KATA
PENGANTAR ..................
............................................
.........................................
i
DAFTAR
ISI ......................................
............................................
.................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ............
............................................
..........................................
1
1
A. Latar
Belakang ...........................
............................................
................................. 1
B. Rumusan
Masalah .............................
............................................
.......................... 2
C. Tujuan
Masalah .............................
............................................
.............................. 2
BAB II
PEMBAHASAN ...............
............................................
2
........................................
3
A. Pengertian Kecerdasan
Emosional .........................
............................................
.... 3
B. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kecerdasan
Emosional .........................
......... 5
C. Langkah-langkah
Pengembangan Kecerdasan
Emosional dalam
Pembelajaran
3
di
Kelas .................................
............................................
.................................... 8
D. Karakteristik
Kecerdasan
Emosional .........................
............................................
9
BAB III
PENUTUP .........................
............................................
......................................
11
4
A.
Kesimpulan .......................
............................................
..........................................
11
B.
Saran .................................
............................................
...........................................
12
DAFTAR
PUSTAKA ........................
............................................
.................................... 13
BAB I
PENDAHUUAN
5
A. Latar Belakang
6
penolakan yang lebih besar dari teman sebaya mereka,
dibandingkan dengan anak yang memiliki emosi positif. Di sisi
lain, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Akbar,
Shah, Khan, Akhter dan Riaz (2011) menunjukkan bahwa
tingginya kecerdasan emosional yang dimiliki oleh siswa akan
berdampak pada prestasi akademik yang dicapai siswa di sekolah.
Peningkatan prestasi akademik ini didukung juga dengan pemberian
pendidikan nilai di sekolah. Goleman (2000b) menyatakan bahwa
pada proses belajar mengajar di sekolah terdapat beberapa siswa
yang tidak dapat meraih prestasi belajar sesuai dengan
kemampuan intelektual yang dimilikinya. Hal ini menunjukkan
bahwa taraf intelektual bukan merupakan satu-satunya faktor
yang menentukan prestasi individu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kecerdasan emosional?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional ?
3. Bagaimana langkah-langkah Pengembangan Kecerdasan
Emosional dalam Pembelajaran di Kelas ?
4. Apa saja Karakteristik kecerdasan emosional ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini antara lain sebagai
berikut yaitu:
1. Mengetahui definisi kecerdasan emosional
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional
3. Mengetahui apa yang mempengaruhi kecerdasan emosional
4. Mengetahui apa saja karakteristik kecerdasan emosional
BAB II
PEMBAHASAN
7
A. Pengertian Kecerdasan Emosiaonal
2
Awang, I. S., Merpirah, M., & Mulyadi, Y. B. (2019). Kecerdasan Emosional Peserta Didik Sekolah Dasar. Profesi
Pendidikan Dasar, 6(1), 41-50.
8
Menurut Goleman, kecerdasan emosional merujuk kepada
kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang
lain,kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan
mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam
hubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosi mencakup
kemampuan-kemampuan yang berbeda tetapi saling melengkapi
dengan kecerdasan akademik (academic intelligence), yaitu
kemampuan-kemampuan kognitif murni yang diukur dengan IQ.
Banyak orang yang cerdas, dalam arti terpelajar, tetapi tidak
mempunyai kecerdasan emosi, sehingga dalam bekerja menjadi
bawahan orang ber-IQ lebih rendah tetapi unggul dalam
keterampilan kecerdasan emosi.
3
Goleman, D. (2000). Kecerdasan emosional. Gramedia Pustaka Utama.
9
keterampilan manajemen hubungan sosial yang termasuk dalam
kompetensi sosial. Kompetensi personal lebih terfokus pada diri
sendiri sebagai seorang individu, sedangkan kompetensi sosial
lebih terfokus pada suatu hubungan kepada orang lain (Bradberry
dan Greaver, 2007:63).Menurut Patton (2001:3), kecerdasan
emosional memiliki arti yang sederhana yaitu keterampilan
menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai sebuah tujuan
dan mampu membangun hubungan yang baik serta mampu meraih
kesuksesan ditempat kerja. Sedangkan menurut Agustian (2006:42),
kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk merasakan
kejujuran dalam hati yang menjadi pusat prinsip untuk mampu
memberikan rasa aman, pedoman, kekuatan serta kebijaksanaan.
Apabila ditinjau dari pendapat para ahli ada dua faktor yang
mempengaruhi kecerdasan emosional seseorang yaitu; faktor internal
10
dan faktor eksternal . Kaitannya dengan faktor internal, banyak
penelitian yang dilakukan oleh para ahli tentang apa yang di sebut
teori dominansi otak. 4
Temuan tersebut pada dasarnya
menunjukkan bahwa masing-masingbelahan otak kiri dan kanan
memiliki fungsi berbeda. Belahan kiri memainkan peranan dalam
proses logis dan verbal yang disebut pembelajaran akademis,
sedangkan belahan kanan lebih pada aktivitas kreatif yaitu irama,
music, gambar dan imajinasi. Idealnya, untuk menghasilkan kerja
otak yang optimal maka pengolahan dan pengembangan dalam
lintasan kedua belahan itu sangat dibutuhkan (Dalam Goleman, 1999:
24-27).Selaras dengan hal tersebut, Goleman menyatakan bahwa
faktor internal yang mempengaruhi kecerdasan emosional yaitu
faktor yang berasal dari dalam diri yang dipengaruhi oleh keadaan
otak seseorang (Dalam Goleman, 1999: 24).
4
Saefullah, Uyoh, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2012, hal. 166.
5
Setyaningrum, R., Utami, H. N., & Ruhana, I. (2016). PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP
KINERJA
11
suatu aktivita bermain sebagai seseorang diluar dirinya
dengan emosi yang menyertai keadaan orang lain.
Menurut Le Dove (Goleman, 1997) bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kecerdasan emosi antara lain:
a. Fisik. Secara fisik bagian yang paling menentukan atau
paling berpengaruh terhadap kecerdasan emosi seseorang
adalah anatomi saraf emosinya. Bagian otak yang
digunakan untuk berfikir yaitu konteks (kadang kadang
disebut juga neo konteks). Sebagai bagian yang berada
dibagian otak yang mengurusi emosi yaitu system limbic,
tetapi sesungguhnya antara kedua bagian inilah yang
menentukan kecerdasan emosi seseorang. Konteks. Bagian ini
berupa bagian berlipat-lipat kira-kira 3 milimeter yang
membungkus hemisfer serebral dalam otak.
Konteksberperan penting dalam memahami sesuatu secara
mendalam, menganalisis mengapa mengalami perasaan
tertentu dan selanjutnya berbuat sesuatu untuk
mengatasinya.
b. Psikis. Kecerdasan emosi selain dipengaruhi oleh kepribadian
individu, juga dapat dipupuk dan diperkuat dalam diri individu.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan
emosi seseorang yaitu secara fisik dan psikis. Secara fisik
terletak di bagian otak yaitu konteks dan sistem limbic, secara
psikis meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan non
keluarga.Faktor lain yang mempengaruhi kecerdasan
emosional adalah faktor eksternal yaitu faktor yang datang
dari luar individu.
12
maupun emosional dari orang tua dan kaum kerabat, tetangga,
teman bermain, lingkungan kerja, lingkungan pembelajaran di
sekolah dan dari dukungan sosial lainnya (Goleman, 1999; ).
Demikian pula pada kecerdasan emosional seseorang yang sangat
dipengaruhi oleh lingkungan dan tidak bersifat menetap. Oleh
karena itu faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi yaitu:
a) pengaruh keluarga,
b) lingkungan sekolah,
c) lingkungann sosial.
13
anak-anak mereka.Orang tua yang awas dapat mengenali
isyarat-isyarat malapetaka emosional pada anak-anak
mereka, isyarat-isyarat itu muncul dalam tingkah laku
seperti makan terlalu banyak, hilangnya nafsu makan, mimpi
buruk, dan keluhan pusing-pusing atau sakit perut.
2. Mengakui emosi itu sebagai peluang untuk kedekatan dan
mengajar, yaitu mengakui emosi anak dan menolong
mereka mempelajari keterampilan-keterampilan untuk
menghibur diri mereka sendiri. 6
3. Mendengarkan dengan penuh empati dan meneguhkan
perasaan anak tersebut, yaitu mendengarkan dan
mengamati petunjuk-petunjuk fisik emosi pada anak. Orang
tua menggunakan imajinasi mereka untuk melihat situasi
tersebut dari titik pandang anak kemudian menggunakan kata-
kata mereka untuk merumuskan kembali dengan cara yang
menenangkan dan tidak mengecam untuk menolong anak-
anak mereka memberi nama emosi-emosi mereka itu.
4. Menolong anaknya menemukan kata-kata untuk memberi
nama emosi yang sedang dialaminya, langkah ini
merupakan langkah yang gampang dan sangat penting
dalam pelatihan emosi, misalnya tegang, cemas, sakit hati,
marah, sedih dan takut. Menyediakan kata-kata dengan cara
ini dapat menolong anak-anak mengubah suatu perasaan
yang tidak jelas, menakutkan, dan tidak nyaman menjadi
sesuatu yang dapat dirumuskan, sesuatu yang mempunyai
batas-batas dan merupakan bagian wajar dari kehidupan
sehari-hari. Studi-studi memperlihatkan bahwa tindakan
memberi nama emosi itu dapat berefek menentramkan
terhadap sistem saraf, dengan membantu anak-anak untuk
6
Thaib, E. N. (2013). Hubungan Antara prestasi belajar dengan kecerdasan emosional. JURNAL ILMIAH DIDAKTIKA:
Media Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran, 13
14
pulih kembali lebih cepat dari peristiwa-peristiwa yang
merisaukan.
5. Menentukan batas-batas sambil membantu anak memecahkan
masalah yang dihadapi, proses ini memiliki beberapa tahap:
a) menentukan batas-batas terhadap tingkah laku yang
tidak pada tempatnya,
b) menentukan sasaran,
c) memikirkan pemecahan yang mungkin
d) mengevaluasi pemecahan yang disarankan berdasarkan
nilai-nilai keluarga, dan menolong anak memilih satu
pemecahan
D. Karakteristik Kecerdasan Emosional
15
terpengaruh oleh perasaan negatif, memiliki konsep diri yang
negatif, tidak mampu menjalin persahabatan yang baik dengan
orang lain, tidak mampu berkomunikasi dengan baik, dan
menyelesaikan konflik sosial dengan kekerasan.
BAB III
PENUTUP
16
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
17
Afero, B., & Adman. (2016). Peran kecerdasan emosional sebagai
faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa. Jurnal
Pendidikan Manajemen Perkantoran, 215-223.
18