Anda di halaman 1dari 105

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,

KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI

OPTIMALISASI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH


DAN KERING DI INSTALASI GIZI RSUD KI AGENG SELO
WIROSARI

Disusun oleh:
NAMA : FISTA HANAN FATHIYAH, A.Md.Gz
NIP : 199811302020122004
NO. DAFTAR HADIR : 04
JABATAN : PELAKSANA / TERAMPIL –
NUTRISIONIS
SKPD : RSUD KI AGENG SELO WIROSARI

COACH : ERNI IRAWATI, SE, M.Pd


MENTOR : PRASETYO SARI LESTARI, S.Sos

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN LXXV


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

i
OPTIMALISASI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH DAN
KERING DI INSTALASI GIZI RSUD KI AGENG SELO WIROSARI

Fista Hanan Fathiyah, A.Md.Gz


RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
Jl Raya Purwodadi-Blora Km 19, Kel. Kunden, Kec. Wirosari, Kab.
Grobogan
fistahanan@gmail.com

ABSTRAK

Dalam rangka mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum


dalam pembukaan UUD 1945, seorang ASN perlu menerapkan nilai-nilai
dasar ANEKA yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Sebagai Nutrisionis Pelaksana yang
bertugas di RSUD Ki Ageng Selo Wirosari, dituntut untuk mendukung visi
rumah sakit yaitu terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan
paripurna. Sesuai dengan KEPMENPAN No.23/KEP/M.PAN/4/2001, salah
satu tugas Nutrisionis Pelaksana yaitu memeriksa dan menerima bahan
materi, pangan, peralatan dan sarana pelayanan gizi, makanan dan dietetik.
Terkait hal tersebut, dengan melihat isu yang ada di OPD dengan dasar
rancangan yang diangkat dari tiga sumber yaitu Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan Whole Of Government. Maka ditetapkan isu belum
optimalnya penyimpanan bahan makanan basah dan kering di Instalasi
Gizi. Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi ini, dilakukan upaya
Optimalisasi Penyimpanan Bahan Makanan Basah dan Kering di Instalasi
Gizi RSUD Ki Ageng Selo. Masa aktualisasi dan habituasi dilaksanakan
selama empat puluh dua hari, dimulai pada tanggal 27 Juni 2021 sampai
dengan 8 Agustus 2021 dengan melaksanakan lima kegiatan. Capaian
kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan sebesar 100% karena
semua kegiatan telah terlaksana. Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu
adanya peningkatan penerapan prosedur penyimpanan bahan makanan
basah dan kering di Instalasi Gizi sebanyak 46,7% menjadi 86,7%.

Kata kunci: ANEKA, Penyimpanan, Gizi

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DANPERAN PNS DALAM NKRI

OPTIMALISASI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH DAN


KERING DI INSTALASI GIZI RSUD KI AGENG SELO WIROSARI

Nama Peserta : Fista Hanan Fathiyah, A.Md.Gz


NIP : 199811302020122004
Nomor Daftar Hadir : 04

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Sabtu
Tanggal : 14 Agustus 2021
Tempat : Virtual Zoom

Grobogan, 13 Agustus 2021


Menyetujui,

Coach Mentor
Kasubag Tata Usaha,

ERNI IRAWATI, SE, M.Pd PRASETYO SARI LESTARI, S.Sos


Widyaiswara Ahli Madya Penata
NIP.19800827 200501 1010 NIP. 19780318 199703 2 004

iii
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI

OPTIMALISASI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH DAN


KERING DI INSTALASI GIZI RSUD KI AGENG SELO WIROSARI

Nama Peserta : Fista Hanan Fathiyah, A.Md.Gz


NIP : 199811302020122004
Nomor Daftar Hadir : 04

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Sabtu
Tanggal : 14 Agustus 2021
Tempat : Virtual Zoom

Grobogan, 13 Agustus 2021


Mengesahkan,
Coach Mentor
Kasubag Tata Usaha,

ERNI IRAWATI, SE, M.Pd PRASETYO SARI LESTARI, S.Sos


Widyaiswara Ahli Madya Penata
NIP. 19730829 200901 2 002 NIP. 19780318 199703 2 004
Penguji/Narasumber,

SUTARDI, A.Pi, MMA


Widyaiswara Ahli Utama
NIP.19600531 198503 1 005

iv
PRAKATA

Segala puji syukur penulis panjatkan atas rahmat, barokah, hidayah


serta inayah yang diberikan Allah SWT sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Aktualisasi dengan judul “Optimalisasi
Penyimpanan Bahan Makanan Basah dan Kering di Instalasi Gizi RSUD Ki
Ageng Selo Wirosari” merupakan syarat kelulusan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
Dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah terlibat serta turut membantu dalam
proses penyusunan Rancangan Aktualisasi ini:
1. Bapak H. Ganjar Pranowo, SH., MIP. selaku Gubernur Provinsi Jawa
Tengah yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk mengikuti
kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
2. Ibu Sri Sumarni, SH., MM. Selaku Bupati Kabupaten Grobogan yang
telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti kegiatan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
3. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si. selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah
yang telah menyelenggarakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
4. Padma Saputra, S.Sos,. M.M selaku Kepala Badan Kepegawaian
Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKKPD) Kabupaten Grobogan yang
telah memberikan dukungan fasilitas, sarana dan prasarana selama
latsar.
5. dr. Agung Probo M., M.S, selaku Direktur RSUD Ki Ageng Selo yang
telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis selama
mengikuti Latsar CPNS.
6. Bapak Sutardi, A.Pi, MMA selaku narasumber yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada saya.
7. Ibu Erni Irawati, SE, M.Pd selaku coach yang telah membimbing dan
memberikan arahan kepada saya dalam penyusunan Rancangan

v
Aktualisasi.
8. Ibu Prasetyo Sari Lestari, S.Sos selaku mentor yang telah membimbing,
memberikan arahan dan memotivasi saya dalam menyusun
Rancangan Aktualisasi selama masa mentoring.
9. Para Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan
dan Peran PNS dalam NKRI untuk dapat diaktualisasikan di Instansi.
10. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril dan
materil dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan
kewajiban pada masa Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;
11. Keluarga besar RSUD Ki Ageng Selo untuk dukungan dan
kerjasamanya dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini.
Demikian Rancangan Aktualisasi saya, semoga dapat memberikan
manfaat dan memberikan kontribusi pada para pembaca.

Grobogan, 13 Agustus 2021

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. j

ABSTRAK ........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... iv
PRAKATA ........................................................................................ v
DAFTAR ISI.................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... ix
BAB I. PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA ...................... 1
A. Gambaran Umum Organisasi .................................................... 1
B. Tugas Peserta.......................................................................... 8
C. Role Model .............................................................................11
BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI .................... 13
A. Identifikasi Isu .........................................................................13
B. Analisis Isu .............................................................................16
C. Analisis Penyebab ....................................................................19
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan .........................................21
E. Gagasan Pemecahan Isu .........................................................21
F. Rancangan Aktualisasi Habituasi .............................................22
G. Jadwal Kegiatan ......................................................................34
H. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala.............................36
BAB III. PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ................ 37
A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal ...............................37
B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi .....................................38
C. Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi Habituasi 58
BAB IV. SIMPULAN ........................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 61
CURRICULUM VITAE ..................................................................... 64

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Identifikasi Isu ……………………………………………….. 13


Tabel 2.2 Data Dukung Isu ……………………………………………. 15
Tabel 2.3 Analisis Isu APKL …………………………………………… 17
Tabel 2.4 Analisis Isu dengan USG ………………………………….. 18
Tabel 2.5 Matrik Rancangan Aktualisasi ……………………………... 25
Tabel 2.6 Jadwal Kegiatan …………………………………………….. 34
Tabel 2.7 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ……………. 36
Tabel 3.1 Perubahan Kegiatan Aktualisasi …………………………... 37
Tabel 3.2 Hasil Pemantauan Penerapan Sebelum Sosialisasi ……. 55
Tabel 3.3 Hasil Pemantauan Penerapan Setelah Sosialisasi ..……. 56
Tabel 3.4 Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi …. 58

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 RSUD Ki Ageng Selo ……………………………………. 1


Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD Ki Ageng Selo …………….. 3
Gambar 1.3 Role Model ………………………………………………... 11
Gambar 2.1 Diagram Fishbone ……………………………………….. 20
Gambar 3.1 Konsultasi dengan Atasan .……………………………… 39
Gambar 3.2 Izin kepada Instalasi Gizi ………………………………... 40
Gambar 3.3 Koordinasi dengan Rekan Kerja ………………………... 40
Gambar 3.4 Re-konsultasi dengan Atasan …………………………... 41
Gambar 3.5 Konsultasi dengan Atasan ………………………………. 43
Gambar 3.6 Hasil Pengajuan Barang ………………………………… 44
Gambar 3.7 Menata dan Memilah Bahan Makanan ………………… 44
Gambar 3.8 Membuat Label Nama Bahan Makanan ……………….. 45
Gambar 3.9 Menempelkan Label Nama Bahan Makanan …………. 45
Gambar 3.10 Buku Catatan Keluar Masuk Bahan Makanan ………. 47
Gambar 3.11 Kartu Stock Bahan Makanan ………………………….. 48
Gambar 3.12 Konsultasi dengan Atasan …………………………….. 48
Gambar 3.13 Merencanakan Jadwal dengan Rekan Kerja ………... 51
Gambar 3.14 Menyiapkan Media untuk Sosialisasi dan Simulasi … 52
Gambar 3.15 Pelaksanaan Sosialisasi dan Simulasi ……………….. 52
Gambar 3.16 Diskusi dengan Rekan Kerja ………………………….. 54
Gambar 3.17 Melakukan Pemantauan Penerapan Prosedur ……… 55
Gambar 3.18 Melakukan Diskusi dengan Mentor dan Atasan …….. 57

ix
1

BAB I. PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi

Gambar 1.1 RSUD Ki Ageng Selo


(Sumber: facebook.com/ RSUD-Ki-Ageng-Selo-Wirosari)

Dalam rangka melaksanakan urusan kesehatan, Kabupaten


Grobogan berupaya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
kesehatan dengan membangun 2 (dua) buah rumah sakit tipe D di wilayah
barat dan wilayah timur Kabupaten Grobogan. Rumah Sakit Umum Daerah
Ki Ageng Selo didirikan di Jl. Raya Purwodadi-Blora km 19, Kelurahan
Kunden, Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Rumah Sakit Umum
Daerah Ki Ageng Selo merupakan rumah sakit yang dibangun di wilayah
timur Kabupaten Grobogan dan diresmikan pada 23 September 2020.
Rumah Sakit Umum Daerah Ki Ageng Selo juga termasuk dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Grobogan
Tahun 2016-2021.
1. Dasar Hukum Organisasi.
Berdasarkan dasar hukumnya, RSUD Ki Ageng Selo
mempunyai dasar hukum sebagai berikut:
a. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
b. UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
c. UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
2

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)


sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UU
Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
d. Peraturan Bupati Grobogan Nomor 54 Tahun 2019 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi, Uraian Tugas
Jabatan, dan Tata Kerja RSUD Ki Ageng Selo;
e. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Grobogan Nomor:
445/1549/2018 tanggal 10 Desember 2018 tentang Izin
Mendirikan Rumah Sakit Umum Setara Kelas D;
f. Keputusan Bupati Grobogan Nomor: 440/734/2019 tanggal 18
Oktober 2019 tentang Penanaman Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Grobogan (Profil RSUD Ki Ageng Selo, 2020)
2. Tugas Fungsi Organisasi.
Rumah Sakit Ki Ageng Selo mempunyai tugas pokok untuk
membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang pelayanan kesehatan. Bidang kesehatan yang dimaksud
meliputi pelaksanaan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan (kuratif),
pemulihan (rehabilitatif), upaya peningkatan (promotif), pencegahan
terjadinya penyakit (preventif) dan melaksanakan upaya rujukan
serta pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan Rumah
Sakit. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, RSUD Ki Ageng
Selo mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah
di bidang pelayanan kesehatan;
c. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan
pelaporan di bidang pelayanan kesehatan;
d. Penyelenggaraan pelayanan medis, penunjang medis dan non
3

medis;
e. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;
f. Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
g. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
(Profil RSUD Ki Ageng Selo, 2020)
3. SOTK
Berdasarkan Keputusan Bupati Grobogan Nomor 54 Tahun
2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi,
Uraian Tugas Jabatan dan Tata Kerja RSUD Ki Ageng Selo, maka
berikut adalah struktur organisasi RSUD Ki Ageng Selo:

Gambar 1.2 Struktur organisasi RSUD Ki Ageng Selo


(Sumber: Profil RSUD Ki Ageng Selo, 2019)
4

4. Visi, Misi, Tujuan Dan Nilai-Nilai Budaya Kerja Organisasi.


Visi dan misi RSUD Ki Ageng Selo mengacu pada tercapainya
visi dan misi Kabupaten Grobogan.
a. Visi
Visi Kabupaten Grobogan adalah “Terwujudnya Masyarakat
Kabupaten Grobogan yang Sejahtera Secara Utuh dan
Menyeluruh”. Visi tersebut sejalan dengan Visi Pembangunan
Daerah Grobogan tahun 2005-2025, yaitu Terwujudnya
Masyarakat Kabupaten Grobogan Sejahtera Lahir dan Batin Yang
Beriman Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berbudaya, Maju, dan
Mandiri. Dengan sasaran pembangunan lima tahun yang akan
datang (2016-2021) mengarah pada pencapaian:
1) Terwujudnya masyarakat Kabupaten Grobogan yang
berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab;
2) Terwujudanya masyrakat yang berbudaya saing tinggi dan
cerdas untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan
sejahtera;
3) Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum
dan berkeadilan;
4) Terwujudnya rasa aman dan damai bagi seluruh rakyat di
Kabupaten Grobogan;
5) Terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan
berkeadilan;
6) Pembangunan daerah yang dinamis untuk membangun
Kabupaten Grobogan yang asri dan lestari.
Berdasarkan visi pembangunan Daerah Kabupaten
Grobogan tersebut, maka terdapat visi dari RSUD Ki Ageng Selo
yaitu “Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan
paripurna”. Dalam RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-
2021 dituangkan mengenai urusan kesehatan. Urusan kesehatan
di Kabupaten Grobogan dapat diukur dari 50 indikator. Indikator
utama urusan kesehatan adalah Angka Kematian Bayi, Angka
5

Kematian Balita, Presentase Balita Gizi Buruk dan Angka


Kematian Ibu.
b. Misi
Untuk mencapai visi organisasi, maka ditetapkan misi yang
dapat mendorong tercapainya visi. RSUD Ki Ageng Selo
mendorong tercapainya visi tersebut dengan melaksanakan misi
sebagai berikut:
1) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu;
2) Menjamin pemenuhan prasarana yang memadai;
3) SDM yang berkualitas dan peningkatan profesi yang
berkelanjutan;
4) Rumah Sakit yang mampu menjadi i-con sarana kesehatan
yang tanggap kegawatdaruratan medik maupun bencana.
Misi RSUD Ki Ageng Selo juga sejalan dengan misi Kabupaten
Grobogan yang ke 4 yaitu “Peningkatan kualitas pelayanan
pendidikan kesehatan pemberdayaan masyarakat, keolahragaan,
pemuda, KB dan pelayanan sosial dasar lainnya”.
c. Tujuan Organisasi
Terdapat tujuan organisasi yang dimiliki RSUD Ki Ageng
Selo. Tujuan organisasi tersebut dipaparkan meliputi tujuan umum
dan tujuan khusus. Berikut tujuan organisasi yang dimiliki RSUD Ki
Ageng Selo:
1) Tujuan Umum
Mendekatkan pelayanan kesehatan rumah sakit kepada
masyarakat secara optimal sesuai kebutuhan masyarakat
Kabupaten Grobogan dengan Standar Nasional Rumah Sakit
Umum Pemerintah kelas D.
2) Tujuan Khusus
a) Membantu program pemerintah dalam memberikan
pelayanan yang paripurna dan bermutu untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
perkembangan ilmu dan teknologi;
6

b) Meningkatkan pemerataan jangkauan pelayanan


kesehatan paripurna untuk masyarakat yang berlokasi di
wilayah timur Kabupaten Grobogan, khususnya
masyarakat kurang mampu;
c) Mewujudkan rumah sakit yang memiliki sumber daya
manusia yang profesional dan berkompeten dibidangnya
serta memiliki sarana fasilitas peralatan yang memadai dan
modern;
d) Mewujudkan rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kesehatan yang terpadu, efisien, rasional,
transparan, akuntabel dan berdasarkan legalitas hukum;
e) Menutup kesenjangan pelayanan masyarakat antara UPTD
RSUD Ki Ageng Selo Wirosari dengan Puskesmas;
f) Mewujudkan rumah sakit yang mampu memberikan
kesejahteraan kepada seluruh karyawannya. (Profil RSUD
Ki Ageng Selo, 2020)
d. Nilai Organisasi
Nilai Organisasi berdasarkan Kementrian Kesehatan adalah
sebagai berikut:
1) Pro Rakyat
a) Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus
menghasilkan yang terbaik untuk rakyat
b) Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-
timgginya bagi setiap orang adalah salah satu hak
asasi manusian tanpa membedakan suku, golongan,
agama, dan status sosial ekonomi.
2) Inklusif
a) Semua program pembangunan kesehatan harus
melibatkan semua pihak.
b) Seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi
aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi,
7

organisasi masyarakat, pengusaha, masyarakat


madani dan masyarakat akar rumput.
3) Responsif
a) Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi
permasalahan di daerha, situasi kondisi setempat,
sosial budaya dan kondisi geografis.
b) Faktor-faktor tersebut menjadi dasar dalam mengatasi
permasalahan kesehatan yang berbeda-beda,
sehingga diperlukan penanganan yang berbeda pula.
4) Efektif
a) Program kesehatan harus mencapai hasil yang
signifikan sesuai target yang telah ditetapkan dan
bersifat efisien.
5) Bersih
a) Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),
transparan dan akuntabel.
Dalam memberikan pelayanan, RSUD Ki Ageng Selo juga
mempunyai nilai organisasi, yaitu menjunjung tinggi rasa
kebersamaan, disiplin dan jujur. Selain nilai organisasi, RSUD Ki
Ageng Selo juga mempunyai budaya organisasi sebagai berikut:
1) Senyum dan sopan
Dalam melakukan pelayanan kesehatan kami
berusaha untuk senyum dan sopan kepada pasien
2) Ikhlas
Kami berusaha melayani dengan ikhlas karena kami
menganggap bahwa tugas pelayanan ini adalah
amanah yang harus kami terima untuk kesejahteraan
masyarakat
3) Aman dan nyaman
8

Kami berusaha membuat suasana di lingkungna


rumah sakitar aman dan nyaman baik bagi pasien
maupun bagi seluruh karyawan
4) Pasti Paripurna
Kami memastikan seluruh pelayanan yang ada di
rumah sakit terlaksana secara paripurna. (Profil RSUD
Ki Ageng Selo, 2020).

B. Tugas Peserta
Berdasarkan KEPMENPAN No.23/KEP/M.PAN/4/2001,
Nutrisionis adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan
dan dietetik baik di masyarakat maupun rumah sakit. Penulis merupakan
Nutrisionis Pelaksana yang masuk dalam Jabatan Fungsional Nutrisionis
Terampil yang pelaksanaan tugasnya memberikan layanan di bidang
gizi, makanan dan dietetik yang meliputi pengamatan, penyusunan
program, pelaksanaan, penialaian gizi bagi perorangan, kelompok
dimasyarakat dan rumah sakit, yang diuraikan kegiatan masing-masing.
Uraian tugas peserta sebagai nutrisionis pelaksana tertuang
dalam KEPMENPAN No.23/KEP/M.PAN/4/2001, antara lain sebagai
berikut :
1. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka menyusun rencana tahunan;
2. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka menyusun rencana 3 bulanan;
3. Mengumpulkan data gizi, masakan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka menyusun planning bulanan;
4. Mengumpulkan data gizi, masakan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka menyusun planning harian;
5. Mengumpulkan data dan literatur dalam rangka menyusun
juklak/juknis di bidang gizi, masakan dan dietetik;
9

6. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun pedoman gizi,


makanan dan dietetik;
7. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun standar gizi, makanan
dan dietetik;
8. Mengumpulkan data untuk pengamatan masalah di bidang gizi,
makanan dan dietetik secara sekunder;
9. Mengumpulkan data anak balita, bumil dan buteki untuk pemberian
makanan tambahan, penyuluhan dan pemulihan pada anak balita
dengan status gizi kurang;
10. Mengumpulkan data makanan-kelompok sasaran setempat untuk
penilaian mutu gizi, makanan dan dietetik;
11. Memeriksa dan menerima bahan materi, pangan, peralatan dan
sarana pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
12. Menyimpan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana acara
pelayanan gizi, kuliner dan dietetik;
13. Mencatat dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan
sarana diruang penyimpanan sarana harian;
14. Menyalurkan bahan, materi pangan, peralatan dan sarana sesuai
permintaan unit atau wilayah kerja secara harian/mingguan;
15. Memeriksa ruang penyimpanan, makanan, secara harian (tiap 10
harian);
16. Melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), umur
di unit atau wilayah kerja secara bulanan bagi anak balita;
17. Melakukan pengukkuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja
secara 4 bulanan bagi anak sekolah SD;
18. Melakukan pengukkuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja
sesuai kebutuhan;
19. Melakukan pengukuran Lingkar lengan Atas (LILA) di unit atau
wilayah kerja;
20. Melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang
dewaasa di unit/wilayah kerja sesuai kebutuhan;
10

21. Melakukan anamnese diet klien (food rekwensi dan rata-rata contoh
hidangan);
22. Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien;
23. Melakukan perhitungan kandungan gizi makanan klien;
24. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, TB, dan Umur;
25. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT;
26. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran LILA;
27. Mencatat dan melaporkan anamnese diet;
28. Menyediakan makanan tambahan untuk balita atau penyukluhan
gizi;
29. Menyediakan makanan biasa tambahan;
30. Menyediakan kapsul vitamin A;
31. Menyediakan kapsul yodium;
32. Menyediakan preparat besi;
33. Menyediakan obat gizi;
34. Melakukan pencatatan harian, penyediaan makanan biasa;
35. Melakukan pencatatan harian, penyediaan makanan diet sederhana;
36. Memantau diet klien selama dirawat;
37. Memantau acara pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa
mencakup sasaran, status gizi dan SKDN (jumlah balita yang
ada/terdaftar, jumlah balita yang mempunyai Kartu Menuju Sehat,
jumlah balita yang ditimbang, jumlah balita yang naik timbangannya)
secara bulanan pada posyandu;
38. Memantau kegiatan PMT Balita, anak sekolah dan Bumil meliputi
sasaran, status gizi danSKDN terhadap macam/jumlah PMT;
39. Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di RumahSakit (RS)
dan masyarakat secara bulanan;
40. Memantau pelayanan penyelenggaraan diet di RS dan institusi lain
secara harian;
41. Memantau penggunaan bahan makanan secara harian;
42. Memantau penggunaan bahan makanan secara mingguan/sepuluh
harian.
11

C. Role Model

Gambar 2.1 Ibu Arintina Rahayuni, STP, MPd


(Sumber: http://gizi.poltekkes-smg.ac.id/)

Arti kata Role Model secara sederhana adalah teladan. Sedangkan


menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Role Model dalam adalah
seseorang yang memberikan teladan dan berperilaku yang bisa diikuti
oleh orang lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2021). Contoh
keteladanan yang ditiru yaitu sikap dan perilaku yang menggambarkan
sosok pegawai ideal, yang karena karakter kepribadian dan/atau
kompetensinya dalam menyelesaikan pekerjaan mendekati kondisi ideal
dan sangat dibutuhkan di tempat kerja, sehingga dipandang layak untuk
dijadikan teladan (Lembaga Administrasi Negara, 2017).
Role model yang diteladani penulis adalah Ibu Arintina Rahayuni,
STP, MPd. Penulis bertemu dengan sosok role model ini ketika penulis
berkuliah di Poltekkes Kemenkes Semarang. Ibu Arintina adalah seorang
Nutrisionis Muda. Beliau merupakan seorang dosen dan juga menjabat
sebagai Kepala Prodi DIII Gizi di Poltekkes Kemenkes Semarang.
Menurut penulis, Ibu Arintina adalah sosok yang memiliki karakter
tegas namun tetap ramah dan santun kepada siapapun. Saat
membimbing penulis pada perkuliahan, beliau menunjukkan sifat
disiplin dan bertanggung jawab dalam mengajar kepada mahasiswa.
Sikap disiplin yang patut dicontoh adalah tepat waktu saat memiliki janji
dengan siapapun. Selain itu, beliau juga bertanggung jawab mengganti
jadwal perkuliahan jika berhalangan hadir.
12

Ketika membimbing penulis, beliau membimbing dengan bahasa


yang jelas dan kalimat yang sopan dan santun. Banyak ilmu yang
penulis dapatkan dari arahan Ibu Arintina, khususnya pada ilmu
Teknologi Pangan dan Gizi Kuliner. Maupun seorang wanita, Ibu Arintina
merupakan sosok pemimpin yang berorientasi mutu serta profesional
ketika memberikan pelayanan. Beliau menerapkan cara kerja yang
efektif dan efisien. Hal ini dapat menjadikan contoh atau tauladan bagi
bawahan dan rekan kerja yang lainnya. Sikap-sikap yang menerapkan
nilai-nilai ANEKA Ibu Arintina, akan diterapkan nantinya oleh penulis
sebagai Aparatur Sipil Negara.
13

BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Identifikasi Isu
Isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang menjadi suatu
masalah, masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi, kabar yang
tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya. Pengertian
lainnya, isu juga dapat didefinisikan adanya atau disadarinya suatu
fenomena atau kejadian yang dianggap penting atau dapat menjadi
menarik perhatian orang banyak, sehingga menjadi bahan yang layak
untuk didiskusikan (Lembaga Administrasi Negara, 2019).
Berdasarkan teori isu tersebut, penulis menemukan beberapa isu
yang ditemukan selama penulis bekerja di instansi RSUD Ki Ageng Selo.
Identifikasi beberapa isu atau problematika serta sumber isu yang
ditemukan penulis ketika melaksanakan tugas sebagai Nutrisionis
Terampil diangkat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi.
Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari
aspek sebagai berikut:
a. Manajemen ASN adalah SDM PNS/ASN, kompetensi, kualitas,
kuantitas dll;
b. Pelayanan Publik adalah sarpras, SPO, kepuasan pelanggan,
pelayanan publik dll;
c. Whole of Government (WoG) adalah koordinasi, kolaborasi,
kerjasama dengan pihak lain (Lembaga Administrasi Negara, 2019).
Berikut merupakan identifikasi isu yang penulis temukan di unit
kerja penulis di RSUD Ki Ageng Selo:
Tabel 2.1. Identifikasi Isu
Isu dan Kondisi Yang
No. Kondisi Saat ini
Sumber Isu Diharapkan
1. Belum optimalnya Penyimpanan bahan Tersedianya
penyimpanan bahan makanan basah dan pencatatan
makanan basah dan kering di Instalasi Gizi penyimpanan
kering di Instalasi Gizi belum sesuai dengan bahan makanan
RSUD Ki Ageng Selo standar. Sehingga akan basah dan
Wirosari mempengaruhi kualitas kering.
makanan yang akan
14

Isu dan Kondisi Yang


No. Kondisi Saat ini
Sumber Isu Diharapkan
Sumber Isu : diberikan pada pasien.
Manajemen ASN,
Pelayanan Publik,
Whole of Government.
2. Belum optimalnya Pedoman gizi seperti Adanya menu
pelaksanaan menu diet standar bumbu, standar diet khusus untuk
di Instalasi Gizi RSUD resep, standar snack, pasien sesuai
Ki Ageng Selo. standar diet, dll belum kebutuhannya.
ada. Selama ini
Sumber Isu : permintaan diet pasien
Manajemen ASN, masih menggunakan
Pelayanan Publik, standar menu makanan
Whole of Government. biasa, sehingga waktu
ada permintaan menu
diet khusus, petugas gizi
di dapur baru
membuatkannya. Hal
tersebut membuat
petugas gizi di dapur
kesulitan.
3. Belum adanya SPO Pedoman gizi di Adanya pedoman
dan pedoman gizi yang Instalasi gizi RSUD Ki gizi lengkap yang
lengkap di Instalasi Ageng Selo yang sudah terstandar di
Gizi RSUD Ki Ageng tersedia adalah standar Instalasi Gizi
Selo. menu dan indeks harga RSUD Ki Ageng
menu. Selo.
Sumber Isu :
Pelayanan Publik,
Whole of Government.
4. Kurang optimalnya Hygiene dan sanitasi Adanya SPO
hygine dan sanitasi di dapur kurang karena yang lengkap dan
dapur Instalasi Gizi banyak pegawai yang jelas mengenai
RSUD Ki Ageng Selo. keluar masuk di dapur hygiene dan
Instalasi Gizi. Belum ada sanitasi.
Sumber Isu : SPO yang lengkap dan Pengawasan
Manajemen ASN, jelas mengenai hygine terhadap hygiene
Whole of Government. dan sanitasi. Selain itu dan sanitasi
pengawasan terhadap ditingkatkan.
hygiene dan sanitasi
masih kurang.
5. Kurang optimalnya Belum lengkapnya Tersedianya
media konseling gizi di media konseling gizi leaflet yang
RSUD Ki Ageng Selo seperti leaflet. Hal ini lengkap setiap
karena kurangnya SDM penyakit.
Sumber Isu : dalam membuat leaflet
Pelayanan Publik. yang berbeda setiap
penyakit.
15

Demikian data dukung isu yang penulis temukan di unit kerja


penulis di RSUD Ki Ageng Selo :
Tabel 2.2. Data Dukung Isu
No. Isu dan Sumber Isu Data Dukung Isu
1. Belum optimalnya - Penyimpanan bahan makanan kering dan
penyimpanan bahan basah
makanan basah dan
kering di Instalasi Gizi
RSUD Ki Ageng Selo
Wirosari

Sumber Isu :
Manajemen ASN,
Pelayanan Publik,
Whole of Government.

2. Belum optimalnya - Menu khusus diet pasien sementara masih


pelaksanaan menu diet menggunakan menu diet pasien biasa
di Instalasi Gizi RSUD
Ki Ageng Selo.

Sumber Isu :
Manajemen ASN,
Pelayanan Publik,
Whole of Government.

3. Belum adanya SPO - Pedoman gizi yang tersedia di Instalasi Gizi


dan pedoman gizi yang RSUD Ki Ageng Selo belum lengkap, yang
lengkap di Instalasi Gizi sudah tersedia adalah standar menu dan
RSUD Ki Ageng Selo. indeks harga menu tiap kelas
- Foto bukti pendukung tidak dapat
Sumber Isu : ditampilkan karena berisi rahasia instansi.
Pelayanan Publik,
Whole of Government.
16

No. Isu dan Sumber Isu Data Dukung Isu


4. Kurang optimalnya - Dapur kotor
hygine dan sanitasi di
dapur Instalasi Gizi
RSUD Ki Ageng Selo.

Sumber Isu :
Manajemen ASN,
Whole of Government.

5. Kurang optimalnya - Hanya ada beberapa leaflet dengan


media konseling gizi di penyakit yang umum
RSUD Ki Ageng Selo

Sumber Isu :
Pelayanan Publik.

B. Analisis Isu
Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan
alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk
menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu
diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan yang akan
dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL
(Aktual, Problematik, Kelayakan, Kekhalayakan) dan USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth).
Analisis Kriteria Isu menggunakan APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Kelayakan). Analisis APKL merupakan alat bantu untuk
menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat
aktual, problematik, kekhalayakan, dan kelayakan dari isu-isu yang
ditemukan di wilayah RSUD Ki Ageng Selo Wirosari. Aktual artinya
benar- benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan masyarakat.
Problematik artinya isu yang memiliki masalah yang kompleks sehingga
perlu segera dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu menyangkut
hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan
17

realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan


masalahnya.
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang
antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat tidak A/P/K/L,
nilai 2 berarti kurang A/P/K/L, nilai 3 berarti cukup A/P/K/L, nilai 4 berarti
A/P/K/L, dan nilai 5 berarti sangat A/P/K/L, pada masing-masing kriteria
aktual, problematik, kelayakan, dan kekhalayan. Hasil analisis APKL
terkait isu-isu pada Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo Wirosari disajikan
dalam tabel 2.3. di bawah ini:
Tabel 2.3. Analisis Isu APKL
Total
No. Isu dan Sumber Isu A P K L Peringkat
APKL
Belum optimalnya penyimpanan
bahan makanan basah dan kering
di Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng
Selo Wirosari
1. 5 5 5 5 20 I
Sumber Isu :
Manajemen ASN, Pelayanan
Publik, Whole of Government.
Belum optimalnya pelaksanaan
menu diet di Instalasi Gizi RSUD
Ki Ageng Selo.
2. 5 4 5 5 19 II
Sumber Isu :
Manajemen ASN, Pelayanan
Publik, Whole of Government.

Belum adanya SPO dan pedoman


gizi yang lengkap di Instalasi Gizi
RSUD Ki Ageng Selo.
3. 4 4 5 5 18 III
Sumber Isu :
Pelayanan Publik, Whole of
Government.

Kurang optimalnya hygine dan


sanitasi di dapur Instalasi Gizi
RSUD Ki Ageng Selo.
4. 3 3 4 5 15 IV
Sumber Isu :
Manajemen ASN, Whole of
Government.
Kurang optimalnya media
5. 5 4 2 3 14 V
konseling gizi di RSUD Ki Ageng
18

Total
No. Isu dan Sumber Isu A P K L Peringkat
APKL
Selo

Sumber Isu :
Pelayanan Publik.

Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi


kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut dengan
menggunakan analisis USG. Urgency artinya seberapa mendesak suatu
isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya
seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang
antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat tidak U/S/G,
nilai 2 berarti kurang U/S/G, nilai 3 berarti cukup U/S/G, nilai 4 berarti
U/S/G, dan nilai 5 berarti sangat U/S/G. Isu dengan total skor tertinggi
merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan dengan
kegiatan-kegiatan yang diusulkan. Hasil analisis USG terkait isu-isu pada
Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo Wirosari disajikan dalam tabel 2.4
berikut:
Tabel 2.4. Analisis Isu dengan USG
Total
No. Isu dan Sumber Isu U S G Peringkat
USG
1. Belum optimalnya penyimpanan 4 5 4 13 I
bahan makanan basah dan kering di
Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo
Wirosari

Sumber Isu :
Manajemen ASN, Pelayanan Publik,
Whole of Government.
2. Belum optimalnya pelaksanaan 4 4 4 12 II
menu diet di Instalasi Gizi RSUD Ki
Ageng Selo.

Sumber Isu :
Manajemen ASN, Pelayanan Publik,
Whole of Government.
3. Belum adanya SPO dan pedoman 4 3 4 11 III
gizi yang lengkap di Instalasi Gizi
19

Total
No. Isu dan Sumber Isu U S G Peringkat
USG
RSUD Ki Ageng Selo.

Sumber Isu :
Pelayanan Publik, Whole of
Government.

Berdasarkan hasil analisis APKL dan USG, maka isu prioritas


yang harus diselesaikan adalah Belum optimalnya penyimpanan bahan
makanan basah dan kering di Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo
Wirosari. Sumber isu berasal dari Manajemen ASN, Whole of
Government dan Pelayanan Publik.
C.Analisis Penyebab
Isu prioritas dianalisis dengan alat bantu Fishbone untuk
mendapatkan penyebab-penyebab yang perlu diintervensi dengan
melakukan kegiatan/inovasi. Teori ada pada Modul Analisis Isu
Kontemporer (Lembaga Administrasi Negara RI, 2019). Harus ada
simpulan penyebab-penyebab prioritas yang akan diselesaikan.
Mengidentifikasi kategori-kategori:
1. Dari garis horisontal utama, buat garis diagonal yang menjadi
“cabang”. Setiap cabang mewakili “sebab utama” dari masalah yang
ditulis. Sebab ini diinterpretasikan sebagai “cause”, atau secara visual
dalam fishbone seperti “tulang ikan”.
2. Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian rupa
sehingga masuk akal dengan situasi. Kategori-kategori ini antara lain:
a. Kategori 6M yang biasa digunakan dalam industri manufaktur:
1) Machine (mesin atau teknologi),
2) Method (metode atau proses),
3) Material (termasuk raw material, consumption, dan informasi),
4) Man Power (tenaga kerja atau pekerjaan fisik) / Mind
Power (pekerjaan pikiran: kaizen, saran, dan sebagainya),
5) Measurement (pengukuran atau inspeksi), dan
6) Milieu / Mother Nature (lingkungan).
b. Kategori 8P yang biasa digunakan dalam industri jasa:
20

1) Product (produk/jasa),
2) Price (harga),
3) Place (tempat),
4) Promotion (promosi atau hiburan),
5) People (orang),
6) Process (proses),
7) Physical Evidence (bukti fisik), dan
8) Productivity & Quality (produktivitas dan kualitas).
c. Kategori 5S yang biasa digunakan dalam industri jasa:
1) Surroundings (lingkungan),
2) Suppliers (pemasok),
3) Systems (sistem),
4) Skills (keterampilan), dan
5) Safety (keselamatan)
Berdasarkan kategor-kategori tersebut, maka diperoleh bagan
fishbone sebagai berikut :

MAN MATERIAL
Kurangnya
Kurangnya rak dan toples Belum
Kurangnya koordinasi tersedianya
pengetahuan antara ahli gizi Belum tersedianya kartu stok
petugas gizi di dengan buku catatan bahan Belum
dapur mengenai petugas gizi di keluar masuk makanan optimalnya
penyimpanan dapur bahan makanan penyimpanan
bahan makanan bahan
makanan
Belum adanya Belum basah dan
SPO tentang tersedianya kering di
penyimpanan ruang RSUD Ki
bahan penyimpanan Ageng Selo
Belum bahan
makanan adanya Wirosari
basah dan makanan
pencatatan yang
kering suhu terpisah
METHOD MILIEU/ENVIRONMENT

Gambar 2. Diagram fishbone

Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu prioritas dengan


21

menggunakan fishbone, diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang


perlu diselesaikan, yaitu:
1. Man :  Kurangnya koordinasi antara ahli gizi dengan
petugas gizi di dapur
 Kurangnya pengetahuan petugas gizi di dapur
mengenai penyimpanan bahan makanan
2. Material :  Kurangnya rak dan toples
 Belum tersedianya buku catatan keluar masuk
bahan makanan
 Belum tersedianya kartu stock bahan makanan
4. Method :  Belum adanya SPO tentang penyimpanan bahan
makanan basah dan kering
 Belum adanya pencatatan suhu
5. Milieu/Mother : Belum tersedianya ruang penyimpanan bahan
Nature makanan yang terpisah

D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan


Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata,
menyimpan, memelihara jumlah, kualitas, dan keamaan bahan makanan
kering dan basah. Jika penyimpanan bahan makanan tidak dilakukan
dengan baik, maka akan mempengaruhi mutu dan keamanan makanan
yang akan disajikan kepada pasien di RSUD Ki Ageng Selo.
Makanan yang tidak aman dapat menyebabkan penyakit foodborne
disease, yaitu gejala penyakit yang timbul akibat mengonsumsi makanan
yang mengandung atau tercemar organisme pathogen. Hal tersebut, jika
tidak diatasi akan memperburuk kondisi pasien. Oleh karena itu, salah
satu pemecahan masalah yang akan dilakukan oleh penulis ialah
membuat SPO mengenai penyimpanan bahan makanan basah dan
kering.

E. Gagasan Pemecahan Isu


22

Sumber kegiatan bisa berasal dari SKP, Inovasi, atau Perintah


Atasan. Satu kegiatan dapat berasal dari 2 atau 3 sumber.
Pertimbangkan bahwa 3 sumber tersebut ada pada semua kegiatan yang
akan diaktualisasikan.
1. SKP merupakan sasaran kinerja pegawai.
2. Inovasi setidaknya ada 5 (lima) kriteria, yaitu:
a. Memiliki nilai tambah bagi organisasi dan stakeholder.
b. Mengandung unsur kebaruan.
c. Bisa direplikasi.
d. Dapat diterapkan secara berkelanjutan.
e. Sesuai dengan nilai budaya kerja organisasi.
3. Adapun Perintah Atasan, perlu ditunjukkan dengan surat tugas
Berdasarkan uraian di atas, maka judul gagasan pemecahan isu
prioritas adalah Optimalisasi Penyimpanan Bahan Makanan Basah dan
Kering di Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo Wirosari. Selanjutnya akan
dilaksanakan 5 (lima) kegiatan, yaitu:
1. Membuat SPO Penyimpanan Bahan Makanan Basah dan Kering di
Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo (Sumber kegiatan: Perintah
atasan).
2. Memilah bahan makanan basah dan kering (Sumber kegiatan:
Inovasi).
3. Membuat pencatatan bahan makanan basah dan kering (Sumber
kegiatan: Inovasi).
4. Melakukan sosialisasi tentang penyimpanan bahan makanan yang
sesuai dengan standar kepada petugas gizi di dapur (Sumber
kegiatan: Inovasi).
5. Evaluasi kegiatan tentang penerapan prosedur penyimpanan bahan
makanan basah dan kering (Sumber kegiatan: Inovasi).

F. Rancangan Aktualisasi Habituasi


Unit Kerja : - RSUD Ki Ageng Selo
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya penyimpanan bahan
23

makanan basah dan kering di Instalasi Gizi


RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
Sumber Isu : Manajemen ASN, Pelayanan
Publik, Whole of Government.
2. Belum optimalnya pelaksanaan menu diet di
Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo.
Sumber Isu : Manajemen ASN, Pelayanan
Publik, Whole of Government.
3. Belum adanya SPO dan pedoman gizi yang
lengkap di Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo.
Sumber Isu : Pelayanan Publik, Whole of
Government.
4. Kurang optimalnya hygine dan sanitasi di dapur
Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo.
Sumber Isu : Manajemen ASN, Whole of
Government.
5. Kurang optimalnya media konseling gizi di RSUD
Ki Ageng Selo
Sumber Isu : Pelayanan Publik.
Isu yang : Belum optimalnya penyimpanan bahan makanan
Diangkat basah dan kering di Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng
Selo Wirosari
Sumber Isu : Manajemen ASN, Pelayanan Publik,
Whole of Government.
Penyebab Isu : 1. Kurangnya pengetahuan petugas gizi di dapur
mengenai penyimpanan bahan makanan (Man)
2. Belum adanya SPO tentang penyimpanan bahan
makanan basah dan kering (Method)
3. Kurangnya rak dan toples (Material)
4. Belum tersedianya buku catatan keluar masuk
bahan makanan (Material)
5. Belum tersedianya kartu stock bahan makanan
24

(Material)
Judul : Optimalisasi Penyimpanan Bahan Makanan Basah
dan Kering di Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo
Wirosari
Gagasan : Selanjutnya akan dilaksanakan 5 (lima) kegiatan
Pemecahan untuk menyelesaikan isu, yaitu:
Isu 1. Membuat SPO Penyimpanan Bahan Makanan
Basah dan Kering di Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng
Selo (Sumber kegiatan: Perintah atasan).
2. Memilah bahan makanan basah dan kering
(Sumber kegiatan: Inovasi).
3. Membuat pencatatan bahan makanan basah dan
kering (Sumber kegiatan: Inovasi).
4. Melakukan sosialisasi tentang penyimpanan
bahan makanan yang sesuai dengan standar
kepada petugas gizi di dapur (Sumber kegiatan:
Inovasi).
5. Melakukan evaluasi kegiatan tentang penerapan
prosedur penyimpanan bahan makanan basah
dan kering (Sumber kegiatan: Inovasi).
25

Tabel 2.5. Matrik Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat SPO Tersedianya SPO Berdasarkan visi Kegiatan Membuat
Penyimpanan tentang Kabupaten Grobogan SPO tentang
Bahan Makanan Penyimpanan Bahan yaitu “Terwujudnya Penyimpanan
Basah dan Kering Makanan Basah dan Masyarakat Bahan Makanan
di Instalasi Gizi Kering. Kabupaten Grobogan Basah dan Kering di
RSUD Ki Ageng a. Melakukan konsultasi Atasan menyutujui Nasionalisme (sila ke 4) : Saya yang Sejahtera Instalasi Gizi RSUD
Selo dengan atasan kegiatan yang akan mendengarkan dan menghormati Secara Utuh dan Ki Ageng Selo
dilakukan saran dan pendapat atasan. Menyeluruh” dan menguatkan pada
Sumber sesuai dengan misi nilai organisasi yang
kegiatan: Etika publik : Saya selalu sopan Kabupaten Grobogan “Pro Rakyat”,
Perintah Atasan saat melakukan konsultasi yang ke-4 yaitu “Inklusif”,
“Peningkatan “Resposif”,
Terkait agenda 3 : Whole of kualitas pelayanan “Efektif”, dan
Goverment pendidikan “Bersih”.
b. Memohon izin kepada Tersedianya lembar Etika Publik : Saya memohon izin kesehatan
kepala instalasi gizi surat perintah tugas kepada atasan untuk membuat pemberdayaan
untuk dibuatkan surat untuk membuat SPO SPO Penyimpanan Bahan Makanan masyarakat,
perintah tugas Penyimpanan Bahan Basah dan Kering di Instalasi Gizi keolahragaan,
membuat SPO Makanan Basah dan RSUD Ki Ageng Selo dengan sikap pemuda, KB dan
Penyimpanan Bahan Kering di Instalasi yang sopan dan santun. pelayanan sosial
Makanan Basah dan Gizi RSUD Ki Ageng dasar lainnya”.
Kering di Instalasi Gizi Selo Akuntabilitas : Saya bertanggung
RSUD Ki Ageng Selo jawab atas izin yang telah diberikan Berdasarkan visi misi
oleh atasan dalam rangka membuat RSUD Ki Ageng Selo
SPO Penyimpanan Bahan Makanan Wirosari yaitu
Basah dan Kering. “Mewujudkan
26

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Terkait agenda 3 : Manajemen Pelayanan Kesehatan
ASN, Whole of Goverment yang Bermutu dan
c. Melakukan koordinasi Tersedianya SPO Nasionalisme (Sila ke 4) : Saya Paripurna”
dengan rekan kerja Penyimpanan Bahan selalu musyawarah dan kerjasama
dalam pembuatan Makanan Basah dan dengan rekan kerja dalam
SPO Penyimpanan Kering pembuatan SPO Penyimpanan
Bahan Makanan Basah Bahan Makanan Basah dan Kering.
dan Kering
Akuntabilitas : Saya membangun
kepercayaan dengan rekan kerja
terkait pembuatan SPO
Penyimpanan Bahan Makanan
Basah dan Kering

Terkait agenda 3 : Whole of


Goverment
d. Re-konsultasi terhadap Disetujuinya SPO Nasionalisme (Sila ke 4) :
atasan Penyimpanan Bahan Saya selalu musyawarah dan
Makanan Basah dan kerjasama dengan atasan dalam
Kering pembuatan SPO Penyimpanan
Bahan Makanan Basah dan Kering.

Anti Korupsi (Disiplin) : Saya tepat


waktu dalam membuat janji dengan
atasan

Terkait agenda 3 : Whole of


27

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Goverment
2. Memilah bahan Tertatanya bahan Berdasarkan visi Memilah bahan
makanan basah makanan basah dan Kabupaten Grobogan makanan basah dan
dan kering kering sesuai yaitu “Terwujudnya kering di Instalasi
dengan Masyarakat Gizi RSUD Ki Ageng
Sumber karakteristiknya Kabupaten Grobogan Selo mengacu pada
kegiatan: a. Melakukan konsultasi Disetujuinya Nasionalisme (sila ke 4) : Saya yang Sejahtera nilai yang “Pro
Inovasi dengan atasan terkait pengadaan barang mendengarkan dan menghormati Secara Utuh dan Rakyat”, “Inklusif”,
pengadaaan barang (rak dan toples) oleh saran dan pendapat dari atasan Menyeluruh” dan “Resposif”,
(rak dan toples) untuk atasan sesuai dengan misi “Efektif”, dan
memilah bahan Etika Publik : Saya mengikuti saran Kabupaten Grobogan “Bersih”.
makanan basah dan yang diberikan atasan yang ke-4 yaitu
kering “Peningkatan
Terkait agenda 3 : Whole of kualitas pelayanan
Goverment pendidikan
b. Mengajukan Tersedianya rak dan Akuntabilitas : Saya bertanggung kesehatan
pengadaan barang toples jawab terhadap pengadaan barang pemberdayaan
(rak dan toples) masyarakat,
Anti Korupsi : Saya melakukan keolahragaan,
transparansi saat pengadaan pemuda, KB dan
barang pelayanan sosial
dasar lainnya”.
Terkait agenda 3 : Manajemen
ASN Berdasarkan visi misi
c. Memilah bahan Tertatanya bahan Anti Korupsi : Saya bekerja keras RSUD Ki Ageng Selo
makanan makanan sesuai dalam memilah bahan makanan Wirosari yaitu
dengan “Mewujudkan
28

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
karakteristiknya Terkait agenda 3 : Manajemen Pelayanan Kesehatan
ASN dan Pelayanan Publik yang Bermutu dan
d. Membuat label bahan Bahan makanan Komitmen Mutu : Saya membuat Paripurna”
makanan di rak dan yang ada di rak dan media yang efektif dan efisien
toples yang sudah toples lebih tertata untuk diterapkan petugas gizi di
diadakan dapur di Instalasi Gizi terkait
penyimpanan bahan makanan.

Anti Korupsi (Disiplin) : Saya


disiplin dan bekerja keras dalam
proses pembuatan label bahan
makanan

Terkait agenda 3 : Manajemen


ASN
3 Membuat Adanya pencatatan Berdasarkan visi Membuat
pencatatan bahan makanan Kabupaten Grobogan pencatatan bahan
bahan makanan basah dan kering di yaitu “Terwujudnya makanan basah
basah dan Instalasi Gizi RSUD Masyarakat dan kering
kering Ki Ageng Selo Kabupaten Grobogan menguatkan pada
a. Membuat buku catatan Tersedianya buku Komitmen Mutu : Saya membuat yang Sejahtera nilai organisasi yang
Sumber keluar masuk bahan catatan keluar media yang efektif dan efisien Secara Utuh dan “Pro Rakyat”,
Kegiatan: makanan basah dan masuk bahan untuk diterapkan petugas gizi di Menyeluruh” dan “Inklusif”,
Inovasi kering makanan basah dan dapur di Instalasi Gizi terkait sesuai dengan misi “Resposif”,
kering penyimpanan bahan makanan. Kabupaten Grobogan “Efektif”, dan
yang ke-4 yaitu “Bersih”.
Anti Korupsi (Disiplin) : Saya “Peningkatan
29

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
disiplin dan bekerja keras dalam kualitas pelayanan
proses pembuatan buku catatan pendidikan
keluar masuk bahan makanan. kesehatan
pemberdayaan
Terkait agenda 3 : Manajemen masyarakat,
ASN keolahragaan,
b. Membuat kartu stock Tersedianya kartu Komitmen Mutu : Saya membuat pemuda, KB dan
bahan makanan stock bahan media yang efektif dan efisien pelayanan sosial
basah dan kering makanan basah dan untuk diterapkan petugas gizi di dasar lainnya”.
kering dapur di Instalasi Gizi terkait
penyimpanan bahan makanan. Berdasarkan visi misi
RSUD Ki Ageng Selo
Anti Korupsi (Disiplin) : Saya Wirosari yaitu
disiplin dan bekerja keras dalam “Mewujudkan
proses pembuatan kartu stock Pelayanan Kesehatan
bahan makanan yang Bermutu dan
Paripurna”
Terkait agenda 3 : Manajemen
ASN
c. Melakukan konsultasi Disetujuinya Nasionalisme (sila ke 4) : Saya
dengan atasan terkait pencatatan bahan mendengarkan dan menghormati
pencatatan bahan makanan basah dan saran dan pendapat atasan
makanan basah dan kering yang telah
kering yang telah dibuat oleh atasan Etika publik : Saya selalu sopan
dibuat saat melakukan konsultasi.

Terkait agenda 3 : Whole of


30

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Goverment
4 Melakukan Dengan dilakukan Berdasarkan visi Melakukan
sosialisasi sosialisasi tentang Kabupaten Grobogan sosialisasi tentang
tentang penyimpanan bahan yaitu “Terwujudnya penyimpanan
penyimpanan makanan, Masyarakat bahan makanan
bahan diharapkan petugas Kabupaten Grobogan yang sesuai
makanan yang gizi di dapur dapat yang Sejahtera dengan standar
sesuai dengan menerapkan Secara Utuh dan kepada petugas
standar kepada prosedur Menyeluruh” dan gizi di dapur di
petugas gizi di penyimpanan bahan sesuai dengan misi Instalasi Gizi
dapur di makanan yang Kabupaten Grobogan RSUD Ki Ageng
Instalasi Gizi sesuai standart yang ke-4 yaitu Selo menguatkan
RSUD Ki a. Merencanakan jadwal Adanya jadwal Akuntabilitas : Saya berdiskusi “Peningkatan pada nilai
Ageng Selo. simulasi dengan rekan kegiatan saat secara transparansi dengan rekan kualitas pelayanan organisasi yang
kerja kepada petugas pelaksanaan simulasi kerja terkait perencanaan simulasi. pendidikan “Pro Rakyat”,
Sumber gizi di dapur di kesehatan “Inklusif”,
kegiatan: Instalasi Gizi RSUD Ki Nasionalisme (Sila ke 4) : Saya pemberdayaan “Resposif”,
Inovasi Ageng Selo bermusyawarah untuk mendapatkan masyarakat, “Efektif”, dan
jadwal yang sesuai dengan rekan keolahragaan, “Bersih”.
kerja pemuda, KB dan
Etika Publik : Adanya kebersamaan pelayanan sosial
dengan rekan kerja terkait dasar lainnya”.
perencanaan sosialisasi
Berdasarkan visi misi
Komitmen Mutu : Saya dan rekan RSUD Ki Ageng Selo
kerja merencanakan jadwal secara Wirosari yaitu
efektif dan efisien “Mewujudkan
31

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Pelayanan Kesehatan
Terkait agenda 3 : Whole of yang Bermutu dan
Goverment Paripurna”

b. Menyiapkan SPO dan Adanya SPO dan Akuntabilitas : Saya secara


pencatatan bahan pencatatan bahan transparan mempersiapkan SPO
makanan yang telah makanan yang telah dan pencatatan bahan makanan
dibuat dan diprint out dibuat dan diprint out yang telah dibuat dan diprint out.
untuk disosialisaikan
kepada petugas gizi Anti Korpsi : Saya disiplin dalam
di dapur di Instalasi mempersiapkan SPO dan
Gizi RSUD Ki Ageng pencatatan bahan makanan yang
Selo telah dibuat dan diprint out.

Terkait agenda 3 : Manajemen


ASN dan Pelayanan Publik
c. Pelaksanaan Pelaksanaan Akuntabilitas : Saya memberikan
sosialisasi simulasi dan informasi yang jelas saat proses
sosialisasi sesuai sosialisasi.
dengan jadwal
dengan alat maupun Etika Publik : Saya menjelaskan
media yang telah dengan bahasa yang santun dan
disiapkan mudah dipahami saat proses
sosialisasi.

Anti Korupsi : Saya tepat waktu


dan disiplin selama sosialisasi.
32

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Terkait agenda 3 : Manajemen
ASN dan Pelayanan Publik
5 Melakukan Mengetahui Berdasarkan visi Evaluasi Kegiatan
evaluasi penerapan prosedur Kabupaten Grobogan tentang penerapan
kegiatan penyimpanan bahan yaitu “Terwujudnya prosedur
tentang makanan basah dan Masyarakat penyimpanan bahan
penerapan kering oleh petugas Kabupaten Grobogan makanan basah dan
prosedur gizi di dapur di yang Sejahtera kering menguatkan
penyimpanan Instalasi Gizi RSUD Secara Utuh dan pada nilai organisasi
bahan Ki Ageng Selo Menyeluruh” dan yang “Pro Rakyat”,
makanan a. Membuat form Adanya form evaluasi Akuntabilitas : Saya bertanggung sesuai dengan misi “Inklusif”,
basah dan evaluasi penerapan untuk diisi oleh ahli jawab dalam pembuatan form Kabupaten Grobogan “Resposif”,
kering prosedur penyimpanan gizi di Instalasi Gizi evaluasi. yang ke-4 yaitu “Efektif”, dan
bahan makanan basah RSUD Ki Ageng Selo “Peningkatan “Bersih”.
Sumber dan kering oleh Etika Publik : Saya membuat form kualitas pelayanan
Kegiatan: petugas gizi di dapur evaluasi secara disiplin dan cermat. pendidikan
Inovasi di Instalasi Gizi RSUD kesehatan
Ki Ageng Selo Anti Korupsi : Saya bekerja keras pemberdayaan
dalam pembuatan form evaluasi. masyarakat,
keolahragaan,
Terkait Agenda 3: pemuda, KB dan
Manajemen ASN pelayanan sosial
b. Melakukan Mengetahui Akuntabilitas : Saya melakukan dasar lainnya”.
pemantauan penerapan prosedur transparansi dan bersikap adil
penerapan prosedur penyimpanan bahan dalam melakukan pemantauan. Berdasarkan visi misi
penyimpanan bahan makanan basah dan RSUD Ki Ageng Selo
makanan basah dan kering oleh petugas Wirosari yaitu
“Mewujudkan
33

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kering menggunakan gizi di dapur di Nasionalisme (Sila ke 2 dan ke 5) : Pelayanan Kesehatan
form Instalasi Gizi RSUD Saya berlaku adil dan menghormati yang Bermutu dan
Ki Ageng Selo kepada pramubooga Paripurna”

Etika Publik : Saya berlaku jujur,


cermat, berintegritas dalam
melakukan pemantauan.

Anti Korupsi : Jujur, adil, dan peduli


saat melakukan pemantauan.

Terkait agenda 3 : Manajemen


ASN dan Pelayanan Publik
c. Membuat analisis Terbuatnya analisis Akuntabilitas : saya membuat
hasil evaluasi hasil evaluasi tentang laporan disertai rasa tanggung
pemantauan penerapan prosedur jawab terhadap pekerjaan saya.
penerapan prosedur penyimpanan bahan
penyimpanan bahan makanan basah dan Terkait agenda 3 : Manajemen
makanan basah dan kering ASN
kering
34

G. Jadwal Kegiatan
Tabel 2.6. Jadwal kegiatan
Rencana Bukti
Juni Juli Agustus
No Kegiatan Kegiatan
27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Membuat SPO - Foto dan video
Penyimpanan kegiatan
Bahan Makanan - Surat tugas
Basah dan Kering di
Instalasi Gizi RSUD
- SPO Penyimpanan
Ki Ageng Selo Bahan Makanan
Basah dan Kering
2 Memilah bahan - Foto dan video
makanan basah kegiatan
dan kering. - Surat pengajuan
barang (rak dan
toples)

3 Membuat - Foto dan video


pencatatan bahan kegiatan
makanan basah - Buku catatan
dan kering. keluar masuk
bahan makanan
- Kartu stock
35

Rencana Bukti
Juni Juli Agustus
No Kegiatan Kegiatan
27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. Melakukan - Foto dan video
sosialisasi tentang kegiatan
penyimpanan - Materi sosialisasi
bahan makanan
yang sesuai
- Undangan peserta
dengan standar - Daftar hadir
kepada petugas gizi peserta simulasi
di dapur .

5. Melakukan evaluasi - Foto dan video


kegiatan tentang kegiatan
penerapan - Form Evaluasi
prosedur Kegiatan
penyimpanan
bahan makanan - Analisis hasil
basah dan kering. evaluasi kegiatan
36

H. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala


Dalam pelaksanaan 5 (lima) kegiatan aktualisasi dan habituasi
ANEKA serta peran dan kedudukan PNS dalam NKRI, terdapat
kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala. Oleh
karena itu perlu disampaikan kendala-kendala yang mungkin terjadi,
langkah-langkah antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan perlu
dicari strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala dan solusi
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.7. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala

Antisipasi dan
Kendala yang
No Kegiatan Strategi Menghadapi
Mungkin Terjadi
Kendala
1 2 3 4
1. Membuat SPO Kurang lengkapnya Berkoordinasi dengan
Penyimpanan Bahan data, literatur atau rekan kerja lain
Makanan Basah dan dokumen tentang
Kering di Instalasi Gizi SPO Penyimpanan
RSUD Ki Ageng Selo Bahan Makanan
Basah dan Kering

2. Memilah bahan Kesulitan dalam Mencari barang lain


makanan basah dan pengadaan barang yang lebih efektif dan
kering. efisien
3. Membuat pencatatan Kesulitan dalam Mencari refrensi
bahan makanan membuat kartu stock pembuatan kartu stock
basah dan kering. setiap bahan yang mudah
makanan

4. Melakukan sosialisasi Terkendala dengan Berkoordinasi dengan


tentang penyimpanan jadwal shift petugas petugas gizi di dapur di
bahan makanan yang gizi di dapur di Instalasi Gizi
sesuai dengan Instalasi Gizi
standar kepada
petugas gizi di dapur
.
5. Melakukan evaluasi Kurangnya literatur Mencari literatur di
kegiatan tentang dalam pembuatan internet
penerapan prosedur form
penyimpanan bahan
makanan basah dan
kering.
37

BAB III. PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal


Tuliskan bila ada perubahan pada kegiatan maupun tahapan. Akan
lebih jelas bila dibuat tabel.
Tabel 3.1. Perubahan kegiatan aktualisasi
N Keterangan
Semula Menjadi Penjelasan
o perubahan
1. Judul Memilah bahan Menata dan Menyesuaikan
kegiatan makanan memilah bahan keadaan yang
makanan sesuai terjadi dilapangan
dengan
karakteristiknya
Melakukan Melakukan Saran dari atasan
sosialisasi sosialisasi dan yang menurut
tentang simulasi tentang penulis dapat
penyimpanan penyimpanan dilaksanakan
bahan makanan bahan makanan pada saat
yang sesuai yang sesuai aktualisasi
dengan standar dengan standar
kepada petugas kepada petugas
gizi di dapur . gizi di dapur .
2. Judul Membuat label Membuat label Saran dari rekan
tahapan bahan makanan nama bahan kerja agar
kegiatan di rak dan toples makanan di toples menyesuaikan
yang sudah keadaan
diadakan dilapangan
Menyiapkan SPO Menyiapkan media Saran dari rekan
dan pencatatan untuk sosialisasi kerja agar kalimat
bahan makanan dan simulasi lebih mudah
yang telah dibuat dipahami
dan diprint out
3. Tambahan Pelaksanaan Pelaksanaan Saran dari atasan
tahapan sosialisasi sosisalisasi dan yang menurut
kegiatan simulasi penulis dapat
dilaksanakan.
Hubungannya
dengan edukasi
kepada petugas
gizi di dapur agar
terlaksana dengan
baik.
Membuat form Membuat form Menyesuaikan
evaluasi dan jadwal keadaan yang ada
penerapan evaluasi dilapangan
prosedur penerapan
penyimpanan prosedur
bahan penyimpanan
makanan bahan makanan
38

basah dan basah dan kering


kering oleh dengan rekan
petugas gizi kerja
Sebelumnya Terdapat 1 Saran dari teman
pada kegiatan tambahan kerja yang
5, terdapat 3 tahapan kegiatan menurut penulis
tahapan yang dapat
kegiatan dilaksanakan dilaksanakan
diakhir jadwal
yaitu,
“mendiskusikan
hasil evaluasi
dan rencana
tindak lanjut
bersama mentor
dan atasan”
4. Jadwal Kegiatan ke-5 Kegiatan ke-5 Menyesuaikan
kegiatan dijadwalkan berlangsung keadaan yang ada
pada tanggal pada tanggal 19 dilapangan
25 – 31 Juli – 31 Juli
2021

B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi


1. Judul Kegiatan: Membuat SPO Penyimpanan Bahan Makanan Basah
dan Kering di Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
a. Sumber Kegiatan : Perintah Atasan
b. Tanggal Pelaksanaan : 28 Juni – 3 Juli 2021
c. Lokasi/ Tempat : RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
d. Hasil/ Output : Tersedianya SPO tentang penyimpanan
bahan makanan basah dan kering
e. Aktualisasi Habituasi kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan
Nilai- nilai Dasar ANEKA
1) Melakukan konsultasi dengan atasan
Ketika melakukan konsultasi, saya selalu mendengarkan
dan menghormati saran dan pendapat dari atasan
(nasionalisme: sila ke 4). Selain itu, saya bersikap sopan saat
melakukan konsultasi (etika publik). Sedangkan keterkaitannya
dengan agenda 3 adalah Whole of Goverment dalam melakukan
koordinasi dengan atasan.
Saya mendapat banyak saran dari hasil konsultasi. Saran
39

tersebut adalah format dan penomoran SPO disesuaikan


dengan tata naskah RSUD Ki Ageng Selo Wirosari, SPO dibuat
secara efektif dan efisien agar mudah dilaksanakan dan
penatalaksanaan bahasa SPO harus sesuai dengan SPOK
(Subyek, Predikat, Obyek, dan Keterangan) atau tidak dalam
bentuk kalimat perintah. Berikut bukti konsultasi dengan atasan
terkait pembuatan SPO Penyimpanan Bahan Makanan Basah
dan Kering di Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo Wirosari.

Gambar 3.1 Konsultasi dengan atasan (Jumat, 2 Juli 2021)


2) Memohon izin kepada kepala instalasi gizi untuk dibuatkan surat
perintah tugas membuat SPO Penyimpanan Bahan Makanan
Basah dan Kering.
Saya bersikap yang sopan dan santun (etika publik) dan
saya bertanggung jawab (akuntabilitas) atas izin yang telah
diberikan oleh atasan dalam pembuatan SPO Penyimpanan
Bahan Makanan Basah dan Kering. Sedangkan keterkaitannya
dengan agenda 3 adalah Whole of Goverment dan Manajemen
ASN dalam melakukan koordinasi dengan atasan. Berikut bukti
izin kepada kepala instalasi gizi untuk dibuatkan Surat Perintah
Tugas (SPT).
40

Gambar 3.2 Izin kepada kepala instalasi gizi (Jumat, 2 Juli


2021)
3) Melakukan koordinasi dengan rekan kerja dalam pembuatan
SPO Penyimpanan Bahan Makanan Basah dan Kering
Saya selalu musyawarah dan bekerjasama dengan rekan
kerja dalam pembuatan SPO yang akan dilakukan bersama
(nasionalisme: sila ke 4). Saya juga membangun kepercayaan
dengan rekan kerja terkait pembuatan SPO Penyimpanan Bahan
Makanan Basah dan Kering (akuntabilitas). Sedangkan
keterkaitannya dengan agenda 3 adalah Manajemen ASN.
Berikut bukti koordinasi dengan rekan kerja.

Gambar 3.3 Koordinasi dengan rekan kerja (Jumat, 2 Juli 2021)


41

4) Re-konsultasi dengan atasan


Saya selalu berusaha tepat waktu dalam membuat janji
dengan atasan (anti korupsi: disiplin). Ketika berkonsultasi,
saya bermusyawarah dan berkerjasama dengan atasan dalam
pembuatan SPO Penyimpanan Bahan Makanan Basah dan
Kering (nasionalisme: sila ke 4). Hasil dari re-konsultasi
dengan atasan adalah disetujuinya SPO yang telah saya buat.
Sedangkan keterkaitannya dengan agenda 3 adalah Whole of
Goverment. Berikut bukti re-konsultasi dengan atasan.

Gambar 3.4 Re-konsultasi dengan atasan (Sabtu, 3 Juli 2021)


f. Kontribusi / Manfaat kegiatan tsb bagi pihak lain dan terhadap
pencapaian visi – misi – Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
 Manfaat bagi pihak lain
Kegiatan pembuatan SPO Penyimpanan Bahan Basah dan
Kering di Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo Wirosari sangat
bermanfaat bagi pasien dan Instalasi Gizi. SPO yang dibuat
dapat mengarahkan petugas gizi di dapur untuk selalu disiplin
dalam melalukan penyimpanan bahan makanan. Sehingga
meningkatkan kualitas makanan yang akan diberikan kepada
pasien.
 Manfaat untuk Visi dan Misi serta Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap visi Kabupaten
Grobogan yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Grobogan
yang Sejahtera Secara Utuh dan Menyeluruh. Selanjutnya juga
42

mendukung pencapaian misi yang ke-4 yaitu Peningkatan


kualitas pelayanan pendidikan kesehatan pemberdayaan
masyarakat, keolahragaan, pemuda, KB dan pelayanan sosial
dasar lainnya.

Selain itu, memiliki kontribusi terhadap visi misi RSUD Ki Ageng


Selo Wirosari yaitu Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang
Bermutu dan Paripurna. Kegiatan pembuatan SPO
Penyimpanan Bahan Basah dan Kering di Instalasi Gizi RSUD
Ki Ageng Selo Wirosari memperkuat capaian nilai budaya kerja
yaitu pro rakyat, inklusif, responsif, efektif dan efisien.
g. Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
Kendala yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan
SPO Penyimpanan Bahan Basah dan Kering di Instalasi Gizi RSUD
Ki Ageng Selo Wirosari adalah kurangnya literatur dalam
pembuatan SPO. Sehingga, penulis mengatasinya dengan
berkonsultasi dengan atasan, rekan kerja dan mencari format tata
naskah Rumah Sakit.

2. Judul Kegiatan: Menata dan Memilah Bahan Makanan Basah dan


Kering sesuai dengan Karakteristiknya
a. Sumber Kegiatan : Inovasi
b. Tanggal Pelaksanaan : 5 – 10 Juli 2021
c. Lokasi/ Tempat : RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
d. Hasil/ Output : Tertatanya bahan makanan basah dan
kering sesuai dengan karakteristiknya
e. Aktualisasi Habituasi kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan
Nilai- nilai Dasar ANEKA
1) Melakukan konsultasi dengan atasan terkait pengadaaan barang
(rak dan toples) untuk memilah bahan makanan basah dan
kering
43

Ketika melakukan konsultasi, saya selalu mendengarkan


dan menghormati saran dan pendapat dari atasan
(nasionalisme: sila ke 4). Selain itu, saya bersikap sopan saat
melakukan konsultasi (etika publik). Sedangkan keterkaitannya
dengan agenda 3 adalah Whole of Goverment dalam melakukan
koordinasi dengan atasan.
Saya mendapat banyak saran dari atasan. Saran tersebut
adalah format surat pengajuan pengadaan barang disesuaikan
dengan format permintaan kebutuhan ruangan dan pemilihan
jenis rak dan toples disesuaikan dengan karakteristik bahan
makanan yang akan disimpan. Berikut bukti konsultasi dengan
atasan terkait pengadaaan barang (rak dan toples).

Gambar 3.5 Konsultasi dengan atasan (Senin, 5 Juli 2021)


2) Mengajukan pengadaan barang (rak dan toples)
Saya bertanggung jawab terhadap pengadaan barang yang
saya buat (akuntabilitas). Saat pengajuan pengadaan barang,
saya bersikap transparan terhadap harga barang yang saya
ajukan (anti korupsi). Sedangkan keterkaitannya dengan
agenda 3 adalah Manajemen ASN. Berikut hasil dari pengadaan
barang yang telah saya ajukan.
44

Gambar 3.6 Hasil pengajuan pengadaan barang yaitu berupa


rak dan toples (Selasa, 6 Juli 2021)
3) Menata dan memilah bahan makanan sesuai dengan
karakteristiknya
Saya bekerja keras dalam menata dan memilah bahan
makanan (anti korupsi: disiplin). Sedangkan keterkaitannya
dengan agenda 3 adalah Manajemen ASN dan Pelayanan
Publik. Berikut bukti menata dan memilah bahan makanan.

Gambar 3.6 Menata dan memilah bahan makanan (Jumat, 9


Juli 2021)
4) Membuat label nama bahan makanan di toples
Saya berinovasi membuat media yang efektif agar bahan
makanan yang ada di toples mudah diketahui oleh petugas gizi
di dapur (komitmen mutu). saya disiplin dan bekerja keras
45

dalam proses pembuatan label bahan makanan (anti korupsi:


disiplin). Sedangkan keterkaitannya dengan agenda 3 adalah
Manajemen ASN. Berikut bukti membuat label nama bahan
makanan.

Gambar 3.7 Membuat label nama bahan makanan (Sabtu, 10


Juli 2021)

Gambar 3.8 Menempelkan label nama bahan makanan pada


toples (Minggu, 11 Juli 2021)
f. Kontribusi / Manfaat kegiatan tsb bagi pihak lain dan terhadap
pencapaian visi – misi – Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
 Manfaat bagi pihak lain
Kegiatan menata dan memilah bahan makanan basah dan
kering sesuai dengan karakteristiknya sangat bermanfaat bagi
Instalasi Gizi. Hal ini karena dengan adanya kegiatan tersebut,
penyimpanan bahan makanan menjadi lebih tertata dan
46

terorganisir. Sehingga dapat mengurangi resiko kontaminasi


silang yang bisa berdampak pada kualitas makanan yang akan
disajikan.
 Manfaat untuk Visi dan Misi serta Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap visi Kabupaten
Grobogan yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Grobogan
yang Sejahtera Secara Utuh dan Menyeluruh. Selanjutnya juga
mendukung pencapaian misi yang ke-4 yaitu Peningkatan
kualitas pelayanan pendidikan kesehatan pemberdayaan
masyarakat, keolahragaan, pemuda, KB dan pelayanan sosial
dasar lainnya.

Selain itu, memiliki kontribusi terhadap visi misi RSUD Ki Ageng


Selo Wirosari yaitu Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang
Bermutu dan Paripurna. Kegiatan pembuatan SPO
Penyimpanan Bahan Basah dan Kering di Instalasi Gizi RSUD
Ki Ageng Selo Wirosari memperkuat capaian nilai budaya kerja
yaitu pro rakyat, inklusif, responsif, efektif dan efisien.
g. Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
Kendala yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan menata
dan memilah bahan makanan basah dan kering sesuai dengan
karakteristiknya adalah sulitnya mencari ukuran toples yang sesuai
dengan bahan makanan yang aan disimpan. Sehingga, penulis
mengatasinya dengan cara berkonsultasi dengan atasan, rekan
kerja dan mencari refrensi ke berbagai toko dan sosial media.

3. Judul Kegiatan: Membuat Pencatatan Bahan Makanan Basah dan


Kering
a. Sumber Kegiatan : Inovasi
b. Tanggal Pelaksanaan : 12 – 17 Juli 2021
c. Lokasi/ Tempat : RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
d. Hasil/ Output : Adanya pencatatan bahan makanan
basah dan kering
47

e. Aktualisasi Habituasi kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan


Nilai- nilai Dasar ANEKA
1) Membuat buku catatan keluar masuk bahan makanan basah dan
kering
Saya berusaha membuat media yang efektif dan efisien
agar mudah diterapkan oleh petugas gizi di dapur di Instalasi Gizi
(komitmen mutu). Saya disiplin dan bekerja keras dalam proses
pembuatan buku keluar masuk bahan makanan (anti korupsi:
disiplin). Sedangkan keterkaitannya dengan agenda 3 adalah
Manajemen ASN. Berikut bukti hasil pembuatan buku catatan
keluar masuk bahan makanan basah dan kering.

Gambar 3.9 Buku catatan keluar masuk bahan makanan basah


(Senin, 12 Juli 2021)
2) Membuat kartu stock bahan makanan basah dan kering
Saya berusaha membuat media yang efektif dan efisien
agar mudah diterapkan oleh petugas gizi di dapur di Instalasi
Gizi (komitmen mutu). Saya disiplin dan bekerja keras dalam
proses pembuatan kartu stock bahan makanan (anti korupsi:
disiplin). Sedangkan keterkaitannya dengan agenda 3 adalah
Manajemen ASN. Berikut hasil pembuatan kartu stock bahan
makanan basah dan kering.
48

Gambar 3.10 Kartu stock bahan makanan kering (Selasa, 13


Juli 2021)
3) Melakukan konsultasi dengan atasan terkait pencatatan bahan
makanan basah dan kering yang telah dibuat
Ketika melakukan konsultasi, saya selalu mendengarkan
dan menghormati saran dan pendapat dari atasan
(nasionalisme: sila ke 4). Selain itu, saya bersikap sopan saat
melakukan konsultasi (etika publik). Sedangkan keterkaitannya
dengan agenda 3 adalah Whole of Goverment dalam melakukan
koordinasi dengan atasan.
Saran yang diberikan oleh atasan yaitu revisi format kolom
pada kartu stock. Selain itu, atasan juga mengapresiasi kegiatan
ini dan mengharapkan dapat dilakukan secara terus-menerus
atau berkelanjutan. Berikut bukti konsultasi dengan atasan
terkait pencatatan bahan makanan basah dan kering yang telah
dibuat.

Gambar 3.11 Konsultasi dengan atasan (Selasa, 13 Juli 2021)


49

f. Kontribusi / Manfaat kegiatan tsb bagi pihak lain dan terhadap


pencapaian visi – misi – Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
 Manfaat bagi pihak lain
Kegiatan membuat pencatatan bahan makanan basah dan
kering sangat bermanfaat bagi Instalasi Gizi. Hal ini karena
dengan adanya kegiatan tersebut, penyimpanan bahan
makanan menjadi lebih terorganisir. Sehingga memudahkan
petugas gizi di dapur dan ahli gizi dalam mengecek ketersediaan
bahan makanan.
 Manfaat untuk Visi dan Misi serta Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap visi Kabupaten
Grobogan yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Grobogan
yang Sejahtera Secara Utuh dan Menyeluruh. Selanjutnya juga
mendukung pencapaian misi yang ke-4 yaitu Peningkatan
kualitas pelayanan pendidikan kesehatan pemberdayaan
masyarakat, keolahragaan, pemuda, KB dan pelayanan sosial
dasar lainnya.

Selain itu, memiliki kontribusi terhadap visi misi RSUD Ki Ageng


Selo Wirosari yaitu Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang
Bermutu dan Paripurna. Kegiatan pembuatan SPO
Penyimpanan Bahan Basah dan Kering di Instalasi Gizi RSUD
Ki Ageng Selo Wirosari memperkuat capaian nilai budaya kerja
yaitu pro rakyat, inklusif, responsif, efektif dan efisien.
g. Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
Kendala yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan membuat
pencatatan bahan makanan basah dan kering adalah sulitnya
mencari format yang mudah digunakan bagi petugas gizi di dapur
dan ahli gizi. Sehingga, penulis mengatasinya dengan cara
berkonsultasi dengan atasan, rekan kerja dan mencari refrensi di
internet.
50

4. Judul Kegiatan: Melakukan sosialisasi dan simulasi tentang


penyimpanan bahan makanan yang sesuai dengan standar kepada
petugas gizi di dapur di Instalasi Gizi
a. Sumber Kegiatan : Inovasi
b. Tanggal Pelaksanaan : 19 – 24 Juli 2021
c. Lokasi/ Tempat : RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
d. Hasil/ Output : Dengan dilakukan sosialisasi dan simulasi
tentang penyimpanan bahan makanan, diharapkan petugas gizi di
dapur dapat menerapkan prosedur penyimpanan bahan makanan
yang sesuai standart
e. Aktualisasi Habituasi kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan
Nilai- nilai Dasar ANEKA
1) Merencanakan jadwal simulasi dan sosialisasi dengan rekan
kerja kepada petugas gizi di dapur Instalasi Gizi
Saya berdiskusi secara transparansi dengan rekan kerja
terkait perencanaan jadwal sosialisasi dan simulasi
(akuntabilitas). Kemudian saya bermusyawarah untuk
mendapatkan jadwal yang sesuai dengan rekan kerja
(nasionalisme: sila ke 4). Selain itu, dengan adanya tahap
kegiatan ini dapat menciptakan kebersamaan dengan rekan
kerja (etika publik). Saya dan rekan kerja juga merencanakan
jadwal secara efektif dan efisien (komitmen mutu). Sedangkan
keterkaitannya dengan agenda 3 adalah Manajemen ASN dan
Whole of Goverment. Berikut bukti dari tahapan kegiatan yang
telah dilakukan.
51

Gambar 3.12 Merencanakan jadwal dengan rekan kerja (Senin,


19 Juli 2021)
2) Menyiapkan media untuk sosialisasi dan simulasi
Saya secara transparan mempersiapkan media untuk
sosialisasi dan simulasi berupa materi tentang penyimpanan
bahan makanan, SPO dan pencatatan bahan makanan
(akuntabilitas). Saya juga disiplin dalam mempersiapn hal
tersebut (anti korupsi). Sedangkan keterkaitannya dengan
agenda 3 adalah Manajemen ASN . Berikut bukti dari tahapan
kegiatan yang telah dilakukan.
Saya secara transparan mempersiapkan SPO dan
pencatatan bahan makanan yang telah dibuat dan diprint out
(akuntabilitas). Saya juga disiplin dalam mempersiapn hal
tersebut (anti korupsi). Sedangkan keterkaitannya dengan
agenda 3 adalah Manajemen ASN . Berikut bukti dari tahapan
kegiatan yang telah dilakukan.
52

Gambar 3.13 Menyiapkan media untuk sosialisasi dan simulasi


(Kamis, 22 Juli 2021)
3) Pelaksanaan sosialisasi dan simulasi

Pada kegiatan ini, saya memberikan informasi yang jelas


saat proses sosialisasi dan simulasi penyimpanan bahan
makanan basah dan kering yang sesuai standar (akuntabilitas).
Saya menjelaskan dengan bahasa yang santun dan mudah
dipahami saat proses sosialisasi dan simulasi (etika publik).
Saya tepat waktu dan disiplin dalam pelaksanaan sosialisasi dan
simulasi (anti korupsi). Sedangkan keterkaitannya dengan
agenda 3 adalah Manajemen ASN dan Pelayanan Publik.
Berikut bukti dari tahapan kegiatan yang telah dilakukan.

Gambar 3.14 Pelaksanaan sosialisasi dan simulasi (Sabtu, 24


Juli 2021)
f. Kontribusi / Manfaat kegiatan tsb bagi pihak lain dan terhadap
pencapaian visi – misi – Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
 Manfaat bagi pihak lain
Kegiatan sosialisasi dan simulasi tentang penyimpanan bahan
makanan basah dan kering kepada petugas gizi di dapur sangat
53

bermanfaat bagi Instalasi Gizi. Hal ini karena dengan adanya


kegiatan tersebut, petugas gizi di dapur menjadi lebih paham
mengenai penyimpanan bahan makanan yang sesuai standart.
 Manfaat untuk Visi dan Misi serta Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap visi Kabupaten
Grobogan yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Grobogan
yang Sejahtera Secara Utuh dan Menyeluruh. Selanjutnya juga
mendukung pencapaian misi yang ke-4 yaitu Peningkatan
kualitas pelayanan pendidikan kesehatan pemberdayaan
masyarakat, keolahragaan, pemuda, KB dan pelayanan sosial
dasar lainnya.

Selain itu, memiliki kontribusi terhadap visi misi RSUD Ki Ageng


Selo Wirosari yaitu Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang
Bermutu dan Paripurna. Kegiatan pembuatan SPO
Penyimpanan Bahan Basah dan Kering di Instalasi Gizi RSUD
Ki Ageng Selo Wirosari memperkuat capaian nilai budaya kerja
yaitu pro rakyat, inklusif, responsif, efektif dan efisien.
g. Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
Kendala yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi
dan simulasi tentang penyimpanan bahan makanan adalah sulitnya
mencari jadwal yang tepat agar semua petugas gizi di dapur
berkumpul. Namun penulis mengatasinya dengan cara
berkoordinasi dengan rekan kerja dan petugas gizi di dapur.
Sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik.

5. Judul Kegiatan: Melakukan evaluasi kegiatan tentang prosedur


penyimpanan bahan makanan basah dan kering oleh petugas gizi di
dapur
a. Sumber Kegiatan : Inovasi
b. Tanggal Pelaksanaan : 26 – 31 Juli 2021
c. Lokasi/ Tempat : RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
d. Hasil/ Output : Mengetahui prosedur penyimpanan
54

bahan makanan basah dan kering oleh petugas gizi di dapur


e. Aktualisasi Habituasi kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan
Nilai- nilai Dasar ANEKA
1) Membuat form dan jadwal evaluasi penerapan prosedur
penyimpanan bahan makanan basah dan kering dengan rekan
kerja
Saya bertanggung jawab dalam pembuatan form evaluasi
(akuntabilitas). Saya membuat form evaluasi secara disiplin
dan cermat (etika publik). Saya bekerja keras dalam pembuatan
form evaluasi (anti korupsi). Sedangkan keterkaitannya dengan
agenda 3 adalah Whole of Goverment dan Manajemen ASN.
Berikut bukti dari tahapan kegiatan yang telah dilakukan.

Gambar 3.15 Diskusi dengan rekan kerja (Senin, 19 Juli 2021)


2) Melakukan evaluasi penerapan prosedur penyimpanan bahan
makanan basah dan kering dengan rekan kerja
Evaluasi penerapan prosedur penyimpanan bahan
makanan dilakukan sebelum dan sesudah sosialisasi dan
simulasi selama 6 hari. Evaluasi penerapan prosedur
penyimpanan sebelum dilakukannya sosialisasi dan simulasi
dilakukan pada tanggal 20-22 Juli 2021. Sedangkan evaluasi
penerapan prosedur penyimpanan setelah sosialisasi dan
simulasi dilakukan pada tanggal 28-30 Juli 2021.
55

Saya melakukan transparansi dan bersikap adil dalam


melakukan pemantauan (akuntabilitas). Saya berlaku adil dan
menghormati kepada pramubooga (nasionalisme : sila ke 2
dan ke 5). Saat melakukan pemantauan, saya berlaku jujur, adil,
cermat, dan berintegritas (etika publik dan anti korupsi).
Sedangkan keterkaitannya dengan agenda 3 adalah Whole of
Goverment, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik. Berikut
bukti dari tahapan kegiatan yang telah dilakukan.

Gambar 3.16 Melakukan pemantauan penerapan prosedur


penyimpanan dengan rekan kerja (Selasa, 20 Juli 2021)
3) Melakukan analisis hasil evaluasi pemantauan penerapan
prosedur penyimpanan bahan makanan basah dan kering
Saya membuat hasil analisis evaluasi disertai rasa
tanggung jawab terhadap pekerjaan saya (akuntabilitas).
Sedangkan keterkaitannya dengan agenda 3 adalah Manajemen
ASN. Berikut merupakan hasil analisis yang ditunjukkan dalam
bentuk tabel.
Tabel 3.1 Hasil pemantauan penerapan prosedur penyimpanan
bahan makanan sebelum sosialisasi dan simulasi

No Hari, Tanggal Skor (%)


1 Selasa, 20 Juli 2021 30
2 Rabu, 21 Juli 2021 50
3 Kamis, 22 Juli 2021 40
Rata-rata 40
56

Tabel 3.2 Hasil pemantauan penerapan prosedur penyimpanan


bahan makanan sesudah sosialisasi dan simulasi

No Hari, Tanggal Skor (%)


1 Rabu, 28 Juli 2021 90
2 Kamis, 29 Juli 2021 80
3 Jumat, 30 Juli 2021 90
Rata-rata 86,7

Berdasarkan hasil pemantauan penerapan prosedur


penyimpanan sebelum sosialisasi dan simulasi, didapatkan hasil
skor rata-rata 40%. Sedangkan hasil pemantauan penerapan
prosedur penyimpanan sesudah sosialisasi dan simulasi,
didapatkan hasil skor rata-rata 86,7%. Sehingga dapat
disimpulkan adanya peningkatan penerapan prosedur sebanyak
46,7% menjadi 86,7%.
4) Mendiskusikan hasil evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
bersama mentor dan atasan
Ketika melakukan konsultasi, saya selalu mendengarkan
dan menghormati saran dan pendapat dari mentor dan atasan
(nasionalisme: sila ke 4). Selain itu, saya bersikap sopan saat
melakukan konsultasi (etika publik). Sedangkan keterkaitannya
dengan agenda 3 adalah Whole of Goverment dalam melakukan
koordinasi dengan mentor dan atasan.
Hasil dari diskusi ini adalah mentor dan atasan mengetahui
hasil evaluasi penerapan penyimpanan bahan makanan. Selain
itu, mentor dan atasan juga menyetujui Rencana Tindak Lanjut
(RTL) yang akan dilakukan.
57

Gambar 3.18 Melakukan analisis hasil evaluasi (Sabtu, 31 Juli


2021)
f. Kontribusi / Manfaat kegiatan tsb bagi pihak lain dan terhadap
pencapaian visi – misi – Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
 Manfaat bagi pihak lain
Kegiatan melakukan evaluasi terkait penerapan prosedur
penyimpanan bahan makanan oleh petugas gizi di dapur
bermanfaat untuk Instalasi Gizi. Hal ini karena dengan adanya
kegiatan tersebut, penulis dapat mengetahui perbedaan
prosedur penyimpanan bahan makanan sebelum dan setelah
dilakukan sosialisasi dan simulasi.
 Manfaat untuk Visi dan Misi serta Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap visi Kabupaten
Grobogan yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Grobogan
yang Sejahtera Secara Utuh dan Menyeluruh. Selanjutnya juga
mendukung pencapaian misi yang ke-4 yaitu Peningkatan
kualitas pelayanan pendidikan kesehatan pemberdayaan
masyarakat, keolahragaan, pemuda, KB dan pelayanan sosial
dasar lainnya.

Selain itu, memiliki kontribusi terhadap visi misi RSUD Ki Ageng


Selo Wirosari yaitu Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang
Bermutu dan Paripurna. Kegiatan pembuatan SPO
Penyimpanan Bahan Basah dan Kering di Instalasi Gizi RSUD
Ki Ageng Selo Wirosari memperkuat capaian nilai budaya kerja
yaitu pro rakyat, inklusif, responsif, efektif dan efisien.
58

g. Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala


Kendala yang timbul saat melakukan evaluasi terkait
penerapan prosedur penyimpanan bahan makanan oleh petugas
gizi di dapur adalah sulitnya mencari refrensi form evaluasi. Namun
penulis mengatasinya dengan cara mencari refrensi di internet.

C. Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi Habituasi


Misal dibuat tabel Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi Habituasi

No. Kegiatan Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah Keterangan


1 Membuat SPO Belum ada Tersedianya Dokumen SPO
Penyimpanan SPO tentang SPO tentang sesuai dengan
Bahan Makanan Penyimpanan Penyimpanan tata naskah
Basah dan Bahan Bahan Makanan rumah sakit
Kering di Makanan di Instalasi Gizi
Instalasi Gizi sehingga alur RSUD Ki Ageng
RSUD Ki Ageng penyimpanan Selo Wirosari
Selo Wirosari tidak jelas
2. Menata dan 1. Bahan 1. Bahan Penataan bahan
Memilah Bahan makanan makanan makanan yang
Makanan Basah tercecer dan tertata dengan baik akan
dan Kering tidak tertata baik meningkatkan
sesuai dengan dengan baik 2. Bahan kualitas bahan
karakteristiknya 2. Bahan makanan lebih makanan
makanan aman
beresiko
terkena
kontaminasi
silang
3. Membuat Belum adanya Adanya Media inovasi
Pencatatan pencatatan pencatatan yang berguna
Bahan Makanan bahan makanan bahan makanan untuk
Basah dan mempermudah
Kering melihat
ketersediaan
bahan makanan
4. Melakukan 1. Petugas gizi di 1. Petugas gizi di Kegiatan ini
Sosialisasi dan dapur kurang dapur lebih dapat
Simulasi tentang memahami memahami meningkatkan
Penyimpanan penyimpanan penyimpanan pengetahuan
Bahan Makanan bahan bahan petugas gizi di
yang sesuai makanan yang makanan yang dapur.
dengan Standar sesuai dengan sesuai dengan
kepada Petugas karakteristik karakteristik
Gizi di Dapur
59

No. Kegiatan Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah Keterangan


5. Melakukan Belum ada Tersedianya Kegiatan ini
Evaluasi pemantauan pemantauan dapat
Kegiatan tentang penerapan penerapan meningkatkan
Penerapan prosedur prosedur koordinasi
Prosedur penyimpanan penyimpanan antara petugas
Penyimpanan bahan makanan bahan makanan gizi di dapur
Bahan Makanan yang dilakukan yang dilakukan dengan ahli gizi
Basah dan oleh petugas gizi oleh petugas gizi
Kering oleh di dapur di dapur
Petugas Gizi di
Dapur
60

BAB IV. SIMPULAN

Capaian kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan sebesar


100%, karena semua kegiatan telah terlaksana dan diperoleh hasil/output
sesuai harapan. Terdapat 1 (satu) tambahan tahapan kegiatan yaitu
mendiskusikan hasil evaluasi pemantauan dan Rencana Tindak Lanjut
(RTL) bersama mentor dan atasan. Hasil pemantauan penerapan prosedur
penyimpanan bahan makanan basah dan kering di Instalasi Gizi meningkat
sebanyak 46,7% menjadi 86,7%.
Hasil dari setiap kegiatan adalah:
1. Tersedianya SPO penyimpanan bahan makanan basah dan kering
2. Tertatanya bahan makanan basah dan kering sesuai dengan
karakteristiknya
3. Adanya pencatatan bahan makanan basah dan kering
4. Dengan dilakukan sosialisasi dan simulasi tentang penyimpanan bahan
makanan, diharapkan petugas gizi di dapur dapat menerapkan prosedur
penyimpanan bahan makanan yang sesuai standart
5. Mengetahui penerapan prosedur penyimpanan bahan makanan basah
dan kering oleh petugas gizi di dapur

Adapun aktualiasi dan habituasi telah memberikan manfaat bagi:


1. Petugas gizi di dapur, yaitu meningkatkan pengetahuan tentang
penyimpanan bahan makanan basah dan kering
2. Ahli gizi, yaitu dengan adanya form pemantauan prosedur, meningkatkan
koordinasi antara ahli gizi dan petugas gizi di dapur
3. Pasien, yaitu bahan makanan lebih terjamin mutunya sehingga makanan
yang diberikan lebih berkualitas
4. Rumah Sakit, yaitu dapat berkontribusi dalam visi dan misi RSUD Ki
Ageng Selo Wirosari dalam melakukan pelayanan kesehatan bagi pasien
61

DAFTAR PUSTAKA
BUKU:

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul PendidikanDan


Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Aktualisasi. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2016. Aktualisasi Pelatihan Dasar Kader


PNS. Modul Pendidikan Dan Pelatihan Dasar Kader PNS Golongan
II. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan Dan


Pelatihan Prajabatan Golongan I/II. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer. Modul


Pendidikan Dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul PendidikanDan


Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Kesiapsiagaan Bela Negara. Modul


Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan


Dan Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikandan


Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara.


62

Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta:Lembaga Administrasi


Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai


Bela Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II.
Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole Of Government. Modul


Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Kemenkes RI. 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS).


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta.

Kemenkes RI. 2018. Bahan Ajar Gizi: Sistem Penyelenggaraan Makanan


Institusi. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementrian RI. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta.

REGULASI;

Keputusan Bupati Grobogan Nomor 54 Tahun 2019 tentang Kedudukan,


Susunan Organisasi, Tugas Fungsi, Uraian Tugas Jabatan dan Tata
Kerja RSUD Ki Ageng Selo

KEPMENPAN No.23/KEP/M.PAN/4/2001 tentang Jabatan Fungsional


Nutrisionis dan Angka Kreditnya.

JURNAL:

Lestari, Indri Tri. 2010. Gambaran Penyimpanan Bahan Makanan Basah di


Instalasi Gizi Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Tugas Akhir.
Poltekkes Kemenkes Palembang: Palembang.

Muhadi, Ihsan. 2017. Implementasi Penyimpanan Bahan Makanan di


Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang.
Skripsi. Universitas Negeri Padang: Padang.
63

ONLINE:

Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online]. Tersedia di http://kbbi.web.id.


Diakses pada 19 Mei 2021.

Foto Rumah Sakit Ki Ageng Selo [Online]. Tersedia di


https://web.facebook.com/pg/RSUD-Ki-Ageng-Selo-Wirosari-
106050131303795/posts/. Diakses pada 19 Mei 2021.
64

CURRICULUM VITAE

Nama : Fista Hanan Fathiyah, A.Md.Gz


NIP : 19981130 202012 2 004
Tempat dan Tanggal Lahir : Grobogan, 30 November 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat Rumah : Lingkungan Kwarungan No.212 RT.01
RW.04, Kalongan, Purwodadi, Grobogan
No HP : 085879174563
E-mail : fistahanan@gmail.com
Jabatan : Nutrisionis Terampil
Unit Kerja : RSUD Ki Ageng Selo

Riwayat Pendidikan :

Tahun Nama Institusi Pendidikan


2004-2006 SD Negeri Perumnas Banyumanik 12
2006-2010 SD Negeri 12 Purwodadi
2010-2013 SMP Negeri 1 Purwodadi
2013-2016 SMA Negeri 1 Purwodadi
2016-2019 D3 Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang
2019-sekarang S1 Gizi Transfer Universitas Muhammadiyah Surakarta

Riwayat Pekerjaan :
Tahun Nama Institusi
2021-sekarang Nutrisionis di RSUD Ki Ageng Selo Kabupaten Grobogan
65

LAMPIRAN
66
67
68

LAMPIRAN
KEGIATAN KE-1
Membuat SPO Penyimpanan Bahan Makanan
Basah dan Kering di Instalasi Gizi RSUD Ki
Ageng Selo Wirosari

Bukti Fisik

a. Surat Perintah Tugas dari Atasan


b. Revisi SPO Penyimpanan Bahan Makanan
Basah dan Kering
c. Notulen konsultasi atasan
d. SPO yang telah disetujui
e. Notulen re-konsultasi dengan atasan
69

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN


DINAS KESEHATAN
RSUD KI AGENG SELO WIROSARI
Jl. Raya Purwodadi – Blora KM. 19 Kel. Kunden Kec. Wirosari
Telp. 081228508316 / 081228508326 Kode Pos 58192
Email : rsud.kiagengselo.wirosari@gmail.com

SURAT TUGAS
Nomor : 094/348.b/VI/2021

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Nugroho Sri Rahayu, SST
NIP : 19701002 199103 2 006
Pangkat/Gol. Ruang : Penata Tingkat 1 (III/d)
Jabatan : Kepala Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo
Dengan ini menugaskan kepada:
Nama : Fista Hanan Fathiyah
NIP : 19981130 202012 2 004
Pangkat/Gol. Ruang : Pengatur (II/c)
Jabatan : Pelaksana / Terampil - Nutrisionis
Untuk membuat draft SPO tentang Penyimpanan Bahan Makanan Basah dan
Kering di Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo Wirosari.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Wirosari, 4 Juli 2021


Kepala Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo
Wirosari

Nugroho Sri Rahayu, SST


NIP. 19701002 199103 2 006
70
71
72
73

PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH DAN KERING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.062 01 1/1

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit DIREKTUR RSUD KI AGENG SELO
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGUNG PROBO MULJONO, M.Si
NIP. 196910072002121001
PENGERTIAN Penyimpanan bahan makanan basah dan kering adalah suatu tata cara
menata, menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan kering dan
basah baik kualitas maupun kuantitas di gudang tempat penyimpanan
bahan makanan basah dan kering serta pencatatan laporan.
TUJUAN ar setiap waktu diperlukan dapat melayani dengan tepat, cepat dan aman
digunakan dengan cara efisien
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Ki Ageng Selo Kec. Wirosari No. 445/
RSUD/2020 tentang Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan RSUD Ki
Ageng Selo Kec. Wirosari
PROSEDUR 1. Setelah bahan makanan di cek di penerimaan barang, segera masukkan
bahan makanan ke tempat penyimpanan sesuai jenisnya, yakni untuk
bahan kering di lemari/rak, sayuran & buah-buahan chiller, daging-
dagingan di freezer.
2. Untuk daging dapat langsung dilakukan proses persiapan tahap awal
sebelum disimpan.
3. Penyimpanan kering :
a. Cek stock bahan yang tersedia dikartu stock/buku catatan keluar
masuknya barang sebelum barang yang baru datang dimasukkan.
b. Susun bahan makanan beraturan, sesuai dengan jenisnya dan beri
pembatas.
c. Beri label tanggal diterima bahan untuk bahan yang pemakainya
lebih dari sehari.
74

d. Bahan yang segera dipakai diletakkan di tempat yang mudah


terjangkau.
e. Bahan makanan yang berbau tajam dipisahkan dan tidak dekat
dengan bahan makanan yang menyerap bau.
f. Hitung bahan yang masuk dan total stock yang ada kemudian cacat
di kartu stock/buku keluar masuknya barang.
g. Gunakan lebih dulu bahan makanan yang dating awal (FIFO).
h. Catat bahan makanan yang diambil di buku keluar masuknya
barang.
4. Penyimpanan basah :
a. Bahan makanan dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan terpisah
sesuai dengan jenisnya untuk mencegah kontaminasi bahan
makanan.
b. Beri label tanggal penerimaan bahan makanan untuk yang
penyimpanannya lama.
c. Untuk daging yang penyimpanannya cukup lama dapat disimpan di
freezer (bagian bawah) dengan suhu sekitar -10˚C.
d. Untuk daging yang akan digunakan tidak lebih dari 3 hari dapat
disimpan di freezer atas dengan suhu (-5)-0˚C.
e. Untuk buah dan sayuran dapat disimpan di chiller bagian bawah
yang bersuhu antara 10- 15˚C.
f. Catat bahan makanan yang masuk dan yang digunakan di kartu
stock/buku keluar masuknya bahan makanan.
g. Gunakan lebih dahulu bahan makanan yang datang awal (FIFO).
UNIT KERJA Instalasi Gizi RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
75
76

LAMPIRAN
KEGIATAN KE-2
Menata dan Memilah Bahan Makanan Basah
dan Kering Sesuai dengan Karakteristiknya

Bukti Fisik

a. Notulen konsultasi atasan


b. Surat pengadaan barang
77
78

PERMINTAAN KEBUTUHAN INSTALASI /RUANG GIZI : JULI 2021


JUSTIFIKASI PERKIRAAN
NO JENIS KEBUTUHAN SATUAN JUMLAH KETERANGAN
KEBUTUHAN BIAYA

ASET TETAP
I SARANA
1
II PRASARANA PELAYANAN RUMAH SAKIT/ ADMINISTRASI
1

III ALAT KESEHATAN


1

ALAT PERLENGKAPAN
IV KANTOR/RUMAH TANGGA
1 Rak bumbu dapur buah 1 Rp290.000 Rp290.000
2 Toples penyimpanan 1L buah 30 Rp15.000 Rp450.000

V BAHAN PAKAI HABIS*


A Bahan Isi Tabung Gas

B Bahan Medis Pakai Habis


Rp740.000
Keterangan
* Bahan Pakai Habis MOHON dikoordinasikan dulu stocknya dengan Petugas

Mengetahui Wirosari, 8 Juli 2021

Kasie YanJang dan Sarana Pelayanan Kesehatan Ka. Instalasi Gizi

Eny Setyo Widiasih, S.Si, Apt.M.Ph Nugroho Sri Rahayu, SST


NIP. 19780318 199703 2 004 Nip. 19701002 199103 2 006
Menyetujui,
Direktur RSUD Ki Ageng Selo Wirosari

dr. Agung Probo Muljono, M.Si


NIP. 19691007 200212 1 001
79

LAMPIRAN
KEGIATAN KE-3
Menata dan Memilah Bahan Makanan Basah
dan Kering Sesuai dengan Karakteristiknya

Bukti Fisik

a. Notulen konsultasi atasan


b. Format kartu stock yang telah disetujui
c. Format pencatatan keluar masuk bahan
makanan
80
81

INSTALASI GIZI
RSUD KI AGENG SELO WIROSARI
KARTU STOCK
Kelompok
Barang :
Bahan
Makanan
Kering Nama
Bahan :
Satuan :

No Tanggal Masuk Keluar Sisa Exp. Paraf


82

LAMPIRAN
KEGIATAN KE-4
Melakukan Sosialisasi dan Simulasi tentang
Penyimpanan Bahan Makanan yang Sesuai
Standart kepada Petugas Gizi di Dapur

Bukti Fisik

a. Materi penyimpanan bahan makanan


b. Daftar hadir
83
84
85
86
87
88

LAMPIRAN
KEGIATAN KE-5
Melakukan Evaluasi Kegiatan tentang
Penerapan Prosedur Penyimpanan Bahan
Makanan oleh Petugas Gizi di Dapur

Bukti Fisik

a. Form evaluasi
b. Hasil evaluasi penerapan prosedur
penyimpanan bahan makanan sebelum
sosialisasi dan simulasi
c. Hasil evaluasi penerapan prosedur
penyimpanan bahan makanan setelah
sosialisasi dan simulasi
d. Notulen konsultasi atasan dan mentor
89

FORM PEMANTAUAN PENERAPAN PROSEDUR PENYIMPANAN


BAHAN MAKANAN BASAH DAN KERING DI INSTALASI GIZI RSUD KI
AGENG SELO WIROSARI
Nama :
Jabatan :
Hari, Tanggal:
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah selalu dilakukan kegiatan menata bahan
makanan pada tempatnya setelah diterima?
2 Apakah selalu dilakukan pengecekan bahan
makanan sebelum dan setelah disimpan?
3 Apakah bahan makanan basah yang dimasukkan ke
lemari pendingin dimasukkan kedalam plastik
terlebih dahulu?
4 Apakah selalu dilakukan pencatatan terhadap bahan
makanan basah yang masuk?
5 Apakah selalu dilakukan pencatatan terhadap bahan
makanan basah yang dipakai?
6 Apakah sudah dilakukan sistem FIFO pada
penyimpanan bahan makanan basah?
7 Apakah selalu dilakukan pencatatan terhadap bahan
makanan kering yang masuk?
8 Apakah selalu dilakukan pencatatan terhadap bahan
makanan kering yang dipakai?
9 Apakah sudah dilakukan sistem FIFO pada
penyimpanan bahan makanan kering?
10 Apakah selalu dilakukan pengecekan suhu lemari
pendingin?
90
91
92
93
94
95
96

Anda mungkin juga menyukai