DISUSUN OLEH:
NAMA : LASTINA MARSELA, A.Md.KL
NIP :19920305 201903 2 003
UNIT KERJA :UPT PUSKESMAS BANDAR AGUNG
i
2019
JUDUL AKTUALISASI
“PEMBENTUKAN KLINIK SANITASI DALAM RANGKA
MENURUNKAN KASUS DIARE DI UPT PUSKESMAS BANDAR
AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN
LAMPUNG TENGAH”
COACH MENTOR
ii
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN V
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2019
JUDUL AKTUALISASI
“PEMBENTUKAN KLINIK SANITASI DALAM RANGKA
MENURUNKAN KASUS DIARE DI UPT PUSKESMAS BANDAR
AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN
LAMPUNG TENGAH”
COACH MENTOR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi
dengan judul “PEMBENTUKAN KLINIK SANITASI DALAM RANGKA
MENURUNKAN KASUS DIARE DI UPT PUSKESMAS BANDAR AGUNG
KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH”
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran sejauh
mana aktualisasi menanamkan nilai-nilai dasar PNS yakni ANEKA (akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi) yang telah diinternalisasi
selama pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II. Semoga laporan aktualisasi ini
dapat menjadi acuan dalam aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di
UPT Puskesmas Bandar Agung Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
Terimakasih penulis ucapkan kepada:
1. Bupati Lampung Tengah
2. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Lampung Tengah
3. Bapak Rohadi, SH., M.Kes selaku pembimbing aktualisasi
4. dr. Indra Suratman selaku mentor aktualisasi dan habituasi.
5. Dra. Ancar Asmara Dewi selaku penguji.
6. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan rancangan aktualisasi.
Penulis menyadari laporan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik untuk pengembangan selanjutnya.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
LEMBAR PENGANTAR.............................................................................. iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Tujuan dan Manfaat................................................................ 3
C. Ruang Lingkup....................................................................... 3
BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS. 4
A. Deskripsi organisasi................................................................ 4
1. Sejarah singkat Puskesmas Bandar Agung...................... 4
2. Visi dan Misi Organisasi........................................... 4
3. Nilai-nilai Organisasi................................................. 4
4. Struktur Organisasi.................................................... 5
5. Letak Geografis .............................................................. 5
6. Peta Demografi ............................................................... 6
7. Tugas Pokok dan Fungsi Sanitarian ............................ 7
B. Analisis Isu ................................................................... 8
C. Argumentasi Terhadap Issue yang Telah Ditetapkan ........... 8
D. Dampak Jika Isu Tidak Dapat Diselesaikan ........................ 9
E. Nilai-Nilai Dasar ASN ................................................... 9
F. Matriks Rancangan Aktualisasi ........................................ 22
G. Jadwal Kegiatan ..................................................................... 32
v
BAB V. PENUTUP................................................................................... 61
A. Kesimpulan............................................................................ 61
B. Saran..................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 63
LAMPIRAN ........................................................................................ 64
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia yang berkualitas dan berintegritas tinggi merupakan
salah satu aset paling penting bagi eksistensi sebuah organisasi dan bernegara.
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 merupakan sumber daya manusia yang terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang
bekerja di instansi pemerintah. Dalam rangka mencapai tujuan nasional
sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, diperlukan ASN yang profesional, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
Sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi di era globalisasi,
maka kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap segala aspek yang berkaitan
dengan pelayanan publik, termasuk mutu pelayanan kesehatan juga semakin
meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut, maka ASN perlu melakukan pembenahan
diri melalui pelatihan dasar agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat
optimal, efektif, dan efisien. Dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) menunjukkan bahwa nilai-nilai dasar ASN yakni
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) serta karakter ASN diharapkan dapat diaktualisasikan dalam pekerjaan
sehari-hari di unit kerja masing-masing agar mampu bersikap dan bertindak
profesional dalam melayani masyarakat.
Sesuai dengan Permenkes No.75 Tahun 2014 bahwa Puskemas adalah
salah satu fasilitas layanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan
1
yang ada di puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki
perilaku hidup sehat, hidup dalam lingkungan yang sehat, mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu dan memiliki derajat kesehatan yan optimal,
baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Aktualisasi peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam NKRI
sebagai unsur aparatur negara dilakukan di Puskesmas Bandar Agung Kecamatan
Terusan Nunyai. Ruang lingkup aktualisasi yaitu pembentukan klinik sanitasi dalam
rangka penurunan kasus diare di Puskesmas Bandar Agung yang berkaitan dengan
nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
3
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. Sejarah Singkat Puskesmas Bandar Agung
Puskesmas Bandar Agung berdiri pada tahun 1979 dengan tiga orang
tenaga kesehatan. Pada tahun 1981 mendapatkan tenaga dokter pertama yang
bertugas di Puskesmas Bandar Agung yaitu dr. Jhoni Hariman. Pada tanggal 23
Juni 2010 Puskesmas Bandar Agung ditingkatkan statusnya menjadi Puskesmas
Rawat Inap yang diresmikan oleh bapak Bupati Lampung Tengah Mudiyanto
Toyib. Tahun 2015 Puskesmas Bandar Agung meningkat lagi statusnya menjadi
Puskesmas Poned berdasarkan SK Bupati Nomor : 315 / KPTS / D.2 / 2014. Saat
ini Puskesmas Bandar Agung dipimpin oleh dr. Indra Suratman.
b. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, Puskesmas Bandar Agung
Kecamatan Terusan Nunyai memiliki beberapa misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat termasuk swasta
2. Meningkatkan kesadaran PHBS di masyarakat
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan prima
3. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi Puskesmas Bandar Agung adalah “BERSIH HATI”
- BERiman
4
- Santun
- IkHlas
- Handal
- Teladan
- Inovatif
4. Struktur Organisasi
Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas Bandar Agung
5. Letak Geografis
Puskesmas Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai terletak di pinggir
jalan utama Lintas Timur Sumatra yang padat dengan lalu lintas kendaraannya.
Dibangun pada tahun 1979 dengan luas wilayah administrasi Puskesmas Bandar
Agung adalah 46.563 ha. Puskesmas Bandar Agung terletak pada UTM LU
524524 dan LS 9473181.
Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka ini berbatasan dengan :
- Utara : berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang
- Selatan : berbatasan dengan Kampung Lempuyang Bandar
5
Kecamatan Way Pengubuan
- Timur : berbatasan dengan Kecamatan Bandar Mataram
- Barat : berbatasan dengan Kabupaten Lampung Utara
6. Peta Demografi
Wilayah administrasi Puskesmas Bandar Agung tahun 2016 terbagi atas 7
Desa/Kampung, 44 Dusun/RW dan 12.833 KK. Adapun jumlah penduduk pada
tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Agung Tahun 2015
JENIS KELAMIN
NO KAMPUNG JUMLAH (%)
Laki-laki Perempuan
1. GB Udik 4.766 4.905 9.671 17,42
6
2. GB Ilir 971 1.085 2.056 3,70
B. ANALISIS ISU
PENETAPAN ISU
Pembentukan klinik sanitasi di Puskesmas Bandar Agung.
8
konsultasi antara pasien dan petugas untuk meminimalisir penyakit Diare dengan
cara promotif, preventif, dan kuratif.
2. Penyebab Isu
Dari alasan tersebut maka kita dapat menganalisis penyebab terjadinya isu
yang telah ditetapkan. Ada banyak metode untuk mengetahui akar penyebab dari
suatu isu yang muncul, salah satunya dengan menggunakan Diagram Tulang Ikan
(Fishbone) seperti yang terlihat pada tabel berikut :
LINGKUNGAN MANUSIA
Orientasi kepada
Monitoring dan petugas puskesmas
Belum adanya
penjaringan masalah koordinasi dengan Belum optimalnya sistem
kesehatan lingkungan petugas BP
yg belum menyeluruh pelayanan klinik sanitasi di
Puskesmas
Sarana & Prasarana
di puskesmas belum
Kurangnya sosialisasi
optimal Tidak adanya
petugas tentang klinik
ruang klinik
sanitasi di sanitasi
puskesmas
SARANA METODE
Berdasarkan diagram diatas maka diperoleh beberapa hal yang menjadi penyebab
dari belum optimalnya sistem pelayanan klinik sanitasi di Puskesmas Bandar
Agung sebagai berikut :
1. Tidak adanya ruang klinik sanitasi di puskesmas
2. Tingginya angka kejadian diare di puskesmas Bandar Agung
3. Belum adanya koordinasi antara petugas sanitarian dengan petugas BP
4. Kurangnya sosialisasi petugas tentang klinik sanitasi di Puskesmas
5. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya klinik sanitasi
9
D. DAMPAK JIKA ISU TIDAK DAPAT DISELESAIKAN
Dampak negatif jika isu yang diangkat ini tidak diselesaikan maka
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang sanitasi lingkungan yang baik,
sehingga akan meningkatkan kasus-kasus diare yang berakibat tingginya jumlah
penyakit menular.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab.
Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab. Akuntabilitas
adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas
publik memiliki tiga fungsi utama yaitu untuk menyediakan kontrol demokratis
(peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstitusional); dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas peran
belajar).
10
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu : akuntabilitas vertikal
( pertanggung jawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas
horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi
terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum,
akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas berupa :
Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan Laporan Kinerja. Dalam menciptakan
lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar
akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan
dan kapasitas.
h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
i. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.
11
2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak
hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-
nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus
dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana
aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan
nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai negara sekuler
yang membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila justru mendorong nilai-
nilai ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik. Nilai-nilai
ketuhanan yang dikehendaki Pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan yang
positif, yang digali dari nilai-nilai keagamaan yang terbuka (inklusif),
membebaskan dan menjunjung tinggi keadilan dan persaudaraan.
Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan bisa
memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja
yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi
diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran
masyarakat.
b. Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam
berarti menjadi pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan
12
dan hak asasi manusia. Ini berarti negara menjalankan fungsi “melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
c. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan
terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa Indonesia terjadi
karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat
sebelumnya, yang menjalani satu kesatuan riwayat, yang membangkitkan
persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah
geopolitik nyata.
d. Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan
Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama ,
badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan
asprasi beragam golongan yang ada di masyarakat. Fungsi kedua, semangat
permusyawaratan bisa menguatkan negara persatuan, bukan negara untuk
satu golongan atau perorangan. Permusyawaratan dengan landasan
kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai
kesepakatan yang membawa kebaikan bagi semua pihak.
e. Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa
menyatakan bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan
menyelenggarakan keadilan. Keadilan sosial juga merupakan perwujudan
imperative etis dari amanat pancasila dan UUD 1945.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak
individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut.
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada perbedaan antara
keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar. Sedangkan
13
moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Etika juga dipandang sebagai karakter atau etos
individu/kelompokberdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok
khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk
ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku /
etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan
tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.
14
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN,
memiliki indikator sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat
j. tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
l. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun
yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu
merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja
yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
15
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target
(rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya,
melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
2. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang
ke luar alur.
3. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin.
4. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan
melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital
untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan yaitu :
a) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;
16
b) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang
telah dijanjikan;
c) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap;
d) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan
sifat dapat dipercaya;
e) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan
tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak
secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk
bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri
sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan
untuk berbuat curang.
2. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih
sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak
mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa
sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang
17
tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk membantu sesama.
3. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian
yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya
pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi
mencapai keuntungan sesaat.
4. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi
untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu
mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada
prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja.
Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak
akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara
yang mudah.
5. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang
dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini
maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
6. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan
berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu
tanpa mengeluarkan keringat.
7. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
18
tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang
kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu
pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya
karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta
sebanyak-banyaknya.
8. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia
juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan
teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal
yang semestinya.
Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
9. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut
untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang
pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya
sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan
kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
19
Peran ASN terdapat dalam pasal 12 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014,
yaitu sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
20
2. Mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintahsebagai
penyelenggara kebijakan dan layanan publik;
3. Adanya nuansa kompetisi antar sektor, satu sektor bisa menjadi sangat superior
terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak berjalan
beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau ‘saling membunuh’;
4. Tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang mendorong perilaku dan nilai
individu maupun kelompok yang menyempit pada kepentingan sektornya yang
kontra produktif terhadap tujuan-tujuan yang lebih besar atau yang berskala
nasional; dan
5. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi.
Adapun indikator dari Whole of Govermenmet, antara lain: Integrasi, Koordinasi;
dan Kapasitas.
8. Pelayanan Publik dalam Peran dan Kedudukan ASN
Pelayanan Publik di seluruh daerah provinsi serta kabupaten/kota di
Indonesia dan telah memperoleh landasan konstitusional, yaitu diatur dalam Pasal
18A UUD RI Tahun 1945. Ketentuan Pasal 18A tersebut selanjutnya di
implementasikan melalui UU Pelayanan Publik. Dalam Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 1 Angka 1 dirumuskan:
21
a. Fungsional, yaitu pola pelayanan publik yang diberikan oleh
penyelenggara pelayanan, sesuai dengan tugas, fungsi, dan
kewenangannya.
b. Terpusat, yaitu pola pelayanan publik diberikan secara tunggal oleh
penyelenggara pelayanan berdasarkan pelimpahan wewenang dari
penyelenggara pelayanan terkait lainnya yang bersangkutan.
c. Terpadu
i. Terpadu satu atap, yaitu pola pelayanan terpadu satu atap
diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi berbagai jenis
pelayanan yang tidak mempunyai keterkaitan proses dan dilayani
melalui beberapa pintu.
ii. Terpadu satu pintu, yaitu pola pelayanan terpadu satu pintu
diselenggarakan pada satu tempat yang meliputi berbagai jenis
pelayanan yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani melalui
satu pintu.
22
F. MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Tabel 2. Rancangan Aktualisasi Optimalisasi Pelayanan Klinik Sanitasi di UPTD Puskesmas Bandar Agung
No. Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan
pelatihan terhadap visi Nilai-nilai
misi organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan Menghadap Surat Dukungan Keterkaitan dengan agenda III Dengan Kegiatan
Koordinasi mentor untuk mentor Whole Of Government: Melakukan Melakukan
dengan Mentor berkoordinasi Dalam melaksanakan kegiatan Koordinasi Koordinasi
mengenai Notulen Melakukan Koordinasi dengan dengan Mentor dengan Mentor
dimulainya Mentor dengan baik dapat ini menguatkan
aktualisasi Foto Kegiatan keterkaitan dengan mata diklat saling mendukung nilai-nilai
WoG adalah Melakukan koordinasi kegiatan demi organisasi
Meminta arahan dengan kepala puskesmas sebelum mewujudkan visi tentang
kepada mentor melakukan aktualisasi. dan misi Beriman,Santu
mengenai puskesmas yaitu n, Ikhlas,
aktualisasi Keterkaitan dengan agenda II Visi “Kecamatan Handal,
Akuntabilitas: Terusan Nunyai Teladan, dan
Implementasi nilai dasar dari Sehat Yang Inovatif
tahapan kegiatan melakukan Mandiri dan
konsultasi, membuat jadwal rencana Berkeadilan
kegiatan, maka nilai dasarnya adalah 2021” dan Misi
rasa tanggung jawab dan keterbukaan “Meningkatkan
kepada mentor pelayanan
kesehatan yang
Nasionalisme: prima”
Implementasi nilai dasar dari
tahapan kegiatan melakukan
konsultasi, membuat jadwal rencana
kegiatan maka nilai dasarnya adalah
musyawarah antara peserta latsar
dengan mentor
23
No. Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan
pelatihan terhadap visi Nilai-nilai
misi organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Etika Publik :
Implementasi nilai dasar dari
tahapan kegiatan melakukan
konsultasi, membuat jadwal rencana
kegiatan maka nilai dasarnya adalah
sopan santun terhadap mentor
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai dasar dari
tahapan kegiatan melakukan
konsultasi, membuat jadwal rencana
kegiatan maka nilai dasarnya adalah
mutu
Anti Korupsi:
Implementasi nilai dasar dari
tahapan kegiatan melakukan
konsultasi, membuat jadwal rencana
kegiatan maka nilai dasarnya adalah
jujur terhadap mentor.
2. Menyiapkan Membuat Formulir Keterkaitan dengan agenda III Dengan Dalam
Media Formulir Panduan Whole Of Government: Menyiapkan Menyiapkan
Konsultasi Panduan Wawancara Dalam melaksanakan kegiatan Media Konsultasi Media
Klinik Sanitasi Wawancara Klinik Sanitasi Menyiapkan Media Konsultasi Klinik Sanitasi Konsultasi
Klinik Sanitasi Klinik Sanitasi keterkaitan dengan dengan baik dapat Klinik Sanitasi
Brosur Penyakit mata diklat WoG adalah kolaborasi saling mendukung ini menguatkan
Membuat Brosur Diare antara peserta latsar dengan rekan kegiatan demi nilai-nilai
Penyakit Diare kerja mewujudkan visi organisasi
Buku Register dan misi tentang
Membuat buku Pasien Klinik Manajemen ASN : puskesmas yaitu Beriman,
Register Pasien Sanitasi Dalam melaksanakan kegiatan Visi “Kecamatan Ikhlas, Handal,
24
No. Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan
pelatihan terhadap visi Nilai-nilai
misi organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
klinik sanitasi Menyiapkan Media Konsultasi Terusan Nunyai Teladan, dan
Foto papan Alur Klinik Sanitasi keterkaitan dengan Sehat Yang Inovatif
Membuat Pelayanan mata diklat Manajemen ASN adalah ZAMandiri dan
Alur Pelayanan Klinik Sanitasi cermat, disiplin dan berintegritas Berkeadilan
Klinik Sanitasi tinggi 2021” dan Misi
Foto Kegiatan “Meningkatkan
Keterkaitan dengan agenda II pelayanan
Akuntabilitas: kesehatan yang
Implementasi nilai dasar dari prima”
tahapan kegiatan Membuat
Formulir Panduan Wawancara
Klinik Sanitasi, dan Membuat
Brosur Penyakit Diare adalah
penuh rasa tanggung jawab
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai dasar dari
tahapan kegiatan Membuat
Formulir Panduan Wawancara
Klinik Sanitasi, dan Membuat
Brosur Penyakit Diare adalah
inovasi dan berorientasi pada
mutu.
3. Membuat Menyiapkan Kartu Keterkaitan dengan agenda III Dengan Membuat Dalam kegiatan
kartu rancangan konsultasi Manajemen ASN: kartu konsultasi Membuat kartu
konsultasi pasien Dalam melaksanakan kegiatan klinik sanitasi konsultasi klinik
form kartu
pasien klinik konsultasi klinik Membuat kartu konsultasi klinik pasien dengan sanitasi pasien
sanitasi Foto kegiatan sanitasi pasien keterkaitan dengan baik dapat saling ini menguatkan
sanitasi
mata diklat Manajemen ASN adalah mendukung nilai-nilai
25
No. Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan
pelatihan terhadap visi Nilai-nilai
misi organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Mencetak form cermat, disiplin dan berintegritas kegiatan demi organisasi
kartu konsultasi mewujudkan visi tentang
klinik sanitasi Keterkaitan dengan agenda II dan misi Beriman,
Akuntabilitas: puskesmas yaitu Ikhlas, Handal,
Mencatat identitas Implementasi nilai dasar dari Visi “Kecamatan Teladan, dan
Pasien, Tanggal tahapan kegiatan Menyiapkan Terusan Nunyai Inovatif
Konsultasi, serta Rancangan form kartu Sehat Yang
diagnosa konsultasi klinik sanitasi, Mencetak Mandiri dan
penyakit yang form kartu konsultasi klinik sanitasi, Berkeadilan
diderita oleh Mencatat identitas Pasien, Tanggal 2021” dan Misi
pasien Konsultasi, serta diagnosa penyakit “Meningkatkan
Di dalam kartu yang diderita oleh pasien Di dalam pelayanan
konsultasi klinik kartu konsultasi klinik sanitasi. kesehatan yang
sanitasi adalah penuh rasa tanggung jawab prima”
dan penuh kejelasan
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai dasar dari
tahapan kegiatan Menyiapkan
Rancangan form kartu konsultasi
klinik sanitasi, Mencetak form kartu
konsultasi klinik sanitasi Mencatat
identitas Pasien, Tanggal
Konsultasi, serta diagnosa penyakit
yang diderita oleh pasien Di dalam
kartu konsultasi klinik sanitasi
adalah suatu inovasi dan berorientasi
pada mutu.
4. Menginfor Melakukan Foto kegiatan Keterkaitan dengan agenda III Dengan Kegiatan
masikan koordinasi Whole Of Government: Menginfor Menginformasik
26
No. Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan
pelatihan terhadap visi Nilai-nilai
misi organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kepada kepada poli BP Dalam melaksanakan kegiatan masikan an kepada poli
poli BP Menginformasikan kepada poli BP kepada BP dan KIA
dan KIA Melakukan dan KIA untuk melakukan rujukan poli BP dan untuk
untuk koordinasi internal ke ruang konseling kesling KIA melakukan
melakukan kepada poli KIA jika ada penyakit Diare keterkaitan untuk melakukan rujukan internal
rujukan dengan mata diklat WoG adalah rujukan internal ke ruang
internal ke kolaborasi antara peserta latsar konseling
ke ruang
ruang
dengan petugas BP konseling kesling kesling jika ada
konseling
kesling jika jika ada penyakit penyakit Diare
ada penyakit Keterkaitan dengan agenda II Diare dengan baik ini menguatkan
Diare Akuntabilitas: dapat saling nilai-nilai
Implementasi nilai dasar dari mendukung organisasi
tahapan kegiatan Melakukan kegiatan demi tentang
koordinasi kepada poli BP dan KIA, mewujudkan visi Beriman,
maka nilai dasarnya adalah rasa dan misi Ikhlas, Handal,
tanggung jawab puskesmas yaitu Teladan, dan
Visi “Kecamatan Inovatif.
Komitmen Mutu: Terusan Nunyai
Implementasi nilai dasar dari Sehat Yang
tahapan kegiatan Melakukan Mandiri dan
koordinasi kepada poli BP dan KIA Berkeadilan
adalah dilakukan secara efektif dan 2021” dan Misi
efisien “Meningkatkan
pelayanan
Etika Publik : kesehatan yang
Implementasi nilai dasar dari prima”
tahapan Melakukan koordinasi
kepada poli BP dan KIA adalah
melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab dan berintegritas.
5. Melakukan Melakukan Foto Kegiatan Keterkaitan dengan agenda III Dengan Dalam kegiatan
konsultasi kepada Melakukan
27
No. Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan
pelatihan terhadap visi Nilai-nilai
misi organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Pelayanan pasien Manajemen ASN: Melakukan Pelayanan
Konseling Dalam melaksanakan kegiatan Pelayanan Konseling ini
Memberikan Melakukan Pelayanan Konseling Konseling dengan menguatkan
penyuluhan nilai-nilai
keterkaitan dengan mata diklat baik dapat saling
kepada pasien organisasi
Manajemen ASN adalah cermat, mendukung tentang
disiplin dan berintegritas kegiatan demi Beriman,Santu
Pelayanan Publik : mewujudkan visi n, Ikhlas,
Dalam melaksanakan kegiatan dan misi Handal,
Melakukan Pelayanan Konseling puskesmas yaitu Teladan, dan
keterkaitan dengan mata diklat Inovatif
Visi “Kecamatan
Pelayanan Publik adalah cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi Terusan Nunyai
Sehat Yang
Mandiri dan
Keterkaitan dengan agenda II Berkeadilan
Akuntabilitas: 2021” dan Misi
Implementasi nilai dasar dari “Meningkatkan
tahapan Melakukan konsultasi pelayanan
kepada pasien, Memberikan kesehatan yang
penyuluhan kepada pasien adalah prima”
penuh rasa tanggung jawab dan
penuh kejelasan
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai dasar dari
tahapan kegiatan Melakukan
konsultasi kepada pasien,
Memberikan penyuluhan kepada
pasien adalah suatu inovasi dan
berorientasi pada mutu.
6. Melakukan Melihat jumlah Foto Kunjungan Keterkaitan dengan agenda III Dengan Dalam kegiatan
kunjungan pasien yang rumah Whole Of Government: Melakukan Melakukan
28
No. Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan
pelatihan terhadap visi Nilai-nilai
misi organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
rumah (home tertinggi Dalam melaksanakan kegiatan kunjungan kunjungan
visit) pada melakukan Formulir Melakukan rumah (home rumah (home
pasien konsultasi kunjungan kunjungan rumah (home visit) pada visit) pada
Lapangan visit) pada pasien keterkaitan pasien dengan pasien ini
Mengadakan penyakit Diare dengan mata diklat WoG adalah baik dapat saling menguatkan
persetujuan untuk kolaborasi antara peserta latsar mendukung nilai-nilai
melakukan dengan pasien. kegiatan demi organisasi
kunjungan rumah
Manajemen ASN : mewujudkan visi tentang
pada pasien
Dalam melaksanakan kegiatan dan misi Beriman,Santu
Menyiapkan Melakukan puskesmas yaitu n, Ikhlas,
formulir kunjungan rumah (home Visi “Kecamatan Handal,
kunjungan visit) pada pasien keterkaitan Terusan Nunyai Teladan, dan
lapangan penyakit dengan mata diklat Manajemen ASN Sehat Yang Inovatif
Diare Mandiri dan
adalah cermat, disiplin dan
berintegritas. Berkeadilan
Melakukan 2021” dan Misi
Pelayanan Publik :
Observasi
Dalam melaksanakan kegiatan “Meningkatkan
Lapangan
Melakukan kunjungan rumah (home pelayanan
visit) pada pasien keterkaitan kesehatan yang
dengan mata diklat Pelayanan Publik prima”
adalah cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
29
No. Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan
pelatihan terhadap visi Nilai-nilai
misi organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kunjungan lapangan penyakit Diare,
Melakukan Observasi Lapangan
adalah penuh rasa tanggung jawab
dan penuh kejelasan
Nasionalisme:
Implementasi nilai dasar dari
tahapan kegiatan Melihat jumlah
pasien yang tertinggi melakukan
konsultasi, Mengadakan
persetujuan untuk melakukan
kunjungan rumah pada pasien,
Menyiapkan formulir kunjungan
lapangan penyakit Diare,
Melakukan Observasi Lapangan
maka nilai dasarnya adalah
musyawarah antara peserta latsar
dengan pasien
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai dasar dari
tahapan Melihat jumlah pasien
yang tertinggi melakukan
konsultasi, Mengadakan
persetujuan untuk melakukan
kunjungan rumah pada pasien,
Menyiapkan formulir kunjungan
lapangan penyakit Diare,
Melakukan Observasi Lapangan
adalah suatu inovasi dan
berorientasi pada mutu.
30
No. Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan
pelatihan terhadap visi Nilai-nilai
misi organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
7. Evluasi Hasil Membuat Laporan Hasil Keterkaitan dengan agenda III Dengan Dalam kegiatan
Kegiatan kesimpulan hasil Whole Of Government: Melakukan Evluasi Hasil
kegiatan Dalam melaksanakan kegiatan Evluasi Hasil Kegiatan ini
Evluasi Hasil Kegiatan keterkaitan Kegiatan dengan menguatkan
dengan mata diklat WoG adalah baik dapat saling nilai-nilai
kolaborasi antara peserta latsar mendukung organisasi
dengan rekan kerja kegiatan demi tentang
mewujudkan visi Beriman,
Manajemen ASN : dan misi Ikhlas, Handal,
Dalam melaksanakan kegiatan puskesmas yaitu Teladan, dan
Evluasi Hasil Kegiatan keterkaitan Visi “Kecamatan Inovatif
dengan mata diklat Manajemen ASN Terusan Nunyai
adalah cermat, disiplin dan Sehat Yang
berintegritas tinggi Mandiri dan
Berkeadilan
Keterkaitan dengan agenda II 2021” dan Misi
Akuntabilitas: “Meningkatkan
Implementasi nilai dasar dari pelayanan
tahapan kegiatan Membuat kesehatan yang
kesimpulan hasil kegiatan adalah prima”
penuh rasa tanggung jawab
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai dasar dari
tahapan kegiatan Membuat
kesimpulan hasil kegiatan adalah
inovasi dan berorientasi pada
mutu.
31
G. JADWAL KEGIATAN
Tabel 2.4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Dan Habituasi
3 Membuat
kartu
konsultasi
pasien klinik
sanitasi
4 Menginforma
sikan
kepada poli
BP dan KIA
untuk
melakukan
rujukan
internal ke
ruang
konseling
kesling jika
ada penyakit
berbasis
lingkungan
32
5 Melakukan
Pelayanan
Konseling
6 Melakukan
kunjungan
rumah (home
visit)
pada pasien
7 Evluasi Hasil
Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi Habituas
33
BAB III
PENCAPAIAN AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan 1 : Melakukan Koordinasi dengan Mentor
34
Whole Of Government:
Dalam melaksanakan kegiatan Melakukan Koordinasi
dengan Mentor , keterkaitan dengan mata diklat WoG
adalah Melakukan koordinasi dengan kepala puskesmas
sebelum melakukan aktualisasi.
Nasionalisme:
Implementasi nilai dasar dari tahapan kegiatan melakukan
konsultasi, Meminta arahan kepada mentor mengenai
aktualisasi maka nilai dasarnya adalah musyawarah antara
peserta latsar dengan mentor
Etika Publik :
Implementasi nilai dasar dari tahapan kegiatan melakukan
konsultasi, Meminta arahan kepada mentor mengenai
aktualisasi maka nilai dasarnya adalah sopan santun terhadap
mentor
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai dasar dari tahapan kegiatan melakukan
konsultasi Meminta arahan kepada mentor mengenai
aktualisasi maka nilai dasarnya adalah mutu
Anti Korupsi:
Implementasi nilai dasar dari tahapan kegiatan melakukan
konsultasi, Meminta arahan kepada mentor mengenai
aktualisasi maka nilai dasarnya adalah jujur terhadap mentor.
Kontribusi Dengan melakukan Melakukan Koordinasi dengan Mentor
Kegiatan Terhadap dengan baik dapat saling mendukung kegiatan demi
Capaian Visi Misi mewujudkan visi dan misi puskesmas yaitu Visi “Kecamatan
Organisasi Terusan Nunyai Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan
2021” dan Misi “Meningkatkan pelayanan kesehatan
yang prima”
Penguatan Nilai Kegiatan Melakukan Koordinasi dengan Mentor ini
Organisasi menguatkan nilai-nilai organisasi tentang Beriman,Santun,
Ikhlas, Handal, Teladan, dan Inovatif
35
Kegiatan 2 : Menyiapkan Media Konsultasi Klinik Sanitasi
36
Lampiran Foto-
foto kegiatan
37
Tahap Kegiatan Membuat Formulir Panduan Wawancara Klinik Sanitasi
Manajemen ASN :
Dalam melaksanakan kegiatan Menyiapkan Media
Konsultasi Klinik Sanitasi keterkaitan dengan mata diklat
Manajemen ASN adalah cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai dasar dari tahapan kegiatan
Membuat Formulir Panduan Wawancara Klinik
Sanitasi, dan Membuat Brosur Penyakit Diare adalah
inovasi dan berorientasi pada mutu.
Kontribusi Dengan Menyiapkan Media Konsultasi Klinik Sanitasi
Kegiatan dengan baik dapat saling mendukung kegiatan demi
Terhadap mewujudkan visi dan misi puskesmas yaitu Visi
Capaian Visi “Kecamatan Terusan Nunyai Sehat Yang Mandiri dan
Misi Organisasi Berkeadilan 2021” dan Misi “Meningkatkan
pelayanan kesehatan yang prima”
38
Penguatan Nilai Dalam Menyiapkan Media Konsultasi Klinik Sanitasi ini
Organisasi menguatkan nilai-nilai organisasi tentang Beriman,
Ikhlas, Handal, Teladan, dan Inovatif
39
klinik sanitasi pasien keterkaitan dengan mata diklat
Manajemen ASN adalah cermat, disiplin dan berintegritas
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai dasar dari tahapan kegiatan
Menyiapkan Rancangan form kartu konsultasi klinik
sanitasi, Mencetak form kartu konsultasi klinik sanitasi
Mencatat identitas Pasien, Tanggal Konsultasi, serta
diagnosa penyakit yang diderita oleh pasien Di dalam kartu
konsultasi klinik sanitasi adalah suatu inovasi dan
berorientasi pada mutu.
Kontribusi Dengan Membuat kartu konsultasi klinik sanitasi pasien
Kegiatan dengan baik dapat saling mendukung kegiatan demi
Terhadap mewujudkan visi dan misi puskesmas yaitu Visi “Kecamatan
Capaian Visi Terusan Nunyai Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan
Misi Organisasi 2021” dan Misi “Meningkatkan pelayanan kesehatan
yang prima”
Penguatan Nilai Dalam kegiatan Membuat kartu konsultasi klinik sanitasi
Organisasi pasien ini menguatkan nilai-nilai organisasi tentang Beriman,
Ikhlas, Handal, Teladan, dan Inovatif
40
Lampiran Foto-
foto kegiatan
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai dasar dari tahapan kegiatan Melakukan
koordinasi kepada poli BP dan KIA adalah dilakukan secara
41
efektif dan efisien
Etika Publik :
Implementasi nilai dasar dari tahapan Melakukan koordinasi
kepada poli BP dan KIA adalah melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab dan berintegritas.
Kontribusi Dengan Menginformasikan kepada poli BP dan KIA untuk
Kegiatan melakukan rujukan internal ke ruang konseling kesling jika
Terhadap ada penyakit Diare dengan baik dapat saling mendukung
Capaian Visi kegiatan demi mewujudkan visi dan misi puskesmas yaitu
Misi Organisasi Visi “Kecamatan Terusan Nunyai Sehat Yang Mandiri dan
Berkeadilan 2021” dan Misi “Meningkatkan pelayanan
kesehatan yang prima”
Penguatan Nilai Kegiatan Menginformasikan kepada poli BP dan KIA untuk
Organisasi melakukan rujukan internal ke ruang konseling kesling jika
ada penyakit Diare ini menguatkan nilai-nilai organisasi
tentang Beriman, Ikhlas, Handal, Teladan, dan Inovatif.
42
Lampiran Foto-
foto kegiatan
43
kejelasan
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai dasar dari tahapan kegiatan Melakukan
konsultasi kepada pasien, Memberikan penyuluhan kepada
pasien adalah suatu inovasi dan berorientasi pada mutu.
Kontribusi Dengan Melakukan Pelayanan Konseling dengan baik dapat
Kegiatan saling mendukung kegiatan demi mewujudkan visi dan misi
Terhadap puskesmas yaitu Visi “Kecamatan Terusan Nunyai Sehat
Capaian Visi Yang Mandiri dan Berkeadilan 2021” dan Misi
Misi Organisasi “Meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima”
Penguatan Nilai Dalam kegiatan Melakukan Pelayanan Konseling ini
Organisasi menguatkan nilai-nilai organisasi tentang Beriman,Santun,
Ikhlas, Handal, Teladan, dan Inovatif
44
Lampiran Foto-
foto kegiatan
45
Tahap Kegiatan Melihat jumlah pasien yang tertinggi melakukan konsultasi
Nasionalisme:
Implementasi nilai dasar dari tahapan kegiatan Melihat
jumlah pasien yang tertinggi melakukan konsultasi,
Mengadakan persetujuan untuk melakukan kunjungan
rumah pada pasien, Menyiapkan formulir kunjungan
lapangan penyakit Diare, Melakukan Observasi Lapangan
maka nilai dasarnya adalah musyawarah antara peserta
latsar dengan pasien
46
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai dasar dari tahapan Melihat jumlah
pasien yang tertinggi melakukan konsultasi, Mengadakan
persetujuan untuk melakukan kunjungan rumah pada
pasien, Menyiapkan formulir kunjungan lapangan penyakit
Diare, Melakukan Observasi Lapangan adalah suatu inovasi
dan berorientasi pada mutu.
47
Lampiran Foto-
foto kegiatan
Manajemen ASN :
Dalam melaksanakan kegiatan Evluasi Hasil Kegiatan keterkaitan
48
dengan mata diklat Manajemen ASN adalah cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Pelayanan Publik :
Dalam melaksanakan kegiatan Melakukan kunjungan rumah
(home visit) pada pasien keterkaitan dengan mata diklat
Pelayanan Publik adalah cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai dasar dari tahapan kegiatan Membuat
kesimpulan hasil kegiatan adalah inovasi dan berorientasi pada
mutu.
49
B. PENCAPAIAN AKTUALISASI
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
1. Melakukan Menghadap 14 November 100% 100% Untuk mendapatkan Surat Terlaksana
Koordinasi mentor untuk 2019 hasil yang baik dalam Dukungan Sesuai
dengan berkoordinasi rangka menurunkan Mentor Prosedur
Mentor mengenai kasus diare, harus
dimulainya disertai rasa tanggung Notulen
aktualisasi jawab dan komitmen
yang tinggi serta Foto Kegiatan
Meminta arahan dengan nilai-nilai
kepada mentor dasar ASN yaitu :
mengenai
aktualisasi Keterkaitan dengan
agenda III
Whole Of
Government:
Dalam
melaksanakan
kegiatan Melakukan
Koordinasi dengan
Mentor , keterkaitan
dengan mata diklat
WoG adalah
Melakukan
48
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
koordinasi dengan
kepala puskesmas
sebelum melakukan
aktualisasi.
Keterkaitan dengan
agenda II
Akuntabilitas:
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
kegiatan melakukan
konsultasi, Meminta
arahan kepada mentor
mengenai aktualisasi,
maka nilai dasarnya
adalah rasa tanggung
jawab dan
keterbukaan kepada
mentor
Nasionalisme:
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
49
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
kegiatan melakukan
konsultasi, Meminta
arahan kepada mentor
mengenai aktualisasi
maka nilai dasarnya
adalah musyawarah
antara peserta latsar
dengan mentor
Etika Publik :
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
kegiatan melakukan
konsultasi, Meminta
arahan kepada mentor
mengenai aktualisasi
maka nilai dasarnya
adalah sopan santun
terhadap mentor
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
kegiatan melakukan
50
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
konsultasi Meminta
arahan kepada mentor
mengenai aktualisasi
maka nilai dasarnya
adalah mutu
Anti Korupsi:
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
kegiatan melakukan
konsultasi, Meminta
arahan kepada mentor
mengenai aktualisasi
maka nilai dasarnya
adalah jujur terhadap
mentor.
2. Menyiapkan Membuat 15 – 22 100% 100% Untuk mendapatkan Formulir Terlaksana
Media Formulir November hasil yang baik dalam Panduan Sesuai
Konsultasi Panduan 2019 rangka menurunkan Wawancara Prosedur
Klinik Wawancara kasus diare, harus Klinik Sanitasi
Sanitasi Klinik Sanitasi disertai rasa tanggung
Brosur
jawab dan komitmen
Membuat Brosur Penyakit Diare
yang tinggi serta
Penyakit Diare
dengan nilai-nilai Buku Register
51
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
Membuat buku dasar ASN yaitu : Pasien Klinik
Register Pasien Sanitasi
klinik sanitasi Keterkaitan dengan
Foto papan
agenda III
Membuat Alur Whole Of
Alur Pelayanan
Pelayanan Klinik Klinik Sanitasi
Government:
Sanitasi
Dalam melaksanakan Foto Kegiatan
kegiatan
Menyiapkan Media
Konsultasi Klinik
Sanitasi keterkaitan
dengan mata diklat
WoG adalah
kolaborasi antara
peserta latsar dengan
rekan kerja
Manajemen ASN :
Dalam melaksanakan
kegiatan
Menyiapkan Media
Konsultasi Klinik
Sanitasi keterkaitan
dengan mata diklat
52
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
Manajemen ASN
adalah cermat,
disiplin dan
berintegritas tinggi
Keterkaitan dengan
agenda II
Akuntabilitas:
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
kegiatan Membuat
Formulir Panduan
Wawancara Klinik
Sanitasi, dan
Membuat Brosur
Penyakit Diare
adalah penuh rasa
tanggung jawab
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
kegiatan Membuat
Formulir Panduan
53
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
Wawancara Klinik
Sanitasi, dan
Membuat Brosur
Penyakit Diare adalah
inovasi dan
berorientasi pada
mutu.
3. Membuat Menyiapkan 25 – 26 100% 100% Untuk mendapatkan Kartu Terlaksana
Kartu rancangan November hasil yang baik dalam konsultasi Sesuai
Konsultasi form kartu 2019 rangka menurunkan pasien Prosedur
Pasien konsultasi kasus diare, harus
Klinik klinik disertai rasa tanggung Foto kegiatan
Sanitasi sanitasi jawab dan komitmen
yang tinggi serta
Mencetak form dengan nilai-nilai
kartu konsultasi dasar ASN yaitu :
klinik sanitasi Keterkaitan dengan
agenda III
Mencatat Manajemen ASN:
identitas Pasien, Dalam melaksanakan
Tanggal kegiatan Membuat
Konsultasi, kartu konsultasi
serta diagnosa klinik sanitasi pasien
penyakit yang keterkaitan dengan
54
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
diderita oleh mata diklat
pasienm Di Manajemen ASN
dalam kartu adalah cermat,
konsultasi disiplin dan
klinik sanitasi berintegritas
Keterkaitan dengan
agenda II
Akuntabilitas:
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
kegiatan
Menyiapkan
Rancangan form
kartu konsultasi
klinik sanitasi,
Mencetak form kartu
konsultasi klinik
sanitasi, Mencatat
identitas Pasien,
Tanggal Konsultasi,
serta diagnosa
penyakit yang
diderita oleh pasien
55
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
Di dalam kartu
konsultasi klinik
sanitasi.
adalah penuh rasa
tanggung jawab dan
penuh kejelasan
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
kegiatan
Menyiapkan
Rancangan form
kartu konsultasi
klinik sanitasi,
Mencetak form kartu
konsultasi klinik
sanitasi Mencatat
identitas Pasien,
Tanggal Konsultasi,
serta diagnosa
penyakit yang
diderita oleh pasien
Di dalam kartu
56
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
konsultasi klinik
sanitasi adalah suatu
inovasi dan
berorientasi pada
mutu.
4 Menginfor Melakukan 27 November 100 % 100 % Untuk mendapatkan Foto kegiatan Terlaksana
masikan koordinasi 2019 hasil yang baik dalam Sesuai
Kepada Poli kepada poli rangka menurunkan Prosedur
BP dan KIA BP kasus diare, harus
untuk disertai rasa tanggung
Melakukan Melakukan jawab dan komitmen
Rujukan koordinasi yang tinggi serta
Internal ke kepada poli dengan nilai-nilai
Ruang KIA dasar ASN yaitu :
Konseling Keterkaitan dengan
Kesling agenda III
jika ada Whole Of
Penyakit Government:
Diare Dalam melaksanakan
kegiatan
Menginformasikan
kepada poli BP dan
KIA untuk
melakukan rujukan
57
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
internal ke ruang
konseling kesling
jika ada penyakit
Diare keterkaitan
dengan mata diklat
WoG adalah
kolaborasi antara
peserta latsar dengan
petugas BP
Keterkaitan dengan
agenda II
Akuntabilitas:
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
kegiatan Melakukan
koordinasi kepada
poli BP dan KIA,
maka nilai dasarnya
adalah rasa tanggung
jawab
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai
58
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
dasar dari tahapan
kegiatan Melakukan
koordinasi kepada
poli BP dan KIA
adalah dilakukan
secara efektif dan
efisien
Etika Publik :
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
Melakukan koordinasi
kepada poli BP dan
KIA adalah
melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab
dan berintegritas.
5 Melakukan Melakukan 28 November 100 % 100 % Untuk mendapatkan Foto Kegiatan Terlaksana
Pelayanan konsultasi – 21 hasil yang baik dalam Sesuai
Konseling kepada pasien Desember rangka menurunkan Prosedur
2019 kasus diare, harus
Memberikan disertai rasa tanggung
penyuluhan jawab dan komitmen
59
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
kepada yang tinggi serta
pasien dengan nilai-nilai
dasar ASN yaitu :
Keterkaitan dengan
agenda III
Manajemen ASN:
Dalam melaksanakan
kegiatan Melakukan
Pelayanan Konseling
keterkaitan dengan
mata diklat
Manajemen ASN
adalah cermat,
disiplin dan
berintegritas
Pelayanan Publik :
Dalam melaksanakan
kegiatan Melakukan
Pelayanan Konseling
keterkaitan dengan
mata diklat Pelayanan
Publik adalah cermat,
disiplin dan
berintegritas tinggi
60
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
Keterkaitan dengan
agenda II
Akuntabilitas:
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
Melakukan
konsultasi kepada
pasien, Memberikan
penyuluhan kepada
pasien adalah penuh
rasa tanggung jawab
dan penuh kejelasan
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
kegiatan Melakukan
konsultasi kepada
pasien, Memberikan
penyuluhan kepada
pasien adalah suatu
inovasi dan
berorientasi pada
mutu.
61
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
6 Melakukan Melihat jumlah 20 Desember 100 % 100 % Untuk mendapatkan Foto Terlaksana
Kunjungan pasien yang 2019 hasil yang baik dalam Kunjungan Sesuai
Rumah tertinggi rangka menurunkan rumah Prosedur
(Home melakukan kasus diare, harus
Visit) pada konsultasi disertai rasa tanggung Formulir
Pasien jawab dan komitmen kunjungan
Mengadakan yang tinggi serta Lapangan
persetujuan dengan nilai-nilai penyakit
untuk melakukan dasar ASN yaitu : Diare
kunjungan rumah Keterkaitan dengan
pada pasien agenda III
Whole Of
Menyiapkan Government:
formulir Dalam melaksanakan
kunjungan kegiatan Melakukan
lapangan kunjungan rumah
penyakit Diare (home
visit) pada pasien
Melakukan keterkaitan dengan
Observasi mata diklat WoG
Lapangan adalah kolaborasi
antara peserta latsar
dengan pasien.
Manajemen ASN :
62
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
Dalam melaksanakan
kegiatan Melakukan
kunjungan rumah
(home
visit) pada pasien
keterkaitan dengan
mata diklat
Manajemen ASN
adalah cermat,
disiplin dan
berintegritas.
Pelayanan Publik :
Dalam melaksanakan
kegiatan Melakukan
kunjungan rumah
(home
visit) pada pasien
keterkaitan dengan
mata diklat Pelayanan
Publik adalah cermat,
disiplin dan
berintegritas tinggi
Keterkaitan dengan
agenda II
63
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
Akuntabilitas:
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
kegiatan Melihat
jumlah pasien yang
tertinggi melakukan
konsultasi,
Mengadakan
persetujuan untuk
melakukan
kunjungan rumah
pada pasien,
Menyiapkan formulir
kunjungan lapangan
penyakit Diare,
Melakukan
Observasi Lapangan
adalah penuh rasa
tanggung jawab dan
penuh kejelasan
Nasionalisme:
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
64
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
kegiatan Melihat
jumlah pasien yang
tertinggi
melakukan
konsultasi,
Mengadakan
persetujuan untuk
melakukan
kunjungan rumah
pada pasien,
Menyiapkan
formulir kunjungan
lapangan penyakit
Diare, Melakukan
Observasi
Lapangan maka
nilai dasarnya
adalah
musyawarah antara
peserta latsar
dengan pasien
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai
65
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
dasar dari tahapan
Melihat jumlah
pasien yang
tertinggi melakukan
konsultasi,
Mengadakan
persetujuan untuk
melakukan
kunjungan rumah
pada pasien,
Menyiapkan
formulir kunjungan
lapangan penyakit
Diare, Melakukan
Observasi Lapangan
adalah suatu inovasi
dan berorientasi
pada mutu.
7 Evluasi Hasil Membuat 21 Desember 100 % 100 % Keterkaitan dengan Laporan Hasil Terlaksana
Kegiatan kesimpulan hasil 2019 agenda III Sesuai
kegiatan Whole Of Prosedur
Government:
Dalam melaksanakan
66
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
kegiatan Evluasi Hasil
Kegiatan keterkaitan
dengan mata diklat
WoG adalah kolaborasi
antara peserta latsar
dengan rekan kerja
Manajemen ASN :
Dalam melaksanakan
kegiatan Evluasi Hasil
Kegiatan keterkaitan
dengan mata diklat
Manajemen ASN
adalah cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi
Keterkaitan dengan
agenda II
Akuntabilitas:
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
kegiatan Membuat
kesimpulan hasil
kegiatan adalah
penuh rasa tanggung
jawab
67
No Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Prosentase Prosentase Nilai ANEKA, Output Ket
Pelaksanaan Capaian capaian kedudukan dan
Kegiatan tahapan peran dalam NKRI
kegiatan yang terkait
Komitmen Mutu:
Implementasi nilai
dasar dari tahapan
kegiatan Membuat
kesimpulan hasil
kegiatan adalah
inovasi dan
berorientasi pada
mutu.
68
C. Matriks Pencapaian
1. MATRIKS HABITUASI
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
INDIKATOR KEGIATAN II KEGIATAN VI
I III IV V VII TOTAL
NILAI DASAR NILAI
I II I II III IV I II III I II I II I II III IV I
Tanggung 18
Akuntabilitas Jawab
6
Konsistensi
Nasionalisme Musyawarah 10
Sopan 10
Santun
Tidak 4
Etika Publik Diskriminatif
Tulus 12
10
Ramah
Inovatif 16
Efektif 16
Komitmen
Mutu
Efisien 7
Adaptif 10
Responsif 10
Peduli 6
Anti Korupsi Jujur 5
Kerja keras 16
69
2. MATRIKS VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI
Keterkaitan Terhadap Visi Misi dan Tata KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN TOTAL
Nilai Organisasi I II III IV V VI VII
70
3. MATRIKS KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
Keterkaitan KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN 4 KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN Total
dengan 1 2 3 Menginformasikan 5 6 7
kedudukan Melakukan Menyiapkan Membuat Kepada Poli BP dan Melakukan Melakukan Evluasi Hasil
dan nilai Koordinasi Media Kartu KIA untuk Pelayanan Kunjungan Kegiatan
ASN dengan Konsultasi Konsultasi Melakukan Rujukan Konseling Rumah (Home
Mentor Klinik Pasien Klinik Internal ke Ruang Visit) pada
Sanitasi Sanitasi Konseling Kesling Pasien
jika ada Penyakit
Diare
Managemen 5
ASN
Pelayanan 2
publik
Whole of 4
Goverment
71
BAB IV
Dampak Positif Jika Nilai-Nilai PNS Diaplikasikan Dengan Baik
71
1. Pembuatan alur yang sesuai dan penuh inovasi sehingga kegiatan
klinik sanitasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
2. Kejujuran dalam kegiatan Membuat Alur Pelayanan Klinik Sanitasi
dapat membuat kegiatan berjalan sebagaimana mestinya.
3. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama sehingga kegiatan
akan berjalan dengan baik.
4. Kejelasan dan keterbukaan dalam kegiatan, sehingga kegiatan
mendapat hasil yang sesuai tujuan yaitu membentuk klinik sanitasi.
5. Membuat Alur yang sesuai melalui konsultasi dan musyawarah,
Sehingga kegiatan akan berjalan dengan baik.
Berdasarkan dampak positif diatas, kegiatan Membuat Alur Pelayanan
Klinik Sanitasi akan mencapai harapan dan akan mendukung rangkaian
kegiatan yang lain.
72
4. Pembuatan kartu konsultasi yang sesuai dan penuh inovasi sehingga
kegiatan klinik sanitasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
5. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama sehingga kegiatan
akan berjalan dengan baik.
Berdasarkan dampak positif diatas, kegiatan Membuat Membuat Kartu
Konsultasi Pasien Klinik Sanitas akan mencapai harapan dan akan
mendukung rangkaian kegiatan yang lain.
73
5. Memiliki sikap yang gigih dan kerja keras dalam melakukan kegiatan
ini maka tidak akan mudah menyerah jika menemui kendala dalam
pelaksanaannya.
Berdasarkan dampak positif diatas, kegiatan melakukan pelayanan
konseling akan mencapai harapan dan akan mendukung rangkaian
kegiatan yang lain.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan pada
tanggal 14 November 2019 sampai 21 Desember 2019 mengenai
pembentukan klinik sanitasi dalam rangka menurunkan kasus diare di
UPT Puskesmas Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten
Lampung Tengah, penulis menyimpulkan bahwa pembentukan klinik
sanitasi mempunyai pengaruh positif yaitu dapat memberikan
pengetahuan terhadap pasien dalam kehidupan sehari hari untuk
mencegah terjadinya penyakit diare dikemudian hari. Kegiatan
aktualisasi pembentukan klinik sanitasi di UPT Puskesmas Bandar
Agung yang saya lakukan bertujuan untuk menurunkan angka kejadian
penyakit diare di masyarakat, Selama melakukan kegiatan aktualisasi
Klinik Sanitasi, petugas melaksanakan kegiatan tanggal 28 November –
21 Desember yang kemudian didapat 19 pasien penyakit diare. Dengan
adanya klinik sanitasi di Puskesmas Bandar Agung dapat menurunkan
tingginya angka kejadian diare dengan memberikan Brosur dan
informasi kepada pasien tentang apa itu diare, gejala, penyebab, bahaya
yang ditimbulkan, pencegaham, serta pengobatan penyakit diare. Selain
itu, kami juga mengajarkan bagaimana penerapan PHBS di rumah
tangga dan langkah-langkah CTPS yang baik dan benar sehingga klien
lebih memahami, mengetahui cara pencegahannya dan bisa menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pemberian penyuluhan kali ini
adalah menambah pengetahuan pasien tentang penyakit diare, sehingga
pasien dan keluarga dapat menerapkan PHBS dalam rumah tangga
bukan sebagai kewajiban, tetapi sebagai kebutuhan sehingga
klien maupun keluarga tidak ada yang terkena penyakit diare kembali.
Selain melakukan kegiatan di dalam gedung, petugas juga meninjau
langsung kerumah pasien dengan kriteria pasien yang lebih dari satu
kali datang ke klinik sanitasi. sesampainya di rumah pasien, petugas
melakukan inspeksi serta mengamati keadaan dirumah pasien yang
berpatokan sesuai dengan formulir panduan lapangan penyakit diare dan
apabila sekiranya terdapat hal hal yang belum memenuhi syarat
kesehatan maka petugas akan memberi arahan serta penyuluhan agar
pasien terhindar dari vektor penyakit. Sehingga, dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) oleh tenaga kesehatan (ASN)
diharapkan membantu dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
75
B. Saran
76
DAFTAR PUSTAKA
77
LAMPIRAN
78
LAMPIRAN
KEGIATAN 1
Melakukan Koordinasi dengan
Mentor
OUTPUT :
79
LAMPIRAN
78
Tabel 2. Notulen
79
Tabel 3. Foto Kegiatan
80
LAMPIRAN
KEGIATAN 2
Menyiapkan Media Konsultasi Klinik
Sanitasi
OUTPUT :
81
LAMPIRAN
82
Tabel 2. Brosur Penyakit Diare
83
Tabel 3. Buku Register Pasien Klinik Sanitasi
84
Tabel 4. Foto papan Alur Pelayanan Klinik Sanitasi
85
Tabel 5. Foto Kegiatan
86
LAMPIRAN
KEGIATAN 3
Membuat Kartu Konsultasi Klinik Sanitasi
OUTPUT :
87
LAMPIRAN
88
Tabel 2. Foto kegiatan
89
LAMPIRAN
KEGIATAN 4
Menginformasikan Kepada Poli BP dan
KIA untuk Melakukan Rujukan Internal ke
Ruang Konseling Kesling jika ada Penyakit
Diare
OUTPUT :
1. FOTO KEGIATAN
90
LAMPIRAN
91
LAMPIRAN
KEGIATAN 5
Melakukan Pelayanan Konseling
OUTPUT :
1. FOTO KEGIATAN
92
LAMPIRAN
93
LAMPIRAN
KEGIATAN 6
Melakukan Kunjungan Rumah ( Home
Visit) Pada Pasien
OUTPUT :
94
LAMPIRAN
95
Tabel 2. Foto Kunjungan Rumah
96
LAMPIRAN
KEGIATAN 7
Evaluasi Hasil Kegiatan
OUTPUT :
1. LAPORAN HASIL
97
LAMPIRAN
98