Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERILAKU ORGANISASI
(EMOSI DAN SUASANA HATI)

OLEH

NAMA KELOMPOK II :

1. Jarno Naitboho (21410063)


2. Maria Ursula Banu (21410064)
3. Siany Saviestya Chandra (21410065)
4. Afrhy Yuriyanto Busu (21410066)
5. Susan Dewanti Tuka (21410067)
6. Apriani Domigo Tefi (21410068)
7. Meriana Bela Laka (21410069)
8. Marfin Johanis Hidi Hina (21410070)

FAKULTAS EKONOMI

PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “EMOSI DAN
SUASANA HATI” ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menunjang
perkuliahan yang disusun secara sistematis agar nantinya dapat mempermudah dalam pemahaman
materi yang disajikan di dalamnya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dengan segala kerendahan hati kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan Terimakasih kepada
semua pihak yang telah memberikan semangat dan dorongan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kehidupan kita semua.

Kupang, 27 Februari 2023

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………… 1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..…………. 2

BAB I PENDAHULUAN……………………………………….……………………………….. 3

A. Latar Belakang………….………………..……………...……………………………….. 3
B. Rumusan Masalah………….……………………….……………………………………. 4
C. Tujuan Penulisan………………………………………….……………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN………………………..……………………………………………….. 5

A. Pengertian Emosi…………...……………………………………….…………………… 5
B. Macam-Macam Emosi……………..………………………………….…………………. 6
C. Fungsi Emosi…………………………….………………………………….…………… 7
D. Emosi Mempengaruhi Sikap………….……………………………………….………… 8
E. Kecerdasan Emosional………………………….………………………………….……. 9
F. Pengertian Suasana Hati………….………………………………………………….…... 10
G. Macam-Macam Suasana Hati………………………………………………………….… 11
H. Sumber-Sumber Emosi Dan Suasana Hati……………….……………………………… 12

BAB III PENUTUP…………………………………………….……………………………...… 13

3.1 KESIMPULAN…………………………..……………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Emosi sangat berpengaruh di tempat kerja. Perilaku organisasi kini sangat gencar untuk
membahas mengenai topik tentang emosi. Pertama adalah mitos rasionalitas. Sampai baru-baru
ini, protokol dunia kerja membatasi emosi. Sebuah organisasi yang dijalankan dengan baik
tidaknya mengizinkan pekerja menunjukkan emosi mereka yang dianggap merupakan antitesis
dari rasionalitas. Meskipun para peneliti dan manajer mengetahui emosi adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, mereka mencoba menciptakan organisasi yang
bebas emosi. dan hal itu tidaklah mungkin. Kedua adalah banyak yang percaya emosi bersifat
merusak. Para peneliti melihat pada emosi negatif lebih kuat, terutama amarah yang
mengganggu kemampuan bekerja secara efektif. Mereka jarang memandang emosi itu
konstruktif atau berkontribusi dalam memperbaiki kinerja.
Memang beberapa emosi khususnya yang ditampilkan pada saat yang salah, dapat
menurunkan kinerja. Tetapi para pekerja nyatanya membawa emosi mereka saat bekerja setiap
hari dan tidak ada studi perilaku yang komprehensif tanpa mempertimbangkan persn emosi
dalam perilaku di tempat kerja.

3
B. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian emosi dan suasana hati?

2) Apa macam- macam emosi (emosi dasar)

3) Apa saja fungsi dari emosi itu sendiri?

4) Bagaimana emosi mempengaruhi sikap

5) Apa itu kecerdasan emosional

6) Apa pengertian dari suasana hati

7) Apa saja macam – macam suasana hati

8) Apa saja sumber-sumber emosi dan suasana hati

C. Tujuan penulisan

1) Untuk mengetahui pengertian emosi dan suasana hati

2) Untuk mengetahui macam-macam emosi

3) Untuk mengetahui fungsi dari emosi

4) Untuk mengetahui bagaimana emosi mempengaruhi sikap

5) Untuk mengetahui pengertian kecerdasan emosional

6) Untuk mengetahui pengertian dari suasana hati

7) Untuk mengetahui macam-macam suasana hati

8) Untuk mengetahui sumber-sumber emosi dan suasana

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN EMOSI
Emosi (Emotion) adalah emosi dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai perasaan intens
yang ditunjukkan kepada seseorang atau sesuatu, emosi juga dapat dikatakan reaksi
seseorang terhadap kejadian, Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai
sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu. Emosi disebabkan oleh
peristiwa spesifik dan lebih cepat datang dan pergi (memiliki durasi yang singkat). Emosi
juga cenderung menunjukkan oleh ekspresi wajah seperti senang, sedih dan marah terutama.
Emosi memiliki keragaman yang banyak dan spesifik seperti amarah, takut, kesedihan,
kebahagiaan, jijik dan terkejut. Beberapa peneliti berspekulasi bahwa emosi lebih
berorientasi tindakan, dapat mengarahkan kita pada tindakan langsung. Emosi dapat
berubah menjadi suasana hati saat kehilangan fokus pada peristiwa atau objek yang memulai
perasaan itu. Dengan cara yang sama, suasana hati baik atau buruk dapat membuat lebih
emosional dalam merespon sebuah peristiwa. Tampilan itu menujukkan bahwa emosi dan
suasana hati sangat berhubungan dan dapat memengaruhi satu sama lain. Memiliki suasana
hati buruk ataupun baik, yang mungkin menyebabkan mengalami emosi positif atau negatif
yang lebih intens.

5
2. MACAM- MACAM EMOSI DASAR
Macam dari emosi sendiri antara lain amarah, tidak suka, antusias, cemburu, takut,
frustasi, tidak setuju, malu, jijik, kebahagiaan, benci, harapan, kecemburuan, kebahagiaan,
cinta, angkuh, kejutan, dan kesedihan.
Masalah dalam penerapan emosi sendiri adalah terlalu kompleks untuk dengan mudah di
presentasikan oleh wajah kita. Budaya juga memiliki norma-norma yang mengatur ekspresi
emosional, jadi cara mengalami sebuah emosi tidak selalu sama dengan bagaimana kita
menunjukkannya. Contohnya senyuman di Indonesia diartikan kebahagiaan dan berbuat
ramah. Namun di beberapa negara menganggap senyuman adalah sebuah tanda ketertarikan
seksual seperti perempuan tersenyum dengan laki-laki. Di negara sosial, orang lebih percaya
tampilan emosi seseorang berkaitan dengan hubungan di antara mereka, sedangkan orang-
orang dalam budaya individualistis tidak berpikir bahwa ekspresi emosional orang lain
diarahkan pada mereka.
Para peneliti menyebutkan emosi dasar yaitu emosi universal esensial. Beberapa
membagi mereka ke dalam skala: kebahagiaan, kejutan, ketakutan, kesedihan, amarah dan
rasa jijik. Semakin dekat dua emosi satu sama lain dalam skala ini, semakin mungkin orang
akan bingung membedakannya, namun hal itu bisa bergantung pada faktor-faktor budaya
yang memepengaruhi interprestasi.

6
3. FUNGSI EMOSI
Emosi itu membuat seseorang melakukan hal tidak rasional. Rasionalitas dan emosi
saling bertolak belakang dan jika menampilkan emosi tersebut bisa dikatakan tidak rasional.
Dalam dunia pekerjaan, menampilkan emosi seperti kesedihan sampai menangis sangat
berbahaya bagi karier, emosi tersebut menyebabkan orang tersebut terlihat lemah, rapuh dan
tidak rasional. Riset menunjukkan emosi penting untuk penalaran rasional.
Emosi memberikan informasi penting mengenai bagaimana memahami dunia sekitar.
Sebuah studi mengindikasi bahwa individu dalam suasana hati negatif lebih baik dalam
mengenali kebenaran informasi akurat dibandingkan orang dalam suasana hati bahagia.
Untuk mengambilan keputusan agar tak terbawa oleh emosi adalah dengan mempergunakan
pikiran dan perasaan dalam keputusan. Emosi menyebabkan kita bersikap etis. Pengambilan
keputusan etis didasarkan pada proses kognitif urutan yang lebih tinggi, tetapi riset
mengenai emosi moral semakin mempertanyakan perspektif ini.
Contoh emosi moral adalah simpati pada penderitaan orang lain, rasa bersalah mengenai
perilaku tidak bermoral sendiri dan lain-lain. Reaksi umum ini didasarkan kepada pada
perasaan dibandingkan kognisi semata. Meskipun demikian, kita melihat batasan moral
logis dan wajar, tidaklah emosional. Dalam situasi tersebut kebanyakan orang memiliki
dorongan emosional yang mungkin bisa menggerakkan mereka untuk terlibat dalam
kegiatan etis. Kesimpulannya orang yang berperilaku etis membuat keputusan berdasarkan
emosi.

7
4. BAGAIMANA EMOSI MEMPENGARUHI SIKAP
Emosi mempunyai pengaruh terhadap perubahan fisik dan perilaku. Emosi bisa
dilihat dan diamati oleh orang lain melalui adanya perubahan perilaku maupun perubahan
fisik pada diri kita. Perubahan perilaku yang dipengaruhi oleh emosi seperti malu, marah,
sedih, menangis dan lain-lain. Sedangkan emosi yang langsung mempengaruhi perubahan
fisik seperti, muka yang merah padam pada saat marah, tubuh yang tidak semangat pada
saat mengalami kegagalan dan lain-lain. Ini menunjukkan bahwa, pengaruh emosi terhadap
perubahan fisik dan perilaku sangat berkaitan erat.
Ada beberapa contoh pengaruh emosi terhadap perubahan fisik dan perilaku, diantaranya:
 Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang telah
dicapai.
 Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai
puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa (frustasi).
 Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar, apabila sedang mengalami
ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup (nervous) dan gagap
dalam berbicara.
 Terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati.
 Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan
mempengaruhi sikapnya dikemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun
terhadap orang lain.
pengaruh kuat emosi terhadap perubahan fisik dan perilaku. Pengaruh emosi terhadap
perubahan fisik dan perilaku tidak bisa dipisahkan, karena bentuk ekspresi emosi akan
terlihat langsung pada perilaku dan perubahan fisik. Tanpa adanya perubahan fisik dan
perilaku, ekspresi emosi seseorang tidak akan bisa di deteksi dan di interpretasikan oleh
orang lain.

8
5. APA ITU KECERDASAN EMOSIONAL
Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola,
serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu
pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan. Pada tahun 1995, psikolog dan
jurnalis sains Daniel Goleman menerbitkan sebuah buku yang memperkenalkan tentang
sebagian besar dunia pada konsep kecerdasan emosional yang baru lahir. Ia juga
mengungkapkan ada empat faktor utama kecerdasan emosional seperti self awareness atau
kesadaran diri hingga social awareness atau kesadaran sosial. Kemampuan untuk
memahami dan mengelola emosi sangat meningkatkan peluang kita untuk sukses dengan
cepat berkembang dan itu sangat memengaruhi cara orang berpikir tentang emosi dan
perilaku manusia.
 Tanda Kecerdasan Emosional Dalam Kehidupan Sehari-hari :
1. Kesadaran Emosional
Kesadaran emosional termasuk dalam kategori kesadaran diri. Kesadaran diri ini
ialah kemampuan untuk memahami perasaan yang ada dalam diri sendiri.
Kesadaran emosional membuat kamu memahami kekuatan dan keterbatasan
sehingga kita juga tahu kapan harus memanfaatkannya dan kapan harus meminta
tolong kepada orang lain. Kamu mempunyai pandangan yang jelas soal nilai dan
tujuan, yang membuatnya lebih tegas ketika melakukan sesuatu.

2. Dapat Mengontrol Emosi


Seseorang yang dapat mengontrol emosi berarti dapat memanajemen diri. Jika
kamu memiliki sifat ini tentu kamu dapat tetap tenang meski berada di bawah
tekanan dan cepat bangkit setelah terjadi kekacauan. Orang yang dapat mengontrol
emosinya akan mampu menyeimbangkan perasaan untuk kebaikan diri sendiri dan
orang lain.

3. Memikirkan Reaksi Emosi


Salah satu tanda kecerdasan emosional berarti bisa mengenali perbedaan antara
reaksi emosi yang baik dan reaksi emosi yang buruk terhadap suatu keadaan. Emosi
berisi informasi penting yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Akan
tetapi terkadang emosi juga bisa membuat kita berperilaku tidak sesuai dengan
keinginan kita. Sehingga orang yang memiliki kecerdasan emosi rendah cenderung
bereaksi tanpa mempertimbangkan baik dan buruk dari situasi yang sedang
dihadapinya. Orang yang kurang mampu mengatur perasaan negatifnya jauh lebih
mungkin mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sosialnya.

4. Menghadapi Situasi Sulit sebagai Tantangan


Jika kamu melihat situasi sulit sebagai tantangan, kemungkinan besar kamu
memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Sikap optimisme adalah bentuk nyata
bahwa kamu mampu mengenali emosi negatif yang ada dalam dirimu. Sebagai
contoh ketika kita dalam situasi kehilangan pekerjaan, seseorang dengan
kecerdasan emosional yang baik akan menganggap emosi mereka sebagai tanda
untuk mulai mengambil tindakan. Sehingga mereka akan cepat fokus untuk
menghadapi tantangan tersebut.

5. Adaptif
Sama seperti kemampuan mengontrol emosi, tanda adaptif juga masuk ke dalam
kemampuan manajemen diri.

6. Memiliki Target
Seseorang dengan kecerdasan emosional memiliki target pencapaian dalam
hidupnya. Dengan sifat ini tentunya kamu akan menunjukkan kelincahan ketika
bertemu dengan perubahan dan ketidakpastian.

9
6. PENGERTIAN SUASANA HATI

Suasana hati adalah kata yang kuat. Ini sebenarnya berasal dari kata lama yang berarti
semangat, pikiran, untuk berjuang, menjadi energik, dan keberanian. Hal ini juga disebut
sebagai perilaku adat atau adat. Jadi, suasana hati berarti lebih dari sekadar senang atau
sedih. Suasana hati mencakup banyak hal dari apa yang Anda butuhkan untuk hidup.
Semangat, pikiran, untuk berusaha, menjadi energik, dan keberanian semuanya terkait
dengan suasana hati dan perasaan sejahtera Anda. Suasana hati dianggap sebagai keadaan
emosional. Mereka berbeda dari emosi dengan cara yang kurang intens, kurang spesifik,
dan cenderung tidak dipicu oleh peristiwa atau stimulus tertentu. Suasana hati juga berbeda
dari ciri-ciri kepribadian atau temperamen yang lebih tahan lama. Namun demikian, ciri-
ciri kepribadian seperti neurotisisme dan optimisme mempengaruhi jenis suasana hati
tertentu. Gangguan mood jangka panjang seperti gangguan bipolar dan depresi klinis juga
dianggap sebagai gangguan mood. Suasana hati subjektif, keadaan internal tetapi mereka
sering disimpulkan dari perilaku dan postur. Emosi Suasana hati pada dasarnya melibatkan
lebih dari sekadar emosi. Mereka membawa perubahan yang berbeda dalam penilaian,
pemikiran, tindakan, dan fungsi dasar tubuh Anda. Padahal, gangguan mood yang berbeda
bukanlah gangguan emosional. Dalam hal gangguan mood, seseorang kehilangan
kemampuannya untuk melihat emosi dalam perspektif dan bertindak bijaksana terhadap
mereka.

10
7. MACAM- MACAM SUASANA HATI

Salah satu cara mengklarifikasi emosi adalah dengan bertanya apakah ia positif atau negatif.
Emosi positif seperti mengungkapkan evaluasi atau perasaan menyenangkan. Emosi negatif
mengungkapkan rasa yang sebaliknya. Emosi sendiri tidak bisa netral, jika menjadi netral
berarti menjadi nonemosional.

 Afeksi Positif (positive affect) sebagai sebuah dimensi suasana hati yang terdiri atas
emosi positif spesifik seperti ketertarikan, keyakinan diri dan sangat gembira pada
ujung paling tinggi dan kebosanan, kelambanan, serta keletihan pada ujung paling
rendah.
 Afeksi negatif (negative affect) adalah sebuah dimensi suasana hati yang terdiri atas
kegugupan, stres dan kecemasan pada ujung yang tinggi dan kebosanan, depresi dan
kelesuhan pada ujung yang paling rendah. Afeksi positif dan afeksi negatif adalah
suasana hati.
Kebanyakan orang mengingat pengalaman negatif yang menyebabkan emosi negatif kuat
lima kali lebih banyak dari pada mengingat pengalaman negatif yang menyebabkan emosi
positif. Kompensasi positifitas (positivity offset) adalah kecenderungan kebanyakan
individu untuk mengalami suasana hati positif ringan pada masukan nol (saat tidak ada hal
tertentu terjadi). Orang-orang di kebanyakan budaya tampaknya mengalami emosi-emosi
positif dan negatif tertentu, tetapi frekuensi dan intensitas beragam pada tingkat tertentu.
Menginterpretasikannya juga dengan cara yang sama. Contoh perbedaan budaya, di
Amerika Serikat menghargai antusiasme, sedangkan Cina mengangap emosi negatif lebih
berguna dan membangun dibandingkan orang-orang di Amerika Serikat. Kemudian
menyimpulkan afeksi negatif memiliki manfaat yakni menvisulisasikan skenario terburuk
sering kali membuat orang untuk menerima situasi yang ada dan menghadapinya dengan
berpikir lebih kritis dan adil.

11
8. SUMBER EMOSI DAN SUASANA HATI
Inilah pengaruh utamanya:
1) Kepribadian. Suasana hati dan emosi memiliki suatu komponen karakteristik :
Kebanyakan orang telah membangun kecenderungan untuk mengalami suasana hati
dan emosi tertentu lebih sering dari pada orang lain. Orang-orang juga mengalami
emosi yang sama dengan intensitas berbeda terkait kekuatan pengalaman emosinya
yaitu intensitas afeksi (affect intensity). Orang seperti itu mengalami emosi yang
mendalam.
2) Waktu dalam Hari. Orang memang beragam dalam suasana hatinya berdasarkan
waktu dalam hari. Meskipun demikian, kebanyakan mengikuti pola yang sama dan
sifat alami dari pola itu. Untuk afeksi negative, kebanyakan riset menyatakan
berfluktuasi kurang dari afeksi positif. Ketika titik terendah pada awal hari dan titik
tertinggi pada akhir hari.
3) Hari dalam Minggu. Kebanyakan orang mengalami afeksi positif tertinggi pada hari
jumat, sabtu, dan minggu (hari masuk), Karena hari untuk beristirahat dan berlibur.
Kebanyakan orang mengalami afeksi negative tertinggi pada hari kerja (dari senin
sampai kamis).
4) Cuaca. Cuaca memiliki sedikit pengaruh pada suasana hati, setidaknya bagi
kebanyakan orang. Korelasi ilusi (illusory correlation) terjadi ketika mengasosiasikan
dua peristiwa dalam kenyataan tidak memiliki hubungan menjelaskan tentang orang
cenderung beranggapan bahwa cuaca meningkatkan suasana hati.
5) Stres. Stres dapat memperburuk suasana hati dan mengalami emosi-emosi negative.
6) Aktivitas Sosial. Kebanyakan orang pada aktivitas social meningkatkan suasana hati
positif dan memiliki efek kecil pada suasana hati negative. Aktivitas social yang
bersifat fisik, informal dan kuliner lebih kuat asosiasinya dengan kenaikan suasana
hati positif dari pada peristiwa bersifat formal atau tidak aktif.
7) Tidur. Kualitas tidur memengaruhi suasana hati. Kurangnya tidur mengganggu
pembuatan keputusan dan sulit untuk mengendalikan emosi.
8) Olah raga. Latihan fisik dapat membantu menempatkan suasana hati yang baik dengan
terapi keringat.
9) Umur. Orang muda lebih memiliki emosi positif ekstrem dari pada orang tua. Suasana
hati positif lebih bertahan lama bagi individu yang berumur dan suasana hati negative
lebih mudah menghilang.
10) Jenis Kelamin. Wanita lebih ekspresif secara emosional dan lebih intens dari pada
pria. Ekspresi emosi mengintepretasikan reaksi wanita sebagai disposisional
(berhubungan dengan kepribadian), sedangkan pria berhubungan dengan lingkungan
sekitar.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Emosi dan suasana hati sama-sama afektif sifatnya. Tetapi mereka berbeda, suasana hati lebih
umum dan kurang kontekstual daripada emosi. Waktu, peristiwa yang menekan, aktivitas
social, serta pola tidur adalah beberapa factor yang memengaruhi emosi dan suasana hati. Emosi
dan suasana hati telah terbukti relevan untuk setiap topic perilaku organisasi dan memiliki
implikasi dan praktik manajerial.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/528570853/Tugas-Makalah-Kelompok-3-Emosi-dan-
Suasana-Hati
https://www.psychologymania.com/2012/06/pengaruh-emosi-terhadap-perubahan-fisik.html
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5716179/13-tanda-orang-dengan-kecerdasan-
emosional-tinggi-apa-saja
https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/psikologi/dasar-suasana-hati-
berasal/32174878

Anda mungkin juga menyukai