Disusun Oleh :
Amelia Happy Beauty (K4316007)
Egi Setianingrum (K4316023)
Nofiyanti Safitri (K4316047)
SURAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, juga untuk para keluarga, sahabat dan pengikutnya
sampai akhir zaman. Karena atas rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang berjudul “Konsep dan Perkembangan Emosi
pada Peserta Didik”.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1.Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3.Tujuan Penulisan..........................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A.Hakekat Emosi...........................................................................................................6
B.Karakteristik Perkembangan Emosi............................................................................7
C.Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi......................................................13
D.Manfaat Emosi.........................................................................................................16
E.Kecerdasan Emosional..............................................................................................17
F.Dimensi Kecerdasan Emosional................................................................................18
BAB III............................................................................................................................20
PENUTUP.......................................................................................................................20
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................20
3.2. Saran...................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................22
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Secara etimologis emosi berasal dari kata Prancis emotion, yang
berasal lagi dari emouvoir, ‘exicte’ yang berdasarkan kata Latin emovere,
artinya keluar. Dengan demikian secara etimologis emosi berati “bergerak
keluar”.
1.2.Rumusan Masalah
4
5. Jelaskan tentang kecerdasan emosional!
6. Apa saja dimensi kecerdasan emosional?
1.3.Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A.Hakekat Emosi
Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari
émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-)
'luar' dan movere 'bergerak'. Emosi merujuk pada suatu perasaan atau
pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serta
serangkaian kecendrungan untuk bertindak.
6
berhubungan dengan mengelola diri secara pribadi, seperti analisa diri dan
refleksi. Sedangkan interpersonal berhungan dengan kemampuan untuk
bekerja secara efektif dengan orang lain, memelihara dan menjaga hubungan
dengan orang lain.
7
Perkembangan emosi pada bayi terbagi menjadi tiga kategori :
1) Usia 0 – 8 Minggu
Pada masa ini perasaan psikis sudah mulai berkembang, anak merasa
senang atau tersenyum bila melihat mainan yang tergantung didepan
matanya. Tidak merasa senang (menangis) terhadap benda asing atau orang
asing. Pada masa ini perasaan anak mengalami diferensiasi (penguraian)
yaitu dari perasaan jasmaniah menjadi tidak senang, marah, takut, jengekel
dan terkejut.
8
dilakukan sendiri. Sementara di sisi lain kemampuannya masih sangat
terbatas.
4. Cari perhatian
Ini adalah salah satu ekspresi emosi yang khas dimiliki anak batita. Ia
senang sekali "pamer" kemampuan. Pahadal sesuai tahapan
perkembangannya, ada saja kemampuan baru yang dikuasainya hampir
setiap hari.
5. Suka menyengaja
7. Keras kepala
8. Narsisme
Anak batita "narsis" mengagumi diri sendiri. Anak usia ini selalu
merasa dirinya yang paling baik, pintar, cantik/ganteng, disayang dan
sebagainya sehingga ia merasa berhak atas segala sesuatu yang ada di dunia
ini.
9
ia akan tenggelam dalam usaha mencari rangsang yang dibutuhkannya atau
sebaliknya menghindari rangsang yang membuatnya tidak nyaman.
2. Keakraban-keintiman
Kemampuan anak untuk terlibat dalam suatu relasi yang hangat, akrab,
menyenangkan dan penuh cinta.
4. Komunikasi kompleks
5. Ide emosional
6. Berpikir emosional
10
anak bisa mencapai kemampuan ini maka ia akan siap belajar berpikir
abstrak dan mempolajari strategi berpikir.
Pada umumnya, ada empat kunci utama emosi pada anak yaitu :
1. Perasaan marah; perasaan ini akan muncul ketika anak terkadang merasa
tidak nyaman dengan lingkungannya atau ada sesuatu yang mengganggunya.
Kemarahan pun akan dikeluarkan anak ketika merasa lelah atau dalam
keadaan sakit. Begitu pun ketika kemauannya tidak dituruti oleh orang
tuanya, terkadang timbul rasa marah pada anak.
2. Perasaan takut; rasa takut ini di rasakan anak semenjak bayi. Ketika bayi
mereka takut akan suara-suara yang gaduh atau rebut. Ketika menginjak
masa anak-anak, perasaan takut mereka muncul apabila di sekelilingnya
gelap. Mereka pun mulai berfantasi dengan adanya hantu, monster dan
mahluk-mahluk yang menyeramkan lainnya.
3. Perasaan gembira; perasaan gembira ini tentu saja muncul ketika anak
merasa senang akan sesuatu. Contohnya ketika anak diberi hadiah oleh
orang tuanya, ketika anak juara dalam mengikuti suatu lomba, atau ketika
anak dapat melakukan apa yang diperintahkan orang tuanya. Banyak hal
yang dapat membuat anak merasa gembira.
4. Rasa humor; tertawa merupakan hal yang sangat universal. Anak lebih
banyak tertawa di bandingkan orang dewasa. Anak akan tertawa ketika
melihat sesuatu yang lucu.
11
b. Perubahan fisik yang semakin tampak jelas pada periode remaja awal
menyebabkan mereka cendrung menyendiri sehingga tidak jarang pula
merasa terasing, kurang perhatian dari orang lain, atau bahkan merasa tidak
ada orang yang mau memperdulikannya.
d. Periode remaja akhir mulai memandang dirinya sebagai orang dewasa dan
mulai menunjukkan pemikiran, sikap, perilaku yang semakin dewasa. Oleh
sebab itu, orang tua dan masyarakat mulai memberikan kepercayaan yang
selayaknya kepada mereka. Interaksi dengan orang tua juga semakin lebih
bagus dan lancar karena mereka sudah semakin bebas penuh serta emosinya
pun mulai stabil.
2. Gembira
3. Marah
12
melalui rasa marahnya seseorang mempertajam tuntutannya sendiri dan
pemilikan minat-minatnya sendiri. Sikap-sikap permusuhan mungkin
berbentuk dendam, kesedihan, prasangka, atau kecenderungan untuk merasa
tersiksa.
Keadaan diri individu, seperti usia, keadaan fisik, intelegensi, peran seks
(Hurlock) dapat mempengaruhi perkembangan emosi individu, perlu adanya
tindakan preventif untuk menghindari dampak serius dari pengaruh emosi
yang timbul dari dalam diri anak.
13
tetapi ada juga anak yang mengalami gangguan atau hambatan dalam
menghadapi konflik-konflik ini
3. Sebab-sebab lingkungan
Pola asuh orang tua terhadap anak bervariasi. Ada yang pola asuhnya
menurut apa yang dianggap terbaik oleh dirinya sendiri saja, sehingga ada
yang bersifat otoriter, memanjakan anak, acuh tak acuh, tetapi ada juga
dengan penuh cinta kasih. Perbedaan pola asuh dari orang tua seperti ini
dapat berpengaruh terhadap perbedaan perkembangan emosi peserta didik.
2. Pengalaman traumatik
14
traumatis tersebut dapat bersumber dari lingkungan keluarga ataupun
lingkungan di luar keluarga (Astuti, 2005).
3. Tempramen
4. Jenis kelamin
5. Perubahan jasmani.
15
Ada sejumlah perubahan pandangan dunia luar yang dapat menyebabkan
konflik konflik emosional dalam diri peserta didik, yaitu:
D.Manfaat Emosi
Emosi memiliki beberapa manfaat, diantaranya :
a. Survival
b. Messeger
yaitu emosi merupakan sebagai pembawa pesan. (Pada saat melihat wajah
teman yang sedang sedih, tentu kita tidak bisa bergurau sembarangan seperti
pada saat teman kita nampak sedang bergembira).
c. Balancer
d. Reinforcer
16
yaitu berfungsi untuk memperkuat pesan atau informasi yang disampaikan.
(Sewaktu mengatakan kalimat “Apakah anda mengerti maksud saya?”
dengan nada biasa atau datar. Beda dengan “Anda mengerti tidak maksud
saya?!” dengan nada marah sambil menunjuk-nunjuk orang yang ditanya.
e. Energizer
E.Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional (bahasa Inggris: emotional quotient,
disingkat EQ) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai,
mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya.
Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu
hubungan. Sedangkan, kecerdasan (intelijen) mengacu pada kapasitas untuk
memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan.
17
2. Menurut Jeane Segal, kecerdasan emosional adalah hubungan pribadi antar
pribadi yang bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan
sosial dan kemampuan adaptasi sosial.
1. Self awareness, artinya mengetahui keadaan dalam diri, hal-hal yang lebih
disukai, dan intuisi. Kompentensi dalam dimensi pertama adalah mengenali
emosi sendiri, mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri, dan keyakinan
akan kemampuan sendiri.
2. Self regulation, artinya mengelola keadaan dalam diri dan sumber daya
diri sendiri. Kompetensi dimensi kedua ini adalah menahan emosi dan
dorongan negatif, menjaga norma kejujuran dan integritas, bertanggung
jawab atas kinerja pribadi, luwes terhadap perubahan, dan terbuka terhadap
ide-ide serta informasi baru.
18
5. Social skills, artinya kemahiran dalam menggugah tanggapan yang
dikehendaki oleh orang lain. Diantaranya adalah kemampuan persuasi,
mendengar dengan terbuka dan memberi pesan yang jelas, kemampuan
menyelesaikan pendapat, semangat leadership, kolaborasi dan kooperasi,
serta team building.
BAB III
PENUTUP
19
3.1. Kesimpulan
Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari
émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-)
'luar' dan movere 'bergerak'. Emosi dapat berupa perasaan amarah,
ketakutan, kebahagiaan, cinta, rasa terkejut, jijik, dan rasa sedih.
3.2. Saran
Penulis berharap, dengan adanya pembahasan konsep, manfaat,
faktor, dan karakteristik perkembangan pada peserta didik dalam makalah ini
dapat menambah wawasan pembaca agar mengerti tentang materi terkait,
agar dapat berguna untuk pembaca dalam hal mengajar atau diterapkan
dalam kehidupan sehari
20
DAFTAR PUSTAKA
Setiyono, Joko. 2015. Perkembangan Peserta Didik. Bojonegoro: IKIP PGRI Bojonegoro.
Sunarto dan Agung Hartono. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
http://amry90.blogspot.co.id/2013/09/perkembangan-emosi-psikologi.html?m=1
http://baranusapendidikan.blogspot.co.id/2013/09/perkembangan-emosi.html?m=1
http://belajarpsikologi.com/arti-penting-kecerdasan-emosi-eq/
http://chatroks.blogspot.co.id/2010/11/karakteristik-perkembangan-emosi-nilai.html?m=1
http://firdausremistael.blogspot.co.id/2012/02/perkembangan-emosi-manusia.html?m=1
http://gegarane.blogspot.co.id/2011/10/kecerdasan-emosional.html
http://melyloelhabox.blogspot.co.id/2013/06/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://susimardiyanti.blogspot.co.id/2013/02/emosi-dan-motivasi.htmla
21