Video Conference
PENGISIAN DAN
KONFIRMASI DATA CAPAIAN
OUTPUT SATKER K/L
APLIKASI SAS, SAIBA, DAN e-Rekon&LK
18 Juni 2020
Tujuan
2. hal ini termasuk untuk pengawalan nilai IKPA ketigabelas (Konfirmasi Capaian
Output), serta monev/analisis pelaksanaan anggaran terkait, khususnya Output
Strategis (PER-4/PB/2020).
2
CAPAIAN DAN INISIASI PERBAIKAN
• APBN fokus dan tepat
sasaran
• Delivered, bukan sekadar
• Kualitas data capaian output (output
sent
strategis) lebih baik dibandingkan Inisiasi Perbaikan Sistem
sebelumnya. dan Proses Bisnis
• Masih terdapat data yang anomali.
• IKPA Konfirmasi Capaian Output
(PER-4/PB/2020)
Monitoring Output
• Penguatan peran KPPN dalam
Strategis
Evaluasi monitoring dan konfirmasi data.
• Penyempurnaan aplikasi SAS,
Pengisian Data
SAKTI, e-Rekon&LK, dan OM-SPAN.
• Terbitnya S-837/MK.05/2019 dan S-
1827/PB/2019.
• Pelaksanaan Monitoring dan Konfirmasi
Data Capaian Output Strategis bulan
November dan Desember
2019 2020
3
DAFTAR ISTILAH (1)
Istilah Keterangan
Output strategis : Output yang dikelola oleh Satker Kementerian Negara/Lembaga yang merupakan bagian dari pencapaian
sasaran strategis pemerintah sesuai Rencana Kerja Pemerintah dan dipantau perkembangannya secara
berkelanjutan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.
Non output strategis : Output yang dikelola oleh Satker Kementerian Negara/Lembaga yang tidak termasuk kategori output
strategis.
Realisasi Volume Keluaran : Capaian keluaran (output) riil output berupa jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh Satker atas
(RVK) penggunaan anggarannya.
Progres Capaian Output (PCO) : Persentase yang menunjukkan tingkat penyelesaian dari berbagai tahapan atau aktivitas yang dilakukan
Satker dalam mencapai suatu output.
Persentase Penyerapan : Persentase yang menunjukkan perbandingan penyerapan terhadap pagu anggaran Satker.
Anggaran (PPA)
Gap Progres Capaian Output : Angka yang menunjukkan selisih antara PCO dengan PPA pada suatu output tertentu.
Target Output : Angka yang menunjukkan jumlah/kuantitas dari output yang direncanakan untuk dicapai dalam satu tahun
anggaran pada DIPA.
Output Terkonfirmasi : Data capaian output yang dinilai wajar oleh sistem (by system) atau oleh petugas berwenang sesuai
dengan kriteria pengisian data yang memadai.
4
DAFTAR ISTILAH (2)
Istilah Keterangan
Output Tidak Terkonfirmasi : Data capaian output yang dinilai tidak wajar karena tidak memenuhi sejumlah kriteria pengisian data yang
memadai.
Anomali kuantitatif : Data capaian output yang terindikasi tidak selaras pengisiannya berdasarkan perbandingan antar
komponen data yang bersifat kuantitatif seperti PCO, RVK, dan PPA.
Anomali keterangan : Data capaian output yang termasuk dalam kategori anomali kuantitatif yang tidak disertai dengan
penjelasan yang memadai. Data yang bersifat anomali keterangan akan dikonfirmasi oleh KPPN ke Satker
K/L untuk diperbaiki.
5
IKPA: KONFIRMASI CAPAIAN OUTPUT
Kinerja Konfirmasi Capaian Output dihitung secara bulanan berdasarkan rasio antara jumlah data output yang
terkonfirmasi dibandingkan dengan jumlah output yang dikelola oleh Satker. Output yang terkonfirmasi adalah data output yang
dinilai wajar (rasional/tidak bersifat anomali keterangan).
Konfirmasi IKPA
Aplikasi Aplikasi Aplikasi Capaian Aplikasi
CAPAIAN SAS SAIBA Aplikasi OM SPAN Output
OM-SPAN
OUTPUT E-Rekon
LK Aplikasi
Aplikasi
SAKTI SMART Nilai EKA
Monitoring
DJA
dan
Modul Konfirmasi
Komitmen oleh KPPN
Identifikasi Output pada DIPA Satker di Daerah
Tiga elemen utama identifikasi
Output pada Satker
Kode
BA
SATKER PROGRAM KEGIATAN OUTPUT
7
Pembagian Output DIPA dalam Konteks Konfirmasi Capaian Output
9
PERIODE PENGISIAN DAN KONFIRMASI DATA
Open Period 1 Closed Period 1 Open Period 2 Closed Period 2
Pengisian dan Perbaikan Data Capaian Output Pengiriman Data Capaian Output
Ketentuan:
1) Satker dihimbau untuk tidak melakukan perbaikan data capaian output di open period 2.
2) KPPN tidak melakukan pemrosesan data output di open period 2.
3) BAR diterbitkan sesuai ketentuan dalam PMK 104/PMK.05/2017.
10
PENGISIAN DATA CAPAIAN OUTPUT PADA SATKER
1. Aplikasi SAS
2. Aplikasi SAKTI
11
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Perhitungan capaian output (cara/metode) secara prinsip merupakan kebijakan
dan kewenangan masing-masing K/L atau Satker berdasarkan metode
perhitungan yang ditentukan oleh instansi vertikal maupun oleh Satker sendiri.
2. Unit Eselon I K/L perlu membuat petunjuk teknis tata cara perhitungan capaian
output pada Satker lingkup unit organisasinya.
3. Namun demikian, Kementerian Keuangan dapat memberikan panduan
untuk menjamin kualitas data yang seragam dan sesuai dengan kebutuhan
analisis kebijakan (perencanaan, penganggaran, pelaksanaan).
12
PERHITUNGAN RVK DAN PCO (1)
1. RVK baru diisi apabila output tersebut memang secara utuh telah tercapai.
Misalnya untuk output berupa “pembangunan rumah susun” dengan target output berupa 20 unit bangunan. Pada
bulan Mei 2020, sudah selesai dibangun sebanyak 3 unit, sementara unit lainnya masih dalam progres
Progress kinerja Konversi
- Rumah susun yang telah selesai 100 3/20 * 100 persen = 15 persen
persen: 3 unit
- Rumah susun yang on progress 50 5/20 * 50 persen = 12,5 persen
persen sebanyak 5 unit
- Rumah susun yang on progress 30 1/20 * 30 persen = 1,5 persen
persen sebanyak 1 unit
- Rumah susun yang belum progres 11/20 * 0 persen = 0
sama sekali sebanyak 11 unit
Total Progress 29 persen (15+12,5+1,5+0)
Realisasi Volume Keluaran 3 (sejumlah unit yang telah selesai)
Pada contoh di atas, PCO dapat dihitung secara proporsional dengan langsung membagi jumlah dokumen
keimigrasian yang telah diterbitkan (RVK) dengan target yang tercantum dalam DIPA sehingga diperoleh PCO sebesar
40,6% (950/2.340 dokumen).
14
PERHITUNGAN RVK DAN PCO
untuk Output Internal dan Output Generik
Output Internal dan Output Generik pada dasarnya merupakan output yang bersifat rutin, berulang, dan diperlukan oleh
Satker K/L sebagai bagian dari belanja operasional. Oleh sebab itu, output yang berbasis layanan seperti ini progresnya
dihitung secara pro rata sepanjang tahun anggaran berjalan.
Target Output Tahunan: 1 layanan
Perhitungan PCO:
Bulan JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Capaian 1/12 2/12 3/12 4/12 5/12 6/12 7/12 8/12 9/12 10/12 11/12 12/12
kumulatif
PCO 8,33% 16,67% 25% 33,33% 41,67% 50% 58,33% 66,67% 75% 83,33% 91,67& 100%
RVK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
PCO bersifat kumulatif dari bulan ke bulan, RVK bernilai 1 pada bulan Desember menandakan
output telah terealisasi 100%
15
PERHITUNGAN PCO DENGAN BREAKDOWN
Output Dokumen Program Legislasi Nasional (Target 1 Prolegnas)
• Progres Capaian Output yang tidak dihitung
Bobot
secara proporsional berdasarkan RVK-nya dapat Komponen
Komponen (%)
diidentifikasi dengan mem-breakdown tahapan
atau aktivitas.
Penyerapan aspirasi penyusunan Prolegnas
Tahun 2020-2024 dan Prolegnas Prioritas 10
• Tahapan atau aktivitas dapat diidentifikasi Tahun 2020
dalam “Komponen” RKA/KL ataupun
Penyiapan konsep Prolegnas oleh Tim Kerja 30
Contoh: pada bulan Juni 2020 output tersebut Penetapan Prolegnas Prioritas Tahun 2021 10
aktivitasnya sudah melewati tahapan Perencanaan
dan Perumusan, maka PCO-nya dapat diisi sebesar Sosialisasi Prolegnas 20
60% (10+30+20). Evaluasi Prolegnas 10
Total Komponen 100
16
ANOMALI DATA CAPAIAN OUTPUT
Keterangan tidak
ANOMALI KUANTITATIF ANOMALI KETERANGAN
memadai
Anomali Kuantitatif
Lainnya
17
ANOMALI KUANTITATIF
Progres Capaian Output Persentase Penyerapan
(PCO) Anggaran (PPA)
GAP/ 5% Output Strategis
Selisih
Anomali kuantitatif akan diidentifikasi dalam
(PCO – PPA) 20% Output Lainnya
sistem sebagai early warning.
Anomali Kuantitatif
Capaian Kinerja Terlalu Tinggi Capaian Kinerja Terlalu Rendah Anomali Kuantitatif lainnya
output yang selisih antara progres (persentase) output yang selisih antara persentase penyerapan • Progres Capaian Output
capaian outputnya (PCO) dengan persentase anggaran (PPA) dengan progres (persentase) sudah 100%, namun
penyerapan anggaran (PPA) memiliki gap lebih capaian outputnya (PCO) dengan memiliki gap
Output lebih dari 5%. Contoh:
Capaian Volumenya di
dari 5%. Contoh: bawah target output.
Strategis
PCO: 72% GAP: PCO: 55% GAP:
PPA: 66% 6% PPA: 64% -9%
output yang selisih antara progres (persentase) output yang selisih antara persentase penyerapan
capaian outputnya (PCO) dengan persentase anggaran (PPA) dengan progres (persentase)
penyerapan anggaran (PPA) memiliki gap lebih capaian outputnya (PCO) dengan memiliki gap
Output dari 20%. Contoh: lebih dari 20%. Contoh:
Lainnya PCO: 82% PCO: 40%
GAP: GAP:
PPA: 50% 32% PPA: 80% -40%
ANOMALI DATA CAPAIAN OUTPUT
PCO= Progres Capaian Output
Kondisi Capaian Output Referensi
(Anomali Kuantitatif) PPA= Persentase Penyerapan Anggaran
01) Adanya efisiensi dan optimalisasi anggaran
Capaian Kinerja Terlalu 02) Kegiatan sudah dilaksanakan, namun
Besar pertanggungjawaban keuangan belum dilakukan/masih
(PCO-PPA)>20% dalam proses
(PCO-PPA)>5% (OS)
03) Alokasi Anggaran terlalu besar/melebihi kebutuhan
Satker Memilih Referensi
04) Tidak/belum dilakukan revisi penyesuaian target yang sesuai
Capaian Kinerja Terlalu output
Pengisisan Rendah 05) Penilaian Progress Output dilakukan secara periodik.
Caput oleh (PCO-PPA)<-20% Saat ini belum dilakukan penilaian output.
Satker (PCO-PPA)<-5% (OS) Output Terkonfirmasi
06) Adanya Pembayaran Uang Muka Pekerjaan,
sementara pekerjaan belum/baru dilakukan.
99) Lainnya
Perlu Validasi manual
19
KOMPONEN DAN KETENTUAN PENGISIAN DATA
No. Komponen pengisian Sifat Ketentuan Umum
1. Realisasi Volume - Maksimal dapat diisi sebesar 1,5 kali target output.
Mandatory
Keluaran (RVK)
2. Progres Capaian Mandatory - Maksimal dapat diisi sebesar 100 (persen).
Output (PCO) - Warning box apabila terdapat kondisi anomali
kuantitatif.
3. Keterangan Mandatory - Maksimal diisi 365 karakter.
- Informasi yang diisi agar memenuhi kriteria
keterangan yang memadai.
4. Referensi Mandatory*) *)Muncul apabila terdapat kondisi anomali kuantitatif.
Keterangan diisi dengan informasi terkait capaian, tahapan aktivitas • Mencantumkan ulang progres dan capaian output
yang sudah dilaksanakan, permasalahan, tindak lanjut, metode sesuai isian data serta periode pengisian.
perhitungan, dan/atau penjelasan lainnya. • Menyajikan tahapan atau aktivitas yang sudah dilalui.
20
PENGISIAN DATA UNTUK OUTPUT YANG DIKELOLA OLEH LEBIH
DARI 1 PPK - KETENTUAN
• Pada aplikasi SAS, satu output dapat dikelola oleh lebih dari satu PPK.
• Untuk mencegah duplikasi pengisian data yang menyebabkan data menjadi tidak tepat, maka
pengisiannya cukup dilakukan oleh satu PPK saja, dengan nilai RVK dan PCO merupakan angka
capaian gabungan dari kedua PPK tersebut.
• Ketentuan pengisian oleh Satker:
• Satker menunjuk PPK induk, yakni PPK yang akan mengisi data capaian output yang dikelola lebih
dari 1 PPK.
• PPK induk melakukan pengisian data capaian output (PCO, RVK, Keterangan, dan referensi) yang
merupakan angka capaian gabungan dari PPK 1 dan PPK 2 (misalnya ada 2 PPK). Sementara itu,
PPK anak mengisi PCO dan RVK dengan angka 0 (nol) dan mengisi keterangan dengan uraian
“output dikelola oleh PPK induk”. Apabila isian angka 0 (nol) pada PPK 2 menyebabkan anomali
data di SAS, maka pilih referensi 99).
• Operator SAIBA menarik data capaian output dengan ketentuan penarikan data PPK Induk
dilakukan terakhir.
21
ILUSTRASI PENGISIAN YANG TIDAK SESUAI KETENTUAN
***PCO dan RVK akan dijumlahkan, sementara keterangan dan referensi akan ditimpa***
22
ILUSTRASI PENGISIAN YANG SESUAI KETENTUAN
Misalnya, PPK 01 ditunjuk sebagai PPK induk untuk output 1986.001, maka pengisiannya:
PPK
01
Keg.Output
1986.001
Target
5 dokumen 100%
PCO
5
RVK Keterangan
Telah diterbitkan 5 dokumen
Isian di
pada bulan November. aplikasi
02 1986.001 5 dokumen 0 0 Output dikelola oleh PPK induk
SAS
Operator SAIBA kemudian menarik ADK Output dengan urutan: ADK PPK 02 ADK PPK
01
Keg.Output Target PCO RVK Keterangan
1986.001 5 dokumen 100% 5 Telah diterbitkan 5 dokumen pada Summary
bulan November. di aplikasi
(100+0) (5+0) Keterangan PPK 2 menimpa
keterangan PPK 1 SAIBA
23
TAMPILAN MENU PENGISIAN DATA
APLIKASI SAS
• RVK
• PCO
Output Strategis
• GAP
(OS)
• Referensi
• Keterangan
Non OS
24
WARNING BOX PENGISIAN DATA OUTPUT
APLIKASI SAS
No Kondisi Waning box
1 Jika pengisian PCO lebih besar dari 100 Input Ditolak
Isian data tidak valid
2 Jika pengisian RVK lebih dari 1,5 kali Input Ditolak
nilai target kinerja/volume Isian data tidak valid. Realisasi Volume Keluaran tidak
boleh melebihi 1,5 kali Target Keluaran
3 Jika Keterangan tidak diisi Input Ditolak
Isian data tidak valid. Kolom Keterangan harus diisi.
4 Jika pengisian PCO mengakibatkan nilai Input Diterima
Gap lebih besar dari 20% (5% untuk Gap Progres Kinerja dengan Persentase Realisasi terlalu
output strategis) tinggi (Capaian Kinerja Terlalu Tinggi). Apakah anda
yakin dengan isian datanya?
5 Jika pengisian PCO mengakibatkan nilai Input Diterima
Gap lebih kecil dari -20% (-5% untuk Gap Persentase Realisasi dengan Progres Kinerja terlalu
output strategis) tinggi (Capaian Kinerja Terlalu Rendah). Apakah anda
yakin dengan isian datanya?
6 Jika RVK atau PCO tidak diisi Input Ditolak
Data tidak valid.
7 Jika RVK diisi lebih dari 0 (nol), namun Input Ditolak
PCO diisi 0. Progres Capaian Output=0, namun Realisasi Target
(Volume)>0
25
MONITORING DAN KONFIRMASI DATA CAPAIAN
OUTPUT
26
MENU PROSES REKON
27
CONTOH VALIDASI KETERANGAN
Contoh 1: Pengisian data capaian output (non output strategis) untuk periode bulan April
Belanja (dalam miliar) Keluaran
Uraian Output GAP
Pagu Penyerapan PPA Target RVK PCO
Layanan Sarana dan Prasarana
7,5 4,5 60,0% 1 layanan 0,00 33,3% -26,7%
Internal.
Isian keterangan:
s.d. April, progres layanan mencapai 33,3% (4/12 bulan*100%) dengan realisasi keluaran sebesar 0 layanan. gap yg cukup tinggi
karena adanya realisasi yang besar untuk peralatan dan mesin (Rp2,5 miliar), sementara PCO diihitung progresif sesuai bulan yang
dilalui.
Identifikasi dalam uraian Komponen keterangan
• s.d. April • Sudah mencantumkan periode yang sesuai dan
• progres layanan mencapai 33,3%, realisasi keluaran sebesar 0 layanan. menyajikan tahapan
• gap yg cukup tinggi karena adanya realisasi yang besar untuk peralatan dan • Angka PCO dan RVK pada keterangan sudah
mesin (Rp2,5 miliar) sesuai dengan isian data.
• Menambahkan penjelasan mengenai gap yang
tinggi
Catatan Seksi Vera/VeraKI Keterangan sudah memadai. Data output dapat di-approve.
Catatan Seksi PDMS/MSKI Keterangan sudah memadai. Data telah di-approve.
28
CONTOH VALIDASI KETERANGAN
Contoh 2: Pengisian data capaian output (output strategis) untuk periode bulan Oktober
Belanja (dalam miliar) Keluaran
Uraian Output GAP
Pagu Penyerapan PPA Target RVK PCO
Laporan Pemantauan Evaluasi dan
20,5 14,0 68,3% 1 laporan 0 60% -8,3%
Kinerja
Isian keterangan:
s.d. Oktober, penyusunan laporan sedang dlm tahap pembahasan, dengan progres 60% dan belum ada laporan yang terbit.
Catatan Seksi Vera/VeraKI Keterangan sudah memadai. Data output dapat di-approve.
Catatan Seksi PDMS/MSKI Keterangan sudah memadai. Data di-approve.
29
CONTOH VALIDASI KETERANGAN
Contoh 3: Pengisian data capaian output (non output strategis) untuk periode bulan November
Belanja (dalam miliar) Keluaran
Uraian Output GAP
Pagu Penyerapan PPA Target RVK PCO
Dokumen Pembahasan 115
13,0 12,0 92,3% 70 60,9% -31,4%
Anggaran keputusan
Isian Keterangan:
s.d. Oktober, telah diterbitkan 70 dokumen terkait keputusan dengan progres keseluruhan 69%.
Identifikasi dalam uraian Komponen keterangan
• s.d. Oktober, • Uraian Periode penilaian dengan periode
• telah diterbitkan 70 dokumen dalam keterangan tidak sesuai.
• dengan progres output 69%. • Angka RVK berbeda antara isian dengan
keterangan.
30
TAMPILAN MENU REKONSILIASI BULANAN
31
MENU KERTAS KERJA KONFIRMASI
32
MENU DETIL KERTAS KERJA KONFIRMASI
33
CATATAN PADA VERIFIKASI KINERJA SATKER
- Detil untuk menambahkan catatan pada data capaian output yang Tidak Terkonfirmasi.
34
APPROVAL DATA CAPAIAN OUTPUT
PADA USER PDMS/MSKI
35
MEMPROSES DATA SECARA MASSAL (BULK PROCESSING)
PADA USER PDMS/MSKI
Pada menu Kertas Kerja Konfirmasi, tombol Proses Data memungkinkan pemrosesan Satker yang data caputnya telah
Terkonfirmasi semua by system dalam satu kali proses. Contoh di atas, dengan mengklik Proses Data, maka Status
Konfirmasi Satker 664612 dan 109155 akan menjadi Terkonfirmasi tanpa harus memproses satu per satu.
36
ROLLBACK STATUS KONFIRMASI
PADA USER PDMS/MSKI
Tombol Rollback akan mengembalikan Status Konfirmasi Satker ke satu level sebelumnya.
37
APA YANG SELANJUTNYA DILAKUKAN?
SATKER K/L
38
DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
PERBENDAHARAAN REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH