Anda di halaman 1dari 28

KONSEP & IMPLEMENTASI MUTU DI FKTP

Drg. Trihardini S. A, MKM


KaSie Mutu Pelayanan Kesehatan Primer
Direktorat Mutu dan Akreditasi Kemenkes RI
Semarang, 4 November 2019
P
C
PENINGKATAN KUALITAS SECARA TERUS
P D MENERUS & BERKESINAMBUNGAN
C A MELALUI SIKLUS PDCA/PDSA
P D
C A
P D
A
D
Siklus PDCA/PDSA ibarat mesin yang terus
bergerak untuk mencapai tujuan perbaikan
dan peningkatan mutu dengan berupaya
mencapai indikator-indikator mutu secara
Kementerian Kesehatan Republik Indonesiabertahap dan terus menerus
3/2/2018 16

2
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 11/5/2019
KEBIJAKAN & STRATEGI PENINGKATAN MUTU YANKES PRIMER
SECARA BERKELANJUTAN
DUKUNGAN KEBIJAKAN REGULASI KEBIJAKAN & STRATEGI OPERASIONAL

PENGUATAN PENGUATAN DINKES


PENGUATAN Intervensi CQI
PENGUATAN FASYANKES
REGULASI MUTU DUKUNGAN PROV DAN KAB/KOTA • Akreditasi ( siklus 3
YANKES STAKEHOLDER DI SEMUA • Pembentukan PKM tahun)
• Pembentukan Tim PERCONTOHAN
LEVEL Pembina Terpadu Prov • Pengukuran Mutu
• PP TENTANG dan Kab/kota • Supervisi Fasilitatif secara Periodik
KEBIJAKAN & • Advokasi dan • Penguatan TPT Dinkes
Terpadu oleh TPTLP • Monev Rutin secara
STRATEGI MUTU Sosialisasi Kab/kota Terpadu oleh TPTLP
Kab/kota
NASIONAL (NQPS) (Engangement) Kab/Kota
Stakeholder

KPI : KPI : KPI :


Adanya Kebijakan KPI : Adanya minimal 1 PKM Adanya peningkatan
KPI : Dukungan masing-masing Adanya SK & Anggaran Model tersertifikasi status Akreditasi (
Adanya PP tentang NQPS Stakeholder sesuai bagi TPT Dikes Prov dan akreditasi Paripurna Sertifikat Akreditasi oleh
pada tahun perannya terhadap Kab/kota per tahun per Kab/kota sampai KAFKTP) minimal 15%
peningkatan Mutu Yankes dengan tahun 2024 per tahun
Primer

PENGEMBANGAN SISTEM MONEV MUTU DI FKTP BERBASIS IT REAL TIME


Bagaimana Pasca Akreditasi?
AKREDITASI BUKAN SIKLUS YANG TIDAK
AKHIR TUJUAN
02 AKAN PERNAH
BERHENTI

Penguatan Bimbingan Pasca


Akreditasi Minimal 1 Tahun Sekali
oleh Dinkes Provinsi*
Dan Penilaian FKTP Berprestasi

Penguatan Bimbingan Pasca Penilaian Kembali


Akreditasi Minimal 6 Bulan Setelah 3 Tahun
Sekali oleh Dinkes Kab/Kota*

01 TUJUAN UTAMA AKREDITASI YAITU PENINGKATAN


MUTU YANG BERKESINAMBUNGAN (CQI)
03
*)
• PELAKSANAAN REKOMENDASI HASIL SURVEI
• MEMASTIKAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DILAKSANAKAN MELALUI SIKLUS PDCA
• PERSIAPAN REAKREDITASI
PRINSIP DASAR
RE- AKREDITASI PUSKESMAS

Jak20ta, 2 Nopember 2017


SURVEI ULANG AKREDITASI

 Paling lambat harus dilakukan sebelum masa berlaku


sertifikat habis

 Seluruh rekomendasi sebelumnya sudah ditindaklanjuti

 Semua dokumen regulasi yang disusun telah memenuhi


persyaratan tata naskah
SURVEI ULANG AKREDITASI ( REAKREDITASI)
• Semua dokumen regulasi minimal sudah direview satu kali, jika diperlukan dilakukan revisi
sesuai kebutuhan dan perubahan peraturan perundangan

• Telusur akan difokuskan pada implementasi setahun terakhir (tidak menutup kemungkinan
meluas telusur tahun sebelumnya)

• Proses pengajuan survei sama dengan proses pengajuan yang pertama

• Surveiornya sama dengan surveior fktp

• Standar & instrumen yang digunakan adalah standar & instrumen akreditasi pada lampiran 1
permenkes 46/2015

• Anggaran menggunakan yang tercantum pada permenkes 3/2019

• Lama survei : 3 hari efektif


PENDAMPINGAN

PENDAMPINGAN PASKA
PADA TAHUN KETIGA
AKREDITASI

DILAKUKAN MINIMAL TIAP 6


 PASTIKAN SEMUA REKOMENDASI
BULAN SEKALI
SUDAH DITINDAK LANJUTI
MEMONITOR TINDAK LANJUT  PASTIKAN PROSES PERENCANAAN
REKOMENDASI SURVEIOR PUSKESMAS SESUAI DENGAN PMK
44 TAHUN 2016
 BUAT PROGRAM PENDAMPINGAN
UNTUK TAHUN KETIGA
PROGRAM PENDAMPINGAN TAHUN KETIGA
PASTIKAN IMPLEMENTASI DILAKUKAN PADA
1 PENGGALANGAN ULANG 5 SETAHUN TERAKHIR DENGAN
KOMITMEN PENDOKUMENTASIAN YG LENGKAP

SUSUN JADWAL PENDAMPINGAN


6 SESUAI KEBUTUHAN
2
REVIEW STANDAR DAN
INSTRUMEN AKREDITASI
LAKUKAN SELF ASSESMENT
7 DAN TINDAK LANJUT SESUAI
REVIEW DOKUMEN REGULASI
3
KEBUTUHAN
YANG DISUSUN DAN LAKUKAN
REVISI JIKA DIPERLUKAN
PASTIKAN NILAI PRA SURVEI
8
LAKUKAN SELF ASSESMENT DAN DIATAS MINIMAL 10% DARI
4 TARGET YANG DITENTUKAN
SUSUN RENCANA TINDAK LANJUT
RE- AKREDITASI MENCAPAI PARIPURNA
KESEPAKATAN • KESEPAKATAN
KESEPAKATAN /KESAMAAN SA AKHIR :
TARGET CAPAIAN ACTION PLAN PARIPURNA
WAKTU SURVEI PERSEPSI MINIMAL 95%
PER BAB
OUT
• SA AWAL

OUT

OUT
PUT

PUT

PUT
OUT

OUT
PUT

PUT

OUT
PUT
TETAPKAN - PAHAMI

SURVEI
PENGUSULAN
TARGET STANDAR, • PELAJARI • LAKUKAN
CAPAIAN TENTUKAN KRITERIA, REKOMENDASI PERBAIKAN
WAKTU MAKSUD & HASIL SURVEI • LAKUKAN SA
• MINIMAL SURVEI
TUJUAN (RDPKBI) SECARA
(RDPKBI)
95% • TETAPKAN PERIODIK
- LAKUKAN ACTION PLAN
SA AWAL

R : Regulasi
DIDAMPINGI OLEH TIM PENDAMPING KAB/KOTA TERLATIH AKREDITASI D : Dokumen
P: Program
DIBEKALI DENGAN :
K : Kegiatan
- Diklat Teknis Akreditasi
- Diklat Teknis pendampingan B : Bukti Implementasi
- Lokakarya Patient Safety dan Internal Audit - RTM I : Indikator
PERBEDAAN SURVEI PERDANA DENGAN SURVEI RE-AKREDITASI
NO AKTIVITAS SURVEI AKREDITASI PERTAMA SURVEI REAKREDITASI
Waktu dan jadwal pelaksanaan
1 3 hari 3 hari
survei
2 Standar yang digunakan Lampiran PMK 46/2015 Lampiran PMK 46/2015

Regulasi internal harus disesuaikan dengan


Regulasi internal (SK,
Regulasi dapat diperbaiki pada peraturan perundangan yang terbit anatar
3 Pedoman/Panduan, Program
waktu survei survey pertama dan survey reakreditasi)
kerja, SOP)
Regulasi dapat pada waktu survey

Kurun waktu telusur 4 bulan sebelum sampai dengan 12 bulan sebelum sampai dengan
4
implementasi pelaksanaan survei pelaksanaan survey
Tindak lanjut thd rekomendasi Rekomendasi surveyor pada survey
5 ----
surveior sebelumnya sudah harus ditindak lanjuti
Dokumen perencanaan tahun terakhir dan
Dokumen perencanaan tahun
6 Perencanaan tahun sebelumnya (tergantung waktu
terakhir
pelaksanaan survey)
Dokumen vs implementasi 50 %:50
7 Penekanan telusur Telusur pelaksanaan vs dokumen = 70 % : 30 %
%
8 Status kelulusan Dasar, madya, utama, paripurna Meningkat dari status survey sebelumnya
Surveyor yang sudah lulus dan Surveyor yang sudah lulus dan mengikuti
9 Surveyor
mengikuti pelatihan surveyor pelatihan surveyor
STRATEGI OPERASIONAL PERCEPATAN AKREDITASI PUSKESMAS

• PEMBENTUKAN TIM PENDAMPING TERPADU DI TINGKAT DINKES PROVINSI


DAN KAB/KOTA ( LEVEL DINKES)
• AKTIFKAN PTP ( LEVEL PUSKESMAS)
• PENINGKATAN KEMAMPUAN /KOMPETENSI SETIAP INDIVIDU AKREDITASI
TERMASUKPROGRAM TEKNIS & MANAJERIAL (P1P2P3)
• LAKUKAN IDENTIFIKASI & ANALISIS TERHADAP HASIL KELULUSAN AKREDITASI
PUSKESMAS
• TETAPKAN INDIKATOR & TARGET /UKURAN KEBERHASILAN
• LAKUKAN IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH SECARA TERPADU
PER BIDANG ( ADMEN, UKM, UKP), SETIAP STANDAR DIANALISIS DAN
• BUAT PERENCENAAN IMPLEMENTASI
DIIDENTIFIKASI KEGIATAN
PER KRITERIA SAMPAI DENGANDENGAN SKALA
PER EP ( INPUT, PRIORITAS
PROSES,
( TERGANTUNG SUMBER
OUTPUT) DAYA
DIMANA YANG
LETAK TERSEDIA)
MASLAHNYA (5W2H)
• LAKUKAN MONEV SECARA PERIODIK
• TINDAK LANJUTI HASIL MONEV
1. IDENTIFIKASI HASIL PENYELENGGARAAN UPAYA
PUSKESMAS, UMPAN BALIK PELANGGAN 1. LAKSANAKAN UPAYA PENYELESAIAN
2. DESKRIPSIKAN PROSES PENYELENGGARAAN MASALAH, LAKUKAN TRIAL/UJI COBA
PELAYANAN YG BERJALAN SAAT INI
3. PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS UNTUK 2. MELAKUKAN RENCANA YANG TELAH
MENENTUKAN GAP MASALAH DITETAPKAN SEBELUMNYA SESEGERA
4. ANALISIS AKAR MASALAH MUNGKIN.
5. IDENTIFIKASI PELUANG PENINGKATAN MUTU
6. MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH . 3. MEMANTAU PROSES
7. MEMBAUT RENCANA SOLUSI PELAKSANAANNYA
PERMASALAHAN/PERBAIKAN KUALITAS

• APABILA UPAYA YANG DILAKSANAKAN


DINYATAKAN BERHASIL/SUKSES, MAKA
• MEMPELAJARI PERBAIKAN KUALITAS
STANDARISASIKAN PERUBAHAN TERSEBUT,
SELANJUTNYA UPAYAKAN LANGKAH-LANGKAH PELAJARI EFEK PERUBAHAN YG TERJADI
PERBAIKAN/PENINGKATAN MUTU SERATA TERHADAP KONDISI YANG ADA,
TERUS MENERUS BERKESINAMBUNGAN. BILA SELANJUTNYA KUMPULKAN DATA BARU
DINYATAKAN KURANG BERHASIL, HARUS DAN BANDINGKAN DENGAN DATA
DICARI JALAN LAIN DENGAN MELAKUKAN SEBELUMNYA, KEMUDIAN LIHAT EFEK
IDENTIFIKASI ULANG ATAS MASALAH ATAUPUN PERUBAHAN, DAN ATAS PERBAIKAN
UPAYA YANG DILAKSANAKAN
YANG DIPEROLEH DIREPLIKASIKAN
11/5/2019 13
PDSA (PLAN – DO – STUDY – ACTION)
KONSEP DASAR PENGGUNAAN SIKLUS PDCA/PDSA DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU

SMART
5W2H
Penggunaan kata
kerja ; Misal Apa masalah yg mendesak ut
Specific Menurunkan , What
diselesaikan ?
mengilangkan,
meningkatkan
Where Dimana akan diselesaikan ?
Menggunakan
indikator
Measurable
keberhasilan When Kapan dilaksanakan
(TERUKUR)

Harus dapat Who Siapa yang bertanggungjawab


Achievable
dicapai
MENYATAKAN AKAR PENYEBAB MASALAH MUTU
Harus terkait Why Mengapa dilakukan ?
Relevant dgn dengan visi-misi
Visi-misi dan tujuan
organisasi MENYATAKAN MASALAH MUTU YANG ADA Bagaimana cara melakukan
How
perbaikan mutu
Time Bound/ Menetapkan batas
Timely waktu pencapaian MEMAHAMI KEBUTUHAN PERBAIKAN MUTU
(menyadari /potensi masalah mutu) How Berapa biaya ? Berapa manfaat yang
Much diperoleh
MASALAH MUTU
PENDEKATAN USE PDS/CA DALAM “TOPS” UNTUK
PENYELENGGARAAN UKP & UKM PUSKESMAS YG BERKUALITAS
• U = UNDERSTAND QUALITY IMPROVEMENT NEED(s)
• S = STATE THE QUALITY PROBLEM(s)
• E = EVALUATE THE ROOT CAUSE(s)
• P = PLAN THE SOLUTION
• D = DO, OR IMPLEMENT THE SOLUTION
• S/C = STUDY/CHECK THE SOLUTION RESULT
• A = ACT TO STANDARDIZED THE SOLUTION; dalam…….
“TOPS” = TEAM ORIENTED PROBLEM SOLVING 12
Tim peningkatan mutu Puskesmas Polman melakukan diskusi
(brainstorming) dengan Kepala Puskesmas Polman, Kepala Poli Gigi,
Kepala Perawatan Balai pengobatan, bidan KIA, petugas obat, petugas
PLAN pendaftaran, perawatan BP, petugas laboratorium, dan juru imunisasi
mengenai permasalahan yang ada di Puskesmas dalam proses pelayanan
kesehatan. Dari hasil diskusi diketahui informasi beberapa masalah
pelayanan kesehatan yang ada, yaitu:
LANGKAH PERTAMA :
IDENTIFIKASI HASIL PENYELENGGARAAN
UPAYA PUSKESMAS & MASUKAN /UMPAN 1. Pasien menumpuk di loket pendaftaran, Farmasi, dan ruang
BALIK PELANGGAN pemeriksaan
2. Jumlah kunjungan yang cukup banyak sedangkan ruang tunggu
kurang memadai
3. Lamanya waktu tunggu pasien di Farmasi dalam pengambilan
Nilai Makna Nilai Makna
obat
1 Sangat tidak penting 6 Cukup penting
4. Di bagian laboratorium tidak ada ruang tunggu untuk pasien
2 Tidak Penting 7 Penting
yang mengantri mendapat pelayanan laboratorium
3 Kurang penting 8 Penting sekali
5. Lamanya waktu tunggu pasien mulai dari pendaftaran sampai
4 Tidak begitu penting 9 Sangat penting
pasien mendapat obat yaitu sekitar dua jam
5 Agak penting 10 Sangat penting sekali

Nomor Pendapat petugas kesehatan Jumlah


Untuk memiliki masalah pelayanan yang
masalah A B C D E F G H I J
Masalah 1 7 5 8 7 8 6 6 7 7 8 69 dianggap paling penting untuk segera diperbaiki,
Masalah 2 6 6 5 8 7 5 4 4 3 6 54
dilakukan proses pemberian nilai terhadap
Masalah 3 7 8 6 8 7 8 9 8 7 8 76
Masalah 4 5 6 7 5 4 5 7 7 6 8 60 masalah yang ada oleh petugas kesehatan.
11/5/2019
Masalah 5 7 4 5 7 8 7 5 8 6 8 65 17
Setiap anggota FKTP membuat gambaran tentang proses
yang selama ini dilakukan dalam memberikan pelayanan
PLAN kepada pasien. Masing-masing bagian di FKTP
menggambarkan proses yang mereka lakukan dalam
bentuk flowchart kegiatan pelayanan kesehatan mulai dari
input – proses – output. Kadang selama ini kita
LANGKAH KEDUA : melakukan pekerjaan tanpa standar/ketentuan alur yang
DESKRIPSIKAN PROSES PENYELENGGARAAN jelas, sehingga ketika flowchart dibuat kita menyadari
PELAYANAN YG BERJALAN SAAT INI bahwa kita bisa meningkatkan atau bahkan mengubah
proses yang selama ini berjalan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan.

18
Berdasarkan pembobotan masalah yang ada di
Puskesmas didapatkan hasil bahwa “lamanya waktu
PLAN tunggu pasien di Farmasi” sebagai masalah yang
dianggap prioritas untuk diperbaiki.

LANGKAH KETIGA :
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS UNTUK
MENENTUKAN GAP MASALAH

19
PLAN

LANGKAH KE EMPAT : FOKUS PADA PELUANG


PENINGKATAN MUTU

Petugas kesehatan di Puskesmas POLMAN memilih masalah prioritas untuk


diperbaiki sebagai upaya peningkatan mutu, yaitu :
MENURUNKAN LAMA WAKTU TUNGGU DI FARMASI dari
30 MENIT MENJADI 20 MENIT DI PUSKESMAS POLMAN.

20
Berdasarkan pembobotan masalah yang ada di
Puskesmas didapatkan hasil bahwa “lamanya waktu
PLAN tunggu pasien di Farmasi” sebagai masalah yang
dianggap prioritas untuk diperbaiki.

LANGKAH KE LIMA : ANALISIS AKAR


MASALAH Dari permasalahan waktu tunggu pasien di Farmasi
Puskesmas POLMAN, dilakukan penelusuran akar
penyebab masalah. Hal ini dilakukan dengan metode
Fishborne Diagram atau yang juga dikenal dengan
Diagram Ishikawa.

PLAN

21
SETELAH DIKETAHUI AKAR PERMASALAHAN PENYEBAB
PLAN LAMANYA WAKTU TUNGGU PASIEN DI FARMASI
PUSKESMAS POLMAN, TIM PENINGKATAN MUTU
LANGKAH KE ENAM : MENCARI DAN SELANJUTNYA MENCARI BEBERAPA SOLUSI SEBAGAI
MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH RENCANA PERBAIKAN MASALAH, YAITU:

KLASIFIKASI MANFFAT YG
MASALAH RENCANA PERBAIKAN PIC WAKTU BIAYA
PENYEBAB DIPEROLEH
Kurangnya pengetahuan petugas Memberikan pelatihan kepada petugas
MANUSIA
Farmasi tentang pengelolaan obat
Tidak ada SOP Pembuatan dan sosialisasi SOP
METODE
Susunan obat tidak teratur Penyusunan ulang tata kelola obat
Pemisahan loket penerimaan resep dan
Loket hanya satu
penyerahan obat

Kaca loket tidak transparan Mengganti kaca loket menjadi transparan


SARANA
Tidak tersedia nomor urut Pemberian nomor urut pasien

Kemasan obat tidak lengkap Pengadaan etiket dan label obat

22
Setelah membuat rencana perbaikan, tim peningkatan

DO (PELAKSNAAN) mutu Puskesmas membuat peta pelaksanaan PILOT


PROJECT (uji coba) untuk diimplementasikan di
Puskesmas. Pemetaan uji coba ini dilakukan dengan
menentukan bentuk perbaikan, estimasi biaya, waktu
LANGKAH KE TUJUH : pelaksanaan, dan nama penanggung jawab.
MEMETAKAN PILOT PROJECT (UJI COBA)

Rencana perbaikan WAKTU & TEMPAT BIAYA PENANGGUNG JAWAB


Memberikan pelatihan kepada petugas tentang 4 Januari 2018 di Puskesmas Rp.120.000,- dr. Yulianita
pengelolaan obat
27 Desember 2004 – 4 Feb 2018 Rp.100.000,- drg. Nani Wahyuning
Pembuatan dan sosialisasi SOP di Puskesmas
Penyusunan ulang tata kelola obat 5 Januari 2018 di Puskesmas Rp.0,- Marta
Pemisahan loket penerimaan resep dan penyerahan 27 Desember 2017 Rp. 150.000,- Novi
obat
Mengganti kaca loket menjadi transparan 27 Desember 2017 Rp.300.000,- Susi
Pemberian nomor urut pasien 27 Desember 2017 Rp. 200.000,- Misnani
Pengadaan etiket dan label obat 27 Desember 2017 Rp.56.000,- Marta

23
DO (PELAKSNAAN) PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROJECT(UJI
COBA) SELAMA KURANG LEBIH 3 BULAN
(DESEMBER 2017 – FEBRUARI 2018 )

LANGKAH KE DELAPAN : IMPLEMENTASI


PILOT PROJECT (UJI COBA)

1. LAKUKAN PENGUKURAN DAN PEMANTUAN


SELAMA IMPLEMENTASI UJI COBA.
2. LAKUKAN DETEKSI SETIAP PENYIMPANGAN
3. LAKUKAN DOKUMENTASI & VERIFIKASI SETIAP
TINDAKAN

Baseline % Peningkatan Kinerja selama Uji


TAHAP PROSES Kebutuhan pelanggan Kesimpulan
Kinerja Awal Kinerja Coba

24
CHECK
(EVALUASI HASIL) Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang
dilakukan setelah dilakukan uji coba selama kurang
lebih 3 bulan.
LANGKAH KE SEMBILAN : EVALUASI HASIL Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
1. Tidak lagi terjadi penumpukan pasien di depan loket
Farmasi baik untuk pemberian resep maupun
pengambilan obat
2. Petugas sudah lebih mudah mencari obat sehingga
pelayanan lebih cepat
3. Proses pelayanan obat sudah berjalan sesuai SOP
dimana alur resep berjalan satu arah First In First
Out (FIFO)

25
CHECK Dari pemantauan tim perbaikan mutu Puskesmas diketahui
bahwa ternyata pelayanan obat di Farmasi dengan
(EVALUASI HASIL) menggunakan metode satu arah menjadi faktor paling
dominan dalam perbaikan mengurangi waktu tunggu pasien
di Farmasi. Dimana pasien yang pertama kali datang
LANGKAH KE SEPULUH : memberikan resep obat ke Farmasi adalah pasien yang lebih
dahulu dilayani dan menerima obat sehingga penumpukan
BUAT KESIMPULAN pasien dapat dihindari

26
Aksi artinya melakukan evaluasi total terhadap tujuan dan proses serta
menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang telah

ACT (AKSI) kita kerjakan masih ada yang kurang atau belum sempurna, segera
melakukan action untuk memperbaikinya. Tahap aksi ini sangat penting
artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan
selanjutnya. Di tahap ini kita melakukan apa yang dibutuhkan untuk
melakukan perubahan positif dalam proses keseharian pelayanan pasien
LANGKAH KE SEBELAS : sampai pada akhirnya kita bisa melakukan peningkatan dan/atau perbaikan
dalam pelayanan kesehatan.
STANDARISASI PERUBAHAN

Setelah uji coba dilakukan, buat standarisasi perubahan dengan cara:


 Gambarkan proses baru dalam flowchart yang jelas dan mudah dipahami
 Diskusikan dengan orang-orang yang terlibat dalam proses standarisasi untuk mempertimbangkan bagian lain yang
mungkin akan mendapat dampak positif dari perubahan yang akan dilakukan
 Modifikasi standar, prosedur, kebijakan, capaian/target, untuk menggambarkan proses perubahan
 Diskusikan dengan semua staf FKTP tentang rencana perubahan
 Berikan penjelasan dan pelatihan kepada staf sesuai kebutuhan untuk melakukan perubahan di FKTP
 Bangun rencana untuk mendukung orang-orang agar mau berubah, mulai dari fasilitas dan lingkungan kerja di FKTP
 Dokumentasikan setiap tahap proses perubahan sehingga dapat dijadikan lesson kearn untuk senior manager atau
FKTP lain

MISALNYA DALAM CONTOH KASUS DI ATAS, HASIL IMPLEMENTASI YANG ADA DAPAT DIAJUKAN UNTUK
MEMBUAT SK KEPALA PUSKESMAS SEHINGGA MENJADI LANDASAN PETUGAS PUSKESMAS UNTUK
BERANI MENGAMBIL TINDAKAN TERHADAP PELAYANAN KEPADA PASIEN. 27
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai