Anda di halaman 1dari 106

Pengendalian

Pelaksanaan Kontrak

PJJ Pejabat Pembuat Komitmen


Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
2023
Pokok Bahasan
1. Persiapan Pengendalian Pelaksanaan Kontrak
2. Pengendalian Pelaksanaan Kontrak
3. Reviu Pelaksanaan Kontrak

Jan 2023_v0
2
Peraturan Terkait
1. Perpres 16/2018 dan Perpres 12/2021
2. Peraturan LKPP 3/2021
3. Peraturan LKPP 12/2021

Jan 2023_v0
3
1. Persiapan
Pengendalian
Pelaksanaan
Kontrak

Jan 2023_v0
Persiapan Pengendalian Pelaksanaan Kontrak
1. Pengkajian Materi atau Substansi Kontrak
2. Identifikasi Titik Kritis Pelaksanaan Pekerjaan
3. Penyusunan rencana pengendalian pelaksanaan kontrak
4. Penyiapan Metode dan instrumen pengendalian
5. Penetapan prosedur dan tata cara pengendalian sesuai
peraturan

Jan 2023_v0
5
Pengkajian Materi atau Substansi Kontrak
Mendalami bagian-bagian kontrak untuk memastikan kecukupan/
kelengkapan kontrak.
Sehingga tujuan pengadaan dapat tercapai, yaitu
1. Tepat mutu
2. Tepat jumlah
3. Tepat waktu
4. Tepat lokasi
5. Tepat biaya

Jan 2023_v0
6
Substansi Kontrak Pengadaan Barang yang Perlu Dikaji
• Adendum/perubahan Kontrak (jika ada)
• Kontrak
• Syarat-syarat khusus Kontrak (SSKK)
• Syarat-syarat umum Kontrak (SSUK)
• Dokumen Penawaran
• Spesifikasi teknis
• Gambar-gambar (apabila ada)
• Daftar kuantitas dan harga (apabila ada)
• Dokumen lainnya: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.

Jan 2023_v0
7
Substansi Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya
• Adendum/perubahan Kontrak (jika ada)
• Kontrak
• SSKK
• SSUK
• Dokumen Penawaran
• Spesifikasi teknis
• Gambar-gambar (apabila ada)
• Daftar kuantitas dan harga (apabila ada)
• Dokumen lainnya: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.

Jan 2023_v0
8
Substansi Kontrak Pekerjaan Konstruksi
• Adendum Surat Perjanjian
• Surat Perjanjian
• Surat Penawaran
• SSKK
• SSUK
• Spesifikasi teknis dan gambar
• Daftar Kuantitas dan Harga
a. Daftar Kuantitas dan Harga Hasil Negosiasi (apabila ada
negosisasi)
b. Daftar Kuantitas dan Harga Terkoreksi (apabila ada koreksi
aritmatik)
Jan 2023_v0
9
Substansi Kontrak Jasa Konsultansi Konstruksi

• Adendum surat perjanjian a. Data Teknis selain KAK (contoh;


• Surat perjanjian Dokumen Pengkajian, Dokumen
• Surat penawaran Feasibility Study/Pra Feasibility
• SSKK, dan lampirannya: Daftar Study, dll); dan
Personel, Daftar SubKontrak, • Dokumen lainnya seperti: SPPBJ,
Jadwal Penu Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan,
• SSUK Berita Acara Rapat Persiapan
• Kerangka Acuan Kerja; Penandatanganan Kontrak, Berita
• Daftar Keluaran dan Harga hasil Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan
negosiasi dan koreksi aritmatik; Kontrak

Jan 2023_v0
10
Substansi Kontrak Jasa Konsultansi Non Konstruksi
• Adendum/perubahan Kontrak (apabila ada);
• Kontrak
• SSKK
• SSUK
• Dokumen Penawaran
• KAK
• Gambar-gambar (apabila ada);
• Rekapitulasi Penawaran Biaya atau rincian harga penawaran
(apabila ada)
• Dokumen lainnya : jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP
Jan 2023_v0
11
Identifikasi Titik Kritis Pelaksanaan Pekerjaan
Seluruh pelaksanaan pekerjaan merupakan tahapan-tahapan yang
saling berestafet untuk keberhasilan proses pengadaan.
Pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan perlu diidentifikasi
kondisi kritisnya.
Kondisi kritis terjadi bila situasi yang tidak sesuai rencana/tahapan
proses.

Jan 2023_v0
12
Pelaksanaan Kontrak
1. Reviu Laporan Hasil pemilihan Penyedia
2. Penetapan SPPBJ
3. Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak
4. Penandatanganan Kontrak
5. Penyerahan Lokasi Kerja dan Personel
6. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/Surat Perintah Pengiriman (SPP)
7. Pemberian Uang Muka
8. Penyusunan Program Mutu
9. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
10. Mobilisasi
11. Pemeriksanaan Bersama
12. Pengendalian Kontrak
13. Inspeksi Pabrikasi
14.
Jan 2023_v0
Pembayaran Prestasi Pekerjaan 13
Reviu Laporan Hasil Pemilihan Penyedia dan Penetapan SPPBJ
• Reviu atas laporan hasil pemilihan penyedia
– Proses pemilihan penyedia sudah dilaksanakan berdasarkan prosedur yang
ditetapkan
– Pemenang pemilihan memiliki kemampuan untuk melaksanakan kontrak
• Berdasarkan hasil reviu, PPK memutuskan untuk menerima atau menolak hasil
pemilihan tersebut.
• Bila Tender/Seleksi mendahului tahun anggaran, SPPBJ dapat diterbitkan setelah
Rencana Kerja dan Anggaran disetujui

Kondisi kritis:
1. PPK tidak memperoleh keyakinan atas 2 hal diatas setelah reviu.
2. Penambahan waktu karena penyelesaian selisih pendapatat PPK
dan Pokja/pejabat pengadaan

Jan 2023_v0
14
PPK Tidak Menyetujui Hasil Pemilihan Penyedia:
• Keputusan PA/KPA tersebut bersifat final.
• Dalam hal PA/KPA yang merangkap sebagai PPK tidak menyetujui
hasil pemilihan Penyedia, PA/KPA menyampaikan penolakan
tersebut kepada Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan disertai
dengan alasan dan bukti serta memerintahkan untuk melakukan
evaluasi ulang atau Tender/Seleksi ulang paling lambat 6 (enam)
hari kerja setelah menerima laporan hasil pemilihan Penyedia.

Jan 2023_v0
15
Penandatanganan Kontrak
• Penandatanganan Kontrak dapat dilakukan setelah DIPA/DPA
disahkan.
• Dalam hal penandatangan kontrak dilakukan sebelum tahun
anggaran, maka Kontrak mulai berlaku dan dilaksanakan setelah
DIPA/DPA berlaku efektif.

Kondisi Kritis
1. DIPA/DPA belum disahkan saat tahun anggaran sudah
berjalan
Jan 2023_v0
16
Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak
Rapat persiapan penandatangan kontrak:
• Finalisasi rancangan kontrak
• perubahan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan karena jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan
sebelumnya akan
melewati batas tahun anggaran;
• rencana penandatanganan Kontrak;
• kelengkapan dokumen pendukung Kontrak, seperti Jaminan Pelaksanaan yang paling sedikit terdiri atas
ketentuan, bentuk, isi, dan waktu penyerahan serta telah diterima sebelum penandatanganan Kontrak,
• asuransi, dsb,
• Jaminan uang muka yang paling sedikit terdiri atas ketentuan, bentuk, isi, dan waktu penyerahan;
dan/atau
• hal-hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada saat evaluasi penawaran.

Kondisi Kritis
1. Calon penyedia tidak menghadiri rapat
2. Kelengkapan dokumen pendukung kontrak belum ada

Jan 2023_v0
17
Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak
• Hasil pembahasan dan kesepakatan rapat persiapan penandatanganan
Kontrak dituangkan dalam berita acara.
• Jika Penyedia tidak memenuhi ketentuan dalam rapat persiapan
penandatanganan kontrak maka SPPBJ dibatalkan dan Pejabat
Penandatangan Kontrak menunjuk pemenang cadangan (jika ada).
• Penandatanganan Kontrak Barang/Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi
Nonkonstruksi yang kompleks dilakukan setelah memperoleh pendapat ahli
Kontrak. Dalam hal tidak diperoleh ahli Kontrak, pendapat tersebut dapat
diperoleh dari tim yang dibentuk oleh KLPD
• Pemberian pendapat dilakukan pada saat penyusunan rancangan Kontrak.

Jan 2023_v0
18
Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak
• Nilai Jaminan Pelaksanaan (apabila ada), dengan ketentuan:
– untuk nilai penawaran terkoreksi antara 80% - 100% dari nilai HPS atau Pagu
Anggaran, Jaminan Pelaksanaan adalah sebesar 5% dari nilai kontrak; atau
– untuk nilai penawaran terkoreksi di bawah 80% dari nilai HPS atau Pagu Anggaran,
besarnya Jaminan
Pelaksanaan 5% dari nilai HPS atau Pagu Anggaran.
• Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan verifikasi secara tertulis kepada penerbit
jaminan sebelum penandatanganan Kontrak. Setelah Jaminan Pelaksanaan dinyatakan
sah dan diterima, Pokja Pemilihan dapat mengembalikan Jaminan Penawaran (apabila
ada).
• Pejabat Penandatangan Kontrak dan Calon Penyedia tidak diperkenankan mengubah
substansi hasil pemilihan Penyedia sampai dengan penandatanganan Kontrak, kecuali
mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan.

Jan 2023_v0
19
Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak
• Dalam hal penetapan SPPBJ dilakukan sebelum DIPA/DPA disahkan, dan ternyata alokasi
anggaran dalam DIPA/DPA tidak disetujui atau kurang dari rencana nilai Kontrak, maka
penandatanganan Kontrak
dapat dilakukan setelah Pagu Anggaran cukup tersedia melalui revisi DIPA/DPA.
• Calon Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menuntut ganti rugi jika penambahan Pagu
Anggaran melalui revisi DIPA/DPA tidak tercapai dan penetapan pemenang dibatalkan.
• Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang kompleks dilakukan setelah
memperoleh pendapat ahli hukum Kontrak.

Jan 2023_v0
20
Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak

Kondisi Kritis
1. Nilai jaminan kurang
2. Hasil verifikasi menunjukkan jaminan tidak benar
3. Belum ada pendapat ahli hukum kontrak untuk
pekerjaan kompleks

Jan 2023_v0
21
Pengunduran Diri Calon Penyedia

• mengundurkan diri dengan


alasan yang tidak dapat • calon Penyedia tersebut
diterima oleh PPK dikenakan sanksi Daftar
• masa penawarannya masih Hitam sesuai ketentuan
berlaku

• Peserta peringkat dibawahnya ditunjuk sebagai


Penyedia

Jan 2023_v0
22
Pelaksanaan Penandatanganan Kontrak
• Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia wajib memeriksa kembali rancangan
Kontrak meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka, dan huruf serta membubuhkan
paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak
• Ditandatangani setelah DIPA disahkan
• Dilakukan paling lambat 14 hari kerja setelah diterbitkan SPPBJ (kecuali DIPA belum
terbit)
• Ditandatangani oleh yang pihak yang berwenang
• Kontrak mulai berlaku sejak tanggal penandatangan kontrak atau pada tanggal yang
ditetapkan di kontrak
• Dalam hal penantanganan kontrak dilakukan sebelum tahun anggaran, maka kontrak
mulai berlaku dan dilaksanakan setelah DIPA berlaku efektif

Jan 2023_v0
23
Pelaksanaan Penandatanganan Kontrak
• Penandatanganan Kontrak tahun jamak dilaksanakan jika telah mendapatkan
persetujuan Kontrak tahun jamak dari pejabat yang berwenang sesuai ketentuan
perundang-undangan.
• Dalam hal terjadi pergeseran waktu pelaksanaan Kontrak yang mengakibatkan
perubahan pembebanan tahun anggaran Kontrak dari tahun tunggal menjadi tahun
jamak, penandatanganan Kontrak dilaksanakan jika telah mendapatkan persetujuan
Kontrak tahun jamak dari pejabat yang berwenang sesuai ketentuan
perundangundangan.
• Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak atas nama Penyedia adalah Direktur
Utama/Pimpinan Perusahaan/ Pengurus Koperasi yang disebutkan namanya dalam Akta
Pendirian/ Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan atau Penyedia perorangan.

Jan 2023_v0
24
Pelaksanaan Penandatanganan Kontrak
• Selain pihak yang disebut di atas, pihak lain yang dapat menandatangani Kontrak adalah
pihak yang mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari Direktur
Utama/Pimpinan Perusahaan/Pengurus Koperasi atau pihak yang sah berdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani Kontrak sepanjang pihak lain tersebut
merupakan pengurus/karyawan perusahaan/ karyawan koperasi yang berstatus sebagai
tenaga kerja tetap .
• Kontrak dibuat sesuai dengan kebutuhan, sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli,
terdiri dari (a) Kontrak asli pertama untuk Pejabat Penandatangan Kontrak dibubuhi
meterai pada bagian yang ditandatangani oleh Penyedia, (b) Kontrak asli kedua untuk
Penyedia dibubuhi meterai pada bagian yang ditandatangani oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak; Rangkap/salinan Kontrak tanpa dibubuhi meterai.
• Kontrak mulai berlaku pada tanggal penandatanganan Kontrak oleh Para Pihak atau
pada tanggal yang ditetapkan dalam Kontrak.

Jan 2023_v0
25
Penandatanganan Kontrak

Kondisi kritis
• DIPA belum disahkan sampai lewat dari 14 hari
kerja setelah diterbitkan SPPBJ
• Konrak ditandatangani oleh pihak yang tidak
berwenang
• Pihak yang berhak tanda tangan tidak hadir
• Klausul berlakunya kontrak tidak jelas

Jan 2023_v0
26
Ikatan Perjanjian

PPK dilarang mengadakan ikatan perjanjian atau menandatangani Kontrak dengan


Penyedia, dalam hal belum tersedia anggaran belanja atau tidak cukup tersedia anggaran
belanja yang dapat mengakibatkan dilampauinya batas anggaran belanja yang tersedia
untuk kegiatan yang dibiayai APBN/APBD.

Jan 2023_v0
27
Penyerahan Lokasi

Peninjauan Lapangan Penyerahan Lokasi


(Berita Acara) Kerja (Berita Acara)

Kondisi kritis: PPK menetapkan sebagai


PPK tidak dapat menyerahkan peristiwa kompensasi dan dibuat
seluruh lokasi kerja BA

Penyedia menyerahkan personel (apabila dibutuhkan) dengan memenuhi ketentuan sebagai


berikut:
Bukti sertifikat kompetensi/lainnya sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Apabila Penyedia tidak dapat menunjukan bukti sertifikat maka Pejabat Penandatangan
Kontrak meminta Penyedia untuk mengganti personel yang memenuhi persyaratan yang
sudah ditentukan. Penggantian personel harus dilakukan dalam jangka waktu mobilisasi dan
sesuai dengan kesepakatan.

Jan 2023_v0
28
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
• Surat perintah dari Pejabat Penandatangan Kontrak kepada Penyedia Jasa
Lainnya/Jasa Konsultansi Nonkonstruksi untuk segera memulai pelaksanaan
pekerjaan sesuai Kontrak.
• Diterbitkan Selambat-lambatnya 14 hari kerja setelah tandatangan Kontrak
atau 14 hari kerja sejak penyerahan lokasi pekerjaan.
• Mencantumkan seluruh lingkup pekerjaan dan tanggal mulai kerja yang
merupakan waktu dimulainya pelaksanaan pekerjaan.

Kondisi kritis:
• SPMK terlambat
• Tidak mencantumkan seluruh lingkup pekerjaan dan
tanggal mulai kerja yang tidak jelas
Jan 2023_v0
29
Surat Perintah Pengiriman (SPP)
• Surat perintah tertulis dari Pejabat Penandatangan Kontrak kepada Penyedia Barang
untuk mulai melaksanakan pekerjaan penyediaan barang sesuai Kontrak.
• Diterbitkan Paling lambat 14 hari kerja sejak tanggal penandatanganan Kontrak
• SPP harus disetujui/ditandatangani oleh Penyedia selambat-lambatnya 7 hari kerja sejak
tanggal penerbitan SPP.
• Tanggal penandatanganan SPP oleh Penyedia merupakan awal waktu pelaksanaan
pekerjaan.
• Pengiriman yang tidak sekaligus harus dinyatakan dalam kontrak

Kondisi kritis:
• SPP terlambat diterbitkan oleh PPK
• SPP terlambat disetujui Penyedia
Jan 2023_v0
30
Pemberian Uang Muka
• Permohonan uang muka diajukan secara tertulis disertai
✔ rencana penggunaan uang muka
✔ rencana pengembalian (lunas saat pekerjaan 100%)
• Nilai uang muka maksimal sesuai Kontrak
• Dibayar setelah Jaminan Uang Muka diterima.
• Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang diterima.
• Pengembalian uang muka dapat dilakukan dengan diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional
pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan atau sesuai kesepakatan yang diatur dalam Kontrak dan
paling lambat harus lunas pada saat serah terima sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Kontrak
Kondisi kritis:
• Uang muka tidak disebutkan dalam kontrak, sehingga tidak dapat diberikan
uang muka
• Tidak menyerahkan jaminan UM
• Jaminan kurang dari nilai UM
• Tidak ada rincian penggunaan dan rencana pengembalian
Jan 2023_v0
31
Penyusunan Program Mutu
✔ Disusun Penyedia sebelum rapat persiapan pelaksanaan
Kondisi Kritis
Kontrak
✔ Isinya, paling sedikit: ✔ Program Mutu tidak
▪ informasi pekerjaan ada
▪ organisasi kerja Penyedia ✔ Isinya kurang dari
▪ jadwal pelaksanaan pekerjaan substansi minimal
▪ prosedur pelaksanaan pekerjaan
▪ prosedur instruksi kerja;
▪ pelaksana kerja.
✔ Program mutu disesuaikan dengan jenis barang/jasa, karakteristik dan kompleksitas
pekerjaan.

Jan 2023_v0
32
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
• Sebelum melaksanakan Kontrak yang bernilai besar atau kompleks, Pejabat
Penandatangan Kontrak dan Penyedia harus melakukan rapat secara tatap muka untuk
mendiskusikan kesamaan pemahaman dan administrasi Kontrak.
• Harus dilaksanaan untuk kontrak bernilai besar atau kompleks
• Mendiskusikan kesamaan pemahaman dan administrasi Kontrak
• Dilaksanakan secara tatap muka dan formal
• Agenda rapat diketahui secara bersama sebelum pelaksanaan
rapat
• Para pihak menunjuk narahubung selama pelaksanaan kontrak

Kondisi kritis: • Tidak menunjuk


• Rapat tidak dilaksanakan narahubung
• Agenda rapat tidak jelas

Jan 2023_v0
33
Pembahasan Rapat
• Reviu kontrak, Pembagian tugas dan tanggung jawab dari kedua belah pihak
• Pemutakhiran/pembaharuan rencana pekerjaan
• Reviu rencana penilaian kinerja pekerjaan sebagai dasar melakukan evaluasi kemajuan
pekerjaan;
• Bagaimana dan kapan dilakukan pelaporan pekerjaan
• Pengukuran dan pelaporan pekerjaan: tata cara, waktu, Frekuensi, dokumentasi data
• Klarifikasi hal-hal yang masih kurang jelas
• Klarifikasi rencana koordinasi antar para pihak selama pelaksanaan pekerjaan

Kondisi kritis:
Sebagian agenda rapat tidak dibahas
Jan 2023_v0
34
Mobilisasi
• Dilaksanakan paling lambat sesuai waktu yang ditetapkan
• Dapat dilakukan bertahap sesuai dengan kebutuhan
• Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
✔ Mendatangkan: bahan/material, Peralatan, Personil
✔ Menyiapkan fasilitas: kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel,
gudang, dll
• Jasa Konsultansi
✔ Mendatangkan: tenaga ahli/pendukung, peralatan
Kondisi Kritis
• Terlambat dilakukan mobilisasi
• Dilakukan tetapi tidak mencukupi kebutuhan
Jan 2023_v0
35
Pemeriksaan Bersama
• Dilakukan bila perlu dan pada awal pelaksanaan kontrak
• memeriksa lokasi pekerjaan oleh para pihak bersama-sama
• Mengukur dan memeriksa detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap tahapan
pekerjaan dan rencana mata pembayaran.
• Untuk pemeriksaan bersama:
– PA/KPA dapat menetapkan tim teknis
– PPK dapat menetapkan tim atau tenaga ahli.
• Berita Acara Pemeriksaan Bersama
• Apabila mengakibatkan perubahan isi Kontrak dibuat adendum Kontrak.

Jan 2023_v0
36
Pemeriksaan Bersama

Kondisi Kritis:
• Diperlukan tetapi tidak dilakukan
• Dilakukan tetapi kurang mencukupi/detil
• para pihak tidak lengkap dan tidak bersama-sama
• Tim teknis atau tim/tenaga ahli diperlukan tetapi
tidak ditetapkan
• Tidak ada BA
• Tidak adendum Kontrak, padahal isi kontrak perlu
diubah

Jan 2023_v0
37
Pemeriksaan Bersama

Contoh :
memeriksa
• tempat produksi
• peralatan produksi
• fasilitas di kantor konsultan
• keberadaan tenaga ahli yang diajukan konsultan

Jan 2023_v0
38
Pengendalian Kontrak
• Para pihak melakukan Pengawasan/pengendalian terhadap
pelaksanaan Kontrak baik secara langsung atau melalui pihak lain
yang ditunjuk.
• Pengawasan/pengendalian Kontrak dapat dilaksanakan secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama oleh :
a. Pejabat Penandatangan Kontrak;
b. Pihak ketiga yang independen;
c. Penyedia
d. Pengguna akhir

Jan 2023_v0
39
Pengendalian Kontrak: Kontrak Kritis dan SCM
• Kontrak Kritis yaitu terjadi deviasi antara realisasi dengan target
pelaksanaan Kontrak dalam ukuran tertentu
• Para pihak melakukan Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting/SCM).
• Penyedia harus untuk memperbaiki target dan realisasi pekerjaan.
• Apabila tidak mencapai target yang ditetapkan pada SCM, PPK
mengeluarkan Surat Peringatan (SP).
• Bila telah dikeluarkan SP ketiga
– dapat dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak
– sanksi kepada Penyedia sesuai ketentuan yang berlaku.

Jan 2023_v0
40
Pengendalian Kontrak: Kontrak Kritis dan SCM

Keadaan Kritis
• Kontrak Kritis tidak dilakukan SCM
• Tidak diberikan SP1, SP2, SP3
• Sudah SP3 :
– Tidak dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak
– Tidak ada sanksi kepada Penyedia

Jan 2023_v0
41
Ukuran Keberhasilan Pekerjaan
1. Diselesaikan tepat waktu.
2. Mencapai kualitas yang ditetapkan.
3. Memenuhi kuantitas yang ditetapkan.
4. Menggunakan biaya sesuai rencana.
5. Dilaksanakan dengan tertib administrasi.

Jan 2023_v0
42
Tujuan Pengendalian Waktu
1. Pekerjaan diselesaikan tepat waktu.
2. Meningkatkan efisiensi & efektifitas.
3. Tidak terjadi kenaikan biaya

Jan 2023_v0
43
Kontrak Kritis Pekerjaan Konstruksi
• Kategori Kontrak KRITIS
– Rencana Fisik 0 – 70%, Realisasi Fisik Terlambat > 10%
– Rencana Fisik 70-100%, Realisasi Fisik Terlambat > 5%
– Rencana Fisik 70-100%,Realisasi Fisik Terlambat < 5% Belum Selesai, dan Waktu Pelaksanaan Akan
Melampaui Tahun Berjalan

• Kontrak kritis ditindaklanjuti dengan Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting)

Uji Coba (menutup


Pekerjaan Terlambat SCM deviasi pekerjaan)

Jan 2023_v0
44
Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting/SCM)
Kontrak Kritis = Deviasi Apabila Tidak mampu
antara realisasi dengan menyelesaiakan
target pelaksanaan Kontrak pekerjaan
Putus
SCM 3 kontrak
SCM 1 SCM 2

Surat
Peringatan SP 2 SP3
1 Apabila Apabila
(SP1) Target Target
Apabila SCM 2 SCM 3
Target SCM tidak tidak
1 tidak tercapai tercapai
tercapai

45
Inspeksi Pabrikasi
• Para pihak dapat melakukan inspeksi atas proses pabrikasi
barang/peralatan khusus.
• Jadwal, tempat dan ruang lingkup inspeksi harus sesuai dengan
ketentuan dalam Kontrak.

Kondisi Kritis:
• Tidak melakukan inspeksi pabrikasi dapat berisiko
keterlambatan pekerjaan dan mutu tidak sesuai.

Jan 2023_v0
46
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
• Permohonan pembayaran prestasi pekerjaan diajukan secara tertulis
disertai laporan kemajuan/output pekerjaan
• Pembayaran sesuai prestasi pekerjaan
• Pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah terpasang
• Bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan yang belum
terpasang tidak dihitung prestasi kerja.
• Sistem Pembayaran: (1) bulanan, (2) termin, atau (3) pembayaran
sekaligus
• Pembayaran bulanan/termin dipotong angsuran uang muka, uang retensi
(pekerjaan yang mensyaratkan masa pemeliharaan) dan pajak.

Jan 2023_v0
47
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
• Pembayaran akhir ditambahkan potongan denda (apabila ada).
• Pembayaran pekerjaan subkontrak dilengkapi bukti pembayaran kepada
subpenyedia/subkontraktor sesuai dengan kemajuan hasil pekerjaan.
• Pembayaran termin terakhir setelah seluruh pekerjaan selesai 100%
(Berita Acara Serah Terima pekerjaan
• Uang retensi dibayarkan setelah masa pemeliharaan
berakhir (serah terima kedua/Final Hand Over (FHO)).
• Masa pemeliharaan berakhir pada tahun anggaran berikutnya, uang
retensi dapat dibayarkan dengan
Jaminan Pemeliharaan senilai uang retensi tersebut.

Jan 2023_v0
48
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
PENGECUALIAN
pembayaran dapat dilakukan sebelum prestasi pekerjaan diterima/terpasang
untuk:
1. Pengadaan Barang/Jasa yang karena sifatnya dibayar terlebih dahulu
sebelum Barang/Jasa diterima
2. Pembayaran bahan/material dan/atau peralatan yang menjadi bagian dari
hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan, namun belum terpasang
3. Pembayaran pekerjaan yang belum selesai 100% saat batas akhir
pengajuan pembayaran dengan menyerahkan jaminan pembayaran.

Jan 2023_v0
49
Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Kondisi Kritis
1. Pembayaran terlambat
2. Pembayaran melebihi prestasi kerja
3. Pembayaran untuk bahan/material atau peralatan
yang belum terpasang
4. Uang muka, retensi, pajak, dan denda tidak dipotong
dari pembayaran
5. Tidak ada jaminan pemeliharaan/pembayaran

Jan 2023_v0
50
Perubahan Kontrak
• Perubahan Kontrak karena Perbedaan Kondisi Lapangan pada saat
Pelaksanaan dengan Gambar dan/atau Spesifikasi Teknis/KAK dalam
Dokumen Kontrak
• Berlaku untuk Kontrak Lumsum, Kontrak Harga Satuan, Kontrak Gabungan
Lumsum dan Harga Satuan
• Perubahan kontrak meliputi:
– menambah atau mengurangi volume dalam Kontrak
– menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan
– mengubah spesifikasi teknis sesuai kondisi lapangan
– mengubah jadwal pelaksanaan.

Jan 2023_v0
51
Perubahan Kontrak
• Perubahan Kontrak berupa administrasi (disepakati kedua pihak), antara
lain pergantian PPK, perubahan rekening penerima.
• Pekerjaan tambah dilaksanakan dengan ketentuan:
– tidak melebihi 10% dari harga Kontrak awal
– tersedia anggaran
– Dapat diberikan tambahan waktu untuk pelaksanaan pekerjaan
• Pemeriksaan untuk perubahan kontrak, PPK dapat menetapkan tim atau
tenaga ahli.
• Perubahan Kontrak tidak dapat dilakukan pada masa tambahan waktu
penyelesaian pekerjaan (masa denda) akibat dari keterlambatan setelah
waktu pelaksanaan kontrak berakhir.

Jan 2023_v0
52
Perubahan Kontrak

Kondisi Kritis
• Tidak dilakukan addendum kontrak
• Anggaran tidak tersedia untuk pekerjaan tambah
• Perubahan pada masa tambahan waktu
penyelesaian pekerjaan (masa denda)
• Perubahan kontrak menjadi cara memenangkan
penyedia tertentu

Jan 2023_v0
53
Penyesuaian Harga
• Penyesuaian harga untuk Kontrak Tahun Jamak berbentuk Kontrak Harga Satuan atau
Kontrak Waktu Penugasan, dengan masa pelaksanaan pekerjaannya lebih dari 18 bulan.
• Ketentuan, persyaratan, dan tata cara perhitungan penyesuaian harga dicantumkan
dalam Dokumen Pemilihan (rancangan Kontrak) dan/atau perubahan Dokumen
Pemilihan, yang selanjutnya dituangkan dalam Kontrak.
• Penyesuaian diberlakukan mulai bulan ke-13 sejak pelaksanaan pekerjaan.
• Penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/ mata pembayaran, kecuali
komponen keuntungan, biaya overhead, dan harga satuan timpang.

Jan 2023_v0
54
Penyesuaian Harga
• Penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang
tercantum dalam kontrak/adendum kontrak.
• Penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri,
menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut.
• Jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru sebagai akibat adanya adendum kontrak
dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 sejak adendum kontrak.
• Indeks yang digunakan dalam hal pelaksanaan kontrak terlambat disebabkan oleh
kesalahan Penyedia adalah indeks terendah antara jadwal kontrak dan realisasi
pekerjaan.

Jan 2023_v0
55
Penyesuaian Harga

13 18
Tahun 1 Tahun 2
Dihitung mulai diberlakukan untuk
bulan ke-13 masa pelaksanaan
> 18 bulan

diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak


dengan jenis Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
berdasarkan Waktu Penugasan

Sumber: LKPP
56
Penyesuaian Harga

Kondisi Kritis
• Tidak ada klausul penyesuaian harga di kontrak
• Rumus penyesuaian harga tidak tercantum dalam
kontrak
• Pelaksanaannya menyalahi ketentuan penyesuaian
harga

Jan 2023_v0
57
Keadaan Kahar
• Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak para pihak dalam
Kontrak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
• Tidak termasuk hal-hal merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para
pihak.
• Pemberitahuan secara tertulis paling lambat 14 hari kalender sejak menyadari atau
seharusnya menyadari atas kejadian atau keadaan yang merupakan keadaan kahar.
• Pelaksanaan Kontrak dapat dihentikan atau dilanjutkan setelah kondisi kahar berakhir.

Jan 2023_v0
58
Keadaan Kahar
• Apabila pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak dapat melakukan perubahan
kontrak.
• Jangka waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang sekurang-kurangnya sama
dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat keadaan kahar.
• Perpanjangan waktu untuk penyelesaian Kontrak dapat melewati Tahun Anggaran.
• Dalam hal pelaksanaan Kontrak dihentikan, para pihak menyelesaikan kewajiban yang
telah dilaksanakan. Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan
prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.

Jan 2023_v0
59
Keadaan Kahar
• Pekerjaan dapat dilanjutkan selama masa keadaan kahar berdasarkan perintah tertulis
PPK.
• Penyedia berhak untuk menerima pembayaran dan penggantian biaya yang wajar atas
pekerjaan selama masa keadaan kahar sesuai adendum Kontrak.
• Kegagalan salah satu pihak karena keadaan kahar bukan merupakan cidera
janji/wanprestasi.
• Contoh keadaan kahar: bencana alam, bencana non alam, bencana sosial, pemogokan,
kebakaran, kondisi cuaca ekstrim, dan gangguan industri lainnya.

Jan 2023_v0
60
Keadaan Kahar

Kondisi kritis:
• Menyepakati suatu kondisi disebut keadaan kahar
• Tidak ada klausul keadaan kahar dalam kontrak

Jan 2023_v0
61
Penghentian Kontrak
• Kontrak berhenti apabila terjadi keadaan kahar
• Penghentian kontrak secara tertulis.
• Penghentian kontrak dapat bersifat:
– sementara hingga Keadaan Kahar berakhir, atau
– permanen apabila tidak memungkinkan dilanjutkan/ diselesaikannya pekerjaan
• Dalam hal Kontrak dihentikan, penyedia dibayar sesuai kemajuan hasil pekerjaan setelah
dilakukan pemeriksaan bersama atau berdasarkan hasil audit.

Kontrak Kritis:
• Penghentian kontrak secara tertulis tidak dilakukan.
• Menyepakati kemajuan pekerjaan untuk pembayaran
62
Berakhirnya Kontrak
Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan kewajiban para
pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi. Termasuk semua
pembayaran sudah dilakukan.

Kondisi kritis
• Pembayaran belum 100%, a.l. retensi

63
Pemutusan Kontrak
Pemutusan Kontrak adalah tindakan yang dilakukan oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak atau Penyedia untuk mengakhiri berlakunya Kontrak
karena alasan tertentu.

Kondisi Kritis:
Pemutusan Kontrak menyalahi prosedur/persyaratan

Jan 2023_v0
64
Pejabat Penandatangan Kontrak Melakukan Pemutusan Kontrak (1)
• Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan
• Pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran
persaingan sehat dinyatakan benar
• Penyedia berada dalam keadaan pailit
• Penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum Kontrak;
• Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah SP 3 kali
• Penyedia tidak mempertahankan berlakunya Jaminan Pelaksanaan
• Penyedia lalai/cidera janji tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan

Jan 2023_v0
65
Pejabat Penandatangan Kontrak Melakukan Pemutusan Kontrak (2)
• Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampai dengan 50 hari kalender
• Setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 hari
kalender pekerjaan tidak selesai
• Penyedia menghentikan pekerjaan selama waktu yang ditentukan dalam Kontrak dan
penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan
pengawas pekerjaan.

Jan 2023_v0
66
Pejabat Penandatangan Kontrak Melakukan Pemutusan Kontrak (3)
• Dalam hal pemutusan Kontrak karena kesalahan Penyedia:
– Jaminan Pelaksanaan dicairkan
– Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan Uang Muka dicairkan
(apabila diberikan)
– Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam
• Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak karena kesalahan Penyedia, maka Pokja Pemilihan dapat menunjuk pemenang
cadangan berikutnya pada paket pekerjaan yang sama atau Penyedia yang mampu dan
memenuhi syarat.

Jan 2023_v0
67
Penyedia Melakukan Pemutusan Kontrak
• Setelah mendapatkan persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak, Pengawas
pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan atau
kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama waktu yang ditentukan
dalam Kontrak.
• Pejabat Penandatangan Kontrak tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana
tercantum dalam Syarat-syarat Kontrak.

68
Pemberian Kesempatan
• Pejabat Penandatangan Kontrak dapat memberikan kesempatan Penyedia
untuk menyelesaikan pekerjaan
• Dikenakan sanksi denda keterlambatan.
• Pemberian kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender
• Dapat melampaui Tahun Anggaran

Kondisi Kritis
• Menilai kemampuan penyedia untuk menyelesaikan
pekerjaan dalam 50 hari kalender
69
Denda dan Ganti Rugi
• Sanksi finansial dikenakan kepada Penyedia karena cidera janji/wanprestasi yang
tercantum Kontrak.
• Sanksi finansial dapat berupa sanksi ganti rugi atau denda keterlambatan.
• Cidera janji/wanprestasi dapat berupa kegagalan bangunan, menyerahkan jaminan yang
tidak bisa dicairkan, melakukan kesalahan dalam perhitungan volume hasil pekerjaan
berdasarkan hasil audit, menyerahkan barang/jasa yang kualitasnya tidak sesuai dengan
kontrak berdasarkan hasil audit, dan keterlambatan penyelesaian pekerjaan.

Jan 2023_v0
70
Denda dan Ganti Rugi
• Sanksi ganti rugi apabila terjadi: kegagalan bangunan, menyerahkan jaminan yang tidak
bisa dicairkan, melakukan kesalahan dalam perhitungan volume hasil pekerjaan
berdasarkan hasil audit, menyerahkan barang/jasa yang kualitasnya tidak sesuai dengan
Kontrak berdasarkan hasil audit.
• Besarnya sanksi ganti rugi adalah senilai kerugian.
• Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan:
– 1‰ (satu permil) per hari dari harga bagian Kontrak
– 1‰ (satu permil) per hari dari harga Kontrak.
• Bagian Kontrak adalah bagian pekerjaan dari satu pekerjaan yang ditetapkan dalam
dokumen pemilihan.
• Tata cara pembayaran denda diatur dalam Kontrak.

71
Denda dan Ganti Rugi

Kondisi Kritis:
• Perbedaan pendapatan tentang nilai ganti
rugi/denda
• Salah mengenakan denda, dari bagian atau
keseluruhan kontrak
• Denda dan ganti rugi tidak diatur dalam kontrak

72
Serah Terima
Pengajuan kepada Pemeriksaan hasil
Pekerjaan selesai
PPK untuk serah pekerjaan oleh
100%
terima PPK

Serah terima
Berita Acara Serah Berita acara hasil
kepada PA/KPA
Terima pemeriksaan
oleh PPK

Pemeriksaan Berita Acara Hasil


administratif oleh Pemeriksaan
PjPHP/PPHP Administratif

Jan 2023_v0
73
Masa Pemeliharaan
• Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan
• Pejabat Penandatangan Kontrak menerima penyerahan akhir pekerjaan
setelah Penyedia melaksanakan semua kewajibannya selama masa
pemeliharaan dengan baik.
• Pejabat Penandatangan Kontrak wajib melakukan pembayaran sisa nilai
kontrak yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.
• Khusus Pekerjaan Konstruksi:
– masa pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen selama 6
(enam) bulan dan pekerjaan semi permanen selama 3 (tiga) bulan
– masa pemeliharaan dapat melampaui Tahun Anggaran

Jan 2023_v0
74
Masa Pemeliharaan
• Khusus Pengadaan Barang, masa garansi diberlakukan sesuai
kesepakatan para pihak dalam Kontrak
• Penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan:
– tidak dibayar retensi atau dicairkan Jaminan Pemeliharaan
– Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam.
• nilai sisa penggunaan uang retensi atau uang pencairan Jaminan
Pemeliharaan untuk membiayai Pembiayaan/ Pemeliharaan maka
disetorkan kepada Kas Negara.
• Berita Acara Serah Terima akhir ditandatangani apabila dalam pemeriksaan
hasil pekerjaan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
Kontrak

Jan 2023_v0
75
Masa Pemeliharaan
• PA/KPA mengalokasikan anggaran untuk keperluan operasional PPK selama masa
pemeliharaan oleh Penyedia.
• Jaminan Pemeliharaan dikembalikan 14 (empat belas) hari kerja setelah masa
pemeliharaan selesai.

Kondisi Kritis
• Penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan
• Jaminan pemeliharaan tidak dapat dicairkan
• Anggaran operasional PPK tidak tersedia
• Jaminan Pemeliharaan dikembalikan lewat waktu
• Tidak ada jaminan pemeliharaan sedangkan retensi
dibayarkan
• Jaminan pemeliharaan diterima dan retensi tidak dibayarkan

Jan 2023_v0
76
Penyusunan Rencana Pengendalian
• Menyusun kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan PPK untuk untuk
mengelola kontrak beserta jadwalnya.
• Kegiatan dituliskan lengkap dengan waktunya sehingga tidak terlewat
dalam pelaksanannya.

77
Penyusunan Rencana Pengendalian
1. Menyusun pokok-pokok kegiatan pelaksanaan kontrak dan jadwalnya.
Pokok pokok kegiatan pelaksanaan kontrak mulai dari SPPBJ sampai
dengan serah terima dan berakhirnya kontrak.
2. Menyusun kegiatan pemeriksaan pekerjaan dan jadwalnya
3. Menyusun kegiatan rapat berkala dan jadwalnya
4. Menyusun kegaiatan pembayaran dan jadwalnya

78
Penyusunan Rencana Pengendalian
Contoh sederhana Rencana Pengedalian
No Kegiatan Tgl Rencana Tgl.Realisasi Pelaksana
1 Penetapan SPPBJ XX-XX-XXXX
2 Penandatanganan kontrak XX-XX-XXXX
… …….
… Pengendalian Kontrak XX s.d.
XX-XX-XXX
… Pemeriksaan pekerjaan di XX-XX-XXX
lapangan minggu ke-1
… Rapat Mingguan ke-1 …
… Pemeriksaan pekerjaan di …
lapangan minggu ke-2
… …

Jan 2023_v0
79
Penyiapan Metode dan Instrumen Pengendalian
• Metode pengendalian adalah cara atau kegiatan yang dilaksanakan untuk
mengawasi, mengevaluasi dan mengambilkan tindakan agar kontrak
terlaksana sesuai rencana
• Instrumen pengendalian adalah dokumen, alat-alat dan sarana yang
diperlukan untuk memonitor dan mendokumentasikan kemajuan
pelaksanaan pekerjaan
• Metode dan instrumen akan berpasangan dalam pelaksanaan
pengendalian.
• Metode dan instrumen dapat dikembangkan PPK sesuai kebutuhan
pengendalian kontrak

Jan 2023_v0
80
Metode dan Instrumen Pengendalian
• Metode dan instrumen dapat dikembang oleh PPK sesuai kebutuhan.
• Pekerjaan-pekerjaan yang dalam pelaksanaannya membutuhkan proses
secara umum menggunakan metode dan instrument pengendalian yang
sama. Misalnya Pekerjaan konstruksi dan Jasa Lainnya yang dilaksanakan di
lokasi satuan kerja.

81
Metode dan Instrumen Pengendalian
Metode dan instrumen berikut merupakan contoh, dapat dikembang oleh
PPK sesuai kebutuhan
Metode Tujuan Instrumen
Monitoring seluruh kegiatan Mengetahui seluruh proses • Daftar Kegiatan dan jadwalnya
pelaksanaan kontrak pelaksanaan pekerjaan dan waktu • Papan monitoring
pelaksanannya • Dll
Pemeriksaan Bersama Mengetahui kondisi lokasi • Daftar Hadir
(Untuk pekerjaan konstruksi) pekerjaan dan kesesuaian dengan • Berita Acara
desain/gambar rencana. • Alat-alat sesuai kebutuhan
• Dokumen spesifikasi,
desain/gambar rencana
• Dll

82
Metode dan Instrumen Pengendalian
Metode dan instrumen berikut merupakan contoh, dapat dikembang oleh
PPK sesuai kebutuhan

Metode Tujuan Instrumen


Pemeriksaan bahan/material, Memastikan kesesuaian • Formulir pencatatan
peralatan bahan/material, peralatan • BA pemeriksaan
dengan spesifikasi • Alat-alat sesuai kebutuhan
• Dll

Jan 2023_v0
83
Metode dan Instrumen Pengendalian
Metode dan instrumen berikut merupakan contoh, dapat dikembang oleh
PPK sesuai kebutuhan
Metode Tujuan Instrumen
Pemeriksaan berkala Memastikan kesesuaian mutu, • Formulir pencatatan hasil
(harian/mingguan/ bulanan) volume, dan waktu pelaksanaan, pemeriksaan
permasalahan. • Alat-alat sesuai kebutuhan
Pemeriksaan harian, a.l. konsumsi • Alat dokumentasi foto/video
diklat • Laporan hasil pemeriksaan
Pemeriksaan minggua,a.l. • Dlll
pekerjaan kontruksi
Pelaporan berkala Mengetahui kemajuan pekerjaan • Dokumen laporan
berdasarkan laporan kemajuan • Foto/video dokumentasi
pekerjaan dari penyedia • Sampel bahan/material, dll

84
Metode dan Instrumen Pengendalian
Metode dan instrumen berikut merupakan contoh, dapat dikembang oleh
PPK sesuai kebutuhan
Metode Tujuan Instrumen
Rapat berkala (mingguan/bulanan) Mengetahui kemajuan pekerjaan • Daftar hadir
dan permasalahan • BA Rapat
• Dokumen laporan berkala
Rapat Pembuktian (Show Cause Menyelesaikan kontrak kritis • Daftar hadir rapat
Meeting) • Laporan kemajuan pekerjaan
• BA Rapat Pembuktian
Serah terima pekerjaan Menerima hasil pekerjaan, baik • Laporan kemajuan pekerjaan
sebagian maupun keseluruhan. • BA Serah terima
Didahului pemeriksaan • Dokumentasi foto/video
berkala/kemajuan pekerjaan. • Dll

Jan 2023_v0
85
Penetapan Prosedur dan Tata Cara Pengendalian
• Prosedur adalah langkah-langkah kerja tertulis untuk melaksanakan satu
kegiatan
• Prosedur ini menjadi acuan bersama antara PPK dan penyedia dalam
melakukan pengendalian kontrak.
• Prosedur perlu disetujui kedua belah pihak sehingga hasil pelaksanaan
prosedur dapat disetujui bersama.
• Semua metode pengendalian perlu dibuatkan prosedurnya sehingga
pelaksanaannya sesuai kebutuhan dan tujuannya dapat tercapai

Jan 2023_v0
86
Contoh Prosedur Penanganan Kontrak Kritis Pekerjaan Konstruksi
• Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus
memberikan peringatan secara tertulis atau memberlakukan ketentuan kontrak kritis.
• Kontrak dinyatakan kritis apabila:
– Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari Kontrak), selisih
keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 10%
– Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), selisih
keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 5%
– Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), selisih
keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan kurang
dari 5% dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.

87
Contoh Prosedur Penanganan Kontrak Kritis Pekerjaan Konstruksi
• Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus
memberikan peringatan secara tertulis atau memberlakukan ketentuan kontrak kritis.
• Kontrak dinyatakan kritis apabila:
– Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari Kontrak), selisih
keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 10%
– Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), selisih
keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 5%
– Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), selisih
keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan kurang
dari 5% dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.

88
Contoh Prosedur Penanganan Kontrak Kritis Pekerjaan Konstruksi
• Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan rapat pembuktian (show cause
meeting/SCM)
– Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, Pengawas Pekerjaan memberikan peringatan
secara tertulis kepada Penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan Rapat
Pembuktian (SCM) Tahap I.
– Dalam SCM Tahap I, PPK, Pengawas Pekerjaan dan Penyedia membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode
waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap I.

Jan 2023_v0
89
Contoh Prosedur Penanganan Kontrak Kritis Pekerjaan Konstruksi
• Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka PPK menerbitkan
Surat Peringatan Kontrak Kritis I dan harus diselenggarakan SCM Tahap II
yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba kedua) yang
dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap II.
• Apabila Penyedia gagal pada uji coba kedua, maka PPK menerbitkan Surat
Peringatan Kontrak Kritis II dan harus diselenggarakan SCM Tahap III yang
membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai
oleh Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan
dalam Berita Acara SCM Tahap III.

90
Contoh Prosedur Penanganan Kontrak Kritis Pekerjaan Konstruksi
• Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka PPK menerbitkan Surat
Peringatan Kontrak Kritis III dan PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak
secara sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
• Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan pekerjaan selanjutnya
Kontrak dinyatakan kritis lagi maka berlaku ketentuan SCM dari awal.

91
2. Pengendalian
Pelaksanaan
Kontrak

Jan 2023_v0
Pengendalian Kontrak
1. Monitoring sesuai rencana pengendalian pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa
2. Identifikasi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan secara menyeluruh
3. Perbaikan penyimpangan atau perubahan pelaksanaan pekerjaan

93
Monitoring Sesuai Rencana Pengendalian
• Melaksanakan kegiatan-kegiatan pengendalian sesuai jadwal.
• Menggunakan metode yang ditetapkan pada setiap tahapan
• Menggunakan instrument yang ditetapkan pada setiap tahapan
• Hal-hal dilakukan antara lain:
✔ Menggunakan alat untuk mengukur/mengecek;
✔ Pengecekan manual visual;
✔ Menghitung manual;

Jan 2023_v0
94
Monitoring Sesuai Rencana Pengendalian
✔ Pengujian sampel di laboratorium;
✔ Mencoba secara manual, missal: mencicipi makanan catering
✔ Mengisi formulir dan dokumen yang sudah disiapakan.
✔ Mengambil foto/video
• Meminta persetujuan penyedia atas data yang diperoleh, sehingga dapat
digunakan dan diterima kedua pihak

Jan 2023_v0
95
Identifikasi Penyimpangan
• Data realisasi dibandingkan dengan data rencana
• Data realisasi diperoleh saat pemeriksaan berkala atau berdasarkan laporan penyedia
yang sudah disetujui PPK
• Data rencana berdasarkan kontrak a.l. spesifikasi, volume, gambar, dll
• Diidentifikasi penyimpangan dari rencana, berupa:
– Penyimpangan mutu/kualitas
– Penyimpangan waktu
– Penyimpangan kuantitas
– Penyimpangan biaya

Jan 2023_v0
96
Identifikasi Penyimpangan
• Hasil identifikasi penyimpangan disampaikan kepada penyedia diketahui.
• Penyedia diundang dalam rapat berkala untuk membahas penyimpangan

Jan 2023_v0
97
Perbaikan Penyimpangan atau Perubahan Pekerjaan
• Langkah awal adalah melakukan rapat diantara para pihak terkait, yaitu PPK dan
penyedia.
• Rapat membahas penyimpangan yang terjadi.
– Diidentifikasi penyebabnya
– Ditentukan perbaikannya, termasuk kebutuhan tambahan bahan/material, peralatan
dan personil
– Ditentukan jangka waktu perbaikan penyimpangan
• Apabila penyimpangan merupakan kondisi kontrak kritis maka diselesaikan dengan
mekanisme kontrak kritis
• Rapat dibuatkan Berita Acara

Jan 2023_v0
98
3. Reviu Pelaksanaan
Kontrak

Jan 2023_v0
Reviu Pelaksanaan Kontrak
1. Mereviu pelaksanaan kontrak
2. Mendokumentasikan hasil reviu pengelolaan
kontrak

100
Mereviu Pelaksanaan Kontrak
• Reviu bertujuan untuk mengetahui :
– penyimpangan dalam proses PBJ dan rencana perbaikan yang
ditetapkan, serta hasil dari perbaikan yang dilakukan.
– Mencatat hal-hal positif sehingga dapat diulangi pada proses PBJ
selanjutnya
• Reviu pelaksanaan kontrak dilakukan untuk setiap paket pengadaan
• Reviu dimulai dari identifikasi kebutuhan sampai dengan diterimanya
barang/jasa. Sehingga dapat diperoleh hasil reviu komprehensif

Jan 2023_v0
101
Mereviu Pelaksanaan Kontrak
• Para pihak yang dilibatkan dalam reviu adalah PPK, Kelompok kerja
pemilihan, pejabat pengadaan, dapat pula mengundang KPA.
• Data reviu sebagian sudah tercatat dalam proses PBJ.

• Dokumen yang menjadi sumber data reviu antara lain


Notulen/Berita-berita Acara yang memuat masalah dan solusinya.
• Dapat diadakan rapat khusus untuk memperoleh tambahan data reviu yang
belum tercatat dalam dokumen pelaksanaan PBJ. Biasanya berasal dari
pengamatan, pemeriksaan dan interaksi pelaku PBJ satker dengan
penyedia.

Jan 2023_v0
102
Mendokumentasikan Hasil Reviu
• Mendokumentasikan hasil reviu pengelolaan kontrak
• Hasil reviu perlu memuat:
– Tahapan proses PBJ
– Permasalahan/Hal-hal positif
– Perbaikan masalah dan hasilnya
– Rekomendasi untuk proses PBJ pada waktu mendatang

Jan 2023_v0
103
Contoh Dokumentasi Hasil Reviu Pelaksanaan PBJ
Permasalahan/ Perbaikan dan
Tahapan PBJ Rekomendasi
Hal positif Hasilnya
Identifikasi Kebutuhan Pengguna akhir Spesifikasi sudah baik Pengguna akhir selalu
memberikan dilibatkan dalam
spesifikasi kebutuhan penyusunan spesifikasi
barang
Pemaketan Pemaketan sudah Tidak ada perubahan Tata cara pemaketan
sesuai pemaketan dapat diadopsi di
waktu mendatang
………….. ……. ……. ………..
Penandatangan Pada hari terakhir, Kontrak dapat Jadwal tanda tangan
kontrak setelah jam kerja. ditandatangani setelah kontrak dibuat lebih
Penyedia mengurus jam kerja awal untuk
jaminan pelaksanaan memberikan cadangan
di hari terakkhir waktu
tersebut

Jan 2023_v0
104
Contoh Dokumentasi Hasil Reviu Pelaksanaan PBJ

Permasalahan/
Tahapan PBJ Perbaikan dan Hasilnya Rekomendasi
Hal positif
……….. ………….. ……………. …………..
Pelaksanaan kontrak Terlambat 11% pada SCM dan penyedia Pemeriksaan berkala
tahap rencana 50%. dapat memperbaiki dan rapat berkala
Pemeriksaan berkala 2 deviasi pekerjaan ditambah menjadi
mingguan mingguan
…………. ………………… …………….. ……………..

• Format dan bentuk dokumentasi dapat dibuat dalam bentuk


lain sesuai kebutuhan
Jan 2023_v0
105
Jangan lupa untuk ikuti laman media sosial kami untuk
informasi pelatihan lainnya di:

Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

pusdiklatap
TERIMA KASIH @pusdiklatap

Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Raya Puncak KM 72, Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor 16720


Telepon: (0251) 8244771 E-Mail: pusdiklatap@kemenkeu.go.id

Anda mungkin juga menyukai