2
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 11/5/2019
KEBIJAKAN & STRATEGI PENINGKATAN MUTU YANKES PRIMER
SECARA BERKELANJUTAN
DUKUNGAN KEBIJAKAN REGULASI KEBIJAKAN & STRATEGI OPERASIONAL
• Telusur akan difokuskan pada implementasi setahun terakhir (tidak menutup kemungkinan
meluas telusur tahun sebelumnya)
• Standar & instrumen yang digunakan adalah standar & instrumen akreditasi pada lampiran 1
permenkes 46/2015
PENDAMPINGAN PASKA
PADA TAHUN KETIGA
AKREDITASI
OUT
OUT
PUT
PUT
PUT
OUT
OUT
PUT
PUT
OUT
PUT
TETAPKAN - PAHAMI
SURVEI
PENGUSULAN
TARGET STANDAR, • PELAJARI • LAKUKAN
CAPAIAN TENTUKAN KRITERIA, REKOMENDASI PERBAIKAN
WAKTU MAKSUD & HASIL SURVEI • LAKUKAN SA
• MINIMAL SURVEI
TUJUAN (RDPKBI) SECARA
(RDPKBI)
95% • TETAPKAN PERIODIK
- LAKUKAN ACTION PLAN
SA AWAL
R : Regulasi
DIDAMPINGI OLEH TIM PENDAMPING KAB/KOTA TERLATIH AKREDITASI D : Dokumen
P: Program
DIBEKALI DENGAN :
K : Kegiatan
- Diklat Teknis Akreditasi
- Diklat Teknis pendampingan B : Bukti Implementasi
- Lokakarya Patient Safety dan Internal Audit - RTM I : Indikator
PERBEDAAN SURVEI PERDANA DENGAN SURVEI RE-AKREDITASI
NO AKTIVITAS SURVEI AKREDITASI PERTAMA SURVEI REAKREDITASI
Waktu dan jadwal pelaksanaan
1 3 hari 3 hari
survei
2 Standar yang digunakan Lampiran PMK 46/2015 Lampiran PMK 46/2015
Kurun waktu telusur 4 bulan sebelum sampai dengan 12 bulan sebelum sampai dengan
4
implementasi pelaksanaan survei pelaksanaan survey
Tindak lanjut thd rekomendasi Rekomendasi surveyor pada survey
5 ----
surveior sebelumnya sudah harus ditindak lanjuti
Dokumen perencanaan tahun terakhir dan
Dokumen perencanaan tahun
6 Perencanaan tahun sebelumnya (tergantung waktu
terakhir
pelaksanaan survey)
Dokumen vs implementasi 50 %:50
7 Penekanan telusur Telusur pelaksanaan vs dokumen = 70 % : 30 %
%
8 Status kelulusan Dasar, madya, utama, paripurna Meningkat dari status survey sebelumnya
Surveyor yang sudah lulus dan Surveyor yang sudah lulus dan mengikuti
9 Surveyor
mengikuti pelatihan surveyor pelatihan surveyor
STRATEGI OPERASIONAL PERCEPATAN AKREDITASI PUSKESMAS
SMART
5W2H
Penggunaan kata
kerja ; Misal Apa masalah yg mendesak ut
Specific Menurunkan , What
diselesaikan ?
mengilangkan,
meningkatkan
Where Dimana akan diselesaikan ?
Menggunakan
indikator
Measurable
keberhasilan When Kapan dilaksanakan
(TERUKUR)
18
Berdasarkan pembobotan masalah yang ada di
Puskesmas didapatkan hasil bahwa “lamanya waktu
PLAN tunggu pasien di Farmasi” sebagai masalah yang
dianggap prioritas untuk diperbaiki.
LANGKAH KETIGA :
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS UNTUK
MENENTUKAN GAP MASALAH
19
PLAN
20
Berdasarkan pembobotan masalah yang ada di
Puskesmas didapatkan hasil bahwa “lamanya waktu
PLAN tunggu pasien di Farmasi” sebagai masalah yang
dianggap prioritas untuk diperbaiki.
PLAN
21
SETELAH DIKETAHUI AKAR PERMASALAHAN PENYEBAB
PLAN LAMANYA WAKTU TUNGGU PASIEN DI FARMASI
PUSKESMAS POLMAN, TIM PENINGKATAN MUTU
LANGKAH KE ENAM : MENCARI DAN SELANJUTNYA MENCARI BEBERAPA SOLUSI SEBAGAI
MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH RENCANA PERBAIKAN MASALAH, YAITU:
KLASIFIKASI MANFFAT YG
MASALAH RENCANA PERBAIKAN PIC WAKTU BIAYA
PENYEBAB DIPEROLEH
Kurangnya pengetahuan petugas Memberikan pelatihan kepada petugas
MANUSIA
Farmasi tentang pengelolaan obat
Tidak ada SOP Pembuatan dan sosialisasi SOP
METODE
Susunan obat tidak teratur Penyusunan ulang tata kelola obat
Pemisahan loket penerimaan resep dan
Loket hanya satu
penyerahan obat
22
Setelah membuat rencana perbaikan, tim peningkatan
23
DO (PELAKSNAAN) PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROJECT(UJI
COBA) SELAMA KURANG LEBIH 3 BULAN
(DESEMBER 2017 – FEBRUARI 2018 )
24
CHECK
(EVALUASI HASIL) Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang
dilakukan setelah dilakukan uji coba selama kurang
lebih 3 bulan.
LANGKAH KE SEMBILAN : EVALUASI HASIL Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
1. Tidak lagi terjadi penumpukan pasien di depan loket
Farmasi baik untuk pemberian resep maupun
pengambilan obat
2. Petugas sudah lebih mudah mencari obat sehingga
pelayanan lebih cepat
3. Proses pelayanan obat sudah berjalan sesuai SOP
dimana alur resep berjalan satu arah First In First
Out (FIFO)
25
CHECK Dari pemantauan tim perbaikan mutu Puskesmas diketahui
bahwa ternyata pelayanan obat di Farmasi dengan
(EVALUASI HASIL) menggunakan metode satu arah menjadi faktor paling
dominan dalam perbaikan mengurangi waktu tunggu pasien
di Farmasi. Dimana pasien yang pertama kali datang
LANGKAH KE SEPULUH : memberikan resep obat ke Farmasi adalah pasien yang lebih
dahulu dilayani dan menerima obat sehingga penumpukan
BUAT KESIMPULAN pasien dapat dihindari
26
Aksi artinya melakukan evaluasi total terhadap tujuan dan proses serta
menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang telah
ACT (AKSI) kita kerjakan masih ada yang kurang atau belum sempurna, segera
melakukan action untuk memperbaikinya. Tahap aksi ini sangat penting
artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan
selanjutnya. Di tahap ini kita melakukan apa yang dibutuhkan untuk
melakukan perubahan positif dalam proses keseharian pelayanan pasien
LANGKAH KE SEBELAS : sampai pada akhirnya kita bisa melakukan peningkatan dan/atau perbaikan
dalam pelayanan kesehatan.
STANDARISASI PERUBAHAN
MISALNYA DALAM CONTOH KASUS DI ATAS, HASIL IMPLEMENTASI YANG ADA DAPAT DIAJUKAN UNTUK
MEMBUAT SK KEPALA PUSKESMAS SEHINGGA MENJADI LANDASAN PETUGAS PUSKESMAS UNTUK
BERANI MENGAMBIL TINDAKAN TERHADAP PELAYANAN KEPADA PASIEN. 27
Terimakasih