Anda di halaman 1dari 11

FRUSTASI

PSIKOLOGI
TBD 1 B
NAMA ANGGOTA :

1. WAHYU ARI WIBOWO


2. YUSMIN RUMBIA
3. ENDRIYANTI
4. INA TOUNUSSA
Pengertian Frustasi
Kata frustasi berasal dari bahasa latin "frustration" , yaitu perasaan jengkel akibat terhalang dalam
pencapaian tujuan. Semakin penting tujuannya,
semakin besar frustasi yang dirasakan.

Menurut Kartono (2003) frustasi adalah suatu keadaan di mana suatu


kebutuhan tidak dapat terpenuhi dan tujuan tidak dapat tercapai sehingga
mengalami kegagalan.

Sementara itu frustasi menurut ilmu kesehatan mental yaitu seseorang yang mengalami suatu
keadaan, dimana satu kebutuhan tidak bisa terpenuhi, dan tujuan tidak bisa tercapai,sehingga orang
kecewa dan mengalami satu barrier atau halangan dalam usahanya mencapai satu tujuan maka orang
tersebut mengalami frustasi.
Faktor yg mempengaruhi frustasi

1 Faktor lingkungan
adalah keadaan kekecewaan dan
2 Faktor Pribadi goncangan perasaan
yang dialami individu karena gagal
dalam mencapai tujuan yang
adalah faktor yang di awali oleh seseorang
disebabkan oleh adanya rintangan yang
karena kurang
atau bahkan tidak memiliki kemampuan fisik
berasal luar individu
bahkan mental untuk

mencapai tujuan atau cita-cita . 3 Faktor Konflik


adalah frustasi yang terjadi dalam diri
seseorang karena
Ada pertentangan batin dalam diri untuk
mencapai tujuan.
Faktor-faktor dari luar berupa:
 Adat kebiasaan atau peraturan-peraturan masyarakat yang membendung
kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan individu.

 Hal-hal yang mengganggu, lebih-lebih yang berhubungan dengan


kepentingan-kepentingan dan cara-cara hidup individu yang sudah
biasa.

 Kondisi-kondisi sosio-ekonomis yang menghalangi pemenuhan


kebutuhan-kebutuhan dasar jasmaniah individu.
Faktor-faktor dari dalam berupa:

 Kekurangan diri sendiri, seperti kurangnya rasa percaya diri atau


ketakutan pada situasi sosial yang menghalangi pencapaian tujuan.

 Konflik, faktor ini juga dapat menjadi sumber internal dari frustasi saat
seseorang mempunyai beberapa tujuan yang saling berinterferensi satu
sama lain.
Menurut Schneider (dalam Sangadah 2008) frustasi dapat dilihat
dari beberapa aspek yaitu:

 Frustasi dapat ditandai dengan adanya respon yang tidak berarti


Respon ini muncul karena ketidakmampuan untuk melakukan sesuatu dalam kondisi
frustasi. Respon ini berupa respon keluar seperti marah,kesal,iri dan respon kedalam
seperti malu,kecewa dan menangis.

 Kekacauan emosi menimbulkan keadaan yang meledak guna melepaskan ketegangan,


perasaan yang terpendam atau kebingungan.

 Tanda frustasi yang lain adalah kebiasaan yang muncul mudah


menyerah,menghindari diri dari tugas dan posisi yang menuntut tanggung jawab yang
serius.
Reaksi Frustasi Positif
1. Mobilisasi dan penambahan kegiatan, menjadi stimulus sebagai memobilisir segenap energi dan tenaga
hingga mampu menembus setiap rintangan.

2. Bessinung ( Mawas dengan kebeningan hati ), menggugah ikhtiar dan berpikir mengenai masalah
dengan pikiran yang jernih dan ketabahan hati.

3. Resignasi ( Tawakal atau berserah diri ), menerima keadaan dan kesulitan yang dihadapi dengan
perbuatan yang rasional dan perbuatan ilmiah.

4. Kompensasi atau substitusi dari tujuan, usaha mengimbangi kegagalan dan kekalahan dalam satu
bidang, tapi sukses dan menang di bidang lainnya.

5. Sublimasi, usaha mensubstitusi/menggantikan kecenderungan sosial yang tidak sehat dan menyimpang
kepada tingkah laku yang lebih berbudaya dan bisa diterima oleh masyarakat.
Reaksi Frustasi Negatif

1. Agresi, kemarahan yang meluap luap dan penyerangan kasar karena sebuah kondisi mengalami
kegagalan.
2. Regresi, kembalinya sebuah kondisi pada pola pola primitif dan kekanak kanakan misalkan ngompol
dan menghisap ibu jari.
3. Fiksasi, reaksi yang ditimbulkan berupa tindakan/tingkah laku yang berulang-ulang.
4. Pendesakan, usaha yang menghilangkan dan menekan beberapa kebutuhan dan macam-macam emosi
yang tidak menyenangkan ke bawah alam sadar.
5. Rasionalisasi, pembenaran perilaku diri atas suatu gejala dengan membuat perilaku yang tidak rasional
menjadi tindakan yang rasional, menyenangkan, dan benar menurut diri sendiri.
6. Proyeksi dan pembenaran diri, memproyeksikan sikap dan pikiran yang negatif kepada orang lain.
7. Teknik jeruk manis, usaha memberikan atribut atribut yang bagus dan unggul pada semua kegagalan,
kelemahan dan kekurangan masing masing.
8. Teknik anggur asam, usaha memberikan atribut yang jelek atau buruk pada tujuan yang tak bisa
dicapainya.
Cara mengatasi Frustasi
Frustasi dapat direduksi dengan cara memuaskan ketegangan dengan respon-respon yang
dapat diterima baik secara social, moral dan tidak menimbulkan luka pada stabilitas mental
dan emosional. Pemecahan masalah yang dapat dilakukan dengan sehat, baik dan benar
untuk diri sendiri dan orang lain.
 Sharing, seseorang dapat mengungkapkan apa yang membuatnya merasa terbebani
sekaligus untuk mendapat penguatan positif.
 Bertindaklah Fleksibel, dapat menyesuaikan diri dengan situasi baru, ketegangan pun
akan berkurang.
 Lakukan Evaluasi dan Refleksi dari setiap situasi.
 Pikirkan segalanya sebelum bertindak agar bisa didapatkan pemecahan masalah yang
terbaik.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai