGKUP........................................................................................................ 10
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI....................................................................................11
A. Deskripsi Organisasi..................................................................................................... 11
B. Rincian Tugas dan Fungsi Unit Kerja (Jabatan atasan )...............................................15
C. Rincian Peserta............................................................................................................. 17
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI.......................................................................................19
A. Deskripsi Isu Terpilih..................................................................................................... 19
B. Matrik Rancangan Aktualisasi.......................................................................................20
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Fishbone...........................................................................7


Gambar 2.1 Foto RS Pratama Kota Yogyakarta...............................................11
Gambar 2.2 Lokasi RS Pratama Kota Yogyakarta...........................................11
Gambar 2.3 Susunan Organisasi RS Pratama.................................................13
Gambar 2.4 Susunan Organisasi Ruang Maternal RS Pratama......................14
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu......................................................................................4


Tabel 1.2 Analisis APKL Isu................................................................................5
Tabel 1.3 Analisis USG Isu.................................................................................6
Tabel 3.1 Matrik Rancangan Aktualisasi...........................................................20
Tabel 3.2 Jadual Pelaksanaan Kegiatan..........................................................27
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN), bahwa pegawai ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai PNS
sebagaimana dimaksud adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan. Didalam pasal 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
dijabarkan bahwa pegawai ASN memiliki fungsi, yaitu sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa.
Aparatur Sipil Negara (ASN) sangatlah dituntut untuk bersikap
profesional dan mengutamakan pelayanan publik untuk mencapai
tujuan negara yang diharapkan. Untuk menjalankan peranan tersebut,
diperlukan ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi
standar kompetensi dalam melaksanakan tugas jabatannya secara
efektif dan efisien. Oleh karena itu ASN harus memahami nilai-nilai
dasar profesi ASN yang disebut dengan ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi).
Sesuai dengan peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, setiap Instansi Pemerintah
wajib memberikan pelatihan dasar CPNS selama Masa Prajabatan.
Pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
CPNS yang dilakukan secara terintegras. Pada kegiatan pelatihan
dasar CPNS golongan II ini, penulis diberikan tugas untuk membuat
rancangan aktualisasi dan habituasi yang mengambil core issue untuk
menjadi prioritas masalah yang harus dipecahkan melalui ide-ide kreatif
dan inovatif dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA).
Penulis adalah seorang bidan terampil di ruang maternal Rumah Sakit

1
Pratama Kota Yogyakarta. Berdasarkan pengamatan penulis selama ini
bekerja di Ruang Maternal Rumah Sakit Pratama dan berdasarkan
konsultasi dengan atasan diperoleh satu core issue yang menjadi
prioritas untuk dipecahkan melalui gagasan-gagasan kegiatan kreatif
dan inovatif yang dituangkan dalam sebuah rancangan aktualisasi.
Bidan merupakan salah satu sumber daya yang mempunyai
peran penting di rumah sakit. Bidan bertugas memberikan asuhan
kebidanan sesuai dengan Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) sebagai
acuan standar yang harus digunakan dalam memberikan pelayanan
kebidanan. Standar Pelayanan Kebidanan salah satunya adalah
standar pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas. Masa nifas
(puerperium) dimulai sejak 2 jam setelah lahir plasenta sampai dengan
6 minggu (42 hari) setelah itu.
Puerperium yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan Parous
melahirkan. Jadi puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi yaitu
masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti prahamil. Sekitar 50% kematian ibu terjadi
dalam 24 jam pertama postpartum, sedangkan kematian bayi paling
banyak terjadi pada masa neonatal dini (0-6 hari) sebanyak 57%.
Sehingga pelayanan pascapersalinan yang berkualitas harus
terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi.
Tujuan pelayanan masa nifas yaitu menjaga kesehatan ibu dan bayinya,
baik fisik dan psikologis, mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu
dan memungkinkan ia melaksanakan peran ibu dalam keluarga,
memberikan pendidikan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
keluarga berencana, menyusui, imunisasi kepada bayinya dan
perawatan bayi sehat.
Menyusui merupakan proses yang alamiah. Sebagian ibu
postpartum dapat segera menyusui bayinya dengan lancar, namun tidak
sedikit yang mengalami masalah dalam menyusui dikarenakan belum
semua perempuan memahami tentang fisiologi dan manajemen laktasi
yang berujung pada kegagalan dalam memberikan ASI eksklusif.
Pengalaman menyusui pada kelahiran anak sebelumnya, kebiasaan
menyusui dalam keluarga atau kalangan kerabat, pengetahuan ibu dan
keluarga tentang manfaat ASI berpengaruh terhadap keputusan ibu
akan menyusui atau tidak.
Ibu postpartum harus mengerti posisi yang nyaman dan
mempertahankannya ketika menyusui untuk menghindari perlekatan
pada payudara yang tidak baik yang akan berakibat pada pengeluaran
ASI yang tidak efektif dan menimbulkan trauma. Pada beberapa hari
pertama menyusui, ibu postpartum membutuhkan dukungan untuk
menemukan posisi yang nyaman dalam menyusui bayinya. Teknik
menyusui yang benar meliputi posisi menyusui dan perlekatan.
Perlekatan yang tidak baik menjadi awal timbulnya berbagai masalah
dalam menyusui. Perlekatan yang tidak baik dan tidak efektif pada
payudara dapat menimbulkan luka atau puting lecet yang dapat
berakibat pada pengeluaran ASI menjadi tidak efektif dan statis ASI
yang dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan payudara,
sumbatan ductus, peradangan payudara (mastitis) dan kemungkinan
abses. Masalah tersebut menimbulkan ketidaknyaman pada ibu
postpartum sehingga tidak sedikit ibu postpartum menjadi enggan untuk
menyusui bayinya. Hal ini juga sering terjadi di ruang maternal Rumah
Sakit Pratama Kota Yogyakarta.
Sikap ibu yang positif dalam menyusui menimbulkan rasa aman
dan nyaman pada bayi. Ketika menyusui ibu dan bayi sama-sama
belajar ikatan kasih sayang sehingga menumbuhkan ikatan kasih
sayang (bonding attachment), mencegah hipotermi, kandungan
kolustrum dalam ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan nutrisi
terbaik sehingga dampak lanjut adalah membenruk sumber daya
manusia yang berkualitas. Dukungan tenaga kesehatan dan keluarga
sangat dibutuhkan terutama untuk ibu yang baru pertama kali hamil.
Pemberian informasi atau pendidikan kesehatan tentang ASI dan
menyusui melalui berbagai media dapat meningkatkan pengetahuan ibu
dan mendukung sikap yang positif pada ibu postpartum tentang
menyusui sehingga timbul kesadaran pada ibu postpartum untuk
berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Beberapa ibu
postpartum mempunyai masalah tentang menyusui, tetapi tidak dapat
mengemukakannya secara terbuka bahkan masalahnya tidak dapat
diselesaikan sendiri oleh ibu postpartum. Penting
sekali bidan untuk selalu berusaha agar ibu tertarik, berminat, bersikap
positif dan menyusui bayinya.
Dalam usaha meningkatkan mutu pelayanan ruang maternal
Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta ditemukan beberapa isu yang
berkaitan dengan nilai-nilai Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan
Whole of Government. Sebagai pelayan publik isu-isu tersebut sangat
mempengaruhi sehingga menjadi perlu untuk dianalisis penyebabnya
dan ditemukan solusi untuk menanganinya berdasarkan prinsip-prinsip
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.
Berdasarkan pengamatan penulis selama bekerja di ruang
maternal RS Pratama Kota Yogyakarta dan berdasarkan konsultasi
dengan atasan diperoleh isu-isu yang terjadi dikaitkan dengan
pencapaian visi misi RS Pratama Kota Yogyakarta antara lain:

Tabel 1.1 Identifikasi Isu

No Identifikasi Isu Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan Prinsip ASN

1 Ketidakpatuhan Banyaknya pasien dan Meningkatkan kepatuhan Pelayanan


dalam menerapkan keluarga yang tidak pasien dalam menerapkan publik
protokol COVID-19 menggunakan masker protokol kesehatan 5M yaitu
saat di kamar rawat inap Mencuci tangan, Memakai
masker, menjaga jarak,
menjauhi kerumunan,
mengurangi mobilitas.
2 Ketidakpatuhan Banyak keluarga pasien Meningkatkan kepatuhan Pelayanan
penunggu pasien yang tidak patuh dengan penunggu pasien dengan publik
terhadap jumlah aturan penunggu pasien maksimal dua orang Whole of
penunggu pasien sehingga penunggu penunggu dan tidak boleh Goverment
pasien melebihi jumlah berganti-ganti
dan berganti-gantian
3 Kurangnya Banyak ibu postpartum Meningkatkan pengetahuan Pelayanan
pengetahuan ibu yang tidak mengetahui ibu postpartum dan keluarga publik
postpartum tentang posisi dan perlekatan tentang teknik menyusui Manajemen
teknik menyusui di menyusui yang benar yang benar sehingga ibu ASN
Ruang Maternal RS sehingga puting lecet, dapat menyusui dengan
Pratama ibu mengira bahwa bayi nyaman dan dapat
tidak mau menyusu dan memberikan ASI eksklusif.
tingginya kejadian
hipoglikemi pada bayi. Tercukupinya nutrisi bagi
bayi sehingga menurunkan
Bidan kurang optimal kejadian hipolikemi pada
dalam memberikan bayi.
edukasi teknik menyusui
pada ibu postpartum Bidan memberikan edukasi
tentang teknik menyusui.
4 Belum Register rawat inap Terdigitasinya register rawat Manajemen
terdigitasinya masih di rekap secara inap. Apabila dikemudian ASN
register rawat inap manual di buku. hari terdapat permintaan
data mudah untuk dicari
Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan
menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini
bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu
yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan
menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis
ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual,
problematik, kekhalayakan, kelayakan dari isu-isu yang ditemukan di
ruang maternal RS Pratama Kota Yogyakarta. Aktual artinya benar-
benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan masyarakat. Problematik
artinya isu yang memiliki masalah yang kompleks sehingga perlu
segera dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu menyangkut hajat
hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan
realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai positif atau
negatif pada masing-masing kriteria aktual, problematik, kekhalayakan
dan kelayakan. Jika isu yang ditemukan memenuhi kriteria maka diberi
nilai positif, sebaliknya jika tidak memenuhi kriteria diberi nilai negatif.
Jika semua kriteria memiliki nilai positif, maka isu dinyatakan memenuhi
persyaratan dan berkualitas. Jika tidak, maka isu dinyatakan tidak
memenuhi persyaratan dan kurang berkualitas. Hasil analisis APKL
terkait isu-isu di ruang maternal RS Pratama Kota Yogyakarta disajikan
dalam tabel 1.2. berikut ini:
Tabel 1.2 Analisis APKL Isu
Kriteria APKL
Prinsip ASN Identifikasi Isu A P K L Ket
Ketidakpatuhan dalam
Memenuhi
Pelayanan publik menerapkan protokol + + + +
COVID-19 syarat
Pelayanan publik Ketidakpatuhan penunggu
Memenuhi
Whole of pasien terhadap jumlah + + + +
Goverment syarat
penunggu pasien
Kurangnya pengetahuan
Pelayanan publik ibu postpartum tentang Memenuhi
+ + + +
Manajemen ASN teknik menyusui di Ruang syarat
Maternal RS Pratama
Belum terdigitasinya Tidak memenuhi
Manajemen ASN + + - -
register rawat inap syarat
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi
kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut dengan
menggunakan analisis USG. Urgency artinya seberapa mendesak suatu
isu harus dibahas, dianalisis dan dirindaklanjuti. Seriousness artinya
seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai rentang antara 1
sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti kecil,
nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat besar.
Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu priotitas yang akan
ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan.
Hasil analisis USG terkait isu-isu di ruang maternal RS Pratama Kota
Yogyakarta disajikan dalam tabel 1.3 berikut ini:

Tabel 1.3 Analisis USG Isu


Kriteria USG
Prinsip ASN Identifikasi Isu U S G ∑ Peringkat
Pelayanan publik Ketidakpatuhan dalam
menerapkan protokol 3 4 3 10 II
COVID-19
Pelayanan publik Ketidakpatuhan penunggu
Whole of pasien terhadap jumlah 3 4 2 9 III
Goverment penunggu pasien
Pelayanan publik Kurangnya pengetahuan
Manajemen ASN ibu postpartum tentang
5 4 4 13 I
teknik menyusui di Ruang
Maternal RS Pratama
Dari hasil analisis USG kurangnya pengetahuan ibu postpartum
tentang teknik menyusui sebagai isu prioritas dengan nilai 13. Urgency 5,
kurangnya pengetahuan ibu postpartum tentang teknik menyusui perlu
untuk segera ditindaklanjuti dikarenakan pengetahuan ibu menentukan
keberhasilan dalam menyusui. Seriousness 4, ibu postpartum harus
mengetahui teknik menyusui karena karena berhubungan dengan
pemberian ASI eksklusif pada bayi yang penting untuk keberlangsungan
kehidupan pertama bayi. Growth 4, pengetahuan teknik menyusui pada ibu
postpartum membuat ibu nyaman dalam menyusui dan mengurangi
kejadian kematian pada bayi baru lahir.
Selanjutnya dilakukan analisis dengan metode Fishbone Ishikawa,
Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu prioritas dengan
menggunakan diagram fishbone, diperoleh penyebab-penyebab prioritas
yang perlu diselesaikan yaitu :

1. Surroundings (lingkungan), belum ada media edukasi, kurangnya


dukungan keluarga, dan kurang edukasi dari petugas.

2. System (system), kurangnya pemanfaatan teknologi dalam


memberikan edukasi

3. Skills (keterampilan), kurangnya pengetahuan ibu postpartum dan


kurangnya pengetahuan petugas.

4. Safety (keselamatan), kondisi kesehatan dan psikologis ibu


postpartum dan pandemi Covid-19.

Gambar 1.1 Diagram Fishbone

Surroundings System (system)


(lingkungan)

Kurangnya pemanfaatan
Kurangnya Belum ada media teknologi dalam
dukungan keluarga edukasi memberikan edukasi

Kurangnya edukasi
dari petugas
Kurangnya Pengetahuan Teknik Menyusui padaI
Postpartum

Kondisi Kesehatan
Kurangnya
dan psikologis ibu
pengetahuan ibu
postpartum
postpartum
Kurangnya
pengetahuan
Pandemi Covid-19 petugas

Safety Skills
(keselamatan) (keterampilan)

Setelah melihat isu yang ada maka perlu dilakukan analisis lebih
lanjut, analisis yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan menggunakan
metode analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threat).
Berikut merupakan penjelasan dari analisis tersebut :
1. Strength (kekuatan), dalam hal ini merupakan kekuatan dalam
penyampaian edukasi teknik menyusui pada ibu postpartum
menggunakan media video akan mempermudah ibu dalam memahami
materi yang disampaikan oleh petugas dan apabila pasien lupa dengan
materi yang disampaikan dapat melihat leaflet yang diberikan.
2. Weakness (kelemahan), dalam hal ini penyampaian edukasi
memerlukan gadget (HP) dalam melaksanakan edukasi ke pasien.
3. Opportunities (peluang), dengan adanya media leaflet dan video
edukasi dapat memberikan peluang pengembangan kompetensi bagi
bidan sesuai dengan tupoksi yang ada serta memberikan pelayanan
terbaik bagi pasien.
4. Threat (ancaman), dalam hal ini merupakan ancaman dalam pelayanan
yaitu kontak dengan pasien menjadi lebih lama dan sering karena
memberikan edukasi.
Berdasarkan permasalahan yang ada dapat dilakukan penyelesaian
masalah dengan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable,
Relevant dan Timebound). Berikut penjelasan dari metode SMART sesuai
dengan permasalahan tersebut :
1. Specific (spesifik), dengan beragamnya asuhan kebidanan pasien
postpartum maka dilakukan edukasi dengan media leaflet dan video
khusus teknik menyusui.
2. Measurable (terukur), edukasi teknik menyusui dilakukan dengan media
leaflet sesuai dengan standar pelayanan.
3. Achievable (ketercapaian), pelayanan edukasi dengan media leaflet dan
video akan memberikan kemudahan pasien dalam memahami teknik
menyusui sehingga ibu dapat menyusui bayinya dengan posisi dan
perlekatan yang benar.
4. Relevant (sesuai), dengan adanya pelayanan edukasi teknik menyusui
dengan leaflet dan video maka permasalah dalam menyusui dapat
dihindari.
5. Timebound (batas waktu), dalam melakukan edukasi teknik menyusui
dengan media video dan leaflet dilakukan follow up sampai dengan
pasien akan pulang.
Berdasarkan uraian diatas penulis memecahkan masalah atas isu
yang diangkat dengan rancangan aktualisasi dan habituasi yang berjudul
“Optimalisasi Pengetahuan Teknik Menyusui pada Ibu Postpartum Melalui
Media Edukasi Leaflet dan Video pada Ruang Maternal RS Pratama Kota
Yogyakarta”

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1. Tujuan Aktualisasi.
Peserta mampu mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dan
menyelesaikan gagasan pemecahan masalah yaitu optimalisasi
pengetahuan teknik menyusui pada ibu postpartum melalui media
leaflet dan video pada ruang maternal RS Pratama Kota Yogyakarta
melalui kegiatan :
a. Meningkatkan peran bidan dalam memberikan edukasi masa nifas
khususnya tentang teknik menyusui pada pasien dan keluarga
pasien.
b. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pasien dan keluarga
tentang teknik menyusui.
c. Meningkatkan mutu pelayanan ruang maternal Rumah Sakit
Pratama Kota Yogyakarta.
d. Mampu mengimplementasikan dan menginternalisasi nilai-nilai
dasar PNS (ANEKA) serta peran kedudukan PNS dalam NKRI
yang telah dipelajari dan dipahami saat melakukan aktualisasi dan
habituasi di ruang maternal RS Pratama Kota Yogyakarta.
2. Manfaat Aktualisasi
Manfaat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagi Instansi (RS Pratama Kota Yogyakarta)
Dapat memberikan manfaat kepada seluruh civitas hospitalia RS
Pratama Kota Yogyakarta untuk mendukung visi dan misi RS
Pratama Kota Yogyakarta
b. Bagi masyarakat
Diharapkan pengetahuan tentang teknik menyusui pada ibu
postpartum meningkat sehingga dapat memberikan ASI eksklusif
secara optimal.
c. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
1) Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
2) Menjadi tenaga kesehatan yang mampu menjalankan fungsi
sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat dan
pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesional di
lingkungan RS Pratama Kota Yogyakarta.
3) Mampu memberikan kontribusi secara maksimal untuk
perubahan yang lebih baik serta memberikan inovasi di dalam
pelayanan di RS Pratama Kota Yogyakarta.

C. Ruang Lingkup
1. Fokus
Edukasi dilakukan pada pasien dan keluarga pasien masa nifas di
Ruang maternal Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta.

2. Lokus
Tempat aktualisasi di Ruang Maternal, Rumah Sakit Pratama Kota
Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan Kol. Sugiyono No. 98
Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta
3. Waktu
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 22 Juli – 03 September
2021.
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI

A. Deskripsi Organisasi

Gambar 2.1 Foto RS Pratama Kota Yogyakarta

1. Letak Geografis Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta


Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta beralamat di Jalan
Kolonel Sugiyono Nomor 98, Brontokusuman, Mergangsan, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55153 Telp. (0274) 373249
Fax. (0274) 4221257 Email : rspratamayk@gmail.com

Gambar 2.2 Lokasi RS Pratama Kota Yogyakarta

2. Dasar Hukum
Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta yang fungsi dan rincian
tugasnya telah diatur dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 72
Tahun 2015, didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan tingkat lanjutan sekaligus untuk melaksanakan
amanat rujukan berjenjang dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional.
3. Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama
VISI
Menjadi rumah sakit yang bermutu, terjangkau, berbudaya dan menjadi
kebanggaan masyarakat Kota Yogyakarta.
MISI
a. Mengedepankan keamanan dan keselamatan pasien dan petugas
dalam memberikan pelayanan;
b. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan sesuai standar;
c. Mewujudkan manajemen rumah sakit yang unggul dan berbudaya
MOTTO
“Melayani dengan professional”
4. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Pratama
RS Pratama mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
b. Pengobatan dan pemulihan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan
d. Penyelenggaraan penapisan teknologi bidang kesehatan secara
selektif sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan rumah sakit
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, RS Pratama
mempunyai tugas:
a. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi
permasalahan dan melaksanakan pemecahan permasalahan yang
berkaitan dengan pengelolaan dan pelayanan kesehatan rumah
sakit
b. Menyusun rencana kerja serta anggaran pendapatan dan belanja
c. Menyelenggarakan pelayanan medik
d. Menyelenggarakan pelayanan keperawatan
e. Menyelenggarakan perencanaan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
f. Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian
g. Menyelenggarakan pelayanan kebidanan
h. Menyelenggarakan pelayanan penunjang klinik
i. Menyelenggarakan pelayanan penunjang nonklinik
j. Menyelenggarakan pelayanan rawat inap
k. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dalam bidang
pelayanan kesehatan
l. Mengembangkan dan meningkatkan pelayanan medik, pelayanan
keperawatan, penunjang dan peralatan medik dengan
menggunakan sumber daya yang ada sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
m.Mengendalikan pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan dan pemantauan kegiatan
n. Melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah tangga
o. Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja
5. Struktur Organisasi Rumah Sakit Pratama
Menurut Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 125 Tahun 2020
Tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Pratama pada Dinas Kesehatan

Gambar 2.3 Susunan Organisasi RS Pratama


6. Struktur Organisasi Ruang Maternal

.Md.Keb Tyas Annisa, A.Md.Keb Alifah Istanti, A.Md.Keb


Riris Dwi,Mira
A.Md.Keb
Widhiasih,
Debby A.Md.Keb
P, A.Md.Keb
RestiNisa
Wulandari,
Nur, A.Md.Keb
A.Md.Keb
Atika, A.Md.Keb Nggraeni, A.Md.Kep

Gambar 2.4 Susunan Organisasi Ruang Maternal RS Pratama


7. Nilai-Nilai Organisasi
Menurut Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor
53 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Budaya Pemerintahan
yang mana Peraturan Gubernur ini merupakan pedoman bagi Satuan
Kerja Perangkat Daerah dan aparatur di lingkungan Pemerintah
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan Budaya Pemerintahan. Dalam melaksanakan dan
mengimplementasikan nilai-nilai luhur budaya pemerintahan
”SATRIYA” di lingkungan kerjanya. SATRIYA memiliki dua makna
yaitu pertama SATRIYA dimaknai sebagai watak ksatriya yang
memiliki sikap memegang teguh ajaran moral sawiji, greget, sengguh
ora mingkuh dan semangat golong gilig. Makna kedua SATRIYA
sebagai akronim dari Selaras, Akal budi luhur-jati diri,
Teladanketeladanan, Rela melayani, Inovatif, Yakin percaya diri dan
Ahli profesional yang dijabarkan kedalam indikator sebagaimana
diatur dalam Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor
72 Tahun 2008.
a. Selaras
Dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan
hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.
b. Akal budi luhur jati diri
Artinya keluhuran jatidiri seseorang merupakan pengejawantahan
perikemanusiaannya. Kata kuncinya adalah budi luhur.
c. Teladan–keteladanan
Artinya dapat dijadikan anutan/sebagai teladan/contoh oleh
lingkungannya. Kata kuncinya adalah keteladanan.
d. Rela melayani
Artinya memberikan pelayanan yang lebih dari yang diharapkan
masyarakat. Kata kuncinya adalah kepuasan masyarakat.
e. Inovatif
Artinya selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke
arah kemajuan individu dan kelompok. Kata kuncinya adalah
pembaharuan.
f. Yakin dan percaya diri
Artinya dalam melaksanakan tugas selalu didasari atas keyakinan
dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan
membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ke
ekstern. Kata kuncinya adalah kemajuan dan manfaat.
g. Ahli – profesional
Artinya mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi pada
pekerjaanya. Kata kuncinya adalah kompetensi, komitmen dan
prestasi.

B. Rincian Tugas dan Fungsi Unit Kerja (Jabatan atasan)


Bidan ruang maternal berada di bawah kepemimpinan Seksi
Pelayanan Medis dan Keperawatan. Berdasarkan Peraturan Walikota
Yogyakarta Nomor 125 Tahun 2020 Tentang Pembentukan, Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Pratama pada Dinas Kesehatan, Seksi Pelayanan Medis dan
Keperawatan sebagai dimaksud pada ayat mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan medis dan keperawatan. Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan
mempunyai fungsi:
1. Penyusunan perencanaan kegiatan pada Seksi Pelayanan Medis dan
Keperawatan;
2. Pelaksanaan penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis
pelayanan medis dan keperawatan;
3. Pelaksanaan koordinasi pelayanan medis dan keperawatan;
4. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan mutu pelayanan Instalasi
Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi
Bedah Sentral, Instalasi High Care Unit, dan instalasi terkait lainnya;
5. Pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan pengembangan asuhan
keperawatan;
6. Pelaksanaan pemenuhan logistik keperawatan;
7. Pelaksanaan orientasi, mutasi, rotasi dan rencana penempatan sumber
daya manusia keperawatan;
8. Pelaksanaan pembinaan, penilaian kinerja, supervisi dan peningkatan
mutu keperawatan;
9. Pelaksanaan advokasi/pendampingan dan layanan konsultasi
pelayanan medis dan keperawatan;
10. Pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien di
bidang pelayanan medis dan keperawatan;
11. Pelaksanaan kerjasama terkait pelayanan medis dan keperawatan;
12. Pelaksanaan reformasi birokrasi, sistem pengendalian internal
pemerintah, zona integritas, ketatalaksanaan dan budaya
pemerintahan pada Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan;
13. Pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan pada Seksi
Pelayanan Medis dan Keperawatan;
14. Pelaksanaan pengelolaan kearsipan pada Seksi Pelayanan Medis dan
Keperawatan;
15. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pada Seksi
Pelayanan Medis dan Keperawatan; dan
16. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugas dan fungsinya.
C. Rincian Peserta
1. Tugas Pokok
Memberikan asuhan kebidanan kepada pasien di Unit Maternal
2. Uraian Tugas
1) Perencanaan
a. Mengikuti serah terima / operan jaga
b. Mengikuti pre conference setiap awal dinas
2) Operasional
a. Melakukan pemeriksaan fisik
b. Menerima pasien (melakukan anamnesa dan vital sign pada
pasien)
c. Mempersiapkan dan melakukan cek alat dan obat yang
digunakan untuk pemeriksaan
d. Melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG dan Sp.A
e. Melakukan tindakan kebidanan dan tindakan medik sesuai advis
dokter
f. Mengobservasi pasien
g. Memberikan asuhan kebidanan
h. Melakukan medikasi/ terapi
i. Melakukan dokumentasi kebidanan
j. Melakukan pencatatan pasien ke dalam buku register pasien
k. Operan jaga dengan shif berikutnya
l. Melakukan tindakan kebidanan berdasarkan rencana kebidanan
m.Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
didokumentasikan
n. Memeriksa kerapihan dan kelengkapan rekam medis
o. Mengkomunikasikan semua masalah kepada petugas jaga
berikutnya
p. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik, lab,
pengobatan dan tindakan kebidanan pada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya
q. Membereskan tempat dan ruangan
r. Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan
s. Melakukan inventaris fasilitas termasuk obat
t. Membantu tim lain yang membutuhkan
u. Melaksanakan konsultasi tentang masalah pasien kepada
Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)
v. Melakukan rujukan kasus internal/ eksternal
w. Membimbing mahasiswa dalam melakukan asuhan kebidanan
dan pendokumentasiannya
x. Membuat rekapan sesuai kebutuhan
y. Melaksanakan kegiatan-kegiatan rawat inap sesuai SOP
3) Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian
a. Melakukan monitoring respon pasien
b. Melakukan pencatatan kegiatan asuhan kebidanan secara
lengkap dan benar
c. Melakukan MONEV
4) Peran serta dalam kegiatan rumah sakit
a. Mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat)
pengembangan kompetensi karyawan
b. Mengikuti segala kegiatan dan kepanitiaan di rumah sakit
c. Melakukan sosialisasi hasil pelatihan
d. Melaksanakan orientasi pada mahasiswa baru dan pegawai
baru
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu Terpilih

Unit Kerja : Ruang Maternal RS Pratama Kota

Yogyakarta

Isu yang diangkat : Kurangnya Pengetahuan Teknik Menyusui

pada Ibu Postpartum

Gagasan pemecahan isu : Peningkatan Pengetahuan Teknik

Menyusui pada Ibu Postpartum


dengan Melalui Media Edukasi
Leaflet dan Video
Kegiatan yang dilakukan : 1. Membuat media edukasi teknik menyusui
berupa leaflet dan video teknik
menyusui.
2. Membuat instrument pengetahuan tilik
paham pengetahuan ibu tentang teknik
menyusui pada ibu postpartum

3. Melakukan KIE teknik menyusui pada


Ibu postpartum dengan media leaflet
dan video.

4. Melakukan evaluasi efektivitas dan


efisiensi penerapan edukasi pada ibu
postpartum tentang teknik menyusui.
B. Matrik Rancangan Aktualisasi

Tabel 3.1 Matrik Rancangan Aktualisasi


Keterkaitan dengan Kontribusi dengan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Nilai-Nilai Dasar ASN Tupoksi Unit Kerja Oragnisasi
(ANEKA)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Konsultasi dan a. Mohon ijin kepada a. Kesepakatan Akuntabilitas Berdasarkan Berdasarkan Peraturan
koordinasi mentor untuk waktu dengan Konsultasi dengan Peraturan Walikota Gubernur Daerah
terkait tindak konsultasi mentor atasan membangun Yogyakarta Nomor Istimewa Yogyakarta
lanjut gagasan pelaksanaan kepercayaan antara 125 Tahun 2020 Nomor 53 Tahun 2014
aktualisasi rancangan aktualisasi kedua belah pihak. Tentang Tentang Pedoman
dengan Pembentukan, Pelaksanaan Budaya
mentor/atasan b. Melaksanakan b. Catatan Nasionalisme Kedudukan, Pemerintahan yaitu
langsung konsultasi dan mohon masukan dan Melakukan Susunan Organisasi, SATRIYA (Selaras, Akal
masukan serta saran saran dari diskusi/musyawarah Tugas, Fungsi dan Budi Luhur Jatidiri,
mentor dengan mentor dan Tata Kerja Rumah Teladan-Keteladanan,
meminta saran dari mentor Sakit Pratama pada Rela Melayani, Inovatif,
c. Meminta persetujuan c. Lembar terkait tindak lanjut gagasan Dinas Kesehatan, Yakin dan Percaya Diri,
pelaksanaan perseujuan aktualisasi mencerminkan maka dengan Ahli-Profesional) maka
rancangan pelaksanaan musyawarah dan adanya koordinasi dengan adanya
aktualisasi aktualisasi menghargai pendapat. dan kesepakatan kesepakatan dengan
dengan kepala atasan yang dilakukan
Etika Publik ruang berkontribusi dengan membangun
Sopan dalam terhadap tupoksi kepercayaan dan didasari
menyampaikan gagasan “pelaksanaan kejujuran, melalui
kepada koordinasi musyawarah dan
mentor pelayanan menghargai pendapat
medis dan atasan maka nilai budaya
Komitmen Mutu keperawatan” di kerja Pemerintah DIY
Memiliki inovasi untuk ruang maternal yaitu Selaras dan Akal
disampaikan kepada mentor Budi Luhur Jatidiri dapat
diperkuat.

20
Keterkaitan dengan Kontribusi dengan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
Nilai-Nilai Dasar ASN Tupoksi Unit Kerja Oragnisasi
Kegiatan
(ANEKA)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Antikorupsi
Mengemukakan pendapat
dengan jujur sesuai
rencana aktualisasi
2. Membuat a. Mencari referensi a. Referensi materi Akuntabilitas Kegiatan tersebut Berdasar nilai budaya
media edukasi materi teknik teknik menyusi Sumber materi yang berkontribusi kerja SATRIYA (Selaras,
berupa leaflet menyusui telah didapatkan digunakan berasal dari terhadap tupoksi unit Akal Budi Luhur Jatidiri,
Teknik referensi yang benar kerja yaitu Teladan-Keteladanan,
Menyusui b. Mencari referensi b. Referensi mencerminkan tanggung “pengembangan Rela Melayani, Inovatif,
pada Ibu pembuatan leaflet pembuatan jawab. mutu pelayanan” Yakin dan Percaya Diri,
Postpartum leaflet sudah ruang maternal. Ahli-Profesional), maka
didapatkan Nasionalisme dengan tersedianya
Dalam mendesain leaflet media edukasi leaflet
c. Membuat draft membutuhkan waktu dan dan video tentang teknik
leaflet tentang c. Draft leaflet tenaga yang tidak sedikit menyussui pada ibu
teknik menyusui tentang teknik sehingga harus rela postpartum yang dibuat
menyusui sudah berkorban untuk dengan rela berkorban
dibuat terselesaikannya desain dan tanggung jawab. Hal
d. Mengajukan draft yang dibuat. ini merupakan inovasi
leaflet kepada d. Catatatan yang dapat
mentor dan mohon masukan dan Etika Publik memberikan kemudahan
masukan serta saran dari Dalam membuat leaflet dan kepastian maka nilai
saran mentor kata dan gambar yang budaya kerja Pemerintah
dimasukkan harus DIY yaitu Inovatif selain
e. Finalisasi leflet sopan. Selain itu juga itu pekerjaan dilakukan
e. Leaflet teknik harus cermat agar tidak secara mandiri
menyusui terjadi pengulangan mencerminkan budaya
materi. kerja Ahli-Profesional
dapat diperkuat.
Komitmen Mutu
Leaflet dibuat dengan
berorientasi pada
kemudahan dan
Keterkaitan dengan Kontribusi dengan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
Nilai-Nilai Dasar Tupoksi Unit Kerja Oragnisasi
Kegiatan
ASN (ANEKA)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
kepastian untuk pasien dan
merupakan suatu inovasi.

Anti Korupsi
Dalam membuat leaflet
dilakukan secara mandiri
dan bertanggung jawab
terhadap materi yang
disampaikan.
3. Membuat a. Mencari referensi a. Referensi teknik Akuntabilitas Kegiatan tersebut Berdasar nilai budaya
media edukasi teknik pembuatan pembuatan video Sumber materi yang berkontribusi kerja SATRIYA (Selaras,
berupa video video digunakan berasal dari terhadap tupoksi unit Akal Budi Luhur Jatidiri,
Teknik b. Membuat konsep b. Konsep pembuatan referensi yang benar kerja yaitu Teladan-Keteladanan,
Menyusui pembuatan video video teknik mencerminkan tanggung “pengembangan Rela Melayani, Inovatif,
pada Ibu teknik menyusui menyusui pada ibu jawab. mutu pelayanan” Yakin dan Percaya Diri,
Postpartum pada ibu postpartum telah ruang maternal. Ahli-Profesional), maka
postpartum dibuat. Nasionalisme dengan tersedianya
Dalam proses media edukasi video
c. Melakukan c. Catatan masukan pembuatan video teknik menyusui pada ibu
konsultasi dengan dan saran dari diperlukan kerja keras postpartum yang dibuat
mentor terkait metor untuk menghasilkan video dengan kerja keras
konsep video yang yang baik. tanggung jawab. Hal ini
akan dibuat serta merupakan inovasi yang
mohon masukan Etika Publik dapat memberikan
dan saran Dalam pembuatan dan kemudahan dan
d. Pembuatan video d. Draft video tentang penyampaian video sopan, kepastian maka nilai
teknik menyusui teknik menyusui memperhatikan etika publik budaya kerja Pemerintah
pada ibu pada ibu dan tidak mengandung DIY yaitu Inovatif
postpartum postpartum unsur SARA.

e. Mengajukan video e. Catatan masukan Komitmen mutu


yang telah dibuat dan saran dari Mampu menghadirkan
kepada mentor dan mentor inovasi berupa video
mohon masukan edukasi
serta saran
Keterkaitan dengan Kontribusi dengan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Nilai-Nilai Dasar ASN Tupoksi Unit Kerja Oragnisasi
(ANEKA)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
f. Finalisasi Video f. Video tentang Anti Korupsi
teknik Dalam membuat video
menyusui pada dilakukan dengan penuh
ibu postpartum tanggung jawab dan kerja
keras supaya video yang
dihasilkan maksimal dan
tepat waktu.
4. Membuat a. Menyiapkan draft a. Draft Akuntabilitas Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut
instrument rancangan instrumen instrument Dalam pembuatan berkontribusi menguatkan nilai-nilai
pengukuran pemahaman pengukuran instrumen tilik paham terhadap tupoksi unit organisasi yaitu:
tingkat pengetahuan ibu pengetahuan dibuat untuk mengetahui kerja yaitu Berdasar nilai budaya
pemahaman tentang teknik ibu tentang kejelasan target “pelaksanaan kerja SATRIYA (Selaras,
pengetahuan menyusui pada teknik terhadap edukasi yang monitoring, evaluasi, Akal Budi Luhur Jatidiri,
ibu tentang ibu postpartum menyusui diberikan dan pelaporan Teladan-Keteladanan,
teknik b. Konsultasi dengan b. Catatan kegiatan” Rela Melayani, Inovatif,
menyusui mentor terkait masukan dan Nasionalisme Yakin dan Percaya Diri,
pada ibu instrumen tilik paham saran dari Melakukan diskusi dan Ahli-Profesional),
postpartum mentor menghargai saran dari pembuatan instrumen tilik
berupa ceklist c. Finalisasi ceklist c. Ceklist tentang mentor terkait paham dengan efektif
pemahaman pembuatan instrumen dan efisien dapat
ibu postpartum daftar tilik paham. memperkuat nilai budaya
tentang teknik Ahli Profesional
menyusui Etika Publik
Dalam membuat
instrument daftar tilik
pengetahuan
menggunakan kata-kata
yang santun dan
menghargai komunikasi
dengan pasien.
Menghargai komunikasi,
konsuktasi dan
Keterkaitan dengan Kontribusi dengan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Nilai-Nilai Dasar ASN Tupoksi Unit Kerja Oragnisasi
(ANEKA)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kerjasama dengan
mentor.

Komitmen mutu
Instrumen tilik paham
sudah melalui proses
perbaikan dan sudah
disetujui yang
berorientasi pada mutu.
Instrumen dibuat untuk
menilai efektif dan
efisiennya edukasi yang
diberikan.

Anti Korupsi
Dalam membuat daftar
tilik instrument
diperlukan kerja keras
dan tanggung jawab.
5. Pelaksanaan a. Memberikan leaflet a.Pasien Akuntabilitas Kegiatan tersebut Berdasar nilai budaya
kegiatan kepada pasien membaca Partisipatif berperan aktif berkontribusi kerja SATRIYA (Selaras,
edukasi teknik leaflet dalam memberikan terhadap tupoksi unit Akal Budi Luhur Jatidiri,
menyusui edukasi. kerja yaitu Teladan-Keteladanan,
pada Ibu b. Melaksanakan b.Pasien “pelaksanaan Rela Melayani, Inovatif,
postpartum edukasi kepada teredukasi Nasionalisme advokasi kepada Yakin dan Percaya Diri,
melalui media pasien Menghargai pendapat pasien dan keluarga Ahli- Profesional), maka
leaflet dan menggunakan media pasien ketika sedang terkait dengan cara
video. video dan leaflet melakukan edukasi. berpartisipasi
dengan memberikan edukasi
c. Melakukan evaluasi c. Pengetahuan Etika Publik asuhan secara sopan maka nilai
pemahaman teknik teknik menyusi Dalam memberikan budaya kerja Pemerintah
menyusui pada ibu pada ibu edukasi hendaknya yang diberikan”. DIY yaitu Rela Melayani
postpartum postpartum bersikap dan dapat diperkuat
menggunakan tutur kata
yang sopan
Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar Kontribusi Penguatan
No Kegiat Tahapan Output/Hasil
ASN (ANEKA) dengan Tupoksi Nilai-Nilai
an Kegiatan
Unit Kerja Oragnisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Komitmen Mutu
Dalam menyampaikan edukasi hendaknya
ramah, responsif

Anti Korupsi
Dalam memberikan
edukasi hendaknya berani menyampaikan
informasi dan peduli dengan kondisi pasien.
Melakukan a. Membuat a. Rekapan ceklist Akuntabilitas Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut
evaluasi rekap ceklist pemahaman ibu Dalam melakukan berkontribusi menguatkan nilai-
efektivitas pemahaman postpartum tentang evaluasi hendaknya transparan, terhadap tupoksi nilai organisasi
dan ibu teknik menyusui. bertanggung jawab dan hasilnya dapat unit kerja yaitu yaitu: Berdasar
efisiensi postpartum dipercaya. “pelaksanaan nilai budaya kerja
penerapan tentang teknik b.Kesimpulan dari monitoring, SATRIYA (Selaras,
edukasi menyusui. evaluasi edukasi Nasionalisme evaluasi, dan Akal Budi Luhur
pada ibu teknik menyusui Dalam melakukan pengolahan hasil pelaporan Jatidiri, Teladan-
postpartum b. Membuat pada ibu postpartum pengukuran hendaknya jujur dan tepat kegiatan” Keteladanan, Rela
tentang kesimpulan waktu. Melayani, Inovatif,
teknik dari evaluasi c. Kesimpulan Yakin dan Percaya
menyusui edukasi teknik berdasarkan hasil Etika Publik Diri, Ahli-
menyusui evaluasi kegiatan Dalam mengolah hasil tilik paham pasien Profesional), maka
pada ibu dilakukan secara jujur dan cermat. dengan bersikap
postpartum jujur dan cermat
Komitmen Mutu dapat
c. Menyampaika Dalam melakukan pengolahan hasil meempertkuat nilai
n kesimpulan pengukuran hendaknya efektif dan efiesien. Ahli- Profesional
berdasarkan
hasil evaluasi Anti Korupsi
kegiatan Dalam melakukan pengolahan hasil
pengukuran hendaknya
Keterkaitan dengan Kontribusi dengan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Nilai-Nilai Dasar ASN Tupoksi Unit Kerja Oragnisasi
(ANEKA)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
jujur dan bertangggung
jawab.
7. Menyusun a. Penyusunan Bab a. Bab IV Akuntabilitas Kegiatan tersebut Berdasar nilai budaya
laporan IV Menunjukkan nilai berkontribusi kerja SATRIYA (Selaras,
aktualisasi b. Penyusunan Bab V b. Bab V tanggung jawab terhadap tupoksi unit Akal Budi Luhur Jatidiri,
menyelesaikan laporan kerja yaitu Teladan-Keteladanan,
c. Penyusunan c. Lampiran aktualisasi. Partisipatif Pelaksanaan Rela Melayani, Inovatif,
Lampiran dengan melibatkan “monitoring, Yakin dan Percaya Diri,
mentor dalam evaluasi, Ahli-Profesional),
d. Finalisasi Laporan d. Laporan penyusunan laporan melaksanakan tugas
Aktualisasi Aktualisasi dan pelaporan dengan jujur dan cermat
Nasionalisme kegiatan” maka nilai budaya kerja
Disiplin menjalankan Pemerintah DIY Yakin
tugas penyusunan dan Percaya diri dapat
laporan. Musyawarah diperkuat
dengan menampung
masukan dari pimpinan
terkait laporan yang
disusun

Etika Publik
Dalam penyusunan
laporan evaluasi
kegiatan hendaknya
dilakukan dengan
cermat.

Komitmen Mutu
Bekerja secara efektif
dan efisien dalam
penyusunan laporan.
Menunjukkan kualitas
laporan dengan optimal
Keterkaitan dengan Kontribusi dengan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
ANEKA Tupoksi Unit Kerja Oragnisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Antikorupsi
Mandiri dalam
menyelesaikan tugas
laporan

C. Jadual Pelaksanaan Kegiatan


Tabel 3.2 Jadual Pelaksanaan Kegiatan
Juli Agustus September
No Kegiatan Bukti Kegiatan
Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan
IV V I II III IV V I
1 Konsultasi dan 22 1. Catatan masukan dan saran
koordinasi terkait tindak dari mentor
lanjut gagasan 2. Lembar persetujuan mentor
aktualisasi dengan 3. Foto konsultasi
mentor/atasan langsung
2 Membuat media edukasi 23-28 1. Draft leaflet tentang teknik
berupa leaflet Teknik menyusui sudah dibuat
Menyusui pada Ibu 2. Catatatan masukan dan
Postpartum saran dari mentor
3. Leaflet teknik menyusui
4. Foto kegiatan
3 Membuat media edukasi 29-04 1. Catatan masukan dan saran
berupa video Teknik dari metor
Menyusui pada 2. Draft video tentang teknik
Ibu Postpartum menyusui pada ibu
postpartum
3. Foto kegiatan
4 Membuat instrument 5-7 1. Catatan masukan dan saran
pengukuran tingkat dari mentor
pemahaman 2. Ceklist tentang pemahaman

27
Juli Agustus September
No Kegiatan Bukti Kegiatan
Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan
IV V I II III IV V I
pengetahuan ibu tentang ibu postpartum tentang teknik
teknik menyusui pada menyusui
ibu postpartum 3. Foto kegiatan
berupa ceklist
5 Pelaksanaan kegiatan 8-21 Foto dan video selama kegiatan
edukasi teknik menyusui edukasi teknik menyusui pada
pada Ibu postpartum Ibu postpartum
melalui media leaflet dan
video.
6 Melakukan evaluasi 22-25 Rekapan ceklist pemahaman ibu
efektivitas dan efisiensi postpartum tentang teknik
penerapan edukasi pada menyusui.
ibu postpartum tentang
teknik menyusui
7 Menyusun laporan 26-03 Laporan Aktualisasi
aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai