Anda di halaman 1dari 35

MUTU LAYANAN KESEHATAN

DI UNIT TRANSFUSI DARAH

DIREKTORAT MUTU DAN AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN

JAKARTA, 16 JUNI 2021


ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS
PENINGKATAN AKSES & KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
STRATEGI PENINGKATAN MUTU
TAHUN 2020 - 2024

PENGUATAN SISTEM KESEHATAN

Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar & Rujukan

Meningkatnya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Bagi masyarakat

Penyempurnaan Sistem Akreditasi


(Standar dan Instrumen Akreditasi, Sistem Informasi, Penyelenggaraan Survei)
Terlaksananya Pengukuran Mutu Pelayanan
Terlaksananya Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
Kesehatan Di Fasyankes
Intervensi Peningkatan Mutu
Fasyankes
7 INDIKATOR DI UTD

7 INDIKATOR DI LABKES

REGISTRASI & 13 INDIKATOR DI RS


LISENSI
SESUAI 6 INDIKATOR DI PKM
REGULASI INDIKATOR
MUTU& INSIDEN
KES PASIEN
FASYANKES
Sarana

Prasarana PENILAIAN
TATA KELOLA DAN AKREDITASI
Alat Kesehatan KEPEMIMPINAN
Sumber Daya
Kesehatan
JUMLAH UTD DI INDONESIA

JUMLAH UTD (460) JUMLAH UTD BERDASARKAN KELAS


UTD TNI/POLRI
UTD RSUP 2 Madya
UTD PMI 9 2%
225 Utama
1%

Pratama
UTD Dinkes UTD RSUD 97%
4 220

Data : 13 JUNI 2021


Penyelenggaraan
Akreditasi
KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN UNIT TRANSFUSI DARAH

PELAYANAN TRANSFUSI DARAH


Menerapkan Protokol Kesehatan Pandemi Covid-19
dan Adaptasi Kebiasan Baru di UTD

Peraturan Menteri Rancangan Peraturan Menteri SK Menteri Kesehatan Nomor


Kesehatan Nomor 91 Kesehatan Hk.01.07/Menkes/1591/2020 Tentang
Tahun 2015 Tentang Tentang Akreditasi Puskesmas, Protokol Kesehatan Di Fasyankes dlm
STANDAR PELAYANAN Klinik, Laboratorium Kesehatan Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19
TRANSFUSI DARAH dan UTD
Instrumen Monev UTD
MANFAAT STANDAR AKREDITASI
PELAYANAN DARAH

PERBAIKAN
• Digunakan sbg tools TATA KELOLA • Peningkatan
untuk Meningkatkan Mutu
Mutu secara • Institusi
berkesinambungan
(CQI) • Pelayanan
PELAYANAN
DRAFT DARAH
Joint Commision International Accreditation Standards for
Laboratories 3 rd Edition , 2017

PMK Nomor 91 Tahun 2015 tentang Pelayanan


Transfusi Darah .

PMK No 83 Tahun 2014 tentang Unit Transfusi


Darah, Bank Darah Rumah Sakit, dan Jejaring
Pelayanan Transfusi Darah

PP Nomor 7 Tahun 2011 ACUAN


tentang Pelayanan Darah PENYUSUNAN
STANDAR
AKREDITASI UTD
DRAFT STANDAR AKREDITASI PELAYANAN DARAH

STANDAR TEKNIS STANDAR MANAJEMEN

BAB I Akses dan Kontinuitas BAB I Proses Kontrol Lingkungan (PKL)


Ketersediaan Darah (AKKD)
BAB II Proses dan Prosedur Pemeriksaan
BAB II Pengelolaan dan Kepemimpinan (PPP)
(PK) BAB III Rujukan UTD (RUTD)
BAB III Perencanaan dan Kajian
BAB IV Program Mutu Pemeriksaan (PMP)
Manajemen (PKM)

BAB IV Pengelolaan Kontrak dan BAB V Tata Kelola Pendonor (TKP)


Kerjasama (PKK)
PROGRAM NASIONAL
BAB V Program Manajemen Mutu
(PMM) Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
BAB VI Program Keamanan dan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Bayi
Keselamatan (KK)
Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
STRUKTUR STANDAR AKREDITASI PELAYANAN DARAH

BAB

• Standar Akreditasi Pelayanan Darah mencakup harapan kinerja, struktur,


STANDARD atau fungsi yang harus diterapkan agar suatu UTD dapat terakreditasi oleh
Komite Akreditasi Pelayanan Darah

MAKSUD
DAN • menjelaskan makna sepenuhnya dari standar tersebut
TUJUAN

• menuntun UTD dan surveior terhadap apa


ELEMEN yang akan ditinjau dan dinilai selama
PENILAIAN proses survei
PENYELENGGARAAN AKREDITASI FASYANKES
SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU FASYANKES

Konsep Penyelenggaraan Akreditasi Fasyankes menggambarkan tentang Upaya


Peningkatan mutu fasyankes secara berkesinambungan sebagai sebuah sistem
yang terdiri atas 3 komponen, yaitu:
1. Persiapan Akreditasi
2. Pelaksanaan Akreditasi
3. Pasca Akreditasi
Persiapan Akreditasi, diselenggarakan oleh:
 Tim Pembina Cluster Binaan Dinas Kesehatan Kab/Kota
 Tim Mutu Internal

Pelaksanaan Akreditasi terdiri atas kegiatan:


PENYELENGGARAAAN  Survei; dan
AKREDITASI  Penetapan status Akreditasi

Pasca Akreditasi, merupakan kegiatan dalam menjaga mutu pelayanan scr


berkesinambungan setelah penilaan akreditasi, melalui kegiatan:
 Penyusunan Perencanaan Perbaikan Strategi (PPS)
 Pengukuran Indikator Nasional Mutu (INM)
 Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
MEKANISME PENYELENGGARAAN
SURVEI AKREDITASI FASYANKES (USULAN)

FASYANKES
7
Validasi

Analisis &
1 3 Skala prioritas 6 Pelaksanaan Survei
Pembinaan 1 Tim Validator &
termasuk verifikasi Self Assesment 8
Penetapan Pengembangan
Status Standar
Hasil SA
Akreditasi

PPS
Dinkes Kab/Kota INM 5
Insiden Keselamatan Pasein Koordinasi
TPCB
• Dinas Kesehatan Kab/Kota 4
• Pembinaan teknis terkait mutu ,
dapat melibatkan: Dinkes Provinsi
• Bidang/seksi terkait Rekomendasi : Peningkatan Mutu oleh TPCB
• Surveior Tim
• Fasyankes sbg percontohan Surveior Yang Berdomisili : Pelaksanaan & Penetapan
• Organisasi Profesi di Propinsi hasil survei
: Koordinasi
SURAT EDARAN MENTERI KESEHATAN
AKREDITASI FASYANKES

Kegiatan persiapan dan survei akreditasi


RS dan labkes mulai dilakukan setelah Fasyankes yang belum dilakukan

1 status bencana dicabut

Fasyankes yang telah memiliki sertifikat 3 akreditasi :


• membuat pernyataan komitmen untuk
menjaga dan melakukan upaya
akreditasi : menjaga mutu dan berlaku paling lama
• Masa berlaku berakhir sebelum dan 1 tahun sejak bencana dicabut.
sesudah bencana Nasional Covid -19 ,maka

2 sertifikat akreditasi masih tetap berlaku


selama 1 tahun terhitung sejak bencana
dinyatakan dicabut oleh Pemerintah.
4 Pernyataan komitmen disampaikan
kepada Kemenkes melalui email paling
lambat 1 bulan sejak SE ditetapkan.
• Pimpinan fasyankes membuat pernyataan
komitmen untuk menjaga dan melakukan
Fasyankes wajib menerapkan standar

5
upaya peningkatan mutu
1) persyaratan kerja sama BPJS dalam penyelenggaraan pelayanan
Kesehatanatau lembaga lain; dan/atau sebagai bagian budaya mutu dan
keselamatan pasien.
2) persyaratan untuk perpanjangan izin
operasional / peningkatan kelas
RS/Labkes.
KOMITMEN FASYANKES

1 Penyelenggaraan/Operasional
Fasyankes

Menjaga dan Melakukan Upaya


2
Peningkatan Mutu

3 Pemenuhan Standar Fasilitas


Pelayanan Kesehatan
PENGUKURAN
INDIKATOR NASIONAL MUTU
PERTIMBANGAN

Untuk memberikan acuan


kepada pemerintah pusat,
Dalam rangka Setiap Fasyankes wajib pemerintah daerah, dan
mempertahankan & melakukan pengukuran & Fasyankes dalam
meningkatkan mutu evaluasi mutu yankes sesuai melakukan pengukuran dan
berkesinambungan indicator mutu evaluasi mutu pelayanan
kesehatan sesuai dengan
indikator yang ditetapkan
INDIKATOR NASIONAL MUTU
Tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan mutu
pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan

kepentingan
Untuk menilai apakah transparansi publik
upaya yang telah
dilakukan dapat
meningkatkan keluaran
pelayanan kesehatan;

Memberikan umpan
balik kepada fasyankes
Untuk pembelajaran
menggunakan praktik terbaik
yang diperoleh melalui
proses kaji banding
Proses Penetapan
Indikator Nasional Mutu Pelayanan

Pemilihan Penetapan
Brainstorming Uji Coba
INM INM
INDIKATOR NASIONAL MUTU

Puskesmas, TPMD, RS,


INM Rumah Sakit Laboratorium Kesehatan
dan Unit Transfusi Darah.
INM Puskesmas

INM Laboratorium RUANG Dinas Kesehatan


LINGKUP SASARAN Kabupaten/ Kota

INM Unit Transfusi


Dinas Kesehatan Provinsi
Darah
Kementerian Kesehatan
INM TPMD
TAHAPAN PENGUKURAN INDIKATOR MUTU

01 02 03 04
KOMUNIKASI
PENGUMPULAN VALIDASI ANALISA DAN
DATA DATA DATA PELAPORAN
UTD
LABORATORIUM KESEHATAN
RUMAH SAKIT • Kepatuhan Kebersihan Tangan
1 1
•Kepatuhan Kebersihan Tangan

•Kepatuhan Penggunaan Alat


•Kepatuhan
•Kepatuhan
Identifikasi Pasien
penggunaan • Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung 2 Pelindung Diri
7 formularium nasional
1
2 Diri 3
•Kepatuhan Identifikasi
Pasien/Spesimen/Sampel
•Kepatuhan
•Waktu tanggap
Kebersihan tangan •Kepatuhan Pelaporan Hasil Kritis
pelayanan SC 8 4
2 Emergensi • Pemenuhan Kebutuhan Darah oleh UTD
•Kepatuhan terhadap 3 5
•Kejadian Sampel/Spesimen Yang
Hilang
Clinical Pathway
•Waktu tunggu 9
Rawat Jalan •Pengulangan Hasil Pemeriksaan
6
3
•Kepatuhan upaya • Donasi dari Pendonor Darah Sukarela
10
pencegahan risiko
pasien jatuh
4 7
•Kepuasan Pasien
•Penundaan Operasi
Elektif
4 •Kepuasan pasien dan
keluarga
• Hasil Pemeriksaan Gol. Darah PUSKESMAS
11
•Kepatuhan waktu Pendonor yang Berbeda Dengan Uji
5
visit dokter
penanggung jawab •Kecepatan waktu 5 Konfirmasi Gol. Darah
pelayanan tanggap komplain
12

•Pelaporan hasil • Suhu Penyimpanan Produk Darah


•Kepatuhan
6
kritis laboratorium
13
Penggunaan APD 6 Sesuai Standar

7 • Kepuasan Pengguna Layanan


KESELAMATAN
PASIEN
10 FAKTA KESELAMATAN PASIEN(WHO)

Investasi dalam upaya


Pasien cedera merupakan Penggunaan obat yang menurunkan insiden
penyebab ke 14 beban tidak aman membahayakan keselamatan pasien
penyakit global jutaan dan biaya miliaran mengakibatkan penghematan
(TBC & malaria) dolar setiap tahun. keuangan yang signifikan

1 dari 10 pasien yang 15% biaya kesehatan


dirawat di RS, cedera akibat terpakai untuk mengatasi
insiden keselamatan, 50% kejadian yang tidak
dapat dicegah Kesalahan administrative
diharapkan
merupakan penyebab sampai
Lebih dari 1 juta pasien paska Penggunaan obat yang
dengan separuh kesalahan di
operasi meninggal akibat tidak aman membahayakan
pelayanan primer
komplikasi operasi jutaan dan biaya miliaran
dolar setiap tahun.

Ketidak akuratan dan


HAI’s : 14 dari 100 pasien keterlambatan diagnosis,
yang dirawat di rumah sakit. membahayakan pasien
KESELAMATAN PASIEN & PELAPORAN INSIDEN

KESELAMATAN PASIEN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Suatu sistem yang membuat asuhan
pasien lebih aman
• asesmen risiko,
• identifikasi dan pengelolaan risiko Setiap kejadian yang tidak disengaja
pasien,
• pelaporan dan analisis insiden,
• kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya,
• implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan
• mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat Kondisi yg mengakibatkan /
melaksanakan suatu tindakan atau tidak berpotensi mengakibatkan cedera
mengambil tindakan yang seharusnya yang dapat dicegah pada pasien.
diambil.
PENYELENGGARAAN KESELAMATAN PASIEN

Setiap fasilitas pelayanan kesehatan


harus menyelenggarakan Keselamatan Sistem pelayanan harus menjamin
Pasien, melalui pembentukan system pelaksanaan:
pelayanan yang menerapkan :
asuhan pasien lebih aman, melalui upaya
yang meliputi asesmen risiko, identifikasi
dan pengelolaan risiko pasien
7 standar Keselamatan Pasien

pelaporan dan analisis insiden, kemampuan


belajar dari insiden, dan tindak lanjutnya
6 sasaran Keselamatan Pasien
implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko & mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan
7 langkah menuju Keselamatan akibat melaksanakan suatu tindakan / tidak
Pasien mengambil tindakan yang seharusnya
diambil
28
Jenis Pelaporan Keselamatan Pasien

Laporan Pimpinan
Internal Fasyankes
Pelaporan setiap KNC/KTD/KTC/KPC yang
menimpa pasien
Laporan KP
Fasyankes

Laporan KNKP
Eksternal
Pelaporan secara elektronik setiap KTD/KTC/sentinel
event yang menimpa pasien dan telah dilakukan
analisa penyebab, rekomendasi dan solusinya
APLIKASI MUTU FASYANKES

APLIKASI INM

FORM IKP

UPLOAD DOKUMEN
KOMITMEN MUTU

mutufasyankes.kemkes.go.id
KESIAPAN UNIT TRANSFUSI
DARAH DALAM MENGHADAPI
PANDEMI COVID-19
MONEV KESIAPAN UNIT TRANSFUSI DARAH

Penyediaan Menghentikan
Menunda Memberikan
pelayanan Unit laju transmisi/ penyebaran pelayanan Unit
Transfusi Darah penularan .
penularan Transfusi Darah
yang optimal
yang bermutu &
memperhatikan
keselamatan pasien

Mengoptimalkan kemampuan Unit Transfusi Darah dari komitmen menjaga &


meningkatkan mutu pelayanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI MUTU UNIT TRANSFUSI DARAH

Dilakukan secara berkala Dinas


Menyediakan acuan yang terstandar Kesehatan Kab/Kota dan dapat
Tujuan 1 melibatkan Dinas Kesehatan
bagi Kementerian Kesehatan, Dinkes
Prov / Kabupaten/Kota, Fasyankes Provinsi.

dan pemangku kepentingan lain,


dalam melakukan pemantauan dan Tujuan 2 Instrumen berisi :
evaluasi mutu pelayanan fasyankes di • Informasi umum
era pandemic COVID-19 dan • Penyelenggaraan Mutu

Adaptasi Kebiasaan Baru. Pelaksana • Efektifitas Pelayanan


• Penjaminan Mutu (Audit Internal,
INM, Penerapan Kewaspadaan
Membantu fasyankes untuk tetap Universal, Keselamatan Pasien)
mempertahankan dan melakukan Instrumen • Adaptasi Kebiasaan baru
peningkatan mutu di era AKB
Hasil Pemantauan dan Evaluasi
diberikan kepada fasyankes untuk
Hasil menjadi dasar upaya peningkatan
mutu di fasyankes
PEMBINAAN MUTU OLEH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

KONSEP PEMBINAAN WAKTU PEMANTAUAN EVALUASI


TERPADU OLEH PERIODIK DAN MELALUI HASIL SELF MELALUI PERTEMUAN
SEMUA BERKESINAMBUNGAN ASSEMENT YG MONEV MUTU
BIDANG/BAGIAN DILAKUKAN OLEH SETAHUN SEKALI
YANG ADA DI DINAS LABKES SCR PERODIK
KESEHATAN

METODE PELAPORAN TOOLS


 LANGSUNG TERPADU OLEH TIM INSTRUMEN MONEV
 TIDAK LANGSUNG PEMBINA DIKETAHUI MUTU LABKES
KEPALA DINAS
KESEHATAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai