BAB - 4
Disusun oleh:
Dr.H.Gurawan Dayona,SE.MM
1
BAB 4
Kedua adalah banyak yang percaya bahwa semua emosi bersifat merusak.
Peneliti melihat pada emosi negatif yang kuat khususnya pada amarah yang
mengganggu kemampuan pekerja untuk bekerja secara efektif. Dibandingkan pada
emosi yang bersifat konstruktif atau berkontibusi dalam memeprbaiki kinerja.
Tentu saja beberapa emosi, khusunya yang ditampilkan pada saat yang salah,
dapat menurunkan kinerja. Tetapi nyatanya para pekerja membawa emosi
mereka saat bekerja setiap hari. Maka studi perilaku organisasi harus
mempertimbangkan peran emosi dalam perilaku di tempat kerja
Kita butuh mengklarifikasi tiga istilah yang berkaitan secara dekat : afek,
emosi, dan suasana hati.
Afek adalah sebuah istilah umum yang mencakup beragam perasaan yang
dialami orang.
Emosi adalah perasaan – perasaan intens yang ditunjukan kepada seseorang
atau sesuatu.
1
Suasana hati adalah perasaan – perasaan yang cenderung kurang intens
dibanding emosi dan sering kali tanpa rangsangan kontekstual.
Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu dari pada suasana hati.
Sebagai contoh , bila seseorang bersikap kasar terhadap anda , anda akan merasa
marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan
cukup cepat, bahkan mungkin dalam hitungan detik. Tetapi ketika sedang dalam
suasana hati yang buruk , anda dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam. Anda
menunjukan emosi ketika merasa senang mengenai sesuatu , marah kepada
seseorang , ataupun takut terhadap sesuatu. Sebaliknya suasana hati biasanya tidak
ditunjukan kepada seseorang atau suatu kejadian. Emosi dapat berubah menjadi
suasana hati ketika anda kehilangan fokus pada kejadian atau objek yang
mencetuskan perasaan tersebut. Dengan tanda yang sama suasana hati yang baik
dan buruk dapat membuat anda menjadi emosional sebagai respons pada suatu
kejadian.
4.3.DASAR EMOSI
Emosi mencakup rasa marah , jijik , antusias , iri , takut , frustasi , kecewa ,
malu , bahagia , benci , berharap , cemburu , gembira , cinta , bangga , terkejut , dan
sedih. Rene Descartes yang sering kali disebut sebagai pendiri filsafat modern,
menyebutkan enam ―nafsu sederhana dan primitif‖- rasa kagum , cinta , benci ,
hasrat , gembira , dan sedih – dan menyatakan bahwa ―yang satu terdiri atas
beberapa atau merupakan bahkan bagian dari keenam emosi tersebut.
2
Dalam penelitian kontemporer , psikolog telah mencoba mengidentifikasi
emosi – emosi dasar dengan mempelajari berbagai ekspresi wajah. Salah satu
masalah dari pendekatan ini adalah beberapa emosi terlalu kompleks untuk secara
mudah diekspresikan melalui wajah.
Ada beberapa aspek fundamental dari emosi yang harus kita pertimbangkan,
meliputi biologi emosi, intensitas emosi, frekuensi dan durasi emos, keterkaitan
antara rasionalitas dan emosi, dan fungsi emosi.
Biologi emosi
Semua emosi berasal dari sistem limbik otak, yang kira –kira berukuran sebesar
sebuah kacang walnut dan terletak dekat batang otak kita. Ketika orang bahagia
maka sistem limbik mereka secara relatif tidak aktif. Tapi ketika sistem limbik
―memanas‖ emosi – emosi negatif seperti rasa marah dan bersalah mendominasi
emosi – emosi yang positif seperti kegembiraan dan kebahagiaan.
Intensitas
Setiap orang memiliki kemampuan bawaan yang bervariasi untuk mengekspresikan
intensitas emosional.
Kita harus memiliki kemampuan untuk mengalami emosi agar dapat menjadi
rasional. Karna emosi memberikan informasi penting mengenai bagaimana kita
memahami dunia sekitar kita.
3
4.5.SUASANA HATI SEBAGAI AFEK POSITIF dan NEGATIF
Bila emosi dikategorikan menjadi dua kelompok positif dan negatif, maka
akan menjadi keadaan suasana hati karna sekarang emosi dipandang secara lebih
umum dan bukan mengisolasi satu emosi tertentu. Jadi kita dapat menganggap afek
positif sebagai sebuah dimensi suasana hati yang terdiri atas emosi – emosi positif
seperti kesenangan, ketenangan diri, dan kegembiraan pada ujung tinggi, dan
kebosanan, kemalasan, dan kelelahan pada ujung rendah. Afek negatif adalah
sebuah dimensi suasana hati yang terdiri atas kegugupan, stress, dan kegelisahan
pada ujung tinggi, serta relaksasi, ketenangan dan keseimbangan pada ujung
rendah.
4.6.FUNGSI EMOSI
4
menjaga diri terhadap pemangsa, dan memprediksi perilaku. Emosi sangat
berpengaruh terhadap tingkah laku manusia. manusia lain.
Dari manakah datangnya emosi dan suasana hati? Di sini kita akan
membahas beberapa pengaruh utama emosi dan suasana hati.
Intensitas Afek
Merupakan perbedaan individual dalam kekuatan dimanan individu-individu
mengalami emosi mereka.
Bagaimana dengan waktu dalam sehari? Kita sering menganggap bahwa orang-
orang berbeda, bergantung pada apakah mereka adalah orang "pagi" atau "malam."
Tetapi, mayoritas dari kita mengikuti sebuah pola yang serupa. Orang-orang
biasanya berada dalam semangat yang lebih rendah pada awal pagi. Seiring hari
berlanjut, suasana hati cenderung meningkat dan kemudian menurun pada malam
hari. Tampilan 8-4 menunjukkan pola ini.
Menariknya, tidak peduli jam berapa orang pergi tidur pada malam hari atau
bangun di pagi hari, tingkat afek positif cenderung memuncak sekitar titik tengah
antara bangun tidur dan pergi tidur. Tetapi, afek negatif memperlihatkan sedikit
fluktuasi di sepanjang hari."
Apa artinya ini bagi perilaku organisasional? Untuk meminta bantuan seseorang,
atau menyampaikan berita buruk, mungkin bukanlah ide yang bagus pada hari Senin
pagi. Interaksi kita di tempat kerja mungkin akan lebih positif dari menjelang tengah
hari dan seterusnya, dan juga mendekati akhir minggu
5
Cuaca.
Seorang ahli menyimpulkan, "Berlawanan dengan pandangan kultur yang ada,
data ini menunjukkan bahwa orang-orang tidak melaporkan suasana hari yang lebih
baik pada hari yang cerah (atau, sebaliknya, melaporkan suasana hati yang lebih
buruk pada hari gelap dan hujan )‖.
Stres.
Seperti yang diperhatikan oleh penulis sebuah penelitian, "adanya peristiwa yang
terus-menerus terjadi yang menimbulkan stres tingkat rendah sekalipun berpotensi
menyebabkan para pekerja mengalami tingkat ketegangan yang semakin lama,
seiring berjalannya waktu semakin meningkat‖.
Aktivitas Sosial.
Bagi sebagian besar orang, aktivitas sosial meningkatkan suasana hati positif
dan memiliki pengaruh sedikit terhadap suasana hati negatif. Tetapi, apakah orang-
orang dengan suasana hati positif mencari interaksi sosial, atau apakah interaksi
sosial menyebabkan orang-orang mempunyai suasana hati yang baik? Tampaknya
keduanya benar."
Penelitian mengungkap bahwa aktivitas sosial yang bersifat fisik (berski atau
berjalan kaki dengan teman), informal (pergi ke sebuah pesta), atau Epicurean
(makan bersama orang lain) lebih diasosiasikan secara kuat dengan peningkatan
suasana hati yang positif dibandingkan kejadian-kejadian formal (menghadiri sebuah
rapat) atau yang bersifat duduk terus-menerus (menonton TV dengan teman).
6
gender, atau bahkan tingkat tekanan darah atau kolesterol.Salah satu dari alasan
untuk hal ini adalah afek positif.
Tidur.
Kualitas tidur memengaruhi suasana hati. Para sarjana dan pekerja dewasa yang
tidak memperoleh tidur yang cukup melaporkan adanya perasaan kelelahan yang
lebih besar, kemarahan, dan ketidakramahan. Satu dari alasan mengapa tidur yang
lebih sedikit, atau kualitas tidur yang buruk, menempatkan orang dalam suasana hati
yang buruk karena hal tersebut memperburuk pengambilan keputusan dan
membuamya sulit untuk mengontrol emosi
Olahraga.
Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan
suasana hati positif. Tampaknya, terapi olahraga berpengaruh paling kuat terhadap
mereka yang mengalami depresi. Walaupun olahraga berpengaruh secara konsisten
terhadap suasana hati, tetapi tidak terlalu kuat kuat. Jadi, olahraga dapat membantu
Anda berada dalam suasana hati yang lebih baik, tetapi jangan mengharapkan
mukjizat
Usia.
Suatu penelitian atas orang-orang yang berusia 18 hingga 94 tahun
mengungkapkan bahwa emosi negatif tampaknva semakin sarang terjadi seiring
bertambahnya usia seseorang. Bagi seseorang yang lebih tua, suasana hati positif
yang tinggi bertahan lebih lama dan suasana hati yang buruk menghilang dengan
lebih cepat. Penelitian tersebut mengimplikasikan bahwa pengalaman emosional
cenderung membaik bersama bertambahnya usia, sehingga seiring bertambah tua,
kita mengalami lebih sedikit emosi negatif.
Gender.
Dalam perbandingan antargender, wanita menunjukkan ekspresi emosional
yang lebih besar dibandingkan pria ; mereka mengalami emosi secara lebih intens;
dan mereka menunjukkan ekspresi emosi positif maupun negatif yang lebih sering,
kecuali kemarahan. Tidak seperti pria, wanita juga menyatakan lebih nyaman dalam
mengekspresikan emosi.
7
Wanita juga mampu membaca petunjuk nonverbal dan paralinguistik secara lebih
baik dibandingkan pria. Para peneliti telah menyatakan tiga kemungkinan penjelasan
tentang ini :
8
Poin terpenting adalah bahwa emosi yang dirasakan dan yang ditampilkan
sering kali berbeda. Sebenernya, banyak orang lain memiliki masalah untuk bekerja
sama dengan orang lain karena mereka dengan naïf mengasumsikan bahwa emosi
yang ditujukan oleh orang lain kepada merekamerupakan apa yang sebenarnya
orang lain tersebut rasakan.
Para manajer dapat member karyawan mereka penghargaan kecil sebagai apresiasi
terhadap pekerjaan yang dilaksanakan dengan baik. Selain itu, riset
mengindikasikan bahwa ketika para pemimpin berada dalam suasana hati yang baik,
anggota kelompok menjadi lebih positif, dan sebagai hasilnya para anggota akan
lebih bekerja sama.
Akhirnya, memilih anggota tim yang positif dapat berefek menular seiring
suasana hati positif ditularkan dari anggota tim ke anggota tim. Jadi, adalah masuk
akal bagi para manajer untuk memilih anggota tim yang memiliki kecenderungan
untuk mengalami suasana hati positif.
Emosi dan suasana hati adalah suatu bagian penting dari kehidupan kita,
khususnya kehidupan pekerjaan kita. (affective events theory – AET) menunjukkan
bahwa karyawan bereaksi secara emosional pada hal-hal yang terjadi pada mereka
di tempat kerja.
4.12. KECERDASANEMOSIONAL
9
Kesadara diri : sadar atas apa yang anda rasakan.
Terdapat banyak daya tarik intuitif pada konsep EI. Sebagai dasar orang akan
setuju bahwa adalah baik untuk memiliki kecerdasan jalanan dan kecerdasan
sosial. Orang – orang yang dapat mendeteksi emosi orang lain, mengendalikan
emosi mereka sendiri, dan menangani interaksi sosial dengan baik, mempunyai kaki
yang kuat untuk berdiri dalam dunia bisnis. Jadi pemikiran ini berlanjut, seperti
sebuah contoh, para rekanan dalam sebuah perusahaan konsultan multinasional
yang memiliki nilai diatas rata – rata pada ukuran EI menghasilkan $1,2 juta lebih
bayak dalam bisnis dibandingkan rekan – rekan lainnya.
10
3. EI Berbaris Biologis
Satu penelitian telah menunjukkan bahwa orang –orang dengan kerusakan pada
bagian otak yang mengatur pemrosesan emosional (luka – luka dalam area korteks
prefrontal) mempunyai nilai yang secara signifikal lebih rendah pada ujian – ujian EI.
Meskipun orang lain dengan kerusakan otak tersebut tidak mempunyai nilai yang
lebih rendah pada ukuran – ukuran standar kecerdasan dibandingkan orang –orang
yg tidak memiliki kerusakan otak yang sama, mereka tetap terganggu dalam
pengambilan keputusan normal.
Bagi bayak peneliti, adalah tidak jelas mengenai apa yang dimaksud dengan EI.
Apakah EI merupakan suatu bentuk kecerdasan? Sebagian besar dari kita tidak
menganggap bahwa menjadi sadar diri, dapat memotifasi diri , atau memiliki empati
merupakan masalah kecerdasan.jadi., apakah EI sebuah nama keliru! Lagipula ,
seringkali peneliti yang berbeda berfokus pada keterampilan yang berbeda ,
membuatnya sulit untuk mendapatkan definisi atas EI.
Secara umum, ukuran – ukuran EI sangat beragam, dan para peneliti belum
menjadikan hal ini sebagai subjek penelitian yang teliti seperti hal ini telah mengukur
kepribadian dan kecerdasan umum.
11
6. Validitas EI Masih Dipertanyakan
EI tidak memiliki sesuatu yang unik untuk ditawarkan. Terdapat sejumlah dasar
untuk argument ini. EI tampak sangat berhubungan dengan ukuran – ukuran
kepribadian , khususnya stabilitas emosional. Tapi belum dapat cukup riset
mengenai apakah EI menambahkan wawasan melampaui ukuran – ukuran
kepribadian dan kecerdasan umum dalam meramalkan kinerja kerja pada pekerjaan.
4.14.PENGATURAN EMOSI
HATI
Seleksi
Satu implikasi dari bukti yang ada sampai hari ini pada EI adalah bahwa para
pemberi kerja harus mempertimbangkannya sebagai sebuah faktor dalam merekrut
karyawan .bahkan, semakin bayak pemberi kerja mulai menggunakan ukuran –
ukuran EI untuk mempekerjakan orang.
12
Pengambilan keputusan
Para peneliti PO masih terus memperdebatkan peran emosi dan suasana hati
negatif dalam pengambilan keputusan. Sebuah artikel yang mendapat penghargaan
menyatakan bahwa orang – orang yang tertekan (mereka yang secara kronis
mengalami suasana hati atau emosi – emosi negatif seperti kesedihan) membuat
penilaian – penilaian yang lebih akurat dibandingkan orang – orang yang tidak
tertekan. Pernyataan ini membuat beberapa peneliti menyatakan bahwa perkataan
―lebih sedih tapi lebih bijaksana‖ adalah benar.
Tetapi orang yg tertekan membuat keputusan yang lebih buruk dari orang yang
bahagia. Mengapa! Karna orang yg tertekan lebih lambat memproses informasi dan
cenderung menimbang semua kemungkinan pilihan, ketimbang hanya pilihan yang
lebih mungkin diambil.
Kreativitas
Orang – orang yang mengalami suasana hati atau emosi positif lebih flaksibel
dan terbuka dalam pemikiran mereka.beberapa para peneliti tidak percaya bahwa
suasana hati positif membuat orang lebih kereatif . Mereka menyatakan bahwa
ketika orang dalam keadaan hati positif ,mereka dapat rileks dan mengerjakan hal –
hal yang berjalan dengan baik.tetapi pandangan ini adalah kontoversial. Hingga
terdapat lebih bayak peneliti pada subjek tersebut, kita dapat menyimpulkan dengan
aman menyimpulkan bahwa untuk bayak tugas, suasana hati positif meningkatkan
kreativitas kita.
Motivasi
Teori – teori motifasi menyatakan bahwa individu- individu‖ termotifasi hingga 1
tingkat dimana perilaku mereka diharapkan untuk membawa hasil yang
diinginkan‖.ketika anda melihat orang yang sangat termotifasi dalam pekerjaan
mereka ,mereka berkomikmen secara emosional.
Pelayanan Pelanggan
Keadaan emosional seorang pekerja mempengaruhi pelayanan pelanggan yang
berpengaruh terhadap tingkat pengulangan bisnis dan tingkat kepuasan pelanggan.
Selain itu emosi kariawan dapat juga berpindah kepada kariawan.
13
Efek tersebut disebut penularan emosional,
Penularan emosional adalah peroses dimana emosi seeorang berpengaruh
terhadap emosi orang lain
Sikap kerja
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang – orang yang mempunyai
hari baik di tempat kerja cenderung berada dalam suasana hati yang lebih baik
dirumah pada malamnya.
Selain itu orang – orang yang mengalami hari buruk cendereng berada dalam
hati buruk setelah mereka berada di rumah.
Bukti ini menyatakan bahwa orang – orang yang mengalami hari – hari penuh
tekanan di tempat kerja cenderung kesulitan untuk rileks di setelah di rumah.
Iri hati adalah sebuah emosi yang terjadi ketika anda membenci seseorang karna
memiliki sesuatu yang tidak anda miliki tetapi sangat anda inginkan. Hal tersebut
dapat berujung pada perilaku menyimpang yang berdampak kejahatan.
Kepemimpinan
Kemampuan untuk memimpin orang lain adalah sebuah kuatilas fundamental yang
dicari organisasi – organisasi dalam kariawan mereka,para pemimpin yang efektip
mengandalkan dayatarik emosional untuk membantu menyampaikan pesan – pesan
mereka. Para eksekutif perusahaan mengetahui pentingnya kandungan emosional
jika mengiginkan para kariawan untuk mempercayai fisi mereka atas masa depan
perusahaan mereka dan menerima perubahan.
Negosiasi
sebuah proses emosional; tetapi kita sering sekali mengatakan bahwa seorang
negosiator yang ulung mempunyai ―wajah poker‖ . Pendiri saluran poker
inggris(Britain‘s Poker Channel), Crispin Nieboer, menyatakan,‖itu sebuah
permainan gertakan dan terdapat emosi dan ketegangan manusia yang luar biasa,
melihat siapa yang menggertak paling lama.‖beberapa penelitian telah menunjukkan
bahwa negosiator yang berpura – pura marah memiliki keuntungan atas lawan
mereka. Mengapa? Ketika seseorang negosiator menunjukkan kemarahan , lawan
14
menyimpulkan bahwa negosiator tersebut telah menyerahkan semua yang ia dapat,
dan dengan demikian lawan menyerah
15
Kesimpulan
Emosi dan suasana hati memiliki kemiripan karena keduanya bersifat afektif.
Tetapi dua hal ini juga berbeda. Suasana hati adalah lebih umum dan kurang
kontekstual dibandingkan emosi.
Para manajer mengendalikan emosi dan suasana hati rekan-rekan kerja dan
karyawan dengan batasan-batasan, secara praktis dan etika. Emosi dan suasana
hati merupakan suatu bagian alami dari diri seorang individu. Para manajer
melakukan kesalahan jika mereka mengabaikan emosi rekan kerja mereka dan
menganggap perilaku orang lain sebagai hal rasional. Para manajer yang
memahami peran emosi dan suasana hati akan secara signifikan meningkatkan
kemampuan mereka untuk menjelaskan dan meramalkan perilaku rekan kerja
mereka.
Tetapi emosi dan suasana hati juga dapat meningkatkan kinerja. Melaui dua
cara. Pertama, emosi dan suasana hati dapat meningkatkan tingkat rangsangan,
memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik. Kedua, kerja emosional mengungkap
bahwa perasaan-perasaan tertentu dapat menjadi bagian dari persyaratan sebuah
pekerjaan.
Perbedaan antra emosi dan suasana hati yang fungsional dan disfungsional
di tempat kerja. Sejumlah analis telah menyatakan bahwa variabel penghubung
yang penting adalah kompleksitas tugas seorang individu. Semakin kompleks tugas
tersebut, seorang pekerja harus menjadi semakin tidak emosional untuk tidak
mengganggu kinerja. Sementara rangsangan emosional dengan tingkat minimal
mungkin dibutuhkan untuk kinerja yang baik, rangsangan tingkat tinggi akan
mengganggu kemampuan untuk berfungsi, khususnya jika pekerjaan tersebut
membutuhkan proses-proses kalkulatif dan kognitif yang teliti.
16
Dari pembahasan tentang Emosi dan Mood (Suasana hati), maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Joseph A.Devito, 1997, komunikasi antar manusia ( edisi kelima), profesionl Books,
Jakarta
17
18