Anda di halaman 1dari 31

PEMBAHASAN DAN PENYAMAAN

PERSEPSI TENTANG PROSES


TENDER E-KATALOG DAN
PEMAHAMAN APLIKASI SIMPAN

Oleh:
BBPJN SUMATERA UTARA

07 JULI 2023

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
01.
PEMBELIAN PADA KATALOG ELEKTRONIK SEKTORAL
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT BIDANG BINA MARGA
(SURAT EDARAN NOMOR: 17 /SE/Db/2023)

Judul Paparan 2
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PEMBELIAN PADA KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

1. Pemesanan oleh :

PEJABAT PENGADAAN PPK

untuk paket E-Purchasing dengan nilai paling banyak untuk paket E-Purchasing dengan nilai di atas
Rp200.000.000,00 untuk Provinsi selain Provinsi Papua Rp200.000.000,00 untuk Provinsi selain Provinsi Papua
dan Provinsi Papua Barat serta paling banyak dan Provinsi Papua Barat serta di atas
Rp1.000.000.000,00 untuk wilayah Provinsi Papua dan Rp1.000.000.000,00 untuk wilayah Provinsi Papua dan
Provinsi Papua Barat. Provinsi Papua Barat.

2. Untuk nilai paket pekerjaan di dalam satu RUP di atas pagu dana Rp25.000.000.000,00, Pejabat Pembuat
Komitmen selain memilih Penyedia Jasa utama juga wajib memilih Penyedia Jasa dengan kualifikasi usaha
kecil atau subspesialis tertentu untuk pekerjaan sederhana atau subspesialis tertentu dalam paket
pekerjaan tersebut

3
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PEMBELIAN PADA KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

3. Harga satuan tayang pada katalog elektronik merupakan harga wajar, dapat berupa harga nasional atau
harga yang berlaku di suatu lokasi layanan per Kabupaten/Kota atau per Pulau jika dalam satu Kabupaten/
Kota terdapat lebih dari satu Pulau, dan sudah termasuk biaya-biaya

• bahan/ material • Pengemasan


• Tenaga • pengujian pengendalian mutu
• Peralatan • biaya tidak langsung dan keuntungan
• pengerjaan/ pemasangan/ pengolahan • pajak-pajak yang berlaku, retribusi dan lain-lain.

4. Biaya mobilisasi dan SMKK dihitung berdasarkan volume dan lokasi pekerjaan yang diketahui pada
saat pemesanan dan dinputkan ke dalam komponen ongkos kirim pada sistem katalog
elektroniknya.

5. Prioritas Penggunaan Produk dari Penyedia dengan Kualifikasi Usaha


a) Apabila nilai paket pengadaan barang/jasa dengan nilai pagu anggaran sampai dengan Rp15.000.000.000,00 maka
PPK/Pejabat Pengadaan memilih penyedia dengan kualifikasi usaha kecil untuk barang/jasa yang dibutuhkan
b) Apabila kondisi pada poin a tidak dapat dipenuhi maka PPK/Pejabat Pengadaan dapat memilih penyedia katalog
elektronik dengan kualifikasi usaha non kecil

4
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PEMBELIAN PADA KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

5. Prioritas Penggunaan Produk dari Penyedia dengan Kualifikasi Usaha


a) Apabila nilai paket pengadaan barang/jasa dengan nilai pagu anggaran sampai dengan Rp15.000.000.000,00 maka
PPK/Pejabat Pengadaan memilih penyedia dengan kualifikasi usaha kecil untuk barang/jasa yang dibutuhkan
b) Apabila kondisi pada poin a tidak dapat dipenuhi maka PPK/Pejabat Pengadaan dapat memilih penyedia katalog
elektronik dengan kualifikasi usaha non kecil

6. Khusus untuk pekerjaan konstruksi yang dalam satu paket pekerjaan yang terdiri dari beberapa item
pekerjaan maka dipilih paket produk dengan harga total terendah. Harga total terendah yang dimaksud
diperoleh dari perbandingan total harga satuan tayang masing-masing item pekerjaan setelah masing-
masing item pekerjaan dikali volume yang dibutuhkan

7. Khusus untuk pekerjaan jasa konstruksi apabila memilih produk bukan harga/harga total terendah maka
harus berdasarkan pertimbangan justifikasi teknis yang dapat dipertanggungjawabkan, seperti kapasitas,
pengalaman penyedia, kewajaran harga dan/atau faktor lainnya yang mempengaruhi mutu kualitas
dan/atau waktu konstruksi yang lebih baik.

5
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PEMBELIAN PADA KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pengadaan melakukan E-Purchasing dengan tahapan sebagai berikut:
1. Penyusunan Spesifikasi Teknis
2. Prioritas Penggunaan Produk Dalam Negeri

a. Apabila barang/jasa yang dibutuhkan memiliki jumlah nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan nilai
Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) minimal 40% maka Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pengadaan memilih
produk dalam negeri dengan nilai TKDN paling sedikit 25%
b. Jika kondisi pada poin a tidak dapat dipenuhi, maka Pejabat Pembuat Komitmen/ Pejabat Pengadaan dapat
memilih produk dalam negeri dengan nilai TKDN kurang dari 25%
c. Jika kondisi pada poin a dan b tidak dapat dipenuhi, maka Pejabat Pembuat Komitmen/ Pejabat Pengadaan
dapat memilih produk dengan label Produk Dalam Negeri (PDN) namun belum mempunyai nilai TKDN
d. Jika kondisi pada a, b dan c tidak dapat dipenuhi, maka Pejabat Pembuat Komitmen/ Pejabat Pengadaan dapat
memilih produk impor sesuai dengan ketentuan yang berlaku
e. Jika kondisi pada poin a,b,c dan d tidak dapat dipenuhi, maka Pejabat Pembuat Komitmen / Pejabat Pengadaan
dapat menggunakan metode lain selain E-Purchasing katalog sesuai ketentuan peraturan perundang undangan
f. Untuk perhitungan TKDN pada pengadaan jasa konstruksi jalan dan jembatan tidak diperlukan di awal
penayangan penyedia jasa.

6
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PEMBELIAN PADA KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Dasar pelaksanaan negosiasi harga oleh PPK/Pejabat Pengadaan

A. Tahapan pelaksanaan negosiasi harga oleh PPK/Pejabat Pengadaan


1. Referensi harga yang telah disiapkan
2. Bukti transaksi terakhir atas produk yang tercantum pada katalog elektronik
3. Struktur pembentuk dari harga (Analisa Harga Satuan) yang tercantum pada katalog elektronik
4. Riwayat harga transaksi penyedia sebagaimana tersedia dalam fitur harga terbaik pada aplikasi
katalog elektronik (apabila tersedia)
5. Kebutuhan layanan teknis pendukung.

B. Pejabat Pembuat Komitmen melakukan penyusunan dan penandatanganan Surat Pesanan, Surat Penunjukan
Penyedia Barang dan Jasa (SPPBJ), dan/atau Surat Perjanjian Kerja/ Dokumen Kontrak (apabila diperlukan)
serta mengunggahnya ke aplikasi katalog elektronik. Apabila jumlah transaksi pembelian/purchasing dalam satu
RUP lebih dari satu, maka jumlah surat pesanan sesuai dengan jumlah transaksi. Sedangkan jumlah dokumen
kontrak sesuai dengan jumlah Penyedia Jasa.

7
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PEMBELIAN PADA KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

C. PPK melaporkan pemilihan Calon Penyedia Jasa kepada Kepala Satuan Kerja (nilai purchase sampai dengan
Rp50.000.000.000,00 dan Kepala Balai (nilai purchase di atas Rp50.000.000.000,00 untuk disetujui dengan
melampirkan Laporan Berita Acara Pemilihan Calon Penyedia Jasa yang meliputi :

1) Informasi Paket Pekerjaan (nama paket, lokasi, besaran pagu, tahun anggaran, kode RUP, daftar item-
item pekerjaan, nama PPK, nama Kasatker, dan lain-lain)
2) Nama etalase, kategori produk, dan sub kategori produk yang akan dipilih
3) Daftar seluruh Penyedia Jasa yang tayang di aplikasi sistem katalog elektronik untuk produk item
pekerjaan dan lokasi kabupaten/kota yang sesuai dengan paket pekerjaan yang dimaksud
4) Tabel perbandingan total harga satuan tayang masing-masing ítem pekerjaan setelah masing-masing
dikali volume yang dibutuhkan
5) Calon Penyedia Jasa yang akan dipilih beserta alasan pemilihannya
6) Laporan hasil verifikasi Penyedia Jasa yang dilakukan oleh PPK / Pejabat Pengadaan. Khusus untuk nilai
purchase paling sedikit di atas R 100.000.000.000,00, proses penetapan Penyedia Jasa terpilih dilakukan
oleh Pengguna Anggaran (PA), dalam hal ini Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan
mengacu kepada peraturan yang berlaku. Pejabat Pembuat Komitmen melaporkan dokumen kontrak
kepada Kepala Satuan Kerja (nilai purchase sampai dengan Rp 50.000.000.000,00) dan Kepala Balai

8
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PEMBELIAN PADA KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BAGAN ALIR PEMBELIAN PADA KATALOG ELEKTRONIK SEKTORAL KEMENTRIAN PUPR


A. PEMESANAN OLEH PEJABAT PENGADAAN

9
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PEMBELIAN PADA KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

10
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PEMBELIAN PADA KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

A. PEMESANAN OLEH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

11
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PEMBELIAN PADA KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

12
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PEMBELIAN PADA KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Catatan:
• Teknis pelaksanaan pada kegiatan
nomor 9 sampai dengan nomor
22 dapat dilakukan dalam satu
waktu yang bersamaan
• Teknis pelaksanaan pada kegiatan
nomor 33 sampai dengan nomor
42 dapat dilakukan dalam satu
waktu yang bersamaan.

13
02.
PEDOMAN PENDAMPINGAN DALAM PENERAPAN PRINSIP KEHATI-
HATIAN PADA PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
MELALUI E-Purchasing DENGAN MEKANISME KATALOG
ELEKTRONIK
(SURAT EDARANNOMOR 09 / SE/M/2023)

Judul Paparan 14
TATA CARA PELAKSANAAN PENDAMPINGAN E-Purchasing DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

1. Tata cara pelaksanaan pendampingan pada tahap persiapan E-Purchasing dengan


mekanisme Katalog Elektronik
a. PPK menyusun dokumen persiapan E-Purchasing dengan mekanisme Katalog Elektronik paling
sedikit terdiri dari :

1 2 3 4
DIOKUMEN UNTUK DOKUMEN INFORMASI
DOKUMEN PERSIAPAN DOKUMEN LAINNYA PEKERJAAN KONSTRUKSI KETERSEDIAAN PRODUK
BARANG
• Spesifikasi teknis • Rancangan kontrak (surat • Perhitungan perkiraan anggaran • Ketersediaan produk di katalog
• Prioritas Penggunaan Produk pesanan dan/ atau surat biaya elektronik
Dalam Negeri (PDN) perjanjian kerja) • Detail Engineering Design (DED) • Kesesuaian spesifikasi
• Prioritas penggunaan produk dari • Rencana metode pemilihan • Rencana penetapan uang muka • Kesesuaian harga
penyedia dengan kualifikasi penyedia (negosiasi harga/ mini dan jaminan uang muka • Kandungan TKDN / PDN
usaha kecil serta koperasi kompetisi/ competitive catalog). • Rencana jaminan pelaksanaan • Kemampuan Penyedia dalam
• Pengumpulan referensi harga • Rencana jaminan pemeliharaan menyediakan Produk Barang
/retensi. (Kapasitas produksi atau Stock).

15
TATA CARA PELAKSANAAN PENDAMPINGAN E-Purchasing DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

b. PPK secara berjenjang melalui Kepala Balai/ Unit Kerja mengajukan permohonan pendampingan
persiapan pengadaan barang/jasa kepada UKI pemilik paket pekerjaan dengan nilai pagu anggaran di
atas Rp15.000.000.000,00 dengan melampirkan dokumen persiapan

c. Dalam hal nilai pagu anggaran di atas Rp50.000.000.000,00, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Unit
Organisasi dapat mengajukan permintaan konsultasi kepada Inspektorat Jenderal disertai berita acara
Dari Medan
hasil pendampingan UKI pemilik paket pekerjaan dan dokumen

d. Pemberian layanan konsultasi ole Inspektorat Jenderal berupa pemberian saran dan/atau pertimbangan
yang bersifat tidak mengikat tapa mencampuri kewenangan penyelenggara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

e. PPK melakukan finalisasi Dokumen Persiapan dalam hal terdapat catatan berdasarkan hasil
pendampingan UKI pemilik paket pekerjaan.

f. PPK dapat mengusulkan lebih dari 1 calon penyedia dalam 1paket pekerjaan.

16
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DENGAN MEKANISME KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM TAHAP PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA


MELALUI E-Purchasing DENGAN MEKANISME KATALOG ELEKTRONIK
PPK menerapkan prinsip kehati-hatian pada tahap pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui E-
Purchasing dengan mekanisme Katalog Elektronik untuk paket senilai di atas Rp15.000.000.000,00 dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Pada saat melakukan E-Purchasing dengan mekanisme Katalog Elektronik, PPK dibantu oleh Tim Teknis
Dari Medan
E-Purchasing dengan mekanisme Katalog Elektronik yang ditetapkan oleh KPA.
2. Tim Teknis E-Purchasing dengan mekanisme Katalog Elektronik berjumlah gasal yang terdiri atas:
- unsur PPK pemilik paket
- unsur perancang
- tim teknis dari KPA
- unsur lain yang kompeten.
3. Seluruh tahapan E-Purchasing dengan mekanisme Katalog Elektronik didokumentasikan secara
elektronik antara lain print screen dan/atau history log oleh PPK/ Pejabat Pengadaan
4. Dalam melakukan negosiasi selain menggunakan aplikasi E-Purchasing dengan mekanisme Katalog
Elektronik juga dapat dilengkapi dengan penggunaan teknologi informasi terkini lainnya antara lain video
conference dan memiliki bukti rekam.
5. PPK dan Tim Tenis menandatangani pakta integritas.

17
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DENGAN MEKANISME KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ALUR PENDAMPINGAN PADA PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI E-Purchasing


DENGAN MEKANISME KATALOG ELEKTRONIK

Dari Medan

6
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DENGAN MEKANISME KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Dari Medan

7
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DENGAN MEKANISME KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Dari Medan

8
03.
KETENTUAN EVALUASI PERIZINAN USAHA DAN
PERSYARATAN SERTIFIKAT BADAN USAHA
(SBU)
(SURAT NOMOR BK 01-DK/224)

Judul Paparan 21
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KETENTUAN PERIZINAN USAHA DAN PERSYARATAN SBU KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

1. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi adalah sebagai berikut :

a. Persyaratan perizinan berusaha di bidang jasa konstruksi dipenuhi sesuai ketentuan sebagai
berikut :

1) Memiliki Nomor lnduk Berusaha (NlB) dan Sertifikat Standar terverifikasi (untuk Badan Usaha yang
memiliki SBU KBLI 2020).
Dari Medan
2) Dalam hal Sertifikat Standar sebagaimana dimaksud pada angka 1) belum Terverifikasi, peserta
menyampaikan NlB, Sertifikat Standar belum terverifikasi dan tangkapan layar laman OSS yang
mencantumkan bahwa Sertifikat Standar sedang menunggu verifikasi.

3) Memiliki Nomor lnduk Berusaha (NlB) dan SBU yang masih berlaku (untuk Badan Usaha yang memiliki
SBU KBLI 2017).

b. Penyesuaian Model Dokumen Pemilihan (MDP) terkait persyaratan perizinan berusaha tercantum
dalam lampiran l.

22
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KETENTUAN PERIZINAN USAHA DAN PERSYARATAN SBU KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

2. Ketentuan Persyaratan Kualifikasi dan Persyaratan Teknis adalah sebagai berikut :

a. Pokja Pemilihan mensyaratkan subklasifikasi SBU Spesialis, tanpa mensyaratkan kualifikasi usaha peserta.

b. Pokja Pemilihan menetapkan persyaratan kualifikasi dan teknis untuk pekerjaan spesialis sesuai ketentuan
di Dokumen Pemilihan.

Dari Medanll.
c. Penyesuaian Model Dokumen tercantum dalam lampiran

23
04.
PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGALAMAN
(SIMPAN)
(SURAT NOMOR BK 0404-DK/253)

Judul Paparan 24
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGALAMAN (SIMPAN) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

1. Ketentuan dan tata cara evaluasi untuk badan usaha adalah sebagai berikut :

a. Evaluasi pengalaman Badan Usaha, Personel Manajerial, dan Tenaga Ahli pada tender/penunjukan langsung
pekerjaan konstruksi, pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun atau seleksi/penunjukan
langsung jasa konsultansi konstruksi didasarkan pada data pengalaman yang disampaikan melalui SPSE
dan tercantum pada SIMPAN (Sistem lnformasi Pengalaman).

Dari Medan
b. Dalam melakukan evaluasi sebagaimana pada angka 1 huruf a, Pokja Pemilihan melakukan penelusuran data
pengalaman yang tercantum dalam SIMPAN melalui Sistem lnformasi Pengadaan Barang/Jasa (SIPBJ).

2. Ketentuan dan tata cara evaluasi pengalaman :

a. Evaluasi pengalaman Badan Usaha, Personel Manajerial, dan Tenaga Ahli pada tender/penunjukan langsung
pekerjaan konstruksi, pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun atau seleksi/penunjukan
langsung jasa konsultansi konstruksi didasarkan pada data pengalaman yang disampaikan melalui SPSE
dan tercantum pada SIMPAN (Sistem lnformasi Pengalaman).

b. Dalam melakukan evaluasi sebagaimana pada angka 1 huruf a, Pokja Pemilihan melakukan penelusuran data
pengalaman yang tercantum dalam SIMPAN melalui Sistem lnformasi Pengadaan Barang/Jasa (SIPBJ).

25
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGALAMAN (SIMPAN) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

2. Ketentuan dan tata cara evaluasi pengalaman adalah sebagai berikut :

a. Pengalaman Badan Usaha/Personel Manajerial/Tenaga Ahli yang tercantum pada isian kualifikasi
dan/atau dokumen penawaran teknis peserta untuk Tender/Seleksi/Penunjukan Langsung yang
diumumkan (Pengumuman Pascakualifikasi atau Prakualifikasi) sebelum 17 April 2023, dapat
dievaluasi walaupun belum tercantum pada SIMPAN.
b. Pengalaman Badan Usaha/Personel Manajerial/Tenaga Ahli yang tercanlum pada isian kualifikasi
Dari Medan
dan/atau dokumen penawaran teknis peserta untuk Tender/Seleksi/Penunjukan Langsung yang
diumumkan (Pengumuman Pascakualifikasi atau Prakualifikasi) mulai 17 April 2023, hanya dievaluasi
apabila tercantum pada SIMPAN.
c. Evaluasi sebagaimana dimaksud pada angka 2 hurul b dilakukan terhadap data pengalaman yang
tercantum pada SIMPAN.
1) sebelum batas akhir pemasukan data kualifikasi (Untuk tender/seleksi metode prakualifikasi).
2) sebelum batas akhir pemasukan dokumen penawaran (Untuk tender/seleksi metode pascakualifikasi
dan seleksi).
d. Data pengalaman sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf c yang sudah tercantum dalam SIMPAN
tidak perlu dilakukan klarifikasi.
e. Pokja menambahkan ketentuan pada MDP terkait penerapan SIMPAN untuk evaluasi pengalaman badan
usaha, personil manajerial dan personil inti tenaga ahli sesuai tercantum dalam lampiran I - lll.
26
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGALAMAN (SIMPAN) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

3. Ketentuan dan tata cara evaluasi bukti kepemilikan peralatan utama adalah sebagai berikut :

a. Pada tender pekerjaan konstruksi dan pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun,
menambahkan ketentuan bahwa selain mensyaratkan bukti kepemilikan dan/atau surat penguasaan (untuk
peralatan berupa milik sendiri/sewa beli/sewa) juga dapat menyampaikan bukti berupa Dokumen QR Code
Pencatatan Alat pada Sistem lnformasi laterial dan Peralatan Konstruksi (SIMPK).
Dari Medan
b. Evaluasi bukti kepemilikan peralatan utama sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas dilakukan dengan
memindai (scan) QR Code yang disampaikan oleh peserta pemilihan dalam dokumen penawaran
teknis.

c. Penyesuaian MDP terkait evaluasi bukti peralatan yang tercatat di SIMPK tercantum dalam lampiran lV.

27
05.
TIM PENELITI PEMBELIAN PADA KATALOG
ELEKTRONIK SEKTORAL NILAI PURCHASE DI
ATAS R. 50.000.000.000 TAHUN ANGGARAN
2023
(SK NOMOR 129/KPTS-Bb2/2023)

Judul Paparan 28
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
TIM PENELITI PEMBELIAN PADA KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Dalam rangka pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa bidang Jalan dan Jembatan melalui pembelian
pada katalog elektronik, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Utara membentuk
Tim Peneliti Pembelian pada Katalog Elektronik dengan Nilai Purchase di atas Rp. 50.000.000.000
di lingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Utara Tahun Anggaran 2023

Dari Medan
SUSUNAN TIM PENELITI PEMBELIAN TA 2023

29
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
TIM PENELITI PEMBELIAN PADA KATALOG ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Tugas Tim Peneliti Pembelian pada Katalog Elektronik TA 2023 adalah sebagai berikut :

1 Memeriksa laporan berita acara pemilihan calon penyedia jasa yang disampaikan Kepala Satuan Keria kepada Kepala Balai
Besar PelaksanaanJalan Nasional Sumatera Utara

2 Melakukan proses pemeriksaan jika ada catatan perbaikan dari hasil pemeriksaan laporan berita acara pemillhan calon
penyedia jasa

32 Meminta klarifikasi atas laporan hasil penelitian dari Laporan Beria AcaraPemilihan Calon Penyedia Jasa yang telah dilakukan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen Dari Medan

4 Menyusun rekomendasi pemenuhan persyaratan pemilihan penyedia jasa

5 Menyampaikan rekomendasi pemenuhan persyaratan pemilian penyedia jasa kepada Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional Sumatera Utara

6 Memeriksa kesesuaian draft dokumen kontrak dengan surat pesanan danSPPBJ yang disampaikan Kepala Satuan Keria
kepada Kepala Balai BesarPelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Utara Utara

72 Melakukan proses pemeriksaan jika ada catatan perbaikan draft dokumen kontrak dengan Surat Pesanan dan SPPBJ

8 Menyampaikan hasil pemeriksaan kesesuaian draft dokumen kontrak dengan surat pesanan dan SPPBJ kepada Kepala Balai
Besar Pelaksanaan JalanNasional Sumatera Utara Utara

29
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KETERPADUAN PERENCANAAN INFRASTRUKTUR JALAN


BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL SUMATERA UTARA
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
31

Anda mungkin juga menyukai