DISUSUN OLEH:
Disusun oleh
Nama : ALFISSA’ADAH
NIP : 1994082220 1903 2 006
Unit Kerja : PUSKESMAS DEMAK 1
Demak, 2019
Peserta Pelatihan Dasar CPNS
ALFISSA’ADAH
NIP.1994082220 1903 2 006
Menyetujui :
Coach Mentor
viii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
Disusun oleh
Nama : ALFISA’ADAH
NIP : 1994082220 1903 2 006
Unit Kerja : Puskesmas Demak 1
Demak, 2019
Peserta Pelatihan Dasar CPNS
ALFISSA’ADAH
NIP.1994082220 1903 2 006
Menyetujui :
Coach Mentor
viii
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, Allah SWT, atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul
“Peneningkatan Temuan Suspek TB BTA POsitif Di Puskesmas
Demak 1” dengan baik. Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi
nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil atau selanjutnya disebut PNS ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas PNS di Puskesmas Demak 1
Kabupaten Demak dengan sikap perilaku PNS dan nilai dasar PNS yang
terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak
akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada
kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si., Kepala BPSDMD Provinsi Jawa
Tegah beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan
Pelatihan dasar CPNS Golongan III
2. Hadi Waluyo, SH, M.Pd selaku Kepala BKPP Kabupaten Demak
beserta jajarannya.
3. selaku penguji.
4. selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan
bimbingannya.
5. dr .Munarto Tri Cabana selaku mentor atas semua inspirasi,
dorongan, masukan dan bimbingannya dalam membuat rancangan
aktualisasi ini,
6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
7. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar.
8. Segenap teman sejawat di Puskesmas Demak 1 Kabupaten Demak
viii
9. Seluruh keluarga atas dukungannya selama ini.
10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan IX Angkatan VI tahun 2019
Penulis
viii
DAFTAR ISI
viii
C. Role Model ........................................................................................ 29
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan
dengan Nilai ANEKA ......................................................................... 38
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi .........................................................
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ................................... 39
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 41
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... 42
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur sipil negara yang selanjutnya disingkat ASN terbagi menjadi
2 yaitu PNS dan PPPK. ASN diatur dalam UU No 5 tahun 2014 yang
selanjutnya disebut UU ASN. Tugas dan fungsi ASN adalah
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta
mempererat persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
ASN dituntut mampu mengaplikaskan nilai-nilai dasar ASN yang
diwujudkan dalam bentuk Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini selanjutnya
diakronimkan menjadi ANEKA. Internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam
sikap dan perilaku ASN didukung oleh pemahaman terhadap manajemen
ASN, whole of government (WoG), dan pelayanan publik. PNS diharapkan
dapat turut serta mengembangkan lingkungan kerja yang positif untuk
membantu pembentukan etika dan aturan perilaku organisasi.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) CPNS wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Pendidikan dan pelatihan ASN tersebut
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter untuk
mencetak PNS yang berkualitas berlandaskan nilai-nilai dasar ANEKA.
Dengan adanya pendidikan dan pelatihan tersebut diharapkan CPNS yang
akan diangkat menjadi PNS dapat menjadi PNS yang berkarakter dan
profesional sehingga dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan
baik.
Aktualisasi nilai dasar merupakan suatu proses untuk menjadikan
kelima nilai dasar menjadi aktual sesuai dengan tugas fungsi pokok
masing-masing jabatan melalui kegiatan habituasi di lapangan. Aktualisasi
tersebut disesuaikan dengan nilai dasar ANEKA dan mata diklat lain,
tugas pokok dan fungsi serta visi dan misi unit kerja, kegiatan yang sehari-
hari dilakukan di unit kerja, modifikasi agar terjadi peningkatan kualitas
pelayanan dan dapat juga berupa inovasi yang sebelumnya belum pernah
dilakukan.
Berkaitan dengan tugas dan jabatan saya sebagai PNS perawat
yang professional adalah sebagai tenaga kesehatan yang memberikan
pelayan kepada masyarakat umum mencakup biopsikososio spiritual
secara komprehensif ditujukan kepada individu,keluarga,kelompok untuk
meningkatkan derajat kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan
dan pemulihan kesehatan
Untuk meningkatkan pembangunan kesehatan salah satunya adalah
penanggulanan TB perlu adanya kepedulian kita untuk menyadarkan
penderita TB dalam pengobatan sedini mungkin dan pencegahan menular
dengan yang laen.
Sebagai perawat kita harus mampu mengidentifikasi kekurangan-
kekurangan yang ada Di Puskesmas Demak 1 yang masih perlu
mendapat perhatianuntuk membentuk PNS yang professional dalam
rangka mewujudkan visi dan misi organisasi. Berdasarkan hasil kinerja
puskesmas Demak 1 sampai bulan April 2019, terdapat beberapa kinerja
yang kurang dalam capaian kinerjanya antara lain : (1) masih rendahnya
temuan Suspek pasien baru TB BTA positif, (2) belum optimalnya cakupan
jamban sehat, (3) rendahnya kenaikan berat badan pada balita,(4)
tingginya angka kematian ibu (5) Masih kurangnya penemuan jumlah
kasus retraksi
Isu tersebut kemudian akan di analisis dengan dua metode yaitu
Metode APKL dan Metode USG. Selanjutnya, penulis mendapatkan isu
yang menjadi isu utama dan membuat rancangan aktualisasi dengan judul
10
“Peningkatan Temuan Suspek Pasien TB BTA Positif Di Puskesmas
Demak 1”
B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa
isu atau problematika yang ditemukan di instansi tempat bekerja, yaitu di
Puskesmas DemakI. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini
bersumber dari aspek: (1) whole of goverment, (2) pelayanan publik, dan
(3) manajemen ASN. Sumber isu yang diangkat berasal dari tugas pokok
dan fungsi (Tupoksi), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), Surat Keputusan
Kepala UPTD Puskesmas DSwe inovasi dan inisiatif penulis yang disetujui
mentor dan coach. Adapun daftar isu yang diperoleh dengan Agenda
Ketiga Pelatihan Dasar CPNS (Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan
Publik) pada unit kerja penulis yang dirumuskan bersama dengan pihak
mentor dapat ditampilkan pada tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
11
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan
proses identifikasi isu untuk menentukan isu mana yang merupakan
prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis dan diterapkan dalam
habituasi di unit kerja.
Proses identifikasi isu tersebut menggunakan dua alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu. Kriteria pertama adalah APKL (Aktual,
Probematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan). Aktual artinya benar-benar
terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Problematik
artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat
hidup orang banyak. Sedangkan Kelayakan artinya isu yang masuk
akaldan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya. Analisis APKL disajikan dalam Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Identifikasi Isu Metode APKL
Kriteria
No Identifikasi Isu Keterangan
A P K L
12
Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan
berbagai upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan
tindakan nyata.
Analisis
Isu Total Prioritas
U S G
13
Masih rendahnya deteksi dini kasus kematian 4 3 4 11 3
ibu di Puskesmas Demak 1
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran identifikasi isu dan penetapan isu di atas,
rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi ini adalah bagaimana cara
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang tekandung dalam
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi
(ANEKA) dalam mengoptimalkan pelayanan kefarmasian yang baik di
lingkungan Puskesmas Sayung II.TB
14
perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan di puskesmas
demak 1
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat
Manfaat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini
adalahsebagai berikut:
15
b. Meningkatkan pelayanan Efektif dan efisien serta bermutu kepada
warga di wilayah kerja Puskesmas Demak 1 secara menyeluruh dan
berkesinambungan.
3. Bagi Warga di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Demak 1
16
BAB II
LANDASAN TEORI
17
negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari
segala bentuk ancaman.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah Kewajiban untuk memberikan pertanggung
jawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan
tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi
kepada pihak yang memiliki hak atauberkewenangan untuk meminta
keterangan atau pertanggungjawaban.
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Dengan demikian kepercayaan masyarakat
(public trust) kepada birokrasi akan semakin menguat karena
aparaturnya mampu berperan sebagai kontrol demokrasi, mencegah
korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta meningkatkan
efisiensi dan efektivitas.
Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
18
2. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
3. Integritas
Adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,
Undang-Undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang
berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan
kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau
stakeholders.
4. Tanggungjawab (responsibilitas)
Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
5. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan
harus dipeliharan dan dipromosikan oleh pimpinan pada
lingkungan organisasinya.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
19
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
8. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil
yang diharapkan.
9. Konsistensi
Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai
bangsa dan negara sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan
dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-
sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas,
integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat
kebangsaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri dan pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan
negara. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap PNS memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan
negara. Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan
20
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. PNS dapat mempelajari
bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki
karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan
kebangsaannya.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu :
21
2. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap
23
5. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
refleksi baik/buruk atau bagaimana melakukan baik atau benar. Etka
juga dapat dipahami sebagai keyakinan untuk menentukan
perbuatan yang pantas, guna menjamin adanya perlindungan hak-
hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk
membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta
mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang
dianut.
24
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.
2. Dimensi Modalitas
25
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan
pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukran
baik/ buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai
negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberi kepuasan kepada stakeholder.
26
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan
manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu.
c. Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga
karena ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal
misalnya permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik
harus mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter dan mindset baru sebagai aparatur
penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda
dengan sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
d. Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu
menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan
sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin “corruption” (Fockema Andrea:
1951) atau “corruptus” (Webster Student Dictionary: 1960).
Selanjutnya dikatakan bahwa “corruption” berasal dari kata
“corrumpere”, suatu bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin
tersebut kemudian dikenal istilah “coruption, corrupt” (Inggris),
“corruption” (Perancis) dan “corruptive/korruptie” (Belanda). Korupsi
secara harafiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari
kesucian.
Korupsi sering disebut dengan kejahatan luar biasa karena
dampaknya dapat menyebabkan kerusakan yang luar biasa baik
dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan
yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun
waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka
panjang. Korupsi menurut UU No. 20 Tahun 2001 didefinisikan
28
sebagai tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri
sendiri, orang lain, atau korporasi yang berakibat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara. menurut UU No.
31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana
korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian keuangan negara, (2) suap-
menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan
dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam pengadaan, dan (7)
gratifikasi. Semua jenis tersebut merupakan delik-delik yang
diadopsi dari KUHP (pasal 1 ayat 1 sub c UU no.3/71)
29
e. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu
perbuatan yang salah baik itu disengaja maupun tidak
disengaja. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan
dan kesadaran akan kewajiban menerima dan
menyelesaikan semua masalah yang telah dilakukan.
f. Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, dimana
kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan,
ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian,
pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan,
tenaga, kekuatan dan pantang mundur.
g. Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup
boros, hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat
memenuhi semua kebutuhannya. Prinsip hidup sederhara
merupakan parameter penting dalam menjalin hubungan
antara sesama karena prinsip ini akan mengatasi
permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egosi
dan juga menghindari dari keinginan yang berlebihan.
h. Keberanian
Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan
dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran,
berani mengakui kesalahan, berani bertanggungjawab dan
lain sebagainya.
i. Keadilan
Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak.
30
a. Pegawai ASN berkedudukan sbg Aparatur Negara.
b. Pegawai ASN melaksanakan Kebijakan yg ditetapkan oleh
Pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan Intervensi semua Golongan dan Parpol.
c. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus
partai politik.
d. Kedudukan ASN berada di Pusat, Daerah dan Luar Negeri,
namun demikian Pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
Bagian Ketiga Peran Pasal 12 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN
berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas pemerintahan
dan penyelenggaraan pembangunan tugas umum nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas
dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Setiap kegiatan yang dilakukan PNS pasti terdapat
konsekuensi baik berupa penghargaan maupun sanksi,semestinya
sebagai PNS kita tidak boleh melalaikan kewajiban kita di kantor.
Dengan adanya Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang
Disiplin PNS dalam pasal 3 dijelaskan tentang kewajiban selaku PNS
sebagai berikut:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
31
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau
Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan
sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
karier; dan
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik
1. Manajemen ASN
33
c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegrtasi bangsa.
3. Pelayanan Publik
35
BAB III
1. Identitas Puskesmas
Nama Puskesmas : Puskesmas Demak I
Kode Puskesmas. : 3321070201
Jenis Puskesmas : Tanpa Perawatan
No Urut Kabupaten : 21
36
No Urut Kecamatan : 070
Mulai Operasional : 1985
2. Data Puskesmas
Nama Puskesmas : Puskesmas Demak I
Nama Kecamatan : Demak
Alamat (Jalan, No, RT, : Jl. Pemuda RT.02 RW. 7 Bintoro
RW, Desa,Kec. Demak
Telpon : (0291) 685921
Fax : 0
Email : Puskesmasdemakkota@gmail.com
3. Jumlah Desa di wilayah kerjanya
Jumlah Desa : 1
Jumlah Kelurahan : 5
4. Luas Wilayah Kerja : 16,06 ha
5. Nama desa/Kelurahan di wilayah kerjanya;
37
dibawah dan bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
Demak.
Dalam menyelenggarakan tugasnya, Puskesmas Demak I berfungsi :
a. Melaksanakan kebijaksanaan teknis dibidang kesehatan
b. Pembinaan terhadap pelaksana teknis dibidang kesehatan di
wilayah Puskesmas.
c. Pengelolaan urusan Ketatausahaan Puskesmas.
38
yang kebanyakan penduduknya bermata pencaharian bercocok
tanam, dengan perincian dapat kita lihat dalam lampiran tabel. 1 s/d
tabel 3.
Sebagaimana musim di Indonesia pada umumnya, di
Kabupaten Demak hanya mengenal dua macam musim yaitu musim
kemarau dan musim hujan.
Puskesmas Demak I berada di wilayah Kecamatan Demak
Kabupaten Demak yang wilayah kerjanya berbatasan dengan :
Sebelah Barat → Berbatasan dengan Wilayah Puskesmas
Demak III ( Kel. Mangunjiwan) dan
Puskesmas Bonang
Sebelah Timur → Berbatasan dengan Wilayah Puskesmas
Wonosalam I ( desa Mranak) dan
Puskesmas Demak III ( desa Cabean )
Sebelah Selatan → Berbatasan dengan Wilayah
PUskesmas
Wonosalam II ( desa Jogoloyo )
Sebelah Utara → Berbatasan dengan Wilayah Puskesmas
Bonang ( desa Wonosari )
Wilayah kerja Puskesmas Demak I terdiri dari 1desa dan 5 kelurahan
meliputi :
Kelurahan Bintoro → Luas Wilayah 504 ha
Kelurahan Kadilangu → Luas Wilayah 218 ha
Kelurahan Betokan → Luas Wilayah 212 ha
Kelurahan Singorejo → Luas Wilayah 85 ha
Kelurahan Kalicilik → Luas Wilayah 248 ha
Desa Karangmlati → Luas Wilayah 330 ha
39
wonosari
Tempuran
Cabean
Mangunjiwan
Mranak
Jogoloyo Botorejo
b. Agama
Suasana kerukunan kehidupan beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan harapan kita
bersama. Beragam tempat beribadat merupakan salah satu bukti
kerukunan agama diantara umat. Mayoritas penduduk Wilayah
Puskesmas Demak I beragama Islam dan Minoritas beragama
Kristen-katholik
41
1. Struktur Organisasi
foto
Tokoh yang menjadi role model penulis yaitu dr. Munarto Tri Cabana
Beliau adalah mentor penulis. Beliau lahir pada tanggal 06 April 1971.
Beliau tinggal di jalan Pedurungan Tengah IV/43 Semarang. Kini beliau
bertugas di Puskesmas Demak 1 sebagai kepala puskesmas. Beliau yang
ikut mengembangkan Puskesmas Demak 1 yang kini telah berubah
menjadi lebih baik.
Beliau sosok pemimpin yang bijak dan ramah namun tetap tegas. Tak
segan menegur akan tetapi tetap santun. Beliau juga sosok yang
bertanggung jawab dan disiplin dimana beliau selalu datang tepat waktu
dan pulang tetap waktu. Beliau adalah sosok mentor yang sangat baik
untuk ditiru, Semoga penulis selalu daapat meneladani sifat-sifat baik
beliau.
Berikut adalah data lengkap beliau :
45
FORMULIR DATA PRIBADI
4. Agama : Islam
RIWAYAT PEKERJAAN
1. Pendidikan Formal
46
1 DIKLAT PRAJABATAN GOL III SEMARANG 005 BERHASIL
RIWAYAT PEKERJAAN
1. Uraian singkat pekerjaan saya selama ini (dimulai dari posisi terakhir):
47
BAB IV
Isu yang diangkat : Masih Rendahnya Temuan Suspek Pasien Baru TB BTA
Positif
48
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
1. Menginventalisir Mendapatkan data Dengan Dalam melakukan
kasus TB di pasien TB menginventalisir kegiatan ini dapat
Puskesmas Demak kasus TB penguatan tata nilai
1 (sumber: SKP) dipuskesmas Demak puskesmas yaitu :
1 dapat memberikan ramah, nyaman,
1. Melakukan koordinasi Adanya arahan dari Dalam melakukan kontribusi terwujudnya tanggung jawab,
dengan programmer TB programmer TB koordinasi dengan pencapaian visi profesional
di Puskesmas Demak 1 teman sejawat Puskesmas Demak 1
merupakan yaitu : terwujudnya
kerjasama masyarakat wilayah
(Nasionalisme),melak Puskesmas Demak 1
ukan komunikasi yang sehat melalui
dengan bahasa yang pelayanan kesehatan
luwes sopan satun yang optimal
(Etika Publik) Data
hasil koordinasi Dan akan sejalan
diberikan dengan dengan misi
jelas dan puskesmas Demak 1
transparansi yang ke empat yaitu
(akuntabilitas) meningkatkan mutu
Sumber Daya
Manusia secara
professional dan
efektif serta
mengoptimalkan
49
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
system manajemen
mutu yang efesien
2. Mendata pasien TB yang Tersedianya data Dengan tersedianya dan
sudah ada penderita TB data penderita TB berkesinambungan
dengan jelas dan
transparansi
(akuntabilitas) untuk
perbaikan yang
berkelanjutan dalam
pendataan dan
penaganan pasien
TB (komitmen mutu)
dengan kejujuran dan
tanggung jawab (Anti
Korupsi)
51
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
(anti korupsi) Puskesmas Demak 1
yaitu :
2. Melakukan konsultasi Adanya persetujuan dan Melakukan konsultasi
menyelenggarakan
dengan mentor arahan dari mentor saya melakukan
dengan bahasa yang pelayanan kesehatan
baik, santun (etika dasar secara
publik) dan menyeluruh, bermutu
mengedepankan sesuai standar serta
asas musyawarah terjangkau oleh
(nasionalisme) dan masyarakat.
mendengarkan
arahan dengan
sepenuh hati
(komitmen mutu)
3. melakukan koordinasi Adanya kerjasama Melakukan koordinasi
dengan programmer TB dengan rekan di dengan teman
dan bagian laborat terkait Puskesmas menunjukkan adanya
kegiatan kerjasama
(nasionalime) dan
kebersamaan (etika
publik), agar
terdapat kejelasan
dan kepercayaan
terhadap
pelaksanaan tugas
52
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
(akuntabilitas) yang
berorientasi mutu
(komitmen mutu),
membahas
transparansi jumlah
dana yang
dibutuhkan
(antikorupsi)
4. Melakukan kunjungan Tersedianya sampel Dengan melakukan
rumah dan meminta dahak kunjungan rumah
sampel dahak pada pada keluarga
keluarga penderita TB penderita TB yang
dilakukan dengan
komunikasi yang baik
sopan dan santun
(etika public)dilandasi
dengan hubungan
saling kepercayaan
(akuntabilitas) dan
jujur (anti korupsi)
serta dengan cepat
beradaptasi dengan
keluarga penderita
TB (Komitmun mutu)
53
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
5. Mengirim sampel dahak Tersedianya sampel Dengan mengirimkan
ke laboratorium dahak sampel dahak ke
puskesmas Demak 1 laboratorium
puskesmas dilakukan
dengan kerja keras
dan tanggung jawab
(anti korupsi) untuk
memberikan
perbaikan yang
berkelanjutan
(komitmen mutu)
yang tebentuk dalam
suatu keadilan social
bagi seluruh rakyat
Indonesia
(nasionalisme)
54
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
adanya lembar
evaluasi
meunjukkan
tanggung jawab
(akuntabilitas),
jujur terhadap
kekurangan dan
kendala yang
ditemui (anti
korupsi) ,
menerima masukan
menunjukkan
empati (etika
publik),bekerjasam
a mencari solusi
(nasionalisme)
55
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
3 Melakukan 1. Membuat draft Tersedianya draft Dengan pembuatan Dengan melakukan Melalui kegiatan ini
kegiatan rancangan poster rancangan poster draft rancangan kegiatan pembuatan kita diminta selalui
pembuatan draft poster dengan jelas poster TB dapat
menanamkan
poster TB (akuntabilitas) memberikan kontribusi
pencapaian visi nilai ANEKA dan juga
(Sumber Kegiatan
Dan dirancang puskesmas Demak 1
: menjalankan nilai
dengan yaitu :
organisasi yaitu
inovasi) kesederhanaan dan Terwujudnya :ramah, nyaman,
berinovatif dalam masyarakat wilayah tanggung jawab,
pembuatan draft demak 1 yang sehat professional
rancangan poster melalui pelayanan
(anti kesehatan yang
korupsi,komitmen optimal
mutu) Dan sejalan dengan
misi PERTAMA
Puskesmas Demak 1
yaitu : meningkatkan
mutu sumber daya
manusia secara
professional dan
efektif serta
56
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
mengoptimalkan
system manajemen
mutu yang efisien dan
berkesinambungan
57
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
korupsi,komitmen
mutu)
2. Konsultasi dengan Adanya persetujuan dan Melakukan
mentor arahan dari mentor. konsultasi dengan
bahasa yang
santun (etika
public),
mengedepankan
asas musyawarah
saat berkonsultasi
(nasionalisme)
serta
mendengarkan
arahan mentor
dengan sepenuh
hati ( komitmen
mutu)
3. Mencetak desain poster Tersedianya cetakan Saya melakukan
posterposter cetak poster TB
dengan inovatif ,
58
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
tanggung jawab
(akuntabilitas) serta
efektif dan efisien
dalam mencetak
dengan harga yang
terjangkau(
komitmen mutu)
4. Melakukan kegiatan Tersedianya poster Kegiatan
pemasangan poster di ditempat strategis. pemasangan poster
tempat strategis yang sudah ditempat yang
ditentukan strategis dapat di
lihat dan dibaca
pengunjung yang
datang ke
puskesmas
menjadikan
keadilan bagi
seluruh rakyat
Indonesia dalam
memperoleh
informasi
59
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
transparan
(nasionalisme),
serta untuk
meningkatkan
kepedulian
pengunjung yang
dating dan
membaca poster
Tb(Etika public)
60
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
wujud tanggung
jawab
(akuntabilitas),
jujur
menyampaikan
kekurangan dan
kendala yang
ditemui
(antikorupsi),
menerima masukan
dan menunjukkan
empati (etika
publik)serta
bekerjasama
mencari solusi
(nasionalisme).
4 1. Melakukan Tersedianya SAP Dengan melakukan Melalui kegiatan ini
peyuluhan kegiatan pembuatan kita diminta selalui
poster TB dapat
tentang TB menanamkan
memberikan kontribusi
kepada pasien pencapaian visi
61
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
yang berkunjung puskesmas Demak 1 nilai ANEKA dan juga
ke puskesmas yaitu :
menjalankan nilai
Terwujudnya organisasi yaitu
masyarakat wilayah :ramah, nyaman,
demak 1 yang sehat tanggung jawab,
melalui pelayanan professional
kesehatan yang
(Sumber optimal
Kegiatan : inovasi) Dan sejalan dengan
misi PERTAMA
T
Puskesmas Demak 1
1. Membuat Tersedianya SAP Kegiatan yaitu : meningkatkan
rancangan SAP mutu sumber daya
penyuluhan ini
manusia secara
menggunakan
professional dan
bahasa yang jelas, efektif serta
sopan dan santun mengoptimalkan
(akuntabilitas, etika system manajemen
public) serta dapat mutu yang efisien dan
meningkatkan berkesinambungan
perbaikan
berkelanjutan
62
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
tentang
TB(komitmen mutu)
2. Melakukan Adanya persetujuan dan Melakukan konsultasi
konsultasi arahan dari mentor saya melakukan
dengan bahasa yang
baik, santun (etika
publik) dan
mengedepankan
asas musyawarah
(nasionalisme) dan
mendengarkan
arahan dengan
sepenuh hati
(komitmen mutu)
64
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
korupsi)
Dan untuk
mewujudkan
perstuan dan
kesatuan bangsa
agar masyarakat
semua bias hidup
sehat (nasionalisme)
65
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
kesehatan yang
optimal
Dan sejalan dengan
misi kedua
Puskesmas Demak 1
yaitu : membina dan
mendorong
kemandirian
masyarakatdalam
berperilaku hidup
bersih dan sehat serta
pembangunan
berwawasan
lingkungan sehat.
68
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
yang baik, sopan
dan santun (Etika
Publik)
72
Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai-
N terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi dengan Misi Organisasi nilai organisasi
O
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
memberikan
kejelasan dan
tanggung jawab
dengan
kegiatannya
(akuntabilitas) serta
dapat
meningkatkan
pebaikan yang
berkelanjutan
(komitmen mutu)
Porto folio
Lermbar draft kegiatan
Lembar konsultasi
Lembar absensi dan
pendataan
73
B. Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Demak 1 antara tanggal 28 september
2019 sampai dengan tanggal 28 oktober 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam
timeline kegiatan pada tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel4.2JadwalPelaksanaanAktualisasi
September
NO KEGIATAN 2 2 BUKTI KEGIATAN
30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
8 9
74
instrument berlabel
75
6. Membuat jejaring Group WA, data no
komunikasi kader TB hp kader
lewat group WA
Kegiatan habituasi rancangan aktualisasi nilai – nilai dasar ASN akan dilaksanakan pada tanggal 28 september
2019 sampai dengan tanggal 28 oktober 2019 dipuskesmas demak 1 . Dalam pelaksanaannya dimungkinkan
terjadinya kendala kendala yang berisiko menghambat kegiatan yang telah direncanakan dan hasil menjadi kurang
optimal. Oleh karena itu diperlukan antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut, sehingga dampak yang
menghambat kegiatan tersebut dapat diminimalisir. Antisipasi dalam menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi
dapat dijelaskan lebih lanjut pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
76
Antisipasi dan StrategiMenghadapi
No. Kegiatan Kendala
Kendala
1. Menginventalisir kasus TB di puskesmas Kurang lengkapnya data Mendata kelengkapatan data pasien
demak 1 pasien dalam pengobatan TB (data riwayat pengobatan
(data riwayat pengobatan pasien)
pasien)
2. Melakukan pemeriksaan kontak serumah Kurangnya kooperatifnya Lebih meyakinkan keluarga dan
penderita TB pasien dan anggota keluarga member sosialisasi dampak
dalam memberikan informasi penyakit
kesehatan keluarga Pemanfaatan kader TB dalam
screening kontak serumah
penderita TB
3. Melakukan kampanye toss Tb dalam bentuk Informasi dalam poster kurang Membuat dengan bahasa sederhana
poster dipahami dan mudah dipahami dan gunakan
gambar yang menarik yang jelas
serta ditempatkan yang tempat
strategis
4. Melakukan penyuluhan tentang TB pada Sedikitnya jumlah pengunjung Melakukan komunikasi yang menarik
pengunjung yang datang ke puskesmas yang memperhatikan agar pengunjung mau
demak 1 penyuluhan memperhatikan
77
5 Membentuk kader TB diwilayah puskesmas Sedikitnya jumlah kader yang Merencanakan dan
demak 1 datang dipuskesmas demak 1 mengkoordinasikan jadwal kegiatan
dengan para kader untuk
memastikan ketersediaan waktu
6 Membuat jejaring komunikasi kader TB lewat Jejaring berpotensi tidak aktif Sebagai pengelola sebaiknya kita
group WA dalam komunikasi grop WA sebagai pembuka dalam WA
sehingga anggota yang lain
semangat aktif dalam group
tersebut
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
79
DAFTAR PUSTAKA
80
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Alfissa’adah
Status : Menikah
No HP : 082265209733
Email : Salfis64@yahoo.com
81