Anda di halaman 1dari 6

Rumusa masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kecerdasan emosional (camtumkan bentuk-bentuk emosi)


2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional
Menurut KBBI emosional dapat diartikan menyentuh perasaan ; mengaharukan ; dengan
emosi; beremosi ; penuh emosi. Tingkah laku emosional dapat dibagi menjadi tiga
(Miswari.2017.p.75-76): (1) Marah dan permusuhan, orang bergerak menentang sumber frustasi;
(2) Takut, cemas, khawatir, orang bergerak meninggalkan sumber frustasi; (3) Rasa bersalah dan
rasa duka, orang menghentikan respon-respon terbukanya dan mengalihkan emosi ke dalam
dirinya sendiri.
Kata “emosi” diturunkan dari kata bahasa Perancis, emotion. Emosi merupakan perpaduan
dari beberapa perasaan yang mempunyai intensitas yang relatif tinggi dan menimbulkan suatu
gejolak suasana batin, suatu stirred up or aroused state of the human organization
(Miswari.2017.p.75). Dapat diartikan emosi sebagai suatu perasaan ingin melebihi dari sifat
individu terhadap suatu objek sehingga cenderung berupaya untuk mengekspresikan dan
mengaplikasikannya. Jadi, jika emosi mengarah kepada sikap/keadaan perasaan, maka emosional
mengarah pada karakteristik, ekspresif dari emosi, terpengaruh atau berkaitan dengan emosi.
Menurut Goleman macam-macam emosi itu adalah:
1) Amarah : Beringas, mengamuk, jengkel, benci, kesal hati
2) Kesedihan : Pedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa
3) Rasa Takut : Cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak
tenang
4) Kenikmatan : Senang, bangga, bahagia, gembira, riang, puas
5) Cinta : Penerimaan, persahabatan, kepercayaaan, hormat, kemesraan, kebaikan hati
6) Terkejut : Terkisap, terkejut
7) Jengkel : Hina, jijik, muak, tidak suka
8) Malu : Malu hati, kesal

Sedangkan pengertian kecerdasan emosional mencakup kemampuan-kemampuan mengatur


keadaan emosional diri sendiri dan memahami emosi orang lain. kecerdasan emosional dapat
diartikan dengan kemampuan untuk “menjinakkan” emosi dan mengarahkannya pada hal-hal
yang lebih positif. Seseorang dapat melekukan sesuatu dengan didorongan oleh emosi, dalam arti
bagaimana yang bersangkutan dapat menjadi begitu rasional disuatu saat dan menjadi tidak
rasional pada saat yang lain. Dalam the Nicomachea Ethics pembahasan Aristoteles secara
filsafat tentang kebajikan, karakter dan hidup yang benar, tantangannya adalah menguasai
kehidupan emosional kita dengan kecerdasan (Eva, 2013 p.393). Istilah “kecerdasan emosional”
pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard University
dan John Mayer dari University of New Hampshire untuk menerangkan kualitas-kualitas
emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan. Goleman menyatakan dari hasil banyak
penelitian menyatakan bahwa kecerdasan umum semata-mata hanya dapat memprediksi
kesuksesan hidup seseorang sebanyak 20 % saja, sedangkan 80 % yang lain adalah apa yang
disebutnya Emotional Intelligence. Bila tidak ditunjang dengan pengelolahan emosi yang sehat
kecerdasan saja tidak akan menghasilakan seseorang yang sukses hidupnya di masa yang akan
datang. Menurut para ahli, kecerdasan emosional didefinisikan sebagai berikut:

Menurut Salovey dan Mayer, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali
emosi diri sendiri, mengelola, dan mengungkapkan emosi diri sendiri dengan tepat, memotivasi
diri, mengenali orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain (Hakim dkk. 2018.p.167).
Goleman (Anam & Lia. p.42), Kecerdasan Emosional adalah kemampuan seperti kemampuan
untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati
dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres
tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan berdoa. Kecerdasan emosional yang
baik dapat dilihat dari kemampuan mengenal diri sendiri, mengendalikan diri, memotivasi diri,
berempati, dan kemampuan sosial.

Menurut Goleman (Ni Made & Supriyadi.2013.p.193) aspek-aspek kecerdasan emosi terdiri
dari:

1) Mengenali emosi diri


Mengenali emosi diri merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu
perasaan itu terjadi. Aspek mengenali emosi di ri terjadi dari: kesadaran diri, penilaian
diri, dan percaya diri. Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosi, para ahli
psikologi menyebutkan bahwa kesadaran diri merupakan kesadaran seseorang akan
emosinya sendiri.
2) Mengelola emosi
Mengelola emosi merupakan kemampuan inividu dalam menangani perasaan agar dapat
terungkap dengan tepat atau selaras, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu.
3) Memotivasi diri sendiri
Dalam mengerjakan sesuatu, memotivasi diri sendiri adalah salah satu kunci
keberhasilan.Mampu menata emosi guna mencapai tujuan yang diinginkan.Kendali diri
secara emosi, menahan diri terhadap kepuasan dan megendalikan dorongan hati adalah
landasan keberhasilan di segala bidang.
4) Mengenali emosi orang lain
Kemampuan mengenali emosi orang lain sangat bergantung pada kesadaran diri emosi.
Empati merupakan salah salah satu kemampuan mengenali emosi orang lain, dengan ikut
merasakan apa yang dialami oleh orang lain. Menurut Goleman (2005: 59) kemampuan
seseorang untuk mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan empati seseorang.
Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial
yang tersembunyi dan mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan oleh orang lain sehingga
ia lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasan orang lain
dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain.
5) Membina hubungan dengan orang lain
Kemampuan membina hubungan sebagian besar merupakan keterampilan mengelola
emosi orang lain. Keterampilan ini merupakan keterampilan yang menunjang popularitas,
kepemimpinan, dan keberhasilan antar pribadi. Orang yang dapat membina hubungan
dengan orang lain akan sukses dalam bidang apa pun yang mengandalkan pergaulan yang
mulus dengan orang lain.

faktor yang mempengaruhi emosional


Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman (Ni Luh
dkk.p.14)
1. Faktor internal.
Faktor internal adalah apa yang ada dalam diri individu yang mempengaruhi kecerdasan
emosinya. Faktor internal ini memiliki dua sumber yaitu segi jasmani dan segi psikologis.
Segi jasmani adalah faktor fisik dan kesehatan individu, apabila fisik dan kesehatan
seseorang dapat terganggu dapat dimungkinkan mempengaruhi proses kecerdasan emosinya.
Segi psikologis mencakup didalamnya pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir dan
motivasi.
2. Faktor eksternal.
Faktor ekstemal adalah stimulus dan lingkungan dimana kecerdasan emosi berlangsung.
Faktor ekstemal meliputi:
(1) stimulus itu sendiri, kejenuhan stimulus merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam memperlakukan kecerdasan emosi tanpa
distorsi dan
(2) lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi proses kecerdasan emosi.
Objek lingkungan yang melatarbelakangi merupakan kebulatan yang sangat sulit
dipisahkan.
Menurut Le Dove (Windayani & Khairil. P. 277-278) bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kecerdasan emosi antara lain:
1. Fisik.
Secara fisik bagian yang paling menentukan atau paling berpengaruh terhadap kecerdasan
emosi seseorang adalah anatomi saraf emosinya. Bagian otak yang digunakan untuk berfikir
yaitu konteks (kadang kadang disebut juga neo konteks). Sebagai bagian yang berada
dibagian otak yang mengurusi emosi yaitu system limbic, tetapi sesungguhnya antara kedua
bagian inilah yang menentukan kecerdasan emosi seseorang.
2. Konteks.
Bagian ini berupa bagian berlipat-lipat kira-kira 3 milimeter yang membungkus hemisfer
serebral dalam otak. Konteks berperan penting dalam memahami sesuatu secara mendalam,
menganalisis mengapa mengalami perasaan tertentu dan selanjutnya berbuat sesuatu untuk
mengatasinya. Konteks khusus lobus prefrontal, dapat bertindak sebagai saklar peredam yang
memberi arti terhadap situasi emosi sebelum berbuat sesuatu.
1) System limbic. Bagian ini sering disebut sebagai emosi otak yang letaknya jauh didalam
hemisfer otak besar dan terutama bertanggung jawab atas pengaturan emosi dan implus.
Sistem limbic meliputi hippocampus, tempat berlangsungnya proses pembelajaran emosi
dan tempat disimpannya emosi. Selain itu ada amygdala yang dipandang sebagai pusat
pengendalian emosi pada otak.
2) Psikis. Kecerdasan emosi selain dipengaruhi oleh kepribadian individu, juga dapat
dipupuk dan diperkuat dalam diri individu.
Menurut Dinkmeyer (Windayani & Khairil. P.278) faktor-faktor yang mempengaruhi
kecerdasan emosi anak adalah faktor kondisi fisik dan kesehatan, tingkat intelegensi, lingkungan
sosial, dan keluarga. Anak yang memiliki kesehatan yang kurang baik dan sering lelah
cenderung menunjukkan reaksi emosional yang berlebihan. Anak yang dibesarkan dalam
keluarga yang menerapkan disiplin yang berlebihan cenderung lebih emosional. Pola asuh orang
tua berpengaruh terhadap kecerdasan emosi anak dimana anak yang dimanja, diabaikan atau
dikontrol dengan ketat (overprotective) dalam keluarga cenderung menunjukkan reaksi
emosional yang negatif .

Sumber

Amsari Dina, Mudjiran. (2018). Implikasi Teori Belajar E. Thorndike (Behavioristik) Dalam
Pembelajaran Matematika. Jurnal Basicedu. 2(2). 52-60.
https://www.neliti.com/publications/278126/implikasi-teori-belajar-ethorndike-
behavioristik-dalam-pembelajaran-matematika
Tahib Eva Nauli.(2013).Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Kecerdasan
Emosional.Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA.13(2).384-399
Miswari.(2017).Mengelola Self Efficacy Perasaan dan Emosi Dalam Pembelajaran Melalui
Manajemen Diri.Cendekia.15(1).68-82
Hakim dkk.(2018).Hubungan Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi
Belajar Matematika Siswa SMP.Jurnal Teorema: Teori dan Riset Matematika.3(2).165-
176
Anam Harul & Lia Ardillah.Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual,
Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi.Jurnal Sains
Terapan.1(2).40-47
Ni Made Wahyu Indrariyani Artha & Supriyadi.(2013). Hubungan Antara Kecerdasan Emosi
dan Self Efficacy dalam Pemecahan Masalah Penyesuaian Diri Remaja Awal.Jurnal
Psikologi Udayana.1(1).190-202
Ni Luh Putu Ani Cahyani & dkk.PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, MOTIVASI,
DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA DI BIRO
UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA.
https://media.neliti.com/media/publications/160800-ID-pengaruh-kecerdasan-emosional-
motivasi-d.pdf
Windayani & Khairil Anwar.(2017).Pengaruh Perilaku Belajar, Kecerdasan Rmosional dan
Pembahasan Hablumminannas Terhadap Kepribadian Alademik di Instituti Islam
Tafaqquh Fiddin Dumai.Jurnal Ilmiah Keislaman.16(2).269-304
KelasC21

Anda mungkin juga menyukai