Anda di halaman 1dari 5

Claudia Parestu

19011017

Emosi Penyebab Remaja Mudah Marah


1. Pengertian Emosi
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak
menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak
merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Goleman (2002 : 411, dalam
Firmansyah, 2010) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas,
suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk
bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya
emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri
individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati
seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong
seseorang berperilaku menangis.
2. Aspek Kecerdasan Emosional
Goleman (2002:58-59 dalam Firmansyah, 2010) menempatkan kecerdasan
pribadi Gardner dalam definisi dasar tentang kecerdasan emosional yang
dicetuskannya dan memperluas kemampuan tersebut menjadi lima
kemampuan utama, yaitu :
a. Mengenali Emosi Diri Mengenali emosi diri sendiri merupakan suatu
kemampuan untuk mengenaliperasaan sewaktu perasaan itu terjadi.
Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosional, para ahli
psikologi menyebutkan kesadaran diri sebagai metamood, yakni kesadaran
seseorang akan emosinya sendiri.
b. Mengelola Emosi
Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam
menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau
selaras,sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu.Menjaga agar
emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci menuju
kesejahteraan emosi
Sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. Menjaga agar

emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci menuju


Claudia Parestu
19011017

kesejahteraan emosi. Emosi berlebihan, yang meningkat dengan


intensitas terlampau lama akan mengoyak kestabilan kita.
Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk menghibur diri
sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan
dan akibat-akibat yang ditimbulkannya serta kemampuan untukbangkit
dari perasaan-perasaan yang menekan.
c. Memotivasi Diri Sendiri
Presatasi harus dilalui dengan dimilikinya motivasi dalam
diri individu, yang berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri
terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai
perasaan motivasi yang positif, yaitu antusianisme, gairah, optimis dan
keyakinan diri.
d. Mengenali Emosi Orang Lain
Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain disebut juga
empati. Kemampuan seseorang untuk mengenali orang lain atau
peduli, menunjukkan kemampuan empati seseorang. Individu yang
memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal
sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang
dibutuhkan orang lain.
e. Membina Hubungan
Kemampuan dalam membina hubungan merupakan suatu
keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan
keberhasilan antar pribadi.Keterampilan dalam berkomunikasi merupakan
kemampuan dasar dalam keberhasilan membina hubungan. Individu sulit
untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dan sulit juga memahami
keinginan serta kemauan orang lain.

3. Penyebab Remaja Mudah Marah

Kemarahan adalah ekspresi yang akan dikeluarkan oleh remaja


karena banyak hal. Beberapa perilaku kemarahan tersebut akan berhenti
Claudia Parestu
19011017

hingga dirinya menemukan penyebab kemarahannya yang akan


meredakan emosinya sendiri. Walau begitu, umumnya penyebab remaja
mudah marah adalah karena perasaan emosi dan kejadian yang sedang
terjadi, bukan dari perilaku.

Kemarahan yang terjadi pada remaja mungkin saja menjadi hal


yang menakutkan, walaupun pada dasarnya tidak menyebabkan bahaya.
Hal tersebut mungkin akan terjadi berupa kekerasan pada fisik dan verbal,
prasangka buruk, hingga gangguan psikosomatik. Kelainan mudah marah
ini dapat menghancurkan hubungan dengan orang lain, mengganggu
kesehatan fisik, hingga berpengaruh pada masa depannya.

Hal tersebut juga mungkin mempunyai sisi positif karena dirinya


menunjukkan apabila sedang ada masalah. Memang rasa mudah marah
tersebut dapat timbul karena rasa takut. Maka dari itu, kamu sebagai
orangtua, harus membantu untuk mengatasinya. Berikut beberapa
penyebab remaja mudah marah:

1. Merasa Ditindas

Salah satu penyebab seorang remaja mudah marah adalah dirinya


sedang merasa ditindas. Orang tersebut sedang belajar untuk mandiri dan
memandang sebagian besar otoritas sebagai suatu penindasan pada orang
lain. Dirinya akan mencoba banyak kepribadian dan mencocokannya
dengan dirinya. Selain itu, pengaruh lingkungan juga dapat membuatnya
berubah dengan drastis.

2. Depresi

Depresi juga dapat menyebabkan seorang remaja menjadi lebih


mudah untuk marah. Hal ini disebabkan penumpukan rasa sedih dan
tertekan setelah berbulan-bulan tertahan. Hal ini terkadang disertai dengan
Claudia Parestu
19011017

perasaan putus asa, berkurangnya energi, dan tidak merasa ada


kesenangan yang diberikan oleh orang sekitarnya.

3. Perasaan Cemas

Perasaan cemas yang tidak kunjung surut juga dapat menjadi


penyebab remaja menjadi mudah marah. Memang, rasa cemas akan timbul
ketika terjadi suatu peringatan yang penting dan merasakan situasi yang
berbahaya atau sulit. Walau begitu, jika perasaan tersebut tidak kunjung
surut, emosi menjadi tidak stabil dan menyebabkan lebih mudah untuk
marah.

4. Kebingungan secara Sosial

Semua remaja pasti akan masuk ke lingkungan sosial yang baru


ketika akan memasuki tahun ajaran baru. Dirinya akan mulai
menyesuaikan diri dengan teman-teman barunya dan mungkin merasakan
perbedaan latar belakang, serta cara bersosialisasi. Terkadang, proses
tersebut terbilang sulit untuk dilalui.

5. Pubertas

Remaja akan mengalami perubahan hormon dan perkembangan


fisik yang dapat membuatnya menjadi labil secara emosi. Hal ini bisa
menjadi metamorfosis fisik dan fisiologis yang lengkap. Dirinya tidak
mengerti semua yang dirasakannya dan tidak nyaman dengan apa yang
terjadi. Oleh karena itu, dirinya sulit untuk mengontrol emosi yang pada
akhirnya diekspresikan secara meledak-ledak.

Remaja memang menghadapi banyak masalah emosi pada tahap


ini. Dirinya akan menghadapi pertanyaan mengenai identitas, hubungan,
tujuan, hingga perpisahan. Selain itu, hubungan antara anak dan orangtua
Claudia Parestu
19011017

akan berubah setelah memasuki fase remaja yang akan berkembang


hingga dewasa.

Referensi ;
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _____.
(2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Balajar.
Firmansyah, I. (2010). Pengaruh Tingkat Kecerdasan Emosional Terhadap

Prestasi Belajar Siswa SMA Triguna Utama Ciputat. Skripsi. Jakarta: Tidak
Diterbitkan.
Psych Central. Diakses pada 2019. Teenage AngerYour Tango. Diakses
pada 2019. 10 Reasons Why Teens Are Angry

Anda mungkin juga menyukai