Anda di halaman 1dari 57

Workshop IKPA 2023 Seri I:

Implementasi
Indikator Kinerja
Pelaksanaan Anggaran
IKPA TA 2023

Direktorat Pelaksanaan Anggaran


22 Februari 2023

© 2023 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


SERIAL WORKSHOP IKPA TAHUN 2023

SERI TOPIK WORKSHOP

I Workshop Implementasi IKPA 2023


Workshop Kinerja Aspek Kualitas Perencanaan:
II
Revisi DIPA dan RPD Halaman III DIPA
Workshop Kinerja Aspek Kualitas Hasil Pelaksanaan Anggaran:
III
Penyusunan Proyeksi dan Pelaporan Capaian Output
Workshop Kinerja Aspek Kualitas Pelaksanaan Anggaran:
IV
Belanja Kontraktual dan Penyelesaian Tagihan
Workshop Kinerja Aspek Kualitas Pelaksanaan Anggaran:
V
Pengelolaan UP-TUP, Penyerapan Anggaran, dan Dispensasi SPM
VI Workshop Penilaian IKPA Akhir Tahun Anggaran 2023

INDONESIAN TREASURY 2
Landasan Regulasi dan Fondasi IKPA
LLSPA 2023
PMK 210/2022

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Landasan Regulasi
UU No. 1 PP 45 Tahun PMK 195/ PMK 2/ PMK 171/ PER-5/
Tahun 2004 2013 PMK.05/2018 PMK.02/2021 PMK.05/2021 PB/2022
Perbendaharaan Tata Cara Monitoring dan Tata Cara Pemberian Pelaksanaan Sistem Petunjuk Teknis
Negara Pelaksanaan Evaluasi Pelaksanaan Penghargaan Sakti Penilaian
Anggaran dan Anggaran Belanja dan/atau Pengenaan Indikator Kinerja
Belanja Negara jo. PP Kementerian Sanksi Atas Kinerja Pelaksanaan
50 Tahun 2018 Negara/Lembaga Anggaran Anggaran Belanja
Kementerian K/L
Negara/Lembaga

Pemanfaatan IKPA
Monitoring dan Evaluasi Pemberian Penghargaan
Belanja K/L
Basis Penilaian Kinerja K/L, Penghargaan & Sanksi,
Alat monev bagi Menkeu sbg BUN dan
Nilai Evaluasi Reformasi Birokrasi.
Menteri/Pimpinan Lembaga sbg Pengguna
Anggaran.
» Perpres 42 Tahun 2020
» PMK Nomor 2/PMK.02/2021
» PMK Nomor 195/PMK.05/2018
» PermenPANRB Nomor 26 Tahun 2020

INDONESIAN TREASURY 4
IKPA: Definisi dan Ruang Lingkup

Definisi
“ IKPA adalah indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku BUN untuk
mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga dari sisi
kualitas implementasi perencanaan anggaran, kualitas pelaksanaan anggaran, dan kualitas hasil
pelaksanaan anggaran.

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-5/PB/2022.

Ruang Lingkup
IKPA merupakan alat penilaian kinerja pelaksanaan anggaran belanja K/L atas pelaksanaan
1
DIPA.
Penilaian kinerja pelaksanaan anggaran dilakukan secara periodik dengan memperhatikan
2 aspek evaluasi dan perbaikan kinerja pelaksanaan anggaran yang transparan dan akuntabel
sesuai dengan ketentuan di bidang pelaksanaan anggaran.

INDONESIAN TREASURY 5
Langkah Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran 2023 (1)
Surat Menteri Keuangan Nomor S-1047/MK.05/2022 tanggal 14 Desember 2022
Dalam rangka percepatan pelaksanaan program dan kegiatan serta untuk mewujudkan belanja pemerintah yang lebih berkualitas
(spending better) dan mendukung pemulihan ekonomi.

Meningkatkan kualitas Meningkatkan monitoring


perencanaan 1 7 dan evaluasi

Meningkatkan kedisiplinan Meningkatkan kualitas


dalam melaksanakan 2 6 belanja melalui peningkatan
rencana kegiatan efisiensi dan efektivitas
belanja (value for money)

Melakukan akselerasi Meningkatkan akurasi dan


pelaksanaan program/
kegiatan/proyek
3 5 percepatan penyaluran Dana
Bansos dan Banper

Melakukan percepatan pelaksanaan


4 pengadaan barang/jasa (PBJ)
INDONESIAN TREASURY 6
Langkah Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran 2023 (2)
Kualitas Perencanaan Kualitas Pelaksanaan
Peningkatan kualitas Disiplin dalam Pelaksanaan
Rencana Kegiatan
Reviu DIPA awal: Alokasikan anggaran
untuk tunggakan & Halaman III DIPA menjadi Batasi belanja operasional urgensi Mengutamakan pencapaian
Kesesuaian DIPA rendah: perjadin, konsinyering, &
dengan kebutuhan. lanjutan kegiatan alat kendali pencapaian output dan outcome kegiatan.
TAYL. kinerja, output, & sasaran. honor tim.

Persiapkan dokumen
Reviu DIPA periodik: untuk penyelesaian Memastikan pelaksanaan Melakukan prioritas kegiatan Mengutamakan digitalisasi
Penyesuaian kebijakan, tanda blokir, kegiatan sesuai Hal III DIPA. yang akan dilaksanakan. pembayaran untuk meningkatkan
segera revisi anggaran. selesaikan pada akuntabilitas pembayaran.
triwulan I 2023. Menyelaraskan pelaksanaan
Konsolidasi revisi kegiatan dengan pencairan
Pastikan perubahan dana & UP/TUP sesuai Hal III Meningkatkan efektivitas dan
anggaran & kebijakan tidak efisiensi, serta tidak hanya Optimalisasi pemanfaatan teknologi
penetapan batas DIPA.
berdampak pada merealisasikan anggaran. informasi dalam pelaksanaan kegiatan
waktu revisi internal. program/kegiatan/
anggaran PN. Update/pemutakhiran RPD
Pastikan kegiatan Hal III DIPA triwulanan. Memastikan kegiatan
dilengkapi jadwal pendukung tidak lebih besar Meningkatkan kepatuhan terhadap
pelaksanaan & daripada kegiatan utama. regulasi pelaksanaan anggaran.
rencana kebutuhan Memastikan Deviasi Hal III
dana (Hal III DIPA). DIPA tidak lebih dari 5%.

Peningkatan Monitoring dan Evaluasi


Evaluasi atas kendala pelaksanaan anggaran & Menetapkan indikator kinerja sebagai bagian dari evaluasi Menjadikan APIP sebagai mitra dari unit kerja dalam
menyiapkan strategi mengatasi kendala tersebut. kinerja unit. mengawal pelaksanaan kegiatan.

Memastikan seluruh pimpinan unit melakukan Meningkatkan peran APIP mulai perencanaan,
monitoring dan evaluasi secara periodik. pelaksanaan, dan pertanggungjawaban.

INDONESIAN TREASURY 7
Langkah Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran 2023 (3)
“Akselerasi dan Akurasi Belanja”
Akselerasi Pelaksanaan Kegiatan Percepatan Pengadaan Barang & Jasa Akurasi Penyaluran Bansos & Banper
Penetapan Pejabat Memastikan Segera menetapkan
Perbendahraan 1 Segera mengajukan penyelesaian pedum dan juknis Segera menetapkan
bulan setelah DIPA Mengupayakan PBJ penyaluran di awal
UP di awal tahun pekerjaan PBJ 2022 dilaksanakan sebelum SK penerima
diterima, khususnya (bulan Januari). dan pembayaran tahun. bantuan.
DK &TP. TA berjalan.
dendanya.

Menetapkan Pedum, Optimalisasi Segera menetapkan Percepatan Segera menyalurkan


Juknis, POK 1 bulan Memastikan PBJ penyelesaian verifikasi
penyerapan anggaran pejabat/kelompok sekaligus dengan nilai bantuan sesuai
setelah DIPA diterima, proporsional sesuai kerja pengadaan & validasi penerima kebutuhan atau
khususnya DK & TP. s.d. 200 juta selesai bantuan.
rencana kegiatan & setelah DIPA disahkan. pada TW I. rencana
RPD.
Segera menyalurkan
Percepatan Optimalisasi Segera menyusun Menyiapkan basis bantuan secara
Dokumen Memastikan seluruh data calon penerima betahap tanpa
penggunaan KKP Rencana Umum PBJ selesai paling
Pendukung dan mendukung Pengadaan. bantuan. menunggu seluruh
(perizinan, DED, dll). lambat TW III. data penerima
penggunaan PDN.
terkumpul.
Memperhatikan Segera melakukan Mempercepat Percepatan Memastikan akurasi
karakteristik pembayaran atas penetapan kebijakan penetapan lokasi ketepatan sasaran
kegiatan: musim, pekerjaan jatuh internal terkait PBJ, penerima bantuan. penyaluran bantuan
kondisi lokasi, dll. tempo. termasuk menggunakan
pemenuhan TKDN. sistem monitoring
yang terintegrasi.

Segera mengajukan
MP tahap I di awal
tahun (bulan
Januari).

INDONESIAN TREASURY 8
PMK 210/2022: Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN

Tugas dan Wewenang Pejabat Perbendaharaan


KPA PPK PPSPM Bendahara Pengeluaran

Tugas dan Wewenang Tugas dan Wewenang Tugas dan Wewenang Tugas dan Wewenang
1. Menyusun DIPA; 1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan 1. Menguji kebenaran SPP atau dokumen lain
Menerima, menyimpan,
rencana penarikan dana; membayarkan, menatausahakan,
2. Menetapkan PPK dan PPSPM; yang dipersamakan dengan SPP beserta
2. Menerbitkan surat penunjukan penyedia
3. Menetapkan panitia/pejabat yang terlibat barang/jasa;
dokumen pendukung; dan mempertanggungjawabkan
dalam pelaksanaan kegiatan dan 3. Membuat, menandatangani, dan melaksanakan
2. Menolak dan mengembalikan SPP, apabila uang untuk keperluan belanja
tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;
anggaran; perjanjian dengan penyedia barang/jasa; negara dalam pelaksanaan APBN
4. Melaksanakan kegiatan swakelola; 3. Membebankan tagihan pada akun yang telah
4. Menetapkan rencana pelaksanaan pada kantor/Satker Kementerian
5. Memberitahukan kepada Kuasa BUN atas disediakan;
kegiatan dan rencana pencairan dana;
perjanjian yang dilakukannya; 4. Menerbitkan SPM atau dokumen lain yang Negara/Lembaga
5. Melakukan tindakan yang mengakibatkan 6. Mengendalikan pelaksanaan perikatan; dipersamakan dengan SPM;
pengeluaran anggaran belanja negara; 7. Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai 5. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh
6. Melakukan pengujian tagihan dan hak tagih kepada negara; dokumen hak tagih;
perintah pembayaran atas beban 8. Membuat dan menandatangani SPP atau dokumen 6. Melakukan pemantauan atas ketersediaan
anggaran negara; lain yang dipersamakan dengan SPP; pagu anggaran, realisasi belanja, dan
7. Memberikan supervisi, konsultasi, dan 9. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan penggunaan UP/TUP;
kepada KPA; 7. Memperhitungkan kewajiban penerima hak
pengendalian pelaksanaan kegiatan dan 10. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan tagihan apabila penerima hak tagihan masih
anggaran; kepada KPA dengan Berita Acara Penyerahan; memiliki kewajiban kepada negara;
8. Mengawasi penatausahaan dokumen dan 11. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh 8. Menerbitkan dan menyampaikan SPM ke
transaksi yang berkaitan dengan dokumen pelaksanaan kegiatan; KPPN;
pelaksanaan kegiatan dan anggaran; dan 12. Menerbitkan dan menyampaikan SPP ke PPSPM;
9. Menyampaikan laporan atas pelaksanaan
9. Menyusun laporan keuangan dan kinerja 13. Menyampaikan rencana penarikan dana kepada
pengujian dan perintah pembayaran kepada
KPPN; dan
sesuai dengan ketentuan peraturan 14. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang
KPA secara periodik; dan
perundang-undangan. berkaitan dengan tindakan yang mengakibatkan 10. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya
pengeluaran anggaran belanja negara. yang berkaitan dengan pelaksanaan pengujian
dan perintah pembayaran.

INDONESIAN TREASURY
PMK 210/2022: Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN

Pokok-Pokok Mekanisme Pembayaran


Dokumen Isian Pelaksanaan KOMITMEN MEKANISME PEMBAYARAN
Anggaran (DIPA)
 Komitmen merupakan dasar Pembayaran Langsung Uang Persediaan
 Dasar pelaksanaan pengeluaran timbulnya hak tagih kepada negara
Prinsip utama pembayaran dilakukan Digunakan untuk membiayai operasional
negara setelah mendapat atas beban DIPA. sehari-hari Satker dan pengeluaran yang
dengan Mekanisme LS kepada penerima
pengesahan dari Menteri  Anggaran yang sudah terikat tidak dapat dilakukan melalui mekanisme
hak pembayaran
Keuangan selaku BUN dan berlaku dengan komitmen tidak dapat LS.
untuk masa 1 (satu) tahun digunakan untuk kebutuhan lain. Pembayaran LS digunakan untuk New!
 Komitmen dapat berupa: Besaran:
anggaran. pembayaran kepada: 1/12 dari pagu jenis belanja yang dapat
 Alokasi anggaran merupakan batas a. Aparatur negara; dibayarkan dengan UP dan paling banyak
Kontrak Jenis-Jenis b. Penyedia; dan/atau
pengeluaran tertinggi yang tidak sebesar Rp500 juta
a) bukti pembelian/pembayaran; c. Pihak lain (meliputi perseorangan,
dapat dilampaui. b) kuitansi; kelompok masyarakat, lembaga
Jenis Belanja:
 Tindakan yang berakibat pemerintah, lembaga non
c) surat Perintah Kerja (SPK); pemerintah, organisasi internasional, 1. Belanja Barang (52)
pengeluaran atas beban DIPA tidak d) surat perjanjian; dan/atau badan usaha.. 2. Belanja Modal (53)
dapat dilakukan dalam hal e) Surat/bukti pesanan. 3. Belanja Lain-lain (58)
anggaran tidak tersedia atau tidak
Revolving apabila UP telah dipergunakan
cukup tersedia, kecuali untuk Penetapan Keputusan Jenis-Jenis Dapat dilakukan melalui:
paling sedikit 50% dan dilakukan minimal
pembayaran gaji dan tunjangan • Bendahara pengeluaran
a) surat keputusan; 1x per bulan
• Bank/Pos/Lembaga Keuangan Bukan
yang melekat pada gaji dan dapat b) surat perintah;
Bank
dilakukan c) surat tugas; Maksimal sebesar Rp200 juta per
Sesuai ketentuan perundang undangan penerima pembayaran, kecuali untuk
d) surat keterangan; dan/atau
mendahului revisi anggaran. jenis pembayaran tertentu.
e) surat perjalanan dinas. New!

INDONESIAN TREASURY
Evaluasi IKPA Tahun 2022

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Evaluasi IKPA Tahun 2022
Penyempurnaan Proses Bisnis Evaluasi IKPA 2022
Perkembangan Capaian IKPA Per Indikator Capaian IKPA 2022 dengan nilai 94,09 meningkat dari capaian tahun 2021 yakni 93,30. Capaian ini merupakan
hasil sinergitas pengawalan IKPA 2022 oleh Ditjen Perbendaharaan dan K/L.
Tahun Nilai IKPA K/L Kinerja Deviasi Hal III Kinerja Penyelesaian Tagihan Kinerja Pengelolaan UP
No. Indikator
2018 2019 2020 2021 2022 2021 2021
2021 2022 2022 2022 2021 2022
1. Revisi DIPA 100,00 100,00 100,00 99,87 99,90
93,30 94,09 73,77 69,80 97,68 97,40 94,00 96,20
2. Deviasi Halaman III DIPA 87,40 84,97 75,68 73,77 69,80 Rata-rata Deviasi RPD sebesar Tingkat penyelesaian tagihan Pengelolaan UP-TUP semakin baik,
IKPA K/L terjaga stabil di tengah
3. Pagu Minus 99,74 99,80 99,77 84,07 - perubahan indikator dan bobot, 29,2% meningkat dari 2021 sebesar terjaga di tengah kompleksitas tepat waktu, nominal revolving,
4. Pengelolaan UP/TUP 85,00 94,00 94,00 94,00 96,20 termasuk kondisi eksternal dengan 26,33%. K/L terus menjaga transaksi LS Kontraktual dalam dan minimalisasi setoran TUP,
5. LPJ Bendahara 89,20 98,08 99,60 99,62 - adanya Automatic Adjustment. konsistensi RPD per Jenis Belanja. upaya percepatan belanja. berdampak pengurangan idle cash.
6. Belanja/Data Kontrak 80,00 85,00 83,00 92,00 91,20 Kinerja Revisi DIPA Kinerja Penyerapan Anggaran Kinerja Belanja Kontraktual Kinerja Capaian Output
7. Dispensasi SPM 100,00 80,00 80,00 80,00 100,00 2021 2022 2021 2022 2021 2022 2021 2022
8. Penyelesaian Tagihan 93,00 95,43 98,10 97,68 97,40 99,87 92,00 90,41 97,92
99,90 100 95,90 91,20
9. Penyerapan Anggaran 100,00 100,00 97,41 100,00 95.80
Revisi DIPA konsisten terkendali Basis target 2022 menjadi Kinerja Capaian Output meningkat
Kinerja Belanja Kontraktual
10. Retur SP2D 99,60 99,60 99,64 99,63 - dengan batasan 1x frekuensi revisi berdasarkan per Jenis Belanja meningkat tajam, lebih tepat signifikan, selain ketepatan waktu
11. Capaian Output - - 97,22 90,41 97,92 setiap triwulan. Hal ini meningkatkan trajektori/target waktu, kontrak pra DIPA, dan pelaporan, juga rerata progres
12. Perencanaan Kas 88,00 98,25 95,12 97,40 - menandakan kualitas perencanaan realisasi dari tahun 2021 yang akselerasi penyelesaian Belanja kinerja output juga meningkat tajam.
13. Kesalahan SPM 96,20 80,00 85,00 85,00 - terjaga baik. sebelumnya kumulatif. Modal dibawah 200 Juta.
NILAI IKPA 93,11 93,49 93,60 93,30 94,09

Output Outcome & Lesson Learned Tantangan dan Strategi 2023


Monev pelaksanaan anggaran berdasarkan nilai IKPA pada 3 aspek 1. Awareness/perhatian K/L meningkat terhadap Tantangan
(Kualitas Perencanaan, Kualitas Pelaksanaan, dan Kualitas Hasil kinerja dan tata kelola pelaksanaan anggaran.
Pelaksanaan Anggaran, dan 8 indikator kinerja (Revisi, Deviasi Hal III, 1. Kompetensi dan kualitas SDM pengelola keuangan K/L, termasuk
2. Penyempurnaan aspek penilaian kinerja sesuai komitmen pimpinan.
Penyerapan Anggaran, Belanja Kontraktual, Penyelesaian Tagihan, konteks kualitas belanja/value for money
Pengelolaan UP-TUP, Dispensasi SPM, dan Capaian Output. 2. Standarisasi pengukuran dan perhitungan Capaian Ouput yang
(input value  input  output  outcome). spesifik sesuai dengan karakteristik tusi K/L.
Penyampaian Hasil Evaluasi dan Strategi IKPA K/L ->
3. Telah dilakukan perumusan ulang dan
Penguatan Komitmen Pimpinan K/L
Surat Dirjen Pb kepada Para Sekjen/Sestama K/L
simplifikasi formula penilaian per indikator agar Strategi Tahun 2023
TW I lebih fit dengan konteks akselerasi dan kualitas
S-143/PB/2022 tgl 14 Juni 2022 1. Penguatan fairness treatment sesuai periodisasi DIPA.
belanja.
Surat Dirjen Pb kepada Para Sekjen/Sestama K/L 2. Penyempurnaan proses bisnis Capaian Output melalui pengukuran
TW II 4. Penilaian kinerja berdasarkan tingkat kewajaran
S-214/PB/2022 tgl 15 Agustus 2022 proyeksi berdasarkan perhitungan Satker/K/L.
2022 (fairness treatment) sesuai karakteristik dan
Surat Menkeu kepada Para Menteri/Pimpinan K/L 3. Penguatan monev dan edukasi IKPA.
TW III kompleksitas transaksi.
S-893/MK.05/2022 tgl 27 Oktober 2022
INDONESIAN TREASURY
12
Reviu Kinerja Penyerapan Anggaran dan RPD K/L 2022
B. Pegawai (51) B. Barang (52)
TW I TW II TW III TW IV 98,39% 100,00% TW I TW II TW III TW IV 94,36%
100,00%
1

Target 20% 50% 75% 95% Target 15% 50% 70% 90% 0,9

95% 0,9

Realisasi 22,04% 51,17% 75,91% 98,39% 80,00% Realisasi 9,50% 32,22% 58,20% 94,36% 90%
80,00%
0,8

0,8

GAP 2,04% 1,17% 0,91% 3,39% GAP -6,50% -17,78% -11,80% 4,36%
0,7

0,7

60,00%
60,00%
0,6

0,6

0,5

Akselerasi dan akurasi Belanja Akselerasi dan akurasi


0,5

40,00%
40,00%
0,4

51 sudah sangat baik. Belanja 52 perlu perbaikan


0,4

0,3

di mulai dari TW I-III.


0,3

20,00%
20,00%
0,2

0,2

0,1

0,1

0,00%
0,00%
0

Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 May-22 Jun-22 Jul-22 Aug-22 Sep-22 Oct-22 Nov-22 Dec-22
0

Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 May-22 Jun-22 Jul-22 Aug-22 Sep-22 Oct-22 Nov-22 Dec-22

2022 2021 RPD Hal III DIPA Target 2022 2021 RPD Hal III DIPA Target
B. Modal (53) B. Bansos (57)
99,56%
100,00% TW I TW II TW III TW IV
100,00% TW I TW II TW III TW IV
1

90,00%
1

Target 25% 50% 75% 95% 95,00%


0,9

Target 10% 40% 70% 90%


0,9

80,00% Realisasi 6,83% 20,84% 38,22% 86,76% 86,76% 0,8 80,00% Realisasi 23,66% 43,91% 71,68% 99,56%
0,8

0,7

GAP -1,44% -6,09% -3,32% 4.56%


0,7

GAP -3,17% -19,16% -31,78% -3,24%


60,00% 0,6 60,00% 0,6

0,5

0,5

40,00% 0,4 40,00% 0,4

0,3
Akselerasi dan akurasi Belanja 57 0,3

20,00% Akselerasi dan akurasi Belanja 53 0,2 20,00% sudah baik dengan gap yang tidak 0,2

perlu perbaikan dari TW II-III. 0,1


terlalu lebar. 0,1

0,00% 0 0,00% 0

Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 May-22 Jun-22 Jul-22 Aug-22 Sep-22 Oct-22 Nov-22 Dec-22 Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 May-22 Jun-22 Jul-22 Aug-22 Sep-22 Oct-22 Nov-22 Dec-22

2022 2021 RPD Hal III DIPA Target 2022 2021 RPD Hal III DIPA Target

INDONESIAN TREASURY
13
Evaluasi Pelaporan Capaian Output 2022
Tingkat Partisipasi Kualitas Data

Tingkat Partisipasi Satker 1. PCRO dilaporkan 0 meskipun telah ada


60 0,03%
realisasi anggaran
100,00%
18.000 98,00% 2. PCRO dilaporkan lebih rendah dari
96,00% 3.627 1,60%
16.000 realisasi anggaran
94,00%
14.000
92,00% 3. PCRO 100% namun capaian fisik (RVRO)
2.791 1,23%
12.000 90,00% masih 0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
4. PCRO 100% namun capaian fisik (RVRO)
Jumlah Satker Satker Partisipasi %Partisipasi 2.768 1,22%
tidak mencapai target
Tingkat Partisipasi Satker dalam Pelaporan Data Capaian Output TA 2022 sampai
5. PCRO untuk RO Dukman 1 Layanan
dengan bulan Desember telah sangat baik dengan rata-rata partisipasi pelaporan 21.181 9,33%
belum dihitung secara proporsional
99,78%.
6 RVRO dalam bentuk pecahan 3.821 1,68%
Presentase Pelaporan RO
230.000 100,00% 7. Anomali pada RO Dukman dengan
1.805 0,79%
210.000 98,00% target 1 Layanan (RVRO dilaporkan > 1 )
96,00%
190.000
94,00% 8. RVRO dengan capaian signifikan
170.000 92,00% terhadap target 1.780 0,78%
150.000 90,00%
9. Status Revisi berbeda antara OMSPAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des 131 0,06%
Jumlah RO DIPA Jumlah RO Dilaporkan %RO Dilaporkan
dengan Sakti
Tingkat Pelaporan Capaian Output TA 2022 sampai dengan bulan Desember telah
sangat baik dengan rata-rata output terlapor sebersar 99,90%.
TOTAL RO DIKELOLA 227.120
INDONESIAN TREASURY 14
Arah Kebijakan IKPA Tahun 2023

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Kerangka Konseptual Kinerja Pelaksanaan Anggaran
 Belanja APBN melalui DIPA ditujukan untuk pencapaian output dan outcome bagi kesejahteraan masyarakat.
 Kinerja pelaksanaan anggaran ditentukan oleh kualitas perencanaan-penganggaran dan tata kelola pelaksanaan anggaran.

RPD Halaman III DIPA

ANGGARAN

SPP SPM SP2D

RKA-K/L DIPA KOMITMEN Mekanisme Pembayaran

Proyeksi Capaian  KUALITAS BELANJA


Output  CAPAIAN OUTPUT
 MANFAAT/OUTCOME
TARGET OUTPUT
Value for Money:
Ekonomis, Efektif, Efisien
INDONESIAN TREASURY 16
Penguatan Value for Money melalui
Kerangka Pengukuran IKPA Pelaksanaan Anggaran yang berkualitas

Kualitas Perencanaan Kualitas Pelaksanaan


5 UP DAN TUP
INPUT VALUE PAGU INPUT
KOMITMEN 7 DISPENSASI
SATKER 51 Bel. Pegawai
NON KONTRAKTUAL
UANG PERSEDIAAN
(UP)
52 Bel. Barang TAMBAHAN UANG
PERSEDIAAN (TUP)
DIPA 53 Bel. Modal KONTRAKTUAL
LANGSUNG (LS)
57 Bel. Bansos
MEKANISME SP2D
RINCIAN PEMBAYARAN
OUTPUT 3 DATA KONTRAK TAGIHAN 4 PENCAIRAN DANA
1 REVISI DIPA
PENYERAPAN 6
DEVIASI HAL III Kualitas Hasil
2 DIPA
OUTPUT
8
PELAPORAN KINERJA/OUTPUT CAPAIAN REALISASI KEUANGAN
OUTPUT
Q1 Q2 Q3 Q4
Periode Optimal Pelaksanaan Anggaran Sisa Kegiatan dan Pembayaran
INDONESIAN TREASURY 17
Periodisasi Penilaian IKPA: Nilai Terbentuk Bulanan by System
 Pada prinsipnya, penilaian IKPA diberlakukan untuk kinerja pelaksanaan anggaran satu tahun anggaran penuh.
 Penilaian kinerja pelaksanaan anggaran berlaku sejak DIPA efektif/disahkan berdasarkan tanggal posting pada sistem SPAN.
 Dalam pelaksanaannya, terdapat 3 kondisi DIPA/Satker: (1) DIPA Awal (2) DIPA Baru Tengah Tahun (3) DIPA/Satker Likuidasi.
IKPA (1)

DIPA 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des IKPA

DIPA/Satker Eksisting DIPA 1 DIPA 2 DIPA 3


IKPA dinilai secara penuh DIPA/Satker Baru
DIPA 0 dalam satu tahun anggaran IKPA (4)
pada seluruh indikator DIPA/Satker Likuidasi
kinerja. IKPA (3)
DIPA/Satker Baru
IKPA (2)

DIPA/Satker Baru DIPA/Satker Likuidasi DIPA/Satker Baru


IKPA dinilai untuk transaksi setelah DIPA IKPA dinilai untuk transaksi yang telah IKPA dinilai untuk transaksi setelah DIPA
DIPA 1 efektif di tengah tahun berjalan dengan DIPA 2 terjadi sampai dengan tanggal cut off DIPA 3 efektif di tengah tahun berjalan dengan
formula default, termasuk mengikuti pola transaksi DIPA. Sepanjang data DIPA masih formula default, termasuk mengikuti pola
akselerasi belanja pada triwulan eksisting pada SPAN maka penilaian akselerasi belanja pada triwulan
berkenaan. kinerja akan dinilai setahun penuh. berkenaan.

INDONESIAN TREASURY 18
BASIS KINERJA TARGET DAN PENYERAPAN ANGGARAN
Didasarkan pada pola penyerapan anggaran per Jenis Belanja triwulanan.
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
DIPA

Target per Jenis Belanja Target per Jenis Belanja Target per Jenis Belanja Target per Jenis Belanja

Pagu 51 20% 50% 75% 95%

Pagu 52 15% 50% 70% 90%

Pagu 53 10% 40% 70% 90%

Pagu 57 25% 50% 75% 95%

Target DIPA Target DIPA Target DIPA Target DIPA


TW I TW II TW III TW IV
Basis RPD & nilai kinerja TW I Basis RPD & nilai kinerja TW II Basis RPD & nilai kinerja TW III Basis RPD & nilai kinerja TW IV

Penguncian Pagu DIPA Triwulanan 31 Maret 30 Juni 30 September 31 Desember


 Target penyerapan anggaran per Jenis Belanja digunakan  Target Penyerapan DIPA telah dihitung  Hindari revisi DIPA yang menyebabkan
untuk menghitung Target Penyerapan DIPA. otomatis pada Aplikasi OMSPAN. perubahan pagu menjelang cut off triwulanan.
INDONESIAN TREASURY
19
DIPA, REVISI, TARGET, DAN PENYERAPAN ANGGARAN
Keakurasian dan konsistensi rencana-realisasi dalam perspektif eksekusi triwulanan.

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

DIPA JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Awal
Reviu Reviu Reviu Reviu
DIPA DIPA DIPA DIPA
Revisi Revisi Belanja/ Realisasi Revisi Belanja/ Realisasi Revisi Belanja/ Realisasi
Belanja/ Realisasi

Pagu Pagu Pagu Pagu


Bruto Bruto Bruto Bruto
Pagu Neto = Blokir Blokir Blokir Blokir
Pagu Bruto
- Blokir Pagu Pagu Pagu Pagu
Neto RPD dan Realisasi Neto RPD dan Realisasi Neto RPD dan Realisasi Neto RPD dan Realisasi
Anggaran TW I Anggaran TW II Anggaran TW III Anggaran TW IV

Penguncian Pagu DIPA Triwulanan 31 Maret 30 Juni 30 September 31 Desember

 Lakukan reviu kegiatan  Jika diperlukan,  Segera selesaikan  Tidak termasuk revisi  Prioritaskan Pagu Neto  Target kumulatif realisasi
dan anggaran lakukan revisi DIPA blokir pagu apabila POK yang dapat sebagai basis RPD dan tahunan tidak 100%
triwulanan. pada awal triwulan. dalam kendali K/L. dilakukan kapan saja realisasi anggaran sesuai dimanfaatkan sebagai
sesuai kebutuhan. target. efisiensi, termasuk blokir.

INDONESIAN TREASURY
20
Aliran Data pada Sistem IKPA Terintegrasi
Transaksi Keuangan
Entry data
Capaian Output

DJPb SATKER

Capaian
1. Modul
Komitmen Output
8. Modul 2. Modul
Administrasi Penganggaran
Data
7. Modul 3. Modul
Pelaporan Pembayaran Keuangan

6. Modul
Persediaan
4. Modul Aset
5. Modul
Bendahara Data
Nilai IKPA terbentuk secara otomatis by system Keuangan

berdasarkan transaksi keuangan Satker K/L untuk setiap


level Unit Organisasi: Monitoring
 Satker aktivitas SPAN &
Menampilkan nilai
 Unit Eselon I IKPA

 K/L
Monitoring aktivitas satker
pada aplikasi SAKTI

INDONESIAN TREASURY
Automatic Adjustment Belanja Kementerian/Lembaga TA 2023
APBN yang Waspada dan Optimis Respon Fiskal:
Dinamika perekonomian, geopolitik, dan Automatic Adjustment Belanja
ekologis memberikan tekanan pada outlook Kementerian/Lembaga TA 2023
kondisi global menghasilkan ketidakpastian. S-1040/MK.02/2022 tanggal 9 Des 2022

Dikecualikan dari Objek, untuk kegiatan:


Ketentuan Objek AA 2023
 Sumber dana RM  Belanja 57 permanen:
 Objek Kegiatan prioritas: a. PBI Jamkes.
a. Belanja 51 dapat diefisienkan;
b. PKH.
b. Belanja 52 dapat diefisienkan, tidak mendesak dan
dapat ditunda (honor, perjadin, paket meeting, opr c. Kartu Sembako.
dan non opr lainnya.  Belanja tahapan pemilu;
 Belanja 53 dapat diefisienkan, tidak mendesak dan dapat  Belanja terkait IKN;
ditunda;  Belanja pembayarak kontrak tahun jamak; dan
 Belanja 57 tidak permanen; dan/atau  Belanja pembayaran ketersediaan layanan
 Kegiatan diblokir dan diperkirakan tidak dapat dipenuhi (Availability Payment).
dokumen pendukung s.d. Semster I 2023

Blokir diterapkan pada Anggaran Pendidikan, Anggaran Kesehatan, dan proyek Prioritas
Nasional, dalam hal sumber lainnya tidak memadai.

INDONESIAN TREASURY
22
Ketentuan IKPA Tahun 2023
Tahun 2023 tidak dilakukan reformulasi IKPA, perubahan ketentuan dan probis IKPA meliputi:
Deviasi Hal III DIPA Pengelolaan UP & TUP Capaian Output

Batas Waktu Pemutakhiran 2023 Isu dan Ketentuan Tahun 2022 Penyesuaian Proses Bisnis Capaian Output 2023

TW I TW II TW III TW IV Libur panjang Hari Besar Keagamaan Idul Fitri yang 2022 2023
disertai cuti bersama.
Target PCRO dihitung Target PCRO & RVRO
14 Feb 17 Apr 14 Jul 13 Okt
otomatis secara triwulanan diproyeksikan bulanan oleh
Batas ketepatan waktu ditambah 10 sama dengan target Satker, diinput pada Aplikasi
29 Mar
hari kalender untuk transaksi UP/ 28 Apr penyerapan anggaran Sakti. Nilai kinerja dihitung rata-
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 GUP/TUP terakhir pada rentang rata bulanan
tanggal ini.
Proses bisnis sedang dalam tahap
» Dalam hal Satker tidak melakukan pemutakhiran, pengembangan, pada sistem.
RPD Hal III DIPA yang menjadi basis perhitungan
adalah RPD yang tercantum pada DIPA/Revisi DIPA Ketentuan Tahun 2023
yang berlaku pada saat tanggal penguncian. Libur panjang Hari Besar Keagamaan Idul Fitri disertai Pelaporan data capaian output periode
cuti bersama (21-26 April 2023). Triwulan I TA 2023 diperpanjang sampai
» Indikator Deviasi Hal III DIPA hanya dihitung sampai dengan tanggal 30 April 2023.
dengan bulan November, sehingga bulan Desember Batas ketepatan waktu ditambah 10
tidak dilakukan perhitungan. 21 Mar
hari kalender untuk transaksi UP/ 20 Apr
GUP/TUP terakhir pada rentang
tanggal ini.

INDONESIAN TREASURY
Penyempurnaan Probis IKPA 2023
Pemutakhiran/updating RPD Hal III dan Proyeksi Caput dapat dilakukan secara triwulanan (pada awal triwulan berkenaan).
Modul
menyusun Anggaran
Anggaran RPD Hal III 5
1 2
Rencana keuangan

SATKER

DIPA Modul
New!
4 Komitmen
menyusun Proyeksi
Target RO
Caput
3
Rencana kegiatan

1 Satker menyusun RPD pada Halaman III DIPA 4 Satker memutakhirkan proyeksi target capaian
output pada SAKTI (triwulanan)
Satker memutakhirkan RPD Hal III DIPA pada SAKTI
2 RPD dan Proyeksi Caput menjadi dasar penilaian
(triwulanan) 5
kinerja pada OMSPAN
3 Satker menyusun rencana kegiatan yang diproyeksikan
sebagai Target Capaian Output setahun
INDONESIAN TREASURY 24
Formula & Bobot Nilai IKPA

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


FORMULA IKPA (PER-5/PB/2022)
Revisi DIPA Deviasi Hal III DIPA Belanja Kontraktual Penyerapan Anggaran
Perluasan lingkup revisi pagu tetap 1. Perhitungan deviasi pada masing- Memperhitungkan komponen 1. Target penyerapan anggaran
(pergeran) yang terkait dengan kualitas masing jenis belanja untuk kepatuhan dan akselerasi: ditetapkan pada masing-masing jenis
1. Kepatuhan: ketepatan waktu belanja
perencanaan. mendorong perencaan yang lebih
penyampaian kontrak. 2. Tingkat penyerapan anggaran per
akurat K/L/Es I/Satker ditetapkan berdasarkan
2. Akselerasi: (1) Kontrak pra DIPA,
2. Pengaturan ambang batas rata- total pagu per jenis belanja terhadap
Tahun 2021 Tahun 2022 (2) Akselerasi Kontrak Belanja
rata deviasi bulanan sebesar 5,0% targetnya
Modal
4 Jenis Revisi 14 Jenis Revisi untuk memperoleh nilai maksimal
Komponen Indeks
Rentang Deviasi Nilai Indikator Komposit

Pengelolaan UP dan TUP 0%-5% 100 Kepatuhan 60%


Memperhitungkan komponen ketepatan ≥5% 0-95 Akselerasi 40%
waktu dan akurasi UP dan GUP:
1. Ketepatan Waktu: ketepatan waktu Penyelesaian Tagihan Dispensasi SPM Capaian Output
GUP/PTUP
2. Akurasi: Dihitung berdasarkan rasio antara SPM Dihitung berdasarkan rasio SPM yang Dihitung berdasarkan komponen ketepatan
a. % GUP Disebulankan LS Kontraktual Non Belanja Pegawai diterbitkan dengan dispensasi akhir waktu dan capaian RO:
b. % Setoran TUP yang tepat waktu disampaikan ke KPPN tahun 1. Ketepatan Waktu: ketepatan waktu
terhadap seluruh SPM Kontraktual Non pelaporan data capaian output (5 hari
Belanja Pegawai yang terbit kerja bulan berikutnya)
Komponen Indeks Komposit 2. Capaian RO: Capaian Progres RO
Ketepatan Waktu 50% dan/atau Realisasi Volume RO
terhadap target triwulanan
% GUP 25% Ketepatan Waktu 17 hari kerja
Disebulankan penyampaian sejak BAST/BAP Komponen Indeks Komposit
% Setoran TUP 25% Ketepatan Waktu 30%
Capaian RO 70%

INDONESIAN TREASURY
26
Pembobotan Nilai IKPA dan Sasaran Kinerja
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑰𝑲𝑷𝑨 Sasaran Peningkatan Kualitas Kinerja
= 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝒏 𝒙 𝑩𝒐𝒃𝒐𝒕 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝒏 Meningkatkan kualitas perencanaan anggaran
𝒏 melalui pengendalian revisi DIPA pagu tetap
Kualitas Revisi DIPA (10%)
∶ 𝑲𝒐𝒏𝒗𝒆𝒓𝒔𝒊 𝑩𝒐𝒃𝒐𝒕 secara triwulanan
Perencanaan
No. ASPEK KUALITAS PERENCANAAN ANGGARAN 20% Anggaran Deviasi Hal III DIPA Meningkatkan akurasi/ketepatan realisasi
(20%) (10%) pencairan dana per Jeni Belanja per bulan
1. Revisi DIPA (10%)
Mendorong akselerasi belanja berdasarkan
2. Deviasi Halaman III DIPA (10%) Penyerapan Anggaran trajektori pola penyerapan triwulanan per jenis
(20%) belanja per triwulan
No. ASPEK KUALITAS PELAKSANAAN ANGGARAN 55% Kualitas
Pelaksanaan Mendorong penyampaian data kontrak tepat
Belanja Kontraktual waktu dan percepatan penyelesaian belanja
1. Penyerapan Anggaran (20%) Anggaran (10%) kontraktual
(55%)
2. Belanja Kontraktual (10%) Mendorong percepatan pembayaran belanja
Penyelesaian Tagihan
kontraktual
(10%)
3. Penyelesaian Tagihan (10%) Meningkatkan ketetapan waktu
Pengelolaan UP & TUP pertanggungjawaban UP dan TUP dan
4. Pengelolaan UP dan TUP (10%) (10%) optimalisasi penggunaan UP dan TUP
Meningkatkan ketepatan waktu pembayaran
5. Dispensasi SPM (5%) tagihan belanja dan mengurangi penumpukkan
Dispensasi SPM (5%)
pencairan dana pada akhir tahun anggaran
No. ASPEK KUALITAS HASIL PELAKSANAAN ANGGARAN 25%
1. Capaian Output 25% Kualitas Hasil
Mendorong partisipasi pelaporan dan akselerasi
Pelaksanaan Capaian Output (25%)
pencapaian output berkualitas
• Konversi bobot bernilai di bawah 100% apabila tidak Anggaran (25%)
terdapat data transaksi tertentu pada Satker.
INDONESIAN TREASURY 27
Leveling Nilai IKPA Unit Organisasi K/L

IKPA K/L Predikat Nilai IKPA (PER-5/PB/2022)


hasil perhitungan
berdasarkan data transaksi
IKPA pada seluruh Unit Nilai Kinerja: 0 – 100 (maksimal)
Eselon I dalam lingkup K/L
Kategori Nilai
IKPA Eselon I
hasil perhitungan nilai IKPA≥ 95 A. Sangat Baik
berdasarkan data transaksi
IKPA pada seluruh Satker 89 ≤ nilai IKPA < 95 B. Baik
dalam lingkup Eselon I.
70 ≤ nilai IKPA < 89 C. Cukup
IKPA Satker
hasil perhitungan
berdasarkan data nilai IKPA < 70 D. Kurang
transaksi IKPA pada
Satker.

INDONESIAN TREASURY
28
1. Indikator Revisi DIPA
Bobot 14 Jenis Revisi Pagu Tetap
10% Rasio Revisi DIPA No. Kode Uraian Jenis Revisi
Triwulanan (RRevn): 1 201 Antar-Fungsi/Sub-Fungsi dan/atau Antar-Program
2 211 Pemenuhan Belanja Operasional
RRevn = 𝑥 100 3 212 Penyelesaian Pagu Minus Belanja Pegawai Operasional
4 213 Pergeseran Anggaran dari Belanja Operasional ke Belanja Non-Operasional
5 217 Penyelesaian Tunggakan
Nilai IKPA Revisi DIPA : 6 220 Pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual dan/atau Swakelola
7 221 Pergeseran anggaran Antarjenis Belanja
∑ 𝑅𝑅𝑒𝑣 𝑛
𝐼𝐾𝑃𝐴 𝑅𝑒𝑣 = 8 222 Kontrak Tahun Jamak
𝑛 9 225 RO Cadangan
10 226 Penurunan volume RO secara total
11 229 Penyelesaian putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht)
Kode jenis revisi yang nantinya diperhitungkan dalam 12 231 Penyelesaian Pekerjaan yang Tidak Terselesaikan sampai dengan Akhir Tahun Anggaran
IKPA tersebut akan diberikan oleh petugas yang
melakukan pemrosesan revisi di DJA/Dit.PA/Kanwil DJPb. 13 236 Pergeseran Anggaran Antar-KRO dan/atau Antar-Kegiatan
14 239 Revisi dalam rangka Pagu Anggaran Tetap lainnya

Indikator Revisi DIPA digunakan untuk mengukur kualitas perencanaan anggaran K/L/unit eselon I/Satker
Dihitung berdasarkan berdasarkan rata-rata rasio revisi DIPA triwulanan.

Frekuensi revisi untuk nilai IKPA optimal adalah 1 kali dalam satu triwulan (tidak kumulatif).
Revisi yang diperhitungkan adalah 14 jenis revisi pagu tetap yang disahkan oleh Kementerian Keuangan yang tidak
mengakibatkan perubahan pagu di level Satker.

INDONESIAN TREASURY
29
Indikator Revisi DIPA
Kondisi Pagu Berubah Kondisi Pagu Tetap
Contoh 1: Contoh 2:
Satker ABC, melakukan revisi kode 213: Tidak Satker ABD, melakukan revisi kode 213:
Pagu awal: 100 M Pagu awal: 52 M Diperhitungkan
diperhitungkan
Pagu akhir: 102 Miliar Pagu akhir: 52 M

Revisi DIPA diperhitungkan apabila tidak mengakibatkan perubahan pagu di level Satker.

Ilustrasi Perhitungan IKPA Satker Rasio Revisi DIPA (RRev) triwulanan Satker ABC adalah sebagai
Histori Revisi Anggaran Satker ABC sepanjang tahun 2023 adalah sebagai berikut: berikut:
 RRev triwulan I: 100 (karena tidak ada revisi yang diperhitungkan)
Revisi Jenis Perubahan Termasuk objek  RRev triwulan II: 1/frekuensi revisi = ½ x 100 = 50
No Tanggal Revisi Pagu Awal Pagu Akhir
Ke Revisi*) Pagu perhitungan  RRev triwulan III: 100 (tidak ada revisi di triwulan III)
1 12/02/2023 1 101, 212 6.859.000.000 6.233.000.000 ya tidak  RRev triwulan IV: 100 (tidak ada revisi di triwulan IV)
2 15/03/2023 2 312 6.233.000.000 6.233.000.000 tidak tidak Nilai IKPA Revisi DIPA Satker ABC TA 2023 adalah sebagai berikut:
3 24/05/2023 3 219, 212 6.233.000.000 6.233.000.000 tidak ya IKPA Revisi DIPA (IKPA Rev)
4 06/06/2023 4 212 6.233.000.000 6.233.000.000 tidak ya = (RRev Tw I+RRev Tw II + RRev Tw III+ RRev Tw IV)/4
*) Satu kali revisi dapat terdiri dari satu atau lebih jenis revisi = (100+50+100+100)/4
= 87,5
Ilustrasi Perhitungan IKPA K/L
Nilai IKPA Revisi DIPA Kementerian ABC TA 2023 adalah
Kementerian XYZ membawahi 5 Satker, nilai indikator Revisi DIPA masing-masing Satker sebagai berikut:
di TA 2023 sebagai berikut:
IKPA Rev
Satker ABC Satker ABD Satker ABE Satker ABF Satker ABG = Rata-Rata Nilai Satker
87,5 100 87,5 50 50 = (87,5+100,0+87,5+50,0+50,0)/5
= 75,00
INDONESIAN TREASURY
30
2. Indikator Deviasi Halaman III DIPA
Deviasi dihitung berdasarkan rata-rata kesesuaian antara realisasi Bobot
anggaran terhadap Rencana Penarikan Dana (RPD) bulanan pada Deviasi DIPA:
setiap jenis belanja.
10%
Deviasi per Jenis Belanja
Ambang batas rata-rata deviasi bulanan sebesar 5,0% untuk
𝑅 𝐽𝐵𝑛 − 𝑅𝑃𝐷 𝐽𝐵𝑛
memperoleh nilai maksimal (100). 𝐷𝑒𝑣𝐷𝐼𝑃𝐴 𝐽𝐵 𝑛 = 𝑥 100
𝑅𝑃𝐷 𝐽𝐵 𝑛
Batas maksimal deviasi tiap bulannya sebesar 100%.
Seluruh Jenis Belanja
Pemutakhiran RPD pada Halaman III DIPA yang disampaikan oleh Satker
paling lambat pada hari kerja kesepuluh awal triwulan. 𝐷𝑒𝑣𝐷𝐼𝑃𝐴𝐵𝑝𝑒𝑔 𝑛 + 𝐷𝑒𝑣𝐷𝐼𝑃𝐴 𝐵𝐵𝑎𝑟 𝑛 +
𝐷𝑒𝑣𝐷𝐼𝑃𝐴 𝑛 = 𝐷𝑒𝑣𝐷𝐼𝑃𝐴 𝐵𝑀𝑜𝑑 𝑛 + 𝐷𝑒𝑣𝐷𝐼𝑃𝐴 𝐵𝐵𝑛𝑠 𝑛
Nilai Deviasi Halaman III DIPA yang dihitung mulai periode Januari sampai 4 ∗)
dengan November.
Nilai IKPA Deviasi Hal III DIPA:
No. Rentang Deviasi Nilai Indikator
∑ 𝐷𝑒𝑣𝐷𝐼𝑃𝐴𝑛
1 0-5,0% 100,0 𝐼𝐾𝑃𝐴 𝐷𝑒𝑣𝐷𝐼𝑃𝐴𝑛 = 100 −
𝑛
0-95,0
2 >5,0%
(sesuai persentase deviasi)
*) mengikuti jumlah Jenis Belanja yang dikelola Satker

1. Deviasi per JB 2. Deviasi Halaman III DIPA seluruh Jenis Belanja Ilustrasi
RPD Realisasi Perhitungan
DevDIPA BPeg: ([0,0 – 1,0])/1,0 = 100,00% DevDIPA Jan : (100,00%+100,00%+0,00%)/3 = 66,67% IKPA Satker
51 52 53 Total 51 52 53 Total
DevDIPA BBar: ([2,0 – 1,0])/1,0 = 100,00% 3. Rata-Rata Deviasi Jan : (66,67%)/1)*100 = 66,67
1,0 1,0 0,0 2,0 0,0 2,0 0,0 2,0 DevDIPA BMod: ([0,0 – 0,0])/0,0 = 0,00%
4. Nilai IKPA Deviasi Halaman III DIPA Jan : 100,00 – 66,67 = 33,33

INDONESIAN TREASURY
31
3. Indikator Penyerapan Anggaran
Penyerapan Anggaran dihitung berdasarkan rata-rata nilai kinerja penyerapan anggaran
Bobot Nilai Kinerja Penyerapan pada setiap triwulan.
20% Anggaran Triwulanan:
Nilai kinerja penyerapan anggaran (NKPA) setiap triwulan dihitung berdasarkan rasio antara
𝑃𝐴𝑛 tingkat penyerapan anggaran terhadap target penyerapan anggaran setiap triwulan.
𝑁𝐾𝑃𝐴𝑛 = 𝑥 100
𝑇𝐴𝑛 Target penyerapan anggaran triwulanan ditetapkan untuk masing-masing jenis belanja.
Nilai IKPA Penyerapan Pagu DIPA yang menjadi basis perhitungan target penyerapan anggaran adalah Pagu DIPA
Anggaran Triwulanan: yang berlaku pada akhir triwulan berkenaan.
∑ 𝑁𝐾𝑃𝐴𝑛 Apabila K/L/unit eselon I/ Satker dengan tingkat realisasi di atas target penyerapan anggaran
𝐼𝐾𝑃𝐴 − 𝑃𝐴𝑛 =
𝑛 triwulanan, maka diberikan nilai kinerja sebesar 100.
Ilustrasi Perhitungan IKPA Satker

Satker A memiliki komposisi pagu: Target penyerapan anggaran Triwulanan Nilai IKPA Satker A
• Belanja Pegawai (51): 100 M JB Pagu Tw I Tw II Tw III Tw IV
IKPA Tw I 67,5
• Belanja Barang (52): 200 M 20 M 50 M 75 M 95 M
• Belanja Modal (53): 300 M 51 100 M 70,4
(20%*100) (50%*100) (75%*100) (95%*100) IKPA Tw II
(67,5+73,3)/2
30 M 100 M 140 M 180 M 74,9
Target Triwulanan 52 200 M IKPA Tw III
Jenis (15%*200) (50%*200) (70%*200) (90%*200) (67,5+73,3+ 84,0)/3
Belanja Tw
Tw I Tw II Tw IV 30 M 120 M 210 M 270 M 81,2
III 53 300 M IKPA Tw IV
(10%*300) (40%*300) (70%*300) (90%*300) (67,5+73,3+ 84,0+100,0)/4
B.
20% 50% 75% 95% Total (a) 600 M 80 M 270 M 425 M 545 M
Pegawai
B. Barang 15% 50% 70% 90% Realisasi (b) 54 M 198 M 357 M 557 M
B. Modal 10% 40% 70% 90%
67,5 73,3 84,0 100,0
B. Bansos 25% 50% 75% 95% NKPA (b/a x 100%)
(54/80*100) (198/270*100) (357/425*100) (557/545*100)

Blokir Pagu (Automatic Adjustment) dikecualikan dari IKPA INDONESIAN TREASURY


32
4. Indikator Belanja Kontraktual
Indikator Data Kontrak memperhitungkan komponen kepatuhan
Bobot
Nilai Kinerja Komponen dan akselerasi sebagai berikut:
Nilai Kinerja Komponen 10% a. Kepatuhan: ketepatan waktu penyampaian kontrak dalam 5
Ketepatan Waktu: Akselerasi - Kontrak 53:
∑ 𝐾𝐵𝑚 hari kerja sejak tanda tangan kontrak
∑ 𝐾𝐷𝐾
𝑁𝐾 − 𝐾𝑊 = 𝑁𝐾 − 𝐵𝑀 =
𝑛 𝐵𝑀 b. Akselerasi: (1) Akselerasi - Kontrak pra DIPA, (2) Akselerasi -
𝑛
Kontrak belanja 53 dengan nilai 50 juta s.d. 200 juta yang
Nilai Kinerja Komponen Nilai IKPA Belanja diselesaikan di Triwulan I.
Akselerasi - Kontrak Dini: Kontraktual:
𝐼𝐾𝑃𝐴 𝐵𝐾 No. Komponen Indeks Komposit
∑ 𝐾𝐷𝑖𝑛𝑖
𝑁𝐾𝐷𝑖𝑛𝑖 = = 𝑁𝐾 − 𝐾𝑊 ∗ 40% + 𝑁𝐾𝐷𝑖𝑛𝑖 ∗ 30% 1 Kepatuhan 40%
𝑛 𝐾𝐷𝑖𝑛𝑖
+ (𝑁𝐾 − 𝐵𝑀 ∗ 30%) 2 Akselerasi Pra DIPA 30%
3 Akselerasi 53 30%

Kepatuhan Pendaftaran Kontrak (40%) Kontrak Pra DIPA (30%) Akselerasi Kontrak 53 (30%)

 Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai  Kontrak Pra DIPA: kontrak yang tanggal kontraknya  Kontrak Akselerasi  kontrak belanja 53 dengan nilai di
Kontrak Komponen Ketepatan Waktu. sebelum 1 Januari tahun anggaran berkenaan atas 50 s.d. 200 juta yang diselesaikan s.d. triwulan I (31
 Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai Komponen Maret) TA berkenaan.
 Nilai kontrak yang diperhitungkan: di atas
Rp50 juta. Kontrak Pra DIPA.  Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai Komponen
 Nilai kontrak yang diperhitungkan: di atas Rp50 juta. Akselerasi Kontrak Belanja 53.
 Kontrak yang tepat waktu  nilai 100
 Ketentuan Nilai:  Ketentuan Nilai:
 Kontrak yang terlambat  nilai 0
 Kontrak Pra DIPA (sebelum 1 Jan)  nilai 120  Kontrak Akselerasi: Triwulan I  nilai 100
Tanggal kontrak Tanggal Daftar  Non Kontrak Akselerasi  Tw II: 90, Tw III: 80, Tw IV: 70
 Kontrak Non Pra DIPA (1 Jan – 31 Mar) nilai 100
Maksimal 5 HK Tanggal Penyelesaian: Tanggal SP2D

INDONESIAN TREASURY
33
PROBIS PENILAIAN IKPA – BELANJA KONTRAKTUAL
Triwulan I adalah periode
a. Kepatuhan Pendaftaran Kontrak
akselerasi Belanja Kontraktual!!!
Komponen – Kepatuhan (40%)

Jan Mar Mei Jul Sep Nov

Feb Apr Jun Ags Okt Des


TW1:100 TW2:90 TW3:80 TW4:70 Gradasi nilai
c.2 Non c.3 Non c.4 Non
kinerja!
b. Kontrak c.1 Akselerasi
Akselerasi Akselerasi Akselerasi
Pra DIPA Kontrak 53
Kontrak 53 Kontrak 53 Kontrak 53
(30%) (30%)
(30%) (30%) (30%)
Komponen - Akselerasi (60%)
c. Akselerasi Kontrak 53 (30%)
b. Kontrak Pra DIPA (30%)
a. Kepatuhan Pendaftaran Kontrak (40%) 1. Penyelesaian Kontrak Belanja Modal dengan nilai di
1. Kontrak Pra DIPA: kontrak yang tanggal kontraknya atas 50 s.d. 200 juta pada triwulan I
1. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai sebelum 1 Januari tahun anggaran berkenaan 2. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai Komponen
Kontrak Komponen Ketepatan Waktu. 2. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai Komponen Akselerasi Kontrak Belanja 53.
2. Nilai kontrak yang diperhitungkan: di Kontrak Pra DIPA 3. Ketentuan Nilai:
atas Rp50 juta. 3. Nilai kontrak yang diperhitungkan: di atas Rp50 juta. • Diselesaikan pada Triwulan I  nilai 100
3. Ketentuan Nilai: 4. Ketentuan Nilai: • Non Kontrak Akselerasi: Tw II: 90, Tw III: 80, Tw
Kontrak yang tepat waktu  nilai 100 • Kontrak Pra DIPA  nilai 120 Tanggal IV: 70
kontrak Tanggal Penyelesaian
• Kontrak Non Pra DIPA nilai 100
(SP2D)
Tanggal
Tanggal Daftar
kontrak
INDONESIAN TREASURY
34
5. Indikator Penyelesaian Tagihan
 Indikator kinerja Penyelesaian Tagihan dihitung berdasarkan rasio ketepatan
Bobot
Nilai IKPA Penyelesaian Tagihan: waktu penyelesaian tagihan untuk SPM LS Kontraktual terhadap seluruh
10%
𝑆𝑃𝑀 𝐿𝑆 𝑇𝑊 SPM LS Kontraktual yang diajukan ke KPPN.
𝐼𝐾𝑃𝐴 − 𝑃𝑇 = 𝑥100
𝑆𝑃𝑀 𝐿𝑆  Penyampaian SPM LS Kontraktual tepat waktu adalah paling lambat 17
(tujuh belas) hari kerja dari tanggal Berita Acara Serah Terima (BAST) atau
Berita Acara Pembayaran Pekerjaan (BAPP) sampai dengan tanggal SPM LS
Kontraktual diterima oleh KPPN pada saat proses konversi.
Tanggal BAST/BAPP Tanggal Konversi
SPM LS Kontraktual  SPM LS Kontraktual Non Belanja Pegawai.

Maksimal 17 HK Ilustrasi Perhitungan IKPA Satker

Satker ABC sepanjang tahun 2023 mengajukan SPM LS Kontraktual


sebagaimana berikut:
Dasar Tanggal BAST/BAPP yang digunakan adalah tanggal Ketepatan Waktu
yang dipilih oleh Satker pada modul Komitmen SAKTI Jenis SPM LS Total SPM
Tepat Waktu Terlambat
SPM LS Kontraktual 13 2 15

Nilai IKPA SPM LS Kontraktual Tepat Waktu/Jumlah SPM LS


Penyelesaian Kontraktual)*100
Tagihan (IKPA PT) = 13/15*100 = 86,67

INDONESIAN TREASURY
35
6. Indikator Pengelolaan UP dan TUP
Indikator pengelolaan UP dan TUP
Nilai Kinerja Komponen Nilai Kinerja Komponen Bobot memperhitungkan komponen ketepatan waktu
Kepatuhan: Setoran TUP: 10% pertanggungjawaban dan akurasi besaran UP
∑ 𝐾𝑊𝑈𝑃 𝑆𝑒𝑡𝑜𝑟𝑎𝑛 𝑇𝑈𝑃 dan TUP sebagai berikut:
𝑁𝐾 − 𝑈𝑃𝐾𝑊 = 𝑁𝐾𝑆𝑒𝑡𝑜𝑟 = 100 − ( 𝑥100) a. Ketepatan waktu GUP Isi, GUP Nihil, PTUP
𝑛𝐺𝑈𝑃 + 𝑛𝑃𝑇𝑈𝑃 𝑇𝑈𝑃
b. Akurasi: % GUP Disebulankan dan % Setoran TUP
Nilai Kinerja Komponen Nilai IKPA Pengelolaan UP
No. Komponen Indeks Komposit
Persentase GUP: dan TUP:
𝐼𝐾𝑃𝐴 𝑈𝑃𝑇𝑈𝑃 1 Ketepatan Waktu 50%
∑ 𝑃𝐺𝑈𝑃
𝑁𝐾 − 𝑃𝐺𝑈𝑃 = = 𝑁𝐾 − 𝑈𝑃𝐾𝑊 ∗ 50% 2 % GUP 25%
𝑛𝐺𝑈𝑃 + 𝑁𝐾 − 𝑃𝐺𝑈𝑃 ∗ 25% + (𝑁𝐾𝑆𝑒𝑡𝑜𝑟 ∗ 25%) 3 % Setoran 25%

Perhitungan Nilai

SP2D GUP tepat waktu


UP Dikurang
Ketepatan Waktu (50%) Penalti Nilai
TUP SP2D PTUP tepat waktu

Pengelolaan Dibagi Total GUP dan PTUP


UP dan TUP
% GUP (25%) % GUP (disebulankan) Rata-Rata % GUP (disebulankan) Nilai

% Setoran TUP/Total TUP dalam 100% - % Setoran TUP Nilai


% Setoran TUP (25%)
setahun

INDONESIAN TREASURY
36
Indikator Pengelolaan UP dan TUP

Ketepatan Waktu % GUP (disebulankan) % Setoran TUP/Total TUP dalam setahun

 Berdasarkan jumlah SP2D  %GUP adalah besaran UP yang % Setoran TUP adalah jumlah TUP yang disetor
GUP/GUP Nihil/GTUP yang tepat dipertanggungjawabkan/diajukan dibandingkan dengan total TUP dalam satu tahun anggaran.
waktu disampaikan ke KPPN revolvingnya ke KPPN.
(dalam 1 bulan).  %GUP disebulankan adalah Misal:
 Penalti nilai apabila terdapat besaran %GUP yang telah dikalikan Dalam setahun, Satker mengajukan TUP dan menyetor sbb:
setoran UP/TUP yang belum dengan faktor hari dalam sebulan • TUP 18 Mei 2023  1 M, setoran 100 jt
disampaikan s.d. 31 Desember. untuk memperoleh %GUP yang • TUP 01 Oktober 2023  5 M, setoran 0
setara dalam sebulan. • TUP 3 Desember 2023  50 M, setoran 10 M
Maka % Setoran TUP adalah: 10,1 M/56,0 M: 18,03%
Formula & Ilustrasi

%GUP disebulankan = Misal:


• Satker memiliki UP sebesar 100 juta.
%GUP x (jml hari sebulan*)/∆𝒕 𝑮𝑼𝑷) • Satker melakukan GUP sebesar 65 juta dan terbit SP2D GUP tanggal 16 Maret 2023
(%GUP: 65%).
perbandingan nilai GUP dengan nilai Rentang waktu SP2D GUP dari • SP2D GUP yang terbit sebelumnya tertanggal 25 Februari 2023, sehingga rentang
UP. UP/GUP sebelumnya waktu GUPnya adalah 19 hari.
Maka %GUP disebulankan untuk GUP tersebut adalah:
*jmlh hari sebulan: jumlah hari kalender pada masing-masing bulan.
65% x (28/19)  95,79%
Misal:
Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa persentase GUP sebesar 65,00% yang
20 Februari ke 20 Maret  28 hari
17 Januari ke 17 Februari  31 hari dipertanggungjawabkan dalam 19 hari setara dengan persentase GUP sebesar 95,79%
28 April ke 28 Mei  30 hari yang dipertanggungjawabkan dalam satu bulan.

INDONESIAN TREASURY
37
7. Indikator Dispensasi SPM
Ilustrasi Perhitungan IKPA Satker
Bobot Dispensasi SPM
5% Dihitung berdasarkan rasio SPM yang Menjelang akhir tahun 2023
diterbitkan dengan dispensasi akhir • Satker A mengajukan permohonan dispensasi SPM ke DJPb
tahun terhadap total SPM yang terbit di
triwulan IV sebanyak 24 SPM.

𝑆𝑃𝑀 𝐷𝑖𝑠𝑝𝑒𝑛𝑠𝑎𝑠𝑖 • Total SPM Triwulan IV: 5.214 SPM.


𝑅𝐷𝑆𝑃𝑀 = 𝑥 1000
𝑆𝑃𝑀 𝑇𝑤 𝐼𝑉 • Rasio Dispensasi SPM
= (SPM Dispensasi/SPM Tw IV) x 1.000
= (24/5.214) x 1.000
Dispensasi SPM yang terbit = 4,60
Kategori Nilai
(Permil)*)
• Nilai IKPA Dispensasi SPM = 85 (Kategori 4)
0,00
100
(tidak ada dispensasi SPM)
95 0,01 – 0,099
90 0,1 – 0,99
85 1 – 4,99
80 >=5,00

*Permil: rasio dispensasi SPM per 1.000 SPM yang terbit


Contoh: 5 permil  5 dispensasi SPM yang terbit dari total 1.000 SPM

INDONESIAN TREASURY
38
8. Indikator Capaian Output
Bobot Memperhitungkan aspek
25% 1) Ketepatan waktu pelaporan
Nilai Kinerja Komponen Nilai Kinerja Komponen Capaian RO: (5 hari kerja pada bulan berikutnya)
Ketepatan Waktu: Tepat waktu  100 (seratus).
∑ 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑅𝑂
𝑥100 Terlambat  0 (nol).
∑ 𝑅𝑂𝐾𝑊 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑅𝑂
𝑁𝐾 − 𝐶𝑅𝑂 =
𝑁𝐾 − 𝑅𝑂𝐾𝑊 =
𝑛 𝑛 2) Ketercapaian Output

Nilai IKPA Capaian Output: No. Komponen Indeks Komposit

𝐼𝐾𝑃𝐴 − 𝐶𝑂 = 𝑁𝐾 − 𝑅𝑂𝐾𝑊 𝑥 30% + (𝑁𝐾𝐶𝑅𝑂 𝑥 70%) 1 Ketepatan Waktu 30%


2 Capaian RO 70%

Sebelum (2022) Sesudah (2023)


1. Target Capaian Output dihitung Triwulanan. 1. Target Capaian Output diproyeksikan secara Bulanan.
2. Target Capaian Output sama dengan Target Penyerapan 2. Target Capaian Output ditentukan berdasarkan Proyeksi Satker.
Anggaran. 3. Target Capaian Output diinput Satker pada SAKTI.
3. Target Capaian Output dihitung secara otomatis pada OMSPAN. 4. Target Capaian Output dapat berbeda antar-RO pada DIPA
4. Target Capaian Output sama untuk seluruh RO pada DIPA Satker. Satker.
5. Nilai IKPA Capaian Output berdasarkan Target Triwulanan. 5. Nilai IKPA Capaian Output berdasarkan Target Bulanan.

INDONESIAN TREASURY
39
Proses Bisnis Kinerja & Proyeksi Capaian Output SAKTI
Sebelum (2022) Sesudah (2023)

Satker melakukan proses


input data TPCRO dan
TRVRO Bulanan di Aplikasi
SAKTI pada awal tahun dan
PPK Satker dapat dimutakhirkan sesuai
dengan periode
Menu IKPA/Monev PA Menu IKPA/Monev PA Target PCRO (TPCRO) Pemutakhiran Halaman III
1 Entry data
Target RVRO (TRVRO) DIPA.

Target Penyerapan Target Capaian


Anggaran Output
2 Aliran data
IKPA Penyerapan Anggaran IKPA Capaian Output
Target PCRO (RPCRO)
Target RVRO (TRVRO)
Modul Komitmen Menu IKPA/Monev PA
IKPA Capaian Output

INDONESIAN TREASURY
40
POLARISASI KINERJA CRO
Parameter untuk menunjukkan ekspektasi arah nilai realisasi output (RO) terhadap targetnya. Setiap output
harus diidentifikasi karakteristik polarisasinya.

1. Polarisasi Capaian  aspek capaian: seberapa besar PCRO/RVRO


• Maximize: Semakin tinggi realisasi output/RVRO terhadap target RO, diindikasikan semakin baik
kinerjanya. Sebagian besar output memiliki karakteristik seperti ini.
• Minimize: Semakin rendah realisasi output terhadap target, diindikasikan semakin baik kinerjanya.
Contoh output: perkara, bencana, tahanan, kasus.
2. Polarisasi Waktu  aspek waktu: kapan PCRO/RVRO tereksekusi
• Stabilized: Semakin akurat output dieksekusi sesuai targetnya, diindikasikan semakin baik kinerjanya.
• Time Eficiency: Semakin cepat output dieksekusi dibandingkan targetnya, diindikasikan semakin baik
kinerjanya.

Polarisasi digunakan untuk pemetaan karakteristik output untuk keperluan analisis data. Namun
tidak menjadi bagian dalam penilaian IKPA Capaian Output.

INDONESIAN TREASURY
41
1. Polarisasi CAPAIAN
Polarisasi Capaian: Maximize
Contoh: Output 4649.BAH.007: Intelligent Transport Systems (ITS) Jabodetabek. Target 2 Layanan. Target merujuk pada jumlah terminal yang
memperoleh layanan system informasi intelligent.

Target Kinerja 2 Layanan


Semakin banyak area
Capaian Kinerja yang dilayani,
(RVRO) 1 Layanan 2 Layanan 3 Layanan
diindikasikan kinerja
Satker semakin baik
Indikasi Kinerja Semakin Baik

Polarisasi Capaian: Minimize


Contoh: Output 5083.BCE.001: Penanganan Perkara Tindak Pidana Tertentu. Target 3 Perkara. Target merujuk pada jumlah
perkara pidana yang dilaporkan dan diselesaikan.

Target Kinerja 3 Perkara


Semakin sedikit perkara
yang masuk dan
Capaian Kinerja
(RVRO) 2 Perkara 3 Perkara 4 Perkara ditangani, diindikasikan
kinerja Satker (secara
substansi) semakin baik
Indikasi Kinerja
Semakin Baik

INDONESIAN TREASURY
42
2. Polarisasi WAKTU
Polarisasi Capaian: Stabilized
Contoh: Output 6282.QEB.202: Bansos PKH. Target 10 juta KPM. Target merujuk pada penyaluran bansos PKH yang dilakukan
secara bertahap
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
- - 10 jt - - -
Target Kinerja

Capaian Kinerja 10 jt 10 jt 10 jt 10 jt 10 jt 10 jt

Semakin
Indikasi Kinerja Baik

Polarisasi Capaian: Efficiency


Contoh: Output 6709.QGE.951: Layanan Sarana Internal. Target 50 unit. Target merujuk pada jumlah unit paket pengadaan
furniture untuk peralatan perkantoran.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Target Kinerja
- - - 50 unit - -

Capaian Kinerja 50 unit 50 unit 50 unit 50 unit 50 unit 50 unit

Semakin Baik
Indikasi Kinerja

INDONESIAN TREASURY
43
Pemutakhiran RPD Hal III DIPA Tahun 2023

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Pemutakhiran Halaman III DIPA Tahun 2023

Deviasi Hal dihitung berdasarkan rata-rata kesesuaian antara realisasi anggaran terhadap Rencana
Penarikan Dana (RPD) bulanan pada setiap jenis belanja.
III DIPA pemutakhiran RPD pada Halaman III DIPA yang disampaikan oleh Satker paling lambat
pada hari kerja kesepuluh awal triwulan:
This image This image This image This image
cannot currently cannot currently cannot currently cannot currently
be display ed. be display ed. be display ed. be display ed.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Tw I Tw II Tw III Tw IV
Penguncian RPD pada OMSPAN 2023 14 Februari 2023 17 April 2023 14 Juli 2023 13 Oktober 2023

 Dalam kondisi normal -> K/L, Satker harus Satker K/L perlu memperhitungkan sisa pagu  Prosedur pemutakhiran/updating RPD
bisa memperkirakan DIPA tidak berubah efektif yang dipengaruhi: Halaman III DIPA oleh Satker mengikuti
dalam triwulan berjalan. 1. Blokir Pagu proses pengajuan revisi anggaran melalui
 Konsolidasi internal Satker diperlukan 2. Pagu Minus Belanja SAKTI secara sekuensial.
untuk memperkirakan jadwal kegiatan 3. Revisi yang menyebabkan  Pastikan revisi terpusat diselesaikan
dan rencana penarikan dana bulanan. penambahan/pengurangan pagu DIPA terlebih dulu! Atau revisi terpusat telah
mengakomodasi pemutakhiran RPD!

INDONESIAN TREASURY
45
Periode Posting Pemutakhiran RPD Halaman III DIPA
1. Satker mengajukan revisi/pemutakhiran RPD Halaman III DIPA sesuai batas cut off H+10 Hari Kerja awal
triwulanan menurut PER-5/PB/2023.
2. Kanwil DJPb mengesahkan dan posting revisi H+2 Hari Kerja setelah batas cut off pengajuan Satker.
3. Tanggal posting merupakan dasar posisi revisi RPD pada Halaman III DIPA untuk penilaian IKPA OMSPAN.

Triwulan I 2023 Triwulan II 2023 Triwulan III 2023 Triwulan IV 2023

Revisi Q1 Posting Q1 Revisi Q2 Posting Q2 Revisi Q3 Posting Q3 Revisi Q4 Posting Q4

14 Feb 23 16 Feb 23 17 Apr 23 19 Apr 23 14 Jul 23 18 Jul 23 13 Okt 23 17 Okt 23

OMSPAN

INDONESIAN TREASURY
46
Langkah-langkah Updating Hal III DIPA Triwulan I 2023
 Batas pengajuan revisi Halaman III DIPA ke Kanwil DJPb s.d. 14 Februari 2023
 Pemutakhiran RPD Halaman III DIPA untuk periode 1 tahun (Januari-Desember), akurasi fokus pada Triwulan I 2023
Proyeksikan RPD untuk seluruh
OMSPAN Memutakhirkan (update) OMSPAN Memutakhirkan (update) bulan dan triwulan TA berjalan,
RPD mulai dari bulan Januari 2023 RPD selama Triwulan III dan bulan- pastikan pagu blokir menjadi RPD
bulan berikutnya pada periode TW 4 atau di
14 Feb 2023 Desember 2023

Perhatikan nominal target penyerapan triwulan I pada OMSPAN!

JAN FEB MAR TW II TW III TW IV

Deviasi
Update RPD untuk semua bulan Desember tidak
dihitung/ dinilai
sesuai pagu DIPA
RPD Jan = RPD Mar = Sisa NOMINAL
Rencana Kegiatan TW 1 RPD Feb = Sisa
Realisasi Pagu Mar –
Pagu Feb – Target
Rencana Pencairan Dana TW 1 Anggaran/SP2D Blokir – RPD
Jan 2023
Blokir - RPD Jan
s.d. Feb Penyerapan
TW I
Dalam eksekusinya pastikan deviasi tiap jenis belanja
tidak lebih dari 5%!!!
INDONESIAN TREASURY
47
Langkah-langkah Updating Hal III DIPA Triwulan II 2023
 Batas pengajuan revisi Halaman III DIPA ke Kanwil DJPb s.d. 17 April 2023
 Pemutakhiran RPD Halaman III DIPA untuk periode 1 tahun (Januari-Desember), akurasi fokus pada Triwulan II 2023
Proyeksikan RPD untuk seluruh
 OMSPAN Memutakhirkan (update) RPD selama Triwulan II dan bulan-bulan berikutnya berdasarkan bulan dan triwulan TA berjalan,
periode tanggal postingnya. pastikan pagu blokir menjadi RPD
 OMSPAN tidak memutakhirkan RPD Triwulan I karena telah dikunci pada periode postingnya. pada periode TW 4 atau di
Desember 2023
17 Apr 2023
Perhatikan nominal target penyerapan triwulan II pada OMSPAN!

APR MEI JUN TW III TW IV

Deviasi
Update RPD untuk semua bulan Desember tidak
dihitung/ dinilai
sesuai pagu DIPA
RPD Apr = Sisa RPD Mei = Sisa RPD Juni = Sisa NOMINAL
Rencana Kegiatan TW 2 Pagu Apr – Pagu Mei – Pagu Juni –
Target
Rencana Pencairan Dana TW 2 Blokir + SP2D Blokir - RPD s.d. Blokir – RPD
awal April April s.d. Mei Penyerapan
TW II
Dalam eksekusinya pastikan deviasi tiap jenis belanja
tidak lebih dari 5%!!!
INDONESIAN TREASURY
48
Langkah-langkah Updating Hal III DIPA Triwulan III 2023
 Batas pengajuan revisi Halaman III DIPA ke Kanwil DJPb s.d. 14 Juli 2023
 Pemutakhiran RPD Halaman III DIPA untuk periode 1 tahun (Januari-Desember), akurasi fokus pada Triwulan III

OMSPAN Memutakhirkan (update)


OMSPAN Tidak memutakhirkan RPD selama Triwulan III dan bulan-
(update) RPD bulan-bulan sebelumnya Proyeksikan RPD untuk pagu
bulan berikutnya blokir pada periode TW 4 atau di
14 Juli 2023 Desember 2023

Perhatikan nominal target penyerapan triwulan III pada OMSPAN!

JULI AGS SEP OKT NOV DES


Update RPD untuk semua
bulan sesuai pagu DIPA Updating RPD TW IV Deviasi
13 Oktober 2023 Desember tidak
dihitung/ dinilai

RPD Juli = Sisa RPD Sep = Sisa NOMINAL


Rencana Kegiatan TW 3 RPD Ags = Sisa
Pagu Juli – Pagu Sep–
Pagu Ags – Target
Rencana Pencairan Dana TW 3 Blokir + SP2D Blokir – RPD
awal Juli
Blokir - RPD Juli
s.d. Ags Penyerapan
TW III
Dalam eksekusinya pastikan deviasi tiap jenis belanja
tidak lebih dari 5%!!!
INDONESIAN TREASURY
49
Langkah-langkah Updating Hal III DIPA Triwulan IV 2023
 Batas pengajuan revisi Halaman III DIPA ke Kanwil DJPb s.d. 13 Oktober 2023
 Pemutakhiran RPD Halaman III DIPA untuk periode 1 tahun (Januari-Desember), akurasi fokus pada Triwulan IV

OMSPAN Tidak memutakhirkan OMSPAN Memutakhirkan (update)


(update) RPD bulan-bulan sebelumnya RPD selama Triwulan IV

13 Okt 2023
Perhatikan nominal target penyerapan triwulan IV pada OMSPAN!

Proyeksikan RPD untuk pagu


blokir pada periode TW 4 atau di
OKT NOV DES Desember 2023
Update RPD untuk semua
Deviasi
bulan sesuai pagu DIPA Updating RPD TW IV
Desember tidak
13 Oktober 2023
dihitung/ dinilai

RPD Okt = Sisa NOMINAL


Rencana Kegiatan TW 4 RPD Nov = Sisa
Pagu Okt – RPD Des = Sisa
Pagu Nov – Target
Rencana Pencairan Dana TW 4 Blokir + SP2D Pagu DIPA
awal Okt
Blokir - RPD Okt Penyerapan
TW IV
Dalam eksekusinya pastikan deviasi tiap jenis belanja
tidak lebih dari 5%!!!
INDONESIAN TREASURY
50
PENGENDALIAN REALISASI DAN DEVIASI RPD DIPA
JAN FEB MAR
RPD Rp 1.000.000.000 Rp 2.000.000.000 Rp 3.000.000.000

Mis: Target realisasi TW adalah Rp 6.000.000.000

SP2D Rp 990.000.000 Rp 1.900.000.000 Rp 3.000.000.000

BELANJA Realisasi 99% Deviasi 1% Realisasi 95% Deviasi 5% Realisasi 100% Deviasi 0%
Nilai kinerja -> 100 Nilai kinerja -> 100 Nilai kinerja -> 100
Tagihan
Belum Rp 10.000.000 Rp 300.000.000 Tidak ada
SP2D

Realisasi jika tagihan diproses Rp 1.000.000.000 Rp 2.200.000.000 Tidak ada


Realisasi 100% Deviasi 0% Realisasi 110% Deviasi 10% Realisasi 100% Deviasi 0%
Usahakan deviasi tidak lebih
Nilai kinerja -> 100 Nilai kinerja -> 90 Nilai kinerja -> 100
dari 5%!
 Tunda/pending penyelesaian
Langkah Tagihan dapat diproses
menjadi realisasi belanja/s.d. 
tagihan s.d. bulan berikutnya
Melakukan pembayaran sebagian Sesuai rencana
Pengendalian SP2D  Mengubah mekanisme
pembayaran

 Jadikan RPD sebagai plafon anggaran bulanan pada Satker.  Lakukan pengendalian pemrosesan transaksi pembayaran sesuai RPD agar
 Satker agar menjaga komitmen dan konsistensi pelaksanaan kegiatan dan deviasi dapat dikendalikan.
pembayaran.
INDONESIAN TREASURY
51
Strategi Optimalisasi Nilai IKPA

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Strategi Optimalisasi IKPA Satker (1)

Revisi DIPA

 Melakukan reviu atas DIPA secara periodik (minimal sekali di akhir triwulan), dan mengendalikan serta
mengoptimalkan revisi anggaran dalam hal diperlukan penyesuaian kebijakan program/kegiatan pada K/L.
 Segera membuka blokir anggaran dalam kendali K/L dengan mempersiapkan dokumen yang diperlukan apabila
masih terdapat anggaran yang diberikan catatan dalam DIPA (tanda blokir) dan segera menyelesaikan sejak awal
tahun.
 Meminimalisir revisi pergeseran antarjenis belanja di akhir triwulan yang dapat menyebabkan trajectory
penyerapan anggaran berubah.

Deviasi Hal III DIPA

 Mereviu rencana kegiatan secara periodik dan prognosis penyerapan anggaran (minimal sekali di akhir triwulan),
serta menyusun rencana penarikan dana masing-masing jenis belanja.
 Menyelaraskan RPD Halaman III DIPA dengan target penyerapan anggaran triwulanan. Dalam hal terdapat
perubahan komposisi pagu per jenis belanja, agar memperhatikan perubahan target penyerapan anggaran dan
melakukan penyesuaian pada RPD Hal III DIPA.
 Mengajukan revisi Hal III DIPA sebelum batas akhir cut off RPD triwulanan dalam rangka penilaian IKPA.
 Melakukan pengendalian pencairan anggaran sesuai RPD.

INDONESIAN TREASURY
53
Strategi Optimalisasi IKPA Satker (2)

Penyerapan Anggaran

 Meningkatkan kualitas perencanaan dan eksekusi kegiatan secara relevan dan terjadwal, serta tidak
menumpuk pencairan anggaran pada akhir tahun.
 Melakukan percepatan belanja, khususnya untuk belanja barang dan modal yang proses pengadaan barang
dan jasanya dapat dimulai sejak awal tahun anggaran.
 Mengoptimalkan penyerapan anggaran secara proporsional setiap bulan berdasarkan target, rencana
kegiatan, dan rencana penarikan dana yang telah disusun.

Belanja Kontraktual

 Mengidentifikasi dan mempersiapkan PBJ tahun anggaran mendatang untuk dilakukan percepatan lelang dan
penandatanganan kontrak segera setelah DIPA ditetapkan.
 Menyiapkan dokumen dan segera melakukan pendaftaran kontrak ke KPPN.
 Memastikan pengadaan barang/jasa yang sifatnya sekaligus dan nilainya s.d. 200 juta diselesaikan pembayarannya pada
Triwulan I.
 Meninimalisir rencana PBJ Belanja Modal s.d. 200 Juta di luar Triwulan I.

INDONESIAN TREASURY
54
Strategi Optimalisasi IKPA Satker (3)
Penyelesaian Tagihan

 Segera menyelesaikan pembayaran dan tidak menunda proses penyelesaian tagihan yang pekerjaannya telah selesai (termasuk
pekerjaan termin).
 Memperhatikan ketentuan penyelesaian tagihan dalam 17 hari kerja sejak timbulnya hak tagih kepada negara.
 Lebih teliti, lengkap, dan akurat dalam pengisian uraian pada SPM terutama untuk tanggal dan nomor BAST/BAPP. Tanggal
BAST berlaku apabila pekerjaan (barang/jasa) telah diserahterimakan seluruhnya, sementara tanggal BAPP berlaku apabila pekerjaan
(barang/jasa) dilakukan secara bertahap untuk pembayaran berdasarkan termin.

Pengelolaan UP dan TUP


 Menghitung kembali kebutuhan operasional bulanan Satker dan mengajukan UP Tunai secara rasional sesuai kebutuhan bulanan.
 Menggunakan UP Tunai secara efektif dan efisien dengan mempercepat revolving UP Tunai paling sedikit 100% dalam satu bulan.
 Dalam mengajukan TUP Tunai, agar menyusun rencana penggunaan dan pengeluaran TUP dalam satu bulan secara efektif dan
meminimalkan setoran TUP.
 Menyetor sisa dana UP/TUP Tunai yang berada di Bendahara Pengeluaran/BPP sebelum akhir tahun anggaran berakhir.
 Memonitor status penggunaan UP/TUP Tunai pada Aplikasi OMSPAN (Karwas UP/TUP dan detil data IKPA UP/TUP).
 Dalam hal Satker memiliki BPP, agar melakukan konsolidasi atas penggunaan UP di masing-masing BPP dan mengajukan GUP ke KPPN
apabila telah digunakan minimal 50% dari total UP yang dikelola.

INDONESIAN TREASURY
55
Strategi Optimalisasi IKPA Satker (4)

Dispensasi SPM

 Memantau progres penyelesaian kegiatan sesuai rencana dengan memperhatikan batas-batas akhir penyampaian SPM pada
akhir tahun anggaran.
 Menetapkan mitigasi risiko penyelesaian pekerjaan dan pembayaran menjelang akhir tahun anggaran; dan
 Menghitung prognosis belanja agar dapat dieksekusi tepat waktu untuk menghindari penumpukan pencairan anggaran pada
akhir tahun

Capaian Output

 Menetapkan target dan metode perhitungan capaian output untuk setiap RO yang dikelola, khususnya untuk output teknis.
 Secara periodik menghitung tingkat kemajuan aktivitas (progres/PCRO) dan capaian (Realisasi Volume RO), memperhatikan gap
progres capaian output dengan penyerapan anggaran.
 Melakukan pengisian data capaian output bulanan secara akurat dan disiplin sebelum batas akhir open period reguler (5 hari kerja
setelah bulan berakhir).
 Memonitor status data pada aplikasi OMSPAN dan memastikan status data telah Terkonfirmasi.
 Meningkatkan koordinasi antar PPK, dan PPK dengan pengelola kegiatan, dalam melakukan pengawasan, perhitungan, dan
pelaporan data capaian output.

INDONESIAN TREASURY
56
Terima Kasih

www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan @DJPbKemenkeu_RI


DJPb.KemenkeuRI
- DJPb Kemenkeu RI

© 2023 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai