Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANDIRI BIOLOGI UMUM

ANATOMI DAN REPRODUKSI TANAMAN DIKOTIL

“ Belimbing Manis ( Averrhoa carambola L ) “

Nama : Annisa Fitri


NIM : K4316009
Kelas :A
Fak/Prodi : FKIP/Pendidikan Biologi

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


2016/2017
ANATOMI & REPRODUKSI TUMBUHAN DIKOTIL

BELIMBING MANIS ( Averrhoa carambola L )

1. KLASIFIKASI
 Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
 Divisi : Spermatophyta ( Tumbuhan Berbiji )
 Sub Divisi : Angiospermae ( Berbiji Tertutup )
 Kelas : Dicotyledoneae ( Biji Berkeping Dua )
 Ordo : Geraniales
 Famili : Oxalidaceae ( Suku Belimbing – belimbingan )
 Genus : Averrhoa
 Spesies : Averrhoa carambola L ( Belimbing Manis )
2. MORFOLOGI TANAMAN BELIMBING
1. Akar ( Radix )

Jenis akar tanaman belimbing adalah akar tunggang bercabang ( ramosus ),


berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah tanah, dan tidak memiliki stipula.
Bagian-bagian akar tanaman belimbing terdiri dari : pangkal / leher akar ( collum ), ujung
akar ( apex radicis ), batang akar ( corpus radicis), cabang akar ( radix lateralis ), serabut
akar ( fibrilla radicalis ), bulu akar ( pilus radicalis ), dan tudung akar ( calyptra ).
Perakaran tanaman kuat sehingga mampu menembus permukaan tanah hingga dalam.
Perakaran tanaman ini berguna untuk menyokong tanaman dan juga menyerap zat atau
unsur air yang ada di dalam tanah.

2. Batang ( Caulis )
Jenis batang tanaman belimbing adalah batang berkayu ( lignosus ). Batang
tanaman belimbing kuat, kasar dan juga berkayu, batang ini memiliki bentuk bulat
( teres ) dengan panjang mencapai 10 meter bahkan lebih, dengan tumbuh tegak
( erectus ) mengarah ke atas. Sehingga tanaman belimbing termasuk jenis pohon-pohonan
( arbores ). Batang tanaman ini juga dilengkapi dengan percabangan yang banyak,
sehingga dapat dikatakan tanaman ini sebagai tanaman teduh. Arah tumbuh cabang pohon
ada yang condong ke atas ( patens ) da nada juga yang arah mendatar ( horizontalis ).
Permukaan batang memperlihatkan banyak lentisel dan pohon belimbing termasuk
tanaman berumur panjang ( perennial ).

3. Daun ( Folium )

Daun belimbing adalah daun majemuk bertangkai. Daun tanaman belimbing


tunggal ( anak daun ) dengan bentuk bulat telur ( ovatus ) memanjang, berwarna
kehijauan muda hingga tua. Susunan tulang daun belimbing adalah menyirip ( penninervis
). Ujung daun ( Apex folii ) berbentuk runcing ( acuminatus ) sedang pangkal daun
( Basic folii )
berbentuk tumpul ( obtusus ).
Bagian - bagian daun : Ibu tulang daun ( costa ), tulang cabang ( nervus lateralis ),
urat - urat daun ( vena ). Daun belimbing mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari
pangkal ke ujung, dan merupakan terusan tangkai daun. Dari samping ibu tangkai
( petiolus communis) keluar tangkai anak daun / tulang cabang ( petiololus ) mirip sirip
ikan. Daun belimbing memiliki permukaan datar, bertangkai pendek, memiliki
pertulangan atau urat di dalam daun tersebut. Daun ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai
menyimpan cadangan makanan tanaman.

4. Bunga ( Flos )

Bunga tanaman belimbing adalah bunga majemuk ( planta multiflora ), dengan


memiliki kelamin ganda ( hermaphrodites ) yang terdapat di dalamnya benang sari
pendek, dan putik yang panjang. Bunga belimbing tumbuh di bagian ketiak daun batang
tua ( flos lateralis / axillaris ), dengan mahkota yang berlekatan. Jenis bunga majemuk
tanaman belimbing adalah bunga majemuk berbatas ( inflorescentia cymosa /
centrifugal ). Bunga mekar mulai dari sumbu pokok dari tengah ke pinggir. Malai
(panicula) bunga terkumpul rapat.
Bagian bunga terdiri : Tangkai bunga ( pedicellus ), dasar bunga ( receptaculum ),
kelopak ( calyx ), mahkota ( corolla ), daun mahkota berlekatan ( gamopetalus ).
Penyerbukan bunga ini dibantu dengan angin maupun binatang ( zoidiophyly ) yang ada
di sekitar tanaman belimbing terutama lebah ( Hymenoptera ).
5. Buah

Buah belimbing ini berbentuk memajang dengan bentuk hampir menyerupai


bintang jika dilihat dari bagian atas dan bawah, buah ini berwarna kehijauan jika masih
muda dan kekuningan jika sudah tua. Buah ini memiliki memiliki 2 lapisan yaitu lapisan
luar yang tipis, kuat, dan agak menjangat, serta lapisan dalam yaitu daging yang tebal,
lunak, dan berair serta memiliki rasa asam dan juga ada yang manis. Biasanya buah ini
berukuran sekitar 4 - 13 cm.

6. Biji

Biji buah belimbing ini berbentuk pipih, berwarna coklat muda. Kulit biji
( Spermodermis ) terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan luar/ testa yang berwarna coklat
muda, dan lapisan dalam/ tegmen yang berwarna coklat tua. Di sebelah luar di sebagian
tepinya keluar cairan seperti lendir yang merupakan bagian dari arilus. Inti biji ( Nucleus
seminis ) lembaganya lurus (embryo), endospermanya berdaging warna putih. Biji
belimbing mengandung antioksidan yang dapat mencegah pembentukan radikal bebas
yang dapat memicu sel kanker.

3. REPRODUKSI
Belimbing ( Averrhoa carambola L ) termasuk tanaman dikotil, maka dari itu
secara umum tanaman belimbing bereproduksi seperti layaknya tanaman dikotil yang lain.
Belimbing dapat mengalami reproduksi secara generatif dan vegetatif.
1. Reproduksi Vegetatif ( Aseksual )
Perkembangbiakan atau reproduksi vegetative pada tanaman belimbing biasanya
terjadi secara buatan, dan yang paling sering digunakan adalah sistem cangkok.

Sistem cangkok dilakukan dengan langkah-langkah berikut :


a. Menyiapkan alat dan bahan berupa pohon yang ingin dicangkok dan alat-alat seperti
pisau, plastik, media tanam ( tanah dan pupuk ), dan tali.
b. Memilih batang pohon/ranting yang sudah dewasa dan berkambium yang memiliki
diameter kira-kira 2 cm.
c. Mengupas kulit batang dan membersihkan kambiumnya hingga benar-benar bersih
menggunakan pisau sepanjang kurang lebih 10 cm.
d. Setelah itu membungkus batang yang sudah dibersihkan dengan media tanam berupa
plastic atau serabut kelapa yang sudah diisi tanah dan pupuk.
e. Mengikat batang yang sudah dibungkus dengan tali.
f. Membiarkan batang yang sudah dicangkok hingga tumbuh akar dari batang tersebut.
g. Jika sudah tumbuh akar, ranting bisa dipotong dan bisa dipindahkan ke tanah untuk
ditanam menjadi pohon belimbing baru.
2. Reproduksi Generatif ( Seksual )
Reproduksi atau perkembangbiakan secara seksual tanaman belimbing ( Averrhoa
carambola L ) adalah sama dengan perkembangbiakan generatif tanaman angiospermae
yang lain. Belimbing termasuk tumbuhan angiospermae ( berbiji tertutup ) maka
tanaman belimbing mengalami pembuahan ganda, dimana akan terbentuk biji dan buah.
Organ reproduksi seksual atau generatif tanaman belimbing adalah bunga.
Reproduksi generatif dimulai dari penyerbukan ( polinasi ) yaitu jatuhnya serbuk sari ke
kepala putik lalu turun ke tangkai putik untuk bergabung dengan bakal biji.

Perkembangan serbuk sari. Serbuk sari yang jatuh di kepala putih terdiri atas satu
sel dengan dua dinding pembungkus, yaitu: eksin (selaput luar) dan intin (selaput dalam).
Eksin pecah, kemudian intin tumbuh memanjang membuat buluh serbuk sari. Buluh
serbuk sari ini akan tumbuh menuju ke ruang bakal biji. Bersamaan dengan ini inti sel
serbuk sari membelah menjadi 2, yang besar didepan adalah inti vegetatif sebagai
penunjuk jalan, dan yang kecil di belakang adalah inti generatif. Inti generatif membelah
lagi menjadi dua inti generatif atau spermatozoid, yaitu inti generatif 1 dan inti generatif
2.
Pembentukan sel telur. Bersamaan dengan perkembangan serbuk sari dalam buluh
serbuk sari, di dalam ruang bakal biji sel induk megaspora (megasporosit/makrosporosit)
membelah secara meiosis menjadi 4 sel. Tiga di antaranya mati dan yang satu tumbuh
menjadi sel megaspora/makrospora (inti kandung lembaga primer). Inti sel megaspora ini
selanjutnya membelah mitosis 3x, sehingga terbentuklah 8 inti. Ke-8 inti tersebut
kemudian masing-masing akan terbungkus membran sehingga menjadi sel yang terpisah.
Karena itu sel-sel di dalam bakal biji sering disebut multigamet. Langkah berikutnya, 8
sel tersebut membentuk formasi di dalam bakal biji. Tiga sel menempatkan diri di bagian
atas bakal biji disebut antipoda. Yang di bagian bawah dekat mikrofil, 3 sel
menempatkan diri berdekatan. Yang tengah adalah ovum, sedang mengapitnya sebelah
kanan dan kiri adalah sinergid. Dua sel yang tersisa bergerak ke tengah bakal biji dan
bersatu melebur membentuk inti kandung lembaga sekunder sehingga menjadi sel yang
diploid (2n). 
Jika terjadi pembuahan inti generatif 1 membuahi ovum membentuk zigot, sedang
inti generatif 2 membuahi inti kandung lembaga sekunder menghasilkan endosperm (3n)
sebagai cadangan makanan untuk zigot. Inilah yang dinamakan pembuahan ganda.
Sementara itu inti vegetatif akan mati setelah sampai di bakal biji.
 inti generatif 1 (n) + ovum (n) —–> zigot (2n)
 inti generatif 2 (n) + inti kandung lembaga sekunder (2n) —–> endosperm (3n)
Masuknya inti generatif ke dalam ruang bakal biji ada beberapa cara, yaitu:
 Porogami : bila dalam pembuahan masuknya spermatozoid melalui mikrofil.
 Aporogami : bila masuknya spermatozoid tidak melalui mikrofil. Bila masuknya
spermatozoid melalui kalaza, maka disebut kalazogami.
DAFTAR PUSTAKA
Pujiyanto, Sri. 2013. Menjelajah Dunia Biologi Kelas X SMA/MA Kurikulum 2013. Solo :
Platinum

http://www.kompasiana.com/sonyfrendyaritonang/bagaimana-cara-mencangkok-yang-
benar_54f3dc887455137d2b6c810e

http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-belimbing-averrhoa-carambola/

http://agungsuryagumelar.blogspot.co.id/2013/07/reproduksi-dan-perkembangan-
tumbuhan_7.html

http://www.edubio.info/2015/02/megasporogenesis-dan-megagametogenesis.html

https://boniephoel.wordpress.com/2011/02/15/spermathophyta-tumbuhan-berbiji/#more-221

http://agroteknologi.web.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-belimbing/

Anda mungkin juga menyukai