PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan bahwa
Aparatur Sipil Negara, disingkat ASN adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
Negeri Sipil (PNS) adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkatsebagai Pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk
menduduki jabatan pemerintahan. Sebagai Aparatur Sipil Negara, PNS mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas; dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara
KesatuanRepublik Indonesia.
Keberadaan ASN diharapkan dapat mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang diantaranya yaitu membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap Bangsa Indonesia, memajukan kesejahtraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia. Syarat menjadi PNS, seorang
CPNS (Calon Pegewai Negeri Sipil) wajib untuk mengikuti pelatihan dasar yang sesuai
dengan peraturan LAN Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan II wajib diikuti oleh seluruh calon Pegawai Negeri Sipil dari
formasi umum. Pelatihan Dasar dilaksanakan dengan sistem internalisasi nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu ANEKA kemudian dituangkan dalam suatu dokumen yang disebut laporan
aktualisasinilai dasar sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi pada instansi
tempat bekerja.Aktualisasi tersebut disesuaikan dengan nilai dasar ANEKA, tugas pokok dan
fungsi, serta visi misi dalam organisasi.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna serta menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat (Permenkes RI NOMOR 56/MENKES/PER/2015). Setiap rumah sakit
1
memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung proses pelayanan kesehatan. Salah satu
sarana dan prasarana rumah sakit adalah instalasi gizi.
Instalasi gizi merupakan unit yang mengelola pelayanan gizi bagi pasien rawat inap,
rawat jalan maupun keluarga pasien (Permenkes RI NOMOR
647/MENKES/PER/V/2010).Instalasi gizi merupakan fasilitas yang digunakan dalam proses
penanganan makanan dan minuman meliputi kegiatan pengadaan bahan mentah,
penyimpanan, pengolahan, dan penyajian makanan dan minuman.Penyelenggaraan
pelayanan gizi rumah sakit merupakan suatu rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan
menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada pasien dalam rangka pencapaian
status kesehetan yang optimal melalui pemberian diet yang tepat.Diet yang tepat harus
sesuai diagnosis gizi yang telah ditetapkan yang kemudian diimplementasikan ke dalam
suatu intervensi menu diet.Di dalam suatu menu diet terdapat standar yang harus disesuaikan
dengan kondisi pasien, seperti standar porsi.
Besar porsi seringkali menjadi hal yang salah saat menyajikan makanan, terutama
dalam pemorsian makanan.Di instalasi gizi rumah sakit masih terjadi ketidak sesuaian
pemorsian yaitu kelebihan dan kekurangan porsi karena tidak ada ukuran yang tepat dalam
pemorsian makanan pokok.Pemorsian makanan ini harus sesuai dengan standar porsi yang
telah ditentukan oleh pihak instalasi gizi rumah sakit. Besar porsi akan berpengaruh
langsung tehadap nilai gizi yang terkandung dalam suatu makanan.Standar porsi makanan
sangat berperan dalam penyelenggaraan makanan yang dikaitkan dengan nilai gizi makanan.
Apabila porsi makanan kurang atau lebih, otomatis nilai gizi makanan pasien berkurang atau
berlebih sehingga menyebabkan mutu makanan menjadi kurang baik.
2
2. Tujuan
Adapun tujuan aktualisasi nilai dasar ASN sebagai Nutrisionis di RSUD dr.R. Soedjono
Selong adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan integritas profesi ASN di lingkungan kerja RSUD dr.R. Soedjono
Selong .
2. Menciptakan ASN yang berkarakter dan professional
3. Menghasilkan ketepatan pemorsian makanan sesuai standar Rumah Sakit.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari aktualisasi ini yaitu pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang
dilaksanakan selama 30 hari kerja terhitung mulai dari tanggal 5 Agustus 2019 sampai
dengan 7 September 2019 di lingkungan tempat kerja yaitu Instalasi Gizi RSUD
dr.R.Soedjono Selong, dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi yang berorientasi dalam bidang
gizi khususnya dalam kegiatan ketepatan pemorsian makanan yang sesuai dengan standar
rumah sakit pada pasien yang mendapatkan diet TKTP.
3
BAB II
PENETAPAN ISU
1. Identifikasi Isu
Isu adalah sebuah masalah yang muncul pada sebuah instansi akibat dari kesenjangan
antara realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan para stakeholder).Rancangan
aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada instansi kerja penulis,
yaitu Instalasi Gizi RSUD dr.R.Soedjono Selong. Isu muncul dari berbagai sumber, yaitu : 1)
Hasil observasidan pengalaman penulis selama masa percobaan (CPNS), 2) Tugas pokok dan
fungsi penulis sebagai Nutrisionis dan 3) Sasaran kinerja pegawai.
Beberapa isu yang muncul dari sumber di atas kemudian di inventarisir dengan
mengkategorikannya ke dalam tiga prinsip ASN yaitu: 1) Manajemen ASN. 2) Pelayanan
public, dan 3) Whole of Government (WoG). Langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan
isu yang telah teridentifikasi kepada rekan sejawat, coach, dan mentor, kemudian dapat
dianalisis secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah core issue.
Berdasarkan alur tersebut, maka didapatkanlah isu yang telah diidentifikasi dan
terkategorisasi dengan prinsip ASN, sebagai berikut :
1. Pemorsian makanan yang kurang sesuai pada pasien yang mendapatkan diet
TKTPdi Instalasi Gizi RSUD dr.R.Soedjono Selong
2. Kurangnya higene petugas dalam penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi
RSUD dr.R.Soedjono Selong
3. Pendistribusian makananyang tidak sesuai jadwal di Instalasi Gizi RSUD
dr.R.Soedjono Selong
4. Kurangnya pengetahuan pasien rawat jalan dan rawat inap terkait pentingnya
pemenuhan gizi yang tepat dan seimbang.
5. Belum adanya menu khusus anak untuk meningkatkan selera makan anak
sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya malnutrisi pada anak yang sedang
dalam masa perawatan di rumah sakit.
4
2. Isu yang Diangkat
Penetapan isu strategis yang akan diangkat dalam kegiatan aktualisasi ini memerluka sutu
pemilihan isu. Pemilihan isu dilakukan dengan memberikan penilaian dan skala prioritas utuk
setiap isu yang tlah diidentifikasi sebelumnya.Analisis pemilihan isu yang digunakan dalam
kegiatan ini adalah menggunakan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Kelayakan).
Berdasarkan definisi operasional isu yang telah ditetapkan, akan menggambarkan
kesenjangan antara kondisi realita an kondisi ideal yang diharapkan oleh stakeholder. Hasil
penilaian berdasarkan alat bantu penetapan kriteria APKL dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 2.1. Pemilihan Isu kriteria APKL
5
3. Gagasan Pemecahan Isu
Pemecahan isu yaitu “Pemorsian makanan yang kurang sesuai terhadap pasien rawat inap
di Instalasi Gizi RSUD dr.R.Soedjono Selong” diperlukan suatu rangkaian kegiatan yang
mampu menyelesaikan isu tersebut.Untuk melaksanakan rangkaian kegiatan penyelesaian
isu, perlu dilakukan implementasi nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Adapun berbagai kegiatan yang
akan dilakukan untuk menyelesaika isu di atas adalah :
a. Penyusunan SOP mengenai pemorsian makanan sesuai standar rumah sakit.
b. Melakukan workshop petugas dalam ketepatan pemorsiansesuai standar rumah sakit
c. Pelaksanaan pemorsian makanan sesuai standar gizi rumah sakit
d. Melakukan pengawasan kepada petugas pemorsian makanan khususnya pada pasien
yang mendapatkan diet TKTP
e. Melakukan Monitoring dan evaluasi terhadap ketepatan pemorsian makanan.
6
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Dekripsi Organisasi
a. Nama Organisasi
RSUD Dr. R. Soedjono Selong adalah rumah sakit milik pemerintah daerah,
merupakan satu-satunya sarana pelayanan kesehatan rujukan untuk Kabupaten
Lombok Timur dan sekitarnya, selain melaksanakan upaya penyembuhan dan
pemulihan penyakit juga melaksanakan upaya pencegahan penyakit secara terpadu.
1) Sejarah Singkat RSUD Dr. R. Soedjono Selong
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedjono Selong yang pada awalnya
adalah praktek pribadi Didirikan oleh Dr. R. Soedjono pada tahun 1912 yang
selanjutnya berkembang menjadi Poli Pelayanan Umum hingga Tahun 1932.
Poli Pelayanan Umum tersebut pada tahun 1932 dikembangkan menjadi
Poliklinik Perawatan dengan kapasitas 10 (sepuluh) tempat tidur (setara dengan
Puskesmas Perawatan sekarang). Poliklinik Perawatan ini kemudian berkembang
menjadi Rumah Sakit Umum Selong yang berlokasi di Puskesmas Selong
sekarang.Setelah Dr. R. Soedjono meninggal, pelayanan medis dilakukan oleh
dokter lain yang ditunjuk.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedjono Selong merupakan rumah
sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur dengan status tipe C
sesuai dengan SK Menkes RI No. 208/Menkes/SK/II/1993 tanggal 26 Februari
1993 dengan kapasitas 294 tempat tidur.
Saat ini bangunan eksisting RSUD Dr. R. Soedjono Selong terletak diatas
tanah ± 37.040 m²dan memiliki luas eksisting ± 7.849 m². Nantinya akan
terdapat penambahan luas lantai bangunan sebesar 19.519 m²diluar area
penataan landscape dengan mekanisme pembangunan per tahap massa
gedung/bangunan sesuai Masterplan rumah sakit. Pengembangan RSUD Dr. R.
Soedjono Selong merupakan salah satu langkah dari Pemerintah Daerah
Kabupaten Lombok Timur untuk tercapainya RSU Dr. R. Soedjono Selong
sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C dengan pelayanan kesehatan yang
7
berkualitas yang lengkap dan memenuhi persyaratan legal formal untuk
meningkat sebagai RSUD yang memiliki klasifikasi Rumah Sakit kelas B.
b. Visi Misi dan Nilai Organisasi
8
c. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Tugas pokok dari instalasi gizi RS adalah terciptanya sistem pelayanan
gizi rumah sakit yang bermutu dengan memperhatikan berbagai aspek gizi dan
penyakit serta merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang menyeluruh.
Fungsi dari Instalasi Gizi terbagi menjai beberapa fugsi yaitu :
1. Menyelenggarakan asuhan gizi terstandar pada pelayanan gizi rawat jalan dan
rawat inap
2. Menyelenggarakan makanan sesuai standar kebutuhan gizi dan aman
dikonsumsi
3. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling gizi pada klien/pasien dan
keluarganya
4. Menyelenggarakan penelitian aplikasi di bidang gizi dan dietetik sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kedudukan Penulis dalam Struktur Organisasi
9
III Gizi berada dibawah Kepala Instalasi Gizi kemudian Kasi Penunjang Medis
dan Kabid Penunjang Medis.
e. Tugas Pokok dan Fungsi Penulis
1. Bertanggung jawab terhadap kebenaran dan ketepatan pelaksanaan
kegiatan pelayanan makanan pasien (diet pasien) di rawat inap
2. Melakukan analisa dan interpretasi riwayat kebiasaan makan, identitas dan
keterangan lain
3. Menentukan terapi gizi (diet) pasien berkolaborasi dengan PPA dan
memesankan makanan sesuai kebutuhan pasien dan jenis dietnya ke unit
penyelenggaraan makanan
4. Memberikan konseling gizi kepada pasien dan keluarga pasien, khususnya
pasien yang beresiko masalah gizi
5. Melakukan kegiatan asuhan gizi pasien, khususnya pasien yang beresiko
masalah gizi dan memerlukan terapi diet
2. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN
Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi banyak
tantangan-tantangan yang ada, pemerintah melalui Undang-Undang nomor 5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan bahwa ASN adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
dan perekat dan pemersatu bangsa.Dalam menjalankan perannya, pegawai ASN sebagai
pelayan publik yang diberikan pemerintah pada masyarakat, sehingga sering dijadikan
indikator keberhasilan suatu sistem penyelenggaraan pemerintah.UU ASN mencoba
meletakkan beberapa perubahan dasar dalam manajemen ASN.Pertama, perubahan dari
pendekatan personel administrastion yang hanya berupa pencatatan administrastif
kepegawaian kepada human resource management yang menganggap adalah sumber
daya manusia dan aset negara harus dikelola, dihargai, dan dikembangkan dengan
baik.Kedua, perubahan dari pendekatan closer career system yang berorientasi pada
senioritas dan kepangkatan kepada open career system yang mengedepankan kompetisi
dan kompetensi ASN dalam promosi dan pengisian jabatan.UU ASN juga menempatkan
pegawai ASN sebagai sebuah profesi yang harus memiliki standar pelayanan profesi,
10
nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku profesi, pendidikan dan pengembangan profesi
serta memiliki organisasi profesi yang dapat menjaga nilai dasarprofesi.
Pelaksanaan tugas dan fungsi seorang ASN pada satuan kerja tertentu harus dilandasi
dengan nilai dasar profesi yang meliputi, akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi yang dikenal denganANEKA.
1. Akuntabilitas
11
2) Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakanyang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
3) Integritas : adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dankeyakinan.
4) TanggungJawab : adalahkesadaranmanusiaakantingkahlakuatau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
7) Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalamlingkungan kerja,
maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawabharus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
9) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terusmelakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
12
menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme
berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan
atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Ada lima indikator dari nilai- nilai dasar
nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Sila pertama : Ketuhanan Yang MahaEsa
13
semangat gotong royong.Dengan kegotong royongan itulah, Indonesia harus
mampu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, bukan membela
atau mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian tertentu dari teritorial
Indonesia.Tujuan nasionalisme yang mau didasari dari semangat gotong royong
yaitu ke dalam dan ke luar.Ke dalam berarti kemajemukan dan keanekaragaman
budaya, suku, etnis, agama yang mewarnai kebangsaan Indonesia, tidak boleh
dipandang sebagai hal negatif dan menjadi ancaman yang bisa saling
menegasikan. Sebaliknya, hal itu perlu disikapi secara positif sebagai limpahan
karunia yang bisa saling memperkaya khazanah budaya dan pengetahuan melalui
proses penyerbukan budaya. Ke luar berarti memuliakan kemanusiaan universal,
dengan menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian dan keadilan antar
umatmanusia.
4) Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan / Perwakilan.
Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama ,
badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan asprasi
beragam golongan yang ada di masyarakat. Fungsi kedua, semangat
permusyawaratan bisa menguatkan negara persatuan, bukan negara untuk satu
golongan atau perorangan.Permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan
hikmat kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang membawa
kebaikan bagi semua pihak. Abraham Lincoln
mendefinisikandemokrasisebagai“pemerintahandarirakyat,olehrakyat,dan untuk
rakyat”. Ada tiga prasyarat dalam pemerintahan yang demokratis, yaitu :
(1) kekuasaan pemerintah berasal dari rakyat yang diperintah; (2) kekuasaan itu
harus dibatasi; dan (3) pemerintah harus berdaulat, artinya harus cukup kuat
untuk dapat menjalankan pemerintahan secara efektif dan efisien. Secara garis
besar, terdapat dua model demokrasi, yaitu : majoritarian democracy (demokrasi
yang lebih mengutamakan suara mayoritas) dan consensus democracy
(demokrasi yang mengutamakan konsensus atau musyawarah). Oleh karena itu,
pilihan demokrasi konsensus berupa demokrasi permusyawaratan merupakan
pilihan yang bisa membawa kemaslahatan bagi bangsa Indonesia.
14
5) Sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyatIndonesia
15
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpatekanan.
16
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etikaluhur.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun
yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara
optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.Komitmen mutu
merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja
yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan,
yaitu:
1. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana)
mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga
17
diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
2. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan.Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan
realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
3. Inovasi
18
d. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat
dapatdipercaya;
e. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
5. AntiKorupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.Kerusakan
tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara
jangkapanjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
1) Jujur
19
3) Mandiri
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang
dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini
maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
6) Kerja Keras
20
7) Sederhana
21
3. Rancangan Aktualisasi
22
Kontribusi
Teknik Penguatan
Tahapan/Prosedu Output/Hasil Nilai-Nilai terhadap Visi-
No. Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai
r Kegiatan Kegiatan Dasar Misi
Nilai Dasar Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
Diisi dengan kegiatan Diisi dari tahapan Diisi uraian hasil Diisi dengan Diisi dengan Diisi dengan Diisi dengan
yang bersumberdari kegiatan yang telah atau output rencana nilai uraian kontribusi uraian tentang
SKP/penugasan diisi dari kolom 2 kegiatan dasar yang akan pelaksanaan output kegiatan kontribusi
atasan/inisiatif sendiri diaktualisasikan kegiatan yang terhadap output
telah ditetapkan pencapaian visi kegiatan
dan misi terhadap
organisasi penguatan
nilai-nilai
organisasi
23
kan aktualisasi, sasikan nilai sesuai
tanggung sopan dan tanggung harapan dan
kepuasan
jawab santun dalam jawab,
pelanggan.
sehingga bertingkah laku musyawarah, Output dari
kegiatan serta rancangan menghargai ketepatan
pemorsian
dapat aktualisasi ini pendapat,
makanan ini
berjalan dilakukan hormat dan secara
dengan baik dengan cara sopan langsung
dapat
dan benar musyawarah sehingga
dinikmati
dengan kepala kegiatan oleh
2. instalasi gizi. inovasi “pelanggan”
dalam hal ini
Musyawarah melalui
adalah pasien
: Sebelum aktualisasi yaitu
melaksanaka
dapat berjalan terciptanya
n kegiatan
sesuai dengan proses
aktualisasi,
penyembuhan
penulisterlebi misi rumah
pasien lebih
h dahulu
sakit yaitu cepat.
berkonsultasi
dengan cara menjadi
musyawarah rumah sakit
bersama
yang
kepala
instalasi gizi profesional
untuk melalui
mendapatkan
24
persetujuan pengembanga
n SDM.
3.
Menghargai
endapat :
Menghargai
masukan dan
kritikan dari
kepala
instalasi gizi
tentang
rancangan
aktualisasi
Sopan dan
Santun :
Sopan dan
santun dalam
menyampaik
an rencana
kegiatan
25
standar rumah cara instalasi gizi sakit yaitu Pelayanan
sakit. menjadi rumah Rumah Sakit
pelaksanaan dengan penuh
sakit yang yang prima
pemorsian tanggun jawab, profesional
dapat tercapai
melalui
makanan penulis dengan
pengembangan
sesuai mempelajari SDM. pemenuhan
standar
standar dan memahami
kualitas
rumah sakit SOP yang telah sesuai
merupakan disusun dengan harapan dan
kepuasan
wujud tujuan untuk
pelanggan.
tanggung meningkatkan Output dari
jawab mutu ketepatan
2. pelayanan pemorsian
makanan ini
Mutu rumah sakit. secara
Mutu langsung
pelayanan : dapat
Penulis dinikmati
memahami oleh
SOP dan tata “pelanggan”
cara dalam hal ini
pelaksanaan adalah pasien
pemorsian yaitu
makanan terciptanya
sesuai proses
standar penyembuhan
rumah sakit pasien lebih
26
untuk cepat.
meningkatka
n mutu
pelayanan
rumah sakit.
29
pemorsian masukan pasien lebih
secara tertib cepat.
makanan sesuai
dan
standar RS
menggunaka
n bahasa
Indonesia
yang baik
dan benar
3. Etika public
Sopan dan
Santun :
Penulis
menyampaik
an materi
dengan
sopan dan
santun
kepada
peserta
workshop
pemorsian
makanan.
4. Komitmen
mutu
Kebersamaan
30
tim dalam
memutuskan
sebuah
perubahan
yang ingin
diterapkan
bersama
demi
meningkatka
n mutu
pelayanan.
5 Pelaksanaan - Buku pemesanan Diet yang diberikan 1. Akuntab Dalam proses Pada kegiatan Kualitas
pemorsian makanan diet pasien sesuai dengan ini petugas Rumah Sakit
ilitas pemorsian
- Pemorsian amprahan ahli gizi telah meningkat
ruangan Tanggung petugas
berkontribusi dan
Jawab : melaksanakan dalam Terciptanya
Pemorsian sesuai Petugas
dengan standar pemorsian mewujudkan pelayanan
melaksanaka visi rumah Rumah Sakit
rumah sakit
n tugas makanan
sakit dalam hal yang prima.
dengan dengan penuh memberikan Pelayanan
penuh pelayanan Rumah Sakit
tanggung
tanggung kesehatan yang yang prima
jawab. jawab, sopan
paripurna dapat tercapai
santun sesuai standar dengan
2. Etika
terhadap rekan dan menjamin pemenuhan
public
Sopan dan sejawat dan keselamatan standar
serta kualitas
Santun : pemorsian mengutamakan sesuai
31
Dalam makanan yang kepuasan harapan dan
melakukan disajikan harus pasien. kepuasan
pelanggan.
pelayanan adil yaitu
Output dari
dan kegiatan sesuai dengan ketepatan
selalu jenis diet pemorsian
makanan ini
berpegang masing-masing
secara
pada tata pasien. langsung
karma yaitu dapat
dinikmati
sopan dan
oleh
santun. “pelanggan”
3. Komitm dalam hal ini
en mutu adalah pasien
Dalam setiap yaitu
terciptanya
kegiatan
proses
selalu penyembuhan
mengedepan pasien lebih
kan kualitas cepat.
mutu dalam
melakukan
pelayanan
terhadap
pasien
4. Anti
32
korupsi
Berperilaku
adil pada
setiap pasien
dalam
melakukan
pemorsian
makanan
sesuai
standar
rumah sakit
6 Melakukan - Diet yang - Kesesuaian diet 1. Akuntab Selama proses Dengan Kualitas
diberikan sesuai pasien sesuai melakukan Rumah Sakit
pengawasan kepada ilitas pengawasan
dengan amprahan ahli pengawasan meningkat
petugas pemorsian amprahan ahli gizi ruangan. Tanggung pemorsian dalam
dan
gizi ruangan - Etiket makan Jawab : pemorsian
makanan khususnya penulis Terciptanya
(khusunya bertujuan untuk Petugas makanan,
pada pasien yang pasien yang meminimalisir melaksanakan penulis telah pelayanan
melaksanaka Rumah Sakit
mendapatkan kesalahan diet berkontribusi
mendapatkan diet n tugas tugas dengan
diet TKTP) dalam yang prima.
TKTP - Etiket makan dengan penuh menjalankan Pelayanan
pasien yang penuh misi rumah Rumah Sakit
tanggung
sudah di tanggung sakit yaitu
yang prima
siapkan. jawab. jawab, sopan memberikan
pelayanan dapat tercapai
santun dengan
kesehatan yang
terhadap rekan paripurna pemenuhan
sesuai standar
33
sejawat dan dan menjamin standar
2. Etika keselamatan kualitas
pemorsian
public serta sesuai
makanan yang mengutamakan
Sopan dan harapan dan
kepuasan
disajikan harus kepuasan
Santun : pasien serta
adil yaitu menjadi rumah pelanggan.
Dalam Output dari
sakit yang
sesuai dengan
melakukan professional ketepatan
jenis diet melalui pemorsian
pelayanan
pengembangan makanan ini
masing-masing
dan kegiatan SDM.
secara
pasien.
selalu langsung
berpegang dapat
dinikmati
pada tata
oleh
karma yaitu “pelanggan”
sopan dan dalam hal ini
adalah pasien
santun.
yaitu
3. Komitm terciptanya
en mutu proses
Dalam setiap penyembuhan
kegiatan pasien lebih
cepat.
selalu
mengedepan
kan kualitas
mutu dalam
34
melakukan
pelayanan
terhadap
pasien
4. Anti
korupsi
Berperilaku
adil pada
setiap pasien
dalam
melakukan
pemorsian
makanan
sesuai
standar
rumah sakit
35
dengan melaksanakan menjalankan Pelayanan
penuh misi rumah Rumah Sakit
tugas dengan
tanggung sakit yaitu yang prima
penuh memberikan
jawab. dapat tercapai
pelayanan
tanggung dengan
kesehatan yang
jawab, sopan paripurna pemenuhan
2. Etika sesuai standar standar
santun
public dan menjamin kualitas
Sopan dan terhadap rekan keselamatan sesuai
serta harapan dan
Santun : sejawat dan
mengutamakan
kepuasan
Dalam pemorsian kepuasan
pasien serta pelanggan.
melakukan makanan yang Output dari
menjadi rumah
pelayanan disajikan harus sakit yang ketepatan
professional pemorsian
dan kegiatan adil yaitu
melalui makanan ini
selalu sesuai dengan pengembangan secara
SDM.
berpegang jenis diet langsung
masing-masing dapat
pada tata
dinikmati
karma yaitu pasien.
oleh
sopan dan “pelanggan”
dalam hal ini
santun.
adalah pasien
3. Komitm yaitu
en mutu terciptanya
Dalam setiap proses
kegiatan penyembuhan
pasien lebih
selalu
36
mengedepan cepat.
kan kualitas
mutu dalam
melakukan
pelayanan
terhadap
pasien
4. Anti
korupsi
Berperilaku
adil pada
setiap pasien
dalam
melakukan
pemorsian
makanan
sesuai
standar
rumah sakit
37
4.Jadwal/Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
3 Persiapan pelaksanaan
workshop petugas
dalamketepatanpemorsian
sesuai standar rumah sakit
4 Melaksanakan workshop
petugas
dalamketepatanpemorsian
sesuai standar rumah sakit
5 Pengawasan pelaksanaan
pemorsian makanan
38
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
1. Hasil Aktualisasi
Tabel 4.1
Realisasi Penjelasan : Kegiatan koordinasi dengan kepala instalasi gizi berjalan sesuai
Pelaksanaan dengan yang direncanakan. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini, di mulai
dengan koordinasi dengan kepala instalasi gizi dengan cara musyawarah.
Dimana dalam kegiatan ini penulis mendapatkan banyak masukan dan
dukungan dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi di Instalasi Gizi Rumah
Sakit Dr.R.Soedjono Selong. Pelaksanaan kegiatan ini dibuktikan dengan
foto kegiatan pelaksanaan.
Tabel 4.2
39
kegiatan ini dibuktikan dengan foto kegiatan pelaksanaan.
Tabel 4.3
Tabel 4.4
40
Tabel 4.5
Tabel 4.6
41
pasien.
Pelaksanaan kegiatan ini dibuktikan dengan foto kegiatan pelaksanaan.
Tabel 4.7
42
No Kegiatan Kendala Antisipasi
Koordinasi dengan atasan Tidak ada kendala Tidak ada
langsung terkait
1
pelaksanaan aktualisasi
43
3. PembahasanKegiatan Aktualisasi
2. Nasionalisme
44
Musyawarah : Sebelum melaksanakan kegiatan aktualisasi,
penulisterlebih dahulu berkonsultasi dengan cara musyawarah
bersama kepala instalasi gizi untuk mendapatkan persetujuan
3. Etika Publik
Menghargai endapat : Menghargai masukan dan kritikan dari
kepala instalasi gizi tentang rancangan aktualisasi
Sopan dan Santun : Sopan dan santun dalam menyampaikan
rencana kegiatan
d) Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam melaksanakan koordinasi dengan kepala instalasi gizi
penulis menunjukkan sikap penuh tanggung jawab dalam menyampaikan
rancangan aktualisasi, sopan dan santun dalam bertingkah laku serta
rancangan aktualisasi ini dilakukan dengan cara musyawarah dengan
kepala instalasi gizi.
e) Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan kegiatan koordinasi dengan atasan melalui diskusi
didapatkan masukan dan kritik yang membangun dengan
menginternalisasikan nilai tanggung jawab, musyawarah, menghargai
pendapat, hormat dan sopan sehingga kegiatan inovasi melalui
aktualisasi dapat berjalan sesuai dengan misi rumah sakit yaitu menjadi
rumah sakit yang profesional melalui pengembangan SDM.
f) Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Kualitas Rumah Sakit meningkat dan Terciptanya pelayanan
Rumah Sakit yang prima. Pelayanan Rumah Sakit yang prima dapat
tercapai dengan pemenuhan standar kualitas sesuai harapan dan
kepuasan pelanggan. Output dari ketepatan pemorsian makanan ini
secara langsung dapat dinikmati oleh “pelanggan” dalam hal ini adalah
pasien yaitu terciptanya proses penyembuhan pasien lebih cepat.
45
a) Tahapan Kegiatan
1. Berdiskusi dengan atasan dalam penyusunan SOP
Bersama dengan kepala instalasi gizi penulis melakukan diskusi
guna meminta arahan dan bimbingan dalam penyusunan SOP.
2. Penyusunan SOP
Penulis melakukan penyusunan SOP dengan arahan dan bimbingan
oleh kepala instalasi gizi sekaligus yang merangkap sebagai mentor.
3. Mempelajari SOP dan tata cara melaksanakan pemorsian makanan
sesuai standar rumah sakit.
b) Output Kegiatan
1. SOP yang siap digunakan
2. Memahami SOP dan tata cara pelaksanaan
pemorsian makanan sesuai standar rumah sakit.
c) Nilai-Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
Tanggung Jawab : Penulis memahami SOP dan tata cara
pelaksanaan pemorsian makanan sesuai standar rumah sakit
merupakan wujud tanggung jawab
2. Komitmen Mutu
Mutu pelayanan : Penulis memahami SOP dan tata cara
pelaksanaan pemorsian makanan sesuai standar rumah sakit untuk
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
d) Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam melakukan penyusuna SOP penulis berdiskusi denagan
kepala instalasi gizi dengan penuh tanggun jawab, penulis mempelajari
dan memahami SOP yang telah disusun dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
e) Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan melakukan penyusunan SOP, penulis telah berkontribusi
dalam menjalankan misi rumah sakit yaitu menjadi rumah sakit yang
profesional melalui pengembangan SDM.
46
f) Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Kualitas Rumah Sakit meningkat dan Terciptanya
pelayanan Rumah Sakit yang prima. Pelayanan Rumah Sakit yang
prima dapat tercapai dengan pemenuhan standar kualitas sesuai
harapan dan kepuasan pelanggan. Output dari ketepatan pemorsian
makanan ini secara langsung dapat dinikmati oleh “pelanggan” dalam
hal ini adalah pasien yaitu terciptanya proses penyembuhan pasien
lebih cepat.
Kegiatan 3. Persiapan pelaksanaan workshop petugas dalam ketepatan
pemorsian sesuai standar rumah sakit
a) Tahapan Kegiatan
1. Menentukan target workshop kepada siapa saja workshop akan
diberikan.
Dalam persiapan workshop terlebih dahulu penuilis menentukan
kepada siapa saja workshop akan diberikan.
2. Menyiapkan materi workshop
Penulis menyiapkan materi yang akan disampaikan pada saat
melakukan workshop.
3. Membuat undangan via elektronik
Penulis membuat undangan elektronik via whatsapp
4. Membuat daftar hadir peserta
Penulis membuat daftar hadir peserta workshop
5. Menyiapkan ruangan
Penulis menyiapkan ruangan yang akan digunakan untuk workshop.
b) Output Kegiatan
1. Materi workshop
2. Undangan elektronik
3. Daftar absensi peserta
4. Ruangan yang siap di pergunakan
c) Nilai-Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
Tanggung Jawab : Penulis mempersiapkan acara workshop
dengan penuh rasa tanggung jawab kepada para peserta.
47
Teliti : Penulis menyiapkan materi workshop dengan teliti agar
tidak terjadi kesalahan saat menyampaikan materi.
2. Etika public
Sopan dan Santun : Penulis memberikan penjelasan dengan
sopan dan santun kepada peserta workshop pemorsian
makanan.
d) Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam melakukan persiapan workshop penulis berdiskusi denagan
kepala instalasi gizi dengan penuh tanggung jawab dan teliti dalam
menyiapkan materi. Dalam menyampaikan materi workshop penulis
tetap mengedepankan sopan dan santun kepada para peserta.
e) Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan melakukan persiapan workshop, penulis telah
berkontribusi dalam menjalankan misi rumah sakit yaitu menjadi rumah
sakit yang profesional melalui pengembangan SDM.
a) Tahapan Kegiatan
1. Penyampaian materi workshop
Penulis menyampaikan materi workshop mengenai ketepatan
pemorsian makanan kepada pasien khususnya pasien yang
mendapatkan diet TKTP.
2. Membuat notulensi penjelasan
Penulis membuat notulensi penjelasan tentang pelaksanaan
workshop.
48
3. Melakukan demonstrasi kepada petugas dalam pemorsian makanan
sesuai standar RS.
4. Petugas melakukan praktik langsung dalam pemorsian makanan
sesuai standar RS
b) Output Kegiatan
Adanya peningkatan kesadaran dan pemahaman para petugas terkait
ketepatan pemorsian makanan terhadap pasien rawat inap
c) Nilai-Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
Tanggung Jawab : Dalam kegiatan pelaksanaan workshop penulis
memiliki rasa tanggung jawab dalam penyampain materi.
Percaya diri : Penulis menyampaikan penjelasan dengan penuh
rasa percaya diri kepada peserta workshop.
2. Nasionalisme
Setiap petugas memiliki kesempatan untuk memberikan masukan
secara tertib dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
3. Etika public
Sopan dan Santun : Penulis menyampaikan materi dengan
sopan dan santun kepada peserta workshop pemorsian
makanan.
4. Komitmen mutu
Kebersamaan tim dalam memutuskan sebuah perubahan yang
ingin diterapkan bersama demi meningkatkan mutu
pelayanan.
d) Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam penyampaian materi workshop penulis menyampaikan
dengan penuh tanggung jawab dan percaya diri, penulis juga
mengedepankan sopan dan santun dalam penyampaian materi. Kegiatan
workshop bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
e) Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Pada kegiatan ini saya telah berkontribusi dalam mewujudkan visi
rumah sakit dalam hal memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna
sesuai standar dan menjamin keselamatan serta mengutamakan kepuasan
pasien.
49
f) Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Kualitas Rumah Sakit meningkat dan Terciptanya pelayanan
Rumah Sakit yang prima. Pelayanan Rumah Sakit yang prima dapat
tercapai dengan pemenuhan standar kualitas sesuai harapan dan
kepuasan pelanggan. Output dari ketepatan pemorsian makanan ini
secara langsung dapat dinikmati oleh “pelanggan” dalam hal ini adalah
pasien yaitu terciptanya proses penyembuhan pasien lebih cepat.
a) Tahapan Kegiatan
1. Buku pemesanan diet pasien
50
c) Nilai-Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
Tanggung Jawab : Petugas melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab.
2. Etika public
Sopan dan Santun : Dalam melakukan pelayanan dan kegiatan
selalu berpegang pada tata karma yaitu sopan dan santun.
3. Komitmen mutu
Dalam setiap kegiatan selalu mengedepankan kualitas mutu
dalam melakukan pelayanan terhadap pasien
4. Anti korupsi
Berperilaku adil pada setiap pasien dalam melakukan
pemorsian makanan sesuai standar rumah sakit
d) Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam proses pemorsian petugas melaksanakan pemorsian
makanan dengan penuh tanggung jawab, sopan santun terhadap rekan
sejawat dan pemorsian makanan yang disajikan harus adil yaitu sesuai
dengan jenis diet masing-masing pasien.
e) Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Pada kegiatan ini petugas telah berkontribusi dalam mewujudkan
visi rumah sakit dalam hal memberikan pelayanan kesehatan yang
paripurna sesuai standar dan menjamin keselamatan serta mengutamakan
kepuasan pasien.
51
Kegiatan 6. Pengawasan kepada petugas pemorsi makanan
a) Tahapan Kegiatan
1. Diet yang diberikan sesuai dengan amprahan ahli gizi ruangan
(khusunya pasien yang mendapatkan diet TKTP).
Pelaksanaan pengawasan kepada petugas selama proses
pemorsian dilakukan dengan cara melihat selama proses pemorsian
itu berlangsung,dimana penulis mengecek langsung kesesuain diet
pasien sesuai amprahan ahli gizi ruangan.
52
pemorsian makanan yang disajikan harus adil yaitu sesuai dengan jenis
diet masing-masing pasien.
e) Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan melakukan pengawasan dalam pemorsian makanan,
penulis telah berkontribusi dalam menjalankan misi rumah sakit yaitu
memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna sesuai standar dan
menjamin keselamatan serta mengutamakan kepuasan pasien serta
menjadi rumah sakit yang professional melalui pengembangan SDM.
f) Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Kualitas Rumah Sakit meningkat dan Terciptanya pelayanan
Rumah Sakit yang prima. Pelayanan Rumah Sakit yang prima dapat
tercapai dengan pemenuhan standar kualitas sesuai harapan dan
kepuasan pelanggan. Output dari ketepatan pemorsian makanan ini
secara langsung dapat dinikmati oleh “pelanggan” dalam hal ini adalah
pasien yaitu terciptanya proses penyembuhan pasien lebih cepat.
a) Tahapan Kegiatan
1. Penimbang dan pencatatan hasil penimbangan terhadap
menu yang disajikan.
Ahli gizi melakukan penimbangan dan pencatatan hasil
penimbangan makanan dan menyesuaikan dengan standar porsi
yang di tetapkan oleh rumah sakit ( khususnya standar porsi untuk
pasien yang mendapatkan diet TKTP).
2. Form evaluasi
Setelah melakukan penimbangan dan pencatatan hasil
penimbangan maka langkah selanjutnya yaitu mengisi form
evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui kesesuain diet yang
diberikan dengan standar porsi rumah sakit ( khususnya standar
porsi untuk pasien yang mendapatkan diet TKTP).
b) Output Kegiatan
1. Hasil penimbangan.
2. Kesesuaian dengan standar porsi
53
c) Nilai-Nilai Dasar
1. Akuntabilitas
Tanggung Jawab : Petugas melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab.
2. Etika public
Sopan dan Santun : Dalam melakukan pelayanan dan kegiatan
selalu berpegang pada tata karma yaitu sopan dan santun.
3. Komitmen mutu
Dalam setiap kegiatan selalu mengedepankan kualitas mutu
dalam melakukan pelayanan terhadap pasien
4. Anti korupsi
Berperilaku adil pada setiap pasien dalam melakukan
pemorsian makanan sesuai standar rumah sakit
d) Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Selama proses monitoring dan evaluasi pemorsian makanan penulis
melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, sopan santun
terhadap rekan sejawat dan pemorsian makanan yang disajikan harus adil
yaitu sesuai dengan jenis diet masing-masing pasien.
e) Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan melakukan monitoring dan evaluasi pemorsian makanan,
penulis telah berkontribusi dalam menjalankan misi rumah sakit yaitu
memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna sesuai standar dan
menjamin keselamatan serta mengutamakan kepuasan pasien serta
menjadi rumah sakit yang professional melalui pengembangan SDM.
f) Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Kualita Rumah Sakit meningkat dan Terciptanya pelayanan Rumah
Sakit yang prima. Pelayanan Rumah Sakit yang prima dapat tercapai
dengan pemenuhan standar kualitas sesuai harapan dan kepuasan
pelanggan. Output dari ketepatan pemorsian makanan ini secara
langsung dapat dinikmati oleh “pelanggan” dalam hal ini adalah pasien
yaitu terciptanya proses penyembuhan pasien lebih cepat.
54
4. Jadwal Pelaksanaan
Tabel 4.9 :Jadwal Pelaksanaan AktualisasiNilai-Nilai Dasar ASN di Instalasi Gizi RSUD Dr.R.Soedjono Selong
2 Penyusunan SOP
mengenai ketepatan
pemorsian makanan
sesuai standar rum ah
sakit
3 Persiapan pelaksanaan
workshop petugas
dalamketepatanpemorsi
an sesuai standar rumah
sakit
4 Melaksanakan
workshop petugas
dalam ketepatan
pemorsian sesuai
standar rumah sakit
55
Agustus 2019 September 2019
No
Kegiatan 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 27 28 2 30 31 2 3 4 5 6 7
. 5 6 7 8 9 16
0 2 3 4 5 9 0 1 2 3 4 6 9
5 Pelaksanaan pemorsian
makanan
6 Melakukan pengawasan
kepada petugas
pemorsian makanan
khusunya kepada pasien
yang mendapatkan diet
TKTP
7 Melakukan monitoring
dan evaluasi
56
5. Jadwal Konsultasi
Formulir pengendalian oleh Mentor dan Coach
No Paraf
Hari/Tanggal Kegiatan Output
. Mentor Coach
1. 5 Agustus 2019 Melakukan - Hasil koordinasi
koordinasi dan berupa masukan
diskusi dengan dan saran
- Dokumentasi
mentor terkait
foto
rancangan yang telah
diseminarkan
2. 15 Agustus 2019 Melakukan Pelaporan - Hasil koordinasi
Pelaksanaan Kegiatan berupa masukan
yang ada pada dan saran
- Dokumentasi
rancangan aktualisasi
foto
3. 25 Agustus 2019 Melakukan pelaporan - Hasil koordinasi
penulisan laporan berupa masukan
kegiatan aktualisasi dan saran
- Dokumentasi
foto
BAB V
57
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama kurang lebih 30 hari di lingkungan
Rumah Sakit Umum Dr.R. Soedjono Selong khususnya di Instalasi Gizi Rumah Sakit.
Keberhasilan kegiatan aktualisasi ini dibuktikan melalui output yang didapat setelah
melaksanakan ketujuh kegiatan yang dibuat di dalam rancangan aktualisasi. Walaupun
dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa kendala tapi semua kendala tersebut dapat
diantisipasi dengan baik.
Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam pelayanan ketepatan pemorsian
makanan gizi rumah sakit membawa dampak yang positif baik bagi pelaksana yaitu ahli
gizi maupun pihak-pihak lain yang terkait di dalam pelayanan pemorsian makanan.Visi,
misi serta nilai-nilai yang dianut dalam organisasi yaitu Instalasi Gizi Rumah Sakit
Umum Dr.R. Soedjono Selong juga dapat terlaksana apabila dalam pelaksanaanya
diterapkan nilai nilai dasar ANEKA.
Kesimpulan yang dirumuskan dari pelaksanaan 7 kegiatan selama masa habituasi
adalah keberhasilan peserta diklat CPNS angkatan I untuk melakukan upaya internalisasi
nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh seorang ASN. Nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perbaikan pelayanan pemorsian
makanan yang sesuai dengan standar rumah sakit secara nyata dan dapat dirasakan
langsung oleh semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan dan dengan memperhatikan keterbatasan
hasil, maka dapat disampaikan saran sebagai berikut :
1) Ahli gizi diharapkan dapat mengembangkan inovasi-inovasi dalam memberikan
pelayanan gizi terhadap pasien baik pasien yang di rawat inap maupun pasien
rawat jalan yang ada di rumah sakit
2) Meningkatkan komunikasi efektif baik antara ahli gizi dengan petugas pemorsian
makanan maupun antara ahli gizi dengan tenaga kesehatan lainnya.
3) Semua kegiatan pelayanan gizi yang ada di rumah sakit hendaknya dilandasi
dengan nilai-nilai dasar ANEKA
58
3. Rekomendasi
Berdasarkan hasil dari aktualisasi yang telah dilaksanakan maka dapat
direkomendasikan untuk adanya pembiasaan secara berkelanjutan bagi ahli gizi untuk
menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam pelayanan pemorsian makanan kepada
petugas pemorsi makanan. Akan lebih baik lagi apabila nilai-nilai dasar ASN yang
diimplementasikan dapat menjadi contoh bagi rekan sejawat ahli gizi dalam melakukan
pelayanan gizi sehingga diharapkan nilai-nilai dasar ini akan menjadi sebuah kebiasaan
dan dapat diinternalisasikan dalam segala aspek kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
59
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas : Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme : Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik : Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi : Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Koordinasi dengan Kepala Instalasi Gizi terkait rancangan aktualisasi
60
Lampiran 2. Penyusunan SPO Pemorsian Makanan Pasien
61
188.67.07.16 00 62/1
PENGERTIAN Serangkaian proses kegiatan penyaluran makanan sesuai jenis makanan dan
jumlah porsi pasien yang telah ditentukan (makanan biasa maupun makanan
khusus)
TUJUAN Konsumen/ pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang
berlaku
1. Makanan yang telah diolah oleh juru masak kemudian diletakkan pada
PROSEDUR ban mary kemudian siap diporsikan sesuai dengan jenis diet dan
ruangan.
2. Menyajikan makanan pada alat saji yang bersih, utuh dan tidak cacat
atau rusak.
3. Petugas mengambil buku amprah makanan beserta etiket diet yang
sudah di siapkan oleh ahli gizi koordinator penyelenggara makanan.
4. Pelabelan/ etiket diet dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam
pemberian jenis diet dan kegiatan distribusi pasien dengan melihat buku
amprah makan pasien.
5. Sebelum mengisi tempat makan petugas pendistribusian harus
membaca etiket diet terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan dalam
pemberian diet.
6. Makanan dimasukkan pada alat makan sesuai dengan jenis diet dan
ruang perawatan.
7. Makanan diporsi sesuai kelas perawatan dan jenis diet yang diberikan
8. Untuk pasien VIP dan kelas I, makanan pokok dan lauk diletakkan
secara terpisah dalam piring makan dan piring kecil yang ditutupi plastic
wrap. Untuk sayur diletakkan pada mangkuk yang ditutupi plastic wrap
pula. Sedangkan untuk minuman mengguanakan air kemasan.
Untuk pasien kelas II alat saji yang digunakan adalah makanan pokok
dan lauk diletakkan secara terpisah dalam piring makan dan piring kecil
dan untuk sayur diletakkan pada mangkuk kemudian ditutup oleh plastic
62
wrap. Sedangkan kelas III alat saji yang digunakan adalah plato, dimana
plato dibungkus oleh plastic wrap setelah diletakkan makanan pokok,
lauk dan sayur.
9. Setelah makanan diisi, tempat makan dibungkus dengan mengguanakan
wraping dan disusun dalam trolley makanann.
10. Makanan siap diantar oleh tenaga distribusi ke ruang perawatan.
63
Lampiran 5. Materi pemorsian makanan berdasarkan URT (standar rumah tangga)
64
65
66
67
Lampiran 6. Standar Diet TKTP
STANDAR DIET TKTP
Lemak : 97 gram
68
Lampiran 7. Daftar Absensi Kegiatan Workshop Ketepatan Pemorsian Makanan
69
70
Lampiran 9. Notula Rapat
Hasil Kegiatan :
1. Penjamah makanan dan petugas pemorsi makanan mengetahui tentang ketepatan pemorsian
menggunakan timbangan dan URT (ukuran rumah tangga) diInstalasi Gizi RSUD
Dr.R.Soedjono Selong.
2. Penjamah makanan dan petugas pemorsi makanan mengetahui tentang standar porsi untuk
pasien yang mendapatkan diet TKTP diInstalasi Gizi RSUD Dr.R.Soedjono Selong.
3. Pramusaji dan ahli gizi mengetahui sistem dan prosedur pemorsian makanan pasien di
Instalasi Gizi RSUD Dr.R.Soedjono Selong.
71
Lampiran 10. Kegiatan pelaksaan pemorsian makanan
72
Lampiran 12. Kegiatan monitoring dan evaluasi pemorsian makanan
73
Lampiran 13. Form evaluasi pemorsian makanan
Berat Berat
Waktu Makanan (gram) (gram) Sesuai Tidak
Standar RS Hasil sesuai
Real
Pagi Nasi 200
Lauk Hewani 55
Lauk Nabati 25
Telur 40
Sayuran 100
Minyak 10
74