NIM: 206220005
2. Teori James-Lange
William James (1884) dari Amerika Serikat dan Carl Lange (1885) dari Denmark, telah
mengemukakan pada saat yang hampir bersamaan, suatu teori tentang emosi yang mirip satu
sama lainnya, sehingga teori ini terkenal dengan nama teori James-Lange (Effendi & Praja,
1993; Mahmud, 1990; Dirgagunarsa, 1996). Dalam teori ini disebutkan bahwa emosi timbul
setelah terjadinya reaksi psikologik. Jadi, kita senang karena kita meloncatloncat setelah melihat
pengumuman dan kita takut karena kita lari setelah melihat ular. Selanjutnya menurut teori ini,
emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh
sebagai respons terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar. Jadi, jika seserang misalnya
melihat harimau, reaksinya peredaran darah makin cepat karena denyut jantung makin cepat,
paru-paru lebih cepat memompa udara, dan sebagainya. Respons-respons tubuh ini kemudin
dipersepsikan dan timbulah rasa takut. Mengapa rasa takut yang timbul?. Ini disebabkan oleh
hasil pengalaman dan proses belajar. Emosi, menurut kedua ahli ini,terjadi karena adanya
perubahan pada sistem vasomotor (otot-otot). Suatu peristiwa dipersepsikan menimbulkan
perubahan fisiologis dan perubahan psikologis yang disebut emosi. Dengan kata lain, James-
Lange, seseorang bukan tertawa karena senang, melainkan ia senang karena tertawa.
MACAM-MACAM EMOSI
Semua emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.Jadi berbagai macam emosi itu
mendorong individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada.
Dalam the Nicomachea Ethics pembahasan Aristoteles secara filsafat tentang kebajikan,
karakter dan hidup yang benar, tantangannya adalah menguasai kehidupan emosional kita
dengan kecerdasan. Nafsu, apabila dilatih dengan baik akan memiliki kebijaksanaan; nafsu
membimbing pemikiran, nilai, dan kelangsungan hidup kita. Tetapi, nafsu dapat dengan mudah
menjadi tak terkendalikan, dan hal itu seringkali terjadi.(Goleman, 2002)
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), pengelolaan emosi adalah suatu proses, cara, dan
perbuatan untuk mengendalikan, menyelenggarakan, mengurus dan mengatur. Goleman (1997)
pengelolaan emosi adalah kemampuan untuk mengatur perasaan, menenangkan diri, melepaskan
diri dari kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan, dengan tujuan untuk keseimbangan
emosi