Anda di halaman 1dari 34

AKREDITASI DAN STRATEGI MUTU LAYANAN

KESEHATAN DI UNIT TRANSFUSI DARAH

DIREKTORAT MUTU DAN AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN

JAKARTA, 28 APRIL 2021


ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS
PENINGKATAN AKSES & KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
STRATEGI PENINGKATAN MUTU
TAHUN 2020 - 2024

PENGUATAN SISTEM KESEHATAN

Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar & Rujukan

Meningkatnya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Bagi masyarakat

Penyempurnaan Sistem Akreditasi


(Standar dan Instrumen Akreditasi, Sistem Informasi, Penyelenggaraan Survei)
Terlaksananya Pengukuran Mutu Pelayanan
Terlaksananya Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
Kesehatan Di Fasyankes
Intervensi Peningkatan Mutu
Fasyankes
8 INDIKATOR DI UTD

7 INDIKATOR DI LABKES

REGISTRASI & 13 INDIKATOR DI RS


LISENSI
SESUAI 6 INDIKATOR DI PKM
REGULASI INDIKATOR
MUTU& INSIDEN
KES PASIEN
FASYANKES
Sarana

Prasarana PENILAIAN
TATA KELOLA DAN AKREDITASI
Alat Kesehatan KEPEMIMPINAN
Sumber Daya
Kesehatan
KEBIJAKAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN MENANGANI PANDEMI COVID-19

Menerapkan Protokol Kesehatan dan


PELAYANAN TRANSFUSI DARAH Adaptasi Kebiasan Baru di UTD TataLaksana Covid-19

Peraturan Menteri Kesehatan SK Menteri Kesehatan Nomor SK Menteri Kesehatan


Nomor 91 Tahun 2015 Tentang Hk.01.07/Menkes/1591/2020 Republik Indonesia Nomor
STANDAR PELAYANAN Tentang Protokol Kesehatan Di Hk.01.07/Menkes/413/2020
TRANSFUSI DARAH Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tentang Pedoman
Dlm Rangka Pencegahan Dan Pencegahan Dan
Pengendalian Covid-19 Pengendalian Covid-19

Instrumen Monev UTD Protokol tatalaksana


Terapi Covid-19
Penyempurnaan
Penyelenggaraan
Akreditasi
PENYEMPURNAAN PENYELENGGARAAN AKREDITASI F
ASYANKES
SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU FASYANKES
Konsep Penyelenggaraan Akreditasi Fasyankes menggambarkan tentang Upaya
Peningkatan mutu fasyankes secara berkesinambungan sebagai sebuah sistem
yang terdiri atas 3 komponen, yaitu:
1. Persiapan Akreditasi
2. Pelaksanaan Akreditasi
3. Pasca Akreditasi
Persiapan Akreditasi, diselenggarakan oleh:
✓ Tim Pembina Cluster Binaan Dinas Kesehatan Kab/Kota
✓ Tim Mutu Internal

Pelaksanaan Akreditasi terdiri atas kegiatan:


PENYELENGGARAAAN ✓ Survei; dan
AKREDITASI ✓ Penetapan status Akreditasi

Pasca Akreditasi, merupakan kegiatan dalam menjaga mutu pelayanan scr


berkesinambungan setelah penilaan akreditasi, melalui kegiatan:
✓ Penyusunan Perencanaan Perbaikan Strategi (PPS)
✓ Pengukuran Indikator Nasional Mutu (INM)
✓ Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
MEKANISME PENYELENGGARAAN
SURVEI AKREDITASI FASYANKES (USULAN)

FASYANKES
7
Validasi

Analisis &
1 3 Skala prioritas 6 Pelaksanaan Survei
Pembinaan 1 Tim Validator &
termasuk verifikasi Self Assesment 8
Penetapan Pengembangan
Status Standar
Hasil SA
Akreditasi

PPS
Dinkes Kab/Kota INM 5
Insiden Keselamatan Pasein Koordinasi
TPCB
• Dinas Kesehatan Kab/Kota 4
• Pembinaan teknis terkait mutu ,
dapat melibatkan: Dinkes Provinsi
• Bidang/seksi terkait Rekomendasi : Peningkatan Mutu oleh TPCB
• Surveior Tim
• Fasyankes sbg percontohan Surveior Yang Berdomisili : Pelaksanaan & Penetapan
• Organisasi Profesi di Propinsi hasil survei
: Koordinasi
SURAT EDARAN MENTERI KESEHATAN
AKREDITASI FASYANKES
Kegiatan persiapan dan survei akreditasi
RS dan labkes mulai dilakukan setelah Fasyankes yang belum dilakukan

1 status bencana dicabut

Fasyankes yang telah memiliki sertifikat 3 akreditasi :


• membuat pernyataan komitmen untuk
menjaga dan melakukan upaya
akreditasi : menjaga mutu dan berlaku paling lama
• Masa berlaku berakhir sebelum dan 1 tahun sejak bencana dicabut.
sesudah bencana Nasional Covid -19 ,maka

2 sertifikat akreditasi masih tetap berlaku


selama 1 tahun terhitung sejak bencana
dinyatakan dicabut oleh Pemerintah.
4 Pernyataan komitmen disampaikan
kepada Kemenkes melalui email paling
lambat 1 bulan sejak SE ditetapkan.
• Pimpinan fasyankes membuat pernyataan
komitmen untuk menjaga dan melakukan
Fasyankes wajib menerapkan standar

5
upaya peningkatan mutu
1) persyaratan kerja sama BPJS dalam penyelenggaraan pelayanan
Kesehatanatau lembaga lain; dan/atau sebagai bagian budaya mutu dan
keselamatan pasien.
2) persyaratan untuk perpanjangan izin
operasional / peningkatan kelas
RS/Labkes.
KOMITMEN FASYANKES

1 Penyelenggaraan/Operasional
Fasyankes

Menjaga dan Melakukan Upaya


2
Peningkatan Mutu

3 Pemenuhan Standar Fasilitas


Pelayanan Kesehatan
PENGUKURAN INDIKATOR
NASIONAL MUTU
PERTIMBANGAN

untuk memberikan acuan kepada


Dalam rangka Setiap Fasyankes wajib pemerintah pusat, pemerintah
mempertahankan & melakukan pengukuran & daerah, dan Fasyankes dalam
melakukan pengukuran dan
meningkatkan mutu evaluasi mutu yankes evaluasi mutu pelayanan
berkesinambungan sesuai indicator mutu kesehatan sesuai dengan
indikator yang ditetapkan
INDIKATOR MUTU NASIONAL
Tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan mutu
pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan

kepentingan
Untuk menilai apakah transparansi publik
upaya yang telah
dilakukan dapat
meningkatkan keluaran
pelayanan kesehatan;

Memberikan umpan
balik kepada fasyankes
Untuk pembelajaran
menggunakan praktik terbaik
yang diperoleh melalui
proses kaji banding
Proses Penetapan Indikator Nasional Mutu
Pelayanan

Pemilihan Penetapan
Brainstorming Uji Coba
INM INM
INDIKATOR MUTU NASIONAL

Puskesmas, TPMD, RS,


INM Rumah Sakit Laboratorium Kesehatan
dan Unit Transfusi Darah.

INM Puskesmas
RUANG Dinas Kesehatan
INM Laboratorium LINGKUP SASARAN Kabupaten/ Kota

INM UTD Dinas Kesehatan Provinsi

INM TPMD Kementerian Kesehatan


TAHAPAN PENGUKURAN INDIKATOR MUTU

01 02 03 04
KOMUNIKASI
PENGUMPULAN VALIDASI ANALISA DAN
DATA DATA DATA. PELAPORAN
RUMAH SAKIT UTD
•Kepatuhan
• Kepatuhan
Identifikasi Pasien
7
penggunaan
formularium nasional • Kepatuhan Kebersihan Tangan
1 1
•Kepatuhan
• Waktu tanggap
Kebersihan tangan
pelayanan SC 8
2 Emergensi
Laboratorium • Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri
•Kepatuhan terhadap 2
Clinical Pathway
• Waktu tunggu
Rawat Jalan
9
3 •Kepatuhan upaya •Kepatuhan Kebersihan
pencegahan risiko 1 Tangan
• Penundaan Operasi 10 pasien jatuh
3
• Pemenuhan Kebutuhan Darah oleh UTD
Elektif
4 •Kepuasan pasien dan
•Kepatuhan
Penggunaan Alat
keluarga 2
• Kepatuhan waktu
visit dokter
11 Pelindung Diri

5
penanggung jawab
pelayanan •Kecepatan waktu •Kepatuhan Identifikasi
4
• Donasi dari Pendonor Darah Sukarela
tanggap komplain Pasien/Spesimen/Sam
12 3 pel
• Pelaporan hasil
kritis laboratorium
6 •Kepatuhan
Penggunaan APD •Kepatuhan Pelaporan • Hasil Pemeriksaan Gol. Darah Pendonor yang
13 Hasil Kritis
4 5 Berbeda Dengan Uji Konfirmasi Gol. Darah
•Kejadian
Sampel/Spesimen
PUSKESMAS 5 Yang Hilang
6
• Suhu Penyimpanan Produk Darah Sesuai Standar
•Pengulangan Hasil
6 Pemeriksaan

•Kepuasan Pengguna
7
• Darah Yang Dikembalikan ke UTD
7 Layanan

8
• Kepuasan Pengguna Layanan
KESELAMATAN PASIEN
10 FAKTA KESELAMATAN PASIEN(WHO)
Investasi dalam upaya
Pasien cedera merupakan Penggunaan obat yang menurunkan insiden
penyebab ke 14 beban tidak aman membahayakan keselamatan pasien
penyakit global jutaan dan biaya miliaran mengakibatkan penghematan
(TBC & malaria) dolar setiap tahun. keuangan yang signifikan

1 dari 10 pasien yang 15% biaya kesehatan


dirawat di RS, cedera akibat terpakai untuk mengatasi
insiden keselamatan, 50% kejadian yang tidak
dapat dicegah Kesalahan administrative
diharapkan
merupakan penyebab sampai
Lebih dari 1 juta pasien paska Penggunaan obat yang
dengan separuh kesalahan di
operasi meninggal akibat tidak aman membahayakan
pelayanan primer
komplikasi operasi jutaan dan biaya miliaran
dolar setiap tahun.

Ketidak akuratan dan


HAI’s : 14 dari 100 pasien keterlambatan diagnosis,
yang dirawat di rumah sakit. membahayakan pasien
KESELAMATAN PASIEN & PELAPORAN INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Suatu sistem yang membuat asuhan
pasien lebih aman
• asesmen risiko,
• identifikasi dan pengelolaan risiko Setiap kejadian yang tidak disengaja
pasien,
• pelaporan dan analisis insiden,
• kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya,
• implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan
• mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat Kondisi yg mengakibatkan /
melaksanakan suatu tindakan atau tidak berpotensi mengakibatkan cedera
mengambil tindakan yang seharusnya yang dapat dicegah pada pasien.
diambil.
Tujuan Pengaturan

Meningkatkan Mutu Pelayanan Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Melalui Penerapan Manajemen Risiko
Dalam Seluruh Aspek Pelayanan Yang Disediakan
Oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan

22
PENYELENGGARAAN KESELAMATAN PASIEN
Setiap fasilitas pelayanan kesehatan
harus menyelenggarakan Keselamatan Sistem pelayanan harus menjamin
Pasien, melalui pembentukan system pelaksanaan:
pelayanan yang menerapkan :
asuhan pasien lebih aman, melalui upaya
yang meliputi asesmen risiko, identifikasi
dan pengelolaan risiko pasien
7 standar Keselamatan Pasien

pelaporan dan analisis insiden, kemampuan


belajar dari insiden, dan tindak lanjutnya
6 sasaran Keselamatan Pasien
implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko & mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan
7 langkah menuju Keselamatan akibat melaksanakan suatu tindakan / tidak
Pasien mengambil tindakan yang seharusnya
diambil
23
Penanganan Insiden
Fasyankes harus melakukan penanganan
kejadian sentinel KTD yang mengakibatkan
Setiap fasilitas pelayanan kesehatan kematian, cedera permanen, atau cedera
berat yang temporer dan membutuhkan
harus melakukan penanganan intervensi utk mempetahankan kehidupan,
Insiden baik fisik maupun psikis, yang tidak terkait
dengan perjalanan penyakit atau keadaan
pasien

1 • Meningkatkan mutu pelayanan & keselamatan pasien


2 • Dengan pembentukan Tim Keselamatan pasien
• kegiatan berupa pelaporan, verifikasi, investigasi, dan analisis
3 penyebab Insiden tanpa menyalahkan, menghukum, dan
mempermalukan seseorang.
Pelaporan Insiden keselamatan pasien
(ps 18, 19)
Dilaporkan
internal dalam Investigasi
2x24 jam Verifikasi oleh tim (wawancara &
keselamatan pasien pemeriksaan
Kepada Tim dokumen)
KesPasien

Root cause
analysis
Grading Rekomendasi
(sesuai hasil
grading)
Tujuan :
• untuk menurunkan Prinsip :
insiden • harus dijamin
FASYANKES harus melakukan Setelah dianalis & • mengoreksi sistem dalam keamanannya, bersifat
pelaporan Insiden eksternal mendapat rekomendasi rangka meningkatkan rahasia, anonim (tanpa
(online atau tertulis) dan solusi Keselamatan Pasien dan identitas), dan tidak
tidak untuk mudah diakses oleh
menyalahkan orang (non orang yang tidak berhak
blaming).

25
Jenis Pelaporan Keselamatan Pasien

Laporan Pimpinan
Internal Fasyankes
Pelaporan setiap KNC/KTD/KTC/KPC yang
menimpa pasien
Laporan KP
Fasyankes

Laporan KNKP
Eksternal
Pelaporan secara elektronik setiap KTD/KTC/sentinel
event yang menimpa pasien dan telah dilakukan
analisa penyebab, rekomendasi dan solusinya
APLIKASI MUTU FASYANKES

APLIKASI INM

FORM IKP

UPLOAD DOKUMEN
KOMITMEN MUTU

mutufasyankes.kemkes.go.id
KESIAPAN UTD DALAM
MENGHADAPI PANDEMI
COVID-19
M O N E V K E S I A PA N U T D

Penyediaan menghentikan
menunda Memberikan
pelayanan laju transmisi/ penyebaran pelayanan transfusi
transfusi darah penularan .
penularan darah
optimal
yang bermutu &
memperhatikan
keselamatan pasien

Mengoptimalkan kemampuan UTD dari komitmen menjaga & meningkatkan mutu


pelayanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI MUTU UTD

Dilakukan secara berkala Dinas


Menyediakan acuan yang terstandar Kesehatan Kab/Kota dan dapat
Tujuan 1 melibatkan Dinas Kesehatan
bagi Kementerian Kesehatan, Dinkes
Prov / Kabupaten/Kota, Fasyankes Provinsi.

dan pemangku kepentingan lain,


dalam melakukan pemantauan dan Tujuan 2 Instrumen berisi :
evaluasi mutu pelayanan fasyankes di • Informasi umum
era pandemic COVID-19 dan • Penyelenggaraan Mutu

Adaptasi Kebiasaan Baru. Pelaksana • Efektifitas Pelayanan


• Penjaminan Mutu (Audit Internal,
INM, Penerapan Kewaspadaan
Membantu fasyankes untuk tetap Universal, Keselamatan Pasien
mempertahankan dan melakukan dan Pendonor)
Instrumen
peningkatan mutu di era AKB • Adaptasi Kebiasaan baru

Hasil Pemantauan dan Evaluasi


Hasil diberikan kepada fasyankes untuk
menjadi dasar upaya peningkatan
mutu di fasyankes
PEMBINAAN MUTU OLEH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

KONSEP PEMBINAAN WAKTU PEMANTAUAN EVALUASI


TERPADU OLEH PERIODIK DAN MELALUI HASIL SELF MELALUI PERTEMUAN
SEMUA BERKESINAMBUNGAN ASSEMENT YG MONEV MUTU
BIDANG/BAGIAN DILAKUKAN OLEH UTD SETAHUN SEKALI
YANG ADA DI DINAS SCR PERODIK
KESEHATAN

METODE PELAPORAN TOOLS


✓ LANGSUNG TERPADU OLEH TIM INSTRUMEN MONEV
✓ TIDAK LANGSUNG PEMBINA DIKETAHUI MUTU UTD
KEPALA DINAS
KESEHATAN
TERIMA KASIH
INM UTD
KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD (100%)
(≧85%)

98% 79% 90% 83% 100% 100%


63% 48% 58%
58% 67% 67%
UTD PMI Provinsi UTD PMI Pandeglang
0%
UTD PMI Serang UTD PMI Kota UTD PMI Cianjur
0% 0%
UTD PMI Kabupaten UTD PMI Kota Bandung UTD PMI Kota UPTD Transfusi Darah UTD PMI Provinsi Bali 50%
Lampung Tangerang Selatan Cirebon Semarang Dinkes Prov.Sulsel

0% 0% 0% 0%
DATA UTD
UTD PMI Provinsi UTD PMI Pandeglang UTD PMI Serang UTD PMI Kota UTD PMI Cianjur UTD PMI Kabupaten UTD PMI Kota Bandung UTD PMI Kota Semarang UPTD Transfusi Darah UTD PMI Provinsi Bali
Lampung Tangerang Selatan Cirebon Dinkes Prov.Sulsel

YG MENGISI APLIKASI INM


PEMENUHAN KEBUTUHAN DARAH OLEH UTD (100%) DONASI DARI PENDONOR DARAH SUKARELA (≧90%)

93%
83% 83% 78%
75%
96% 94%
85% 85%
77% 70% 68% 42% FASYANKES JUMLAH
24%
UTD PMI Provinsi UTD PMI Pandeglang
0%
UTD PMI Serang UTD PMI Kota Tangerang UTD PMI Cianjur
0%
UTD PMI Kabupaten
0%
UTD PMI Kota Bandung UTD PMI Kota Semarang UPTD Transfusi Darah UTD PMI Provinsi Bali UTD PMI Provinsi UTD PMI Pandeglang
0%
UTD PMI Serang UTD PMI Kota UTD PMI Cianjur
0%
UTD PMI Kabupaten
0%
UTD PMI Kota Bandung UTD PMI Kota Semarang UPTD Transfusi Darah UTD PMI Provinsi Bali
Lampung Selatan Cirebon Dinkes Prov.Sulsel Lampung Tangerang Selatan Cirebon Dinkes Prov.Sulsel

UTD 10
HASIL PEMERIKSAAN GOL. DARAH PENDONOR YANG BERBEDA SUHU PENYIMPANAN PRODUK DARAH SESUAI STANDAR (100%)
DENGAN UJI KONFIRMASI GOL.DARAH (≦2%)

100% 100% 100% 99%


12% 83%

58% 58%
6%

0%
UTD PMI Provinsi UTD PMI Pandeglang
0%
UTD PMI Serang
0%
UTD PMI Kota Tangerang UTD PMI Cianjur
0%
UTD PMI Kabupaten
0% 0% 0%
UTD PMI Kota Bandung UTD PMI Kota Semarang UPTD Transfusi Darah
0%
UTD PMI Provinsi Bali UTD PMI Provinsi UTD PMI Pandeglang
0%
UTD PMI Serang UTD PMI Kota UTD PMI Cianjur
0%
UTD PMI Kabupaten UTD PMI Kota Bandung UTD PMI Kota Semarang UPTD Transfusi Darah
0%
UTD PMI Provinsi Bali
Lampung Selatan Cirebon Dinkes Prov.Sulsel Lampung Tangerang Selatan Cirebon Dinkes Prov.Sulsel

DARAH YANG DIKEMBALIKAN KE UTD (≦1%) KEPUASAN PENGUNA LAYANAN (>76,66)

78% 81% 82% 76%


16% 74% 75%

3%
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 1% 0% 0% 0% 0%
UTD PMI Provinsi UTD PMI Pandeglang UTD PMI Serang UTD PMI Kota Tangerang UTD PMI Cianjur UTD PMI Kabupaten UTD PMI Kota Bandung UTD PMI Kota Semarang UPTD Transfusi Darah UTD PMI Provinsi Bali UTD PMI Provinsi UTD PMI Pandeglang UTD PMI Serang UTD PMI Kota UTD PMI Cianjur UTD PMI Kabupaten UTD PMI Kota Bandung UTD PMI Kota Semarang UPTD Transfusi Darah UTD PMI Provinsi Bali
Lampung Selatan Cirebon Dinkes Prov.Sulsel Lampung Tangerang Selatan Cirebon Dinkes Prov.Sulsel
DATA UNIT TRANSFUSI DARAH DI
INDONESIA

JUMLAH UTD BERDASARKAN KELAS


JUMLAH UTD (460)
UTD RSUP UTD TNI/POLRI
9 2
UTD PMI Madya
225 2% Utama
1%

Pratama
UTD RSUD 97%
UTD Dinkes 220
4

Data : 1 Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai