Anda di halaman 1dari 97

LAPORAN AKHIR AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI NILAI DASAR ASN PROFESI NUTRISIONIS


DI URBINKES AKPOL LEMDIKLAT POLRI
SEMARANG

Oleh :
Syarif Hidayat, A.Md.Gz
NOSIS : 2019070718154

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Polri


Angkatan 1 Tahun 2019

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKHIR AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI NILAI DASAR ASN PROFESI NUTRISIONIS
DI URBINKES AKPOL LEMDIKLAT POLRI
SEMARANG

Peserta Diklat
Syarif Hidayat, A.Md.Gz
NOSIS : 2019070718154

Telah disetujui pada tanggal :


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

Drs. Kasman Hindriana, M.MPd Christiana Wisnu Tri Wulandari, Amk


AKBP NRP 67040625 KOMPOL NRP 75100905

ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN COACH
TENTANG KEMAMPUAN PESERTA

Nama Peserta Diklatsar : Syarif Hidayat, A.Md.Gz


Instansi :
Jabatan :
Tempat Aktualisasi :

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu


Melaksanakan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS
dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan
sebagai berikut :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Bandung, Agustus 2019
COACH

Drs. Kasman Hindriana, M.MPd


AKBP NRP 67040625

iii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN MENTOR
TENTANG KEMAMPUAN PESERTA

Nama Peserta Diklatsar : Syarif Hidayat, A.Md.Gz


Instansi :
Jabatan :
Tempat Aktualisasi :

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu


Membuat Laporan Akhir Aktualisasi Habituasi substansi mata Pelatihan
Dasar CPNS dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan
penjelasan sebagai berikut :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Bandung, Agustus 2019
MENTOR

Christiana Wisnu Tri Wulandari, Amk


KOMPOL NRP 75100905

iv
v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat


rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Aktualisasi dan
Habituasi Nilai - Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) di
Urbinkes AKPOL Lemdiklat POLRI Semarang. Adapun tujuan penulisan
laporan ini adalah sebagai salah satu tugas akhir dalam Diklatsar CPNS
Golongan II di Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan POLRI Bandung.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang


sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan
Laporan Akhir Aktualisasi dan Habituasi Nilai - Nilai Dasar Profesi
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Urbinkes AKPOL Lemdiklat POLRI
Semarang ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. KOMBESPOL Drs. Bobyanto, I.O.R. Adoe selaku Kepala Administrasi


Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Republik Indonesia
2. AKBP Mohamad Rois, S. Ik,. M.M.Pd selaku Wakil Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik Indonesia
3. AKBP Dr. Hanjaya Fatah S.Pd., M.M.Pd, selaku Kepala Bagian
Pendidikan dan Pelatihan
4. AKBP Grace K. Rahakbau, S.Ik., M.Si selaku Kepala Bagian Tenaga
Pendidik
5. AKBP Drs. Kasman Hindriana, S.H., M.M.Pd, selaku Kepala Bagian
Bimbingan Siswa sekaligus sebagai coach yang telah berkenan
membimbing dan memberi masukan dalam penyusunan laporan
kegiatan aktualisasi.
6. AKP Remmy Eka Saputra, S.H., M.H., selaku Patun yang telah
membina dan memberikan ilmu serta motivasi selama masa Diklatsar
CPNS berlangsung.

v
7. KOMPOL Christiana Wisnu Tri Wulandari, Amk, selaku mentor yang
telah berkenan membimbing, mengarahkan dan memberi masukan
dalam penyusunan laporan kegiatan aktualisasi.
8. Para Widyaiswara Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung yang telah
memberikan ilmu dan pengalamannya terkait nilai-nilai dasar Profesi
ASN selama masa on campus.
9. Orang tua yang selalu memberikan dukungan sehingga penulis dapat
menjalani rangkaian kegiatan Diklatsar CPNS dengan baik.
10. Istri dan Anak tercinta, terima kasih selalu memberikan dukungan dan
kasih sayang selama ini.
11. Teman-teman gelombang I Diklatsar CPNS khususnya Pleton D dan
Barak E2 yang selalu menemani disaat susah dan senang serta
berjuang bersama-sama selama masa Diklatsar CPNS berlangsung.
12. Kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya
satu persatu yang telah membantu penulis dalam bentuk apapun
sehingga penulisan Laporan Akhir Aktualisasi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Akhir Aktualisasi ini


tidak lepas dari kekurangan dan keterbatasan, untuk itu Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan
laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan
Hidayah-Nya pada kita semua, Amin.

Bandung, Agustus 2019


Penulis

Syarif Hidayat, A.Md.Gz


NOSIS : 2019070718154

vi
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................. i
Lembar Persetujuan ....................................................................... ii
Lembar Deskriptif Coach/Mentor ................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................................. vii
Daftar Isi ......................................................................................... ix
Daftar Tabel .................................................................................... x
Daftar Gambar ................................................................................ xi
Daftar Lampiran .............................................................................. xii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................... 3
C. Manfaat ..................................................................... 4
BAB II. PROFIL ORGANISASI ................................................ 6
BAB III. CAPAIAN AKTUALISASII HABITUASI ......................... 12
A. Kegiatan .................................................................... 12
B. Jadwal Kegiatan Aktualisasi Habituasi ..................... 84
BAB IV. PENUTUP...................................................................... 85
A. Kesimpulan ............................................................... 85
B. Saran ........................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 87
LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Klasifikasi jenis aktivitas fisik ........................................ 26

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kegiatan pengumpulan data pemeriksaan kesehatan …. ..16


Gambar 3.2 Kegiatan entri data antropometri taruna hasil rikkes ……..16
Gambar 3.3 Kegiatan menentukan status gizi Taruna ……………….. ..20
Gambar 3.4 Kegiatan assessment gizi ……………………………….. .. 25
Gambar 3.5 Kegiatan sosialisasi pengisian food recall …………………
25
Gambar 3.6 Kegiatan menghitung kebutuhan gizi taruna ………………
30
Gambar 3.7 Kegiatan diskusi pembuatan leaflet edukasi gizi
…………..33
Gambar 3.8 Kegiatan tindakan rujukan pada dokter spesialis gizi klinis 38
Gambar 3.9 Kegiatan monitoring evaluasi ………………………………..42
Gambar 3.10 Kegiatan menghadap kaur Binkes ………………………….46
Gambar 3.11 Kegiatan rapat koordinasi ………………………………….. 50
Gambar 3.12 Foto surat perintah ……………………………………………53
Gambar 3.13 Kegiatan persiapan vaksin hepatitis ………………………..57
Gambar 3.14 Kegiatan saat bertugas di bagian absensi …………………57
Gambar 3.15 Kegiatan penyemprotan fogging …………………………….64
Gambar 3.16 Pertermuan dengan rekan ahli gizi di Manage …………....68
Gambar 3.17 Salah satu data yang diambil ………………………............68
Gambar 3.18 Kegiatan kurve ………………………………………………..72
Gambar 3.19 Kegiatan supervisi ……………………………………………76
Gambar 3.20 Kegiatan pemeriksaan kesehatan ……………………........80
Gambar 3.21 Kegiatan membuat laporan mingguan ……………………..83

ix
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah, diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian, diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan serta
digaji berdasarkan perundang-undangan (UU No. 5 tahun 2014
tentang ASN). Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan
NKRI.
Aparatur Sipil Negara dituntut untuk memiliki nilai dasar
sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi. Nilai dasar tersebut antara lain Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang
diakronimkan menjadi ANEKA. Kelima nilai dasar tersebut berperan
penting dalam menuntun ASN menjadi pelayan masyarakat yang
profesional untuk membantu mencapai tujuan berbangsa dan
bernegara.
Merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN, ASN
wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
diklat terintegrasi untuk membangun moral, kejujuran, semangat
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan
inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang
memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat
pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta
mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan,
serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter ASN
yang profesional.
Aktualisasi nilai dasar merupakan suatu proses untuk
menjadikan kelima nilai dasar menjadi aktual/ nyata terjadi/
sesungguhnya ada sesuai dengan tugas fungsi pokok sebagai tenaga
pendidik. Aktualisasi tersebut disesuaikan dengan nilai dasar ANEKA
dan mata diklat lain, tugas pokok dan fungsi serta visi dan misi unit
kerja, kegiatan yang sehari-hari dilakukan di unit kerja, modifikasi agar
terjadi peningkatan kualitas pelayanan dan dapat juga berupa inovasi
yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Melalui proses
pembelajaran aktualisasi ini diharapkan setiap peserta mampu
menemukan dan mengungkapkan makna dibalik setiap kegiatan yang
telah dirancang oleh peserta diklat prajabatan di tempat tugas masing-
masing.
Nutrisionis adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang
berwewenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang
pelayanan gizi. Nutrisionis terampil pelaksanaan tugasnya meliputi
kegiatan teknis operasional yang berkaitan dengan penerapan prinsip,
konsep, dan metode operasional kegiatan di bidang pelayanan gizi.
Pelaksanaan pelayanan gizi dalam rangka mencapai status kesehatan
optimal dalam bidang gizi, makanan dan dietetik yang tepat dalam
kondisi sehat ataupun sakit (KEPMENPAN No.
23/KEP/M.PAN/4/2001).
Diklatsar CPNS Polri Tahun 2019 yang diselenggarakan oleh
Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan POLRI
(PUSDIKMIN LEMDIK POLRI) merupakan bentuk nyata internalisasi
nilai-nilai moral untuk menyiapkan PNS yang mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut di tempat kerja, sehingga
tercipta suatu lingkungan yang kondusif dan berdaya saing tinggi.
Pelaksanaan diklatsar ini bertujuan agar setiap siswa mampu
menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi
PNS, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu,
dan anti korupsi (ANEKA) sebagai Nutrisionis di Bagian Urusan
Pembianaan Kesehatan (Urbinkes) Akpol Lemdiklat Polri Semarang.
Melalui kegiatan aktualisai tersebut diharapkan mampu menghasilkan
pendidik berkarakter yang dilandasi nilai dasar ANEKA dan mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sehingga
dapat menyiapkan peserta didik yang berkualitas.
Sesuai dengan Rancangan Aktualisasi Habituasi, penyusun
mengangkat isu Rancangan Aktualisasi Habituasi yaitu “Kurang
Optimalnya Pelayanan Gizi di Urbinkes Akpol Semarang” karena
belum adanya profesi nutrisionis di Urbinkes sehingga belum ada
tindak lanjut secara dietetika gizi dari hasil status gizi yang
mempunyai masalah. Sehingga pelayanan gizi yang didapat taruna
kurang optimal. Setelah dilaksanakan aktualisasi dan habituasi
selama 30 hari di Urbinkes Akpol Semarang, ada perubahan yang
positif dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Sebagai contoh
untuk taruna yang memiliki status gizi overweight bertahap ke arah
status gizi normal.

B. Tujuan
Terdapat beberapa tujuan dalam pelaksanaan kegiatan
aktualisasi habituasi di Urbinkes Akpol Semarang, diantaranya
sebagai berikut:
1. Mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan aktualisasi dan
habituasi selama 30 hari di Urbinkes Akpol Semarang
2. Dalam rangka kesiapan mngikuti kegiatan Seminar Akhir
Aktualisasi Habituasi
3. Menerapkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi di
lingkungan Urbinkes Akpol Semarang serta menerapkan Tatanan
Manajemen ASN, Whole of Govemment dan Pelayanan Publik
yang bermutu
4. Berkontribusi dalam meningkatkan nilai-nilai organisasi Urbinkes
Akpol Semarang

C. Manfaat
Berdasarkan tujuan yang telah ditentukan, manfaat dari
kegiatan aktualisai dan habituasi ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Internal
a. Sebagai bahan masukan dan usulan kepada Urbinkes Akpol
Semarang untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik
b. Untuk peserta (ASN) agar setiap pelaksanaan kegiatan pada
tempat tugas berlandaskan atas nilai-nilai dasar profesi ASN
sehingga dapat melaksanakan tugas secara prefesional dengan
nilai-nilai ANEKA yang diharapkan
c. Pelayanan Gizi Urbinkes Akpol Semarang dapat dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
d. Penyelenggaraan Pelayanan Gizi Urbinkes Akpol Semarang
dilakukan secara terukur, tertata dan dapat
dipertanggungjawabkan

2. Manfaat Eksternal
Dengan tertanam kuat nilai-nilai dasar ASN pada setiap
individu ASN tersebut maka tujuan Pemerintah dalam
meningkatkan penyelenggaraan pelayanan publik akan terwujud
melalui Whole of Goverment, pelayanan publik dan komitmen mutu
yang dilaksanakan oleh setiap ASN.
BAB II
PROFIL ORGANISASI

A. Gambaran Umum Organisasi Urusan Bina Kesehatan


Sub Bagian Sumber Daya disingkat Subbag Sumda adalah
unsur Staf Perencanaan di bawah Bag Renmin. Subbag Sumda
dalam salah satu pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Urusan
Pembinaan Kesehatan disingkat Urbinkes. Urbinkes merupakan
unsur pelaksana kesehatan berada di bawah Subbag Sumda Bag
Renmin Akpol yang menyelenggarakan 2 (dua) fungsi utama disebut
Dukungan Kesmapta dan Dukungan Yankes dengan sasaran para
peserta didik Akpol yang memiliki tugas sebagai berikut:
1. Melaksanakan upaya kesehatan promotif/ preventif untuk taruna/
siswa;
2. Melaksanakan upaya kesehatan kuratif untuk taruna/ siswa;
3. Menyelenggarakan kegiatan administrasi kesehatan taruna/
siswa;
4. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan (Rumkit) untuk
personel beserta keluarga serta masyarakat umum.
5. Dalam pelaksaan tugasnya Kaur Yankes dibantu oleh :
a. Perwira Urusan Pelayanan Kesehatan disingkat Paur Yankes,
b. Perwira urusan Kesehatan Samapta disingkat Paur Kesmapta,
c. Perwira Urusan Materiil dan Kesehatan disingkat Paur Matkes,
d. Perwira Urusan Administrasi Kesehatan disingkat Paur Minkes.

B. Visi dan Misi Organisasi Akademi Kepolisian


1. Visi
“Menjadi lembaga pendidikan yang menghasilkan Polisi
profesional, cerdas, bermoral, dan modern yang berwawasan
global dan berstandar internasional (world class police academy)”.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan pembentukan perwira polri
melalui kegiatan pembelajaran, pelatihan, dan pengasuhan
secara bertahap dan berkesinambungan pada setiap tingkat
pendidikan.
b. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam upaya
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkait
dengan bidang kepolisian.
c. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat yang
terkait dengan bidang kepolisian.
d. Menyelenggarakan tata kelola institusi yang berorientasi pada
pelayanan prima dan berkembang menjadi pusat unggulan
(center of excellence).
e. Mengembangkan kerjasama dan jejaring kerja dengan berbagai
lembaga di dalam dan luar negeri.

C. Tugas dan Fungsi Organisasi Urbinkes


Urusan Pembinaan Kesehatan disingkat Urbinkes bertugas:
1. Melaksanakan upaya kesehatan promotif/ preventif untuk taruna/
siswa
2. Melaksanakan upaya kesehatan kuratif untuk taruna/ siswa
3. Menyelenggarakan kegiatan administrasi kesehatan taruna/ siswa
4. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan (Rumkit) untuk
personel beserta keluarga serta masyarakat umum
5. Dalam pelaksaan tugasnya Kaur Yankes dibantu oleh:
a. Perwira Urusan Pelayanan Kesehatan disingkat Paur Yankes,
bertugas:
1) Melaksanakan Pelayanan rawat jalan berupa poliklinik
umum, poliklinik gigi, dan pelayanan rujukan
2) Melaksanakan pelayanan rawat inap taruna/ siswa
3) Melaksanakan pelayanan kesehatan untuk personel dan
masyarakat umum berupa rawat jalan, pelayanan KB/KIA,
rawat inap, rawat salin, dan rawat darurat.
b. Perwira urusan Kesehatan Samapta disingkat Paur Kesmapta,
bertugas:
1) Melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada taruna/
siswa dan personel beserta keluarganya
2) Melaksanakan pengawasan gizi makanan taruna/ siswa
3) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara berkala
untuk taruna/siswa dan personel
4) Melaksanakan penyuluhan kesehatan lingkungan tempat
tinggal/asrama bagi taruna/siswa dan personel
5) Memberikan dukungan kesehatan lapangan sesuai
dengan kegiatan kalender akademik (dikdasbhara,
latganda, SAR darat/air, Deputasi, latsitarda, Upacara dll).
c. Perwira Urusan Materiil dan Kesehatan disingkat Paur Matkes,
bertugas:
1) Menginventarisir peralatan kesehatan
2) Melaksanakan pengadaan obat-obatan dan peralatan
laboratorium dan kesehatan rumah sakit
3) Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan peralatan
laboratorium dan kesehatan Rumah Sakit.
d. Perwira Urusan Administrasi Kesehatan disingkat Paur Minkes,
bertugas:
1) Menyelenggarakan pelaporan kesehatan taruna/ siswa
dan personel kepada Gubernur akpol
2) Menyusun nilai kesehatan Taruna/ siswa
3) Menyusun Naskah Kesehatan Perorangan (NKP) taruna/
siswa dan personel
4) Melaksanakan pelaporan kegiatan rumah sakit sesuai
peraturan yang berlaku di Dinas Kesehatan dan
Pusdokkes Polri
5) Melaksanakan laporan pertanggung jawaban realisasi
dana non-APBN, DPK ke Bidkeu Mabes Polri.

D. Tugas dan Fungsi Nutrisionis Terampil


Tugas pokok nutrisionis terampil merupakan tugas utama yang
harus dijalankan oleh seorang nutrisionis. Tugas pokok tersebut
berkaitan dengan ruang lingkup bidan dalam mengerjakan tugasnya
sehari-hari. Dimana tugas pokok nutrisionis yang dikerjakan
mencerminkan kompetensi yang dimiliki oleh nutrisionis tersebut.
Tugas pokok nutrisionis antara lain:
1. Melakukan kegiatan antropometri kepada taruna
2. Menentukan status gizi taruna
3. Memberikan edukasi melalui penyuluhan gizi;
4. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu;
5. Melaksanakan pengawasan gizi makanan taruna/ siswa.
Tugas pokok nutrisionis harus dilakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab agar terhindar dari kesalahan dalam melakukan tugas
pokok nutrisionis tersebut.

E. Nilai - Nilai Organisasi Urbinkes


Urusan Pembinaan Kesehatan merupakan unsur pelaksana
kesehatan berada di bawah Subbag Sumda Bag Renmin Akpol
memiliki landasan nilai yaitu:
1. Dharma adalah rela berkorban dalam melaksanakan bhaktinya
kepada nusa, bangsa dan negara.
2. Bijaksana adalah Mampu mengambil keputusan adil dan tanpa
pamrih.
3. Ksatria adalah memiliki kecakapan dan mampu melaksanakan
tugas dengan cepat dan berani.
11

F. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI URBINKES AKPOL LEMDIKPOL


Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010

PLT. KAUR BINKES SMF


Kompol dr. Aris Setiyawan, M.Kes, M.Si.Med,
Kompol Christina Wisnu Tri Wulandari, Amk
Sp.B

PAUR YANKES PAUR KESMAPTA


Penata I dr. Risma Gayanti
Pembina dr. Jarot Prihandoko

BAN UM
BAN UM
1. Pengatur I Suryani Katri Pengatur J. Agus Prasetyo

2. Pengatur Marwanta Pengatur Surianto


3. Pengatur Sri Tarni

Gambar 2.1 Bagan struktur organisasi Urbinkes


BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI HABITUASI

A. Kegiatan
Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh penulis sebagai
aktualisasi dan habituasi dalam rangka Mengoptimalkan Pelayanan
Gizi di Urbinkes Akpol Polri Semarang, dengan rincian kegiatan
sebagai berikut:
a.Pengumpulan data antropometri taruna
b.Penentuan status gizi taruna berdasarkan antropometri
c. Assesment gizi pada taruna dan siswa SIPSS dengan status gizi
overweight
d.Menghitung kebutuhan gizi taruna
e.Pembuatan leaflet edukasi gizi
f. Intervensi gizi taruna
g.Monitoring dan evaluasi
Dalam pelaksanaan aktualisasi habituasi disatuan kerja yang
telah dilakukan selama 30 hari dihasilkan semua rancangan kegiatan
terlaksana dengan baik dan lancar tidak ditemukan suatu kendala
yang berarti. Adapun penjelasan dari masing masing kegiatan
diantaranya sebagai berikut:

1. a. Nama/Jenis kegiatan
Pengumpulan data antropometri taruna

b. Tujuan kegiatan
Pengumpulan data antropometri taruna ini bertujuan untuk
mendapatkan data berat badan, tinggi badan dan massa lemak
taruna.
c. Tahapan kegiatan
Pengumpulan data antropometri taruna dilakukan dengan
melihat data sekunder hasil pemeriksaan kesehatan yang telah
dilakukan oleh tim urbinkes. Tahapan kegiatan tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Meminta izin mengambil data pemeriksaaan kepada atasan
dan admin urbinkes
2) Mengumpulkan data sekunder pemeriksaan kesehatan
taruna
3) Mengentri data antropometri taruna hasil rikkes
4) Merekap data taruna yg memiliki status gizi overweight

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan pengumpulan data antropometri taruna
dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 26 Juli 2019 di kantor
Urbinkes dengan meminta ijin kepada atasan dan staf yang
membidangi di bagian tersebut untuk kemudian dilakukan
pengumpulan data-data yang diperlukan.

e. Hasil kegiatan
Kegiatan pengumpulan data antropometri taruna dengan
melihat data sekunder pemeriksaan kesehatan terlaksana
dengan baik dan lancar sehingga penulis mendapatkan data
berat badan, tinggi badan dan massa lemak taruna. Data
sekunder pemeriksaan kesehatan sejumlah 750. Capaian
kegiatan pengumpulan data antropometri adalah (750:750) x
100% = 100%.
f. Nilai-nilai dasar ASN
1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan pengumpulan data
antropometri dilakukan dengan berkesinambungan, cermat,
teliti, dan tepat waktu sebagai pertanggung jawaban profesi
nutrisionis.
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan pengumpulan data
antropometri dilakukan dengan penuh tanggungjawab secara
objektif tanpa membeda bedakan taruna.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan kegiatan pengumpulan data
antropometri dilakukan dengan memperhatikan prinsip etika
dan mejaga kerahasiaan taruna.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan pengumpulan data
antropometri dilakukan dengan benar sesuai aturan yang
berlaku di organisasi.
5) Anti korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan pengumpulan data
antropometri tidak memanipulasi data hasil pengukuran
antropometri.

g. Keterkaitan dengan mata diklat


1) WoG
Dalam pelaksanaan kegiatan pengumpulan data
antropometri bekerjasama dengan petugas kesehatan lain
seperti perawat dan dokter dalam meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal.
2) Manajemen ASN
Dalam pelaksanaan kegiatan pengumpulan data
antropometri taruna dilakukan dengan berlandaskan etika
profesi.
3) Pelayan Publik
Dalam pelaksanaan kegiatan pengumpulan data
antropometri dilakukan secara teliti, benar dan sesuai
standar operasional sebagai bentuk pelayanan kesehatan
terhadap taruna.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Kegiatan pengumpulan data antropometri taruna yang
dilakukan secara akuntabel dan teliti akan berkontribusi terhadap
misi Urbinkes nomor 2 yaitu menyelenggarakan kegiatan
penelitian dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terkait dengan bidang kepolisian.

i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Kegiatan pengumpulan data antropometri taruna secara
cermat, tanggung jawab, tidak diskriminatif dan sesuai standar
operasional, maka akan menguatkan nilai nilai yang terkadung
dalam organisasi yaitu pada nilai bijaksana dan ksatria.

j. Kesimpulan
Kegiatan pengumpulan data antropometri taruna berjalan
dengan baik dan lancar sehingga mencapai hasil yang maksimal.
k. Foto dan dokumen

Gambar 3.1 Kegiatan pengumpulan data pemeriksaan kesehatan

Gambar 3.2 Kegiatan entri data antropometri taruna hasil rikkes

2. a. Nama/jenis kegiatan
Penentuan status gizi taruna berdasarkan antropometri.

b. Tujuan kegiatan
Kegiatan penentuan status gizi taruna berdasarkan
antropometri mempunyai tujuan untuk mengetahui taruna yang
mengalami status gizi overweight.
c. Tahapan kegiatan
Kegiatan penentuan status gizi taruna berdasarkan
antropometri ini dilakukan dengan melihat data sekunder hasil
pemeriksaan kesehatan yang telah dilakukan olah tim urbinkes.
Tahapan kegiatan ini meliputi:
1) Menyiapkan file data pemeriksaan kesehatan yang di sudah
entri
2) Menghitung status gizi masing-masing individu
3) Memilih taruna yang memiliki status gizi overweight
4) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan tersebut.

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Juli 2019 di
ruang kerja urbinkes Akpol.

e. Hasil kegiatan
Kegiatan penentuan status gizi ini dilakukan dengan
menghitung hasil antropometri data sekunder sejumlah 750
taruna. Hasil dari penentuan status gizi berdasarkan
antropometri ini diperoleh sejumlah 4 taruna dan 6 siswa SIPPS
yang memiliki status gizi overweight. Capaian kegiatan ini adalah
(750:750)x100%=100%.

f. Nilai-nilai dasar ASN


1) Akuntabilitas
Pelaksanaan kegiatan penentuan status gizi taruna
berdasarkan antropometri dilakukan secara cermat dan tepat
sesuai indikator indeks massa tubuh sebagai bentuk
pertanggungjawaban profesi.
2) Nasionalisme
Pelaksanaan kegiatan penentuan status gizi taruna
berdasarkan antropometri antropometri dilakukan tanpa
membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan kegiatan menentukan status gizi
taruna Akpol berdasarkan antropometri dilakukan hati-hati,
benar dan tepat.
4) Komitmen mutu
Pelaksanaan kegiatan penentuan status gizi taruna
berdasarkan antropometri dilakukan sesuai dengan standart
prosedur operasional untuk menjalankan komitmen mutu.
5) Anti korupsi
Pelaksanaan kegiatan penentuan status gizi taruna
berdasarkan antropometri dilakukan secara jujur dan ikhlas
tanpa mengharap imbalan apapun.

g. Keterkaitan dengan mata diklat


1) WOG
Pelaksanaan kegiatan penentuan status gizi taruna
berdasarkan antropometri bekerjasama dengan staf bagian
Bantuan Umum
2) Manajemen ASN
Pelaksanaan kegiatan penentuan status gizi taruna
berdasarkan antropometri telah sesuai dengan kedudukan
kita sebagai seorang ASN yang profesional, bersih dari
praktik KKN selain itu peran kita ASN untuk memberikan
inovasi baru yang berguna untuk organisasi kita.
3) Pelayanan publik
Pelaksanaan kegiatan penentuan status gizi taruna
berdasarkan antropometri dilakukan secara benar, tepat dan
sesuai SOP yang berlaku sebagai bentuk untuk mewujudkan
pelayanan kesehatan khususnya gizi secara prima dan
paripurna kepada taruna.

h. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi


Pelaksanaan kegiatan penentuan status gizi taruna
berdasarkan antropometri dari data sekunder pemeriksaan
kesehatan taruna Akpol akan berkontribusi sesuai misi
Urbinkes Akpol no 4 yaitu menyelenggarakan tata kelola
institusi yang beorientasi pada pelayanan prima dan
berkembang menjadi pusat unggulan (center of excellence).

i. Penguatan nilai-nilai organisasi


Pelaksanaan kegiatan penentuan status gizi taruna
berdasarkan antropometri dari data sekunder pemeriksaan
kesehatan Taruna Akpol secara tepat akan menguatkan pada
nilai ksatria yang memiliki kecakapan dan mampu melaksanakan
tugas dengan cepat dan berani.

a. Kesimpulan
Telah dilakukan penentuan status gizi taruna berdasarkan
antropometri sehingga diketahui taruna yang mengalami
malnutrisi baik yang overweight maupun underweight.
b. Foto dan dokumentasi

Gambar 3.3 Kegiatan menentukan status gizi taruna

3. a. Nama/jenis kegiatan
Assesment gizi pada taruna dan siswa SIPSS dengan
status gizi overweight.

b. Tujuan kegiatan
Kegiatan assesment gizi yang dilakukan pada taruna dan
siswa SIPSS dengan status gizi overweight ini mempunyai tujuan
yaitu:
1) Mengetahui data hasil antropometri terbaru berupa berat
badan, tinggi badan, body massa indeks dan massa lemak
tubuh.
2) Mengetahui katagori aktivitas yang dilakukan taruna dalam
kegiatan sehari-harinya
3) Mengetahui riwayat makanan yang dikonsumsi
4) Mengetahui besaran prosentase kecukupan asupan gizi
c. Tahapan kegiatan
Berikut merupakan tahapan kegiatan assesment gizi yang
dilakukan pada taruna dan siswa SIPSS yang mengalami status
gizi overweight yaitu:
1) Melakukan pengukuran antropometri
2) Melihat data biokimia/hasil lab taruna jika ada
3) Mengamati dan menanyakan keluhan fisik/klinis taruna
4) Menanyakan riwayat makan (Dietary History) taruna selama
3 hari kebelakang (Food Recall)
5) Menghitung data Food Recall dengan program Nutrisurvey
6) Menganalisis dan mengklasifikasi hasil perhitungan data
Food Recall yang dibandingkan dengan kebutuhan taruna
7) Mencacat dalam file laporan.

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan assesment gizi yang dilakukan pada taruna yang
mengalami status gizi overweight dilaksanakan pada hari Senin
tanggal 5 Agustus 2019. Serangkaian pelaksanaan kegiatan ini
dimulai pukul 08.00 sampai pukul 11.30 WIB bertempat di
Urbinkes Akpol. Kegiatan assessment ini dihadiri sejumlah 6
Taruna overweight yang didampingi oleh Perwira Pengasuhnya
masing-masing kemudian dilakukan penimbangan, sosisalisasi
dan konsultasi oleh petugas gizi dan Ka Urbinkes.
Kegiatan assesment gizi taruna overweight melalui dietery
history dengan food recall 24 jam selama 3 hari dilaksanakan
pada hari Kamis tanggal 8 Agustus 2019. Serangkaian
pelaksanaan kegiatan ini dimulai pukul 09.00 sampai pukul 10.00
WIB bertempat di Urbinkes Akpol. Kegiatan assessment ini
dihadiri sejumlah 6 Taruna overweight yang didampingi oleh
Perwira Pengasuhnya masing-masing kemudian pembagian
formulir food recall untuk diisi selama 3 hari ke depan.
Kegiatan Assesment gizi Siswa SIPSS overweight
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 12 Agustus 2019
bertempat di kantor Urbinkes Akpol. Kegiatan ini dihadiri
sejumlah 4 Siswa SIPSS Akpol overweight yang didampingi oleh
Perwira Pengasuhnya masing-masing.

e. Hasil kegiatan
Hasil kegiatan yaitu terlaksananya kegiatan assesment
gizi yang dilakukan pada taruna dan siswa SIPSS yang
mengalami status gizi overweight. Sejumlah 6 Taruna Akpol
yang mengalami status gizi overweight telah hadir dalam
undangan pendalaman masalah gizi klinis yang sedang mereka
alami pada pukul 09.30 WIB setelah mendapatkan ijin dari kelas
masing-masing. Sejumlah 6 taruna setelah dilakukan
penimbangan maka memperoleh hasil data status gizi terbaru
yang masih melebihi dari standar kesehatan batas normal yang
telah ditentukan atau overweight. Dari hasil konsultasi dan tanya
jawab tentang masalah gizi, perlu dilakukan intervensi yang lebih
mendalam agar selama kegiatan pendidikan dapat berjalan
dengan lancar. Aktivitas yang mereka lakukan saat ini tergolong
dalam keadaan sedang karena sudah di tingkat III dan IV.
Sehingga aktivitas fisik sudah mulai dikurangi.
Di akhir kegiatan ini kami melakukan janjian kepada
Taruna tersebut agar kembali ke kantor Urbinkes pada hari
Kamis tanggal 8 Agustus untuk melakukan assessment dan
intervensi yang lebih mendalam. Dan menginformasikan kepada
pengasuh masing-masing untuk mendapatkan ijin mereka pada
hari yang sudah kami tentukan. Sedangkan hasil assessment
pada 4 siswa SIPSS perhitungan nilaigizi makanan yang
dikonsumsi tidak berlebih dengan kebutuhan nilai gizi individu.
Capaian hasil kegiatan assessment gizi pada taruna dan SIPSS
yang mengalami status gizi overwigt adalah
(10:10)x100%=100%.

f. Nilai-nilai dasar ASN


1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan assesment gizi pada
taruna dan siswa SIPSS dengan status gizi overweight setiap
tahap assesment gizi dilakukan secara benar, cermat, tepat,
dan profesional sebagai pertanggungjawaban profesi
nutrisionis.
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan assesment gizi pada
taruna dan siswa SIPSS dengan status gizi overweight
dilakukan dengan sikap adil dan tidak membeda-bedakan
klien pada saat melakukan assesment gizi, saat
berkomunikasi dengan klien menggunakan bahasa indonesia
yang baik dan benar, serta mudah di mengerti.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan kegiatan assesment gizi pada
taruna dan siswa SIPSS dengan status gizi overweight
dilakukan dengan bersikap ramah dalam berkomunikasi,
menunjukan rasa empati, saling menghormati dan menjaga
kerahasiaan klien.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan assesment gizi pada
taruna dan siswa SIPSS dengan status gizi overweight
dilakukan sesuai standar prosedur agar efektif serta efisien.
5) Anti Korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan assesment gizi pada
taruna dan siswa SIPSS dengan status gizi overweight
dilakukan dengan jujur dan tanpa meminta imbalan dari
apapun.

g. Keterkaitan dengan mata diklat


1) WoG
Dalam pelaksanaan kegiatan assesment gizi pada
taruna dan siswa SIPSS dengan status gizi overweight
bekerjasama antara nutrisionis dan tenaga kesehatan lain
dalam pelayanan kesehatan.
2) Menejemen ASN
Dalam pelaksanaan kegiatan assesment gizi pada
taruna dan siswa SIPSS dengan status gizi overweight
dilakukan dengan berlandaskan etika profesi.
3) Pelayan publik
Dalam pelaksanaan kegiatan assesment gizi pada
taruna dan siswa SIPSS dengan status gizi overweight
dilakukan secara benar dan sesuai standar operasional
sebagai bentuk pelayanan gizi terhadap taruna.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Kegiatan assesment gizi pada taruna dan siswa SIPSS
dengan status gizi overweight sebagai bentuk pelayanan gizi
untuk mencapai derajat kesehatan taruna yang optimal sesuai
dengan misi no 4 yaitu Menyelenggarakan tata kelola institusi
yang berorientasi pada pelayanan prima dan berkembang
menjadi pusat unggulan (center of excellence).

i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Kegiatan assesment gizi pada taruna dan siswa SIPSS
dengan status gizi overweight yang dilakukan secara cermat,
tanggung jawab, tidak diskriminatif dan sesuai standar
operasional, maka hal tersebut sebagai bentuk penguatan
terhadap nilai bijaksana yang mampu mengambil keputusan adil
dan tanpa pamrih pada nilai nilai organisasi.

j. Kesimpulan
Telah assesment gizi pada taruna dan siswa SIPSS
dengan status gizi overweight melalui penimbangan
antropometri, konsultasi dan tanya jawab tentang penyebab dan
riwayat makan serta aktivitas fisik sehari hari sehingga dapat
diketahui secara mendalam permasalahan status gizi taruna
tersebut.
k. Foto dan dokumentasi

Gambar 3.4 Kegiatan assessment gizi

Gambar 3.5Kegiatan sosialisasi pengisian food recall


4. a. Nama/jenis kegiatan
Menghitung nilai kebutuhan gizi taruna yang mengalami
status gizi overweight.

b. Tujuan kegiatan
Kegiatan menghitung nilai kebutuhan gizi Taruna Akpol
yang mengalami status gizi overweight ini mempunyai tujuan
yaitu untuk mengetahui nilai kalori kebutuhan gizi pada makanan
yang seharusnya dikonsumsi sehari hari agar mendapatkan
berat badan yang ideal.

c. Tahapan kegiatan
Berikut merupakan tahapan kegiatan menghitung nilai
kebutuhan gizi taruna yang mengalami status gizi overweight
yaitu:
1) Melihat hasil anamnesa taruna
2) Melihat status gizi taruna ;
3) Menghitung berat badan ideal taruna ;
4) Menghitung Angka Metabolisme Basal (AMB) taruna dengan
rumus Harris Benedict, yaitu:
Laki-laki= 66+(13,7xBB)+(5xTB)-(6,8xU)
Wanita= 655+(9,6xBB)+(1,8xTB)-(4,7xU)
5) Menentukan klasifikasi jenis aktifitas fisik taruna
Gender
Aktifitas Fisik
Laki-laki Perempuan
Bedrest 1,30 1,30
Ringan 1,65 1,55
Sedang 1,76 1,70
Berat 2,10 2,00
Tabel 3.1 Klasifikasi jenis aktifitas fisik

6) Menghitung kebutuhan energi dengan rumus:


Energi = AMB X Aktifitas fisik
7) Menghitung kebutuhan zat gizi dengan prosentase sebagai
berikut:
Protein 15%
Lemak 20%
Karbohidrat 65%
8) Menerapkan hasil penghitungan kebutuhan gizi untuk porsi
makan sehari
9) Mendokumentasikan hasil penghitungan kebutuhan gizi.

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan menghitung nilai kebutuhan gizi taruna yang
mengalami status gizi overweight dilaksanakan pada hari Senin
tanggal 5 Agustus 2019. Serangkaian pelaksanaan kegiatan ini
dimulai pukul 13.00 sampai pukul 15.00 WIB bertempat di
Urbinkes Akpol. Terdapat nilai kebutuhan gizi masing-masing
taruna berbeda-beda sesuai dengan tinggi badan dan berat
badan.

e. Hasil kegiatan
Hasil kegiatan yaitu terlaksananya kegiatan menghitung
nilai kebutuhan gizi taruna yang mengalami status gizi
overweight. Hasil dari perhitungan nilai kebutuhan gizi di masing-
masing individu yang overwight nantinya sebagai acuan untuk
besarnya pemorsian makanan yang sebaiknya dikonsumsi oleh
Taruna sehingga tidak berlebih ataupun kurang. Penghitungan
kebutuhan gizi ini dilakukan terhadap 6 taruna yang mengalami
overwigt. Hasil capaian kegiatan ini adalah (6x6)x100%=100%.

f. Nilai-nilai dasar ASN


Penerapan nilai ANEKA dalam kegiatan menghitung nilai
kebutuhan gizi taruna yang mengalami status gizi overweight ini
yaitu:
1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan menghitung kebutuhan
gizi taruna dilakukan secara benar, cermat, tepat, dan sesuai
standar operasional sebagai pertanggungjawaban profesi
nutrisionis.
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan menghitung kebutuhan
gizi taruna dilakukan tanpa membeda-bedakan dan tanpa
lelah sebagai bentuk semangat nasionalisme.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan kegiatan menghitung kebutuhan
gizi taruna dilakukan dengan memasukkan data secara benar
dan akurat.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan menghitung kebutuhan
gizi taruna dilakukan sesuai dengan rumus standar yaitu
rumus Harris Benedict sehingga meningkatkan mutu
pelayanan.
5) Anti korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan menghitung kebutuhan
gizi taruna dilakukan secara transparan dan tidak
memanipulasi data.

g. Keterkaitan dengan mata diklat


Kegiatan menghitung nilai kebutuhan gizi taruna yang
mengalami status gizi overweight berkaitan sesuai mata diklat ini
yaitu:
1) WoG
Dalam pelaksanaan kegiatan menghitung kebutuhan
gizi taruna dilakukan kerjasama antara nutrisionis dan taruna
dalam menghitung kebutuhan gizi.
2) Menejemen ASN
Dalam pelaksanaan kegiatan menghitung kebutuhan
gizi taruna dilakukan dengan berlandaskan etika profesi.
3) Pelayan Publik
Dalam pelaksanaan kegiatan menghitung kebutuhan
gizi taruna dilakukan sebagai bentuk pelayanan gizi terhadap
taruna.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Kegiatan menghitung kebutuhan gizi taruna secara tepat
dan cermat akan berkontribusi terhadap misi Urbinkes yaitu misi
no 4 dalam menyelenggarakan tata kelola institusi yang
berorientasi pada pelayanan prima dan berkembang menjadi
pusat unggulan (center of excellence).

i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Kegiatan menghitung status gizi taruna yang sesuai
standar prosedur akan memperkuat nilai-nilai bijaksana yang
mampu mengambil keputusan dan ksatria yang memiliki
kecakapan serta mampu melaksanakan tugas denngan cepat
sesuai nilai nilai yang terkandung dalam organisasi.

j. Kesimpulan
Telah dilakukan kegiatan menghitung nilai kebutuhan gizi
taruna yang mengalami status gizi overweight sebagai acuan
dalam pemorsian makanan sehari hari yang akan dikonsumsi
untuk mendapatkan berat badan yang ideal.
k. Foto dan dokumentasi

Gambar 3.6 Kegiatan menghitung kebutuhan gizi taruna

5. a. Nama/jenis kegiatan
Pembuatan leaflet edukasi gizi

b. Tujuan kegiatan
Dengan adanya kegiatan membuat leafleat edukasi gizi
dapat digunakan sebagai media alat informasi promosi
kesehatan yang berbentuk ringkas, praktis dan jelas sehingga
mudah dibawa untuk dibaca dan dipelajari secara mudah dengan
desain yang menarik.

c. Tahapan kegiatan
Berikut merupakan tahapan kegiatan membuat leafleat
edukasi gizi ini meliputi :
1) Berkonsultasi dengan penangung jawab urbinkes untuk
membuat leaflet
2) Berdiskusi dengan dokter di urbinkes untuk membuat leaflet
3) Mencari sumber bahan/materi sesuai sains IPTEK
4) Mendesain leaflet dengan menarik
5) Mencetak leaflet

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan membuat leafleat edukasi gizi ini dilaksanakan
pada hari Rabu tanggal 7 Agustus 2019 mulai pukul 08.00
sampai 15.00 WIB di ruang kerja Urbinkes Akpol.

e. Hasil kegiatan
Hasil kegiatan yaitu terlaksananya dalam membuat
beberapa leafleat edukasi gizi yang terkait dengan yang dialami
oleh para Taruna. Leafleat tersebut dicetak untuk dapat
dibagikan ke Taruna yang memerlukan agar para Taruna lebih
mengetahui tentang segala diet penyakit pada kesehatan.

f. Nilai-nilai dasar ASN


Penerapan nilai ANEKA dalam kegiatan membuat leafleat
edukasi gizi ini yaitu:
1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan leaflet
edukasi gizi dilakukan secara benar, cermat, tepat, dan
profesional sebagai pertanggungjawaban profesi nutrisionis.
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan leaflet
edukasi gizi dilakukan menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar, serta mudah di mengerti.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan leaflet
edukasi gizi berkonsultasi dengan kepala urbinkes dan
diskusi dengan dokter bersikap ramah dalam berkomunikasi,
menunjukan rasa empati dan saling menghormati serta
mengedepankan musyawarah.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan leaflet
edukasi gizi berasal dari sumber ilmu secara ilmiah sehingga
mempunyai mutu yang berkualitas.
5) Anti korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan leaflet
edukasi gizi dilakukan memberikan infomasi materi laflet
dengan benar

g. Keterkaitan dengan mata diklat


1) WoG
Dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan leaflet
edukasi gizi dilakukan dengan konsultasi dan diskusi di
dalam proses pembuatan leaflet antara nutrisionis dan pihak
yang terkait.
2) Menejemen ASN
Dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan leaflet
edukasi gizi dilakukan dengan berlandaskan etika profesi.
3) Pelayan Publik
Dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan leaflet
edukasi gizi dilakukan sesuai dengan masalah gizi yang ada
sebagai bentuk pelayanan gizi terhadap taruna.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Kegiatan pembuatan leaflet edukasi gizi akan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan urbinkes yang
sesuai standar dan optimal sesuai dengan misi urbinkes no 4
yaitu menyelenggarakan tata kelola institusi yang berorientasi
pada pelayanan prima dan berkembang menjadi pusat unggulan
(center of excellence).

i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Kegiatan pembuatan leaflet edukasi gizi sesuai dengan
materi dan standar prosedur akan memperkuat nilai-nilai ksatria
yang memiliki kecakapan dan mampu melaksanakan tugas
dengan cepat dan berani pada nilai nilai yang dimiliki organisasi.

j. Kesimpulan
Telah dilakukan kegiatan membuat leafleat edukasi gizi
dengan menghasilkan beberapa leaflet yang telah dicetak untuk
bahan materi intervensi gizi kepada taruna yang mengalami
beberapa permasalahan kesehatan agar mengetahui diet
makanan yang baik. Sehingga Taruna dapat menambah
wawasan tentang preventif dalam mencegah penyakit.

k. Foto dan dokumentasi

Gambar 3.7 Kegiatan diskusi pembuatan leaflet edukasi gizi


6. a. Nama/jenis kegiatan
Intervensi gizi taruna overweight

b. Tujuan kegiatan
Kegiatan intervensi gizi taruna overweight berupa rujukan
ke dokter spesialis gizi klinis di Rumah Sakit Bhayangkara
Polda Jawa Tengah ini mempunyai tujuan yaitu:
1) Mendapatkan konsultasi gizi yang lebih spesifik
2) Mendapatkan treatment yang tepat sesuai kondisi status gizi
individu taruna
3) Menurunkan berat badan secara bertahap sampai dengan
status gizi normal

c. Tahapan kegiatan
Berikut merupakan tahapan Kegiatan intervensi gizi taruna
overweight berupa rujukan ke dokter spesialis gizi klinis di
Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Tengah ini yaitu:
1) Mengundang taruna overweight ke kantor Urbinkes
2) Membuat surat rujukan
3) Mendampingi taruna ke dokter spesialis gizi klinis di Rumah
Sakit Bhayangkara Polda Jawa Tengah
4) Mendokumentasikan kegiatan

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan Intervensi gizi taruna overweight berupa rujukan
ke dokter spesialis gizi klinis dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 8, 15, 20 dan 22 Agustus 2019. Serangkaian
pelaksanaan kegiatan ini dimulai pukul 10.00 sampai pukul 15.00
WIB bertempat di Urbinkes Akpol kemudian dilanjutkan ke
Rumah Sakit Bhayangkara Akpol.
e. Hasil kegiatan
Hasil kegiatan yaitu terlaksananya kegiatan intervensi gizi
taruna overweight berupa rujukan ke dokter spesialis gizi klinis
sejumlah 6 taruna yang mengalami status gizi overweight telah
mendapatkan intervensi gizi dengan konsultasi dan perlakukan
melalui diet menu makanan dan teraphy injeksi penghancur
lemak. Hasil capaian kegiatan ini adalah (6x6)8100%=100%.

f. Nilai-nilai dasar ASN


Penerapan nilai ANEKA dalam intervensi gizi taruna
overweight berupa rujukan ke dokter spesialis gizi klinis ini yaitu:
1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan intervensi gizi taruna
overweight berupa rujukan ke dokter spesialis gizi klinis
dilakukan secara benar, cermat, tepat, dan profesional
sebagai pertanggungjawaban profesi nutrisionis.
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan intervensi gizi taruna
overweight berupa rujukan ke dokter spesialis gizi klinis
dengan sikap adil dan tidak membeda-bedakan klien pada
saat melakukan intervensi gizi, saat berkomunikasi dengan
klien menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar,
serta mudah di mengerti.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan kegiatan intervensi gizi taruna
overweight berupa rujukan ke dokter spesialis gizi klinis
dilakukan dengan bersikap ramah dalam berkomunikasi,
menunjukan rasa empati, saling menghormati dan menjaga
kerahasiaan klien.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan intervensi gizi taruna
overweight berupa rujukan ke dokter spesialis gizi klinis
dilakukan sesuai standar prosedur agar efektif serta efisien.
5) Anti korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan intervensi gizi taruna
overweight berupa rujukan ke dokter spesialis gizi klinis
dilakukan dengan jujur dan tanpa meminta imbalan dari
klien.

g. Keterkaitan dengan mata diklat


Kegiatan intervensi gizi taruna overweight berupa rujukan
ke dokter spesialis gizi klinis berkaitan sesuai mata diklat ini
yaitu:
1) WoG
Dalam pelaksanaan kegiatan intervensi gizi taruna
overweight berupa rujukan ke dokter spesialis gizi klinis
bekerjasama antara nutrisionis dan dokter spesialis dalam
pelayanan kesehatan.
2) Menejemen ASN
Dalam kegiatan intervensi gizi taruna overweight
berupa rujukan ke dokter spesialis gizi klinis dilakukan
dengan berlandaskan etika profesi.
3) Pelayan Publik
Dalam pelaksanaan kegiatan intervensi gizi taruna
overweight berupa rujukan ke dokter spesialis gizi klinis
dilakukan secara benar dan sesuai standar operasional
sebagai bentuk pelayanan gizi terhadap taruna.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Kegiatan kegiatan intervensi gizi taruna overweight
berupa rujukan ke dokter spesialis gizi klinis sebagai bentuk
pelayanan gizi untuk mencapai derajat kesehatan taruna yang
optimal sesuai dengan misi no 5 yaitu mengembangkan
kerjasama dan jejaring kerja dengan berbagai lembaga di dalam
dan luar negeri.

i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Kegiatan intervensi gizi taruna overweight berupa rujukan
ke dokter spesialis gizi klinis yang dilakukan secara cermat,
tanggung jawab, tidak diskriminatif dan sesuai standar
operasional, maka hal tersebut sebagai bentuk penguatan
terhadap nilai bijaksana yang mampu mengambil keputusan adil
dan tanpa pamrih pada nilai nilai organisasi.

j. Kesimpulan
Telah dilakukan kegiatan intervensi gizi taruna
overweight berupa rujukan ke dokter spesialis gizi klinis untuk
mendapatkan tindakan terapi gizi lanjutan untuk menurunkan
berat badan secara bertahap sehingga mencapai status gizi
normal.

k. Foto dan dokumentasi


Gambar 3.8 Kegiatan tindakan rujukan pada dokter spesialis gizi
klinis.

7. a. Nama/jenis kegiatan
Monitoring dan evaluasi gizi

b. Tujuan kegiatan
Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi taruna overweight
ini mempunyai tujuan yaitu:
1) Mengetahui data hasil perkembangan antropometri terbaru
berupa berat badan, tinggi badan, body massa indeks dan
massa lemak tubuh.
2) Mengetahui prosentase besaran nilai gizi yang dikonsumsi

c. Tahapan kegiatan
Berikut merupakan kegiatan tahapan monitoring dan
evaluasi gizi taruna overweight yaitu:
1) Menghubungi taruna overweight melalui Komandan Batalyon
masing-masing untuk mendatangkan kembali tarunanya ke
kantor Urbinkes.
2) Mempersilahkan taruna tersebut masuk ke ruang
pemeriksaan Urbinkes Akpol
3) Mendatangani absensi kehadiran
4) Melakukan pengukuran antropometri kembali
5) Menghitung hasil food recall
6) Mendokumentasikan hasil kegiatan

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi taruna overweight
dilaksanakan pada tanggal 12, 14 dan 21 Agustus 2019
bertempat di kantor Urbinkes Akpol. Kegiatan ini dihadiri
sejumlah 6 taruna overweight yang didampingi oleh Perwira
Pengasuhnya masing-masing.

e. Hasil kegiatan
Hasil kegiatan yaitu terlaksananya kegiatan monitoring
dan evaluasi gizi taruna overweight. Sejumlah 6 Taruna Akpol
yang mengalami status gizi overweight telah hadir dalam
undangan monitoring dan evaluasi perkembangan hasil
antropometri. Dari hasil pantauan data terbaru bahwa ke 6
taruna tersebut sudah mulai mengalami penurunan BB sehingga
secara bertahap mengarah ke status gizi normal. Karena dari
data makanan yang dikonsumsi tidak berlebih dengan kebutuhan
nilai gizi individu. Capaian kegiatan ini adalah
(6:6)x100%=100%.

f. Nilai-nilai dasar ASN


Penerapan nilai ANEKA dalam kegiatan monitoring dan
evaluasi gizi Taruna overweight ini yaitu:
1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi
gizi taruna overweight dilakukan sesuai dengan temuan hasil
pemeriksaan, sehingga hasil laporan menjadi transparan,
tepat dan profesional sebagai pertaggungjawaban profesi
nutrisionis.
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi
gizi taruna overweight dilakukan dengan sikap adil dan tidak
membeda-bedakan klien pada saat melakukan assesment
gizi, saat berkomunikasi dengan klien menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar, serta mudah di mengerti.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi
gizi taruna overweight dilakukan dengan bersikap ramah
dalam berkomunikasi, menunjukan rasa empati, saling
menghormati dan menjaga kerahasiaan klien.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi
gizi taruna overweight dilakukan sesuai standar prosedur
agar efektif serta efisien.
5) Anti korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi
gizi taruna overweight dilakukan dengan jujur dan tanpa
meminta imbalan dari klien.

g. Keterkaitan dengan mata diklat


Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi taruna overweight
berkaitan sesuai mata diklat ini yaitu:
1) WoG
Dalam pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi
gizi taruna overweight bekerjasama antara Komandan
Batalyon dalam pelayanan kesehatan.
2) Menejemen ASN
Dalam pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi
gizi taruna overweight dilakukan dengan berlandaskan etika
profesi.
3) Pelayan publik
Dalam pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi
gizi taruna overweight dilakukan secara benar dan sesuai
standar operasional sebagai bentuk pelayanan gizi terhadap
taruna.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi taruna overweight
merupakan kegiatan akhir yang dapat meningkatkan derajat
kesehatan taruna yang optimal. Hal ini sesuai dengan misi
organisasi nomor 2 yaitu Menyelenggarakan kegiatan penelitian
dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang terkait dengan bidang kepolisian.

i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi taruna overweight
memberikan evaluasi pencapaian target pelayanan gizi,
sehingga dapat memberikan masukan untuk memberika
pelayanan yang lebih baik. Hal ini menjadikan terciptanya
sebuah nilai ksatria yang memiliki kecapakan dan mampu
melaksanakan tugas dengan cepat dan berani sesuai nilai nilai
yang terkandung dalam organisasi.

j. Kesimpulan
Telah dilakukan monitoring dan evaluasi gizi taruna
overweight dengan secara bertahap dengan menghasilkan data
perkembangan terbaru antropometri dan prosentase hasil food
recall makanan.
k. Foto dan dokumentasi

Gambar 3.9 Kegiatan monitoring evaluasi

8. a. Nama/jenis kegiatan
Menghadap Kepala Urusan Pembinaan Kesehatan
Akademi Kepolisian.

b. Tujuan Kegiatan
Kegiatan menghadap Kepala Urusan Pembinaan
Kesehatan Akademi Kepolisian bertujuan untuk:
1) Membina hubungan baik antara atasan dan bawahan
2) Membahas keserasian isu yang diambil di Urbinkes Akpol
3) Merencanakan pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan
untuk aktualisasi dan habituasi di Urbinkes Akpol.

c. Tahapan kegiatan
Berikut merupakan tahapan kegiatan Kepala Urusan
Pembinaan Kesehatan Akademi Kepolisian yaitu:
1) Memberikan surat penghadapan siswa latsar dari pusdikmin
ke Ka Subbag Sumda Akpol.
2) Menghadap ke Ka Urbinkes Akpol
3) Memberikan gambaran tentang rencana aktualisasi dan
habituasi yang akan dilakukan selama kurang lebih 1 bulan
di Urbinkes Akpol.

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan menghadap Kepala Urusan Pembinaan
Kesehatan Akademi Kepolisian dilaksanakan pada hari Jumat
tanggal 26 Juli 2019 dimulai dari pukul 09.00 sampai 11.00 WIB
setelah selesai apel kegiatan olahraga rutin. Kegiatan diawali
dengan memberikan surat penghadapan siswa latsar dari
Pusdikmin ke Kasubbag Sumda Akpol kemudian dilanjutkan
menghadap ke Kepala Urusan Pembinaan Kesehatan Akpol
sekaligus meminta ijin dan menjelasakan rencana aktualisasi
habituasi yang akan dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan di
Akademi Akpol ini.

e. Hasil kegiatan
Kegiatan menghadap Kepala Urusan Pembinaan
Kesehatan Akademi Kepolisian terlaksana dengan baik dan
lancar sehingga memperoleh persetujuan dan izin dari Kasubag
Sumda Akpol dan kepala Urbinkes Akpol mengenai pelaksanaan
kegiatan yang akan dilakukan dalam rancangan aktualisasi dan
habituasi di Urbinkes Akpol sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan di rancangan aktualisasi habituasi.

f. Nilai-nilai dasar ASN


Penerapan dengan nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan
menghadap Kepala Urusan Pembinaan Kesehatan Akademi
Kepolisian ini yaitu:
1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan menghadap Kepala
Urusan Pembinaan Kesehatan Akademi Kepolisian ini
bertanggungjawab pada rancangan aktualisasi dan habituasi
di Urbinkes AKPOL.
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan menghadap Kepala
Urusan Pembinaan Kesehatan Akademi Kepolisian ini
dilakukan dengan berdiskusi bersama atasan tanpa
memandang suku, agama, ras dan golongan.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan kegiatan menghadap Kepala
Urusan Pembinaan Kesehatan Akademi Kepolisian ini
dilakukan dengan berkomunikasi secara homat, baik dan
sopan.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan menghadap Kepala
Urusan Pembinaan Kesehatan Akademi Kepolisian ini
dilakukan sesuai tahapan tahapan yang ditentukan dengan
baik.
5) Anti korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan menghadap Kepala
Urusan Pembinaan Kesehatan Akademi Kepolisian ini
dilakukan dengan tidak menerima dan memberikan
gratifikasi.

g. Keterkaitan dengan mata diklat


Kegiatan menghadap Kepala Urusan Pembinaan
Kesehatan Akademi Kepolisian ini berkaitan sesuai mata diklat
ini yaitu:
1) WOG
Dalam pelaksanaan kegiatan menghadap Kepala
Urusan Pembinaan Kesehatan Akademi Kepolisian ini
dilakukan dengan membutuhkan koordinasi dan kolaborasi
dengan bidang lain di luar Urbinkes Akpol.
2) Manajemen ASN
Kegiatan ini telah sesuai dengan kedudukan kita
sebagai seorang ASN yang profesional, bersih dari praktik
KKN selain itu peran kita ASN untuk memberikan inovasi
baru yang berguna untuk organisasi kita.
3) Pelayanan Publik
Kegiatan dilakukan secara partisipasif dengan atasan
dan akuntabel untuk mewujudkan pelayanan kesehatan
secara prima dan paripurna kepada masyarakat.

h. Kontribusi dengan visi/misi


Dengan melakukam kegiatan tersebut berkontribusi dalam
visi menjadi lembaga pendidikan yang menghasilkan polisi
bermoral dan juga misi no 5 yaitu mengembangkan kerjasama
dan jejaring kerja dengan berbagai lembaga di dalam dan luar
negeri

i. Penguatan nilai-nilai organisasi


Kegiatan menghadap Kepala Urusan Pembinaan
Kesehatan Akademi Kepolisian yang dilakukan tanggung jawab
dan sesuai standar operasional, maka hal tersebut sebagai
bentuk penguatan terhadap nilai bijaksana yang mampu
mengambil keputusan adil dan tanpa pamrih pada nilai nilai
organisasi.

j. Kesimpulan
Pada hari ini telah menghadap Ka Subbag Sumda dan
Kepala Urusan Pembinaan Kesehatan Akademi Kepolisian untuk
dapat melanjutkan kegiatan habituasi di lingkup Akpol Lemdiklat
Polri Semarang sesuai dengan rancangan aktualisasi habituasi
yang telah dibuat.

k. Foto dan dokumen

Gambar 3.10 Kegiatan menghadap kaur Binkes

9. a. Nama/jenis kegiatan
Melakukan rapat koordinasi program kegiatan taruna.

b. Tujuan kegiatan
1) Koordinasi bersama staf Urbinkes Akpol
2) Membahas persiapan jadwal pelaksanaan kerja
3) Menentukan tugas masing- masing staf dalam pelaksaan
kegiatan

c. Tahapan kegiatan
1) Menerima undangan rapat melalui grup sosmed
2) Menghadiri jalannya rapat
3) Mencatat hasil rapat
d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan dilakukan di Ruang Rapat Urbinkes Akpol
dipimpin oleh Kaur binkes dengan peserta seluruh staf dan
personil Urbinkes Akpol.
1) Melakukan musyawarah mengenai penentuan jadwal
kegiatan
2) Membentuk tim kerja di masing-masing kegiatan
3) Mendokumentasikan hasil pelakasanaan rapat

e. Hasil kegiatan
Hasil kegiatan yaitu terlaksananya kegiatan rapat
koordinasi awal semester kaldender akademik yang membahas
tentang persiapan Urbinkes Akpol untuk kegiatan rencana
program kesehatan taruna dan SIPSS Akpol.

f. Nilai-nilai dasar ASN


1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi awal
semester kaldender akademik yang membahas tentang
persiapan Urbinkes Akpol untuk kegiatan rencana program
kesehatan taruna dan SIPSS Akpol dilakukan dengan
memperhatikan isi musyawarah dengan cermat.
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi awal
semester kaldender akademik yang membahas tentang
persiapan Urbinkes Akpol untuk kegiatan rencana program
kesehatan Taruna dan SIPSS Akpol dilakukan dengan
berdiskusi bersama peserta rapat tanpa memandang suku,
agama, ras dangolongan
3) Etika Publik
Dalam pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi awal
semester kaldender akademik yang membahas tentang
persiapan Urbinkes Akpol untuk kegiatan rencana program
kesehatan taruna dan SIPSS Akpol dilakukan dengan
komunikasibaik dan sopan dan menhormati pendapat
peserta lainnya.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi awal
semester kaldender akademik yang membahas tentang
persiapan Urbinkes Akpol untuk kegiatan rencana program
kesehatan Taruna dan SIPSS Akpol dilakukan dengan
mematuhi aturan dan tata tertib dalam berdiskusi.
5) Anti korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi awal
semester kaldender akademik yang membahas tentang
persiapan Urbinkes Akpol untuk kegiatan rencana program
kesehatan taruna dan SIPSS Akpol tidak mengurangi
pembahasan kegiatan yang sudah tertera dalam kalender
akademik Taruna dan SIPSS Akpol.

g. Keterkaitan dengan mata diklat


1) WOG
Dalam pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi awal
semester kaldender akademik yang membahas tentang
persiapan Urbinkes Akpol untuk kegiatan rencana program
kesehatan taruna dan SIPSS Akpol saling berkoordinasi
dengan seluruh personil Urbinkes untuk memaksimalkan
saat kegiatan berlangsung nantinya.
2) Manajemen ASN
Dalam pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi awal
semester kaldender akademik yang membahas tentang
persiapan Urbinkes Akpol untuk kegiatan rencana program
kesehatan taruna dan SIPSS Akpol ini telah sesuai dengan
kedudukan kita sebagai seorang ASN yang profesional,
bersih dari praktik KKN selain itu peran kita ASN untuk
memberikan inovasi baru yang berguna untuk organisasi
kita.
3) Pelayanan publik
Dalam pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi awal
semester kaldender akademik yang membahas tentang
persiapan Urbinkes Akpol untuk kegiatan rencana program
kesehatan taruna dan SIPSS Akpol dilakukan secara
partisipasif dengan atasan dan akuntabel untuk mewujudkan
pelayanan kesehatan secara prima dan paripurna
kepadamasyarakat.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Dengan melakukan kegiatan rapat koordinasi awal
semester kaldender akademik yang membahas tentang
persiapan Urbinkes Akpol untuk kegiatan rencana program
kesehatan taruna dan SIPSS Akpol berkontribusi dalam visi
menjadi lembaga pendidikan yang menghasilkan polisi
professional dan berstandar internasional serta berkontribusi
terhadap misi no 4 yaitu menyelenggarakan tata kelola institusi
yang berorientasi pada pelayanan prima dan berkembang
menjadi pusat unggulan (center of excellence).

i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Dengan adanya kegiatan rapat koordinasi awal semester
kaldender akademik yang membahas tentang persiapan
Urbinkes Akpol untuk kegiatan rencana program kesehatan
taruna dan SIPSS Akpol maka akan menciptakan kualitas
pelayanan yang diharapkan serta dapat menjadi motivasi untuk
selalu meningkatkan pelayanan.

j. Kesimpulan
Telah dilakukan rapat awal semester kalender akademik
yang merupakan tugas tambahan diluar jadwal kegiatan
pelaksanaan rancangan aktualisasi dengan menghasilkan
beberapa kegiatan program kesehatan yang akan dilaksanakan
dalam 1 semester.

k. Foto dan dokumentasi

Gambar 3.11 Kegiatan rapat koordinasi

10. a. Nama/jenis kegiatan


Menerima surat perintah

b. Tujuan kegiatan
Dengan adanya penerimaan surat perintah kerja
tambahan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi di
Urbinkes Akpol Semarang dikarenakan adanya pegawai yang
pensiuan di bagian obat diharpakan agar kinerja Urbinkes dalam
pelayanan obat khusus taruna dapat berjalan dengan optimal
dari mulai pengadaan sampai penerimaan obat kepada Taruna
dan siswa SIPSS Akpol.

c. Tahapan kegiatan
Tahap kegiatan peneimaan surat perintah tambahan kerja
ini ini meliputi :
1) Menemui staff bantuan umum urbinkes
2) Menerima surat perintah
3) Mendengarkan penjelasan tugas pokok dan fungsi tambahan
yang diberikan
4) Melaksanakan tupoksi tersebut

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin 29 Juli 2019.

e. Hasil kegiatan
Hasil kegiatan yaitu terlaksananya kerja berdasarkan
surat perintah Kepala Urbinkes mengenai tugas pokok dan
fungsi kerja tambahan di unit kerja Urbinkes Akpol.

f. Nilai-nilai dasar ASN


1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan penerimaan surat perintah kerja
dilakukan dengan memahami secara baik dan
melaksanakannya sebagai pertanggung jawaban profesi
ASN Polri.
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan penerimaan surat perintah kerja
dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan siap dalam
menjalankan tugasnya.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan penerimaan surat perintah kerja
dilakukan dengan mematuhi prinsip sesuai prosedur kerja di
bidang yang baru.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan penerimaan surat perintah kerja
dilakukukan sesuai dengan dengan menjaga tugas dengan
baik.
5) Anti korupsi
Dalam pelaksanaan penerimaan surat perintah kerja
dilakukan dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan
tambahan.

g. Keterkaitan dengan mata diklat


1) WoG
Dalam pelaksanaan kegiatan penerimaan surat perintah
kerja tersebut menemui bagian staff bantuan umum dan
kepala Urbinkes dalam mengetahui penjelasan tugas pokok
dan fungsi selanjutnya.
2) Manajemen ASN
Dalam pelaksanaan kegiatan penerimaan surat perintah
kerja tersebut dilakukan dengan berlandaskan etika profesi.
3) Pelayan Publik
Dalam pelaksanaan kegiatan penerimaan surat perintah
kerja tersebut dilakukan dengan benar dan sesuai standar
operasional sebagai bentuk pelayanan kepada Taruna dan
Siswa SIPSS Akpol.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Kegiatan ini berkontribusi terhadap misi Urbinkes nomor
3 yaitu menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat
yang terkait dengan bidang kepolisian.
i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Dengan adanya kegiatan surat perintah tugas dalam
rangka peningkatan kerja di Urbinkes Akpol pada bagian
pengurusan obat Taruna dan Siswa SIPSS Akpol maka akan
menciptakan kualitas pelayanan yang diharapkan serta dapat
menjadi motivasi untuk selalu meningkatkan pelayanan.

j. Kesimpulan
Telah dilakukan penerimaan surat perintah tugas dalam
rangka peningkatan kerja di Urbinkes Akpol pada bagian
pengurusan obat Taruna dan Siswa SIPSS Akpol.

k. Foto dan dokumentasi

Gambar 3.12 Foto surat perintah


11. a. Nama/jenis kegiatan
Membantu vaksin hepatitis tahap 1 calon Bhayangkara
Taruna Akpol.

b. Tujuan kegiatan
Dengan melakukan pemberian vaksin Hepatitis tahap I
pada calon Bhayangkara Taruna Akpol diharapkan kekebalan
imunitas Taruna Akpol menjadi lebih baik dan merupakan bentuk
upaya mencegah terjadinya penyakit hepatitis ataupun gangguan
pada liver karena akan melaksanakan kegiatan resimen candra
dimuka atau pendidikan dasar Bhayangkara di Akademi Militer
Magelang selama 3 bulan.

c. Tahapan kegiatan
Tahapan kegiatan membantu pemberian Vaksin Hepatitis
ini meliputi:
1) Persiapan alat dan bahan oleh Tim Urbinkes Akpol
2) Menata tempat dan ruang kegiatan tersebut di Gedung Flat
Taruna tingkat I.
3) Melaksanakan apel persiapan taruna sebelum kegiatan
Pemberian Vaksin Hepatitis
4) Melaksanakan kegiatan pemberian vaksin berdasarkan
urutan per pleton
5) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan tersebut.

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Juli 2019
di Gedung Flat Taruna tingkat I.
e. Hasil kegiatan
Hasil kegiatan yaitu terlaksananya kegiatan pemberian
vaksin hepatitis pada calon Bhayangkara Taruna Akpol. Jumlah
seluruh taruna adalah 264 orang, sedangkan yang melakukan
vaksin berjumlah 219 orang, sehingga capaian kegiatan ini=
(219:264)x100%= 83%.

f. Nilai-nilai dasar ASN


1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan pemberian vaksin
hepatitis pada calon Bhayangkara Taruna akpol dilakukan
sesuai absensi secara antri, tidak tergesa-gesa, tertib dan
bertanggung jawab
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan pemberian vaksin
hepatitis pada calon Bhayangkara Taruna akpol dilakukan
tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan kegiatan pemberian vaksin
hepatitis pada calon Bhayangkara Taruna akpol dilakukan
dengan komunikasi baik, sopan dan ramah.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan pemberian vaksin
hepatitis pada calon Bhayangkara Taruna akpol dilakukan
dengan mematuhi aturan san SOP yang berlaku.
5) Anti korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan pemberian vaksin
hepatitis pada calon Bhayangkara Taruna akpol dilakukan
dengan ikhlas tanpa imbalan apapun.
g. Keterkaitan dengan mata diklat
1) WOG
Dalam pelaksanaan kegiatan pemberian vaksin
Hepatitis pada calon prajurit Bhayangkara Taruna saling
berkoordinasi dan kerjasama antara perawat, nutrisionis,
dan calon Bhayangkara Taruna.
2) Manajemen ASN
Dalam pelaksanaan kegiatan pemberian vaksin
Hepatitis pada calon prajurit Bhayangkara Taruna ini
memberikan soaialisasi kegiatan saat apel dan bertugas
dibagian absensi dan pendaftaran merupakan tugas
tambahan nutrisionis yang dilakukan secara benar dan tepat.
3) Pelayanan publik
Dalam pelaksanaan kegiatan pemberian vaksin
Hepatitis pada calon prajurit Bhayangkara Taruna ini
sebagai bentuk mewujudkan pelayanan kesehatan secara
prima dan paripurna kepadacalon bhayangkara taruna.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Kegiatan pemberian vaksin Hepatitis pada calon prajurit
Bhayangkara Taruna ini secara tepat akan berkontribusi sesuai
misi Urbinkes Akpol no 4 yaitu menyelenggarakan tata kelola
institusi yang beorientasi pada pelayanan prima dan berkembang
menjadi pusat unggulan (center of excellence).

i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Kegiatan pemberian vaksin Hepatitis pada calon prajurit
Bhayangkara Taruna ini secara tepat akan menguatkan pada
nilai ksatria yang memiliki kecakapan dan mampu melaksanakan
tugas dengan cepat dan berani.
j. Kesimpulan
Telahdilakukan pemberian Vaksin Hepatitis tahap I pada
semua calon Bhayangkara Taruna untuk imunitas kekebalan
tubub sekaligus pencegahan penyakit hepatitis.

k. Foto dan dokumentasi

Gambar 3.13 Kegiatan persiapan vaksin hepatitis

Gambar 3.14 Kegiatan saat bertugas di bagian absensi


12. a. Nama/jenis kegiatan
Piket pelayanan pemberian obat di apotek taruna Akpol
Semarang.

b. Tujuan kegiatan
Dengan adanya kegiatan piket pelayanan pemberian obat
di apotek taruna Akpol diharapkan pelayanan obat kepada
Taruna dapat berjalan secara lancar dan optimal pada malam
hari sehingga Taruna dapat berobat dengan menyesuaikan
waktunya masing-masing.

c. Tahapan kegiatan
Tahap kegiatan pelayanan pemberian resep obat ini
meliputi :
1) Mengecek ketersediaan stok obat
2) Mempersiapkan alat tulis dan etiket obat
3) Menyiapkan obat sesuai dengan jumlah yang tertulis di resep
4) Menyerahkan obat ke pasien
5) Memberitahukan aturan minum obat sekaligus intervensi
edukasi gizi ke taruna rawat jalan.

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tangga 30 Juli 2019, 1 dan
6 Agustus 2019 di apotek taruna Akpol.

e. Hasil kegiatan
Hasil kegiatan yaitu terlaksananya penyiapan obat dan
pemberian obat serta edukasi gizi kepada taruna rawat jalan
secara optimal sehingga Taruna atau siswa menjadi mengerti
dan rutin dalam meminum obat serta menjaga anjuran pola
makan dengan memperhatikan makanan yang bergizi sesuai
diet pada penyakit yang dialami taruna rawat jalan Akpol.

f. Nilai-nilai dasar ASN


1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan piket menyiapkan obat
dan memberi etiket cara pemakaian obat serta pengaturan
diet dilakukandengan cermat dan tepat sesuai dengan resep
obat dan penyakit yang diderita taruna.
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan piket menyiapkan obat
dan memberi etiket cara pemakaian obat serta pengaturan
diet dilakukan sesuai urutan resep datang tanpa
memandangstatus sosial dan sukuataupun agama pemilik
resep tersebut.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan kegiatan piket menyiapkan obat
dan memberi etiket cara pemakaian obat serta pengaturan
diet dijelaskan kepada taruna dengan ramah dan sopan
santun.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan piket menyiapkan obat
dan memberi etiket cara pemakaian obat serta intervensi gizi
yang diberikan sesuai dengan penyakit yang diderita taruna
dengan SOP yang berlaku.
5) Anti korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan piket menyiapkan obat
dan memberi etiket cara pemakaian obat serta intervensi gizi
dilakukan dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan
tambahan.
g. Keterkaitan dengan mata diklat
1) WoG
Dalam pelaksanaan kegiatan piket menyiapkan obat
dan memberi etiket cara pemakaian obat serta intervensi gizi
saling berkoordinasi dengan dokter dan dokter spesialis
(penulis resep) jika resep tidak terbaca.
2) Manajemen ASN
Dalam pelaksanaan kegiatan piket menyiapkan obat
dan memberi etiket cara pemakaian obat serta intervensi gizi
dilakukan sebagai tugas nutrisionis secara benar dan tepat.
3) Pelayan publik
Dalam pelaksanaan kegiatan piket menyiapkan obat
dan memberi etiket cara pemakaian obat serta intervensi gizi
berupa pengaturan diet sesuai penyakit yang diderita taruna
disampaikan sebagai bentuk pelayanan yang baik terhadap
taruna.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Pelaksanaan kegiatan piket menyiapkan obat dan
memberi etiket cara pemakaian obat serta intervensi gizi yang
dilakukan secara optimal sebagai wujud kontribusi terhadap visi
dan misi organisasi Urbinkes Akpol nomor 3 yaitu
menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat yang
terkait dengan bidangnya

i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Dengan adanya kegiatan piket menyiapkan obat dan
memberi etiket cara pemakaian obat serta intervensi gizi yang
dilakukan secara optimal maka akan menciptakan kualitas
pelayanan yang diharapkan serta dapat menjadi motivasi untuk
selalu meningkatkan pelayanan.
j. Kesimpulan
Telah dilakukan piket apotek dalam menyiapkan
pemberian obat sekaligus intervensi gizi terhadap taruna rawat
jalan agar pasien menjadi lebih mengerti dan rutin dalam
meminum obat serta dapat mengatur kesehatannya melalui
dietetika pola makan yang sehat.

k. Foto dan dokumentasi

Gambar Kegiatan piket jaga apotik

13. a. Nama/jenis kegiatan


Melakukan penyemprotan fogging.

b. Tujuan kegiatan
Dengan adanya kegiatan penyemprotan fogging di Flat
Resimen Taruna Akpol tingkat I, II, III dan IV dimaksudkan untuk
mencegah, membunuh dan membasmi nyamuk aedes aegypti
yang dapat membawa penyakit demam berdarah pada taruna
Akpol serta bagian dari program kerja tim Urbinkes Akpol
Semarang.

c. Tahapan kegiatan
Tahap kegiatan penyemprotan fogging ini meliputi :
1) Menyiapkan alat dan bahan fogging
2) Mengisi ramuan fogging sesuai takaran ke dalam mesin
semprot
3) Memberitahukan kegiatan ini kepada tiap-tiap pos penjagaan
Flat Resimen Taruna Akpol
4) Melakukan penyemprotan ke tiap tiap ruangan
5) Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada 6 tempat selama 2 hari
yaitu hari kamis tanggal 1 Agustus di Flat Resimen Taruna Akpol
tingkat I, II, III dan IV dan hari jumat tanggal 2 Agustus 2019 di
Flat Taruni dan SIPSS.

e. Hasil kegiatan
Hasil kegiatan yaitu terlaksananya penyemprotan fogging
pada 6 tempat secara penuh dan optimal sehingga taruna
terhindar dari ancaman penyakit demam berdarah yang
disebabkan oleh penyebaran virus pada nyamuk aedes aegypti.
Capaian kegiatan ini adalag (6:6)x100%=100%

f. Nilai-nilai dasar ASN


1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan penyemprotan fogging dilakukan
cermat dan teliti sesuai dengan standar operasional yang
berlaku sebagai bentuk pertanggungjawaban profesi.
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan penyemprotan fogging dilakukan
secara merata dengan tidak membeda-bedakan suku, ras
dan agama.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan penyemprotan fogging dilakukan
hati-hati dan benar dan tepat.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan penyemprotan fogging dilakukan
sesuai prinsip kerja fogging dan standar operasional kerja
yang berlaku.
5) Anti korupsi
Dalam pelaksanaan penyemprotan fogging di
dilakukan dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan
tambahan.

g. Keterkaitan dengan mata diklat


1) WoG
Dalam pelaksanaan penyemprotan fogging dilakukan
dengan koordinasi dan kerjasama dengan penanggung
jawab resimen untuk menkondisikan ruangan resimen.
2) Manajemen ASN
Dalam pelaksanaan penyemprotan fogging dilakukan
dengan tahapan prosedur yang sesuai agar tidak terjadi
resiko dalam kerja.
3) Pelayan publik
Dalam pelaksanaan penyemprotan fogging tersebut
dilakukan dengan benar dan sesuai standar operasional
sebagai bentuk pelayanan kesehatan kepada taruna Akpol.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Pelaksanaan kegiatan penyemprotan fogging yang
dilakukan secara optimal sebagai wujud kontribusi terhadap visi
dan misi organisasi Urbinkes Akpol nomor 3 yaitu
menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat yang
terkait dengan bidangnya.

i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Dengan adanya penyemprotan fogging yang dilakukan
secara merata dan optimal maka akan menciptakan kualitas
pelayanan yang diharapkan serta dapat menjadi motivasi untuk
selalu meningkatkan pelayanan.

j. Kesimpulan
Telah dilakukan penyemprotan fogging agar mencegah,
membunuh dan membasmi nyamuk aedes aegypti yang dapat
membawa penyakit demam berdarah pada taruna Akpol.

k. Foto dan dokumentasi

Gambar 3.15 Kegiatan penyemprotan fogging

14. a. Nama/jenis kegiatan


Melakukan koordinasi di bagian Urusan Manage Makanan
Taruna Akpol.

b. Tujuan kegiatan
Kegiatan koordinasi di bagian Urusan Manage makanan
Taruna Akpol ini mempunyai tujuan yaitu:
1) Menjalin hubungan baik dan komunikasi antar personil
maupun kompartemen agar terjalin koordinasi ikatan kerja
yang optimal.
2) Mengumpulkan data data yang dibutuhkan untuk
menyesuaikan siklus menu makanan pada Taruna sebagai
diet yang mengalami overweight.
3) Mengatur pemorsian makanan yang akan dikonsumsi oleh
Taruna yang mengalami status gizi overweight agar yang
tepat dan ideal sesuai nilai kebutuhan gizi masing-masing
Taruna.

c. Tahapan kegiatan
Berikut merupakan tahapan koordinasi di bagian Urusan
Manage makanan Taruna Akpol yaitu:
1) Menghubungi bagian kompartemen Urusan Manage untuk
membuat waktu pertemuan yang disepakti
2) Mengunjungi kantor Urusan Manage makanan
3) Bertemu dengan ahli gizi di kantor Urusan Manage
4) Menanyakan dan mencatat perihal makanan yang disajikan
untuk Taruna
5) Mendokumentasikan hasil pelakasanaan pertemuan

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan koordinasi di bagian Urusan Manage makanan
Taruna Akpol dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 6 Agustus
2019. Serangkaian pelaksanaan kegiatan ini dimulai pukul 08.00
sampai pukul 15.00 WIB diawali dari menghubungi pihak Urusan
Manage untuk melakukan janjian pertemuan, mencatat, tanya
jawab dan mempelajari serta mendokumentasi data data yang
diperlukan.
e. Hasil kegiatan
Hasil kegiatan yaitu terlaksananya kegiatan koordinasi di
bagian Urusan Manage makanan Taruna Akpol yang
menghasilkan pertemuan kemudian membahas mengenai data
data siklus makanan yang diterapkan di siklus menu Taruna
Akpol. Sehingga dapat terdokumentasikan data data tersebut
untuk keperluan mengatasi permasalahan pada Taruna yang
overweight.

f. Nilai-nilai dasar ASN


1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan koordinasi di bagian
Urusan Manage makanan Taruna Akpol dilakukan secara
benar, cermat, tepat, dan profesional sebagai
pertanggungjawaban profesi nutrisionis.
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan koordinasi di bagian
Urusan Manage makanan Taruna Akpol dilakukan dengan
menghormati saat penjelasan dan menjaga kerahasian data
data dari pihak Manage tersebut.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan kegiatan koordinasi di bagian
Urusan Manage makanan Taruna Akpol dilakukan dengan
bersikap ramah dalam berkomunikasi, menunjukan rasa
empati dan saling menghormati.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan koordinasi di bagian
Urusan Manage makanan Taruna Akpol dilakukan sesuai
standar prosedur agar efektif serta efisien.
5) Anti korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan koordinasi di bagian
Urusan Manage makanan Taruna Akpol dilakukan dengan
jujur dan tanpa menambah atau mengurangi data yang sudah
diberikan.

g. Keterkaitan dengan mata diklat


Kegiatan koordinasi di bagian Urusan Manage makanan
Taruna Akpol berkaitan sesuai mata diklat ini yaitu:
1) WoG
Dalam pelaksanaan kegiatan koordinasi di bagian
Urusan Manage makanan Taruna Akpol bekerjasama antar
nutrisionis dalam beberapa kompartemen di lingkup Akpol.
2) Manajemen ASN
Dalam pelaksanaan kegiatan koordinasi di bagian
Urusan Manage makanan Taruna Akpol dilakukan dengan
berlandaskan etika profesi.
3) Pelayan Publik
Dalam pelaksanaan kegiatan koordinasi di bagian
Urusan Manage makanan Taruna Akpol dilakukan secara
benar dan sesuai standar operasional sebagai bentuk
pelayanan gizi terhadap taruna.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Kegiatan koordinasi di bagian Urusan Manage makanan
Taruna Akpol sebagai bentuk pelayanan gizi untuk mencapai
derajat kesehatan taruna yang optimal sesuai dengan misi no 5
yaitu mengembangkan kerjasama dan jejaring kerja dengan
berbagai lembaga di dalam dan luar negeri.

i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Kegiatan koordinasi di bagian Urusan Manage makanan
Taruna Akpol yang dilakukan secara cermat, tanggung jawab,
tidak diskriminatif dan sesuai standar operasional, maka hal
tersebut sebagai bentuk penguatan terhadap nilai bijaksana yang
mampu mengambil keputusan adil dan tanpa pamrih pada nilai
nilai organisasi.

j. Kesimpulan
Telahdilakukan koordinasi di bagian Urusan Manage
makanan Taruna Akpol yang menghasilkan pertemuan sehingga
mendapatkan data data yang dibutuhkan sebagai acuan dalam
intervensi gizi Taruna selanjutnya.

k. Foto dan dokumentasi

Gambar 3.16 Pertermuan dengan rekan ahli gizi di Manage

Gambar 3.17 Salah satu data yang diambil


15. a. Nama/jenis kegiatan
Kurve ruang dapur dan instalasi gizi Rumah Sakit
Bhayangkara Akpol.

b. Tujuan kegiatan
Kegiatan kurve ruang dapur gizi dan instalasi gizi Rumah
Sakit Bhayangkara Akpol ini mempunyai tujuan yaitu:
1) Menata dan membersihkan alat dan bahan peralatan
instalasi gizi
2) Mengfungsikan kembali pelayanan kerja instalasi gizi Rumah
Sakit Bhayangkara Akpol.
3) Sebagai penilaian untuk mempersiapkan akreditasi rumah
sakit

c. Tahapan kegiatan
Berikut merupakan tahapan kegiatan kurve ruang dapur
dan instalasi gizi Rumah Sakit Bhayangkara Akpol ini yaitu:
1) Melihat desain dapur instalasi gizi yang akan diterapkan
2) Membuang alat dan bahan yang tidak diperlukan
3) Menyimpan peralatan yang tidak digunakan ke dalam
gudang
4) Membersihkan dan menata ruangan.

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan kurve ruang dapur dan instalasi gizi Rumah
Sakit Bhayangkara Akpol atas dasar dari surat perintah Kepala
Rumah Sakit yang telahdilaksanakan pada hari Jumat tanggal 9
Agustus 2019. Serangkaian pelaksanaan kegiatan ini dimulai
pukul 07.00 sampai pukul 15.00 WIB bertempat di dapur gizi dan
poli instalasi gizi Rumah Sakit Bhayangkara Akpol.
e. Hasil kegiatan
Hasil kegiatan yaitu terlaksananya kegiatan Kurve ruang
dapur dan instalasi gizi Rumah Sakit Bhayangkara Akpol
sehingga ruangan sudah bersih dan tertata serta siap untuk
digunakan dalam pelayanan kerja.

f. Nilai-nilai dasar ASN


Penerapan nilai ANEKA dalam kurve ruang dapur dan
instalasi gizi Rumah Sakit Bhayangkara Akpol ini yaitu:
1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan Kurve ruang dapur dan
instalasi gizi Rumah Sakit Bhayangkara Akpol dilakukan
dengan penuh tanggung jawab untuk menjaga kebersihan
dan kerapihan sehingga bisa digunakan dalam pelayanan
gizi.
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan Kurve ruang dapur dan
instalasi gizi Rumah Sakit Bhayangkara Akpol dilakukan oleh
Pegawai ASN, tenaga kerja outsourcing dan office boy tanpa
membedakan status social.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan kegiatan Kurve ruang dapur dan
instalasi gizi Rumah Sakit Bhayangkara Akpol dilakukan
untuk dengan sungguh sungguh dan bekerja sama saling
menghormati satu sama lainnya.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan Kurve ruang dapur dan
instalasi gizi Rumah Sakit Bhayangkara Akpol dilakukan
untuk menjaga kualitas dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan.
5) Anti Korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan Kurve ruang dapur dan
instalasi gizi Rumah Sakit Bhayangkara Akpol dilakukan
dengan sungguh-sungguh dan tanpa meminta imbalan dari
Instansi Rumah Sakit Bhayangkara.

g. Keterkaitan dengan mata diklat


Kegiatan Kurve ruang dapur dan instalasi gizi Rumah
Sakit Bhayangkara Akpol berkaitan sesuai mata diklat ini yaitu:
1) WoG
Dalam pelaksanaan kegiatan Kurve ruang dapur dan
instalasi gizi Rumah Sakit Bhayangkara Akpol bekerjasama
antara nutrisionis, tenaga kesehatan unit lainnya dan office
boy.
2) Menejemen ASN
Dalam pelaksanaan kegiatan Kurve ruang dapur dan
instalasi gizi Rumah Sakit Bhayangkara Akpol dilakukan
dengan berlandaskan etika profesi.
3) Pelayan publik
Dalam pelaksanaan kegiatan Kurve ruang dapur dan
instalasi gizi Rumah Sakit Bhayangkara Akpol dilakukan
secara benar dan sesuai standar operasional sebagai bentuk
upaya menjaga barang milik negara.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Kegiatan kurve ruang dapur dan instalasi gizi Rumah Sakit
Bhayangkara Akpol bentuk sebagai bentuk pelayanan gizi yang
lebih optimal sesuai dengan misi nomor 4 yaitu
menyelenggarakan tata kelola institusi yang beorientasi pada
pelayanan prima dan berkembang menjadi pusat unggulan
(center of excellence).
i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan kurve ruang dapur dan instalasi gizi Rumah Sakit
Bhayangkara Akpol sebagai bentuk penguatan terhadap nilai
darma yang rela berkorban dalam melaksanakan bhaktinya
kepada nusa bangsa dan negara.

j. Kesimpulan
Telah dilakukan kegiatan kurve ruang dapur dan instalasi
gizi Rumah Sakit Bhayangkara Akpol untuk menjaga kebersihan
dan memfungsikan kembali pelayanan gizi.

k. Foto dan dokumentasi

Gambar 3.18 Kegiatan kurve


16. a. Nama/jenis kegiatan
Supervisi Diklatsar CPNS Polri TA 2019 dari Pusdikmin
Bandung di Surabaya

b. Tujuan kegiatan
Kegiatan Supervisi Diklatsar CPNS Polri TA 2019 dari
Pusdikmin Bandung ini mempunyai tujuan untuk mengetahui
progress pelaksanaan kegiatan dan kelengkapan laporan
peserta diklatsar CPNS Polri.

c. Tahapan kegiatan
Berikut merupakan tahapan kegiatan supervisi Diklatsar
CPNS Polri TA 2019 dari Pusdikmin Bandung yaitu:
1) Berkoordinasi dengan tim Supervisi Pusdikmin Bandung
tentang rencana kedatangan, persiapan tempat dan
dokumen.
2) Berkoordinasi dengan SDM Polda Jatim tentang kedatangan
Tim Supervisi, persiapan tempat, spanduk dan konsumsi.
3) Berkoordinasi dengan peserta dari supervisi tentang berkas-
berkas yang harus dibawa
4) Melaksanakan kegiatan supervisi

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan supervisi Diklatsar CPNS Polri TA 2019 dari
Pusdikmin Bandung dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 13
Agustus 2019 pukul 09.00 sampai dengan 13.00 WIB bertempat
di ruang Bromo Polda Jawa Timur.Kegiatan ini dihadiri oleh
Kabagdalpres SDM Polda Jatim, Kasubag PNS SDM Polda
Jatim, Tim supervise 2 orang dari Pusdikmin Lemdiklat Polri
serta 20 orang CPNS Polri yang terdiri dari 10 orang Polda
Jatim, 2 orang Pusdik Brimob, 2 orang Pusdik Binmas, 6 orang
Akpol dan 1 mentor dari Polda Jatim. Kegiatan ini dilaksanakan
dengan mengecek rancangan aktualisasi habituasi, laporan
harian, mingguan beserta output dan konsep laporan aktualisasi
habituasi.

e. Hasil kegiatan
Kegiatan supervise berlangsung dengan tertib dan lancar.
Tim supervise memberikan arahan dan saran terkait hal hal yang
kurang seperti bentuk, output tata cara penulisan dan jadwal
konsultasi dengan mentor.

f. Nilai-nilai dasar ASN


Penerapan nilai ANEKA dalam kegiatan Supervisi
Diklatsar CPNS Polri TA 2019 dari Pusdikmin Bandungini yaitu:
1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan supervisi Diklatsar
CPNS Polri TA 2019 dari Pusdikmin Bandung dilakukan agar
memenuhi nilai Akuntabilitas yaitu transparan, partisipatifdan
dapat dipertanggungjawabkan.
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan Supervisi Diklatsar
CPNS Polri TA 2019 dari Pusdikmin Bandung ini maka
memenuhi nilai-nilai ASN yaitu kerjasama, jujur dan disiplin.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan kegiatan Supervisi Diklatsar
CPNS Polri TA 2019 dari Pusdikmin Bandung ini maka telah
memenuhi nilai-nilai ASN yaitu menghargai komunikasi,
konsultasi dan kerjasama.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan Supervisi Diklatsar
CPNS Polri TA 2019 dari Pusdikmin Bandungini maka telah
memenuhi nilai komitmen mutu yaitu inovatif adanya
perbaikan laporan yang lebih baik.

g. Keterkaitan dengan mata diklat


Kegiatan koordinasi di bagian Urusan Manage makanan
Taruna Akpol berkaitan sesuai mata diklat ini yaitu:
1) WoG
Terciptanya koordinasi dan kerjasama yang baik
antara peserta, SDM Polda Jatim dan tim supervisi
Pusdikmin.
2) Manajemen ASN
Dengan dilakukannya kegiatan supervisi sesuai
dengan nilai dasar ASN untuk bekerja secara professional.
3) Pelayanan publik
Dengan adanya kegiatan supervisi maka akan
menciptakan kualitas pelayanan yang diharapkan peserta
diklatsar.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Kegiatan supervisi Diklatsar CPNS Polri TA 2019 dari
Pusdikmin Bandung sesuai dengan misi no 5 yaitu
mengembangkan kerjasama dan jejaring kerja dengan berbagai
lembaga di dalam dan luar negeri.

i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Dengan adanya kegiatan supervisi maka akan
menciptakan kualitas pelayanan yang diharapkan peserta
diklatsar serta dapat menjadi motivasi untuk selalu meningkatkan
pelayanan.
i. Kesimpulan
Kegiatan supervisi Diklatsar CPNS Polri TA 2019 dari
Pusdikmin Bandung dilaksanakan untuk memberikan arahan
dan saran bagi peserta diklatsar CPNS Polri agar dalam
membuat laporan yang baik.

k. Foto dan dokumentasi

Gambar 3.19 Kegiatan supervisi


77

17. a. Nama/jenis kegiatan


Pemeriksaan kesehatan jasmani siswa SIPSS.

b. Tujuan kegiatan
Kegiatan Pemeriksaan kesehatan jasmani siswa SIPSS
Akpol ini mempunyai tujuan yaitu:
1) Memenuhi jadwal kegiatan di kalender akademik Urbinkes
Akpol
2) Mengetahui hasil kesehatan berkala siswa SIPSS Akpol
3) Penilaian raport Siswa sIPSS Akpol
4) Mengetahui permasalahan kesahatan dan status gizi

c. Tahapan kegiatan
Berikut merupakan tahapan kegiatan Pemeriksaan
kesehatan jasmani Siswa SIPSS Akpol ini yaitu:

1) Mengumpulkan Siswa SIPSS Akpol ke Kantor Urbinkes


Akpol

2) Melakukan apel sosialisasi kegiatan pemeriksaan kesehatan


jasmani

3) Membagikan formulir pendaftaran dan lembar penilaian


kesehatan

4) Melakukan pemeriksaan kesehatan

5) Merekap hasil pengukuran antropometri

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan pemeriksaan kesehatan jasmani Siswa SIPSS
Akpol atas dasar dari jadwal kalender akademik Urbinkes Akpol
dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 15 Agustus 2019.

77
Serangkaian pelaksanaan kegiatan ini dimulai pukul 08.00
sampai pukul 15.00 WIB bertempat di kantor Urbinkes Akpol.

e. Hasil kegiatan
Hasil kegiatan yaitu terlaksananya kegiatan pemeriksaan
kesehatan jasmani Siswa SIPSS Akpol sejumlah 75 Siswa
dengan lancar. Kegiatan pemeriksaan jasmani tersebut meliputi
pemeriksaan fisik, tekanan darah dan antropometri. Capaian
kegiatan ini adalah (75:75)x100%=100%.

f. Nilai-nilai dasar ASN

1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan
jasmani Siswa SIPSS Akpol dilakukan dengan penuh
tanggung jawab untuk mengetahui hasil kesehatan siswa
SIPSS secara tepat.
2) Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan
jasmani Siswa SIPSS Akpol dilakukan oleh Dokter dan
tenaga kesehatan lainnya tanpa membedakan status social
Siswa SIPSS.
3) Etika publik
Dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan
jasmani Siswa SIPSS Akpol dilakukan dengan sungguh
sungguh dan bekerja sama saling menghormati satu sama
lainnya.
4) Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan
jasmani Siswa SIPSS Akpol dilakukan untuk menjaga
kualitas dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

78
5) Anti Korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan
jasmani Siswa SIPSS Akpol dilakukan dengan sungguh-
sungguh dan tanpa meminta imbalan dari Instansi Rumah
Sakit Bhayangkara.

g. Keterkaitan dengan mata diklat


Kegiatan pemeriksaan kesehatan jasmani Siswa SIPSS
Akpol ini berkaitan sesuai mata diklat ini yaitu:
1) WoG
Dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan
jasmani Siswa SIPSS Akpol bekerjasama antara dokter,
perawat, nutrisionis dan staf lainnya dalam satu kantor.
2) Menejemen ASN
Dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan
jasmani Siswa SIPSS Akpol dilakukan dengan berlandaskan
etika profesi dengan tahapan standar operasional yang
berlaku.
3) Pelayan publik
Dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan
jasmani Siswa SIPSS Akpol dilakukan secara benar dan
sesuai standar operasional sebagai bentuk upaya menjaga
pelayanan yang prima ke customer.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Kegiatan pemeriksaan kesehatan jasmani Siswa SIPSS
Akpol sebagai bentuk pelayanan Urbinkes Akpol yang lebih
optimal sesuai dengan misi nomor 4 yaitu menyelenggarakan
tata kelola institusi yang beorientasi pada pelayanan prima dan
berkembang menjadi pusat unggulan (center of excellence).

79
i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan pemeriksaan kesehatan jasmani Siswa SIPSS
Akpol sebagai bentuk penguatan terhadap nilai darma yang rela
berkorban dalam melaksanakan bhaktinya kepada nusa bangsa
dan negara.

j. Kesimpulan
Telah dilakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan
jasmani Siswa SIPSS Akpol dengan menerapkan nilai-nilai dasar
ANEKA untuk menghasilkan tata kelola institusi yang
berorientasikan pada pelayanan kepada customer yang lebih
optimal.

k. Foto dan dokumentasi

Gambar 3.20 Kegiatan pemeriksaan kesehatan

18. a. Nama/jenis kegiatan


Membuat laporan kegiatan mingguan I, II, III, IV dan V.

b. Tujuan kegiatan

80
Tujuan kegiatan membuat laporan kegiatan minggu an
adalah untuk memenuhi tanggungajawab sebagai peserta latsar
CPNS POLRI

c. Tahapan kegiatan
Tahap kegiatan penutupan meliputi :
1) Melakukan kegiatan yang sudah dirancang dalam RAH dan
mendokumentasikannya
2) Membuat laporan kegiatan harian
3) Membuat laporan kegiatan mingguan.

d. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hLari sabtu setiap akhir
pekan selama lima minggu, yaitu pada tanggal 27 Juli 2019, 3,
10, 17 dan 24 Agustus 2019.

e. Hasil kegiatan
Kegiatan ini menghasilkan laporan kegiatan mingguan
sebagai tugas tanggung jawab mengikuti Latsar CPNS POLRI.

f. Nilai-nilai dasar ASN


1) Akuntabilitas
Sebagai bagian dari pelaksanaan dari tugas ASN
dengan membuat rancangan RAH dan melaksanakan
kegaitan yang telah di susun sebagai bentuk
pertangungjawaban.
2) Komitmen Mutu
Melaksanakan pelaporan kegiatan harian guna
menjadikan ASN yang sesuai dengan tupoksinya.
3) Anti korupsi

81
Dalam membuat laporan kegiatan harian dan
mingguani dengan menampilkan data sesuai dengan
keadaan rumah sakit dan dalam rangka acara penutupan
tidak menutupi kesalahan atau kekurangan yang ada.

g. Keterkaitan dengan mata diklat


1) WOG
Berkoordinasi dengan rekan kerja lain untuk membuat
laporan dalam kegiatan membuat laporan harian dan
mingguan.
2) Manajemen ASN
Interaksi langsung antara pemberi pelayan rumah sakit
guna dalam melaksanakan RAH sesuai dengan tupoksinya.
3) Pelayanan publik
Sebagai pelayan publik mampu melaksanakan semua
kegiatan sesuai RAH yang telah dibuat.

h. Kontribusi terhadap visi/misi organisasi


Terlaksananya proses pempuatan laporan kegiatan harian
yang sesuai dengan RAH sesuai dengan misi Urbinkes Akpol no
4 yaitu menyelenggarakan tata kelola institusi yang beorientasi
pada pelayanan prima dan berkembang menjadi pusat unggulan
(center of excellence).

i. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Terlaksananya proses pelaporan kegiatan harian maupun
mingguan sesuai dengan nilai-nilai organisasi Urbinkes Akpol

82
yaitu ksatria yang memiliki kecakapan dan mampu
melaksanakan tugas dengan cepat dan berani.
j. Kesimpulan
Telah dilakukan pelaporan kegiatan harian sesuai dengan
RAH ynag telah ditentukan guna memenuhi tugas sebagai
peserta latsar CPNS Polri.

k. Foto dan dokumen

Gambar 3.21 Kegiatan membuat laporan mingguan

83
84

B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi

Jadwal Aktualisasi 26 Juli – 24 Agustus 2019


JULI AGUSTUS
NO KEGIATAN
26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Pengumpulan data
1
antropometri taruna

Penentuan status gizi


2 taruna berdasarkan
antropometri

Assesment gizi pada


taruna dengan status gizi
3
underweight dan
overweight

Menghitung kebutuhan
4
gizi taruna

Pembuatan leaflet
5
edukasi gizi

6 Intervensi gizi taruna

7 Monitoring dan evaluasi

8 Menghadap Kaurbinkes

Rapat Koordinasi
9
Program kerja Urbinkes

84
Menerima Surat Perintah
10
tambahan kerja

Pemerikasaan Vaksin
11
Hepatitis

12 Piket Apotek Taruna

13 Fogging

14 Kurve Instalasi Gizi

15 Supervisi Diklatsar

Keterangan : Membuat Laporan Kosong

Kegiatan Libur

85
86

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan aktualisasi dan habituasi ada perubahan
positif dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Nilai-nilai dasar ASN
yang didapatkan adalah sebagai berikut :
1. ASN merupakan suatu profesi yang dalam proses kerjanya
dituntut untuk bersikap profesional sehingga menghasilkan
pelayanan publik yang berkualitas.
2. ASN bukan sekedar rmerujuk kepada jenis pekerjaan tetapi
merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik, maka dari itu
seorang nutrisionis sebagai ASN perlu melaksanakan aktualisasi
khususnya dalam bidang pelayanan kesehatan di Urbinkes Akpol
Lemdiklat Polri Semarang.
3. Dalam bekerja, seorang ASN harus menerapkan nilai-nilai dasar
ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi. Serta menerapkan 3 mata diklat yaitu
Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government.
Kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilakukan Urbinkes
Akpol Lemdiklat Polri Semarang mencakup 7 kegiatan sesuai
rancangan dan 11 kegiatan tambahan. Kegiatan sesuai rancanga n
terdiri dari:
1. Pengumpulan data antropometri taruna
2. Penentuan status gizi taruna berdasarkan antropometri
3. Assesment gizi pada taruna dengan status gizi overweight
4. Menghitung kebutuhan gizi taruna dan siswa SIPSS
5. Pembuatan leaflet edukasi gizi
6. Intervensi gizi
7. Monitoring dan evaluasi

86
Sedangkan 11 kegiatan tambahan berupa :
1. Menghadap kepala Urbinkes Akpol
2. Melakukan rapat koordinasi program kegiatan Taruna
3. Menerima surat perintah
4. Membantu vaksin hepatitis tahap 1 calon Brata Taruna Akpol
5. Melakukan piket jaga apotek
6. Melakukan penyemprotan fogging
7. Melakukan koordinasi di Urusan Manage Makanan Taruna Akpol
8. Melakukan kurve dapur dan instalasi gizi rumah sakit
9. Supervisi diklatsar CPNS Polri TA 2019 dari Pusdikmin Bandung di
Surabaya
10. Pemeriksaan kesehatan jasmani siswa SIPSS
11. Membuat laporan mingguan

B. Saran
Dengan dilaksanakannya kegiatana ktualisasi dan habituasi ini,
diharapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi) dapat
diterapkan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan di instansi kerja,
khususnya Urbinkes Akpol Lemdiklat Polri Semarang. Hal ini bukan
hanya untuk peserta Latsar saja tetapi dapat diterapkan juga oleh
profesi lain pada umumnya agar dapat mewujudkan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas.

87
88

DAFTAR PUSTAKA

LAN RI. 2018. Peraturan Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 12


Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Menpan RB. 2014. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2014 Tentang
Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya.
POLRI. 2017. Peraturan Kepala kepolisian Negara Nomor 6 Tahun 2017
Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi
Pada Tingkat Mabes Markas Besar Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Republik Indonesia. 2002. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002
Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara.
Tim Redaksi. 2019. Akpol lemdiklat Polri.
http://akpol.ac.id.lemdiklat.polri.go.id/sejarah-akpol-lemdiklat-polri.
(19 Juli 2019).

88

Anda mungkin juga menyukai