Anda di halaman 1dari 7

DEFINISI EMOSI, FUNGSI EMOSI, KLASIFIKASI EMOSI, TEORI TEORI EMOSI,

FISIOLOGI EMOSI, PENGARUHNYA DALAM BELAJAR(PENGARUH EMOSI)

Muhammad Irwan Azani, Wiwik Cahyani, Siti Niswatul Jannah

Pendidikan Guru Madasah Ibtida`iyah

ABSTRAK :
A. Pengertian Emosi
Defenisi“emosi”berasal dari kata“emetus”atau“emouere”bermakna“to still up”yakni
suatu dorongan terhadap sesuatu yang lain.1Di dalam Word College Dictionary,emosi adalah
“setiap rangkaian kegiatan pikiran atau perasaan, nafsu serta setiap kondisi mental yang hebat
atau meluap-luap.”2L.A.Sroufe mendefenisikan emosi (emotions);adalah“reaksi subjektif
terhadap pengalaman yang diasosiasikan dengan perubahan fisiologi dan tingkah
laku”.3Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia emosi ialah“berupa luapan perasaan
yang berkembang dan akan surut dalam waktu singkat.”4
Para psikolog pada masa lalu berusaha sekuat tenaga untuk mencoba mengaitkan
perasaan dengan proses organis dan rasa gugup(gelisah, nerveus), dan pada saat yang sama
juga banyak terlibat dalam diskusi mengenai perbedaan antara perasaan dan emosi. Namun
para psikolog zaman sekarang lebih condong menganggap kedua aspek tersebut sebagai
proses fundamental yang sama. Perasan selalu saja menjadi bagian dari emosi. Keduanya
mencakup perubahan yang mendalam dan disadari dan analisis terakhirnya menganggap
keduanya terutama sekali dapat dibedakan pada asas dari intensitas yang lebih besar dari
keadaan-keadaan emosional. Dapat juga ditambahkan bahwa dalam penyelidikan pada zaman
sekarang lebih banyak ditekankan pada emosi dari pada unsur perasaan. Sebagian besar hal
ini disebabkan karena kemunculan perubahan jasmaniah yang menyertai emosi lebih mudah
diamati, oleh karenanya memberikan untuk dipakai sebagai bahan penelitian laboratorium. 5
Melakukan suatu tindakan berdasar pada moral adalah orang yang menggagas tindak
perbuatannya atas penilaian baik buruk pada sesuatu. Orientasi kepada penalaran, maka
pernalar menurut Piaget mengemukakan semakin meningkat penalaran seseorang menurut
tahapan perkembangannya, maka semakin tinggi pula tingkat penalarannya. Dengan stressing
pada penalaran ini bermakna keinginan melihat struktur proses pengembangan emosi
berdasar pada perbuatan-perbuatan moral 6.
Menurut para ahli psikologi bahwa emosi didefenisikan;
a. Jeane Segal mendefenisikan emosia adalah satu pengalaman seseorang yang
bisa dirasakan secara fisikal. Artinya semua perbuatan yang diperbuat senantiasa mendapat
respon baik ataupun tidak baik secara fisik. 7
b. Cronw yang dikutip oleh Usman Najati dan Juhaya S. Praja,memahami
sesungghnya emosi bagian dari kondisi fisik yang bergejolak pada diri secara personal,
ataupun diri dengan lingkungan dalam rangka mewujudkan kesejahterraan dan kenyamanan
individual.8
c. Menurut Abin Syamsuddin Makmun, berpadangan sesungguhnya emosi itu
didifenisikan sebagai sebuah suasana yang kompleksitas(a complex feelingstate) dan adanya
getaran jiwa (a stride up state)yang menyertai ataupun muncul sebelum atau seusai terjadi
tindak perilaku.9

B.Fungsi emosi
1
E. Usman Effendi dan Jyuhaya S. Praja, Pengantar Psikologi, (Bandung: Angkasa, 1993), hlm. 79.
2
Neufeld, Victoria, Webster’s New Word College Dictionary, 3rd Eds, (New York : Mac Millan References,
1999), hlm. 133.
3
L.A. Bennett Sroufe, Emotinonal Devlopment Cambridge, (England:Cambridge University Press, 1997), hlm.
132.
4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm.
201.
5
Dalam penelitian psikologis baru-baru iniemosi adalah masalah relasi antara perasaan danemosi dari satu pihak
dan motivasidari pihak lain. Ibid. hlm. 163.
6
Desmita, Psikologi Perkembangan, ( Bandung: Rosda Karya, 2008), cet.Keempat. hlm. 206
7
Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi,..., hlm. 53.
8
Jeane Segel, Meningkatkan Kecerdasan Emosi (Jakarta: Citra Aksara, tt), hlm.75.
9
Usman Effendi, Juhana S. Praja, Pengantar Psikologi, (Bandung: Aksara, tth),hlm. 81
Fungsi Emosi Manusia
Lantas, apa sebenarnya fungsi emosi pada manusia tersebut? Tanpa perlu
berbasa-basi lebih lama lagi, berikut ini beberapa fungsi emosi yang perlu Anda
ketahui.

1. Menghindari bahaya
Fungsi emosi yang pertama,yaitu membantunya menghindari bahaya.
Bagaimana maksudnya?Jika Anda sedang dalam bahaya,maka Anda akan merasakan
emosi takut.Emosi ini dapat memicu Anda melakukan respon untuk mempertahankan
diri seperti lari atau meminta bantuan dari orang lain.

2. Melakukan tindakan
Fungsi emosi pada manusia yang selanjutnya, yaitu melakukan tindakan.
Sebagai contoh, ketika Anda akan menghadapi ujian maka Anda akan merasa tegang
sehingga membuat Anda melakukan persiapan terlebih dahulu. Tidak hanya itu,
manusia juga cenderung lebih menyukai emosi positif seperti bahagia. Jadi, Anda
akan dominan melakukan hal-hal yang Anda sukai.10

3. Mengambil keputusan
Emosi sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan yang dilakukan
setiap orang. Bahkan, dalam sebuah penelitian disebutkan jika seseorang mengalami
masalah pada otak pengelolaan perasaan akan menyebabkan terjadinya penurunan
kemampuan dalam pengambilan keputusan dengan baik.

4. Memahami orang lain


Pernahkah Anda menunjukkan berbagai macam ekspresi saat sedang bercerita
dengan orang lain? Ekpresi-ekpresi yang Anda tunjukkan merupakan emosi yang
Anda alami.Dengan adanya hal ini, maka lawan bicara Anda akan lebih mudah
memahami maksud dari apa yang Anda sampaikan. Selain itu, lawan bicara juga akan
menunjukkan beberapa emosi terkait apa yang Anda ceritakan sehingga keduanya
akan saling memahami.11

C.Cara Mengendalikan Emosi

10
Workplace Strategies for Mental Health. The Function of Emotions.
https://www.workplacestrategiesformentalhealth.com/resources/the-functions-of-emotions
11
Schrader, Jessica. The Function of Emotions. https://www.psychologytoday.com/us/blog/anger-in-the-age-
entitlement/201612/the-function-emotions
Di atas telah dijelaskan pentingnya berbagai macam emosi yang dimiliki manusia.
Akan tetapi,terkadang Anda akan dikuasai oleh emosi sehingga tidak mampu mengontrolnya.
Hal ini sering terjadi pada orang yang sedang marah, sehingga membuatnya melakukan hal-
hal yang merugikan diri sendiri.Oleh karena itu,Anda perlu melakukan pengendalian emosi
negatif ini.Berikut ini ada beberapa cara pengendalian emosi yang bisa Anda lakukan.
1) Buang pikiran negatif
Ketika menghadapi masalah, cobalah untuk membuang jauh-jauh pikiran negatif,
karena hal tersebut hanya akan mendorong timbulnya tindakan negatif pula. Selain itu,
menghindari pikiran negatif juga akan membuat Anda tidak berlarut-larut dalam masalah dan
justru akan meringankan beban secara perlahan.
2) Menerima keadaan
Agar Anda tidak dikuasai oleh berbagai emosi negatif,cobalah untuk menerima
kondisi yang sedang dialami saat ini.Mungkin hal ini terdengar sangat klise,tetapi percayalah
ini merupakan salah satu cara yang baik.Mulai tanamkan dalam diri bahwa masalah yang
Anda alami saat ini bukanlah masalah besar dan bisa Anda lalui dengan baik.
3) Jangan langsung luapkan emosi
Ketika dipenuhi dengan emosi,kita memang akan cenderung berusaha meluapkannya
dalam bentuk tindakan.Meskipun begitu,seringkali tindakan akibat luapan emosi ini bersifat
negatif dan hanya akan membuat Anda semakin tak terbendung.Untuk itu,cobalah untuk
berhitung secara perlahan,ambil napas yang dalam, dan pikiran dengan matang konsekuensi
dari reaksi negatif yang akan dikeluarkan.
4) Meditasi
Cara terakhir yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan emosi,yaitu dengan
meditasi.Walaupun tidak dapat berdampak secara langsung, tetapi meditasi mampu membuat
Anda merasa lebih tenang dan meningkatkan kualitas tidur.Dengan begitu,Anda akan
memulai hari dengan lebih menyenangkan sehingga terhindar dari pikiran-pikiran negatif.
Demikianlah penjelasan mengenai fungsi emosi yang dirasakan manusia dan beberapa
cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya jika sewaktu-waktu emosi tersebut
menjadi tak terkendali.Jika masih menemui kesulitan terutama dalam pengendalian emosi,
ada baiknya Anda segera mengonsultasikan diri kepada ahli untuk memperoleh solusi yang
tepat.12

Klasifikasi emosi

12
Herry, Kendra. 2021. 5 Reasons Emotions Are Important. https://www.verywellmind.com/the-purpose-of-
emotions-2795181
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) emosi adalah luapan perasaan yang
dapat berkembang dan surut dalam dalam kurun waktu yang singkat, keadaan dan reaksi yang
berkenaan dengan keadaan jiwa dan berkenaan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan,
sepertio kegembiraan, kesedihan.Keharuan,kecintaan,dan keberanian yang bersifat
berdasarkan terhadap pandangan (perasaan) sendiri. Sejalan dengan pendapat di atas,
Syamsuddin(dalam Jayadi 2018) berpendapat bahwa emosi adalah sebagai suatu keadaan
yang satu kesatuan dan getaran jiwa yang menyertai atau munculnya dapatterjadi sebelum
atau sesudah terjadinya perilaku.
Menurut Krech (dalam Minderop, 2011) emosi dasar (primary emotions)manusia
dibagi menjadi empat yaitu: kemarahan, kegembiraan, ketakutan, dan kesedihan. Keadaan
yang membangkitkan perasaan-perasaan tersebut sangat terikat dengan keadaan tindakan
yang ditimbulkan dan mengakibatkan meningkatnya ketegangan. Selain itu, kebencian atau
perasaan benci (hate)memiliki keterkaitan denganperassan marah, cemburu, dan iri hati. Pada
penelitian ini, analisis klasifikasi emoisi yang dilakukan menggunakan teori perspektif David
Krech. David Krech mengklasifikasikan emosi menjadi 7 bagian yaitu: konsep rasa bersalah,
rasa bersalah yang dipendam, menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan, kebencian, dan
cinta. Berikut penjelasan klasifikasi emosi bedasarkan perspektif David Krech.

Klasifikasi emosi ialah emosi-emosi kegembiraan, kemarahan, ketakutan,dan


kesedihan yang kerap kali dianggap sebagai emosi yang paling mendasar(primary emotion).
Situasi yang membangkitkan perasaan-perasaan tersebut sangat terkait dengan tindakan yang
ditimbulkannya dan mengakibatkan meningkat ketegangan(Krech, 1974: 471). Selain itu
kebencian atau perasaan benci (hate)berhubungan erat dengan perasaan marah, cemburu, dan
iri hati. Ciri khas yang menandai perasaan benci ialah timbulnya nafsu atau keinginan untuk
menghancurkan objek yang menjadi sasaran kebencian. Perasaan benci bukan sekedar
timbulnya perasaan tidak suka atau aversi/enggan yang dampaknya ingin menghindar dan
tidak bermaksud menghancurkan.
Sebaliknya, perasaan benci selalu melekat di dalam diri seseorang, dan ia tidak akan
pernah merasa puas sebelum menghancurkannya; bila objek tersebut hancur ia akan merasa
puas (Krech,1974:479).
a. Konsep rasa bersalah,Perasaan bersalah kerap kali ringan dan cepat berlalu, tetapi dapat
pula bertahan lama. Derajat yang lebih rendah dari perasaan bersalah kadangkadang dapat
dihapus karena si individu mengingkarinya dan ia merasa benar (Minderop, 2010: 40).
Terdapat perbedaan yang tajam dalam diri seseorang dalam menangkap situasi yang
menjurus pada rasa bersalah. Ada orang yang sadar apa yang harus dilakukannya dan ia
sungguh memahami bahwa ia telah melanggar suatu keharusan. Contohnya, seseorang
berpendapat bahwa ia merasa bersalah karena ia mendiamkan pelayan tokoh mengembalikan
uang berlebih. Ada pula orang yang merasa bersalah, tetapi ia tidak tahu penyebabnya serta
tidak tahu bagaimana menghilangkannya
b. Rasa bersalah yang dipendam Dalam kasus rasa bersalah,seseorang cenderung merasa
bersalah,dengan cara memendam dalam dirinya sendirinya, memang ia biasanya bersikap
baik, tetapi ia seorang yang buruk.Pada konsep rasa bersalah yang dipendam biasanya
seseorang menutupi sesuatu hal karena ingin merasa aman dan melindungi diri dari
ancamanancaman yang dapat mengganggu kehidapannya, sehingga mengorbankan orang
lain. Seseorang yang memendam rasa bersalah terhadap sesuatu hal biasanya akan dihantui
dengan perasaan-perasaan cemas yang diciptakan oleh mereka sendiri, karena perasaan
bersalah tersebut hanya diketahui oleh dirinya sendiri. Rasa bersalah yang dipendam tidak
jauh berbeda dengan konsep rasa bersalah hanya saja dalam konsep ini sesorang yang merasa
bersalah tidak menampakkan perasaan tersebut,ia hanya memendam dan hanya dirinya yang
mengetahui sendiri apa yang telah dia perbuat.Adapun kosa kata yang biasanya termasuk
dalam klasifikasi emosi ini adalah kata menyesal,memohon maaf tapi tidak secara langsung
melainkan hanya berkata kepada dirinya sendiri dan menyesali apa yang telah diperbuat.
c. Menghukum diri sendiri Perasaan bersalah yang paling mengganggu adalah sebagaimana
terdapat dalam sikap menghukum diri sendiri si individu terlihat sebagai sumber dari sikap
bersalah. Rasa bersalah tipe ini memiliki implikasi terhadap berkembangnya gangguan-
gangguan kepribadian yang terkait dengan kepribadian, penyakit mental dan psikoterapi.
Dalam klasifikasi emosi menghukum diri sendiri biasanya seseorang telah menyadari
dan mengakui kesalahannya sehingga seringkali menghukum diri sendiri. Konsep rasa
bersalah yang dipendah sangat berkaitan erat dengan menghukum diri sendiri, dalam hal ini
perasaan bersalah dalam diri seseorang akan sangat besar sehingga perasaan menyesal akan
suatu hal juga sangat dirasakan mendalam oleh orang tersebut.
Konsep klasifikasi emosi menghukum diri sendiri biasanya ditandai dengan kata atau
kalimat seperti ingin melukai diri sendiri,membiarkan dirinya dalam suatu keadaan tertentu,
dan lainnya.Perasaan-perasaan tersebut terjadikarena adanya perasaan menyesalterhadap
suatu hal yang terjadi namun tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, sehingga timbullah
emosi ingin menghukum diri sendiri.
d. Rasa malu Rasa malu berbeda dengan rasa bersalah.Timbulnya rasa malu tanpa terkait
dengan rasa bersalah. Seseorang mungkin merasa malu ketika salah menggunakan garpu
ketika hadir dalam pesta makan malam terhormat, tapi ia tidak merasa bersalah. Ia merasa
malu karena merasa bodoh dan kurang bergengsi dihadapan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai