Anda di halaman 1dari 88

Pengujian dan Pembayaran

Pekerjaan Konstruksi

Pelatihan Pengujian dan


Pembayaran Belanja
Konstruksi

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Materi

1. Syarat-syarat administrasi pembayaran


pekerjaan konstruksi

2. Pengujian dokumen pembayaran


pekerjaan konstruksi

3. Pembayaran pekerjaan
konstruksi

4. Pengujian aspek perpajakan pekerjaan


konstruksi

2
1.Syarat-syarat administrasi
pembayaran pekerjaan
konstruksi
Mekanisme Pembayaran Tagihan

• Pembayaran atas beban APBN dapat dilakukan


dengan dua cara :
1. Pembayaran langsung, yaitu melalui
pemindahbukuan atau transfer dari rekening Kas
Negara ke rekening pihak yang mempunyai hak tagih
kepada negara (pihak ketiga/rekanan, bendahara
pengeluaran);
2. Dilakukan melalui Uang Persediaan (UP) yang
dikelola Bendahara Pengeluaran untuk jenis belanja
dan jumlah tertentu.

4
Bentuk Kontrak
Bentuk kontrak Barang Konstruksi Jasa lainnya Konsultansi

Bukti pembelian/
≤ 10 juta n/a ≤ 10 juta n/a
pembayaran

Kuitansi ≤ 50 juta n/a ≤ 50 juta n/a

Surat Perintah > 50 juta s.d > 50 juta s.d


≤ 200 juta ≤ 100 juta
Kerja (SPK) 200 juta 200 juta

Surat perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta

e-purchasing/pembelian melalui toko  


Surat pesanan daring
5
Jenis Kontrak

Barang/
Pekerjaan Jasa
PEMBEBANAN
Konstruksi/
CARA Konsultansi
TAHUN
PEMBAYARAN ANGGRAN
Jasa Lain

1. Lumsum
2. Harga satuan
3. Gabungan Lumsum 1. Lumsum
dan Harga Satuan 2. Waktu Penugasan
4. TerimaJENIS
Jadi (Turnkey) 3. Kontrak Payung
5. Kontrak Payung
PEKERJAAN

6
Jenis Kontrak untuk B/PK/JL
JENIS KONTRAK KETENTUAN
a. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;
Lumsum b. berorientasi kepada keluaran; dan
c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan kontrak.

a. volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan


b. pembayaran berdasarkan hasil pengukuran
Kontrak Harga Satuan c. nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan
diselesaikan

Kontrak gabungan Untuk pekerjaan yang sebagian dapat mempergunakan Lumpsum


dan untuk bagian yang lain menggunakan Harga Satuan dalam 1
Lumsum dan Harga pekerjaan yang diperjanjikan
Satuan
Kontrak Terima Jadi a. jumlah harga pasti dan tetap
(Turnkey) b. pembayaran dapat dilakukan berdasarkan termin
untuk barang/jasa yang belum dapat ditentukan volume dan/atau
Kontrak Payung waktu pengirimannya pada saat kontrak ditandatangani

7
Jenis Kontrak untuk JK

JENIS KONTRAK KETENTUAN

a. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;


Lumsum b. berorientasi kepada keluaran; dan
c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran

• ruang lingkupnya belum bisa didefinisikan


Waktu penugasan • waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
belum bisa dipastikan.

belum dapat ditentukan volume dan/atau waktu


Kontrak payung pengiriman

Pasal 27 8
Kontrak Tahun Jamak

Tahun Anggaran 1 Tahun Anggaran 2


Tahun Anggaran 3
1 januari 2017 31 Desember 2018

Pekerjaan yang
Penyelesaiannya lebih
> 12 bulan
dari 12 bulan atau lebih
< 12 bulan dari 1 tahun anggaran

Pekerjaan yang
memberikan manfaat
12 bulan 12 bulan 12 bulan
lebih apabila dikontrakan
lebih dari 1 tahun
anggaran dan paling lama
3 tahun anggaran

Pasal 27 9
2. Pengujian dokumen
pembayaran pekerjaan
konstruksi
Bukti-bukti Pendukung atas perjanjian/kontrak
 Bukti perjanjian/kontrak
 Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening penyedia barang/jasa
 Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan
 Berita Acara Serah Terima Pekerjaan/Barang
 Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan
 Berita Acara Pembayaran
 Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barang/jasa dan PPK;
 Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah ditandatangani oleh Wajib Pajak/Bendahara Pengeluaran;
 Jaminan yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan
perundangan tentang pengadaan barang/jasa pemerintah; dan/atau
 Dokumen lain yang dipersyaratkan khususnya untuk perjanjian/kontrak yang dananya sebagian atau seluruhnya
bersumber dari pinjaman atau hibah dalam/luar negeri sebagaimana dipersyaratkan dalam naskah perjanjian pinjaman
atau hibah dalam/luar negeri bersangkutan.

Bukti-bukti Pendukung atas Penetapan Keputusan


 Surat Keputusan
 Surat Tugas/Surat Perjalanan Dinas
 Daftar penerima pembayaran; dan/atau
 Dokumen pendukung lainnya sesuai ketentuan.
Surat Perintah Bayar (SPBy) :
• SPBy adalah bukti perintah PPK atas nama
KPA kepada Bendahara Pengeluaran/BPP
untuk mengeluarkan uang persediaan yang
dikelola oleh Bendahara Pengeluaran/BPP
sebagai pembayaran kepada pihak yang dituju.

Company Logo
Bukti Pengeluaran sebagai Lampiran
SPBy

 Kuitansi/bukti pembelian yang telah disahkan PPK beserta fatur pajak dan
SPP; dan
 Nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung lainnya
yang diperlukan yang telah disahkan PPK

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan


uang muka kerja, SPBy dilampiri:
 rencana pelaksanaan kegiatan/pembayaran;
 Rincian kebutuhan dana; dan
 Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja
dari penerima uang muka kerja.
Pengajuan Tagihan
 Penerima hak mengajukan tagihan kepada negara atas
komitmen berdasarkan bukti-bukti yang sah untuk
memperoleh pembayaran.
 PPK melakukan pengujian atas tagihan kepada negara.
 Pelaksanaan pembayaran tagihan dilakukan dengan
Pembayaran LS kepada pihak penyedia barang/ jasa atau
Bendahara Pengeluaran/ pihak lainnya.
 Dalam hal pembayaran LS tidak dapat dilakukan, pembayaran
tagiah kepada penerima hak dilakukan dengan UP.
Khusus pembayaran komitmen dalam rangka pengadaan barang/
jasa berlaku ketentuan :
a. Pembayaran tidak boleh dilakukan sebelum barang/ jasa
diterima;
b. Dalam hal pengadaan barang/ jasa yg karena sifatnya harus
dilakukan pembayaran terlebih dahulu, pembayaran atas
beban APBN dapat dilakukan sebelum barang/ jasa diterima;
c. Pembayaran pd huruf b tersebut dilakukan setelah penyedia
barang/ jasa menyampaikan jaminan atas uang pembayaran
yang akan dilakukan.
Konsep Pengujian Atas Tagihan
Terhadap APBN

1. Pengujian Wetmatigheid
– Pengujian menurut Hukum (Legalitasnya).
• Dalam HAN, setiap tindakan pejabat administrasi negara harus ada
dasar hukumnya (peraturan dasar yang melandasinya).

Menjawab pertanyaan-pertanyaan :
apakah tagihan atas beban anggaran belanja negara itu sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku atau tidak?
apakah dana yang digunakan untuk membayar tagihan atas beban
anggaran belanja negara itu tersedia dalam DIPA atau tidak?

– Ketentuan :
1. Teknis
2. Keuangan
2. Pengujian rechmatigheid
– Pemeriksaan kebenaran formil menurut hak
– Dilakukan untuk mencari tahu terhadap jawaban atas
pertanyaan, apakah para pihak yang mengajukan
tagihan atas beban anggaran belanja negara itu secara
formal adalah sah.

• Untuk keperluan pengujian rechmatigheid ini, maka kepada


para pihak penagih diminta untuk menunjukkan adanya surat-
surat bukti, sehingga tagihan dapat dipertanggungjawabkan.
Surat-surat bukti ini antara lain meliputi Surat Perintah Kerja,
Surat Perjanjian/Kontrak, Kuitansi, Berita Acara Penyelesaian
Pekerjaan dan lain sebagainya.
3. Pengujian Doelmatigheid
– Pemeriksaan kebenaran materil mengenai
maksud tujuan pengeluaran

– Dilakukan untuk mencari tahu, apakah


maksud/tujuan (output) dari suatu pekerjaan
sesuai dengan sasaran/ keluaran kegiatan dan
indikator keluaran yang tertuang dalam DIPA
atau tidak
Bagan Akun Standar (BAS)

a. PMK No. 214/PMK.05/2013


Tentang BAS
b. KEP DJPB-211/PB/2018
c. KEP DJPB-531/PB/2018
d. KEP DJPB-688/PB/2018
e. KEP DJPB-154/PB/2019
f. KEP DJPB-135/PB/2020
g. KEP DJPB-273/PB/2020
52 - BELANJA BARANG

Pembelian barang dan jasa yang digunakan untuk


memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak
dipasarkan, barang dan jasa yang digunakan untuk riset dan
pengembangan, pelatihan staf, riset pasar termasuk.
• ATK dan operasional kantor lainnya;
• Biaya pemeliharaan;
• Biaya perjalanan;
• Barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau
dijual kepada masyarakat.
Struktur Belanja Barang

52
521 522 523 524 525 526 527
Belanja Belanja Belanja Belanja Belanja Belanja Belanja
Barang Jasa Pemeliharaan Perjalanan BLU Barang Barang
untuk untuk
Diserah- Diserah-
kan Kpd kan Kpd
Masy./ Mantan
Pemda Presiden/
Wakil
Presiden
526 - BELANJA BARANG UNTUK DISERAHKAN
KEPADA MASYARAKAT/PEMDA (1/2)

Sebelumnya jenis alokasi yang akan diserahkan kepada


masyarakat/pemda menggunakan akun 521219 (Belanja Barang
Non Operasional Lainnya), sehingga tidak nampak informasi
modal/investasi pemerintah yang diberikan kepada publik.

Dengan adanya kelompok akun 526, maka terinformasikan


bahwa terdapat pengalihan berupa modal/investasi dari pemerintah
pusat kepada masyarakat/pemda dalam kerangka mendukung arah
kebijakan fiskal pemerintah.
Kelompok Belanja Perjalanan (524)

Terdiri dari MAK / BAS sebagai berikut :


 524111 : Perjalanan Dinas Biasa (melewati batas
kota dan PD Pindah)
 524112 : Perjalanan Dinas Tetap
 524113 : Perjalanan Dinas Dalam Kota
 524114 : Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota
 524119 : Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota
Pengelompokan Akun Belanja
Barang Persediaan

Secara garis besar Belanja yang menghasilkan


persediaan dikelompokkan dalam kategori sbb:
1. Belanja Barang Persediaan dalam Rangka
Operasional;
2. Belanja Barang Persediaan dalam Rangka
Pemeliharaan;
3. Belanja Barang untuk Diserahkan Kepada
Masyarakat/Pemda;
4. Belanja Bantuan Sosial dalam Bentuk Barang.
Contoh perubahan Akun terkait Persediaan

521111
521116 Barang Persediaan Konsumsi
521119 521811 Belanja Barang
521211 Persediaan
521219 Konsumsi
Tidak menghasilkan barang persediaan,
Tetap di akun dimaksud

523111
523119 523112
523121 523122 Belanja Barang
523129 523134 Persediaan dalam
523131 Barang Persediaan untuk 523135 Rangka
523132 Pemeliharaan 523136 Pemeliharaan
523133 523191
523199

Tidak menghasilkan barang persediaan,


Tetap di akun dimaksud
Belanja Modal

Belanja Modal adalah Pengeluaran anggaran untuk perolehan


aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu
periode akuntansi.
Aset Tetap adalah Aset Berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum.
Aset Lainnya diantaranya aset tak berwujud, tagihan
penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan, dan aset
kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan).
Struktur Belanja Modal

Belanja Modal
(53)

Belanja Modal
Belanja Modal Tanah Belanja Modal Gedung dan Belanja Modal Jalan, Belanja Modal
Peralatan dan Mesin Bangunan Irigasi dan Jaringan Lainnya
(531)
(532) (533) (534) (536)
Konsep Nilai Perolehan
• Komponen belanja modal untuk perolehan aset
tetap meliputi:
– Harga beli aset tetap
– Semua biaya yang dikeluarkan sampai AT siap
digunakan, termasuk:
* biaya perjalanan dinas
* ongkos angkut
* biaya uji coba
* biaya konsultan
Denda

Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan


kepada Penyedia, antara lain:
1. denda keterlambatan dalam penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan,
2. denda keterlambatan dalam perbaikan Cacat
Mutu,
3. denda terkait pelanggaran ketentuan subkontrak.
Denda Keterlambatan

Besarnya denda keterlambatan yang dikenakan Penyedia


adalah:

1. 1‰ (satu perseribu) dari harga bagian Kontrak yang


tercantum dalam Kontrak (sebelum PPN) atau

2. 1‰ (satu perseribu) dari Harga Kontrak (sebelum PPN)

Dikali hari keterlambatan penyelesaian pekerjaan (sesuai


dengan Syarat-Syarat Khusus Kontrak)
Denda Cacat Mutu

Besaran denda cacat mutu sebesar 1‰


(satu perseribu) per hari keterlambatan
perbaikan dari nilai biaya perbaikan
pekerjaan yang ditemukan cacat mutu
Denda Pelanggaran Subkontrak

Besaran denda pelanggaran


subkontrak sebesar nilai pekerjaan
subkontrak yang disubkontrakkan
tidak sesuai ketentuan
3. Pembayaran pekerjaan
konstruksi
Uang Muka
Dapat diberikan untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan:

Maks Maks Maks


30 % 20 % 15 %
JK dan Usaha
Usaha Kecil Non Kecil Kontrak
(B/PK/JL) (B/PK/JL) Tahun Jamak

Pemberian uang muka dicantumkan pada rancangan kontrak


yang terdapat dalam Dokumen Pemilihan.

Pasal 29 34
Jaminan Uang Muka

• Jaminan Uang Muka diserahkan Penyedia


kepada PPK, senilai uang muka
• Nilai Jaminan Uang Muka bertahap dapat
dikurangi secara proporsional sesuai dengan
sisa uang muka yang diterima.
https://www.popbela.com/career/working-life/
titaflorita/alasan-untuk-tidak-memberikan-tip-di-
restoran-maupun-cafe

Pasal 34 35
Bagan Alur Pengajuan Uang Muka
Pembayaran Prestasi Pekerjaan

• Pembayaran prestasi pekerjaan dapat diberikan


dalam bentuk:
a. pembayaran bulanan;
b. pembayaran berdasarkan tahapan
penyelesaian pekerjaan (termin); atau
c. pembayaran secara sekaligus setelah
penyelesaian pekerjaan.
Perhitungan Pembayaran Prestasi
Pekerjaan
• Pembayaran prestasi pekerjaan diberikan kepada Penyedia B/J
senilai prestasi pekerjaan yang diterima setelah dikurangi :
– angsuran pengembalian Uang Muka
– denda apabila ada
– pajak.
• Pembayaran untuk pekerjaan konstruksi, dilakukan senilai
pekerjaan yang telah terpasang.
• PPK menahan sebagian pembayaran prestasi pekerjaan
sebagai uang retensi untuk Jaminan Pemeliharaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa Lainnya yang membutuhkan masa
pemeliharaan.
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Secara Bulanan
• Setiap bulan penyedia menyampaikan permintaan pembayaran prestasi
atas pekerjaannya senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak
termasuk bahan/material dan peralatan yang berada dilokasi pekerjaan
(material on site);
• Memenuhi persyaratan teknis dan administrasi, prosedur,
pengawasan sefta pengujian-pengujian sesuai tercantum dalam dokumen
kotrak.
• Biasanya penyedia diatur membatasi perhitungan kuantitas hingga batas
kegiatan per tanggal 25 setiap bulan berjalan, melakukan perhitungan-
perhitungan, mempersiapkan back up perhitungan dan melengkapi seluruh
dokumen penunjang yang berkenaan (request for work, pengawasan,
pengujian dll).
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Secara Termin
• Contoh pembayaran prestasi pekerjaan secara Termijn:
1. Pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 30%, saat progress fisik
mencapai 45%.
2. Pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 60%, sdat progress fisik
mencapai 70%.
3. Pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 80%, saat progress fisik
mencapai 90%.
4. Pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 95%, Saat progress fisik
mencapai 100% atau pembayaran 100% dg menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan.
5. Pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 100%, saat progress
penyedia telah menyelesaikan Masa Pemeliharaan.
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Secara Sekaligus
• Contoh pembayaran prestasi pekerjaan secara Sekaligus:
• Biasanya penyedia diatur menyampaikan permintaan
pembayaran prestasi atas pekerjaannya senilai pekerjaan yang
telah terpasang pada progres 100% (seratus perseratus),
lengkap dengan perhitungan-perhitungan, serta melengkapi
seluruh dokumen penunjang yang berkenaan (request for
work, pengawasan, pengujian dll), setelah pekerjaannya
diterima dengan diterbitkannya Berita Acara Serah Terima
Pertama Pekerjaan, sefta penyedia telah
menyampaikan Jaminan Pemeliharaan.
Pembayaran sebelum prestasi pekerjaan
diterima/terpasang

• Pembayaran dapat dilakukan sebelum prestasi pekerjaan


diterima/terpasang untuk:
a. Pemberian Uang Muka kepada Penyedia B/J dengan
pemberian Jaminan Uang Muka;
b. Pengadaan B/J yang karena sifatnya dapat dilakukan
pembayaran terlebih dahulu, sebelum Barang/Jasa
diterima setelah Penyedia B/J menyampaikan jaminan atas
pembayaran yang akan dilakukan;
c. Pembayaran peralatan dan/atau bahan yang menjadi
bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan,
namun belum terpasang.
Bagan Alur Pengajuan Pembayaran
Prestasi Pekerjaan
Bagan Alur Pengembalian Jaminan
Pemeliharaan

Pengembalian Jaminan pemeliharan dilakukan paling lambat 14 (empat belas)


hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan
baik sesuai ketentuan kontrak;
Ganti Rugi
1. Besarnya ganti rugi sebagai akibat Peristiwa Kompensasi
yang dibayar oleh Pengguna Jasa atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia,
sepanjang telah diputuskan oleh lembaga yang berwenang;
2. Ganti rugi kepada Penyedia dapat mengubah Harga
Kontrak setelah dituangkan dalam adendum kontrak.

3. Pembayaran ganti rugi dilakukan oleh Pengguna Jasa,


apabila Penyedia telah mengajukan tagihan disertai
perhitungan dan data-data.
CATATAN

Pembayaran denda dan/atau


ganti rugi diperhitungkan dalam
pembayaran prestasi pekerjaan.
• Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk
untuk menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang
untuk keperluan belanja negara/daerah dalam rangka
pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja
kementerian negara/lembaga/ pemerintah daerah. ( Pasal
1 UU 1/2004)

• Berdasarkan pasal 18 dan 21 UU No. 1 tahun 2004 ,


Bendahara Pengeluaran berkewajiban untuk
melakukan Pengujian dan melaksanakan
pembayaran tagihan terhadap tagihan kepada
Negara yang menjadi kewenangannya.
Pengujian oleh Bendahara Pengeluaran

a) meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PPK;

b) pemeriksaan kebenaran atas hak tagih, meliputi:

1) pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran

2) nilai tagihan yang harus dibayar;

3) jadwal waktu pembayaran;

c) menguji ketersediaan dana yang bersangkutan;

d) pemeriksaan kesesuaian pencapaian keluaran antara spesifikasi teknis yang disebutkan

dalam penerimaan barang/jasa dan spesifikasi teknis yang disebutkan dalam dokumen

perjanjian /kontrak ;

e) pemeriksaan dan pengujian ketepatan penggunaan kode mata anggaran pengeluaran (akun 6

digit) .
4.Pengujian aspek
perpajakan pekerjaan
konstruksi
Jenis – Jenis Pajak

Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Penghasilan yang Diberikan Kepada


PPh 21 orang pribadi (Karyawan / Pegawai Tidak Tetap / Honorer)

Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Penghasilan yang diterima subyek


PPh 26 pajak LN

Pembelian Barang
Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Pembayaran Oleh
Jasa dan sewa (selain
22
PPh 23 Bendaharawan. oleh Bendaharawan
tanah/bangunan)

Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Pembayaran Jasa dan sewa (selain


PPh 23 tanah/bangunan) oleh Bendaharawan

Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Pembayaran Transaksi yang


PPh Final bersifatn Final Seperti Sewa Tanah/Bangunan, Jasa Konstruksi, PHTB

Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan atas transaksi Penjualan Barang


PPN / PPnBM Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak. 52
Jatuh tempo pembayaran dan pelaporan
Pajak

Jenis Pembayaran Batas Pembayaran Batas Pelaporan


(Selambat-lambatnya) (Selambat-lambatnya)

Pembayaran Disetor 7 (tujuh) hari


menggunaan setelah tanggal
mekanisme Uang pelaksanaan pembayaran
Persediaan
Tanggal 20 setelah
masa pajak
Pembayaran Disetor pada hari yang berakhir
menggunaan sama dengan tanggal
mekanisme pelaksanaan pembayaran
Langsung

Apabila tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran bertepatan dengan hari Dalam hal jatuh tempo penyampaian laporan
ibur, pembayaran atau penyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya Bertepatan dengan hari libur, penyampaian
Laporan wajib pajak dilakukan paling lambat
pada hari kerja berikutnya tanggal jatuh tempo

PMK-231/PMK.03/2019
Sanksi Terlambat Setor (Pasal 9 ayat (2a) UU KUP)
Pembayaran atau penyetoran
dikenai sanksi bunga 2% per bulan
pajak yang dilakukan setelah
tanggal jatuh tempo penyetoran administrasi dihitung dari tanggal jatuh
tempo pembayaran s.d.
tanggal pembayaran.

Sanksi Tidak atau Terlambat Melapor (Menurut Pasal 7 UU KUP)


Apabila Surat Pemberitahuan tidak berupa denda sebesar:
disampaikan dalam jangka waktu dikenai sanksi Rp 500.000,-  untuk SPT Masa PPN
sebagaimana telah ditentukan Rp 100.000,-  untuk SPT Masa
administrasi lainnya
Rp1.000.000,-  untuk SPT Tahunan PPh
WP Badan
Rp100.000,-  untuk SPT Tahunan PPh
WP OP

54
KEGIATAN BELAJAR 2
Kegiatan Belajar 2

PAJAK PENGHASILAN
Pengertian Pajak Penghasilan

• Pekerjaan atau jabatan


• Jasa dan
• Kegiatan
Yang Dilakukan Subjek Pajak Orang
Pribadi

Atas Penghasilan Berupa:


Gaji, Upah, Honorarium, Tunjangan, dan Pembayaran lain
dengan nama/bentuk apapun

Subjek Pajak DN Subjek Pajak LN

PPh Pasal 21 PPh Pasal 26


SUBYEK PAJAK PPh Pasal 21

57
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
PMK-101/PMK.010/2016

PTKP Sebelum Sekarang


Untuk diri pegawai 36.000.000 54.000.000
Tambahan untuk pegawai yang kawin 3.000.000 4.500.000
Tambahan untuk setiap anggota kel. 3.000.000 4.500.000
sedarah dan semenda dengan garis
keturunan lurus serta anak angkat yang
menjadi tanggungan pegawai
sepenuhnya (maksimal 3 anak)

T.M.T Tahun Pajak 2016

58
TARIF PPh Pasal 21
Berdasarkan Pasal 17 UU Nomor 36 Tahun 2008)
a. Untuk WPOP dalam negeri yang memiliki NPWP
Lapisan penghasilan Kena Pajak Tarif PPh
S.d. Rp.50.000.000,- 5%
Di atas Rp.50 juta s.d. Rp.250 juta 15 %
Di atas Rp.250 juta s.d. Rp.500 juta 25 %
Di atas Rp.500.000.000,- 30 %

b. Untuk WPOP dalam negeri yang tidak memiliki NPWP lebih


tinggi 20% dari tarif WPOP yang memiliki NPWP
dan hanya untuk PPh 21 yang bersifat tidak final
59
Pemotongan PPh pasal 21 atas penghasilan
yang bersifat tidak tetap dan tidak teratur

Honorarium dan imbalan lain yang dengan nama


apapun yg menjadi beban APBN/APBD, dikenai PPh
Pasal 21 bersifat final dengan tarif:
1. PNS Gol I dan Gol II
2. Anggota TNI dan Polri pangkat Tamtama dan Bintara
0% 3. Pensiuannya

1. PNS Gol.III
2. Anggota TNI dan Polri pangkat Perwira Pertama
5% 3. Pensiuannya

1. Pejabat Negara
2. PNS Gol.IV
15% 3. Anggota TNI dan Polri Pangkat Perwira Menengah dan Tinggi
4. Pensiuannya

TMT 01.01.2011
61
PPh Pasal 22 adalah pajak yang dipungut oleh
Bendahara Pemerintah sehubungan dengan
pembayaran atas penyerahan barang, dan
badan-badan tertentu yang melakukan kegiatan
di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang
lain, serta Wajib Pajak badan tertentu untuk
memungut pajak dari pembeli atas penjualan
barang yang tergolong sangat mewah.
(UU 36/2008 PASAL 22 AYAT 1 HURUF a, b, DAN c)

62
62
Obyek PPh pasal 22

• Penyerahan barang yang dibeli dari sumber dana


APBN/APBD
• Dikecualikan dari Pemungutan PPh pasal 22
a. Pembayaran atas penyerahan barang paling
banyak 2 juta dan bukan jumlah yang dipecah-
pecah (Tidak Termasuk PPN)
b. Pembayaran untuk pembelian BBM, listrik, gas, air
minum, benda pos
c. Pembayaran untuk pembelian barang sehubungan
dengan penggunaan dana BOS

63
SAAT PEMUNGUTAN

PADA SETIAP PELAKSANAAN


PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN
BARANG OLEH REKANAN

TARIF 1,5 %
DARI HARGA/NILAI
PEMBELIAN BARANG

Kalau Rekanan Tidak Memiliki NPWP


Tarif 100% lebih tinggi (3%)
64
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 23 ( PPh 23 )
Objek PPh Pasal 23

Tarif 15% dari jumlah Bruto:


1. Dividen,
2. Bunga,
3. Royalti,
4. Hadiah, penghargaan, Bonus dan sejenisnya
selain yang telah dipotong PPh Pasal 21 ayat (1)
huruf e UU No.36/2008

Tarif 2 % dari jumlah Bruto:


1. Sewa dan penghasilan lain penggunaan harta
2. Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultan dan
Jasa lain selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.

TIDAK ADA NPWP 100 % LEBIH


TINGGI
66
Jumlah Brutto
SE-53/PJ/2009

Seluruh jumlah penghasilan tidak termasuk


• Pembayaran gaji, upah, honorarium dan pembayaran
lain.
• Pembayaran atas pengadaan/pembelian barang atau
material
• Pembayaran kepada pihak kedua (sebagai perantara)
untuk selanjutnya dibayarkan kepada pihak ketiga
• Pembayaran penggantian biaya (reimbursement)
Tidak termasuk jasa catering

67
JENIS JASA DIPOTONG PPh Psl 23 SEBESAR
2% DARI BRUTO
PMK-141/PMK.03/2015

1. Jasa Penilai (appraisal)


2. Jasa aktuaris
3. Jasa akuntansi,pembukuan dan atestasi LK
4. Jasa hukum
5. Jasa Arsitektur
6. Jasa perencanaan kota dan arsitektur landscape
7. Jasa perancang (design)
8. Jasa pengeboran (drilling)
9. Jasa penunjang di bidang migas
10. Jasa penambangan dan jasa penunjang selain migas
11. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara
12. Jasa penebangan hutan
13. Jasa pengolahan limbah
14. Jasa penyedia tenaga kerja/outsourcing sevice
15. Jasa perantara dan atau keagenan
16. Jasa perdaganagan surat berharga kec oleh BE, KSEI, KPEI
17. Jasa kustodian/penyimpanan/penitipan
18. Jasa pengisian suara dan atau sulih suara
05/14/2023
68
19. Jasa mixing film
20. Jasa pembuatan sarana promosi, iklan, slide, banner dll
21. Jasa sehubungan software komputer, termasuk perawatan,
pemeliharaan dan perbaikan
22. Jasa pembuatan dan atau pengelolaan website
23. Jasa internet termasuk sambungannya
24. Jasa penyimpanan, pengolahan dan atau penyaluran
informasi/program
25. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas,
AC, TV kabel, alat transportasi/kendaraan dan /atau bangunan,
selain yang dilakukan oleh WP yg ruang lingkupnya di bidang
konstruksi dan mempuyai izin dan atau sertifikasi sebagai pengusaha
konstruksi
26. Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik,
telepon, air, gas, AC, TV kabel, alat transportasi/kendaraan dan /atau
bangunan, selain yang dilakukan oleh WP yg ruang lingkupnya di
bidang konstruksi dan mempuyai izin dan atau sertifikasi sebagai
pengusaha konstruksi
27. Jasa perawatan kendaraan dan atau alat transportasi
28. Jasa maklon
29. Jasa penyelidikan dan keamanan
05/14/2023
69
30. Jasa penyelenggara kegiatan atau event
organizer
31. Jasa penyediaan tempat dan atau waktu dalam
media masa, media luar ruangan atau media
lainnya untuk penyampaian informasi
32. Jasa pembasmian hama
33. Jasa kebersihan atau cleaning service
34. Jasa sedot septic tank
35. Jasa pemeiliharaan kolam
36. Jasa katering atau tata boga
37. Jasa freight forwarding
38. Jasa logistik
39. Jasa pengurusan dokumen
40. Jasa pengepakan
41. Jasa loading dan unloading
42. Jasa laboratorium dan atau pengujian kec yg
dilakukan oleh lembaga atau institusi pendidikan
dalam rangka penelitian akademis 70
43. Jasa pengelolaan parkir
44. Jasa penyondiran tanah
45. Jasa penyiapan dan atau pengolahan lahan
46. Jasa pembibitan dan atau penanaman bibit
47. Jasa pemeliharaan tanaman
48. Jasa pemanenan
49. Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan,
peternakan dan atau perhutanan
50. Jasa dekorasi
51. Jasa pencetakan/penerbitan
52. Jasa penerjemahan
53. Jasa pengangkutan kec yg telah diatur dalam ps 15 UU PPh
54. Jasa pelayanan kepelabuhan
55. Jasa pengelolaan penitipan anak
56. Jasa pelatihan dan atau kursus
57. Jasa pengiriman dan pengisian uang atm
58. Jasa sertifikasi
59. Jasa survey
60. Jasa tester
61. Jasa selain diatas yang pembayarannya dibebankan pada
APBN/APBD 71
PPh PASAL 4 AYAT
(2)

72
Obyek PPh pasal 4 (2)

Penghasilan dari Jasa


Kontruksi
PP 40 Tahun 2009 Penghasilan Jasa
Persewaan Tanah
dan/atau Penghasilan dari
Bangunan Pengalihan Hak
PP 34 Tahun 2017 atas Tanah
dan/atau
Bangunan
PP 34 Tahun 2016

73
JASA KONSTRUKSI

PPh Bersifat Final

Pelaksana Perencana/Pengawas
Kontruksi Kontruksi

Mempunyai Tidak Dengan Tanpa


kualifikasi Mempunyai kualifikasi kualifikasi
usaha
kualifikasi usaha usaha usaha

Kecil Non Kecil

2% 3% 4% 4% 6%

74
PPh Ps 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan atau Bangunan
• 10% (sepuluh persen)
DARI JUMLAH PEMBAYARAN ATAU JUMLAH PENERIMAAN
YG MERUPAKAN BAGIAN NILAI KONTRAK TIDAK
TERMASUK PPN

PPh Ps 4 ayat (2) atas Pengalihan Hak atas Tanah dan atau
Bangunan
• 2,5% (sepuluh persen) DARI JUMLAH Bruto
PEMBAYARAN kecuali pengalihan kepada Pemerintah
guna melaksanakan pembangunan untuk kepentingan
umum
Kegiatan Belajar 3
PPN / PPn BM
Objek Pajak
1. Penyerahan BKP dan atau JKP oleh PKP Rekanan
2. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah
Pabean didalam daerah Pabean
3. Pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean
didalam Daerah Pabean

Dikecualikan dari pemungutan PPN dan PPn BM


1. Pembayaran ≤ Rp. 2 Juta termasuk PPN dan PPn BMdan
tidak dipecah
2. Pembayaran untuk pembebasan Tanah
3. Pembayaran atas Penyerahan BKP dan atau JKP yang
menurut perundangan – undangan PPN men-dapat fasilitas
PPn tidak dipungut atau dibebaskan dari pengenaan PPN
PPN (UU No.42/2009 Pasal 4 a)
dan 4.
5.
Penyerahan BBM / Non BBM oleh Pertamina
Pembayaran Rekening Telepon
PPnBM 6. Jasa Angkutan Udara oleh Perusahaan Penerbangan
7. Pembayaran lain yang tidak dikenakan PPN
77
MINYAK MENTAH (CRUDE OIL)

GAS BUMI, PANAS BUMI


BR HASIL PERTAMB./
PENGEBOR. YG DIAMBIL PASIR & KERIKIL
LANGSUNG DARI SUM-
BERNYA BATUBARA SEB. DIPROSES MENJADI BRIKET
BIJIH BESI, BIJIH TIMAH, BIJIH EMAS, BIJIH
NIKEL , BIJIH TEMBAGA, BIJIH PERAK &
BIJIH BAUKSIT
BERAS, GABAH
BARANG BR KEBUTUH. JAGUNG
TIDAK KENA POKOK YG DI-
PAJAK BUTUHKAN SAGU
(Ps. 4A UU PPN 1984 jo RAKYAT
Ps 1-4 PP No. 144/2000) BANYAK KEDELAI

GARAM

MAKANAN & MINUMAN YG DI-


SEDIAKAN DI HOTEL, RESTORAN, DIKONSUMSI
RUMAH MAKAN, WARUNG & DITEMPAT/TIDAK
SEJENISNYA TERMASUK CATERING

UANG, EMAS BATANGAN,


SURAT BERHARGA .

Nonbkp-02
UNTUNG SUKARDJI-02
KELOMPOK JASA YANG TIDAK DIKENAKAN
PPN
[UU 42/2009 PASAL 4A AYAT (3)]

• Jasa dibidang kesehatan medik, seperti dokter umum,


dokter spesialis, jasa dibidang pelayanan sosial seperti
panti asuhan, jasa pemakaman;
• Jasa dibidang pengiriman surat dengan perangko;
• Jasa pelayanan sosial;
• Jasa dibidang keagamaan seperti pemberian khotbah/
dakwah;
• Jasa dibidang pendidikan, jasa dibidang kesenian dan
hiburan yang telah dikenakan pajak tontonan, seperti
pementasan kesenian tradisonil;
• Jasa dibidang penyiaran, seperti penyiaran radio dan
televisi yang bukan bersifat iklan.
• Jasa dibidang angkutan umum seperti angkutan umum di darat
dan di air;
• Jasa dibidang tenaga kerja seperti jasa penyelenggaraan
latihan bagi tenaga kerja;
• Jasa dibidang perhotelan
• Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka
menjalankan pemerintahan umum.
• Jasa Perbankan
Bea Meterai
Prinsip pemungutannya :
a. Bea meterai dikenakan atas dokumen;
b. Satu dokumen hanya terutang satu bea meterai;
c. Rangkap/tindasan (yang ikut ditandatangani)
terutang bea meterai sama dengan aslinya.

83
Pengenaan Bea Meterai

No Objek Tarif
1 Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat Rp.6.000,00
dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat
pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau
keadaan yang bersifat perdata.
2 akta-akta notaris termasuk salinannya. Rp.6.000,00
3 akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Rp.6.000,00
Tanah termasuk rangkap-rangkapnya.
4 Surat yang memuat jumlah uang, seperti kuitansi,  
billing statement, dll:
a 0 s.d. Rp250.000,00; -
b Di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00; Rp.3.000,00
c Di atas Rp1.000.000,00. Rp.6.000,00

84
Pengenaan Meterai

No Objek Tarif
6 Cek dan bilyet giro. Rp.3.000,00
7 Efek atau sekumpulan efek dengan nama dan  
dalam bentuk apapun:
a Harga nominal Rp.250.000,00 sampai dengan Rp.3.000,00
Rp1.000.000,00;
b Harga nominal di atas Rp1.000.000,00. Rp.6.000,00
8 Dokumen yang akan digunakan sebagai alat Rp.6.000,00
pembuktian di muka Pengadilan.

85
Saat Terutang

• Dokumen yang dibuat oleh satu pihak, terutang pada saat


dokumen itu diserahkan dan diterima oleh pihak untuk siapa
dokumen itu dibuat, jadi bukan pada saat ditandatangani.
• Dokumen yang dibuat oleh lebih dari satu pihak, terutang pada
saat dokumen itu telah selesai dibuat, yang ditutup dengan
pembubuhan tanda tangan dari yang bersangkutan.
• Dokumen yang dibuat di luar negeri, terutang pada saat
digunakan di Indonesia.

86
Terima Kasih

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai